Anda di halaman 1dari 7

Sistem Kerja Organisasi Birokrasi Publik di Masa Pandemi

Luh Putu Widia Utami Putri


Program Studi Ilmu Administrasi Publik, FISIP, Universitas Udayana
utamiputriwidia@gmail.com

Abstract
Dimensions of Shift and Shift of the Indonesian Government's Staffing Dimensions, as an
impact that arose during the Covid-19 virus. There has been a change in the work structure
from originally being carried out in a normal way towards adaptation during a pandemic
or known as the new normal which involves all technological system instruments that vary
from various country implementations, from the work system there are two from home or
work form home (WFH) and continue to work in the work from office (WFO) office by
carrying out health protocols if this is carried out then management management. State
territory. The purpose of this research is to dig up more information and understand the
work system of public organizations during the COVID-19 pandemic. The research motto
used in this study is a qualitative descriptive method with data collection using previous
and relevant journals. As for the results and discussion of this research, the work system
for civil servants during this pandemic uses a new breakthrough, namely WFH (work from
home) by utilizing the development of communication and technology in this era.

Keywords: Work System, Public Service, work From Home


Abstrak
Pergeseran dimensi organisasi dan birokrasi saat pandemi sangat berpengeruh terhadap tata
kelola pelaksanaan birokrasi publik di Indonesia, sebagai dampak yang menonjol disaat
virus Covid-19. Sturuktur birokrasi telah terjadi perubahan dari semula dilakukan dengan
cara normal menuju adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi atau dikenal juga dikenal
dengan istilah new normal yang melibatkan semua instrument sistem teknologi yang sangat
bervariasi dari berbagai pelaksanaan birokrasi Negara, dari sisi sistem kerja, terdapat dua
pilihan yaitu bekerja dari rumah atau work form home (WFH) dan tetap bekerja di
kantor atau work from office (WFO) dengan menjalankan ketentuan protokol kesehatan
jika ini dijalankan maka control manajemen birokrasi harus bisa mengikuti mekanisme
system teknologi serta menjaga penanganan terdeteksi dini kasus covid sangat riskan di
wilayah birokrasi Negara. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin lebih menggali informasi
dan memehami mengenai sistem kerja organisasi birokrasi public di masa pandemi covid-
19 ini. Motode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode diskriptif
kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan jurnal-jurnal yang terdahulu dan
relevan. Adapun hasil dan pemabahasan dari penelitian ini sistem kerja organisasi birokrasi
public di masa pandemi ini menggunakan terobosan baru yaitu WFH (work from home)
dengan memanfaatkan perkembangan komunikasi dan teknologi pada zaman in.
Kata Kunci: Sistem Kerja, Pelayanan Publik , Work from Home
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pandemi Covid-19 sangat memberikan dampak yang sangat luar biasa terkait
dengan pengelolaan serta adanya perubahan waktu kerja pada instansi-instansi
lainnya baik di daerah maupun dipusat perubahan system kerja juga berdampak
pada system kerja pada organisasi swasta sehingga adanya perubahan antara
pemerintah dan swasta yang sangat signifikan perubahan itu memberikan dampak
pada pelayanan misalnya pelayanan public terutama pada birokrasi pemerintah,
pelayanan dan system kerja sangat mempengaruhi kinerja pelayanan teritama
pelayanan public baik secara nasional maupun daerah, pemerintah dan swasta juga
menerapkan system kerja yang sama yaitu work from home dan work from office ,
hanya saja perubahan tersebut sangat memmberikan dampak baik dari masyarakat
dan pemberi layanan.
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai suatu pemberian layanan dalam arti
melayani keperluan orang atau masyarakat banyak yang mempunyai kepentingan
pada suatu organisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah
ditetapkan. Pemerintahan pada hakikatnya adalah pelayanan kepada masyarakat itu
sendiri, tidak dapat untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani
masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota
masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai tujuan
bersama.
Perubahan cara kerja baik dari pemerintah dan swasta sebenarnya sudah
diatur dalam UU No. 6 Tahun 2018 yaitu menjelaskan mengenai adanya perhatian
kusus mengenai Kesehatan yaitu pada awal diterapkannya Undang-Undang ini cara
kerja pemerintah dan swasta diatur menjadi 2 bagian diantaranya adalah WFH dan
WFO jadi kedua cara kerja tersebut didukung juga berdasarkan Perpem No, 21
Tahun 2020 disini pada peraturan pemerintah tahun 2020 banyak daerah yang
dihimbau untuk bekerja dari rumah namun ada juga beberapa instansi yang
diberikan kebebasan untuk melayani masyarakat dari tempat kerja tapi berdasakan
atas penerapan protokol kesahatan yang sesuai standar pemerintah, swasta dan
pemerintah diberikan himbaun yang sama sehinggga ada juga isu terkait karyawan
yang bekerja juga harus di vaksi baik dari WFH maupun WFO, sehingga banyak
masyarakat mendapatkan pelayanan yang sama seperti sediakala saat belum
adanya pandemic ini.
Terdapat pengelolaan dalam pelaksanaan pelayanan public yang sangat
bergeser sesuai dengan kebutuhan dari pelayanan itu sendiri. serta struktur
kebirokrasian dan sistem kerja berdasarkan presentasi. Dilihat dari perubahan yang
semula WFO menjadi WFH yang melibatkan semua instrument sistem teknologi
yang sangat bervariasi dari berbagai pelaksanaan birokrasi Negara, jika ini
dijalankan maka penanganan terdeteksi dini kasus covid sangat riskan karena
lemahnya sistem control yang dilakukan oleh pemerintah. Dengan demikian tidak
saja memerlukan reformasi birokrasi pasca covid 19, tetap pembenahan dimensi
organisasi dan perilaku mental aparat serta pola dan sisitem kerja perlu di benahi
agar mekanisme dan cara kerja dengan sistem struktur bisa dikelola semaksimal
mungkin dengan pola sistem teknologi yang memberikan ruang lebih terbuka agar
apartur negara bisa lebih proaktif bersinergi meningkatkan profesionalisme
dengan tidak membudayakan pola pola yang lama yang sangat lamban bagi
pelaksanaan tugas walaupun semuanya telah menggunakan secara penuh system
teknologi, untuk itu kita perlu membenahi bagaimana kedepan dimensi organisasi
birokrasi dan system kerja transisi dari bekerja di rumah tidak menjadi bagian yang
sama saat pelayanan publik telah memasuki fase pasca pandemic dikemudian hari.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah ingin lebih mengetahui secara
mendalam mengenai Sistem Kerja Organisasi Birokrasi di Masa Pandemi Covid-
19 ini.

METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu suatu
metode penelitian yang menggambarkan tentang karakteristik populasi atau
fenomena yang sedang diteliti oleh peneliti, sehingga metode penelitian ini
berfokus untuk menjelaskan tentang objek penelitiannya, sehingga dapat menjawab
peristiwa apa tersebut atau fenomena apa yang terjadi. Selanjutnya untuk kebutuhan
data, peneliti mengumpulkan data yang bersumber dari jurnal-jurnal yang
terpercaya serta berkaitan dengan topik yang akan dibahas di jurnal yang dibuat
oleh peneliti dan juga bersumber dari website-website yang terpercaya dan
berkaitan dengan topik pembahasan. Lalu untuk pengumpulan datanya sendiri,
peneliti menggunakan pengumpulan data kualitatif yaitu studi dokumen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hadirnya pandemi Covid-19 di Indonesia, memberikan aksi baru bagi
pemerintah Indonesia dalam upaya mereka untuk mengatasi pandemi Covid-19,
salah satunya dikeluarkannya aturan-aturan sebagai bentuk pencegahan Covid-19.
Mulai dari pemberlakuan PSBB hingga PPKM sekalipun turut pemerintah
Indonesia lakukan sebagai wujud keseriusan dalam pencegahan penyebarluasan
virus Covid-19 tersebut. Aturan-aturan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia
berujung pada pembatasan kegiatan masyarakatnya, adanya WFH (work from
home) menjadi salah satu bentuk pembatasan kegiatan masyarakat. Kebijakan
WFH yang diterapkan kepada ASN mapun masyarakat merupakan salah satu
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dimana dengan kebijakan ini mampu untuk
mengurangi resiko penyebaran Covid-19. Pengambilan kebijakan ini merupakan
langkah strategis yang diambil oleh pemerintah dalam pencegahan virus yang
semakin meluas. WFH bagi ASN berdampak sangat serius terhadap kinerja yang
awalnya masih bersifat konvensional dan kini harus berubah menjadi online atau
daring. WFH itu sendiri menyasar seluruh komponen, tak terkecuali pelayanan
publik. Pemberlakuan WFH bagi pelayanan publik, memicu kesulitan tersendiri
bagi para pekerjanya, seperti yang kita ketahui pelayanan publik lebih mengacu
pada pelayanan kepada masyarakat yang biasanya dilakukan tatap muka,
dikarenakan pelayanan yang mereka berikan berupa jasa ataupun barang.
Tidak dapat kita pungkiri terdapat tantangan yang dihadapi pemerintah dalam
penerapan cara kerja yang berbeda ini sehingga pemerintah juga harus siap dalam
mengatasi tantangan yang ada. Selain itu mengenai adanya Reformasi pelayanan,
reformasi pelayanan ini memberikan inovasi kepada pemerintah terutama dalam
pelayanan public, reformasi pelayanan yang kita kenal dalam bentuk inovasi diatur
juga dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 yang memberikan inovasi
terutama dalam grand design. Jadi terkait adanya grand design Indonesia diberikan
kesempatan dalam mereformasi semua layanan sehingga pelayanan di instansi-
instansi lainnya diberikan kesempatan untuk berinovasi dengan perubahan
pelayanan baik secara online sehingga pelayanan public menjadi lebih
maksimal.Pada tahapan babak baru reformasi birokrasi Indonesia, seringkali
mengalami kendala misalkan saja perubahan terkait pelayanan public yang bersifat
online tersebut mengalami kendala adanya kendala terkait dengan pelayanan online
jadi pelayanan yang bersifat online tidak dapat diterapkan oleh instansi-instansi
lainnya.
Reformasi pelayanan keseluruhan instansi kita juga dapat dilihat pada
LID yaitu Laporan Indeks Demokrasi 2020 dimana pelayanan public kita memiliki
scoring 6.3 yaitu membuktikan bahwa masih banyak instansi-instansi pemerinth
yang tidak mampu merubah pelayanannya menjadi lebih maksimal. Dengan adanya
hasil indeks diatas dapat kita berikn pemahaman bahwa pentingnya pelayanan
WFH dimana pelayanan WFH memberikan atau membentuk pola piker yang
berbeda yaitu adanya perubahan pelayann serta membentuk SDM yang lebih
kreatif, sehingga pelayanan public dapat terlaksana, pergeseran pelayanan public
dari yang tradisional ke modern sangat penting dilakukan terutama masa pandemic
ini palayanan yang dibutuhkan adalah inovasi berbasis online jadi pemerintah
dianjurkan untuk membuat aplikasi-aplikasi pelayanan public atau pembaharuan
system pelayanan melalui website, pemerintah diberikan kesempatan untuk
berbenah sehingga pelayanan masyarakat tidak tertunda. Kondisi pandemic ini juga
memberikan manfaat yang besar adanya perubahan system kerja pemerintah dan
pelayanan untuk masyarakat dimana masyarakat juga mendapatkan pelayanan yang
masimal, misalkan saja pelayanan masyarakat secara online dapat dicontohkan
bahwa instansi yang sudah menerapkan pelayanan online adalah di dunia
Pendidikan dan beberapa instasni lainnya contoh pelayanan pembuatan KTP, KK
Akta Kelahiran maupun Akta kematian dimana pelayanan ini terdapat pada
DISDUKCAPIL, menjadi salah satu instansi pemerintah yang menerapkan
pelayanan online sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak tersendak ataupuk
tertunda.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab- bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik suatu
kesimpulaan bahwa penerapan WFH (Work From Home) itu sendiri sangat cocok
untuk diterapkan di masa pandemic covid-19 ini, selain itu penerapan WFH ini
membuat seluruh masyarakat ataupun pegawai organisasi birokrasi publik untuk
lebih memahami mengenai teknologi. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya
zaman teknologi juga terus berkembang setiap harinya.
Saran
1) Bagi Organisasi Birokrasi Publik
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti berharap agar seluruh instansi
organisas birokrasi publik agar mampu menjalankan tugas dan fungsinya
dalam melayani tugas secara sehat dan bersih serta adil dalam melakukan
pelayanan publik terhadap masyarakat dan tentunya selalu tanggap dalam
menanggapi keluhan atau permasalahan yang dialami oleh masyarakat
biarpun para pekerja organisasi birokrasi public melakukan pekerjaannya di
rumah (WFH)
2) Bagi Masyarakat
Untuk masyarakat sendiri peneliti berharap agar memberikan saranatau
kritik yang tepat bagi pihak Organisasi Birokrasi Publik agar pihak instansi
tersebut bisa menjalankan tugasnya sesuai apa yang diharapkan oleh
masyarakat serta memberikan inovasi yang tepat untuk diterapkan nantinya
bagi instansi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
• Bambang Supriyono, Reformasi Kebijakan Publik Perspektif Makro dan

Mikro, Penerbit Prenada Media group. Jakarta.

• Defny Holidin, 2016. Reformasi Birokrasi dalam Transisi, Penerbit Prenada

Media Group. Jakarta.

• Prasodjo Eko, 2020. Memimpin ReformasiBirokrasi, Kompleksitas dan

Dinamika Perubahan Birokrasi Indonersia, Penerbit Kencana, Jakarta

• KemenPAN-RB. (2020). Panduan Replikasi Inovasi Pelayanan

Publik.Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik, Edisi. kedua.

• Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

• ENREKANG. Jurnal Administrasi Publik. 1(3) : 266-277.

Anda mungkin juga menyukai