Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UAS

NAMA : Marningsih
NIM : 603200006
PRODI : Jurnalistik Islam
MATA KULIAH : Psikologi Komunikasi
DOSEN PEMBIMBING : Agus Selamet Nugroho,S.Sos.,M.I.Kom.

1. Ya saya sangat sepakat dengan pendapat tersebut, karena psikologi komunikasi


dalam hubungan antar manusia adalah untuk dapat menjalin komunikasi yang
koheren. Artinya, dapat menjalin komunikasi yang efektif dengan berpangkal pada
sumber masalahnya dan usaha untuk mengatasi masalah tersebut, menanggapi
masalah dengan fokus dan tanggapan yang sesuai.
Selain itu juga psikologi komunikasi juga dapat memperkuat sugesti sugesti
adalah proses yang dialami individu untuk menerima cara pandang orang lain tanpa
mengkritik hal tersebut. Untuk mempermudah pemberian sugesti, diperlukan
penerapan psikologi dalam cara berkomunikasi yang tepat. Ketahuilah juga apa saja
faktor situasional dalam psikologi komunikasi, penggunaan psikologi komunikasi
dalam konseling, dan ciri pendekatan dalam psikologi komunikasi.
Selain itu sebagai makhluk sosial tentunya manusia tidak dapat hidup sendiri
tanpa merasa tidak membutuhkan siapapun. Gunanya memahami psikologi dalam
komunikasi tentu saja adalah untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik dengan
sesama manusia dan mempertahankan hubungan sosial dengan orang lain. Dengan
demikian, komunikasi dapat menjadi cara untuk membangun hubungan sosial yang
kokoh melalui landasan yang kokoh pula, sehingga hubungan tersebut tidak mudah
rusak atau terganggu.1

2. Ya, saya sepakat, walaupun menyampaikan informasi yang benar kerap


berisiko membuat panik masyarakat. Namun, hal tersebut dapat diminimalisir dengan
pemilihan kata yang tepat dan mudah dimengerti oleh seluruh masyarakat. Strategi
komunikasi dalam penyampaian informasi di masa darurat pandemi seperti saat ini
dinilai sangat penting.
Strategi komunikasi bukan hanya untuk mengatasi hoaks, tetapi untuk
menghindari kepanikan massal yang dapat berakibat lebih buruk dari pandemi itu
sendiri. Strategi komunikasi inilah yang diyakini sebagai salah satu penyebab
keberhasilan Jerman termasuk dalam kelompok negara dengan angka kematian akibat
COVID-19 terendah di dunia.
Oleh karena itu etika komunikasi kesehatan doing good, doing right harus
diterapkan di saat seperti ini. Informasi yang disampaikan haruslah jujur, otentik,
bertanggungjawab, juga adil.2
1
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/240400/Psikologi-Komunikasi-1.pdf (diakses pada 15,
desember 2021, Pkl. 15.30 WIB)
2
https://www.unpad.ac.id/2020/04/komunikasi-kesehatan-berperan-penting-di-masa-pandemi-covid-19/
(diakses pada 15, desember 2021, Pkl. 15.38 WIB)
3. Kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat memunculkan sebuah
fenomena baru di masyarakat. Fenomena itu adalah banyaknya penggunaan media
sosial di masyarakat yang mempunyai dampak positif maupun negatif. Pada
hakekatnya media sosial diciptakan untuk mempermudah komunikasi antara satu
orang dengan yang lain dengan melintasi jarak, waktu dan ruang. Pada saat ini media
sosial sedang ramai digunakan masyarakat di seluruh dunia khususnya masyarakat
Indonesia. Media sosial digunakan sebagai sarana saling memberi dan menerima
informasi, menjalin silaturahmi pertemanan, memposting tulisan/ flyers (undangan
acara), mengupload video maupun foto-foto dan mengomentarinya. Seiring
perkembangannya, media sosial yang sebenarnya sangat berpotensi untuk digunakan
sebagai hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat, pada sisi lain justru disalahgunakan
pemanfaatannya.
Contoh Kasus:
Penelitian Wijaya dan Godwin (2012) menemukan aktivitas jejaring sosial
(facebook dan twitter) memberikan pengaruh dalam kehidupan dunia nyata pada
remaja baik secara prososial maupun antisosial. Secara prososial, remaja
menggunakan situs jejaring sosial sebagai media pertemanan, bertukar informasi,
memperluas wawasan, bahkan bisnis online yang dapat memberikan keuntungan
secara materi. Sedangkan secara antisosial, tidak jarang ditemukan adanya
pertengkaran yang terjadi di situs jejaring sosial, menyebarkan foto-foto/ tautan yang
tidak pantas, status-status yang tidak membangun dan lain sebagainya. Ketika
seseorang terpapar dengan media digital dan internet dalam kurun waktu yang lama,
hal tersebut akan mengembangkan cara baru untuk bersosialisasi, berinteraksi,
berpikir dan berperilaku (Tapscott, 2009). Hasil penelitian Sponcil dan Gitimu (2012)
menemukan bahwa para mahasiswa setidaknya memiliki satu jenis situs jejaring
sosial sebagai sarana untuk membangun komunikasi dan bergaul dengan orang lain
yang kurang lebih berpengaruh dalam kehidupannya sehari-hari. Berdasarkan uraian
di atas, dapat dikatakan bahwa media sosial yang saat-saat ini kian merebak di
kalangan masyarakat dunia khususnya di Indonesia dapat mempengaruhi perilakunya
dalam kehidupan nyata.
Dengan demikian peranan media online sangat penting dalam penbentukan
psiologi komunikasi, terutama dijaman New Media atau Internet seperti sekarang ini.
Masyarakat terlebih anak-anak muda, harus dapat menjadikan kemajuan
teknologi ini untuk membuat pilihan yang bermanfaat dalam menggunakannya agar
dapat memberi dampak positif bagi dirinya maupun bagi masyarakat luas.3

3
Wijaya, Chandra., & Godwin, Raymond. (2012). Hubungan perilaku sosial dalam beraktivitas di situs
jejaring sosial dan dunia nyata pada remaja di Jakarta. Jurnal Universtas Bina Nusantara.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/240400/Psikologi-Komunikasi-1.pdf
(diakses pada 15, desember 2021, Pkl. 15.30 WIB)
https://www.unpad.ac.id/2020/04/komunikasi-kesehatan-berperan-penting-di-masa-
pandemi-covid-19/ (diakses pada 15, desember 2021, Pkl. 15.38 WIB)
Wijaya, Chandra., & Godwin, Raymond. (2012). Hubungan perilaku sosial dalam
beraktivitas di situs jejaring sosial dan dunia nyata pada remaja di Jakarta. Jurnal
Universtas Bina Nusantara.

Anda mungkin juga menyukai