Materi Hukum Pajak
Materi Hukum Pajak
NIM : 196601416
MATA KULIAH : HUKUM PAJAK ( materi hukum pajak )
2. hukum pajak material adalah hukum pajak yang memuat tentang ketentuan ketentuan
terhadap siapa yang dikenakan pajak dan siapa yang di kecuali kan dengan pajak serta
berapa harus dibayar.
Hukum pajak material adalah hukum yang mengandung ketentuan dalam keadaan
yang dikenakan pajak atau obyek pajak siapa yang akan dibebankan pajak atau
subyek pajak serta siapa yang di kecuali kan dari pajak dan jumlah yang perlu
disetorkan atau tarif pajak contoh hukum pajak material yaitu pajak penghasilan atau
PPH serta pajak pertambahan nilai Ppn
Landasan pajak
1) Landasan pajak undang undang dasar 1945 pasal Pasal 23A
2) Undang undang republik Indonesia nomor 28 tahun 2007 tentang perubahan keempat
atas undang undang republik Indonesia nomor enam tahun 1983 tentang ketentuan
umum dan tata cara perpajakan
3) Undang undang republik Indonesia nomor 36 tahun 2008 tentang perubahan atas
undang undang nomor tujuh tahun 1983 tentang pajak penghasilan
4) Undang undang republik Indonesia nomor dua 42 tahun 2009 tentang perubahan
ketiga atas undang undang republik Indonesia nomor delapan tahun 1983 tentang
pajak pertambahan nilai atas barang dan jasa serta pajak penjualan atas barang mewah
5) undang undang republik Indonesia nomor 12 tahun 2000 tentang perubahan ketiga
atas undang undang republik Indonesia nomor 12 tahun 1985 tentang pajak bumi dan
bangunan
6) undang undang republik Indonesia nomor 13 tahun 1985 tentang bae material
kedudukan hukum pajak
Hukum hukum privat ada dua bagian:
1) hukum perdata
2) hukum dagang
2. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan
kepada orang lain.
Contoh: Pajak Pertambahan nila
Menurut Sifat
1. Pajak subjektif, yaitu Pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti
memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
Contoh: Pajak Penghasilan.
2. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan
diri wajib pajak.
Contoh : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang mewah.
Menurut Lembaga Pemungutnya
1) Pajak Pusat, yaitu Pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga negara.
Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah
2) Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga daerah.
Contoh: Pajak kendaraan dan Bea balik nama kendaraan bermotor, pajak hotel dan restoran
(pengganti pajak pembangunan), pajak hiburan, dan pajak penerangan jalan.