LK Seminar Kelompok 1a - Revisi
LK Seminar Kelompok 1a - Revisi
OLEH:
KELOMPOK
(Ns. Mira Agusthia, S.Kep, M.Kep) (Ns. Aulya Akbar S, S.Kep S.Kj)
2021
1
I. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? Ya √ Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil √ Kurang berhasil Tidak berhasil
Aniaya fisik - - √ - - -
Aniaya seksua - - - - - -
Penolakkan - - - - - -
Kekerasan dalam keluarga - - -
- - -
Tindakan kriminal
- - - - - -
Jelaskan No. 1, 2,3 :
2
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien tidak pernah mengalami masa lalu yang tidak menyenangkan
IV. Fisik
1. Tanda-tanda vital : TD: 120/70 mmHg Nadi:80 x/menit Suhu: 36.5C
Pernafasan: 19 x/menit
2. Ukuran : TB : 170 cm BB : 75 x/menit
3. Keluhan fisik : Ya: …….. Tidak : √
Jelaskan : Klien tidak mengalami keluhan fisik
V. Psikososial
3
1. Genogram
AYAH A 2 A1
A3 IBU
KLIEN A2 A3 A4 A6
A5
Keterangan :
Penjelasan :
Berdasarakan genogram diatas klien adalah anak pertama dari 6 bersaudara. Klien dan
saudara klien masih tinggal bersama orangtuanya. Komunikasi klien dengan saudaranya
berkurang sejak klien sakit, klien hanya dekat dengan ibunya. Pola asuh keluarga
baik,orang tua tidak membedakan kasih sayang dan perhatian kepada semua anaknya.
Klien mampu melakukan ADL secara mandiri. Keluarga selalu memberikan dukungan
kepada klien untuk sembuh. Semua anggota ikutbmerawat klien.
1. Konsep Diri
4
a. Citra tubuh : Klien mengatakan mensyukuri akan tubuhnya karena tidak
ada kekurangan pada anggota tubuhnya dan klien menyukai semua anggota
tubuhnya.
b. Identitas diri : Klien mengatakan dirinya tidak gemuk, rambutnya lurus.
Klien mengatakan dirinya memakai sepatu dan sendal ukuran 42.
c. Peran diri : Klien mengatakan seorang anak pertama laki-laki dan bekerja
sebagai buruh sawit. Klien menerima pekerjaan yang dijalaninya dan
mensyukuri pekerjaannya.
d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan bekerja lebih keras
lagi untuk membantu ayahnya memperbaiki rumah mereka. Selama ini klien
sudah menabung walau tidak banyak untuk mewujudkan keinginannya.
e. Harga diri : Klien mengatakan perasaan malu dan minder dengan kondisi
yang dialaminya. Klien mengatakan banyak temannya takut dekat dengan
dirinya dan ada juga yang menertawakannya. Klien mengatakan dirinya tidak
berguna bagi keluarganya dan menambah beban keluarga saja.
Saat pengkajian klien tampak sering menunduk dan tidak berani menatap mata
lawan bicaranya. Klien bicara lambat dan suaranya agak lemah, gelisah dan
ekspresi klien seperti tidak merasa berguna.
5
2. Hubungan Sosial
1. Orang terdekat : klien mengatakan orang terdekat adalah ibunya. Klien
mengatakan sayang dengan ibunya.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat: Klien mengatakan sebelum
sakit klien sering ikut kegiatan remaja dikamungnya namun setelah aktif klien
malu dan minder dengan kondisi yang dialaminya apabila sedang berada
diluar.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mengatakan hanya
bergaul dengan keluarga. Klien takut bergaul dergaul dengan orang lain
karena klien mudah tersinggung.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik diri
Kemungkinan Masalah Keperawatan :
♦ Hambatan komunikasi
♦ Hambatan komunikasi verbal
♦ Hambatan interaksi social
♦ Isolasi sosial
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama islam
b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan masih mengerjakan solat walau kadang
tidak 5 waktu di rumah sholat
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
6
VI. Status Mental
1. Penampilan
a. Penampilan tidak rapi: Tidak ditemukan
b. Pengguanaan pakaian tidak sesuai : Tidak ditemukan
c. Cara berpakaian tidak seperti biasanya : tidak ditemukan
Penjelasan :
Klien berpakaian rapi, bersih dan sederhana. Pakaian juga sesuai dengan
fungsinya.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah
2. Pembicaraan
a. Cepat e. Inkoherensi
b. Keras F. Gagap
c. Lambat g. Membisu
d. Tidak mampu memulai pembicaraan h. Apatis
Jelaskan : ……………tidak ada masalah
♦ Hambatan komunikasi
♦ Hambatan komunikasi verbal
7
3. Aktivitas motorik
a. Lesu e. TIK
b. Tegang f. Grimesan
c. Gelisah g. Tremor
d. Agitasi h. Kompulsif
Jelaskan : Saat pengkajian klien terlihat gelisah dan tegang dan emosi labil.
4. Alam perasaan
a. Sedih
b. Putus asa
c. Ketakutan
d. Gembira yang berlebihan
e. Khawatir
Jelaskan :
Klien mengatakan tidur malam kurang, cemas danntakut mendengar suara suara
dan bayanagan ketika klien sendiri dimalam hari. Saat halusinasi muncul klien
berlari dan ketakutan untuk menghilangkan suara- suara.
5. Afek
8
1. Datar
2. Tumpul
3. Labil
4. Tidak sesuai
Jelaskan : Pada saat berinteraksi klien kooperatif, klien mengungkapkan
perasaannya.
❖ Resiko cedera
❖ Hambatan komunikasi
❖ Hambatan komunikasi verbal
Saat berinteraksi klien sering terlihat curiga, bicara sendiri dan kacau. Kontak
mata sering tidak ada atau kurang. Klien tampak gelisah, sering berdebat dan
terlihat emosi. Klien mengatakan kalau lagi emosi klien suka memukul dinding.
❖ Hambatan komunikasi
9
7. Persepsi
1. Halusinasi Pendengaran
2. Halusinasi Penglihatan
3. Halusinasi Perabaan
4. Halusinasi Pengecapan
5. Halusinasi Penghidu
Jelaskan :
Klien mengatakan mendengar suara suara dan melihat bayangan saat sendirian di
malam hari, klien berlari dan merasa takut untuk menghilangkan suara suara .
Saat berinteraksi dan wawancara arus pikir klien tertata, berbicara sesuai dengan
pertanyaan dan topik pembicaraan.
9. Isi pikir
a. Obsesi e. Depersonalisi
b. Phobia f. Ide yang terkait
c. Hipokondria g. Pikiran magis
d. Waham
10
● Agama
● Nihilistik
● Somatik
● Kebesaran
● Curiga
Jelaskan : Pada saat interaksi dan dilakukan pengkajian klien tidak menunjukkan
isi fikir yang negatif dan tidak tampak mengalami waham.
● Resiko cidera
Kesadaran klien compos mentis, klien masih mengetahui tempat, waktu serta orang-
orang disekitarnya.
11. Memori
a. Gangguan daya ingat jangka panjang
b. Gangguan daya ingat jangka pendek
c. Gangguan daya ingat saat ini
11
d. Konfabulasi
Jelaskan : Daya ingat klien masih sangat baik, klien masih dapat mengingat masa
lalunya dan tidak ada maslah pada saat mengingat masalah jangka pendek.
Tingkat konsentarasi klien pada saat berhitung sangat baik, klien mampu menjawab
perhitungan sederhana seperti 7+ 3= 10, 5+3= 8.
Masalah keperawatan :
12
14. Daya tilik diri
a. Mengingkari penyakit yang diderita
b. Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan: Klien tidak mengingkari penyakit yang dideritanya, Saat ini klien
mengatakan sadar akan keadaannya, dan klien mengatakan ingin sembuh agar
bisa bekerja kembali dan tidak malu, minder dengan lingkungannya.
Masalah keperawatan :
Jelaskan :
Klien mengatakan makan 3 kali sehari, dengan porsi sepiring nasi,lauk dan
terkadang makan sayur. Klien mampu mengambil dan menyiapkan makan sendiri
dan mampu mencuci piring bekas makannya.
2. BAB/ BAK
Bantuan minimal Bantuan minimal
Jelaskan :
Klien mengatakan bila ingin BAB dan BAK klien pergi ke toilet, setelah itu
klien menyiram air ke toilet untuk membersihkannya. Klien mampu
13
memberishkan diri dan merapikan pakaian kembali setelah aktifitas BAB dan
BAK.
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
Klien mengatakan mandi 2 kali sehari yaitu pagi jam 07.00 wib dan sore pukul
17.00 wib. Klien keramas satu kali sehari dengan menggunakan shampo,
menyikat gigi dua kali sehari dan mencukur kumis nya jika sudah panjang.
Klien melakukanya tanpa bantuan dari orang lain.
4. Berpakaian / berhias
Jelaskan :
Klien mengatakan memilih sendiri pakaian yang akan digunakan begitu juga
dengan alas kaki. Klien tampak rapi, baju yang dipakai sesuai dengan fungsinya.
Klien mengatakan mengganti baju dua kali sehari setiap setelah mandi.
Masalah keperawatan :
14
b. Tidur malam, lama : 00. 30 wib s/d 04.30 wib
c. Aktivitas sebelum / setelah tidur : 20.00 wib s/d 21.00 wib
Jelaskan :
klien mengatakan tidak pernah tidur siang. Klien tidur pada pukul 00.30 wib
dan bangun pukul 04.30 wib. Asktifitas sebelum tidur klien menyikat gigi
terlebih dahulu.
6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
Klien merupakan pasien lama rawat inap di RSJ Tampan, namun pengobatan
kurang efektif. Klien mengatakan saat minum obat masih di ingatkan
keluarga , setelah minum obat klien merasa lemas dan kaku serta mengantuk.
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
√
15
a. Perawatan lanjutan
b. System pendukung
Jelaskan : klien merupakan pasien lama rawat inap di RSJ Tampan, namun
pengobatan kurang efektif maka dari itu klien datang untuk mengkonsultasikan
masalah kesehatan jiwanya
16
VIII. Mekanisme Koping
Koping Adaptif :
Koping maladaptif :
● Minum alcohol
● Reaksi lambat / berlebih
● Berkerja berlebihan
● Menghindar
● Mencerai diri, dll √
Penjelasan :
Klien mengatakan kalau ada maslah klien terkadang berbicara dengan ibunya.
Namun klien lebih sering memendam masalah nya sendri dan berdiam diri
dikamar. Saat halusinasi datang klien akan berlari untuk menghilangkan suara
suara itu.
Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif.
17
● Masalah berhubungan dengan lingkungan.
Klien mengatakan malu dan minder bergaul dengan lingkungan karena sakit
yang dialaminya.
● Masalah dengan pendidikan.
Klien mengatkan sudah merasa puas dengan pendidikan sampai tingkat
SMA yang ditempuhmya.
● Masalah dengan pekerjaan.
Klien merasa tidak berguna karena jarangbisa bekerja karena sakitnya dan
tidak bisa membantu ekonomi keluarga, padahal dia adalah anak sulung
dikeluarganya.
● Masalah dengan perumahan.
Klien merasa bersyukur dengan rumah yang dihuni nya. Klien berharap bisa
memperbaiki bagian rumah yang sudah mulai rusak.
● Masalah ekonomi.
Klien merasa malu pada keluarga karena tidak bisa membantu pendapatan
keluarga.
● Masalah dengan pelayanan kesehatan,uraikan :.
Klien sedang dalam masa perawatan din RSJ
● Maslah lainnya.
Klien mengatakan ingin segera sembuh dan bisa bekerja lagi.
Masalah keperawatan : Ketidak mampuan/ ketidak berdayaan
❖ Isolasi sosial
❖ Hambatan interaksi sosial
❖ Gangguan konsep diri
❖ Ketidakmampuan / ketidakberdayaan
❖ Gangguan pemeliharaan kesehatan
❖ Prilaku sehat
❖ Konflik peran orang tua
X. Kurang Pengetahuan
● Penyakit jiwa:
18
● Faktor perdisposisi
● Koping
● System pendukung
● Penyakit fisik:
● Obat-obatan:
● Lainya :
Penjelasan :
Pengetahuan klien tentang faktor presipitasi, tekhnik pengalihan halusinasi, obat
obtan dan sistemm pendukungnya lainnya masih kurang
❖ Kurang pengetahuan
❖ Ketidakefektifan penatalaksanaan Program teraupetik
❖ Ketidakpatuhan
Terapi medik :
1. Haloperidol 10 gr 2x1
Indikasi : Pengendalian hiperaktif
Efek : sedasi, gangguan otonom, hipotensi, takikardi
2. Clozapin 5 mg 1x ( ½ )
Indikasi : Pengobatan psikosa, mengurangi gejala emosi, obat tidur.
Efek : Hipotensi, aritmia, takikardi
3. Trihexlipenidin 1x 1
Indikasi : Parkinson dan menghilangkan ekstra pyramidal akibat obat.
Efek : mulut kering, pandangan kabur, pusing, mual, muntah , bingung dan
konstipasi.
19
ANALISA DATA
DATA MASALAH
Do :
Do :
Do :
20
● Klien bicara lambat dan suaranya agak
lemah.
Do :
Do :
Ds : Kurang Pengetahuan
Do ;
21
Klien nampak gelisah
DAFTAR MASALAH
POHON MASALAH
22
RENCANA KEPERAWATAN JIWA
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
Gangguan TUM : 1.1 Ekspresi wajah bersahabat, 1.1.1 Bina hubungan saling
perubahan menunjukkan rasa senang, percaya dengan
persepsi sensori: Klien tidak
mencederai diri ada kontak mata, mau mengemukakan prinsip
halusinasi
dengar sendiri, orang lain, dan berjabat tangan, mau komunikasi terapeutik :
(auditori) lingkungan.
menyebutkan nama, mau a. Sapa klien dengan
Harga Diri menjawab salam, klien mau ramah baik verbal
Rendah TUK : duduk berdampingan dengan ataupun non verbal
perawat, mau mengutarakan b. Perkenalkan diri dengan
1. Klien dapat
masalah yang dihadapinya. sopan,
membina hubungan
saling percaya c. Tanyakan nama
lengkap klien dan nama
panggilan yang disukai
klien
23
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Tunjukkan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya
f. Beri perhatian kepada
klien dan perhatian
kebutuhan dasar klien.
2. Klien dapat 2.1 Klien dapat menyebutkan 2.1.1 Adakan kontak sering
mengenal waktu, isi, dan frekuensi dan singkat secara
halusinasinya timbulnya halusinasi. bertahap.
2.2 Klien dapat mengungkapkan 2.2.1 Observasi tingkah laku
bagaimana perasaannya klien yang terkait
terhadap halusinasi tersebut. dengan halusianasinya:
bicara dan tertawa tanpa
stimulus dan
memandang ke kiri/
No Tgl Diagnosa Perencanaan
24
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
kanan/ ke depan seolah-
olah ada teman bicara.
2.2.2 Bantu klien mengenal
halusinasinya
a. Jika menemukan klien
sedang berhalusinasi:
tanyakan apakah ada
suara yang didengarnya.
b. Jika klien menjawab
ada, lanjutkan: apa yang
dikatakan suara itu.
c. Katakan bahwa perawat
percaya klien
mendengar suara itu,
namun perawat sendiri
tidak mendengarnya
(dengan nada
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan
Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
25
bersahabat tanpa
menuduh/
menghakimi).
d. Katakan bahwa klien
lain juga ada yang
seperti klien.
e. Katakan bahwa perawat
akan membantu klien.
2.2.3 Diskusikan dengan
klien:
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
malam: terus – menerus
atau sewaktu-waktu).
2.2.4 Diskusikan dengan
26
klien tentang apa yang
dirasakannya jika
terjadi halusinasi
(marah, takut, sedih dan
senang), beri
kesempatan pada klien
untuk mengungkapkan
perasaannya.
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
3.2 Klien dapat menyebutkan 3.2.1 Diskusikan manfaat dan
cara baru mengontrol cara yang digunakan
halusinasi. klien jika bermanfaat
beri pujian kepada
27
klien.
3.2.2 Diskusikan dengan
klien tentang cara baru
mengontrol
halusinasinya :
a. menghardik/ mengusir/
tidak memedulikan
halusinasinya
b. Bercakap – cakap
dengan orang lain jika
halusinasinya muncul
c. Melakukan kegiatan
sehari-hari.
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
3.3 Klien dapat 3.3.1 Beri contoh cara
mendemonstrasikan cara menghardik halusinasi:
menghardik/ mengusir/ tidak “Pergi! Saya tidak mau
memedulikan halusinasinya mendengar kamu, saya
mau mencuci piring/
bercakap-cakap dengan
28
suster”.
3.3.2 Beri pujian atas
keberhasilan klien.
3.3.3 Minta klien mengikuti
contoh yang diberikan
dan minta klien
mengulanginya.
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
3.3.4 Tanyakan kepada klien:
“Bagaimana perasaan
anda setelah
menghardik? Apakah
halusinasinya
3.4 Klien dapat berkurang?”, lalu
mendemonstrasikan berikan pujian.
bercakap-cakap dengan 3.4.1 Beri contoh percakapan
29
dengan orang lain:
“suster, saya dengar
suara-suara, temani
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
30
bercakap-cakap?
Apakah halusinasinya
berkurang?” berikan
pujian.
Diagnosa
No Tgl Perencanaan
Keperawatan
Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
3.5 Klien dapat 3.5.1 Diskusikan dengan
mendemonstrasikan klien tentang kegiatan
pelaksanaan kegiatan sehari harian yang dapat
– sehari. dilakukan di rumah dan
di rumah sakit (untuk
klien halusinasinya
dengan perilaku
kekerasan sesuai
dengan kontrol perilaku
kekerasan).
31
3.5.2 Latih klien untuk
melakukan kegiatan
yang disepakati dan
masukkan ke dalam
jadwal kegiatan. Minta
klien mengisi jadwal
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
kegiatan self
evaluation).
3.5.3 Tanyakan kepada klien:
“bagaimana perasaan
anda setelah melakukan
kegiatan harian?
Apakah halusinasinya
berkurang?“, berikan
pujian.
3.6.1 Anjurkan klien untuk
32
3.6 Klien dapat mengikuti mengikuti terapi
aktivitas kelompok aktivitas kelompok,
orientasi realita,
stimulasi persepsi.
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
3.7 Klien dapat 3.7.1 Klien dapat
mendemonstrasikan menyebutkan jenis,
kepatuhan minum obat untuk dosis, dan waktu
mencegah halusinasi. minum obat serta
manfaat obat tersebut
(prinsip 5 benar : benar
orang, benar obat, benar
33
dosis, benar waktu, dan
benar cara pemberian).
3.7.2 Diskusikan dengan
klien tentang jenis obat
yang diminum (nama,
warna, dan besarnya):
waktu minum obat (jika
3x: pukul 07.00, 13.00,
dan 19.00) dosis, cara.
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
3.7.3 Diskusikan dengan
klien tentang manfaat
minum obat dengan
teratur :
a. Beda perasaan sebelum
dan sesudah minum
34
obat
b. Jelaskan bahwa dosis
hanya bisa dirubah oleh
dokter
3.7.4 Klien
mendemonstrasikan
kepatuhan minum obat
sesuai jadwal yang
ditentukan.
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
3.7.5 Diskusikan proses
minum obat:
a. Klien meminta obat
kepada perawat (jika
dirumah sakit), kepada
keluarga (jika dirumah)
b. Klien memeriksa obat
35
sesuai dosisnya
c. Klien meminum obat
pada waktu yang tepat.
3.7.6 Susun jadwal minum
obat bersama klien.
3.7.7 Klien mengevaluasi
kemampuannya dalam
mematuhi minum obat.
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
3.7.8 Klien mengevaluasi
pelaksanaan minum
obat dengan mengisi
jadwal kegiatan harian
atau (self evaluation).
3.7.9 Validasi pelaksanaan
minum obat.
3.7.10 Beri pujian atas
36
keberhasilan klien.
3.7.11 Tanyakan kepada
klien: ”bagaimana
perasaan anda dengan
minum obat secara
teratur, apakah
keinginan marahnya
berkurang?”
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
37
memutuskan halusinasi
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
sendiri di rumah, lakukan
kontak dengan via telpon
d. Beri informasi tentang
tindak lanjut (follow up)
atau kapan perlu
4.1 Keluarga dapat menyebutkan mendapatkan bantuan:
jenis, dosis, waktu halusinasi tidak terkontrol
pemberian, manfaat, serta dan resiko mencederai
efek samping obat. orang lain
4.2.1 Diskusikan dengan
38
keluarga tentang jenis,
dosis, waktu pemberian,
manfaat, dan efek
samping obat.
4.2.2 Anjurkan kepada
keluarga untuk
berdiskusi dengan
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
39
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
40
Tindakan : Mengenal HDR + Sp I orang lain
Halusinasi Pendengaran - Klien tidak mampu
RTL : mempertahankan kontak mata
dalam waktu lama
- Mengkaji pemahaman klien tentang
A: Halusinasi pendengaran + Harga
harga diri dengan menanyakan
diri rendah situasional.
kepada klien bagaimana pendapat
orang lain tentang klien menurut P: Intervensi dilanjutkan
klien.
- Bantu klien untuk mampu
- Membantu mengungkapkan
mengungkapkan dirinya
penerimaan diri secara verbal
- Membantu klien menerima
keterbatasan diri
- Membantu klien menerima kritik
dari orang lain
- Mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki.
- Mengkaji kemampuan positif yang
dimiliki klien.
- Memotivasi dalam menetapkan
tujuan yang realistis. 8. Membantu
klien mempertahankan kontak mata
41
- Memberikan penghargaan / pujian
kepada klien atas kemajuan klien.
Rabu, 9 Data : S:
Juni 2021
pukul 09.00- - Klien mengatakan mendengar suara Klien mengetakan semalam
09.15 –suara yang membuatnya takut,
mendengar suara-suara lagi, klien
nampak gelisah dan tegang, emosi
labil, mudah tersinggung klien lari mengatakan ketika mendengar
saat mendengar suara suara untuk suara itu, klien langsung
menghilangkan suara tersebut
melakukan cara yang sudah
- Klien mengatakan perasaan malu dan
minder dengan kondisi yang perawat ajarkan yaitu menghardik
dialaminya apabila sedang berada halusinasi, klien mengatakan
diluar rumah.
setelah menghardik halusinasi
- Klien mengatakan kegiatan yang
disukainya mencuci piring . klien memasukannya ke dalam
kegiatan harian dibantu oleh
perawat.
O:
42
kegiatan harian, dengan di bantu
P:
43
kegiatan harian klien.
44
melakukan kegiatan/aktivitas,
45
memasukan dalam jadwal kegiatan
klien.
S:
O:
46
A:
P:
47
harian.
48
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI PENDENGARAN
A. Kondisi
Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, mendekatkan
telinga kea rah tertentu, dan menutup telinga. Klien mengatakan mendengar suara-
B. Diagnosis Keperawatan
C. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan criteria sebagai berikut.
49
D. Intervensi Keperawatan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi halusinasi,
c. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Tahapan
4) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada perilaku klien yang
sesuai
1. Orientasi
50
a. Salam Terapeutik
Muhammadiyah Kendal, Saya sedang praktik di sini dari pukul 08.00 WIB
sampai dengan pukul 13.00 WIB siang. Kalau boleh Saya tahu nama Ibu siapa
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan tidak?”
c. Kontrak
1) Topik
“Apakah Ibu tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? Menurut ibu
sebaiknya kita ngobrol apa ya? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang
suara dan sesuatu yang selama ini Ibu dengar dan lihat tetapi tidak tampak
wujudnya?”
2) Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Ibu maunya berapa menit?
3) Tempat
51
2. Kerja
“Apakah Ibu melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahluk?”
“Kapan paling sering Ibu melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara atau bayangan
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
52
1) Saat suara-suara itu muncul, langsung Ibu bilang dalam hati, “Pergi Saya
tidak mau dengar … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba ibu peragakan!
2) Saat melihat bayangan itu muncul, langsung Ibu bilang, pergi Saya tidak
mau lihat………………. Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-
ulang sampai bayangan itu tak terlihat lagi. Coba Ibu peragakan! Nah
3. Terminasi
“Bagaimana perasaan Ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang tidak
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba Ibu simpulkan
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi.”
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan Ibu coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”
53
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian klien, Jika ibu melakukanya secara mandiri makan ibu menuliskan M,
jika ibu melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka
ibu buat ibu, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu tulis T. apakah ibu
mengerti?).
1) Topik
“Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara
2) Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB,
bisa?”
3) Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai
jumpa besok.
Wassalamualaikum,……………
A. Kondisi klien
DO : Klien tenang
DS : Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas
B. Diagnosa Keperawatan
54
Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi
C. Tujuan
Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
D. Intervensi Keperawatan
orang lain.
a. Fase Orientasi :
● Salam terapeutik : ” Selamat pagi, mas? Bagaimana kabarnya hari ini? mas
masih ingat dong dengan saya? Ibu sudah mandi belum? Apakah massudah
makan?
● Evaluasi validasi : ”bagaimana perasaan mas hari ini? Kemarin kita sudah
berdiskusi tentang halusinasi, apakah mas bisa menjelaskan kepada saya tntang isi
suara-suara yang mas dengar dan apakah mas bisa mempraktekkan cara
● Kontrak :
Topik :
55
”sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang di ruamg tamu
mengenai cara-cara mengontrol suara yang sering mas dengar dulu agar suara itu
tidak muncul lagi dengan cara yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan orang
lain.
Waktu :
Tempat :
b. Fase kerja
● ”kalau mas mendengar suara yang kata mas kemarin mengganggu dan membuat
mas jengkel. Apa yang mas lakukan pada saat itu? Apa yang telah saya ajarkan
● ”cara yang kedua adalah mas langsung pergi ke perawat. Katakan pada perawat
bahwa mas mendengar suara. Nanti perawat akan mengajak mas mengobrol
c. Fase terminasi
56
▪ Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama. Saya
▪ Evaluasi obyektif : ”jadi seperti yang mas katakan tadi, cara yang mas pilih
▪ Tindak lanjut : ”nanti kalau suara itu terdengar lagi, mas terus praktekkan cara
yang telah saya ajarkan agar suara tersebut tidak menguasai pikiran mas.”
Topik :
halusinasi dengan cara yang ketiga yaitu menyibukkan diri dengan kegiatan
yang bermanfaat.”
waktu :
”jam berapa mas bisa? Bagaimana kalau besok jam .....? mas setuju?”
tempat :
A. Kondisi klien
57
DO : Klien tenang
C. Tujuan
Agar klien dapat memahami tentang cara mengontrol halusinasi dengan melakukan
D. Intervensi Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas harian klien.
1. Fase Orientasi :
● Evaluasi validasi : ”ibu tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari
ini ? sudah siap kita berbincang bincang ? masih ingat dengan kesepakatan
kita tadi, apa itu ? apakah mas masih mendengar suara- suara yang kita
bicarakan kemarin
● Kontrak
Topik :
tentang suara- suara yang sering mas dengar agar bisa dikendalikan engan
Tempat :
58
”dimana tempat yang menurut mas cocok untuk kita berbincang-bincang?
Waktu :
”kita nanti akan berbincang kurang lebih 10 menit, bagaimana mas setuju?”
2. Fase Kerja
tentang cara pertama dan kedua, cara lain dalam mengontrol halusinasi
yaitu caar ketiga adalah mas menyibukkan diri dengan berbagi kegiatan
lain.”
F. Fase Terminasi
yang ketiga?
Topik:
59
”bagaimana mas kalau kita berbincang-bincang lagi tentang cara
mengontrol halusinasi dengan cara yang keempat yaitu dengan patuh obat.”
Waktu :
”jam berapa mas bisa? Bagaimana kalau jam 08.00? ibu setuju?”
Tempat :
A. Kondisi klien
DO : Klien tenang
D. Intervensi Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara patuh obat yaitu penggunaan obat
F. Fase Orientasi :
60
● Evaluasi validasi : ”mas tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ?
sudah siap kita berbincang bincang ? masih ingat dengan kesepakatan kita tadi, apa
itu ? apakah mas masih mendengar suara- suara yang kita bicarakan kemarin.
● Kontrak
Topik :
”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang
Tempat :
Waktu :
”kita nanti akan berbincang kurang lebih ..... menit, bagaimana mas setuju?”
2. Fase Kerja
”ini obat yang harus diminum oleh mas setiap hari. Obat yang warnanya....ini
yang warnanya....ini berfungsi untuk mengendalikan suara yang sering mas dengar
sedangkan yang warnanya putih agar mas tidak merasa gelisah. Kedua obat ini
mempunyai efek samping diantaranya mulut kering, mual, mengantuk, ingin meludah
terus, kencing tidak lancar. Sudah jelas mas? Tolong nanati mas sampaikan ke dokter apa
yang mas rasakan setelah minum obat ini. Obat ini harus diminum terus, mungkin
61
tanpa sepengetahuan dokter, gejala seperti yang mas alami sekarang akan muncul lagi,
jadi ada lima hal yang harus diperhatikan oleh mas pada saat mionum obat yaitu beanr
obat, benar dosis, benar cara, benar waktu dan benar frekuensi. Ingat ya mas..?!!”
3. Fase Terminasi
● Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag
sekali mas mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan mas setelah
berbincang-bincang?”
● Evaluasi obyektif : ”coba mas jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi? Kemudian
berapa dosisnya?
● Tindak lanjut : ”tolong nanti mas minta obat ke perawat kalau saatnya minum
obat.”
Topik:
”bagaimana mas kalau kita akan mengikuti kegiatan TAK (Terapi Aktifitas
Waktu :
”jam berapa mas bisa? Bagaimana kalau jam .....? mas setuju?”
Tempat :
”Besok kita akan melakukan kegiatan di ruang makan. Terimakasih mas sudah mau
62