Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI


DIAGNOSA RHEUMATOID ARTHRITIS
DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WELAS ASIH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti


Ujian Sidang Praktek Kerja Industri Tahun Pelajaran 2021/2022

LESA LISA LATI


NIS. 10.19.3550

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
YAYASAN AS-SHOFA SINDANGKRAMAT
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AS-SHOFA
KOMPETENSI KEAHLIAN KEPERAWATAN
TASIKMALAYA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) Yang Disusun Oleh :


Nama : Lesa Lisa Lati
NIS : 10.19.3550
Program Studi Keahlian : Kesehatan
Kompetensi Keahlian : Asisten Keperawatan

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


DIAGNOSA RHEUMATOID ARTHRITIS
DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WELAS ASIH

Telah disahkan pada :

Hari : ………………….
Tanggal : ………………….

Menyetujui/Mengesahkan

Pembimbing Sekolah, Pembimbing Penulisan,

Ns. Rian Selfi Nurdian, S.Kep Neneng Hartini, S.Pd

Mengetahui,
Ketua Kompetensi Keahlian
Kepala Sekolah SMK As-Shofa Program Keahlian Keperawatan

Drs. H. Nanang Ma’mur, M.Pd Ns. Herlin Susanti, S.Kep


KATA PENGANTAR

i
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Esa atas rahmat dan karunia
yang telah dilimpahkan kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
Praktek Kerja Lapangan di Panti Sosial Tresna Werdha Asih yang berjudul
“Diagnosa Rheumatoid Arthritis”. Shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Laporan ini membahas tentang Diagnosa Rheumatoid Arthritis merupakan
penyakit inflamasi sistemik kronik atau penyakit autoimun dimana Rheumatoid
Arthritis ini memiliki karakteristik terjadinya kerusakan pada tulang sendi,
ankilosis dan deformitas. Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit
jaringan penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas (Lukman, 2013).
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. H. Nanang Ma’mur, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK As-Shofa
2. Ns. Herlin Susanti, S.Kep, selaku Ketua Program Keahlian Keperawatan
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan semangat serta
dukungan dalam penyusunan laporan ini
3. Ns. Rianti Selfi Nurdian, S.Kep, selaku pembimbing dan wali kelas
4. Wati Fauzi, S.Kep.,Ners, sebagai penguji dalam sidang laporan prakerin
5. Neneng Hartini, S.Pd, selaku pembimbing penulis sekolah SMK As-Shofa
6. Eka Sukmawati, S.Kep, selaku pembimbing industri yang telah
memberikan bimbingan selama di Panti Sosial Tresna Werdha Welas Asih
7. Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi baik yaitu secara moral
maupun material
8. Teman-teman seperjuangan yang sudah memberikan dukungan dan
bantuannya

ii
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya
bagi pembaca. Amiin.

Tasikmalaya, 09 Oktober 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vi
DAFTAR TABEL...........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Maksud dan Tujuan..............................................................................2
D. Manfaat.................................................................................................3
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Industri....................................3
F. Sejarah Panti.........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Rheumatoid Arthritis..........................................................5
B. Tanda dan Gejala..................................................................................5
C. Etiologi/Penyebab.................................................................................6
D. Patofisiologi..........................................................................................6
E. Manifestasi Klinis.................................................................................6
F. Pemeriksaan Diagnostik.......................................................................7
G. Penatalaksanaan Medis.........................................................................7
H. Komplikasi............................................................................................8
I. Pathway.................................................................................................9
J. Pemeriksaan Penunjang........................................................................10
K. Proses Asuhan Keperawatan.................................................................10

iv
BAB III LAPORAN KASUS.........................................................................14
BAB IV LAPORAN FORMAT TERAPI TAK KELOMPOK 2
DI PSTW WELAS ASIH TASIKMALAYA
A. Latar Belakang .....................................................................................23
B. Topik ....................................................................................................23
C. Tujuan .................................................................................................24
D. Kriteria peserta .....................................................................................24
E. Struktur kegiatan ..................................................................................24
F. Alat dan media .....................................................................................26
G. Langkah kegiatan .................................................................................26
H. Evaluasi ................................................................................................27
BAB IV PENUTUP
I. Kesimpulan...........................................................................................23
J. Saran ....................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................24

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pathway.........................................................................................9

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Planning............................................................................................11


Tabel 3.1 Data Biologis....................................................................................19
Tabel 3.2 Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia...........................22

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktek Kerja Industri adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang profesional, yang memandu secara sistematik dan
sinkronisasi antara program di perusahaan yang diperoleh melalui kegiatan-
kegiatan bekerja secara langsung di dunia kerja mencapai suatu tingkat
professional.
Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik
atau penyakit autoimun dimana Rheumatoid Arthritis ini memiliki
karakteristik terjadinya kerusakan pada tulang sendi, ankilosis dan
deformitas. Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit jaringan
penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas (Lukman, 2013).
Sekolah Menengah Kejuruan Keperawatan adalah salah satu bentuk
satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan di
bidang keperawatan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari
SMP/MTS atau bentuk lain yang sederajat dan dalam rangka meningkatkan
mutu lulusan yang meliputi kemampuan kerja dan professionalism serta
kesesuaian jumlah lulusan dengan kebutuhan lapangan kerja.
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada
ilmu keperawatan, bentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosio-Spiritual yang
komprehensif, ditunjukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik yang
sakit ataupun yang sehat mencakup seluruh siklus hidup manusia.
Perawat profesional merupakan perawat yang bertanggung jawab dan
berwenang memberikan pelayanan keperawatan serta mandiri dan atau
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya.
Fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah untuk
melakukan pengkajian individu sehat maupun sakit. Aktivitas ini dilakukan
2

dengan berbagai cara untuk megembalikan kemandirian pasien dalam bentuk


keperawatan yang terdiri dari tahap pengkajian, identifikasi masalah
(diagnosa keperawatan), perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Terkait dengan pemaparan diatas maka penulis melaksanakan praktek
kerja industri di Panti Werdha Welas Asih dengan mengambil materi laporan
yang berjudul “Diagnosa Rheumatoid Arthritis” sebagai langkah untuk
memperluas pengetahuan dan wawasan khususnya dalam mengkaji penyakit
“Rheumatoid Arthritis”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pengertian Rheumatoid Arthritis?
2. Bagaimana tanda dan gejala Rheumatoid Arthritis?
3. Bagaimana penyebab penyakit Rheumatoid Arthritis?
4. Bagaimana perjalanan penyakit Rheumatoid Arthritis?
5. Apakah saja manifestasi klinis pada penyakit Rheumatoid Arthritis?
6. Apa saja pemeriksaan diagnostik Rheumatoid Arthritis?
7. Apa saja pemeriksaan medis penyakit Rheumatoid Arthritis?
8. Bagaimana gambar Pathway penyakit Rheumatoid Arthritis?
9. Apa saja pemeriksaan penunjang penyakit Rheumatoid Arthritis?
10. Bagaimana rencana keperawatan?
11. Bagaimana proses Asuhan Keperawatan?

C. Maksud dan Tujuan


Praktik kerja industri dilakukan untuk :
1. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang nyata dalam
memberikan pelayanan Kesehatan.
2. Menambah wawasan yang belum di dapat di sekolah
3. Membentuk siswa-siswi agar mampu dan memiliki keahlian
keperawatan atau tenaga Pendidikan yang berkualitas
4. Membuat atau membentuk kepribadian mereka sebagai calon tenaga
keperawatan terhadap profesinya
3

D. Manfaat
1. Mengasah keterampilan yang diberikan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
2. Menambah keterampilan pengetahuan gagasan seputar dunia usaha
serta industri yang profesional dan handal.
3. Menjalin kerjasama yang baik antar sekolah dan perusahaan terkait baik
dalam dunia Usaha maupun dunia industri.
4. Mengandalkan siswa-siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri
dan sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang
sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
5. Sebagai bentuk pengakuan bahwa pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.

E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Industri


Pelaksanaan program kerja industri di Panti Sosial Tresna Werdha
Welas Asih Tasikmalaya yang berlokasi di Kp. Pengkolan RT. 003 RW. 001
Desa Cikadongdong Kec. Singaparna Kab. Tasikmalaya selama 2 bulan dari
tanggal 02 Agustus s/d 30 September 2021. Adapun pembagian waktu
pelaksanaan prakerin yaitu : Dinas Pagi s/d Sore : pukul 05.30 s/d 17.00 WIB.

F. Sejarah Panti
Panti Sosial Tresna Werdha Welas Asih disingkat PSTW Welas Asih
didirikan Oleh Pak Vijay Anan Saksena karena kepeduliannya terhadap
tetangga yang tidak memiliki keluarga pada tahun 1997 dengan dibuatkan
Akta Notaris No. 01, tanggal 24 September 2018 dihadapan Notaris Dewi
Mulyani S.H.,M.Kn.
PSTW Welas Asih memiliki susunan pengurus
Ketua : Anung Sugandi Sekretaris Yuli Mulia
Bendahara : Eka Sukmawati
4

Pada tahun 2005 kepengurusan PSTW Welas Asih memiliki perubahan yaitu:
Ketua : Eka Sukmawati
Sekretaris : Muhammad Putra
Bendahara : Oting Maryati
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rheumatoid Arthritis


Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik
atau penyakit autoimun dimana Rheumatoid Arthritis ini memiliki
karakteristik terjadinya kerusakan pada tulang sendi, ankilosis dan
deformitas. Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit jaringan
penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas (Lukman, 2013).
Rheumatoid Arthritis penyakit degenerasi pada sendi yang melibatkan
kartilago, lapisan sendi, ligamen dan tulang sehingga menyebabkan nyeri dan
kekakuan pada sendi. Rheumatoid Arthritis sederhana didefinisikan sebagai
sesuatu penyakit sendi degeneratif yang terjadi karena proses inflamasi
kronis pada sendi dan tulang yang ada disekitar sendi-sendi tersebut
(Hamijoyo, 2010).
Rheumatoid Arthritis adalah orang yang menderita rheumatism
(encok), Arthritis (radang tulang) yang menyebabkan pembengkakan dan
cakupan dari penyakit yang dikarakteristikan oleh kecenderungan untuk
mengecek tulang sendi dan jaringan lunak (Saumya, 2011).
Berdasarkan definisi diatas menarik kesimpulan bahwa penyakit
rematik adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh peradangan pada
persendian sehingga tulang sendi mengalami destruksi dan deformitas serta
menyebabkan jaringan ikut akan mengalami degenerasi yang akhirnya
semakin lama semakin parah.

B. Tanda dan Gejala


1. Nyeri pada tangan
2. Kelemahan otot
3. Sering kesemutan
4. Nyeri sendi
6

5. Berat badan menurun


6. Demam
7. Pembengkakan sendi

C. Etiologi/Penyebab
Arthritis Rheumatoid atau rematik disebabkan karena sistem imunitas
tubuh yang menyerang sendi-sendi yang terserang ini akan mengalami
peradangan yang akan merusak sendi dan tulang. Beberapa faktor sebagai
pemicu arthritis rheumatoid diantaranya adalah :
a. Faktor genetik (keturunan)
b. Gaya hidup (pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik)
c. Kebiasaan buruk tertentu (merokok dan konsumsi alkohol)

D. Patofisiologi
Pada rematik reaksi autoimun terjadi dalam jaringan sinovial, proses
fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim tersebut akan
memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial dan
akhirnya pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan
dan menimbulkan erosi tulang, akibatnya adalah menghilangnya permukaan
sendi yang akan mengganggu gerak sendi, otot akan turut tertekan karena
serabut otot akan mengalami perubahan degeneratif dengan menghilangnya
elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot.

E. Manifestasi Klinis
Gejala utama rheumatoid arthritis adanya nyeri pada sendi yang
terkena, terutama waktu bergerak umumnya timbul secara perlahan-lahan.
Mula-mula terasa kaku kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dengan
istirahat terhadap hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi,
pembesaran sendi dan gaya jalan lebih lanjut lagi pembesaran sendi dan
respirasi.
7

Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak menonjol dan timbul


belakang, mungkin dijumpai adanya sinouisis, terdiri dari nyeri tekanan,
gangguan gerak, rasa hangat merata dan warna kemerahan, antara lain:
1. Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama nyeri, biasanya bertambah
dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat
2. Hambatan gerakan sendi
Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan perlahan-lahan
sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri
3. Kaku pagi
4. Krepitasi
5. Pembesaran sendi

F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes serologi
a. Sedimentasi eritrosit meningkat
b. Darah, bisa terjadi anemia dan leukositosis
c. Rheumatoid faktor, terjadi 50-90% penderita
2. Pemeriksaan radiologi
a. Permulaan persendian
b. Kelanjutan penyakit
3. Aspirasi sendi

G. Penatalaksanaan Medis
1. Pengaturan aktivitas dan istirahat
2. Senam rematik
3. Terapi pemijatan
8

H. Komplikasi
Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan
nikus peptik yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat anti
inflamasi non steroid (OAINS) atau pengubah perjalanan penyakit (disease
modifying antirheumatoid drugs DMARD) yang menjadi faktor penyebab
morbiditas dan mortalitas utama pada arthtritis rheumatoid.
9

I. Pathway

Reaksi faktor R dengan Kekakuan sendi Hambatan mobilitas


antibodi, faktor fisik
metabolik, infeksi dengan
kecenderungan virus
Reaksi peradangan Nyeri

Sinovial menebal Pannus Kurangnya informasi


tentang proses
penyakit

Nodul Infiltrasi dalam Os.


Subcondria Defisiensi
pengetahuan ansietas
Deformitas sendi
Hambatan nutrisi Defisiensi
pada kartilago pengetahuan ansietas
Gangguan body image

Kerusakan kartilago Krosi kartilago


dan tulang

Mudah lukasi dan Tendon dan legamen Adhesi pada


sublukasi meleleh permukaan sendi

Resiko cedra Hilangnya kekuatan Ankilosis Fibrosa


otot

Keterbatasan gerak
sendi Kekuatan sendi Ankilosis tulang

Defisit perawatan Hambatan mobilitas


diri fisik

Gambar 2.1 Pathway

Pathway Rheumatoid Arthritis (Kusuma, 2015)


10

J. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes Serologi
2. Rheumatoid -70% bersifat seronegatif catatan : 100% dengan faktor
rheumatoid yang positif juga terdapat nodul atasindroma
3. Antibodi antinukleus x pada sendi-sendi yang terkena perubahan-
perubahan yang dapat ditemukan adalah
- Pembengkakan jaringan lunak
- Penyempitan rongga sendi

K. Proses Asuhan Keperawatan


a. Pengkajian
1. Identitas pasien
Meliputi : Nama, Umur, Jenis kelamin, Status, Pendidikan,
Agama, Pekerjaan, Suku, Tanggal masuk, Tanggal pengkajian,
Diagnosa medis
2. Riwayat masuk panti
3. Keluhan utama
4. Riwayat kesehatan sekarang
a) Riwayat kesehatan sekarang
b) Riwayat kesehatan dahulu
c) Riwayat kesehatan keluarga
5. Pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital
6. Pengkajian subjektif dan objektif
b. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan agen pencedera, distensi,
jaringan oleh akumulasi cairan/proses inflamasi, destruksi diri
2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas
skeletal nyeri, ketidaknyamanan, intoleransi aktivitas,
penurunan kekuatan otot
3. Gangguan citra tubuh/perubahan penampilan peran
berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk
11

melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan penggunaan


energi, ketidakseimbangan metabolisme
4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai penyakit,
prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan kurangnya
pemahaman mengingat kesalahan interpretasi informasi
c. Planning/perencanaan keperawatan (intervensi keperawatan, tujuan)
Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh
perawat untuk mencapai kriteria hasil yang diinginkan dari sebuah
diagnosa yang ditegakan perawat terhadap pasien.

No Intervensi Rasional Tujuan


Hubungan saling
percaya merupakan
landasan dasar interaksi
perawat dengan klien
Setelah dilakukan
Bina hubungan saling dapat terbuka dalam
1. tindakan klien dapat
percaya dengan tindakan mengungkapkan
mencapai perawat
masalahnya dan
menimbulkan sikap
menerima terhadap
orang lain
Dengan Setelah dilakukan
Mengidentifikasi mengidentifikasi identitas dapat
kemampuan dan aspek kemampuan yang mengetahui tindakan
2.
positif yang dimiliki dimiliki dapat mengetahui tindakan
klien menentukan tindakan yang akan dilakukan
selanjutnya selanjutnya
Memahami masalah
Identifikasi penyakit, Setelah dilakukan
yang dialami kapan
frekuensi, waktu terjadi tindakan dapat
3. masalah terjadi,
situasi pencetus, perasaan mengetahui masalah
pentingnya masalah
respon yang dialami klien
untuk diatasi
Tabel 2.1 Planning
12

d. Implementasi
1. Memberikan pendidikan
Pendidikan yang diberikan meliputi pengertian tentang
patofisiologi penyebab dan prognosis penyakit termasuk
komponen penatalaksanaan regimen obat dan kompleks.
Pendidikan tentang penyakit ini kepada pasien, keluarga dan
saja yang diberikan pada klien berupa istirahat yang cukup,
gunakan kaos kaki atau sarung tangan sewaktu tidur malam,
kurangi aktivitas yang berat secara perlahan-lahan.
2. Istirahat
Sangat penting karena rheumatoid arthritis biasanya disertai rasa
lelah yang hebat. Oleh karena itu, pasien harus membagi
istirahat dan beraktivitas
3. Latihan fisik
Dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi latihan
ini mencakup gerak aktif dan pasif semua sendi yang sakit
minimalnya 2x sehari
4. Termoterapi
Lakukan kompres panas pada sendi-sendi yang sakit dan
bengkak mungkin dapat mengurangi nyeri
5. Terapi pemijatan
Terapi ini sering dipilih oleh sebagian besar orang untuk
menghilangkan rasa linu yang juga dapat melancarkan
peredaran darah sebenarnya manfaat pemijatan juga berfungsi
untuk mengobati rematik. Jenis pemijitan yang dapat digunakan
untuk mengobati rematik adalah jenis chiropractic. Jenis
pemijatan ini menggunakan teknik terapi jasmani yaitu
perpaduan antara gerakan pijat spesifik, massage dan jenis
gerakan pijat yang dapat mengatasi masalah tulang saraf
13

6. Senam rematik
Senam rematik merupakan metode senam yang dapat membantu
mengurangi resiko timbulnya rematik dan fungsi sebagai terapi
tambahan bagi penderita rematik dalam fase tenang
e. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan
perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang
teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat hasil perencanaan.
Evaluasi ini dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan
klien dan tenaga kesehatan lainnya.
BAB III
LAPORAN KASUS
DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WELAS ASIH

PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 65 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Cerai mati
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda
Tanggal masuk : 25 Desember 2014
Tanggal pengkajian : 02 Agustus 2021
Diagnose media : Rheumatoid Arthritis
Alamat : Sukamenak, Singaparna
Ruangan : 12

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. E
Umur : 45 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : S.Kep
Pekerjaan : Pengurus panti
Hubungan dengan klien : Pengurus panti
Alamat : Kp. Pengkolan Ds. Cikadongdong
Kec. Singaparna
15

3. Riwayat Masuk Panti


Klien mengatakan masuk ke panti sosial Tresna Werdha welas Asih
pada tanggal 25 Desember 2014 diantar oleh Camat Sukamenak.

4. Keluhan Utama
Saat pengkajian klien mengatakan nyeri bagian tangan dan kaki.

5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan bahwa dia menderita penyakit Rheumatoid Arthritis
sejak 2 tahun yang lalu, pada saat pengkajian tanggal 02 Agustus 2021
klien mengeluh nyeri bagian kaki dan tangan terasa seperti tertusuk-
tusuk dengan skala nyeri 4 nyeri tangan dan kaki dirasakan menjalar ke
badan klien mengatakan aktifitas sedikit terganggu, nyeri meningkat
saat cuaca dingin.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan bahwa sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit
yang sama.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit
turunan dan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit
seperti yang dialami sekarang.

6. Pemeriksaan Fisik dan Tanda-tanda Vital


a. Keadaan umum : Baik
b. Penampilan umum : Klien terlihat bersih
c. Kesadaran : Compos Mentis (sadar penuh)
d. Pemeriksaan kesehatan lansia
- Tinggi badan : 140 cm
- Berat badan : 35 kg
- IMT : 17,9 g
16

- Gangguan emosional : Mudah tersinggung dan mudah


marah
e. Pemeriksaan tanda-tanda vital
- Tekanan darah : 130/90 MmHg
- Nadi : 62x/menit
- Respirasi : 24x/menit
- Suhu : 36,5o c
f. Pemeriksaan Head to toe
- Kepala
Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, tidak ada
mikroorganisme, tidak ada lesi tidak ada benjolan dan tidak ada
nyeri saat ditekan
- Rambut
Rambut berwarna hitam, terlihat ada uban, tidak lengket dan tidak
ada mikroorganisme, tidak ada penyebaran
- Mata
Bentuk simetris, konjungtiva berwarna merah muda, sklera Putih,
Penglihatan normal ditandai dengan membedakan warna baju,
membuka dan menutup Secara spontan, Pupil Normal saat diberi
cahaya penglihat hasilnya saat didekatkan akan mengecil dan saat
dijauhkan akan membesar
- Telinga
Bentuk simetris, tidak terdapat serumen, keadaan daun telinga
kanan dan kiri normal tidak ada pemakaian alat bantu, tidak ada
nyeri saat ditekan, Fungsi pendengaran baik ditandai dengan cara
klien mendengarkan detak jarum jam tangan
- Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada nyeri saat ditekan, Penciuman
baik klien dapat membedakan bau minyak kayu Putih, tidak ada
trauma maupun pendarahan pada hidung dan tidak ada lesi
17

- Mulut
Bentuk simetris, muka bibir lembab, gigi kurang lengkap
- Leher
Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan atau kelenjar
tiroid, Pergerakan normal ditandai dengan klien menengokok
kekiri- kekanan, fungsi menelan baik.
- Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada benjolan dan tidak ada
pembengkakan serta tidak ada nyeri saat ditekan bunyi jantung
normal, tidak ada wheezing, bunyi nafas normal
- Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak ada nyeri saat ditekan dan
tidak ada bunyi tambahan bising usus 10/menit terdengar jelas
- Ekstremitas :
Ekstremitas atas - Bentuk simetris, jumlah jari
lengkap, kuku pendek, kekuatan
5 5
otot normal ditandai dengan
gerakan melawan gravitasi dengan
tahanan maksimal tidak ada edema,
pergerakan bebas
Ekstremitas bawah - Bentuk simetris, jumlah jari
lengkap, kuku pendek, kekuatan
otot normal ditandai dengan
5 5 gerakan melawan gravitasi dengan
tahanan maksimal, tidak ada edema,
pergerakan bebas
- Punggung
Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri saat ditekan dan
tidak ada abdomen
- Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
18

- Kulit
Tidak ada lesi, tidak ada edema, turgor kulit baik ditandai dengan
kembali dalam kurang dari 2 detik
8. Data Biologis
No Kebutuhan Hasil pengkajian
Nutrisi
a. Makan
1. Frekuensi 2x/hari
2. Porsi makan ½ porsi
3. Jenis makanan Nasi + lauk
4. Bantuan total/sebagian Tidak ada
1. 5. Gangguan Tidak ada
b. Minum
1. Frekuensi 8x/hari
2. Jumlah 8x200 = 1600
3. Jenis Air putih
4. Bantuan total/sebagian Tidak ada
5. Gangguan Tidak ada
Eliminasi
a. BAB
1. Frekuensi 1x/hari
2. Warna Kuning pekat
3. Keluhan Tidak ada
4. Bantuan
Tidak ada
2.
b. BAK
1. Frekuensi 4x/hari
2. Warna Kuning
3. Jumlah -
4. Keluhan Tidak ada
5. Bantuan Tidak ada
Istirahat Tidur
a. Lama tidur 6-7 jam
3.
b. Kesulitan tidur Tergantung
c. Kebiasaan tidur Tidak ada
4. Personal Hygiene
a. Mandi
1. Frekuensi 2x/hari
2. Kebiasaan mandi Tidak ada
3. Bantuan/total sebagian Tidak ada
b. Cuci rambut
1. Frekuensi 1x/hari
2. Keluhan/gangguan Tidak ada
19

3. Bantuan/total sebagian Tidak ada


c. Gunting kuku
1. Frekuensi 1x/minggu
2. Keluhan/gangguan Tidak ada
3. Bantuan/total sebagian Tidak ada
d. Ganti pakaian
1. Frekuensi 2x/hari
2. Keluhan/gangguan Tidak ada
3. Bantuan/total sebagian Tidak ada
e. Sikat gigi
1. Frekuensi 3x/hari
2. Keluhan/gangguan Tidak ada
3. Bantuan/total sebagian Tidak ada
Aktivitas
a. Apakah anda kesulitan saat
Tidak ada
5. melakukan aktivitas?
b. Apakah ada anjuran untuk
Tidak ada
istirahat total?
Tabel 3.1 Data Biologis
20

9. Data Penunjang
a. Hasil lab
b. Therapy

10. Pengkajian Data subjektif dan Data Objektif


- Data Subjektif :
1. Klien mengatakan nyeri kaki dan tangan
2. Klien mengatakan saat makan sedikit
3. Klien mengatakan tidur selama 5-6 jam
- Data Objektif
1. Klien terlihat memegang kaki dan tangan
2. Klien terlihat tidak menghabiskan 1 porsi makan
3. Klien terlihat gelisah

11. Prioritas gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia


1. Gangguan nyaman nyeri (nyeri tangan dan kaki)
2. Gangguan nutrisi (ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan nafsu makan)
3. Gangguan istirahat (istirahat tidur)

TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


No Masalah Intervensi Implementasi Evaluasi
1. Gangguan nyaman - Pada tanggal - Pada tanggal S : Klien
nyeri (tangan dan 04 Agustus 04 Agustus mengatakan
kaki) 2021 jam 2021 jam nyeri
DS : klien 09.30 09.30 berkurang
mengatakan nyeri - Anjurkan - Menganjurka O : Klien
kaki klien untuk n klien untuk tampak
DS : klien terlihat istirahat yang istirahat yang nyaman
memegang kaki cukup cukup A : Masalah
- Anjurkan - Menganjurka teratasi
terapi n klien terapi sebagian
kompres kompres P : Lanjutkan
hangat untuk hangat untuk intervensi
menurunkan menurunkan
nyeri kaki nyeri bagian
21

tangan dan
kaki
- Menganjurka
kaki dan n klien untuk
tangan mandi dengan
- Anjurkan air hangat
klien untuk - Menganjurka
mandi n klien untuk
dengan air terapi
hangat pemijatan
- Anjurkan
klien untuk
melakukan
terapi
pemijatan

2. Gangguan Nutrisi - Pada tanggal -Pada tanggal 04 S : Klien


(ketidakseimbangan 04 Agustus Agustus 2021 mengatakan
nutrisi) 2021 jam jam 08.00 lebih banyak
DS : klien 08.00 -Menganjurkan makan
mengatakan saat -Anjurkan klien klien saat O : Klien
makan ½ porsi saat makan makan terlihat senang
DS : klien terlihat sedikit-sedikit sedikit-sedikit A : Masalah
memakan-makanan tapi sering tapi sering teratasi
½ porsi -Anjurkan klien -menganjurkan O:
memakan klien Pertahankan
makanan memakan intervensi
yang bergizi makanan yang
-Anjurkan klien bervitamin
makan -menganjurkan
sesudah klien makan
beraktivitas, sesudah
misalnya beraktivitas
setelah misalnya
olahraga setelah
-Anjurkan klien olahraga
saat akan -menganjurkan
makan jangan klien saat
dulu akan makan
meminum air jangan dulu
- meminum air
22

Gangguan -Tanggal 06 S : Klien


3. -Anjurkan klien
pemenuhan Agustus 2021 mengatakan
untuk tidur
istirahat (istirahat jam 11.00 sulit tidur
selama 8 jam
tidur) -menganjurkan O : Klien
-anjurkan klien
DS : klien klien untuk tampak
tidak
mengatakan tidur tidur selama 8 gelisah
memikirkan
selama 6-7 jam jam/hari A : Masalah
masalah
dalam sehari -menganjurkan belum teratasi
apapun
DS : klien terlihat klien tidak P : Lanjutkan
-anjurkan klien
gelisah memikirkan intervensi
makan
masalah
dengan cukup
apapun
-anjurkan klien
-menganjurkan
tidak
klien makan
beraktivitas
dengan cukup
berlebihan
-menganjurkan
klien tidak
beraktivitas
berlebihan

Tabel 3.2 Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia


BAB IV
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
PERMAINAN

A. LATAR BELAKANG
Halusinasi adalah gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan
panca Indra tanpa ada ransangan dari luar,suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca Indra tanpa stimulus ekstren atau persepsi palsu.(
Prabowo,2014).
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana klien mengalami perubahan
sensori persepsi yang disebabkan stimulus yang sebenernya itu tidak adak
(Sutejo,2017).
Salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan untuk halusinasi
yaitu terapi aktivitas kelompok(TAK).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi yang penting
untuk meningkatkan hubungan interpersonal yang diawali dengan individu
dalam kelompok.
Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
peserta tentang cara mengontrol halusinasi serta peserta dapat mengikuti
kegiatan terapi aktivitas kelompok hingga selesai.
Game atau permainan Adalah Suatu cara belajar dengan menganalisa
dengan sekolompok pemain maupun individual dengan menggunakan strategi
strategi yang rasional.Menurut Agustina (2015:2)

B. TOPIK
Terapi kelompok 1 sesi 2 terapi aktivitas kelompok permainan dipanti
sosial Werdha welas asih
24

C. TUJUAN
1. Umum :
Untuk meningkatkan kesadaran diri klien, meningkatkan hubungan
interpersonal,dan mengubah perilaku maladaptif
2. Khusus :
1) Perawat dengan klien
2) Mengalihkan perhatian klien dari nyeri dan ketidaknyamanan,dan juga
halusinasi
3) Eksplorasi perasaan gembira/senang, sedih, dan bosan.

D. KRITERIA PESERTA
1. Pasien yang bersedia mengikuti TAK
2. Pasien yang bersikap kooperatif yang dapat berkomunikasi secara verbal
3. Pasien yang telah menyepakati kontrak TAK
4. Pasien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah pasien yang tidak
mengalami perilaku agresif/mengamuk,dalam keadaan tenang.

E. STRUKTUR KEGIATAN
1. Tempat : Di Depan Panti Sosial Werdha Welas Asih
2. Hari/tanggal : 25 Agustus 2021
3. Waktu. : pukul 10.15-11.00WIB
4. Jumlah klien : Pasien yang mengikuti terapi permainan berjumlah 7
orang dari panti sosial Werdha Welas Asih terdiri dari
 Ny.N
 Ny.I
 Ny.L
 Ny.E
 Ny.O
 Tn.I
 Tn.T
25
26

5. Setting tempat :
• Terapis dan pasien berkumpul bersama dalam lingkaran,
• Ruangan yang tenang dan nyaman
• Bentuk setting lingkaran
6. Metode TAK : Diskusi
7. Pembagian tugas
Leader : Naura agliana putri
Co- Leader : Pebi Dwi Ananda
Fasilitator :
a. Lesa Lisa Lati
b. Ayu Safitri
c. Elsa Listiani
d. Egi Septian
Observer :
a. Lena Agustina
b. Serly Ragil Saputri
Leader bertugas :
1) Memimpin jalannya terapi.
2) Memotivasi anggota untuk mengungkapkan
perasaannya
3) Memotivasi anggota untuk aktif dalam diskusi
kelompok
4) Menciptakan suasana dimana anggotanya dapat
menerima perbedaan dalam perasaan dan perilaku
dengan anggota lain
5) Menetapkan tata tertib anggota
Fasilitator bertugas :
1) Membantu jalannya TAK
2) Memfasilitasi pasien khususnya yang
mengalami penurunan fungsi komunikasi.
3) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
27

4) Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan TAK


Observer bertugas :
1) Mengawasi dan mengamati jalannya proses TAK
sebagai acuan untuk evaluasi
2) Mencatat perkembangan dan perubahan perilaku
verbal dan non-verbal klien selama
berlangsungnya kegiatan TAK
3) Menyimpulkan hasil TAK setelah TAK
berakhir.

F. ALAT DAN MEDIA


1. Handphone
2. Salon
3. Musik / lagu
4. Buku catatan/pulpen
5. Jadwal kegiatan
6. Bola

G. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Memilih klien dengan indikasi halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat,tempat dan setting pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien
b. Evaluasi dan validasi:
1) Perasaan klien saat i ni
c. Kontrak:
28

1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan,


yaitu mengenal suara-suara yang datang
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Semua pasien dibuat berbentuk lingkaran
b. Hidupkan mix dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam
c. Pada saat tape dimatikan,anggota kelompok yang memegang
bola,mendapat giliran untuk perkenalan dengan anggota yang sebelah
kanan dengan cara memberi salam,memperkenalkan nama,usia,alamat
asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh
d. Setelah memperkenalkan diri,dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan
yang sudah disediakan oleh terapis
e. Ulangi musik kembali dan pertanyaan tersebut
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana Tindak lanjut : terapis meminta klien melaporkan isi, waktu,
situasi, dan perasaan
c. Kontrak yang akan datang : menyepakati TAK berikutnya

H. EVALUASI
1. Struktur
Kegiatan TAK dilaksanakan pada 26 Agustus 2021 jam 10.15
WIB. Kegiatan dilakukan didepan Panti sosial Werdha Welas Asih
Tasikmalaya. Dalam pelaksanaan TAK,jumlah pasien berjumlah 7
orang,peserta laki - laki 2 orang dan perempuan 5 orang. Dalam terapi
29

aktivitas kelompok perawat melakukan kontrak kepada pasien sebelum


TAK dilakukan. Mempersiapkan alat dan menyeting tempat dilakukan
sebelum pasien datang ditempat pelaksanaan TAK. Suasana kegiatan TAK
mulai dari awal hingga akhir acara berlangsung aman dan nyaman,pasien
sangat bersemangat. Pasien mampu menjawab pertanyaan pertanyaan dari
terapis,dan pasien mampu mengamati dengan baik jalannya kegiatan TAK
2. Proses
Sebelum TAK dilaksanakan, leader memperkenalkan diri kepada
pasien dan leader memberikan kesempatan untuk co-leader, fasilitator dan
observer untuk memperkenalkan diri kepada pasien dan memberikan
pasien kesempatan untuk memperkenalkan dirinya masing-masing. Leader
dan co-leader saling bergantian menjelaskan peraturan terapi aktivitas
kelompok,seperti bagaimana peraturan yang dibuat saat terapi aktivitas
kelompok dilaksanakan, durasi berjalannya terapi aktivitas kelompok dan
memberikan informasi kepada pasien bahwa perawat yang perawat yang
berada disebelah pasien sebagai fasilitator untuk membantu pasien selama
berjalannya terapi aktivitas kelompok.
3. Hasil
Dalam terapi aktivitas kelompok,leader dan co-leader sudah
melakukan tugasnya untuk menjelaskan jalannya terapi aktivitas kelompok
dan memimpin jalannya terapi. Fasilitator sudah melakukan tugasnya
untuk membantu pasien selama berjalannya terapi aktivitas kelompok.
Observer telah melakukan tugasnya dengan mengamati jalannya terapi
aktivitas kelompok,apakah pasien mampu melakukan kegiatan yang sudah
ditentukan terapis.
1. Pasien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan
2. kerja sama pasien dalam kegiatan
3. Pasien merasa senang selama mengikuti kegiatan
30

1. Kemampuan Verbal
Menanyakan nama Menanyakan nama
No Nama pasien
pasien panggilan
1. Ny.N Ya Ya
2. Ny.I Ya Ya
3. Ny.L Ya Ya
4. Ny.E Ya Ya
5. Ny.O Ya Ya
6. Tn.I Ya Ya
7. Tn.T Ya Ya

Aspek
No Ny.N Ny.I Ny.L Ny.E Ny.O Tn.I Tn.T
penilaian
1. Dapat Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
mengikuti
kegiatan
dengan aktif
dari awal
sampai akhir
2. Dapat Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya
meningkatkan
komunikasi
non verbal
bergerak
mengikuti
instruksi,
ekspresi wajah
cerah dan
berani kontak
mata
3. Mampu Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
melakukan
hubungan
sosial dengan
lingkungannya

No Aspek Ny.N Ny.I Ny.L Ny.E Ny.O Tn.I Tn.T


penilaian
1. Menjawab Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya
pertanyaan
dengan jelas

2. Kemampuan Non Verbal


31

Aspek
No Ny.N Ny.I Ny.L Ny.E Ny.O Tn.I Tn.T
penilaian
1. Kontak mata Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya
2. Gerakan Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
tubuh
3. Mengikuti Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
kegiatan
awal sampai
akhir
32

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan Praktik Kerja Industri sangat penting dan bermanfaat bagi
siswa/siswi yang melakukannya, karena dengan praktik kerja industri

diharapkan siswa/siswi mendapatkan pengalaman dan pengetahuan serta


wawasan dalam mempraktikkan ilmu-ilmu yang didapatnya.
33

Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik


atau penyakit autoimun dimana Rheumatoid Arthritis ini memiliki
karakteristik terjadinya kerusakan pada tulang sendi, ankilosis dan
deformitas. Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit jaringan
penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas (Lukman, 2013).
Rheumatoid Arthritis atau reematik disebabkan karena sistem
imunitas tubuh yang menyerang sendi. Sendi yang terserang ini akan
mengalami peradangan yang akan merusak sendi dan tulang.

B. Saran
1. Untuk Panti Sosial Welas Asih
a. Lebih meningkatkan lagi pelayanan terhadap klien
b. Tidak membeda-bedakan pelayanan
2. Untuk Sekolah
a. Mengadakan persiapan sebelum dilaksanakan prakerin siswa harus
betul-betul mempersiapkan jauh-jauh hari
b. Tingkatkan dalam kedisiplinan berpakaian seragam
DAFTAR PUSTAKA

Lukman dan Ningsih, N. (2013). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan


Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika
Sjamsuhidajat R., Karnadihardja W., Prasetyono T.O.H., Rudiman R., 2011.
Buku ajar ilmu bedah sjamsuhidajat-de jong, Ed. 3.Jakarta, EGC,
1006-8
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Anda mungkin juga menyukai