Hari : ………………….
Tanggal : ………………….
Menyetujui/Mengesahkan
Mengetahui,
Ketua Kompetensi Keahlian
Kepala Sekolah SMK As-Shofa Program Keahlian Keperawatan
i
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Esa atas rahmat dan karunia
yang telah dilimpahkan kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
Praktek Kerja Lapangan di Panti Sosial Tresna Werdha Asih yang berjudul
“Diagnosa Rheumatoid Arthritis”. Shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Laporan ini membahas tentang Diagnosa Rheumatoid Arthritis merupakan
penyakit inflamasi sistemik kronik atau penyakit autoimun dimana Rheumatoid
Arthritis ini memiliki karakteristik terjadinya kerusakan pada tulang sendi,
ankilosis dan deformitas. Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit
jaringan penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas (Lukman, 2013).
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. H. Nanang Ma’mur, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK As-Shofa
2. Ns. Herlin Susanti, S.Kep, selaku Ketua Program Keahlian Keperawatan
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan semangat serta
dukungan dalam penyusunan laporan ini
3. Ns. Rianti Selfi Nurdian, S.Kep, selaku pembimbing dan wali kelas
4. Wati Fauzi, S.Kep.,Ners, sebagai penguji dalam sidang laporan prakerin
5. Neneng Hartini, S.Pd, selaku pembimbing penulis sekolah SMK As-Shofa
6. Eka Sukmawati, S.Kep, selaku pembimbing industri yang telah
memberikan bimbingan selama di Panti Sosial Tresna Werdha Welas Asih
7. Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi baik yaitu secara moral
maupun material
8. Teman-teman seperjuangan yang sudah memberikan dukungan dan
bantuannya
ii
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya
bagi pembaca. Amiin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vi
DAFTAR TABEL...........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Maksud dan Tujuan..............................................................................2
D. Manfaat.................................................................................................3
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Industri....................................3
F. Sejarah Panti.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Rheumatoid Arthritis..........................................................5
B. Tanda dan Gejala..................................................................................5
C. Etiologi/Penyebab.................................................................................6
D. Patofisiologi..........................................................................................6
E. Manifestasi Klinis.................................................................................6
F. Pemeriksaan Diagnostik.......................................................................7
G. Penatalaksanaan Medis.........................................................................7
H. Komplikasi............................................................................................8
I. Pathway.................................................................................................9
J. Pemeriksaan Penunjang........................................................................10
K. Proses Asuhan Keperawatan.................................................................10
iv
BAB III LAPORAN KASUS.........................................................................14
BAB IV LAPORAN FORMAT TERAPI TAK KELOMPOK 2
DI PSTW WELAS ASIH TASIKMALAYA
A. Latar Belakang .....................................................................................23
B. Topik ....................................................................................................23
C. Tujuan .................................................................................................24
D. Kriteria peserta .....................................................................................24
E. Struktur kegiatan ..................................................................................24
F. Alat dan media .....................................................................................26
G. Langkah kegiatan .................................................................................26
H. Evaluasi ................................................................................................27
BAB IV PENUTUP
I. Kesimpulan...........................................................................................23
J. Saran ....................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................24
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Kerja Industri adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang profesional, yang memandu secara sistematik dan
sinkronisasi antara program di perusahaan yang diperoleh melalui kegiatan-
kegiatan bekerja secara langsung di dunia kerja mencapai suatu tingkat
professional.
Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik
atau penyakit autoimun dimana Rheumatoid Arthritis ini memiliki
karakteristik terjadinya kerusakan pada tulang sendi, ankilosis dan
deformitas. Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit jaringan
penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas (Lukman, 2013).
Sekolah Menengah Kejuruan Keperawatan adalah salah satu bentuk
satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan di
bidang keperawatan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari
SMP/MTS atau bentuk lain yang sederajat dan dalam rangka meningkatkan
mutu lulusan yang meliputi kemampuan kerja dan professionalism serta
kesesuaian jumlah lulusan dengan kebutuhan lapangan kerja.
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada
ilmu keperawatan, bentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosio-Spiritual yang
komprehensif, ditunjukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik yang
sakit ataupun yang sehat mencakup seluruh siklus hidup manusia.
Perawat profesional merupakan perawat yang bertanggung jawab dan
berwenang memberikan pelayanan keperawatan serta mandiri dan atau
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya.
Fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah untuk
melakukan pengkajian individu sehat maupun sakit. Aktivitas ini dilakukan
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pengertian Rheumatoid Arthritis?
2. Bagaimana tanda dan gejala Rheumatoid Arthritis?
3. Bagaimana penyebab penyakit Rheumatoid Arthritis?
4. Bagaimana perjalanan penyakit Rheumatoid Arthritis?
5. Apakah saja manifestasi klinis pada penyakit Rheumatoid Arthritis?
6. Apa saja pemeriksaan diagnostik Rheumatoid Arthritis?
7. Apa saja pemeriksaan medis penyakit Rheumatoid Arthritis?
8. Bagaimana gambar Pathway penyakit Rheumatoid Arthritis?
9. Apa saja pemeriksaan penunjang penyakit Rheumatoid Arthritis?
10. Bagaimana rencana keperawatan?
11. Bagaimana proses Asuhan Keperawatan?
D. Manfaat
1. Mengasah keterampilan yang diberikan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
2. Menambah keterampilan pengetahuan gagasan seputar dunia usaha
serta industri yang profesional dan handal.
3. Menjalin kerjasama yang baik antar sekolah dan perusahaan terkait baik
dalam dunia Usaha maupun dunia industri.
4. Mengandalkan siswa-siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri
dan sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang
sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
5. Sebagai bentuk pengakuan bahwa pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
F. Sejarah Panti
Panti Sosial Tresna Werdha Welas Asih disingkat PSTW Welas Asih
didirikan Oleh Pak Vijay Anan Saksena karena kepeduliannya terhadap
tetangga yang tidak memiliki keluarga pada tahun 1997 dengan dibuatkan
Akta Notaris No. 01, tanggal 24 September 2018 dihadapan Notaris Dewi
Mulyani S.H.,M.Kn.
PSTW Welas Asih memiliki susunan pengurus
Ketua : Anung Sugandi Sekretaris Yuli Mulia
Bendahara : Eka Sukmawati
4
Pada tahun 2005 kepengurusan PSTW Welas Asih memiliki perubahan yaitu:
Ketua : Eka Sukmawati
Sekretaris : Muhammad Putra
Bendahara : Oting Maryati
BAB II
PEMBAHASAN
C. Etiologi/Penyebab
Arthritis Rheumatoid atau rematik disebabkan karena sistem imunitas
tubuh yang menyerang sendi-sendi yang terserang ini akan mengalami
peradangan yang akan merusak sendi dan tulang. Beberapa faktor sebagai
pemicu arthritis rheumatoid diantaranya adalah :
a. Faktor genetik (keturunan)
b. Gaya hidup (pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik)
c. Kebiasaan buruk tertentu (merokok dan konsumsi alkohol)
D. Patofisiologi
Pada rematik reaksi autoimun terjadi dalam jaringan sinovial, proses
fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim tersebut akan
memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial dan
akhirnya pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan
dan menimbulkan erosi tulang, akibatnya adalah menghilangnya permukaan
sendi yang akan mengganggu gerak sendi, otot akan turut tertekan karena
serabut otot akan mengalami perubahan degeneratif dengan menghilangnya
elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot.
E. Manifestasi Klinis
Gejala utama rheumatoid arthritis adanya nyeri pada sendi yang
terkena, terutama waktu bergerak umumnya timbul secara perlahan-lahan.
Mula-mula terasa kaku kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dengan
istirahat terhadap hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi,
pembesaran sendi dan gaya jalan lebih lanjut lagi pembesaran sendi dan
respirasi.
7
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes serologi
a. Sedimentasi eritrosit meningkat
b. Darah, bisa terjadi anemia dan leukositosis
c. Rheumatoid faktor, terjadi 50-90% penderita
2. Pemeriksaan radiologi
a. Permulaan persendian
b. Kelanjutan penyakit
3. Aspirasi sendi
G. Penatalaksanaan Medis
1. Pengaturan aktivitas dan istirahat
2. Senam rematik
3. Terapi pemijatan
8
H. Komplikasi
Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan
nikus peptik yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat anti
inflamasi non steroid (OAINS) atau pengubah perjalanan penyakit (disease
modifying antirheumatoid drugs DMARD) yang menjadi faktor penyebab
morbiditas dan mortalitas utama pada arthtritis rheumatoid.
9
I. Pathway
Keterbatasan gerak
sendi Kekuatan sendi Ankilosis tulang
J. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes Serologi
2. Rheumatoid -70% bersifat seronegatif catatan : 100% dengan faktor
rheumatoid yang positif juga terdapat nodul atasindroma
3. Antibodi antinukleus x pada sendi-sendi yang terkena perubahan-
perubahan yang dapat ditemukan adalah
- Pembengkakan jaringan lunak
- Penyempitan rongga sendi
d. Implementasi
1. Memberikan pendidikan
Pendidikan yang diberikan meliputi pengertian tentang
patofisiologi penyebab dan prognosis penyakit termasuk
komponen penatalaksanaan regimen obat dan kompleks.
Pendidikan tentang penyakit ini kepada pasien, keluarga dan
saja yang diberikan pada klien berupa istirahat yang cukup,
gunakan kaos kaki atau sarung tangan sewaktu tidur malam,
kurangi aktivitas yang berat secara perlahan-lahan.
2. Istirahat
Sangat penting karena rheumatoid arthritis biasanya disertai rasa
lelah yang hebat. Oleh karena itu, pasien harus membagi
istirahat dan beraktivitas
3. Latihan fisik
Dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi latihan
ini mencakup gerak aktif dan pasif semua sendi yang sakit
minimalnya 2x sehari
4. Termoterapi
Lakukan kompres panas pada sendi-sendi yang sakit dan
bengkak mungkin dapat mengurangi nyeri
5. Terapi pemijatan
Terapi ini sering dipilih oleh sebagian besar orang untuk
menghilangkan rasa linu yang juga dapat melancarkan
peredaran darah sebenarnya manfaat pemijatan juga berfungsi
untuk mengobati rematik. Jenis pemijitan yang dapat digunakan
untuk mengobati rematik adalah jenis chiropractic. Jenis
pemijatan ini menggunakan teknik terapi jasmani yaitu
perpaduan antara gerakan pijat spesifik, massage dan jenis
gerakan pijat yang dapat mengatasi masalah tulang saraf
13
6. Senam rematik
Senam rematik merupakan metode senam yang dapat membantu
mengurangi resiko timbulnya rematik dan fungsi sebagai terapi
tambahan bagi penderita rematik dalam fase tenang
e. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan
perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang
teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat hasil perencanaan.
Evaluasi ini dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan
klien dan tenaga kesehatan lainnya.
BAB III
LAPORAN KASUS
DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WELAS ASIH
PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 65 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Cerai mati
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda
Tanggal masuk : 25 Desember 2014
Tanggal pengkajian : 02 Agustus 2021
Diagnose media : Rheumatoid Arthritis
Alamat : Sukamenak, Singaparna
Ruangan : 12
4. Keluhan Utama
Saat pengkajian klien mengatakan nyeri bagian tangan dan kaki.
5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan bahwa dia menderita penyakit Rheumatoid Arthritis
sejak 2 tahun yang lalu, pada saat pengkajian tanggal 02 Agustus 2021
klien mengeluh nyeri bagian kaki dan tangan terasa seperti tertusuk-
tusuk dengan skala nyeri 4 nyeri tangan dan kaki dirasakan menjalar ke
badan klien mengatakan aktifitas sedikit terganggu, nyeri meningkat
saat cuaca dingin.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan bahwa sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit
yang sama.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit
turunan dan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit
seperti yang dialami sekarang.
- Mulut
Bentuk simetris, muka bibir lembab, gigi kurang lengkap
- Leher
Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan atau kelenjar
tiroid, Pergerakan normal ditandai dengan klien menengokok
kekiri- kekanan, fungsi menelan baik.
- Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada benjolan dan tidak ada
pembengkakan serta tidak ada nyeri saat ditekan bunyi jantung
normal, tidak ada wheezing, bunyi nafas normal
- Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak ada nyeri saat ditekan dan
tidak ada bunyi tambahan bising usus 10/menit terdengar jelas
- Ekstremitas :
Ekstremitas atas - Bentuk simetris, jumlah jari
lengkap, kuku pendek, kekuatan
5 5
otot normal ditandai dengan
gerakan melawan gravitasi dengan
tahanan maksimal tidak ada edema,
pergerakan bebas
Ekstremitas bawah - Bentuk simetris, jumlah jari
lengkap, kuku pendek, kekuatan
otot normal ditandai dengan
5 5 gerakan melawan gravitasi dengan
tahanan maksimal, tidak ada edema,
pergerakan bebas
- Punggung
Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri saat ditekan dan
tidak ada abdomen
- Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
18
- Kulit
Tidak ada lesi, tidak ada edema, turgor kulit baik ditandai dengan
kembali dalam kurang dari 2 detik
8. Data Biologis
No Kebutuhan Hasil pengkajian
Nutrisi
a. Makan
1. Frekuensi 2x/hari
2. Porsi makan ½ porsi
3. Jenis makanan Nasi + lauk
4. Bantuan total/sebagian Tidak ada
1. 5. Gangguan Tidak ada
b. Minum
1. Frekuensi 8x/hari
2. Jumlah 8x200 = 1600
3. Jenis Air putih
4. Bantuan total/sebagian Tidak ada
5. Gangguan Tidak ada
Eliminasi
a. BAB
1. Frekuensi 1x/hari
2. Warna Kuning pekat
3. Keluhan Tidak ada
4. Bantuan
Tidak ada
2.
b. BAK
1. Frekuensi 4x/hari
2. Warna Kuning
3. Jumlah -
4. Keluhan Tidak ada
5. Bantuan Tidak ada
Istirahat Tidur
a. Lama tidur 6-7 jam
3.
b. Kesulitan tidur Tergantung
c. Kebiasaan tidur Tidak ada
4. Personal Hygiene
a. Mandi
1. Frekuensi 2x/hari
2. Kebiasaan mandi Tidak ada
3. Bantuan/total sebagian Tidak ada
b. Cuci rambut
1. Frekuensi 1x/hari
2. Keluhan/gangguan Tidak ada
19
9. Data Penunjang
a. Hasil lab
b. Therapy
tangan dan
kaki
- Menganjurka
kaki dan n klien untuk
tangan mandi dengan
- Anjurkan air hangat
klien untuk - Menganjurka
mandi n klien untuk
dengan air terapi
hangat pemijatan
- Anjurkan
klien untuk
melakukan
terapi
pemijatan
A. LATAR BELAKANG
Halusinasi adalah gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan
panca Indra tanpa ada ransangan dari luar,suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca Indra tanpa stimulus ekstren atau persepsi palsu.(
Prabowo,2014).
Halusinasi adalah suatu keadaan dimana klien mengalami perubahan
sensori persepsi yang disebabkan stimulus yang sebenernya itu tidak adak
(Sutejo,2017).
Salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan untuk halusinasi
yaitu terapi aktivitas kelompok(TAK).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi yang penting
untuk meningkatkan hubungan interpersonal yang diawali dengan individu
dalam kelompok.
Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
peserta tentang cara mengontrol halusinasi serta peserta dapat mengikuti
kegiatan terapi aktivitas kelompok hingga selesai.
Game atau permainan Adalah Suatu cara belajar dengan menganalisa
dengan sekolompok pemain maupun individual dengan menggunakan strategi
strategi yang rasional.Menurut Agustina (2015:2)
B. TOPIK
Terapi kelompok 1 sesi 2 terapi aktivitas kelompok permainan dipanti
sosial Werdha welas asih
24
C. TUJUAN
1. Umum :
Untuk meningkatkan kesadaran diri klien, meningkatkan hubungan
interpersonal,dan mengubah perilaku maladaptif
2. Khusus :
1) Perawat dengan klien
2) Mengalihkan perhatian klien dari nyeri dan ketidaknyamanan,dan juga
halusinasi
3) Eksplorasi perasaan gembira/senang, sedih, dan bosan.
D. KRITERIA PESERTA
1. Pasien yang bersedia mengikuti TAK
2. Pasien yang bersikap kooperatif yang dapat berkomunikasi secara verbal
3. Pasien yang telah menyepakati kontrak TAK
4. Pasien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah pasien yang tidak
mengalami perilaku agresif/mengamuk,dalam keadaan tenang.
E. STRUKTUR KEGIATAN
1. Tempat : Di Depan Panti Sosial Werdha Welas Asih
2. Hari/tanggal : 25 Agustus 2021
3. Waktu. : pukul 10.15-11.00WIB
4. Jumlah klien : Pasien yang mengikuti terapi permainan berjumlah 7
orang dari panti sosial Werdha Welas Asih terdiri dari
Ny.N
Ny.I
Ny.L
Ny.E
Ny.O
Tn.I
Tn.T
25
26
5. Setting tempat :
• Terapis dan pasien berkumpul bersama dalam lingkaran,
• Ruangan yang tenang dan nyaman
• Bentuk setting lingkaran
6. Metode TAK : Diskusi
7. Pembagian tugas
Leader : Naura agliana putri
Co- Leader : Pebi Dwi Ananda
Fasilitator :
a. Lesa Lisa Lati
b. Ayu Safitri
c. Elsa Listiani
d. Egi Septian
Observer :
a. Lena Agustina
b. Serly Ragil Saputri
Leader bertugas :
1) Memimpin jalannya terapi.
2) Memotivasi anggota untuk mengungkapkan
perasaannya
3) Memotivasi anggota untuk aktif dalam diskusi
kelompok
4) Menciptakan suasana dimana anggotanya dapat
menerima perbedaan dalam perasaan dan perilaku
dengan anggota lain
5) Menetapkan tata tertib anggota
Fasilitator bertugas :
1) Membantu jalannya TAK
2) Memfasilitasi pasien khususnya yang
mengalami penurunan fungsi komunikasi.
3) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
27
G. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Memilih klien dengan indikasi halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat,tempat dan setting pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien
b. Evaluasi dan validasi:
1) Perasaan klien saat i ni
c. Kontrak:
28
H. EVALUASI
1. Struktur
Kegiatan TAK dilaksanakan pada 26 Agustus 2021 jam 10.15
WIB. Kegiatan dilakukan didepan Panti sosial Werdha Welas Asih
Tasikmalaya. Dalam pelaksanaan TAK,jumlah pasien berjumlah 7
orang,peserta laki - laki 2 orang dan perempuan 5 orang. Dalam terapi
29
1. Kemampuan Verbal
Menanyakan nama Menanyakan nama
No Nama pasien
pasien panggilan
1. Ny.N Ya Ya
2. Ny.I Ya Ya
3. Ny.L Ya Ya
4. Ny.E Ya Ya
5. Ny.O Ya Ya
6. Tn.I Ya Ya
7. Tn.T Ya Ya
Aspek
No Ny.N Ny.I Ny.L Ny.E Ny.O Tn.I Tn.T
penilaian
1. Dapat Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
mengikuti
kegiatan
dengan aktif
dari awal
sampai akhir
2. Dapat Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya
meningkatkan
komunikasi
non verbal
bergerak
mengikuti
instruksi,
ekspresi wajah
cerah dan
berani kontak
mata
3. Mampu Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
melakukan
hubungan
sosial dengan
lingkungannya
Aspek
No Ny.N Ny.I Ny.L Ny.E Ny.O Tn.I Tn.T
penilaian
1. Kontak mata Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya
2. Gerakan Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
tubuh
3. Mengikuti Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
kegiatan
awal sampai
akhir
32
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Praktik Kerja Industri sangat penting dan bermanfaat bagi
siswa/siswi yang melakukannya, karena dengan praktik kerja industri
B. Saran
1. Untuk Panti Sosial Welas Asih
a. Lebih meningkatkan lagi pelayanan terhadap klien
b. Tidak membeda-bedakan pelayanan
2. Untuk Sekolah
a. Mengadakan persiapan sebelum dilaksanakan prakerin siswa harus
betul-betul mempersiapkan jauh-jauh hari
b. Tingkatkan dalam kedisiplinan berpakaian seragam
DAFTAR PUSTAKA