Anda di halaman 1dari 18

TUGAS AKHIR

MESIN MESIN KONVERSI

OLEH:

YOSIA NAMAN PASAMBO


219 212 063

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah

memberi karunia kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan

tugas akhir ini.

Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

studi pada program studi starta satu (S1) Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Universitas Kristen Indonesia Toraja

Penulis menyadari keberhasilan untuk menyelesaikan tugas akhir ini tidak lepas

dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini dengan

segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah memberi bantuan moral maupun materi dalam

penyusunan tugas akhir ini Akhirnya penulis mohon maaf kepada semua pihak yang

turut terlibat dalam penyusunan tugas akhir ini atas segala kekurangan dan

keterbatasan yang terjadi. Saran dan kritikan dari berbagai pihak, penulis harapkan

dalam penyempurnaan tugas akhir ini.

Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha penyayang yang selalu

memberkati dalam segala tugas dan tanggung jawab masing-masing. Amin.

Rantepao,25, Desember 2021

YOSIA NAMAN PASAMBO


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mesin perkakas dapat didefinisikan sebagai suatu mesin atau peralatan

yang dapat berfungsi untuk memotong atau mendeformasikan suatu material

menjadi suatu produk jadi maupun setengah jadi dalam bentuk dan ukuran tertentu

seperti yang dikendaki. Proses pemotongan dan pembentukan mesin ini dapat

memerlukan alat bantu potong yang sering dinamakan alat potong atau pahat

potong

Kata jenis mesin perkakas biasanya digunakan untuk mesin atau peralatan

yang mengoperasikannya tidak menggunakan tenaga manusia secara langsung.

Parah ahli sejarah teknologi berpendapat bawah mesin perkakas sesunggunya lahir

ketika keterlibatan manusia dihilangkan dalam proses pembentukan atau proses

pemotongan dari berbagai macam peralatan untuk menghasilkan suatu produk

tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun jenis jenis mesin-mesin perkakas yang dipakai pada proses

pemotogan logam adalah sebagai berikut:

1. Mesin Bubut

2. Mesin Prais/ milling

3. Mesin Sekrap

4. Mesin Drill

5. Mesin CNC
1.3 Tujuan Elemen Dasar Mesin Perkakas

Adapun tujuan pada elemen dasar mesin-mesin perkakas:

1. Mengetahui rangkah mesin

2. Mengetahui elemen dasar

3. Mengetahui Penggerak

4. Mengetahui Mandrill

5. Mengetahui Plat muka

6. Mengetahui Leher (collet)

7. Mengetahui Arbor

8. Mengetahui Pencekam Magnetis

9. Mengetahui metode penanganan benda kerja


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PROSES PEMOTONGAN

2.1.1 Proses Pemotongan Berputar Dan Lurus

Proses pemesinan yang menggunakan mesin perkakas konvensional

terdapat beberapa macam pemakanan alat potong terhadapbendah kerja. Mesin

perkakas yang dimaksud adalah mesin bubut, mesin frais, mesin skrap dan mesin

bor. Pada proses pemesinan yang menggunakan mesin perkakas pasti akan terjadi

penyayata atau pemakaman benda kerja oleh alat potong yang digunakan dengan

metode berputar dan lurus

Ada juga mesin dimana benda kerjanya berputar pada posisi tetap namun

perkakasnya potongannya bergerak relative terhadap benda kerja seperti mesin

bubut (lathe). Selain itu ada alat mesin dimana alat potongnya berputar pada posisi

tetap namun benda kerja bergerak terhadap alat potongnya, seperti pada mesin frais

horizontal maupun vertical serta mesin bor.

2.1.2 Gaya Potong

Proses pemesinan merupakan proses lanjutan dalam pembentukan benda

kerja atau mungkin juga merupakan proses akhir setelah pembentukan logam

menjadi bahan baku berupa besi tempa atau baja paduan atau dibentuk melalaui

proses pengecoran yang dipersiapkan dengan bentuk yang mendekati kepada

bentuk benda yang sebenarnya


Proses pemesinan adalah proses pemotongan atau pembuangan sebagian

bahan bakar dengan maksud untuk membentuk produk yang diinginkan. Proses

pemesinan yang biasa dilakukan diindustri manufaktur adalah proses penyekrapan

(shaping), proses penggurdian (drilling), proses pembubutan (turning), proses

penyayatan atau frais (milling), proses geragaji (sawing), proses broacing, dan

proses gerinda (grinding).

Proses pemesinan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

1. Proses pemotongan (cutting), yaitu proses pemesinan dengan menggunakan

pisau pemotongan dalam bentuk geometri tertentu.

2. Proses abrasi (abrasive proses) seperti proses gerinda

3. Proses pemesinan non tradisional yaitu yang dilakukan secara elektrik.

Proses pemesinan seperti proses bubut, pengeboran, frais atau pemesinan

baut pada dasarnya merupakan suatu proses pembuangan sebagian bahan benda

kerja dimana pada proses pemotongannya akan dihasilkan geram (chip) yang

merupakan bagian kerja yang akan dibuang. Gerak relative pahat yang bergerak

relative terhadap benda kerja akan menghasilkan geram dan sementara itu

permukaan benda kerja secara bertahap benda kerja akan menghasilkan geram dan

sementara itu permukaan benda kerja yang bertahap akan terbentuk menjadi

komponen yang dikehendaki.

Gerak relative pahat terhadap benda kerja dapat dipisakan menjadi dua

komponen gerakan yaitu: gerak potong (cutting movement), dimana gerak potong

adalah gerak yang menghasilkan permukaan baru pada benda kerja. Gerak makan
(veeding movement), gerak makan adalah gerak yang menyelesaikan permukaan

baru yang telah dipotong oleh gerak potong.

Kecepatan putar (speed) selalu dihubungkan dengan spindle (sumbu utama)

dan benda kerja. Karena kecepatan putar diekspresikan sebagai putar permenit

(revolutions per minute, rpm), hal ini menggambarkan kecepatan putarannya. Akan

tetapi diutamakan dalam proses bubut adalah kecepatan potong (cutting speed atau

v) atau kecepatan benda kerja dilalui oleh pahat/keliling benda kerja. Secara

sederhana kecepatan bend potong dapat digambarkan sebagai keliling benda kerja

dikenali dengan kecepatan putar.

π .d.n
vc=
1000

Dimana:

Vc = kecepatan potong

D = diameter benda kerja: mm

n = putaran benda kerja: putaran/menit.

A. Laju Pemotongan

Adapun proses pemesinan yang dpat dilakukan pada mesin bubut:

a. Pembubutan champer (chamfering)

b. Pembubutan alur (parting-off)

c. Pembubutan ulir (thereading)

d. Pembubutan lubang (boring)

e. Pembuatan lubang (drilling)


f. Pembuatan kartel (knurling)

2.1.3 Daya Pemotongan

Gaya potong (cutting force) yang dihasilkan pada proses pembubutan ada

tiga macam, yaitu gaya tangensial, gaya aksial, yaitu gaya yang terjadi pada gaya

gerak makan , sedangkan gaya radial, yaitu gaya yang aranya menuju bidang

normal pada kecepatan potong. Besar gay potong dipengaruhi oleh beberapa

parameter yaitu, kecepatan pemotongan, gerak makanan,kedalaman pemotongan,

alat potong atau pahat, material benda kerja, dan cara pendinginan benda kerja.

Faktor-faktor penyimpangan didalam proses pemotongan logam yaitu:

penyetelan mesin perkakas, metode pengukuran, gerakan dari mesin perkakas,

keausan dari pahat, selain itu juga dipengaruhi oleh semua faktor yang berkaitan

dengan proses pemesinan, antaralain: jenis material benda dan pahat, kondisi

pemotongan, (kecepatan pemotongan, kedalaman pemotongan, dan gerak makan),

cairan pendingin dan jenis proses pemesinan. Sewaktu pemotongan berlangsung,

temperature yang tinggi akan terjadi pada mata pahat. Panas ini sebagian akan

mengalir ke geram, kebenda kerja dan pahat.

2.2 GERAKAN PADA MESIN PERKAKAS

2.2.1 Gerakan Mesin Bubut

Pengertian dari mesin bubut adalah sebuah mesin perkakas yang telah

banyak dipakai pada industry bengkel teknik, manufaktur. Kegunaan dari mesin ini

menjadikan berbagai jenis produk atau suatu benda yang dilakukan dengan cara

pemotongan. Tahap atau proses pemotongan dari benda ini sendiri adalah dengan

penyayat benda kerja kemudian berputar oleh sebuah alat potong atau dipahat,
selanjutnya digerakkan lurus pada arah yang sejajar ataupun melintang dari sebuah

benda kerja.

Ketika proses pembubutan berlangsung, ada beberapa gerakn yang biasa digunakan

dalam mesin bubut:

Ada beberapa gerakan yang bisa digunakan dalam mesin bubut, sebagai

berikut:

a. Gerakn melintang

b. Gerakan berputar

c. Gerakan memanjang

d. Bubut standar

e. Bubut mejah panjang

f. Bubut ringan

g. Bubut sedang

2.2.2 Pahat (Elemen Pahat dan Bidang Pahat)


Jenis pahat bubut sisi/muka adalah pahat bubut sisi/muka digunakan untuk

membubut pada permukaan pada posisi melintang diameter benda kerja. Prinsip

kerja dari penggunaan pahat bubut sisi/muka adalah dengan menyayatkan pahat

dari ujung benda kerja kearah titik pusat diameter benda kerja atau sebaliknya

tergantung arah putaran spindle mesin. Pergerakan pahat biasanya menggunakan

eretan lintang mesin bubut.

Jenis pahat bubut dalam adalah beberapa proses pembuatan juga ada

dikerjakan pada sisi diameter dalam, sehingga memerlukan berbagai pahat bubut

untuk pengerjaan dalam. Penamaan pahat bubut dalam berdasarkan bentuk profil

dan fungsinya adalah sebagai berikut:

a. Pahat bubut rata dalam untuk membubut memanjang diameter dalam

b. Pahat bubut siku dalam untuk membubut siku/facing dalam

c. Pahat alur dalam

d. Pahat radius dalam untuk membuat alur yang memiliki radius

e. Pahat ulir dalam


f. Pahat boring (untuk melebar lubang)

Pahat bubut merupakan salah satu peralatan penting yang digunakan oleh

seorang operator mesin bubut untuk mengerjakan pembubutan pada benda kerja.

Karena pahat mempunyai fungsi pokok sebagai alat untuk mengikis, memotong

dan membentuk benda kerja sesuai kebutuhan.

Adapun bentuk-bentuk dari pahat industry sebagai barikut:

a. Pahat Rata

Pahat rata adalah pahat bubut yang cara kerjanya dengan mengikis atau

meretakan permukaan benda kerja sesuai kebutuhan dengan cara mengikuti

gerakan eretan kekanan, kekiri arah maju dan mundur.

b. Pahat Alur luar atau Pahat Potong

Pahat alur luar dan pahat potong mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Untuk membuat alur luar sebagai dudukan snapring luar pada benda kerja
2. Untuk memotong benda kerja sesuai ukuran yang dikehendaki

3. Untuk membuat radius luar pada sudut ujung benda kerja

4. Bisa digunakan untuk meratakan finishing permukaan diameter benda kerja

c. Pahat Alur Dalam

Pahat alur dalam digunakan oleh operator mesin bubut karena

mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Untuk membuat alur dalam pada benda kerja sbagai dudukan snap ring

dalam.

2. Bisa untuk finhising kerataan diameter dalam pada benda kerja

d. Pahat Ulir

Pahat ulir digunakan oleh operator mesin bubut pada saat menggunakan

mesin bubut karena pahat ulir mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Untuk membuat ulir pada benda kerja seperti baut


2. Untuk membuat ulir dalam pada benda kerja seperti nut.

2.3 PARAMETER PEMOTONGAN

2.3.1 Proses Pembubutan (TURNcING)

Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-

bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan mesin

bubut. Prinsip dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan permukaan

luar benda silindris atau bubut rata:

1. Dengan benda kerja yang berputar

2. Dengan satu pahat bermata tunggal

3. Dengan gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak tertentu

Selain itu proses pengaturan (setting) pahat tetap dilakukan satu persatu,

gambar skimatis mesin bubut dan bagian-bagiannya:

Gambar.4.1 Proses Pembubutan

A. Parameter yang dapat diatur pada Mesin Bubut

Kecepatan putar dinotasikan sebagai putaran per menit

(Rotations per Minutes, Rpm). Akan tetapi yang diutamakan pada


proses bubut adalah kecepatan potong (cutting speed atau v), dilalui

oleh pahat/keliling benda kerja dikalikan dengan kecepatan putar atau:

v=π . d . n

Dimana:

 = 3,14

V= kecepatan potong (m/menit)

d = diameter benda kerja (mm)

n = putaran benda kerja (putaran/menit)

B. Geometri Pahat Bubut

Geometri atau bentuk pahat bubut terutama tergantung pada

material pahat. Proses pemesinan yang dpat dilakukan pada mesin

bubut:

1. Pembubutan pinggul (chamfering)

2. Pembubutan alur (parting-off)

3. Pembubutan ulir (thereading)

4. Pembubutan lubang (boring)

2.3.2 Proses Milling

Proses milling adalah suatu proses pemesinan yang pada umumnya

membentukan bidang datar (bidang datar ini terbentuk karena pergerakan dari

meja mesin) dimana proses pengurangan benda kerja terjadi karena adanya

kontak antara alat potong yang berputar pada spindle dengan benda kerja yang

tercekam pada meja mesin. Mesin milling jika dikaloborasikan dengan suatu alat

bantu dan alat potong membentuk khusus, akan dapat menghasilkan beberapa
bentukan-bentukan lain yang sesuai dengan tuntutan produksi missal: uliran,

spiral, roda gigi, cam, drum scale, poros bintang,dan poros cacing.

Terdapat beberapa jenis mesin frais. Berdasarkan spindelnya mesin frais

dibedakan atas:

1. Mesin frais vertical

2. Mesin frais horizontal

3. Mesin frais universal

2.4 KECEPATAN PUTARAN

2.4.1 Kecepatan Potong (cutting speed-Cs)

Kecepatan potong (cs) adalah kemampuan alat potong menyanyat bahan

dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang/waktu (meter/menit atau

feet/menit).

A. Kecepatan putaran mesin bubut (rpm)

Kecepatan putaran mesin bubut adalah, kemampuan kecepatan

putar mesin bubut untuk melakukan pemotongan atau penyanyatan dalam


satuan putaran/menit. Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung

putaran mesin bubut adalah:

keterangan:

d = diameter benda kerja (mm)

Cs= kecepatan potong (meter/menit)

 = nilai konstanta = 3,14

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Mesin Bubut

Mesin bubut adalah suatu jenis perkakas yang digunakan untuk proses

pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada benda

kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari

benda kerja yang berputar.

2. Mesin frais/Milling

Mesin frais adalah mesin frais (Milling machine) merupakan sala satu

mesin konvensional yang mampu mengajarkan suatu benda kerja dalam

permukaan datar, sisi, tegak, miring, bahan bakar alur roda gigi

3. Mesin Sekrap

Mesin sekrap biasa mesin skrap atau biasa juga dituliskan sebagai

sekrap (shaping machine) merupakan jenis mesin perkakas yang memiliki

gerak utama yakni bolak balik secara horizontal. Adalah fungsi utama mesin ini

adalah untuk meruba bentuk serta ukuran benda kerja seperti apa yang

diinginkan.

4. Mesin Drill

Mesin drill adalah definisi mesin drill (bor) merupakan sebuah alat atau

perkakas yang digunakan untuk melubangi suatu benda. Cara kerja mesin bor

adalah dengan cara memutar mata pisau dengan kecepatan tertentu dan ditekan

kesuatu benda kerja.

5. Mesin CNC

Mesin CNC adalah computer numerical control / CNC (berarti

“computer control numeric”) merupakan sistem control otomatisasi mesin

perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang dioperasikan secara abstrak dan
disimpan dimedia penyimpanan, hal ini berlawanan dengan kebiasaan

sebelumnya dimana mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan

atau automatisasi sederhana menggunakan cam.

Anda mungkin juga menyukai