Makala H
Makala H
MAKALAH
Tentang
ORGANISASI PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
CICI PARAMIDA
DOSEN PEMBIMBING :
KATA PENGATAR
Penyusun
i
3
/DAFTAR ISI
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan manusia di dunia ini tidak ada yang luput dari keanggotaan
suatu organisasi. Organisasi merupakan sebuahwadah dimana orang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pemahaman organisasi ini
menunjukkan bahwa dimana pun dankapan pun manusia berada (berinteraksi)
maka disitu muncul organisasi.Pemahaman organisasi tidak lagi sebagai suatu
wadah organik dari orang-orang yang berkumpul untuk suatu tujuan, tetapi
berkembang padainteraksi orang untuk maksud tertentu. Organisasi dapat
diidentifikasi sebagai keluarga, rukun tetangga, rukun warga, kelurahan,
kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, Negara, perserikatan dua legara atau
lebih, perserikatan bangsa-bangsa, dan lain sebagainya. Kemestian manusia
saat ini berada dalam suatu organisasi ditujukan untuk mencapai tujuan
bersama dengan lebih efektif dan efisien, bukan semata-mata suatu kondisi
yang kebetulan. Efektifitas dan efisiensi ini dapat digambarkan sebagai 100
sapu lidi yang diikat secara bersamaan akan memiliki kekuatan yang lebih
besar untuk membersihkan satu halaman dibandingkan dengan sejumlah 100
sapu lidi digunakan secara terpisah untuk membersihkan satu halaman.
Pendidikan sebagai investasi dalam pembangunan sumber daya manusia
(SDM) merupakan upaya yang dilakukan dalam konteks organisasi, apakah
keluarga, masyarakat, sekolah, atau jenis organisasi lainnya. Pendidikan
memiliki tujuan yang harus dicapai yang disebut dengan tujuan pendidikan.
Pada level Negara, tujuan ini disebut tujuan pendidikan nasional, pada level
provinsi disebut tujuan pendidikan provinsi, pada level kabupaten/kota dikenal
dengan tujuan pendidikan kab./kota, dan pada sekolah dikenal dengan tujuan
pendidikan di sekolah. Pencapaian tujuan ini akan lebih efektif dan efisien jika
dilakukan dengan menggunakan pendekatan organisasi. Dalam perkembangan
zaman saat ini, dimana para orang tua disibukan dengan berbagai pekerjaan,
proses pendidikan bagi anak-anak lebih banyak dipercayakan pada organisasi
pendidikan formal (sekolah/madrasah).
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Konsep Dasar
Organisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Setiap manusia hidup dalam sebuah organisasi Pertanyaannya,
apaxah setiap orang menyadari bahwa la hidup dalam sebuah organisasi?
Untuk apa ia menjadi bagian dri organisasi tersebut? Apakah tujuan yang
ditetapkan dapat dicapai secara lebih efektif dan efisien? Pertanyaan-
pertanyaan tersebut dapat menyadarkan penulis dan pembaca bahwa saat ini
semua orang adalah bagian dari suatu organisasi Apakah sebenarnya
organisasi itu? Marilah kita tinjau apa sebenarnya makna organisasi dan
berorganisasi.
C. Pengertian Organisasi
Organisasi didefinisikan secara beragam oleh berbagai ahli. Variasi
definisi didasarkan pada sudut mendefinisikan. Perkembangan kajian
sederhana mengarah pada pola oleh koneksitas organisasi yang tidak
terbatas antara unit-unit. organisasi dengan lingkungannya.
Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (1996:6) mendefinisikan
organisasi sebagai wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih
hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-
sendiri Lebih jauh ketiganya menyebutkan bahwa organisasi adalah suatu
unit terkoordinasi terdiri setidaknya dua orang berfungsi mencapai satu
sasaran tertentu atau serangkaian sasaran. Definisi ini menekankan pade
upaya peningkatan pencapaian tujuan bersama secara lebih efektif dan
efisien melalui koordinasi antar unit organisasi.
Stephen P. Robbins (1994:4) mendefinisikan organisasi :
" kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
sebuah batasan yang relative dapat didentifikasi, yang bekerja atas dasar
yang relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan."
3
4
GOALS
OBJECTIVES
BEHAVIOR
Miesion adalah alasan utarma keberadaan suatu organisasi. Goals
adalah tujuan-tujuan umum atau tujuan divisi-divisi fungsional organis8S
yang dihubungkan dengan stakeholder organisasi, Objectives adalah
hasil/sasaran yang spesifik, terukur dan terkait dengan tujuan. Seperti
peningkatan nlai Ujian Nasional (UN) sebesar 0,5 dalam satu tahu ke
depan. Sasaran lni biasanya mencantumkan batasan waktu dan siapa yang
bertanggungjawab terhadap sasaran tersebut. Behavior mengacu pada
6
b) Organisasi Informal
Interkasi antara orang dalam organisasi formal pasti akan
menghasilkan sebuah perkembangan hubungan yang tidak saja
hubungan structural, terlebih pada organisasi persekolahan, dimana
kekeluargaan menjadi salah satu landasan perilakunya. Perkembangan
hubungan dari interaksi orang dalam organisasi ini akan mengikat
secara kuat sentiment sentimen dan komitemen setiap orang, sehingga
muncul empati dan simpati satu sama lain. Hubungan inilah yang terus
tumbuh selama organisasi formal itu ada yang dinamakan organisasi
informal. Hubungan interaksi ini tidak berstruktur sebagaimana
struktur organisasi formal.
Walaupun sulit mengidentifikasi keberadaannya secara kasat
mata, namun keberadaan organisasi informal ini dapat dilihat dari tiga
karakteristik, yaitu norma perliku, tekanan untuk menyesuaikan diri,
dan kepemimpinan informal (Sutisna, 1993:221).
Norma perilaku adalah standar perilaku yang diharapkan menjadi
perilaku bersama yang ditetapkan oleh kelompok (orang-orang dalam
organisasi) dalam sebuah kesepakatan sosial, sehingga sangsinya pun
sangsi sosial.
10
G. Desain Organisasi
Desain organisasi didasarkan pada elemen-elemen umum dalam
organisasi. Mintzberg (Robbins, 1994:304) menyebutkan lima elemen
umum dalam suatu organisasi, yaitu:
H. The operating core. Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar
yang berhubungan dengan produksi dari produk dan jasa. Dalam
organisasi sekolah pegawai ini adalah guru. guru dikatakatan sebagai
ujung tombak pendidikan yang berinteraksi langsung dengan layanan jasa
pembelajaran kepada peserta didik.
I. The strategic apex. Manajer tingkat puncak yang diberi tanggungjawab
keseluruhan untuk organisasi. Pada organisasi sekolah, orang ini adalah
kepala sekolah.
J. The middle line. Para manajer yang menjadi penghubung operating core
dengan strategic apec. Dalam konteks perguruan tinggi orang - orang ini
adalah para dekan yang bertugas memfasilitasi strategic apex untuk
terimplementasi pada level jurusan. Di organisasi sekolah, posisi ini dapat
diidentifikasi sebagai wakil kepala sekolah yang bertugas menjembatani
kebijakan strategis sekolah supaya dapat terimplementasi pada level guru-
guru dan staf.
K. The techno structure. Para analis yang mempunyai tanggungjawab untuk
melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi. Dalam
konteks organisasi pendidikan di Indonesia, masih jarang sekolah yang
memiliki tenaga ini. Namun demikian tidak menutup kemungkinan pada
sekolah-sekolah tertentu ada yang memiliki elemen organisasi ini. Pada
perguruan tinggi BHMN seperti UPI, elemen organisasi yang
bertanggungjawab untuk melakukan standarisasi adalah satuan penjamin
mutu.
L. The support staff. Orang-orang yang mengisi unit staf, yang memberi jasa
pendukung tidak langsung kepada organisasi. Di persekolahan staf ini
dikenal dengan tenaga administratif sekolah (TAS).
15
Internal feedback loops adalah umpan balik internal yang muncu dari
interaksi berbagai komponen/sub-sistem dari organisasi sosial, yaitu
Struktur, politik, individu, dan budaya organisai.
External feedback loops adalah umpan balik eksternal yang muncu
dari interaksi lingkungan internal sekolah dengan lingkungan eksternal
sekolah. Rapat komite sekolah dengan pihak sekolah menunjukkan adanya
interaksi yang memberikan umpan balik dari pihak eksternal kepada pihak
sekolah (internal) demikian sebaliknya.
2. Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajar (learning organization)
Sekolah dipandang sebagai organisme yang hidup dan berkembang
sebagaimana manusia,hewan dan tumbuhan. Analisis tersebut
menunjukkan mengapa organisasi dikategorikan sebagai sistem sosial.
Yakni suatu sistem interakatif yang hidup dan mengalami masa anak-
anak, dewasa, dan tua kemudian mati. Namun ada juga organisasi yang
tidak sampai menginjak usia dewasa, pada masa anak-anak sudah mati.
Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan suatu organisasi tetap hidup atau
menjadi mati?
Mati dalam istilah sistem disebut sebagai entrophy, yaitu suatu
kondisi yang diidentikan dengan daun yang jatuh dari pohon (usang).
Banyak organisasi yang memproduksi barang ataupun jasa mati hanya
dalam ukuran waktu yang relative singkat, tetapi banyak organisasi yang
sudah malang melintang, berpuluh-puluh tahun tetap saja eksis sampai saat
ini. Contoh organisasi di bidang pendidikan yang masih bertahan sampai
saat ini adalah Pondok Pesantren Gontor. Dari dulu sampai saat ini terus
berkembang, namun tidak jarang sekolah yang gulung tikar, karena
kehilangan peserta didik dan ditinggalkan oleh para gurunya.
Kemampuan suatu organisasi bertahan hidup ditentukan oleh
Sumber daya manusia organisasi atau dikenal dengan man (manusia).
Organisasi dibuat, digerakan, diorientasikan untuk mencapai tujuan
manusia. Manusia adalah unsur Yang paling pokok dalam suatu
organisasi.Manusia-manusia yang unggul lah yang membawa organisasi.
pada suatu kondisi bertahan dan berkembang.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi adalah suatu sistem interaksi antar orang yang chtujukan
untuk mencapai tujgan organisasi, dimana sistem tersebut memberikah arahan
perilaku bagi anggota organisasi. Pandangan organisasi saat ini tidak lagi
sebagai mesin birokrasi tetapi sebagai sistem sosial.
23
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa masih
banyak kekurangan maka dari itu penyusun berharap pembaca bisa
memberikan saran dan kritik yang membangun agar penyusun bisa
memperbaiki dalam pembuatan makalah selanjutnya, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
22