Anda di halaman 1dari 3

NAMA: LALU NUNE SEKAR NINGRAT

NIM: 2002020019

HUBUNGAN STRUKTUR, SIFAT FISIKA KIMIA OBAT


DENGAN PROSES DISTRIBUSI OBAT

Hal hal yang mempengaruhi kecepatan dan besarnya proses distribusi obat pada tubuh:
1. Sifat kimia fisika obat, terutama kelarutan dalam lemak
2. Sifat membran biologis
3. Kecepatan distribusi aliran darah pada jaringan dan organ tubuh
4. Ikatan obat dengan sisi kehilangan
5. Adanya pengangkutan aktif dari beberapa obat
6. Masa atau volume jaringan

1. Struktur Membran Biologis


Sel di kelilingioleh membrane yang berfungsi untuk memelihara ke utuhan sel, mengatur pemindahan
makanan dan produk yang terbuang, dan mengatur keluar masuknya senyawa-senyawa dari dan ke
dalam sitoplasma.

Membrane sel bersifat semi permeable dan mempunyai ketebalan kurang lebih 8 nm. Membransel
merupakan bagian di dalam sel yang mengandung komponen komponen terorganisasi dan dapat
berinteraksi dengan mikromolekul secara spesifik.

Membran biologis mempunyai dua fungsi utama, yaitu:

- Sebagai penghalang dengan sifat permeabilitas yang khas

- Sebagai tempat untuk reaksi biotransformasi energi

a. Komponen Membran Sel

Membrane sel terdiri dari komponen komponen yang terorganisir, yaitu:

- Lapisan Lemak Bimolekul

Mengandung kolestrol dan fosfolipid terionkan. berdasarkan sifat kepolaran lapisan lemak bimolekul
dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian nonpolar yang terdiri dari rantai hidrokarbon ; dan bagian polar
yang terdiri dari gugus hidroksil kolesterol dan gugus gliserilfosfat fosfolipid

- Protein

Bentuk protein bervariasi, ada yang besar, berat molekulnya kurang lebih 300.000 dan ada pula yang
sangat kecil. Protein bersifat ampifil karena mengandung gugus hidrofil dan hidrofob
– Mukopolisakarida

Jumlah mukopolisakarida pada membrane biologis kecil dan strukturnya tidak dalam bebas namun
dalam bentuk kombinasi dengan lemak, seperti glikolipid , atau dengan protein seperti glikoprotein.

Membrane sel memiliki pori yang bergaris tengah merupakan saluran yang berisi air dan di kelilingi
rantai samping molekulyang bersifat polar.

b. Model Membran Sel

- Model Struktur Membran davson-danielli

Mengemukakan bahwa struktur membrane sel terdiri dari 2 bagian yaitu lapisan lemak bimolekul dan
bagian luar satu lapis protein yang mengapit lemak bimolekul

-model struktur Robertson

Daerah polar molekul lemak secara normal berorientasi pada permukaan sel yang di lapisis oleh satu
lapis protein pada permukaan membrane

-model struktur membrane singer dan Nicholson

Model struktur membrane yaitu cairan mosaic. Pada model ini struktur membrane terdiri dari lemak
bimolekul dan protein globular yang tersebar di antara lemak bimolekul tersebut.

2. HUBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES DISTRIBUSI OBAT

Pada umumnya distribusi obat terjadi dengan cara menembus membrane biologis melalui proses
difusi.
a. Difusi pasif
Penembusan membrane biologis secara difusi pasif di bedakan menjadi tiga yaitu:
1. Difusi pasif melalui pori
Membrane sel mempunyai garis tengah sekitar 4 Ao dan dapat dilewati secara
difusi oleh molekul yang bersifat hidrofil, molekul garis tengah< 4Ao dan molekul
dangan jumlah atom C < 3 atau berat molekul < 150
2. Difusi pasif dengan cara melarut pada lemak penyusun membrane
Senyawa nonpolar bersifat mudah larut dalam lemak mempunyai harga koefisien
partisi air/lemak besar sehingga mudah menembus membrane sel secara difusi
3. Difusi pasif dengan fasilitas
Terkadang beberapa bahan obat mempunyai garis tengan yang > 4Ao, dapat
melewati membrane sel karena ada tekanan osmosa, sehingga dengan mudah
bergerak menembus membrane. Pengankutan ini berlangsung pada daerah dengan
kadar tingg I ke daerah dengan kadar rendah, dan berhenti setelah mencapai
keseimbangan
b. Difusi aktif
Difusi aktif adalah jenis difusi yang mengonsumsi energi(ATP) untuk membantu molekul
untuk melintasi membrane dari konsentrasi yang rendah ke konsentrasi yang tinggi

3. INTERAKSI OBAT DENGAN BIOPOLIMER


Besar dan tipe interaksi obat dengan biopolymer tergantung pada sifat fisiko kimia obat dan
karakteristik biopolymer. Berdasarkan sifatnya interaksi obat dengan biopolimernya di
kelompokkan menjadi dua ,yaitu:
a. Interaksi tidak spesifik
Interaksi tidak spesifik adalah interaksi obat dengan biopolymer yang hasilnya tidak
memberi efek yang berlangsung lama dan tidak menyababkan perubahan struktur mol
obat maupun biopolimernya.
b. Interaksi spesifik adalah interaksi yang menyababkan perubahan struktur makromolekul
reseptor sehingga timbul rangsangan berupa fungsi biologis normalyang di amati sebagai
respon biologis.

Refrensi
Kimia Medisinal 1 Edisi 2. ED siswandono. 2016

Anda mungkin juga menyukai