HPKP
MINGGU KE :I
OLEH
NPM : B.180301051
UNBARI 2020
Pengertian Hukum Pidana dan Kegiatan Perekonomian
Secara harfiah terdiri dari 4 suku yaitu hukum, pidana, kegiatan, perekonomian yang
dapat berdiri sendiri dan mempunyai arti masing masing, akan tetapi pada saat ke 4 suku kata
terangkai menjadi satu rangkaian kalimat akan ditemukan yang lebih luas, mempunyai
konsekuensi hukum dan menjadi suatu perbuatan pidana yang khusus dibidang kegiatan
perekonomian, artinya undang undang tindak pidana ini bersifat khusus, banyak sekali
ketentuan ketentuan didalamnya yang berbeda dari hukum pidana umum (yang tercantum
dalam KUHP).
Menurut undang undang darurat itu nomor 7 tahun 1955, yang dimaksud dengan
tindak pidana ekonomi adalah:
Pasal 33, dengan sengaja baik sendiri maupun perantara orang lain menarik bagian
bagian kekayaan untuk dihindarkan dari tagihan tagihan, pelaksanaan suatu hukuman atau
tindakan tata tertib sementara yang dijatuhkan berdasarkan undang undang.
Tujuan Hukum Pidana dan Kegiatan Perekonomian
Hukum pidana kegiatan perekonomian mempunyai konsekuensi hukum dan menjadi
suatu perbuatan pidana yang khusus dibidang kegiatan perekonomian, artinya undang undang
tindak pidana ini bersifat khusus, banyak sekali ketentuan ketentuan didalamnya yang
berbeda dari hukum pidana umur (yang tercantum dalam KUHP).
Undang undang yang mengatur tindak pidana ekonomi adalah undang undang (drt) no
7 tahun 1955 tentang tindak pidana ekonomi yang merupakan sadaran dari “ wet op
deoconomische delicten “ (undang undang pelanggaran ekonomi) di nederland, pasal pasal
yang terdapat dalam undang undang tersebut adalah merupakan terjemahan langsung akan
tetapi beberapa isinya terdapat perbedaan perbedaan yang disesuaikan dengan kondisi khusus
indonesia.
1. Unsur unsur tindak pidana ekonomi tidak berbeda dengan unsur tindak pidana pada
umumnya yakni:
a. Unsur subyektif, yang terdiri dari sengaja atau culpa
b. Unsur obyektif, yang terdiri dari perbuatan manusia, akibat perbuatan melawan
hukum, dan keadaan keadaan
2. Berdasarkan unsur subyektif, tindak pidana ekonomi dibedakan yakni :
a. Jika dilakukan dengan sengaja, maka tindak pidana ekonomi tersebut dinyatakan
sebagai kejahatan
b. Jika dilakukan dengan tidak sengaja, maka tindak pidana ekonomi tersebut
termasuk pelanggaran.
3. Membantu dan percobaan berdasarkan pasal 4 undang undang nomor 7/Drt/1955
membantu dan percobaan melakukan tindak pidana ekonomi dapat dihukum sedang
hal tersebut pada tindak pidana umum tidak dapat dihukum.
4. Wilayah tindak pidana ekonomi tindak pidana ekonomi yang dilakukan di indonesia
atau dilakukan di luar negeri, di berlakukan undang undang nomor 7/Drt/1955