BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perhatian khusus dari berbagai pihak. Terdapat beberapa indikator yang dapat
dapat digambarkan melalui Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
bayi (AKB). Nilai AKI dan AKB menentukan status kesehatan, dan
tersebut. Peranan bidan dalam masyarakat sebagai tenaga terlatih pada Sistem
Menurut WHO pada tahun 2016 Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar
527.000 jiwa. Di Indonesia pada bulan Januari sampai September 2016 Angka
Kematian Ibu (AKI) sebesar 401 per 100.000 jiwa. Angka ini meningkat jika
dibandingkan target AKI di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 102 kematian
atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab
1
2
Berdasarkan data WHO tahun 2015 rasio kematian ibu selama kehamilan
dan melahirkan atau dalam 42 hari setelah melahirkan adalah per 100.000.
Tahun 2015, AKI di Indonesia mencapai 126 dari 100.000 kelahiran hidup.
Kondisi ini masih sangat jauh dari target SDGs (Sustainable Development
Goals) yang menetapkan AKI 70 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2030.
tertinggi untuk AKI. Singapura mencatat AKI terendah hanya 10 per 100.000
(Marwati, 2017).
Kematian ibu dan anak menjadi permasalahan serius yang tengah dihadapi
salah satu negara berkembang dengan status kesehatan ibu dan anak yang
masih rendah. Indonesia memiliki AKI sebanyak 359 per 100.000 kelahiran
hidup, AKB sebanyak 32 per 1000 kelahiran hidup, dan Angka Kematian
dengan AKI sebanyak 126 per 100,000 kelahiran hidup pada tahun 2015
(WHO, 2015). AKI yang tinggi ini didukung dengan adanya beberapa provinsi
angka kematian bayi. Menurut WHO, pada tahun 2015 Angka Kematian Bayi
(AKB) di dunia 31,7 per 1.000 kelahiran hidup, AKB di Asia Tenggara 24 per
1.000 kelahiran hidup (WHO, 2017). Hasil Survei Penduduk Antar Sensus
(SUPAS) 2015 menunjukkan AKB sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup,
yang artinya sudah mencapai target MDGs 2015 sebesar 23 per 1.000
Penyebab kematian ibu di dunia adalah pra kondisi yang ada 28%
27%, infeksi 11%, partus lama dan lainnya 9%, dam pengumpulan
yang tidak baik dan penyakit ibu yang tidak diobati dengan benar juga
dapat menyebabkan bayi lahir premature dan Berat Bayi Lahir Rendah
33,1%, hipertensi 28,6%, infeksi 6,1% dan abortus 0,1%. Presentasi persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 2012 sebesar 89,3 namun pada
tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 85,6% dan di non tenaga kesehatan
kematian bayi yang dibawa oleh bayi sejak lahir seperti asfiksia. Sedangkan
kematian bayi luar kandungan atau kematian post neonatal disebabkan oleh
2016 AKB di Indonesia mencapai 26 per 1000 kelahiran hidup dan 305
kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB sebesar 22,23 per
(AKI)sebesar 73,9 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi
yang terdiri dari kematian ibu hamil sebanyak 11 orang, kematian ibu bersalin
kesehatan sebesar 84,1 % namun belum mencapai target karena masih ada
(Damanik, 2014)
melalui pemasangan stiker persalinan pada semua rumah ibu hamil, yang
5
menurunkan angka kematian ibu dan neonatal sebesar 25%. Program ini
neonatal yang besar, yaitu Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah,
minimal dari 150 Rumah Sakit PONEK dan 300 puskesmas / Balkesmas
orang dan 17 di antaranya mengarah pada fatologis dan dirujuk di rumah sakit
(PUS) menggunakan alat kontrasepsi seperti KB suntik satu dan tiga bulan,
penting dalam menurunkan AKI dan AKB. Karena bidan sebagai ujung
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
ibu hamul, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir dengan menggunakan
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir
dan nifas.
7
c. Mampu mendiagnosa masalah potensial pada ibu hamil, bersalin, bayi baru
aman pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas.
SOAP.
C. Gambaran Kasus
Puskesmas Mekar Wangi Kota Bogor Periode Mei-Agustus Tahun 2019 dari
masa kehamilan trimester III, Persalinan, Masa Nifas, Bayi Baru Lahir dan
Keluarga Berencana.
8
TTV dalam batas normal, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 78x/menit,
respirasi 21x/menit, suhu 36,4 0C. TFU : 28 cm, DJJ : 146x/menit teratur.
Kenaikan berat badan selama hamil 10 kg. Diagnosa Ny. H usia 24 tahun
TTV dalam batas normal, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 81 x/menit,
respirasi 19 x/menit, suhu 36,6 0C. TFU : 29 cm, DJJ : 150x/menit teratur.
TTV dalam batas normal, tekanan darah 100/70 Mmhg, nadi 84x/menit,
respirasi 19 x/menit, suhu 36,2 0C. TFU : 28 cm, DJJ : 146x/menit teratur.
keluhan perutnya mules-mules sejak pukul 07.20 WIB sudah keluar lendir
TTV dalam batas normal yaitu Tekanan Darah 110/70 mmHg, nadi 83
Puki, divergen 2/5, DJJ Positif 140 x/menit (teratur). Pembukaan 7 cm,
porsio tipis lunak ketuban utuh. Diagnosa Ny. H usia 24 tahun G3P2A0
hamil 40 minggu inpartu kala I fase aktif. Janin Tunggal Hidup Intrauterin
presentasi kepala.
III+, posisi UUK di depan, ibu dipimpin untuk meneran. Pada pukul 11:20
WIB bayi lahir spontan dengan letak belakang kepala, menangis kuat,
2700 gram, PB: 47 cm, LK : 33 cm, tidak ada kelainan kongenital, cacat
TTV.
Adapun pelaksanaan studi kasus ini dimulai sejak tanggal 15 Juni 2019
sampai dengan tanggal 02 September 2019, dan pelaksanaan studi kasus ini
a. Kunjungan ANC I
b. Kunjungan ANC II
E. Manfaat Penelitian
yang baik dari mulai dari kehamilan, persalinan bayi baru lahir dan nifas
pengetahuan yang baik serta dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan
datang serta dapat menjadi bahan evaluasi untuk mahasiswa tingkat 3 yang
akan datang.
Dapat meningkatkan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru
lahir, nifas dan Keluartga Berencana (KB) untuk menurunkan AKI dan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan) di hitung
dari hari pertama haid terakhir dengan 3 triwulan yaitu triwulan pertama di
mulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan ke dua dari empat bulan
sampai enam bulan, dan triwulan ke tiga dari bulan ke tujuh sampai
lahinya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Manuaba, 2014).
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung dari saat fertilisasi
2. Tanda kehamilan
12
13
DJJ dapat didengar lebih awal lagi sekitar minggu ke-12. Melakukan
baru dapat dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 16-28 minggu pada
20 minggu
uterus dalam masa hamil, pada keadaan uterus yang membesar tapi
tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri maka tanda ini tidak
a) Sistem reproduksi
Serviks uteri
Uterus
Pada akhir trimester 3 uterus akan terus membesar dalam rongga pelvis
Ovarium
Pada trimester 3 korpus luteum sudah tidak berfungsi lagi karena telah
Mammae
b) Kulit
Perubahan warna kulit menjadi gelap terjadi pada 90 % ibu hamil. Hal
pada ibu hamil. Hiperpigmentasi terlihat lebih jelas pada wanita yang
berkulit gelap dan terlihat di area seperti aerola mamae, perineum, dan
c) Sistem Kardiovaskular
Kondisi atau posisi tubuh dapat memiliki dampak besar pada tekanan
2013)
16
1) Ambivalen
kelahiran.
2) Penerimaan
3) Introversion
sendiri.
4) Perasaan Buaian
6) Insomnia.
1) Plasenta Previa
secara tiba-tiba dan kapan saja. Bagian terendah anak sangat tinggi
2) Solusio Plasenta
palpasi sulit dilakukan, fundus uteri makin lama makin naik dan
dari preeklampsia.
4) Penglihatan kabur
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari akan
muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah istirahat dan
disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan
mudah terasa jika ibu berbarig atau beristirahat dan jika ibu makan
dan minum dengan baik. Gejala yang akan terjadi gerakan bayi
9) Anemia
1200 ml pada saat cukup lain. Peningkatan sel darah merah total
adalah sekitar 25% atau kira-kira 300 ml. Hemodilusi relatif ini
1) Kebijakan Program
kehamilan :
c. Dua kali pada triwulan ketiga (28-36 dan sesudah minggu ke36).
(Prawirohardjo, 2009).
B. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
rahim ibu melalui jalan lahir atau dengan jalan lain, yang kemudian janin
keluarnya janin, plasenta dan membran dari dalam rahim melalui jalan
lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai
akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi dan kekuatan yang teratur.
Secara umum tanda awal bahwa ibu hamil untu melahirkan adalah
yang pecah akibat kontraksi yang makin sering terjadi. Jika ketuban
d. Pembukaan serviks
dominan:
24
1. Estrogen
2. Progesteron
(Sulistyawati, 2010).
e) Teori Oksitosin
g) Teori Prostaglandin
4. Perubahan Fisiologis
b. Perubahan metabolisme
d. Denyut jantung
e. Pernafasan
f. Perubahan renal
g. Perubahan Gastrointestinal
h. Perubahan hematologis
i. Kontraksi uterus
l. Penarikanj serviks
n. Show
a. Power
perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerja sama
(Sulistyawati, 2010)
b. Passage
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat,
persalinan dimulai
c. Pasanger
1) Janin
2) Plasenta
3) Air ketuban
d. Posisi
e. Penolong persalinan
f. Pendamping persalinan
kenyamanan.
g. Psikolog Ibu
6. Mekanisme persalinan
1. Kala I
ini terbagi menjadi dua fase, yaitu fase laten (8 jam) dimana serviks
dari 3-10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering terjadi selama fase aktif.
2010)
2. Kala II
3. Kala III
4. Kala IV
Kala IV mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada kala IV
sebagai berikut:
c) Kontraksi uterus
7. Partograf
a. Pengertian Partograf
b. Penggunaan Partograf
1) Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan sebagai
pada bagian pemeriksaan fisik dalam bab ini, nilai dan catat
160x/menit.
33
bercampur mekonium
bercampur darah
ketuban (“kering”)
gawat janin ( denyut jantung janin <100 atau >180 kali per
berikut.
dapat dipisahkan
35
3) Kemajuan Persalinan
a) Pembukaan Serviks
terputus).
1. Definisi
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang
sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37
minggu sampai dengan 42 minggu dengan berat badan antara 2500 gram
sampai 4000 gram dengan nilai apgar > 7 dan tanpa cacad bawaan
(Walyani, 2015)
Karakteristik bayi baru lahir yaitu lahir aterm antara 37-42 minggu, berat
badan 2.500-4.000 gram, panjang 45-53 cm, lingkar dada 30-38 cm,
lingkar kepala 33-35 cm, lingkar lengan 11-12 cm, ferekuensi denyut
merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup, rambut lanugo
37
tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna, kuku agak
panjang dan lemas, Nilai APGAR > 7, gerak aktif, bayi lahir langsung
taktil pada pipi dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik, refleks
ditandai dengan vagina dan uretra yang berlubang, serta adanya labia
minora dan mayora, dan eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya
(Purwoastuti, 2015)
persalinan dan keadaan bayi segera setelah lahir. Hasil yang diharapkan
(Walyani, S 2015).
38
a).Kunjungan Neonatus
(c). Memastikan bayi sudah buang air besar (BAB) dan buang air
kecil (BAK)
(c) Menanyakan pada ibu apakah BAB dan BAK bayi normal
(e) Mengingatkan ibu untuk menjaga pusat tetap bersih dan kering
4. Pemeriksaan fisik
Butir-butir penting pada saat memeriksa bayi baru lahir :Gunakan tempat
yang hangat dan bersih, Cuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa,
gunakan sarung tangan, dan bertindak lembut pada saat menangani bayi,
Lihat, dengar dan rasakan tiap-tiap daerah mulai dari kepala sampai jari-
jari kaki, jika ada faktor resiko dan masalah minta bantuan lebih lanjut jika
Letakan kain atau kertas pelindung dan atur skala penimbangan ke titik nol
pembungkus bayi, berat badan bayi lahir normal antara 2500gr- 4000gr,
a. Bagian Kepala
dan lainnya.
3) Periksa mata
4) Hidung
5) Mulut
bibir sumbing, adanya gigi atau ranula (kista lunak yang berasal
abnormalitas ginjal.
1) Pemeriksaan leher
2) Klavikula
3) Tangan
4) Dada
c. Abdomen
d. Genetalia
1) Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm.
ada dua.
tampak adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini disebabkan
f. Tungkai
g. Spinal
dibawah cahaya lampu sorot agar bayi tidak kedinginan, ukur panjang
badan dari kepala sampai tumit dengan kaki/ badan bayi diluruskan.
h. Kulit
Perhatikan kondisi kulit bayi, antara lain: periksa adanya ruam dan
jelaskan pada ibu atau keluarga tentang hasil pemeriksaan, rapikan bayi,
BBLR (bayi berat lahir rendah) didefinisikan dengan berat badan lahir
2.500 gram atau kurang.Pada bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) dapat
D. Nifas
1. Definisi
alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta
(a) Uterus
banyaknya lokia.
Tabel 2.1
(b) Lokia
Lokia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan
(c) Endometrium
(d) Serviks
48
Perubahan psikologis yang terjadi paha masa nifas ada 3 tahap, periode ini
a. Taking in period
Terjadi pada 1-2 hari setelah persalinan, ibu masih passif dan sangat
bergantung pada orang lain, fokus perhatian terhadap dirinya, ibu lebih
49
perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitif, sehingga
dialami ibu.
c. Letting go period
Dialami setelah ibu dan bayi tiba di rumah. Ibu mulai secara penuh
2013).
tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas adalah menjaga kesehatan
tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui,
5. masa nifas
Masa Nifas atau puerperium adalah masa setelah partus selesai sampai
masa nifas ini yaitu kira-kira 6-8 minggu. Masa Nifas atau puerperium
dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42
hari) setelah itu (Saifuddin, 2009). Masa Nifas (puerperium) adalah masa
yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat- alat
sehat kembali dlam keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama
baru lahir :
2) Jaga agar bayi tetap kering dan hangat dengan cara ganti handuk
atau kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut serta
dingin periksa suhu aksila bayi dan jika suhu kurang dari 36,5 0C
pemberian ASI. Jangan pisahkan ibu dengan bayi dan biarkan bayi
adalah :
jam dan hanya setelah itu jika tidak terdapat masalah medis serta
52
suhunya 36,5 0C atau lebih, bungkus bayi dengan kain yang kering
tempat yang hangat dan bersih, Cuci tangan sebelum dan sesudah
dari kepala sampai jari-jari kaki, jika ada faktor resiko dan masalah
pengamatan
tunggal, Oral, 2 mg diberikan pada waktu bayi baru lahir umur 3-7
hari dan pada saat bayi berumur 1-2 bulan. Bayi ditolong oleh
nasional.
IMD adalah bayi yang mulai menyusu sendiri segera setelah lahir.
Begitu bayi lahir diletakkan diatas perut ibu yang sudah dialasi
karena zat ini membuat nyaman kulit bayi. Tanpa dibedong, bayi
kontka kulit bayi dan kulit ibu. Ibu dan bayi diselimuti bersama-
2016).
E. Keluarga Berencana
1. Definisi program KB
jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Usaha yang dimaksud termasuk
2. Tujuan program KB
a) Tujuan umum
( sultiyawati, 2015)
b) Tujuan khusus
3. Jenis KB
55
telah berhenti menggunakan selama 3 bulan atau lebih yang tidak diselingi
dengan cara yang sama maupun berganti cara setelah berhenti atau
istirahat paling kurang tiga bulan berturut-turut dan bukan karena hamil
( Irianto,2014).
a. Metode Sederhana
1) Tanpa Alat
a). Kondom
kondom wanita
Modern
b. Kontrasespi Hormonal
a). Pil KB
b). AKDR
c). Suntik Kb
d). Susuk KB
2014)
( Handayani, 2015 )
progestin, yaitu :
1) Mencegah Ovulasi.
58
b. Efektivitas :
seksual.
c. Keuntungan :
1) Sangat efektif.
d. Keterbatasan
59
berikutnya.
e. Cara Kerja
(Sulistyawati, 2011).
data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu:
1. Riwayat kesehatan
Pada langkah pertama ini dikumpulakan semua informasi yang akurat dari
data dasar awal yang lengkap. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu
melakukan konsultasi.
Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar terhadap diagnosa
atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas
oleh bidan. Masalah ini sering menyertai diagnosa. Sebagai contoh yaitu
wanita pada trimester ketiga merasa takut terhadap proses persalinan dan
persalinan yang sudah tidak dapat ditunda lagi. Perasaan takut tidak termasuk
kebidanan. Jadi manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau
kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan
Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data
perdarahan kala III atau perdarahan segera setelah lahir, distocia bahu, atau
Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukan satu situasi yang memerlukan
tindakan segera sementara yang lain harus menunggu intervensi dari seorang
dokter, misalnya prolaps tali pusat. Situasi lainya bisa saja tidak merupakan
sebelumnya.
masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini informasi/
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi
juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa
date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau tidak akan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan
dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan
Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
masalah dan diagnosa. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang
tenaga kesehatan, pasien, keluarga pasien, dan klinik kesehatan yang mencatat
pada pasien dan respon pasien terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan
(Purwoastuti, 2015).
singkatan dari :
S= Subjektif
O= Objektif
A = Assesment
P = Planning
(Purwoastuti, 2015).
65
BAB III
PERKEMBANGAN KASUS
a. Pengkajian
DATA SUBJEKTIF
Islam, pendidikan terakhir adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) saat ini
menjadi ibu rumah tangga. Ny. H memiliki suami yang bernama Tn. S usia 28
Ibu datang ke Puskesmas Mekar Wangi pada tanggal 15 Juni 2019, pukul
08.40 WIB, ibu mengatakan hanya ingin memeriksakan kehamilannya dan tidak
ada keluhan.
seperti nyeri kepala yang hebat, pandangan kabur, nyeri ulu hati, oedema, gerakan
Ibu mengatakan pertama kali menstruasi pada usia 13 tahun dengan siklus
teratur yaitu 28 hari, lamanya 6-7 hari dengan banyak 2-4 kali ganti pembalut.
Ibu mengatakan tidak pernah sakit saat menstruasi sehingga tidak mengganggu
65
66
aktivitas sehari-harinya. Ibu mengaku hari pertama haid terakhir (HPHT) tanggal
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama dan belum pernah
mengalami keguguran . Gerakan janin pertama kali dirasakan ibu pada saat usia
kehamilan ± 14 minggu, gerakan janin yang dirasakan ibu dalam 24 jam terakhir
Pada trimester pertama ibu melakukan ANC 2 kali pada usia kehamilan 6
minggu dan 11 minggu. Trimester kedua ibu melakukan ANC 5 kali pada usia
Trimester ketiga ibu melakukan 6 kali ANC yaitu pada usia kehamilan 29
hipertensi, ginjal, DM, dan lain-lain. Ibu juga mengatakan tidak pernah
melakukan operasi seperti SC, appendiks, dan lain-lain. Ibu mengatakan tidak
Ibu mengatakan suami yang pertama dan istri yang pertama, lamanya
menikah ± 2 tahun, respon ibu terhadap kehamilan ini sangat diinginkan dan
membantu dan memotivasi, mengantar ibu periksa hamil. Tidak ada adat istiadat
yang ibu dan keluarga percaya selama kehamilan. Ibu mengatakan pengambilan
persalinan yaitu psikologis, uang, kendaraan perlengkapan ibu dan bayi. ibu
Ibu mengatakan pola makan sebelum hamil yaitu 3 kali sehari dengan
porsi cukup. Menu makanan yang biasa ibu konsumsi adalah nasi, lauk, sayur, dan
buah. Ibu mengaku minum air putih ± 8 gelas air putih per hari. Dan pola makan
saat hamil dengan mengkonsumsi makanan 3 kali sehari dengan porsi cukup.
Menu makanan yang biasa ibu konsumsi adalah nasi, lauk, sayur, dan buah. Ibu
mengaku minum air putih ± 8 gelas air putih per hari. makanan yang terakhir di
makan adalah nasi, sayur dan ikan pada pukul 17.00 WIB.
Ibu mengaku sebelum hamil biasa Buang Air Besar (BAB) 1 kali sehari,
konsistensi lunak, warna kuning, bau khas feses, dan tidak memiliki keluhan. Ibu
biasa Buang Air Kecil (BAK) ± 5-6 kali sehari dengan warna kuning jernih dan
ibu tidak memiliki keluhan. Saat hamil ibu mengatakan BAB 1 hari sekali dengan
konsistensi lunak, warna kuning, bau khas feses, dan tidak ada keluhan. Saat
hamil Ibu biasa BAK ± 6-7 kali sehari dengan warna kuning jernih, dan tidak ada
keluhan.
Ibu mengatakan biasa tidur malam berkisar antara 7-8 jam, dan tidur siang
pagi hari seperti jalan-jalan pagi. Rekreasi jarang dilakukan. Ibu mengatakan tidak
seminggu. Selama hubungan ibu tidak merasakan ada masalah. Ibu mengatakan
mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, dan ganti pakaian dalam 2 kali
sehari.
DATA OBJEKTIF
mmHg, denyut nadi 78 x/menit, pernapasan 21x/menit dan suhu 36,4 ºC. Hasil
pemeriksaan antropometri adalah LILA 24,5 cm , tinggi badan 152 cm, berat badan
bersih, hitam dan tidak rontok, pada daerah muka tidak terdapat cloasma dan
oedema, konjugtiva tidak anemis dan sclera tidak ikterik. Pada hidung tidak ada
pengeluaran dan tidak terdapat polip, pada telinga kiri dan kanan bersih. pada mulut
tidak terdapat stomatitis, lidah tampak bersih dan gigi tidak terdapat caries. Pada
leher tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tyroid, pada
leher juga tidak terdapat pelebaran vena jugularis. Payudara tampak simetris
payudara tidak terdapat benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan. Pada pemeriksaan
pembesaran abdomen sesuai usia kehamilan, terdapat linea nigra dan striae livide
Palpasi
TFU : 28 cm
Leopold II : Pada bagian sebelah kanan perut ibu teraba bagian keras,
panjang dan ada tahanan. Pada bagian sebelah kiri perut ibu teraba bagian-bagian
terkecil janin.
Pada Ekstremitas atas bersih dan tidak terdapat oedema. Pada ekstremitas bawah
tampak bersih, tidak terdapat oedema dan varices, reflek patella positif (+) kanan
dan kiri. Pada pemeriksaan panggul dan genetalia tidak dilakukan. Pemeriksaan
laboratorium, Hb 12,6 gr %.
II Interpretasi Data
Diagnosa
DO : TFU : 28 cm
70
Leopold II : Pada bagian sebelah kanan perut ibu teraba bagian keras, panjang
dan ada tahanan. Pada bagian sebelah kiri perut ibu teraba bagian-bagian terkecil
janin.
Tidak ada
Tidak ada
V. Rencana Tindakan
5. Anjurkan ibu olahraga ringan seperti jalan kaki pagi hari dan senam hamil.
11. Ingatkan ibu untuk control ulang 1 minggu kemudian atau jika terdapat
VI. Tindakan/Implementasi
1. Mengajukan informed concent pada ibu dan suami bahwa ibu akan
52 kg. Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak terdapat kelainan. DJJ
3. Menjelaskan gizi seimbang untuk ibu hamil yang terdiri dari karbohidrat,
4. Menjelaskan pada ibu mengenai pola istirahat dengan tidur siang ± 1-2
5. Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan seperti jalan kaki pada pagi hari
oil atau minyak kelapa pada areola mamae dan putting susu. Dilakukan 2
seperti sering BAK karena bagian terbawah janin atau kepala janin sudah
8. Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya kehamilan seperti sakit kepala yang
darah.
10. Menganjurkan ibu minum tablet penambah darah (Fe) 10 tablet yang
diminum 1x1 pada malam hari dengan menggunakan air putih atau jeruk,
hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat mengganggu
proses penyerapan.
11. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 mingu kemudian atau jika ibu
VII. Evaluasi
dibersihkan dengan baby oil atau minyak kelapa pada areola mamae dan
putting susu. Dilakukan 2 kali sehari setiap pagi hari dan sore sebelum
mandi.
perubahan fisiologis pada trimester III yang mungkin terjadi seperti sering
BAK karena bagian terbawah janin atau kepala janin sudah masuk jalan
malam hari.
11. Ibu bersedia untuk kontrol tanggal 27 juni 2019 atau jika ibu merasakan
pernapasan 19 x/menit, suhu tubuh 36,6 ºC. Berat badan 53 kg. Pada mata
konjungtiva tidak anemis dan skelra tidak ikterik. Tidak terdapat oedema dan
cloasma pada wajah. Tidak terpadat pembesaran kelenjar getah bening dan
kelenjar tyroid, tidak terdapat pelebaran vena jugularis. Payudara tampak simetris
pada payudara tidak terdapat benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan. Pada
linea nigra dan striae livide tetapi tidak terdapat luka bekas operasi.
Palpasi
TFU : 28 cm
Leopold II : Pada bagian sebelah kanan perut ibu teraba bagian keras,
panjang dan ada tahanan. Pada bagian sebelah kiri perut ibu teraba bagian-bagian
terkecil janin.
Pada Ekstremitas atas tampak bersih, tidak terdapat oedema. Pada ekstremitas
bawah tampak bersih, tidak terdapat oedema dan varices, reflek patella positif (+)
kanan dan kiri. Pada pemeriksaan panggul dan genetalia tidak dilakukan.
P :
pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak terdapat kelainan. DJJ 146 x/menit
dengan irama teratur. Ibu mengerti tentang informasi yang di jelaskan oleh
bidan.
2. Menjelaskan gizi seimbang untuk ibu hamil yang terdiri dari karbohidrat,
zat besi seperti sayur-sayuran yang berwarna hijau, hati dan susu. Ibu
3. Menjelaskan pada ibu mengenai pola istirahat dengan tidur siang ± 1-2
jam dan tidur malam ± 8 jam. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh
bidan.
pada pagi hari dan sering melakukan hubungan seksual karena pada
76
oil atau minyak kelapa pada areola mamae dan putting susu. Dilakukan 2
kali sehari setiap pagi hari dan sore sebelum mandi. Ibu mengerti
di rumah.
6. Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya kehamilan seperti sakit kepala yang
hebat, penglihatan kabur, bengkak pada muka tangan dan kaki, nyeri
7. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan seperti his atau mules yang
yang diminum 1x1 pada malam hari dengan menggunakan air putih atau
jeruk, hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat
peralatan yang dibawa saat bersalin seperti pakaian bayi, pakaian ibu,
peralatan persalinan.
77
Juni 2018 atau jika ibu merasakan adanya tanda bahaya kehamilan dan
bawah
pernapasan 19 x/menit, suhu tubuh 36,2 ºC. Berat badan 54 kg. Pada mata
konjungtiva tidak anemis dan skelra tidak ikterik. Tidak terdapat oedema
dan cloasma pada wajah. Tidak terpadat pembesaran kelenjar getah bening
tampak simetris dengan putting susu menonjol dan areola tampak coklat
sesuai usia kehamilan, terdapat linea nigra dan striae livide tetapi tidak
Palpasi
TFU : 29 cm
Leopold II : Pada bagian sebelah kanan perut ibu teraba bagian keras,
panjang dan ada tahanan. Pada bagian sebelah kiri perut ibu teraba bagian-bagian
terkecil janin.
varices, reflek patella positif (+) kanan dan kiri. Pada pemeriksaan
P :
pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak terdapat kelainan. DJJ 144 x/menit
dengan irama teratur. Ibu mengerti tentang informasi yang di jelaskan oleh
bidan.
2. Menjelaskan gizi seimbang untuk ibu hamil yang terdiri dari karbohidrat,
zat besi seperti sayur-sayuran yang berwarna hijau, hati dan susu. Ibu
3. Menjelaskan pada ibu mengenai pola istirahat dengan tidur siang ± 1-2
jam dan tidur malam ± 8 jam. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh
bidan.
pada pagi hari dan sering melakukan hubungan seksual karena pada
oil atau minyak kelapa pada areola mamae dan putting susu. Dilakukan 2
kali sehari setiap pagi hari dan sore sebelum mandi. Ibu mengerti
di rumah.
6. Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya kehamilan seperti sakit kepala yang
hebat, penglihatan kabur, bengkak pada muka tangan dan kaki, nyeri
mengulangnya kembali.
7. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan seperti his atau mules yang
yang diminum 1x1 pada malam hari dengan menggunakan air putih atau
jeruk, hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat
peralatan yang dibawa saat bersalin seperti pakaian bayi, pakaian ibu,
peralatan persalinan.
Juli 2019 atau jika ibu merasakan adanya tanda bahaya kehamilan dan
Palpasi
(McD = 29 cm)
melenting.
PAP
Keluarga bersedia.
bidan.
kiri.
ibunya.
dan dikeluarkan melalui mulut pada saat ada his dan bila
tidak ada his ibu dapat bernafas seperti biasa. Ibu mengerti
dengan baik.
untuk berdoa.
diperhatikan.
2. Kala II
ingin BAB.
85
kala II
melahirkan.
didekatkan.
3. Kala III
putranya.
melakukannya sendiri.
4. Kala IV
terasa mulas.
sudah dibersihkan.
anjuran bidan.
polip, telinga simestris kiri dan kanan ada daun dan lubang
usia 1 jam
92
P :
pemeriksaan
lakukan
mata.
diberikan.
kehangatannya.
menyusui bayinya.
pada bayinya.
usia 6 jam
sudah dimandikan.
mungkin.
94
tersebut.
Juli 2019.
kali/hari.
usia 6 hari
pemeriksaan.
melaksanakannya.
kontrol ulang.
kali/hari.
97
usia 14 hari
pemeriksaan.
anjuran bidan.
pemeriksaan.
bersedia melakukannya.
anjuran bidan.
terdekat.
makanan.
dapat mengulangnya.
melaksanakannya.
cukup.
anemis dan sklera tidak ikterik. Pada mulut dan bibir tidak
melaksanakannya.
tidur cukup
pervaginam.
melaksanakannya.
makanan.
menggunakan KB suntik.
Subjektif:
Objektif:
suhu 37 °C. Pada pemeriksaan fisik, mata konjungtiva merah muda, sklera
putih, leher tidak ada benjolan, payudara tidak ada benjolan, abdomen
Assesment:
Planning:
baik.
setiap hari, tidak perlu berhitung lebih dulu saat berhubungan seksual,
KB suntik 3 bulan.
BAB IV
PEMBAHASAN
baru lahir, masa nifas dan KB. Hal ini sesuai dengan teori Walyani
dari semua yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data
kasus yang dihadapi akan menentukan proses interpretasi yang benar atau
tidak dalam tahap selanjutnya, sehingga dalam pendekatan ini harus yang
reproduksi tidak sehat. Hal ini tidak sesuai dengan teori Walyani (2015), usia
sangat menentukan suatu kesehatan ibu, dikatakan beresiko tinggi apa bila ibu
hamil berusia dibawah 20 tahun, dan diatas 35 tahun. Usia berguna untuk
113
113
Dari hasil studi kasus yang telah dilakukan pada Ny. H usia 24
tahun dengan menerapkan 7 langkah Varney dan SOAP, maka pada bab
Puskesmas Mekas Wangi pada tanggal 15 juni 2019, pukul 08.40 WIB,
dan masa nifas sekaligus membantu dalam perawatan bayi baru lahir. Ibu
dan keluarga bersifat kooperatif dan menanggapi kegiatan studi kasus ini.
13 kali hal ini sesuai dengan teori Saifuddin (2009) yang mengatakan
Prawirohardjo (2010) karena Secara perlahan berat badan ibu hamil akan
mengalami kenaikan berat badan 9 kg. Tidak ada kesenjangan dengan teori
Walyani (2015), bahwa kenaikan BB ibu hamil normal rata-rata antara 6,5
kg sampai 16 kg.
Pada tanggal 14 Juli 2019 pukul 17.30 WIB. Ibu datang ke PKM
dengan keluhan mules-mules sejak pukul 11.20 WIB dan telah keluar
salah satu tanda persalinan dan ini sudah sesuai dengan teori Manuaba
(2010).
115
pembukaan 4 cm sampai 10 cm, hal ini tidak sesuai dengan teori Sumarah
aktif masih dibagi menjadi 3 fase lagi, yaitu fase akselerasi, dimana dalam
seperti ingin BAB, perineum menonjol, vulva dan spingter ani terbuka,
II yaitu Ibu biasanya akan merasakan tekanan pada rectum dan merasakan
ingin buang air besar. Kemudian perineum menjadi menonjol dan menjadi
lebar dengan membukanya anus. Labia mulai membuka dan tak lama
kemudian kepala janin mulai tampak di dalam vulva pada saat ada his.
dimana kala II Proses ini berlangsung selama 2 jam pada primigravida dan
sampai dengan lahirnya plasenta, hal ini sesuai dengan teori Sumarah
116
peregangan tali pusat terkendali, dan masase uterus segera setelah plasenta
Hal ini sesuai dengan teori Sumarah (2009). Yang menyatakan bahwa
Perdarahan.
bahwa DJJ normal berkisar antara 120 – 160 per menit. Bila DJJ< 120 atau
> 160 per menit kemungkinan ada kelainan janin atau plasenta.
Hal ini sesuai dengan rumus Johnson dalam Mochtar (2013), yaitu
Taksiran Berat Janin (TBJ) : (TFU dalam cm – n ) x 155 gram. Bila kepala
diatas atau kepala spina ischiadika maka n = 12 dan bila kepala di bawah
perhitungan TBJ dengan n = 11 dan TBJ Ny.S adalah 2790 ini merupakan
dengan teori manuaba, 2014 bahwa usia kehamilan 37 minggu ke atas TBJ
Pada tanggal 14 Juli 2019 Pukul 17.30 WIB bayi lahir normal
cm, LD : 33 cm, LILA : 12 cm, Nilai Apgar : 8/9, hal ini normal karena
sesuai dengan teori Vivian (2010) yang menyatakan bahwa Lahir aterm
antara 37-42 minggu, Berat badan 2.500-4.000 gram, Panjang badan 48-52
cm, Lingkar dada 30-38 cm, Lingkar kepala 33-35 cm, Lingkar lengan 11-
keringkan dan bungkus agar tetap hangat, hal ini sesuai dengan asuhan
Untuk mencegah terjadinya hipotermia, bayi yang baru lahir harus segera
ibu.
36,8°C, Berat badan 2900 gram, panjang badan 47 cm, lingkar kepala 32
cm, lingkar dada 33 cm. Pemeriksaan pada By Ny.H normal sesuai dengan
teori Dewi (2013), ciri-ciri bayi baru lahir normal yaitu, aterm antara 37-
lingkar dada 30-38 cm, lingkar kepala 33-35 cm, frekuensi denyut jantung
lahir dan setelah tali pusat dipotong dan diikat, yaitu dengan cara
meletakkan bayi diatas perut ibu selama 1 jam setelah bayi lahir. Hal ini
selama 6 bulan memang baik bagi bayi. Naluri bayi akan membimbingnya
saat baru lahir. Satu jam pertama setelah bayi dilahirkan insting bayi
masa nifas bahwa kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali.
Kunjungan ini terdiri dari pemantauan 6 jam post partum, 6 hari, 2 minggu
200.000 unit.
119
Selama nifas, ASI keluar banyak, ibu dan keluarga bahagia dan
senang dalam merawat bayinya dan ibu tetap memberikan ASI pada
kesadaran compos mentis, TTV dalam batas normal dan Involusi uterus
berjalan normal.
Pengeluaran darah ±20cc, lochea rubra, tidak ada luk jahitan dan
tanda infeksi. Hal ini juga sesuai dengan teori Mansyur (2014), keluar
pada hari 1-4 masa postpartum cairan yang keluar berwarna merah karena
terisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi,
ini sesuai dengan teori Yuniarto (2016), yang menyatakan bahwa luka
pada perineum bisa sembuh <7 hari (cepat) dan ≥7 hari (lambat), luka
dinyatakan sembuh apabila luka kering, tidak ada kemerahan, tidak ada
pembengkakan, jaringan menyatu dan tidak ada nyeri ketika untuk duduk
dan berjalan. Asuhan yang penulis berikan pada Ny.H adalah dengan
mengganggu laktasi.
(1/3 spina iliaka anterior superior (SIAS)) secara IM. Hal ini sesuai
progesterone yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat depo
laktasi.
tanggal 20 Oktober 2018 atau jika ada keluhan. Hal ini sesuai dengan teori
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kehamilan 40 minggu sampai dengan nifas 6 minggu serta bayi baru lahir yang
Tahun 2019
masalah fisiologis yang dihadapi oleh ibu selama hamil, bersalin, bayi
bersalin, bayi baru lahir dan nifas sehingga tidak ada antisipasi
123
dan rujukan pada Ny. H saat hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas
kebidanan pada Ny. H saat hamil, bersalin, bayi baru lahir, masa nifas.
7. Dari seluruh asuhan kebidanan yang telah diberikan pada Ny. H pada
saat hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB. Kemudian penulis
oleh pasien..
pada Ny. H saat hamil, bersalin, bayi baru lahir, masa nifas dan KB
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
baik dari mulai dari kehamilan, persalinan bayi baru lahir dan nifas serta
2. Bagi Institusi
yang baik serta dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan datang serta dapat
bayi baru lahir, nifas dan Keluartga Berencana (KB) untuk menurunkan AKI
dan AKB serta dapat membagi ilmu kepada mahasiswa bagaimana melakukan
4. Bagi Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Nuha Medika.
Juli 2019.
Dewi, Vivian Nanny Lia, Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kehamilan untuk
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Juli 2019
125
126
Herlyssa. 2013. Perbedaan Pertumbuhan Bayi Baru Lahir Pada Metode Lotus
2018.
Republik Indonesia.
Manuaba, Ida Ayu Candranita, Manuaba Ida Bagus Gde Fajar, Manuaba Ida
EGC.
Sarwono Prawirohardjo.
Pangestu Dwi Ninil. 2017 The Role of Community Health Workers in Maternal
Juli 2018
Puspitaningati, Eva. 2017 Asuhan Kebidanan Comunity of care pada ibu hamil
Ratuliu, Monika. 2014. Buku Pintar ASI dan Menyusui. Penerbit Noura Books:
Jakarta.
Rukiyah, Ai Yeyeh , Yuilianti, Lia. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak
kematian janin dalam rahim di RSUD Syekh yusuf Gowa Tahun 2017”
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta. Salemba
Medika.
Sondakh, Jenny Js, Carolina, Sally, Astikawati, Rina. 2013. Asuhan Kebidanan
Salemba Medika.
Medika.