Pidana
Suparji Achmad1
1
Fakultas Hukum, Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, Indonesia
E-mail: suparjiachmad@yahoo.com
Abstrak
Tindak pidana ekonomi diatur berdasarkan Undang-Undang Darurat Bomor 7
Tahun 1955 sebagai tindak pidana khusus bukan sebagai tindak pidana umum.
Rumusan Masalah Bagaimana eksitensi Regulasi tindak Pidana Ekonomi di
Indonesia? Metodelogi Penelitian menggunakan bentuk yuridis normative
Kata kunci: tindak pidana Penelitian ini bersifat deskriptif dengan jenis penelitian yuridis normatif,
ekonomi; pidana khusus; menggunakan data sekunder bahan hukum primer, sekunder, dan tersier terkait
pidana umum; pidana regulasi tindak pidana khusus ekonomi, melalui pendekatan
gabungan perundangundangan, di antaranya Undang-Undang Drt Nomor 7 Tahun 1955
tentang Tindak Pidana Ekonomi. Sumber hukum yang diperlukan dalam
penelitian dikumpulkan dengan cara studi dokumen atau studi kepustakaan
selanjutnya data dianalisis secara kualitatif, dan disimpulkan bahwa keberadaan
dari regulasi tindak pidana tersebut masih ada namun sudah tidak efektif
mengingat pengaturannya sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan
terserndiri.
Abstract
Economic crimes are regulated based on the Emergency Law on Bombing 7 of 1955 as a
special crime, not as a general crime. Formulation of the Problem How is the existence of
the Regulation of Economic Crimes in Indonesia? Methodology Research using normative
juridical form This research is descriptive with normative juridical research, using
Keywords : economic crime; secondary data on primary, secondary, and tertiary legal materials related to the
special penal code, general regulation of special economic crimes, through a statutory approach, including Law Drt
penal code, combine penal code Number 7 of 1955 concerning Acts Economic Crime. The legal sources needed in the
research are collected by means of document studies or literature studies, then the data is
analyzed qualitatively, and it is concluded that the existence of the regulation of criminal
acts still exists but is no longer effective considering that the regulation has been regulated
in a separate legislation
1
sebaliknya kejahatan harus maksimal untuk memperoleh
2
hukum, dan keadaan-keadaan. dalam pembentukan Satuan Tugas
data PPATK periode 2014 s.d 2020 dari hasil recovery aset) bisa sampai
3 5
Rozie, “PPATK: Kami Serahkan 5.000 Analisis “Kabareskrim Polri Kami Selalu Siap Bekerja Sama
Dugaan Pidana Ekonomi, Hanya Ratusan Dengan PPATK,” March 2021. Ibid
6
Ditangani,” April 7, 2021. Rozie, “PPATK: Kami Serahkan 5.000 Analisis
4
“Kabareskrim Polri Kami Selalu Siap Bekerja Sama Dugaan Pidana Ekonomi, Hanya Ratusan
Dengan PPATK,” March 9, 2021. Ditangani,” April 2021.
3
mengatakan bahwa tindak pidana norma-norma sosial yang
nulla poena sine praevia lege merupakan cara yang paling tua,
pidana bukan hanya merupakan lanjut bahwa dalam kosa kata lain
4
pada kejahatan-kejahatan yang dan pelanggaran. Penetapan
larangan, yaitu jahat atau salah diatur dalam Buku Kedua KUHP,
9
hukum positif dapat diberi makna
Shidarta, “Konsep ‘Malum in Se’ Dan ‘Malum
Prohibitum’ Dalam Filosofi Pemberantasan secara tepat. Norma hukum positif
Korupsi.” Liaht Dige, “Explaining the Principle of
Mala in Se.” tidak boleh sampai memuat pesan
10
Supriyadi,Op.cit
5
kosong. Turunan dari asas Dalam sistem hukum modern, pola
6
aturan tentang korupsi ini menjadi maupun di luar KUHP yang tata
7
dibidang hukum acara tetap cara studi dokumen atau studi
terkait regulasi tindak pidana diikuti oleh sanksi baik itu sanksi
8
hukum di bidang ekonomi terjadi ekonomi di luar yang termuat
tindak pidana yang selain dalam yang dalam Pasal 15 ayat 1 secara
9
22
tuntutan pidana dapat di terapkan 7/1955, yang diberikan klausula
tindak pidana ekonomi itu atau 1980 tentang Tindak Pidana Suap;
Kelas IB, IA, IA khusus.21 Beberapa 1999 tentang Lalu Lintas Devisa
20
Undang Nomor 31 Tahun 2000
Raden Heru Wibowo Sukaten, “Kebijakan
Hukum Pidana Tentang Pertanggungjawaban
22
Pidana Korporasi Dalam Tindak Pidana Hartiwiningsih, “Hukum Pidana Ekonomi.” Op.
Lingkungan Hidup.” cit
21 23
Penulis, Bagir Manan Ilmuwan & Penegak Hukum Budianto, “Pembaharuan Kitab Hukum Dagang
(Kenangan Sebuah Pengabdian). Lihat Hartiwiningsih, Indonesia, Antara Kodifikasi, Kompilasi Dan
“Hukum Pidana Ekonomi.” Op.cit Konsolidasi.”
10
tentang Desain Industri; Undang- KUHP diatas sebagai hukum
Tahun 2004 tentang Sumber Daya diatur dalam Buku Kedua KUHP,
11
PenjelasanUmum RUU KUHP berlanjut ke dalam praktek
pidana dalam RUU KUHP dilihat ini adanya tumpang tindih atau
12
pidana menimbulkan ketidak berimplikasi terhadap penafsiran
13
menegakkan nilai-nilai luhur ekonomi dapat dikategorikan ke
dinilai baik (ideal) dan diikuti oleh Mardjono Reksodiputro Dalam Edi
14
berimbas sulitnya menentukan (“TPE”), yang dapat disebut juga
bidang lain yang tidak dirumuskan oleh UU No. 7 Darurat Tahun 1955
undang ini tidak meliputi seluruh Undang- undang Tindak Pidan Ekonomi
15
“devizen”. Pelanggaran yang dulu diatur (i Sedangkan istilah economic
1955 ini maka mulailah istilah TPE masuk Dalam Lushiana Primasari
34 35
Hartiwiningsih. Ibid Hartiwiningsih. Ibid
16
bidang bisnis" atau "Business kepada kepentingan-kepentingan
orang dan atau badan hukum, UU Drt Nomor 7 Tahun 1955 yang
17
mengingat negara berhak Penanaman Modal Asing dan lain-
yang tidak diberi sanksi pidana, Mala in Se.” Journal of Military Ethics
18
Herman, and Manan Sailan. Hukum Agung RI, 2008.
Dan Hak Asasi Manusia, 2008, 1–117. Sebagai Kejahatan Dan Pelanggaran
19
20