TINDAK
PIDANA
EKONOMI
Kelompok 2
Dosen Pengampu :
Sri Riski, S.H., M.H.
Anggota
Kelompok
Daud Bunar Buwono Akbar Rayhan Nugroho
(2212011331) (2212011334)
Abdul Halim
(2212011052)
Perbedaan Kualitatif
Kejahatan merupakan perbuatan yang
bertentangan dengan keadilan, baik perbuatan Perbedaan Kuantitatif
tersebut diatur dalam UU ataupun tidak. Kejahatan lebih berat daripada pelanggaran
Pelanggaran merupakan perbuatan yang disadari (begitupun pidana bagi kejahatan lebih berat
oleh masyarakat umum sebagai suatu tindak daripada pidana bagi pelanggaran);
pidana karena UU. Pelanggaran lebih ringan daripada kejahatan
(begitupun pidana bagi pelanggaran lebih ringan
daripada pidana bagi kejahatan).
KEJAHATAN & PELANGGARAN TPE
Dalam UU Tindak Pidana Ekonomi, tindak pidana ekonomi terbagi menjadi
kejahatan dan pelanggaran Tindak Pidana Ekonomi.
(2) Tindak pidana ekonomi tersebut dalam Pasal 1 sub 2e adalah kejahatan.
(3) Tindak pidana ekonomi tersebut dalam Pasal 1 sub 3e adalah kejahatan,
apabila tindak pidana itu mengandung anasir sengaja. Jika tindak pidana itu
tidak mengandung anasir sengaja, tindak pidana itu adalah pelanggaran, satu
dengan lainnya, jika dengan undang-undang itu tidak ditentukan lain.
KEJAHATAN & PELANGGARAN TPE (2)
Pembentuk undang-udang dalam mengkualifikaikan suatu tindak
pidana ekonomi termasuk ke dalam kejahatan atau pelanggaran
dengan menggunakan kriteria-kriteria, yaitu :
Tindakan Tata Tertib pada dasarnya tidak dapat dijatuhkan secara tersendiri,
karena bersifat accesoir (tambahan), artinya bergantung pada ada atau
tidaknya pidana pokok.
SUBJEK HUKUM TPE
Subjek hukum dalam tindak pidana ekonomi diatur dalam
Pasal 15 ayat (1) UUTPE, yang menyatakan:
Dalam praktik lembaga peradilan in absentia harus dilaksanakan secara ketat dan
hati-hati, karena setelah putusan dijatuhkan, bisa saja pelaku muncul dan mengajukan
keberatan. Sedangkan terhadap keputusan hakim dalam peradilan in absentia
bersifat final, dalam arti tidak dapat diajukan banding maupun kasasi.
Hal ini menimbulkan persoalan keadilan bagi terdakwa atau terpidana yang masih
hidup dan muncul kembali.
PENGUSUTAN TPE
Tata cara pengusutan tindak pidana ekonomi diatur dalam
Pasal 17 UUTPE, yang berbunyi :
(3) Jika untuk mereka yang disebut pada ayat 1 belum ditentukan
sumpah-jabatan, maka sumpah itu akan ditentukan oleh Perdana
Menteri.
PENGUSUTAN TPE
Berdasarkan ketentuan Pasal 17 UUTPE di atas, maka dapat diketahu bahwa
pejabat yang dibebani tugas pengusutan terdiri dari:
a.Pengusut yang "pada umumnya dibebani pengusutan tindak pidana"
Pengusut yang “pada umumnya dibebani pengusutan tindak pidana” menurut
UUTPE dan KUHAP adalah :
1. Polisi,
2. PPNS yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang, dan
3. Jaksa