Sattriyani 12016026
AKUNTANSI SYARIAH
KELAS 3B
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puja puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang karena berkat
rahmat, karunia, serta taufik dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
tentang “Kebijakan Moneter Dalam Perspektif Islam” , meskipun dapat dipastikan
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami sampaikan terima kasih
sebanyak-banyaknya kepada bapak Romi Suradi, M.E. selaku dosen pengampu
mata kuliah Ekonomi makro syariah yang telah memberikan tugas ini kepada
kami. Sehingga mampu menambah wawasan kami.
Besar harapan kami tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai fungsi pengeluaran konsumsi aggregat
dalam ruang lingkup ekonomi islam. Kami menyadari bahwa di dalam tugas
makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan tugas makalah yang telah kami buat ini, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
KELOMPOK 9
i
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
I.I Latar Belakang............................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.I Pengertian Kebijakan Moneter..................................................................................3
2.2 Prinsip-Prinsip Kebijakan Moneter...........................................................................4
2.3 Tujuan Dari Kebijakan Moneter................................................................................6
2.4 Instrumen-Instrumen Kebijakan Moneter................................................................7
2.5 Peran Uang Dalam Sistem Moneter Islam DiIndonesia............................................9
BAB III...............................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kebijakan moneter. Sistem ekonomi konvensional memiliki pandangan yang
berbeda tentang kebijakan moneter dengan sistem ekonomi Islam.
Sistem moneter Islam merupakan sub sistem dari sistem ekonomi Islam
yang tujuan yang hendak dicapai dalam moneter Islam diantaranya adalah untuk
mewujudkan keadilan dan kemashlahatan. Maqashid Syariah menegakkan
keadilan (Iqamah al ‘Adl), yaitu mewujudkan keadilan dalam semua bidang
kehidupan manusia dan menghasilkan kemaslahatan (Jalb al Maslahah), yaitu
menghasilkan kemaslahatan umum bukan 5 kemaslahatan yang khusus untuk
pihak tertentu. Dalam hal ini, kebijakan moneter menjadi faktor penting dalam
menstabilisasi siklus perekonomian. Kebijakan moneter yang dikelola dengan
baik akan menghasilkan tingkat perekonomian yang stabil melalui mekanisme
transmisinya pada harga dan output, yang pada akhirnya membawa efek multiplier
pada variabel-variabel lain, seperti tenaga kerja. Sebaliknya, sistem moneter yang
unrealiable akan membawa pada masalah inflasi dan depresi.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
seminimal mungkin, di mana waktu tersebut sebenarnya menghambat velocity.
Dengan kata lain, penyediaan regulasi berupa peluang usaha, produkproduk
keuangan syariah serta ketentuan lainnya berkaitan dengan arus uang di
masyarakat akan semakin meningkatkan velocity dalam perekonomian.6
1. Kekuasaan tertinggi adalah milik Allah dan Allah lah pemilik yang absolut.
6
Aji Prasetyo, Peran Uang Dalam Sistem Moneter Islam, Majalah Ekonomi Vol.XXII, No. 1, (2017):
106
7
Nur Aini Latifah, op.cit., hlm.125
8
Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta, 2001), hal.28.
4
3. Semua yang dimiliki dan didapatkan oleh manusia adalah karena seizin
Allah,dan oleh karena itu saudara-saudaranya yang kurang beruntung memiliki
hak atas sebagian kekayaan yang dimiliki saudara-saudaranya yang lebih
beruntung.
7. Menetapkan kewajiban yang sifatnya wajib dan sukarela bagi semua individu,
termasuk bagi anggota masyarakat yang miskin.
Kebijakan moneter Islam harus bebas dari unsur riba dan bunga bank.
Dalam Islam riba yang termasuk didalamnya unga bank diharamkan secara tegas.
Dengan adanya pengharam ini maka bunga bank yang dalam ekonomi kapitalis
menjadi instrument utama manajemen moneter menjadi tidak berlaku lagi.
Manajemen moneter dalam Islam didasarkan pasa prinsip bagi hasil.
Prinsip-prinsip lain yang ada dalam kebijakan moneter secara sehat yaitu:
a. Mempunyai satu tujuan akhir yang diutamakan (overriding objective) Yaitu
sasaran inflasi, sebagai kontribusi pokok kebijakan moneter dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, sasaran inflasi ditetapkan dengan
mempertimbangkan pengaruhnya (trade-off) dengan pertumbuhan ekonomi.
d. Sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang sehat (good governance), Yaitu
berkejelasan tujuan, konsisten, transparan, dan berakuntabilitas.
5
2.3 Tujuan Dari Kebijakan Moneter
Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga
dan sistem keuangan. Oleh karena itu, Bank Indonesia juga menjalankan
kebijakan untuk menjaga kestabilan nilai tukar agar sesuai dengan nilai
fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar. Dalam upaya
mencapai tujuan rersebut, Bank Indonesia sejak 1 Juli 2005 menerapkan kerangka
kebijakan moneter Inflation Targeting Framework (ITF). Kerangka kebijakan
tersebut dipandang sesuai dengan mandat dan aspek kelembagaan yang
diamanatkan oleh Undang-Undang. Dalam kerangka ini, inflasi merupakan
sasaran yang diutamakan (overriding objective). Bank Indonesia secara konsisten
terus melakukan berbagai penyempurnaan kerangka kebijakan moneter, sesuai
dengan perubahan dinamika dan tantangan perekonomian yang terjadi, guna
memperkuat efektivitasnya.
Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga
dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan
kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan,
bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu. Dalam pelaksanaannya,
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter
melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga)
dengan tujuan 10 utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh
Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaransasaran moneter tersebut
menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar
uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan
cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank
Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan
Prinsip Syariah.
6
2.4 Instrumen-Instrumen Kebijakan Moneter
Dalam ekonomi Islam, tidak ada sistem bunga sehingga bank sentral tidak
dapat menerapkan kebijakan discount rate tersebut. Bank Sentral Islam
memerlukan instrumen yang bebas bunga untuk mengontrol kebijakan ekonomi
moneter dalam ekonomi Islam. Dalam hal ini, terdapat beberapa instrumen bebas
bunga yang dapat digunakan oleh bank sentral untuk meningkatkan atau
menurunkan uang beredar. Penghapusan sistem bunga, tidak menghambat untuk
mengontrol jumlah uang beredar dalam ekonomi.
7
Lebih lanjut menurut Chapra, mekanisme instrumen kebijakan moneter
yang sesuai dengan syariah Islam harus mencakup enam elemen yaitu:9
1. Target Pertumbuhan M dan Mo. Setiap tahun bank sentral harus menentukan
pertumbuhan peredaran uang (M) sesuai dengan sasaran ekonomi nasional.
Pertumbuhan M terkait erat dengan pertumbuhan Mo (high powered money: uang
dalam sirkulasi dan deposito pada bank sentral). Bank sentral harus mengawasi
secara ketat pertumbuhan Mo yang dialokasikan untuk pemerintah, bank
komersial; dan lembaga keuangan sesuai proporsi yang ditentukan berdasarkan
kondisi ekonomi, dan sasaran dalam perekonomian Islam. Mo yang disediakan
untuk bank-bank komersial terutama dalam bentuk mudharabah harus digunakan
oleh bank sentral sebagai instrumen kualitatif dan kuantitatif untuk
mengendalikan kredit.
9
Umer M. Chapra, Terj. Towards a Just Monetary System (Jakarta: Gema Insani Press, 2000).
8
6. Teknik Lain. Teknik kualitatif dan kuantitatif di atas harus dilengkapi dengan
senjata-senjata lain untuk merealisasikan sasaran yang diperlukan; termasuk
diantaranya moral suasion atau himbauan moral.
10
Sri Mulyani, Uang Dalam Tinjauan Sistem Moneter Islam, Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi
Syariah 2, no. 1 (2020): 62.
9
Dalam sistem moneter Islam, posisi dan fungsi bank mempunyai perbedaan yang
mendasar.11
11
Aji Prasetyo, op.cit.,hal.109.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Ajuna, Luqmanul Hakiem. 2017. Kebijakan Moneter Syariah. Jurnal Al-Buhuts Vol.13, No.
1.
John Wiley and Sons Singapore. Bank Indonesia. 2020. Tinjauan Kebijakan Moneter
Oktober 2020. Diakses pada 20 November 2020 di https://www.bi.go.id/id/publikas
i/kebijakanmoneter/tinjauan/Pages/Tinjauan -Kebijakan-Moneter-Oktober2020.aspx.
Chapra, M. Umer. 2000 Terj. Towards a Just Monetary System. Jakarta: Gema Insani
Press. 25
Latifah, Nur. 2015. Kebijakan Moneter Dalam Perspektif Ekonomi Syariah. Jurnal
Modernisasi Vol.11, No. 2.
Mulyani, Sri. 2020. Uang Dalam Tinjauan Sistem Moneter Islam. Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu
Ekonomi Syariah Vol.2, No. 1: 52–67.
Prasetyo, Aji. 2017. Peran Uang Dalam Sistem Moneter Islam. Majalah Ekonomi Vol.
XXII, No. 1.
Soemitra, Andri. 2018. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.
Sudirman, Wayan. 2011. Kebijakan Moneter Dalam Perspektif Ekonomi Syariah. Jakarta:
Kencana.
Wardhono, Adhitya, dan dkk. Perilaku Kebijakan Bank Sentral. 2019. Jawa Timur:
Pustaka Abadi.
Yusuf, Muri. 2017. Metode Penelitian: Kuantitatif , Kualitatif, dan Penelitian Gabungan.
Jakarta: Kencana.
12