Anda di halaman 1dari 5

Nama : Zela Nurhaliza

Nim : 12016030
Kelas : AKS 3B
Makul : Akuntansi Keuangan

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan persediaan berdasarkan PSAK?


Jawab:
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.14 revisi Tahun 2009 Istilah persediaan
dedifinisikan dalam PSAK 14 sebagai aset yang (paragraf 7):
1) Dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.
2) Dalam proses produksi untuk dijual.
3) Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (suplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau
pemberian jasa.
Persediaan dan Harga Pokok Penjualan:
1) Sistem pencatatan fisik/periodic (physical/ periodic inventory system berkala), nilai persediaan akhir
ditentukan melalui pemeriksaan stock fisik (physical stock-take).
2) Sistem persediaan perpetual (perpetual inventory system), biaya persediaan akhir dan harga pokok
penjualan selama tahun berjalan dapat ditentukan secra langsung dari catatan akuntansi.Variabel penting
dalam penentuan niali persediaan adalah kantitas (jumlah) fisik dari persediaan yang dimiliki. Kuantitas
fisik ditentukan melalui pemeriksaan stock fisik, sebagaimana disyaratkan oleh panduan audit, (Barang
Konsinyasi dan Barang Transito). PSAK no. 14 mengatur bahwa persediaan harus diukur berdasarkan
biaya atau nilai relisasi neto, mana yang lebih rendah.Biaya persediaan ditentukan melalui dua proses:
a) Menentukan biaya pembelian/pembuatan barang (biaya persediaan atau inventoriable cost).
b) Mengalokasikan jumlah nilai persediaan awal dan biaya pembelian/pembuatan barang ke biaya
persedian akhir dan harga pokok penjualan, dengan mengunakan rumus biaya. Rumus Biaya PSAK No.
14 mensyaratkan hal-hal berikut:
a) Pengunaan metode identifikasi khusus
b) Pengunaan rumus FIFO (Pertama masuk, pertama keluar)
c) Rumus biaya rata-rata tertimbang
d) Rumus LIFO
e) Metode persediaan dasar

2. Jelaskan secara lengkap apa yang dimaksud dengan akuntansi persediaan!


Jawab:
Akuntansi persediaan adalah penilaian barang persediaan yang belum dijual oleh bisnis kepada
pelanggannya.Inventori bisnis dapat mencakup barang, bahan baku, dan produk lain yang dibeli,
diproduksi, dan disimpan oleh bisnis untuk dijual kepada pelanggannya. Barang-barang dalam persediaan
adalah bagian dari aset bisnis.Dalam laporan neracanya, sebuah bisnis memasukkan persediaannya
sebagai aset lancarnya pada harga yang dibelinya. Setelah menjual inventaris, bisnis akan menghapus
entri biayanya dari akun inventaris dan membuat entri di akun harga pokok penjualan dan pendapatan
produk.

3. Jelaskan metode pencatatan secara periodik dan perpetual!


Jawab:
-Metode Periodik (Periodic Inventory System)
Metode pencatatan ini dilakukan pada akhir periode penjualan. Jadi, persediaan barang dagang tidak
langsung dicatat saat terjadi transaksi. Metode periodik juga disebut sebagai metode ‘fisik’ karena
pencatatannya dilakukan dengan cara mengecek langsung persediaan barang dagang. Perlu diingat bahwa
meskipun jumlah persediaan barang hanya dicatat pada akhir periode, tetapi transaksi penjualan tetap
dicatat tiap kali terjadi transaksi penjualan.Metode periodik atau fisik ini lebih cocok diaplikasikan pada
perusahaan yang memiliki volume barang yang tinggi serta frekuensi penjualan yang tinggi pula.
Misalnya perusahaan yang menjual produk makanan.
-Metode Permanen (Perpetual System)
Berbeda dengan metode periodik yang hanya melakukan pencatatan persediaan pada akhir periode
penjualan, metode permanen (perpetual) justru mencatat transaksi penjualan pada saat transaksi tersebut
terjadi. Gampangnya, jika terjadi transaksi penjualan yang mempengaruhi jumlah persediaan barang,
maka rekening persediaan barang pun ikut dicatat saat itu juga. Metode pencatatan ini biasanya digunakan
pada penjualan barang mewah dan memiliki nilai jual yang tinggi, misalnya mobil.

4. Jelaskan metode penilaian persediaan


a. Metode FIFO
FIFO merupakan singkatan dari bahasa Inggris, First In First Out, yang secara harfiah dapat diartikan
sebagai barang yang masuk pertama kali adalah barang yang akan pertama kali dikeluarkan.
b. Metode LIFO
LIFO artinya adalah yang masuk terakhir keluar pertama. Metode ini mengasumsikan unit persediaan
yang dibeli pertama akan dikeluarkan di akhir. Artinya, unit yang dijual pertama adalah unit persediaan
yang terakhir masuk ke gudang.
c. Metode averege
Metode average biasa disebut metode rata-rata tertimbang. Metode average membagi antara biaya barang
yang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit yang tersedia. Sehingga persediaan akhir dan beban pokok
penjualan dapat dihitung dengan harga rata-rata.

5. Contoh Soal atau Data Persediaan untuk Perhitungan Metode FIFO, LIFO dan Average
Untuk lebih jelasnya berikut ini ada contoh data penjualan dan pembelian persediaan selama tahun
2017 di PT. XY :
Tanggal Keterangan Kuantitas (unit) Harga (Rp)
1 Jan Persediaan awal 100 100.000
5 Feb Pembelian 300 120.000
7 Maret Penjualan 100 150.000
10 April Penjualan 100 150.000
2 Mei Pembelian 100 130.000
5 Juni Penjualan 200 160.000
6 Juli Pembelian 300 125.000
7 Oktober Penjualan 100 160.000
10 November Penjualan 200 170.000
3 Desember Pembelian 100 130.000

Dari data di atas, berikut ini akan kita ulas cara perhitungannya menggunakan metode FIFO, LIFO dan
Average.
Cara Perhitungan Metode FIFO
Dalam penerapan metode FIFO berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang
lama/pertama masuk untuk dijual terlebih dahulu. Jadi biasanya persediaan akhir barang dagangan akan
dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk. Metode FIFO cocok diterapkan pada
perusahaan yang menjual produk yang memiliki masa kadaluarsa, seperti makanan, minuman, obat dan
lain sebagainya. Berikut adalah contoh perhitungan metode FIFO dari data di atas:

Tanggal Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan


Unit Harga/ Total Unit Harga/ Total Harga Unit Harga/Unit Total
Unit Harga Unit (Rp)* (Rp)* (Rp)* Harga
(Rp)* (Rp)* (Rp)*
01 Jan - - - - - - 100 100 10.000
05 Feb 300 120 36.000 - - - 100 100 10.000
- - - - - - 300 120 36.000
07 Mar - - - 100 100.000 10.000.000 300 120 36.000
10 Apr - - - 100 120.000 12.000.000 200 120 24.000
02 Mei 100 130 12.000 - - - 200 120 24.000
- - - - - - 100 130 13.000
05 Jun - - - 200 120 24.000 100 130 13.000
06 Jul 300 125 37.500 - - - 100 130 13.000
- - - - - - 300 125 37.500
07 Okt - - - 100 130 13.000 300 125 37.500
10 Nov - - - 200 125.000 25.000.000 100 125 12.500
03 Des 100 130 13.000 - - - 100 125 12.500
- - - - - - 100 130 13.000
Total 800 - 98.500 700 - 84.000 200 - 25.500
*hitungan ribu
Cara Perhitungan Metode LIFO

Dalam penerapan metode LIFO berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang
baru/terakhir masuk untuk dijual terlebih dahulu. Jadi biasanya persediaan akhir barang dagangan akan
dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang pertama atau awal masuk. Berikut adalah contoh
perhitungan metode FIFO dari data di atas:
Tanggal Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Unit Harga/ Total Unit Harga/Unit Total Unit Harga/Unit Total
Unit Harga (Rp)* Harga (Rp)* Harga
(Rp)* (Rp)* (Rp)* (Rp)*
01 Jan - - - - - - 100 100 10.000
05 Feb 300 120 36.000 - - - 100 100 10.000
- - - - - - 300 120 36.000
07 Mar - - - 100 120 12.000 100 100 10.000
- - - - - - 200 120 24.000
10 Apr - - - 100 120 12.000 100 100 10.000
- - - - - - 100 120 12.000
02 Mei 100 130 12.000 - - - 100 100 10.000
- - - - - - 100 120 12.000
- - - - - - 100 130 13.000
05 Jun - - - 100 130 13.000 100 100 10.000
- - - 100 120 12.000
06 Jul 300 125 37.500 - - - 100 100 10.000
- - - - - - 300 125 37.500
07 Okt - - - 100 125 12.500 100 100 10.000
- - - - - - 200 125 25.000
10 Nov - - - 200 125 25.000 100 100 10.000
03 Des 100 130 13.000 - - - 100 100 10.000
- - - - - - 100 130 13.000
Total 800 - 98.500 700 - 86.500 200 - 23.000
*hitungan ribu

Cara Perhitungan Metode Average

Dalam penerapan metode Average berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang ada
di gudang untuk dijual tanpa memperhatikan barang mana yang masuk lebih awal atau akhir. Jadi
persediaan akhir barang dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan rata-rata yang masuk.
Berikut adalah contoh perhitungan metode Average dari data di atas:
Tanggal Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Unit Harga/ Total Unit Harga/Unit Total Unit Harga/Unit Total
Unit (Rp) Harga (Rp) Harga (Rp) Harga
(Rp) (Rp) (Rp)
01 Jan - - - - - - 100 100 10.000
05 Feb 300 120 36.000 - - - 400 110 44.000
07 Mar - - - 100 110 11.000 300 110 33.000
10 Apr 100 110 11.000 200 110 22.000

02 Mei 100 130 13.000 - - - 300 120 36.000


05 Jun - - - 200 120 24.000 100 120 12.000
06 Jul 300 125 37.500 - - - 400 122.5 49.000
07 Okt - - - 100 122.5 12.250 300 122.5 36.750
10 Nov - - - 200 122.5 24.500 100 122.5 12.250
03 Des 100 130 13.000 - - - 200 126,25 25.250
Total 800 - 99.500 700 - 82.750 200 - 25.250

Anda mungkin juga menyukai