Anda di halaman 1dari 13

Laporan Kasus

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST SC


DEANGAN GANGGUAN RASA NYAMAN: NYERI G2P3A0 DI
RUANGAN ANDROMEDA RSKIA KOTA BANDUNG

Untuk memenuhi tugas Praktik Keperawatan Dasar Profesional Islami

Program Studi Profesi Ners

Dosen Pembimbing:

Sajodin, S.Kep., Ners., M.Kes.AIFO

Oleh:

Ekka Nurfitrya Agustin

402021092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG

BANDUNG

2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST SC
DEANGAN GANGGUAN RASA NYAMAN: NYERI G2P3A0 DI
RUANGAN ANDROMEDA RSKIA KOTA BANDUNG

HARI/TANGGAL : Selasa, 26 Oktober 2021

JAM : 11.00

PENGKAJI : Ekka Nurfitrya Agustin S.Kep

RUANG : Andromeda (R. Nifas)

1. IDENTITAS
PASIEN
a. Nama : Ny. W
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Tanggal Lahir : 10 Juli 1995
d. Umur : 26 tahun
e. Agama : islam
f. Status Perkawinan : kawin
g. Pekerjaan : ibu rumah tangga
h. Pendidikan Terakhir : SMA
i. Alamat : Jl. Paledang no 374 rt 06 rw 02
j. No. RM : 035759
k. Diagnostik Medis : Post SC G2P3A0
l. Tanggal Pengkajian : 26 Oktober 2021
PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Tn. D
b. Umur : 34 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Hubungan : Suami
f. Alamat : Jl. Paledang no 374 rt 06 rw 02
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
Riwayat Penyakit Sekarang
1) Keluhan utama
Klien mengatakan Nyeri pada luka operasi Sc
2) Kronologis penyakit saat ini
Pada saat melakukan pengkajian pada hari selasa tanggal 26 Oktober
2021, klien melakukan persalinan dengan section caesarea karena janin
gameli, klien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi SC, Skala nyeri
5, klien mengatakan nyeri dirasakan saat bergerak, klien tampak
meringis, terdapat luka jahitan di abdomen, intesitas nyeri sedang (5),
klien tampak sesekali memegang perut jika nyeri terasa, klien
mengatakan darah yang keluar dari kemaluan banyak, sesekali aktivitas
klien juga dibantu oleh suaminya. Hasil pengkajian tanda – tanda vital:
tekanan darah: 120/73 mmHg, Nadi: 90x/m, suhu: 36,5˚C, RR: 20x/m,
TFU 2 jari dibawah pusar.
3) Pengaruh penyakit terhadap pasien
Pada keadaan saat ini pasien mengatakan menjadi sulit bergerak dan
merasa terganggu oleh selang pipis yang terpasang, pasien juga
mengatakan sulit bergerak karena kesakitan pada daerah luka dan
sering kesulitan tidur cepat juga tidak bisa tidur nyenyak.
4) Apa yang diharapkan pasien dari pelayanan kesehatan
Harapan pasien pada pelayanan kesehatan selalu memberikan
pelayanan yang optimal agar pasien cepat pulih kembali dan cepat
pulang.
Riwayat Penyakit Masa Lalu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan, tidak memiliki alergi
dan tidak memiliki penyakit menular, pasien belum pernah dirawat di
rumah sakit sebelumnya
b. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien di rumah tinggal bersama dengan suami dan anak. Pasien tidak
mempunyai riwayat penyakit keturunan
c. PENGKAJIAN BIOLOGIS (Dikaji sebelum dan sesudah sakit)
RASA AMAN DAN NYAMAN
Pasien merasakan nyeri post sc, tetapi rasa nyeri sudah berkurang namun
pasien masih merasa ngilu saat akan bergerak dan cemas akan terasa nyeri
kembali sehingga pasien tidak mau banyak bergerak.
AKTIVITAS ISTIRAHAT – TIDUR
ISTIRAHAT
Sebelum dirawat pasien tidak banyak melakukan aktivitas, pasien
melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-harinya. Setelah dirawat pasien
hanya berbaring ditempat tidur.
TIDUR
Sebelum dirawat pasien memiliki kebiasaan begadang tidur diatas jam 11
malam, sebelum tidur biasanya pasien memainkan handphone sampai
tertidur. Setelah dirawat pasien tidak bias tidur sama sekali karena merasa
linu pada luka bekas operasi dan merasa asing dengan lingkungan.
CAIRAN
Pasien sebelum dan sesudah sakit selalu banyak minum, sekitar 1,5lt
perhari.
NUTRISI
Sebelum dirawat pasien jarang makan nasi tetapi banyak ngemil.
Setelah dirawat pasien makan-makanan yang disediakan rumah sakit.
ELIMINASI: URINE DAN FESES
Sebelum dirawat pasien BAB dan BAK teratur. Setelah dirawat pasien
dipasang kateter dan pasien takut untuk berjalan ke kamar mandi karena
takut luka operasinya akan nyeri.
KEBUTUHAN OKSIGENASI DAN KARBONDIOKSIDA
PERNAFASAN
Pasien tidak memiliki gangguan pernafasan
KARDIOVASKULER
Pasien tidak memiliki gangguan kardiovaskular
PERSONAL HYGIENE
Sebelum dirawat pasien biasanya mandi 2-3 kali sehari, tetapi saat dirawat
pasien hanya mandi sekali saat pagi.
SEX
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
a. Psikologi
Status emosi
Pada tahap ini klien sangat tenang dan sudah menyusui bayinya dan
memberikan kehangatan kepada bayinya.
Konsep Diri
Klien merupakan seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak,
klien merasa puas dengan dirinya sebagai seorang istri dan ibu
b. Hubungan Sosial
Pasien mempunyai teman dekat untuk berbagi cerita, pasien juga
aktif dalam kegiatan masyarakat.
c. Spiritual
Pasien menganut agama islam, sebelum dirawa pasien selalu
menjalankan sholat. Setelah dirawat pasien tidak menjalankan sholat
karena sedang masa nifas.
Agama: Islam, Baligh
Ibadah: Mandiri / Dibantu Kegiatan ibadah lain…..
Bersuci: Wudhu / Tayamum / Tidak tahu
Pelaksanaan sholat: Teratur / Tidak teratur / Tidak sholat
Kemampuan sholat: berdiri / duduk / berbaring
Kendala tidak sholat: tidak tahu / tidak mampu / tidak mau
Makna sakit: Ujian / guna-guna / gangguan jin
Harapan sembuh: ya / tidak
Penerimaan tentang penyakit: tidak menerima / menerima
Dukungan komunitas spiritual: baik / kurang baik /
yang paling mendukung…..
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. KEADAAN UMUM
1) Kesadaran: compos mentis GCS: 15
2) Kondisi klien secara umum: Rapi
3) Tanda-tanda vital:
TD = 120/73 mmHg
R = 20x/ menit
S = 36.5˚C
N = 87x/menit
4) Pertumbuhan fisik:
TB = 165 cm
BB = 65 kg
Postur tubuh =
5) Keadaan kulit:
b. PEMERIKSAAN CEPALO KAUDAL
1) Kepala
a) Bentuk
Simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan
b) Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik
c) Telinga
Simetris kiri dan kanan, pendengaran baik, tampak bersih
d) Hidung
Simetris kiri dan kanan, tampak bersih, tidak ada nyeri tekan
e) Mulut
Ada karies, tidak ada pendarahan pada gusi, mukosa bibir
lembab, lidah terlihat bersih
2) Leher
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada luka
3) Dada
Dada simetris, tidak terdapat bunyi suara nafas tambahan, tidak
ada nyeri maupun retraksi otot tambahan ketika bernafas.
4) Abdomen
a) Inspeksi
Ada luka bekas section caesarea sepanjang kurang lebih 10 cm,
luka tidak basah adanya striae
b) Auskultasi
Bising usus normal
c) Perkusi
tympani
d) Palpasi
Terdapat nyeri tekan pada daerah post op SC, fundus uteri dua
jari dibawah pusat posisi ditengah
5) Genitalia, Anus dan Rektum
a) Inspeksi
Terpasang Kateter, Warna Urin Kuning Pekat
b) Palpasi
Perineum utuh
6) Ekstremitas
a) Atas
Simetris kiri dan kanan, terpadang infus di tangan kiri
b) Bawah
Simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Radiologi
b. Laboratorium
5. TERAPI YANG DIBERIKAN (menggunakan tabel)
Nama Obat Dosis Rute Pemberian Waktu
Ketorolac 10 – 30 mg
Paracetamol 3x1 Oral 3x
Kaltrofen
FORMAT PROSES KEPERAWATAN
1. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
Ds: Sectio caesarea Nyeri akut
- Klien
mengeluh
nyeri pada luka Luka post operasi
post op sectio
caesarea Jaringan terputus
- Klien
mengatakan Merangsang area
nyeri muncul sensorik
ketika
bergerak Gangguan rasa nyaman
- Klien
mengatakan Nyeri akut
luka jahitan
post operasi
sangat
dirasakan saat
berjalan
Do:
- P: luka operasi
SC
- Q: Nyeri
seperti di sayat
sayat
- R: luka operasi
klien berada di
abdomen
suprapubik
(perut bawah
tengah)
- S: skala nyeri 5
- T: hilang
timbul
TTV
- TD :120/73
mmHg
- R = 20x/
menit
- S =
36.5˚C
- N =
87x/menit
2. NURSING CARE PLAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Observasi
dengan agen cedera keperawatan 2x24 jam - Identifikasi lokasi,
fisik : prosedur operasi diharapkan tingkat nyeri karakteristik, frekuensi,
SC ditandai dengan : menurun dengan kriteria hasil: intensitas nyeri
Ds: - Mampu mengontrol - Identifikasi skala nyeri
- Klien nyeri - Identifikasi factor
mengeluh - Tidak meringis penyebab nyeri
nyeri pada kesakitan - Monitor efek samping
luka post op
- Mampu menggunakan penggunaan analgetik
sectio caesarea
teknik relaksasi nafas Terapeutik :
- Klien
dalam jika nyeri - Berikan teknik
mengatakan
- Skala nyeri berkurang nonfarmakologis (tarik
nyeri muncul
dari 5 menjadi 1 nafas dalam, kompre
ketika
bergerak hangat atau dingin)
- Klien
mengatakan
luka jahitan - Kontrok lingkungan yang
post operasi memperberat rasa nyeri
sangat (suhu, pencahayaan,
dirasakan saat
kebisingan)
berjalan
- Fasilitas istirahat dan tidur
Do:
Edukasi :
- P: luka operasi
- Jelaskan penyebab dan
SC
pemicu nyeri • Jelaskan
- Q: Nyeri
seperti di sayat strategi pereda nyeri
sayat - Anjurkan monitor nyeri
- R: luka operasi secara mandiri
klien berada di - Anjurkan teknik
abdomen nonfarkamkologis untuk
suprapubik
mengurangi nyeri
(perut bawah
Kolaborasi :
tengah)
- Kolaborasi pemberian
- S: skala nyeri
analgetik (jika perlu)
5
- T: hilang
timbul
TTV
- TD :120/73
mmHg
- R =
20x/ menit
- S =
36.5˚C
N = 87x/menit

3. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


HARI & WAKTU DX IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TANDA
TGL CATATAN TANGAN
PERKEMBANGAN
Selasa 11.00 Melakukan pengkajian S: Pasien mengatakan masih terasa nyeri diperut bagian
26 oktober 12.00 Memberikan obat (PCT) bawah, Skala nyeri 4
2021 O: pasien meringis kesakitan
A: masalah nyeri akut teratasi sebagian
13.30 Menganjurkan teknik P: lanjutkan intervensi
relaksasi napas dalam - Evaluasi nyeri
15.00 Menjelaskan dan mengajarkan - Kelola obat paracematol via oral

ambulasi

Memberikan obat (ketorolac)


21.30

Rabu, 27 06.00 Menganjurkan pasien S: Pasien mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri 2
untuk ambulasi dengan
Oktober 2021 berjalan ke kamar untuk O: pasien tidak meringis saat nyeri timbul tapi
mandi melakukan relaksasi nafas dalam
07.00 Mengukur TTV A: Masalah nyeri akut teratasi
08.00 Memberikan paracetamol 500 P: Hentikan intervensi
mg via oral
Up Infus
12.30
Pasien pulang
15.00

Anda mungkin juga menyukai