Oleh :
Sintya Ambeda
192042006
KELAS HES B
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN AMAI GORONTALO
TAHUN 2021
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindak pidana ekonomi adalah bagian dari hukum pidana tetapi yang memiliki
kekhususan. Di Indonesia, pengundangan tindak pidana ekonomi relative baru karena
baru mulai dikenal sejak diundangnkan UU Darurat No. 7 Tahun 1955 tentang Tindak
Pidana Ekonomi
Tata cara pengusutan, penuntutan dan pemeriksaan tindak pidana ekonomi diatur di
dalam Undang-Undang No 7 drt Tahun 1955, akan tetapi apabila Undang-Undang No 7
drt Tahun 1955 tidak mengatur tentang hukum acara, yang diberlakukan adalah Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP. Pihak yang mengusut tindak pidana
ekonomi adalah mereka yang pada umumnya dibebani pengusutan tindak pidana, dan
pegawai-pegawai yang ditunjuk oleh Presiden.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik dan tipe tindak pidana ekonomi?
2. Bagaimana tata cara dan pengusutan penuntutan tindak pidana ekonomi?
II. PEMBAHASAN
Yang mengusut tindak pidana ekonomi adalah mereka yang pada umumnya
dibebani pengusutan tindak pidana, dan pegawai-pegawai yang ditunjuk oleh Presiden.
Pegawai pengusut setiap waktu berwenang menyita, atau menuntut penyerahan untuk
disita semua barang yang dapat dipergunakan untuk mendapat keteranganatau yang
dapat dirampas atau dimusnahkan menurut undang-undang. Pegawai pengusut setiap
waktu berhak memasuki tempat dalam menjalankan tugas, baik dengan sukarela
maupun atas bantuan alat kekuasaan umum. Di tiap-tiap Pengadilan Negeri
ditempatkan seorang hakim atau lebih untuk mengadili perkara pidana ekonomi, dan
dapat dipekerjakan pada pengadilan negeri lain dengan tugas yang sama.
III. PENUTUP
Kesimpulan
Edmund Kitch telah mengemukakan ada tiga karakteristik atau features of economic
crime yaitu sebagai berikut: Pertama, pelakumenggunakan modus operandi
kegiatanekonomi pada umumnya; kedua tindak pidana ini biasanya melibatkan
pengusaha-pengusaha yang sukses dalam bidangnya dan ketiga, tindak pidana ini
memerlukan penanganan atau pengendalian secara khusus dari aparatur penegak hukum.
Sedangkan tipe tindak pidana ekonomi menurut Ensiklopedi Crime and Justice
dibedakan dalam tiga tipe tindak pidana ekonomi yaitu property crimes, regulatory
crimes, dan tax crimes. Property Crimes memiliki pengertian yang lebih luas dari
pengertian pencuriandalam Pasal 362 KUHP. Property crime ini meliputi objek yang
dikuasai individu (perseorangan) dan juga yang dikuasai oleh negara.