Anda di halaman 1dari 11

ID soal

Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
: tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Manajemen kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 65tahun dirawat dirumah sakit dengan diagnosa gagal ginjal kronik. Klien
mengeluh kedua kaki bengkak dan sulit untuk digerakkan, pasien merasa bingung mengapa kaki nya
semakin hari semakin membesar, pasien bingung bagaimana cara untuk mengendalikan kaki nya
tersebut agar tidak semakin membesar.
Pertanyaan Soal :
Apakah pengkajian yang harus dilakukan perawat?

Pilihan Jawaban :
A. Pengkajian tingkat pengetahuan
B. Pengkajian istirahat dan tidur
C. Pengkajian oksigenasi
D. Pengkajian cairan dan elektrolit
E. Pengkajian psikososial

Kunci Jawaban: A
Referensi: Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009). Medical surgical nursing clinical
management for positive outcomes. 8th edition. St. Louis, Missouri:
Smeltzer C. Suzanne.(2002). Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan
MedikalBedah, Edisi 3, volume 8. Jakarta, EGC.
Perry,& Potter. (2012) Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Edit 4.Jakarta:
EGC
Nama pembuat : Vhera Yunisa
Institusi/bagian : FKes UMPRI
Pembahasan A. Pengkajian tingkat pengetahuan : Tingkat pengetahuan pada pasien akan
mempengaruhi proses penyembuhan penyakit yang dialami pasien tersebut
dengan cepat, seperti contoh pengetahuan pasien tentang penyakitnya, cara
menangani penyakitnya dll. Sehingga dalam menghadapi suatu kondisi tertentu
yang terjadi dalam diri seseorang pasien sudah mempunyai koping yang baik
untuk mengatasinya
B.Pengkajian istirahat dan tidur merupakan
keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tid
ak beraktivitas tetapi juga kondisi yg membutuhkan ketenangan.  Namun tidak 
berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau ber
baring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat

C.PengkajianOksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 
21 % pada tekanan 1 atmosfirsehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tu
buh.

D. Pengkajian cairan dan elektrolit


Terdapat berbagaimekanisme yang berfungsi untuk mengatur volume dan komp
osisi cairan tubuh agartetap dalam keadaan seimbang atau disebut juga dalam ke
adaan Homeostasis.Sistemkardiovaskuler berfungsi untuk mensuplai berbagai b
ahan yang penting melalui darahkeseluruh jaringan. Sistem-sistem lainya seperti 
ginjal, paruparu dan hati berfungsiuntuk menjaga jumlah dan komposisi cairan 
dalam tubuh agar selalu dalam keadaanseimbang.

E. Pengkajian Psikososial
Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang
mencakup aspek psikis dan sosial atau sebaliknya. Psikososial menunjuk pada
hubungan yang dinamis antara faktor psikis dan sosial, yang saling berinteraksi
dan memengaruhi satu sama lain.
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
: tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Manajemen kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 65 tahun dirawat dirumah sakit dengan diagnosa gagal ginjal kronik. Klien
mengeluh bengkak terutama pada kaki dan wajah. Klien juga mengalami penurunan nafsu makan dan
mual. Klien minum 700cc/24jam. Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan klien tampak pucat, terdapat
oedema periorbita dan ekstremitas. Jumlah urine 300/24jam , TTV : TD:180/100mmHg, N:88x/menit,
S:36.0'cc. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan: Ureum: 170, Kreatinin: 14.10, HB: 6gr%.
Klien mendapat cairan infus NaCl 500cc/24jam.
DS: - klien mengeluh bengkak pada kaki dan wajah
- klien mengatakan minum sekitar 700cc/24jam
- klien mengatakan tidak nafsu makan
- klien mengatakan mual
DO: - klien tampak pucat
- klien mengalami oedema periorbita dan ekstermitas
- TTV = TD : 180/100mmHg
N : 88x/menit
S : 36,0'c
- Ureum : 170
- kreatinin : 14.10
- HB : 6gr%

Pertanyaan soal
Diagnosa keperawatan utama pada klien diatas adalah?

Pilihan jawaban
A. Kelebihan volume cairan
B. Intoleransi aktifitas
C. Gangguan body image
D. Pola nafas tidak efektif
E. Gangguan perfusi jaringan perifer
Kunci Jawaban: A
Referensi: Carpenito, LJ. 2015. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 6. Jakarta : EGC.

Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan
pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

Nama pembuat : Vhera Yunisa


Institusi/bagian : FKes UMPRI
Pembahasan A.Kelebihan volume cairan :
terjadi saat air dan Natrium dipertahankan dalam  proporsi isotonik sehingga me
nyebabkan hipervolemia tanpa disertai  perubahan kadar elektrolit serum. Penin
gkatan volume cairan menyebabkan rangkaian kejadian berikut: · Kelebihan mu
atan sirkulasi · Peningkatan kontraktilitas jantung dan tekanan arteri rata-rata · 
Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler · Perpindahan cairan ke dalam ruang int
erstisial · Edema Kenaikan tekanan arteri rata-rata akan menghambat sekresi ho
rmon antideuretik dan aldosteron sehingga terjadi peningkatan eliminasi air dan  
Natrium ke dalam urin.mekanisme kompensasi ini biasanya mengembalikan vol
ume intravaskuler yang normal. Apabila keadaan hipervolemia berat atau  berla
ngsung lama atau apabila pasien memiliki riwayat disfungsi kardiovaskular, me
kanisme kompensasi tersebut mungkin tidak dapat bekerja dengan baik sehingg
a akan terjadi gagal jantung dan edema pulmoner. 
B. Intoleransi Aktifitas
Ditandai dengan Sesak dalam beraktivitas berat, gangguan frekuensi dan irama
jantung: aritmia (takikardia, bradiakardia), perubahan pola EKG, palpitasi.
Dengan gangguan preload: edema, keletihan, peningkatan atau penurunan
tekanan vena sentrat, distensi vena jugularis, murmur, kenaikan BB.

C. Gangguan body image


Citra Tubuh terdapat beberapa stressor yang mempengaruhi citra tubuh
seseorang. Stressor-stressor ini dapat berasal dari dalam, yakni dari diri
seseorang tersebut, yaitu adanya perubahan penampilan tubuh, perubahan
struktur tubuh, dan perubahan fungsi bagian tubuh. Selain itu, terdapat juga
stressor-stressor dari luar yakni, reaksi orang lain, perbandingan dengan orang
lain, dan identifikasi terhadap orang lain.
D. Pola nafas tidak efektif

Adanya agen pencetus yang menyebabkan munculnya sekret yang


mengakibatkan obstruksi pada tracheobroncheal, adanya penurunan dan
ekspansi paru serta proses inflamasi maka akan menyebabkan adanya kesulitan
pada saat bernafas yang ditandai dengan perubahan kedalaman dan atau
kecepatan pernafasan, gangguan perkembangan pada rongga dada, bunyi nafas
yang tidak normal dan adanya batuk dengan atau tanpa adanya sputum.

E. Gangguan perfusi jaringan perifer

perfusi jaringan perifer adalah keadaan dimana seseorang mengalami atau


beresiko mengalami suatu penurunan sirkulasi darah ke perifer. menurun, suhu
kulit kaki baik, pengisian kapiler kaki >1 detik dan tidak ada nyeri teralokasi.

ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
: tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Manajemen kesehatan
Kasus (vigse)
Seorang perempuan usia 65 tahun dirawat dirumah sakit dengan diagnosa gagal ginjal kronik. Hasil
pemeriksaan fisik yaitu, pasien tampak sesak, posisi semi fowler, bunyi napas ronchi. Urine output
300cc/24jam dan BB 50kg.

Pertanyaan soal
Berapakah jumlah maksimal cairan yang diberikan kepada pasien tersebut dalam 24jam?
Pilihan jawaban
A. 200cc
B. 500cc
C. 650cc
D. 800cc
E. 1000cc
Kunci Jawaban: D
Referensi: Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009). Medical surgical nursing clinical
management for positive outcomes. 8th edition. St. Louis, Missouri:
Smeltzer C. Suzanne.(2002). Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan
MedikalBedah, Edisi 3, volume 8. Jakarta, EGC.
Nama pembuat : Vhera Yunisa
Institusi/bagian : FKes UMPRI
Pembahasan Kondisi patofisiologis pasien dengan gagal ginjal kronis mengalami kegagalan
dalam melaksanakan fungsi ekskresi dan non ekskresi. Untuk itu perlu
pembatasan dalam pemberian cairan,
yaitu dengan menggunakan rumus: jumlah intake = jumlah output + IWL
sehingga : 300cc + IWL nya adalah (10cc x BB 50kg). Maka cairan
maksimalnya adalah 300 + 500= 800cc
Sesuai dengan rumus diatas untuk jawaban A,B,C, dan E merupakan jawaban
yang tidak tepat untuk kasus diatas.
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
: tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Manajemen kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 65tahun dirawat dengan diagnosa gagal ginjal kronik. Pasien mengeluh
pusing, anoreksia, nausea dan vomitus sejak satu minggu yang lalu. Urine output = 300cc/24jam. TD:
180/100mmHg, N: 88x/menit, S: 36,0'C. Edema positif pada wajah dan kaki. HB: 7,29gr/dL. Dokter
meminta perawat untuk pemeriksaan fungsi ginjal CCT.

Pertanyaan soal
Bagaimanakah prosedure yang paling tepat saat mengumpulkan urine tersebut?

Pilihan jawaban
A. Ajarkan pada keluarga dan pasien cara menampung urine selama 24jam untuk pemeriksaan
B. Minta pasien dan keluarga tampung urine 24jam sejak jam 06.00 pagi sampai jam 06.00 pagi
hari berikutnya pada botol yang tersedia
C. Perawat membersihkan vagina dan perineum dengan kapas sublimat 3kali, lalu minta pasien
BAK pada wadah steril
D. Instruksikan pasien buang air kecil di kamar mandi, berhenti di tengah tadah urine pada
wadah steril dan lanjutkan BAK
E. Memberikan wadah steril kepada pasien dan minta pasien menampung urine di dalam wadah
tersebut, dan diberi label.

Kunci Jawaban: B
Referensi: Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009). Medical surgical nursing clinical
management for positive outcomes. 8th edition. St. Louis, Missouri:
Smeltzer C. Suzanne.(2002). Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan
MedikalBedah, Edisi 3, volume 8. Jakarta, EGC.
Nama pembuat : Vhera Yunisa
Institusi/bagian : FKes UMPRI
Pembahasan A. Ajarkan pada keluarga dan pasien cara menampung urine selama 24jam
untuk pemeriksaan bukan jawaban yang tepat untuk kasus diatas

B. Pemeriksaan fungsi ginjal adalah adalah prosedur untuk mengetahui


seberapa baik organ ginjal bekerja. Pemeriksaan ginjal juga bertujuan untuk
mendeteksi gangguan pada organ tersebut. Ginjal memiliki beragam peran
penting bagi tubuh, salah satunya adalah menyaring dan membuang zat sisa
metabolisme dari dalam darah.

•Tiap Anda buang air kecil, gunakan tabung untuk menampung urine Anda.

• Pisahkan air seni Anda tiap kali buang air kecil.

•Berikan label untuk mencacat keterangan urine, misalnya jam penampungan.

•Pada keesokan paginya, tampung urine pertama Anda setelah Anda bangun
tidur. Urine ini akan melengkapi jadwal pengambilan sampel selama 24 jam
dari jam 06.00 pagi sampai jam 06.00 pagi berikutnya.

•Setelah itu, segera bawa semua sampel urine Anda dan berikan pada petugas
medis untuk dianalisis.

C. Perawat membersihkan vagina dan perineum dengan kapas sublimat 3kali,


lalu minta pasien BAK pada wadah steril kurang tepat untuk kasus diatas

D. Instruksikan pasien buang air kecil di kamar mandi, berhenti di tengah


tadah urine pada wadah steril dan lanjutkan BAK kurang tepat untuk kasus
diatas

E. Memberikan wadah steril kepada pasien dan minta pasien menampung


urine di dalam wadah tersebut, dan diberi label merupakan kurang tepat
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
: tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan/ Manajemen kesehatan
Kasus (vignete)
Seorang perempuan usia 65tahun dirawat dirumah sakit dengan diagnosa gagal ginjal kronik. Klien
mengeluh kedua kaki bengkak dan nyeri, kaki sulit untuk di gerakkan karena jika digerakkan akan
tambah parah nyeri yang dirasakan. Dalam mengatasi hal tersebut perawat telah mengajarkan teknik
relaksasi napas dalam untuk mengurangi rasa sakitnya tersebut.

Pertanyaan soal
Apakah indikator keberhasilan pasien telah memahami teknik relaksasi napas dalam yang telah
diajarkan perawat?

Pilihan jawaban
A. Keluarga pasien memahami teknik napas dalam
B. Pasien tampak tenang
C. Postur tubuh pasien tampak rileks
D. Pasien tidak mampu mengontrol nyeri
E. Pasien mampu menerapkan teknik napas dalam saat nyeri timbul

Kunci Jawaban: E
Referensi: Carpenito, LJ. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 6. Jakarta : EGC.
Smeltzer C. Suzanne.(2012). Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan
MedikalBedah, Edisi 3, volume 8. Jakarta, EGC.
Nama pembuat : Vhera Yunisa
Institusi/bagian : FKes UMPRI
A. Keluarga pasien memahami teknik napas dalam bukan jawaban yang tepat
karna tidak bukan pasien yang memahami teknik napas dalam

B. Pasien tampak tenang adalah jawaban yang kurang tepat karna apabila dia
tidak mengetahui teknik relaksasi napas dalam akan merasakan nyeri yang
hilang timbul
C. Postur tubuh klien tampak rilek juga merupakan bukan indikator tindakan
keberhasilan

D. Pasien tidak mampu menahan nyeri merupakan tindakan yang kurang tepat,
indikator keberhasilan pasien memahami teknik untuk mengontrol rasa nyeri

E. Tindakan keperawatan dikatakan berhasil apabila pasien mampu memahami


dan menerapkan apasaja yang telah dilakukan dan diajarkan oleh tenaga
kesahatan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3
d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
h. Usahakan agar tetap konsentrasi
i. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas
& istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang pasien CKD dirawat di ICU, setelah mengetahui hasil pemeriksaan dari tim dokter dan
hasil laboratorium pasien harus segera cuci darah. Setelah mendapatkan penjelasan dari dokter,
keluarga menolak dengan alasan bahwa kemungkinan ada gejala sisa. Akhirnya perawat dan tim
menerima keputusan pasien.

Pertanyaan soal
Apakah konsep etik keperawatan yang sesuai dengan tindakan perawat dan tim?

Pilihan jawaban
A. Justice
B. freedom
C. Autonomy
D. Beneficience
E. Non Maleficience

Kunci Jawaban: C
Referensi: Febriyanti, K. D. (2020). Penerapan Prinsip Etik Keperawatan Dalam Tahapan
Pengambilan Keputusan.
Nama Vhera Yunisa
pembuat :
Institusi/bagian FKes UMPRI
:
Pembahasan: pasien mempunyai hak dalam mengelola dan memustuskan yang boleh dan
tidak boleh dilakukan terhadap dirinya sepanjang perawat telah menjelaskan
dengan benar dan proporsional.
Prinsip-prinsip etik yang harus dimiliki oleh seorang perawat, meliputi:
a. Otonomi (Autonomy) Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
b. Berbuat baik (Beneficience) Beneficience berarti, hanya melakukan
sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau
kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan
kebaikan oleh diri dan orang lain.
c. Keadilan (Justice) Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama
dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal
dan kemanusiaan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience) Prinsip ini berarti tidak
menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
e. Kejujuran (Veracity) Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran.
Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa
klien sangat mengerti.
f. Menepati janji (Fidelity) Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk
menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada
komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.
g. Kerahasiaan (Confidentiality) Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah
informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.
h. Akuntabilitas (Accountability) Akuntabilitas merupakan standar yang
pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang
tidak jelas atau tanpa terkecuali.

Anda mungkin juga menyukai