Anda di halaman 1dari 4

SAP

MATA KULIAH DELIK PIDANA KHUSUS

JURUSAN HUKUM PIDANA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH IAIAN SULTAN AMAI

GORORNTALO

2020

ALOKASI
PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
WAKTU
1 Melakukan kontrak perkuliahan dengan Kontrak Perkuliahan 90 menit
mahasiswa
2 dan 3 Setelah mengikuti Mata Gambaran Umum Delik ∙ Pengertian Delik 180 menit
Kuliah ini, mahasiswa -Pengertian hukum pidana khusus
diharapkan dapat - Asas-asas Hukum Pidana Khusus
mengetahui dan ∙ Unsur-Unsur Delik Berdasarkan Analisis
memahami serta mampu ∙ Sumber-sumber Hukum Pidana Khusus
menjelaskan gambaran ∙ Rumusan Delik
umum tentang delik. ∙ Cara Merumuskan Delik
∙ Pembagian Delik
- Hubungan Hukum Pidana Khusus daengan Hukum Pidana,
Hukum Acara Pidana dan Kriminologi
4 dan 5 Setelah mengikuti mata Ruang Lingkup Pengertian 180 menit
kuliah ini mahasiswa Tindak Pidana ∙ Jenis – Jenis Delik Diluar KUHP
diharapkan dapat Khusus ∙ Delik-Delik Khusus (Undang-Undang) diluar KUHP
mengetahui dan ∙ Sebab-Sebab Adanya Delik Khusus
memahami serta mampu ∙ Penyimpangan dalam Delik Khusus
menjelaskan tentang
ruang lingkup tindak
pidana khusus
6 Setelah mengikuti mata Ruang Lingkup ∙ Sejarah Hukum Tindak Pidana Korupsi 90 menit
kuliah ini mahasiswa Tindak Pidana Korupsi ∙ Pengertian Korupsi
diharapkan dapat mengetahui dan ∙ Bentuk Tindak Pidana Korupsi, Subjek dan
memahami tentang Pertanggungjawaban dalam Delik Korupsi
ruang lingkup tindak ∙ Jenis Penjatuhan Pidana pada Perkara Tindak Pidana Korupsi
pidana Korupsi serta menurut UU No.
dapat mengkritisi 31/1999 jo UU No. 20/2001
Undang-undang yang ∙ Unsur-Unsur Tindak Pidana Korupsi
Terkait. ∙ Akibat Tindak Pidana Korupsi
7 Setelah mengikuti mata Ruang Lingkup ∙ Sejarah Pengaturan Tindak Pidana Terorisme di Indonesia
kuliah ini mahasiswa Tindak Pidana ∙ Jenis-Jenis Terorisme
diharapkan dapat Terorisme ∙ Tinjauan Yuridis Terhadap Pengaturan Tindak Pidana Terorisme
memahami dan
mengetahui tentang
Ruang Lingkup tindak
Pidana Terorisme serta
dapat mengkritisi
undang-undang yang
terkait
8 Setelah mengikuti mata Ruang Lingkup ∙ Pengertian Narkotika dan Psikotropika
kuliah ini, mahasiswa Tindak Pidana ∙ Ketentuan-Ketentuan Masalah Narkotika
diharapkan dapat Narkotika dan ∙ Penyidikan Mengenai Narkotika
mengetahui tentang Psikotropika ∙ Ketentuan Pidana Dalam Tindak Pidana
Ruang Lingkup Tindak Narkotika
Pidana Narkotika dan
Psikotropika serta dapat
mengkritisi undang-undang yang
terkait
9 Setelah mengikuti mata Ruang Lingkup ∙ Tinjauan Umum Mengenai Cybercrime
kuliah ini mahasiswa Tindak Pidana ∙ Sejarah Perkembangan Cybercime di Indonesia
diharapkan dapat Cybercrime ∙ Kebijakan Hukum Pidana Dalam
mengetahui tentang Penanggulangan Cybercrime
Ruang Lingkup Tindak ∙ Pengaturan Tindak Pidana Cybercrime dalam UU ITE
Pidana Cybercrime serta
dapat mengkritisi
undang-undang yang
terkait
10 Setelah mengikuti mata Ruang Lingkup ∙ Tinjauan Umum Mengenai Keimigrasian
kuliah ini mahasiswa Tindak Pidana ∙ Fungsi Keimigrasian
diharapkan dapat Keimigrasian ∙ Hukum Keimigrasian Indonesia dalam Sistem Hukum Nasional
mengetahui dan ∙ Tindak Pidana Imigrasi
memahami tentang
ruang lingkup Tindak
Pidana Keimigrasian
serta dapat mengkiritisi
undang-undang yang
terkait
11 dan 12 Setelah mengikuti mata Ruang Lingkup ∙ Sejarah Pencucian Uang
kuliah ini mahasiswa Tindak Pidana ∙ Pengertian Pencucian Uang
diharapkan dapat Pencucian Uang ∙ Unsur-Unsur Tindak Pidana Pencucian Uang
mengetahui dan ∙ Tahap-Tahap atau Mekanisme Tindak Pidana Pencucian Uang
memahami tentang ∙ Alasan Memerangi Tindak Pidana Pencucian Uang
ruang lingkup tindak ∙ Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang
pidana pencucian uang ∙ Sanksi Tindak Pidana Pencucian Uang
serta dapat mengkritisi
undang-undang yang
terkait.

13 Setelah mengikuti mata Ruang Lingkup ∙ Tinjauan Umum Mengenai Tindak Pidana
kuliah ini mahasiswa Tindak Pidana Ekonomi
diharapkan dapat Ekonomi ∙ Unsur-unsur tindak pidana ekonomi
mengetahui tentang ∙ Bentuk-bentuk penyimpangan ekonomi.
ruang lingkup tindak ∙ Perumusan Tindak Pidana Ekonomi
pidana ekonomi serta ∙ Peradilan Tindak Pidana Ekonomi
dapat mengkritisi ∙ Badan-Badan Pegawai Penghubung
undang-undang yang ∙ Tindakan Tata Tertib Sementara
terkait ∙ Sanksi Tindak Pidana Ekonomi
14 Setelah mengikuti mata Ruang Lingkup ∙ Tinjauan Umum Mengenai Pornografi
kuliah ini mahasiswa Tindak Pidana ∙ Pengertian Tindak Pidana Pornografi
diharapkan dapat Pornografi ∙ Unsur-unsur Tindak Pidana Pornografi dan Pornoaksi
mengetahui tentang ∙ Sanksi Pidana Pornografi dan Pornoaksi
ruang lingkup tindak
pidana pornografi dan
pornoaksi serta dapat
mengkritisi undangundang
yang terkait.

Referensi
1. Andi Hamzah, 2008, Asas- Asas Hukum Pidana, Jakarta. Rineka Cipta.
2. ——————–, 1991, Perkembangan Hukum Pidana Khusus, Jakarta Rineka Cipta.
3. ——————–, 1986, Hukum Pidana Ekonomi , Erlangga.
4. ——————–, 1986, Delik- Delik Tersebar diluar KUHP, Jakarta Pradnya.
5. Ali Masyhar ,2009, Gaya Indonesia Menghadang Terorisme Sebuah kritik atas kebijakan hukum pidana terhadap tindak pidana
terorisme di Indonesia, Mandar Maju, Bandung,
6. Abdul Wahid dan Mohammad Labib, 2005, Kejahatan Mayantara, Bandung, Refika Aditama
7. Ridwan Halim, Flora Liman P, 2002, Persoalan Praktis Filsafat Hukum dalam Himpunan Distingsi, Jakarta; UKI.
8. Adrian Sutedi ,S.H.,MH, Hukum Perbankan: Suatu Tinjauan Pencucian Uang, Merger, Likuidasi, Dan Kepailitan, Jakarta: Sinar
Grafika, 2007.
9. Arief, Barda Nawawi. 2003. Kapita Selekta Hukum Pidana. Bandung: Citra Aditya Bakti
10. Budi Suhariyanto, 2012, Tindak Pidana Teknologi Informasi (Cybercrime) Urgensi Pengaturan dan Celah Hukumnya, Jakarta, Raja
Grafindo Persada
11. Bagir Manan, 2000, Hukum Keimigrasian dalam Sistem Hukum Nasional, disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional Keimigrasian.
12. Baharuddin Lopa, 1980, Tindak Pidana Ekonomi Pembahasan Tindak Pidana Penyelundupan, Jakarta, Pradnya Paramita.
13. Boy Leon dan Sonny Ericson, tanpa tahun. Manajemen Aktiva Pasiva Bank Nondevisa: Pengetahuan Dasar bagi Mahasiswa dan Praktisi
Perbankan, Jakarta: Grasindo.
14. C.T. Kansil dan Cristine S.T. Kansil, 2007, Pokok- pokok Hukum Pidana, Pradnya Paramita, Jakarta.
15. Darwan Prinst, 2002. PemberantasanTindak Pidana Korupsi, Band
16. D, Soejono. 1976. Sosio Kriminologi. Alumni. Bandung
17. Dipraja,Soema. 1982. Asas- asa Hukum Pidana. Alumni. Jakarta
18. EviHartantai, Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika, Jakarta.
19. Efi Laila Kholis, 2010. Pembayaran Uang Pengganti dalam Perkara Korupsi, Solusi Publishing, Jakart
20. Edi Setiadi, 2010, Hukum Pidana Ekonomi cetakan Pertama. Yogyakarta Graha Ilmu.
21. Firman Wijaya, 2008. Peradilan Korupsi Teori dan Praktik, Penaku bekerjasama dengan MahariniPress, Jakarta.
22. Frans H. Winarta, Suara Rakyat Hukum Tertinggi, Jakarta: Kompas Media Nusantara,
23. Hartono, Dimyati .1990. Hukum Sebagai Faktor Penentu Pemanfaaatan Teknologi Telekomunikasi. Semarang
24. JuAndi Hamzah, 2005. Pemerantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasioanal. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
25. Leden Marpaung, 2009, Asas- Teori- Praktik Hukum Pidana, Jakarta, Sinar Grafika.
26. ——————–, 1991, Unsur- unsur perbuatan yang dapat dihukum (delik), Sinar Grafika, Jakart
27. ——————–, 2005, Asas- Teori- Praktik Hukum Pidana, Sinar Grafika, Jakarta.
28. Loebby Loqman, 2002, Kapita Selekta Tindak Pidana di Bidang Perekonomian, Jakarta, Datacom.
29. Mien Rukmini, 2005, Aspek Hukum Pidana dan Kriminologi (Sebuah Bunga Rampai), Bandung, Alumni.
30. Martiman Prodjohamidjojo, 2001. Penerapan Pembuktian Terbalik dalam Delik Korupsi (UU No.31 Tahun 1999). Mandar Maju,

Anda mungkin juga menyukai