Anda di halaman 1dari 122
1 | RINGKASAN MATERI TES PPPK “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum kaum itu sendiri ipetauea apa ek ada pada diri mereka” ‘ (Al-Qur'an Surat Ar-Ra’d (13):11) + KOMPETENSI MANAJERIAL A. Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan atau mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lainnya serta sumber-sumber lainnya dengan metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri darirangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan evaluasi yang dilakukan untuk ‘menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya ‘manusia dan sumber daya lainnya B. Fungsi Manajemen Fungsi-fungsi manajemen merupakan elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan, Namun terdapat perbedaan pandangan ‘mengenai fungsi-fungsi manajemen oleh beberapa abli, 1, Menurut George R. Terry (Hasibuan, , 2009 : 38) -fungsi manajemen adalah elemen- elemen dasar yang selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam. melaksanakan Kegiatan untuk mencapai tujuan ‘Namun terdapat perbedaan pandangan mengenai fungsi-fungsi manajemen oleh beberapa abi 2. Menurut George R. Terry (Hasibuan ,2009 : 38) fungsi-fungsi menejemen meliputi Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Actuatting), Pengendalian (Controlling). Memurut Henry Fayol (Safroni, 2012 : 47 ), fungsi-fungsi ‘manajemen meliputi perencanan (planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Commanding), Pengoordinasian (Coordinating), Pengendalian (Controlling), 3. Menurut Ricki W. Griffin (Saftoni L. , 2012 : 47), fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan dan pengambilan keputusan (planning and decision making), pengorganisasian (organizing), pengarahan (leading) serta pengendalian (controling). Berdasarkan beberapa fungsi-fungsi manajemen di atas, dapat dipahami bahwa semua manajemen di awali dengan perencanaan (planning) karena perencanaan yang akan menentukan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Setelah perencanaan adalah pengorganisasaian (organizing). Hampir semua ahli menempatkan pengorganisasian diposisi kedua setelah perencanaan. Pengorganisasian merupakan pembagian kerja dan sangat berkaitan erat defigan fungsi perencanaan karena pengorganisasian pun harus direncanakan. Selanjutnya, setelah menerapkan fungsi perencanaan dan pengorganisasianadalah menerapkan fungsi pengarahan yang diartikan dalam kata yang berbeda-beda seperti @e. once Eee quating, leading, commanding, tetapi_mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk nniengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif untuk meneapai tujuan organisasi. Tetapi juga ada penambahan fungsi pengoordin: setelah fimgsi setelah fungsi pengarahan, Fungsi pengoordinasian untuk mengatur karyawan agar dapat saling bekerjasama sehingga terhindar dari kekacauan, percekcokan dan kekosongan kerja. Selanjutnya fungsi terakhir dalam proses manajemen adlah pengendalian (controlling). Pada fungsi manajemen ini, Adapun penjelasan mengenai fungsi-fungsi manajemen menurut Henry Fayol adalah sebagai berikut ian (coordinating) 1, Pereneanaan (planning) Pereneanaan (planning adalah fumgsi dasar (fundamental) manajemen, Karena pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengendalian pun harus terlebih dahulu direncanakan, Pereneanaan ini dinamis artinya dapat dirubah sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi pada saat itu. Perencanaan ini ditujukan pada masa depan yang penuh demgan ketidakpastian, karena adanya perubahan kondisi dan situasi, sedangkan hal dari perencanaan akan diketahui pada masa depan. Menurut Louis A. Allen (Hasibuan, 2009 : 92) perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakanuntuk mencapai hasil yang diinginkan. Sedangkan menurut ali manajemen, Harold Koontz dan Cyril 0” Donnel (Sukarna, 2001) perencanaan adalah fungsi dari pada manajer di dalam pemilihan ahernatif-alternatif, tujuan-tujuan Kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan program. * Pada dasarnya merencanakan adalah kegiatan yang hendak dilakukan dimasa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai yang diharapan. Ada tiga kegiatan dalam setiap perencanaan, diantaranya : a. Perumusan tujuan yang ingin icapai . Pemilihan program untuk mencapai tujuan. cc. Indentifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya terbatas, Untuk mengembangkan suatu rencana, seseorang harus mengacu pada masa depan (forecast) atau menentukan pengaruh pengeluaran biaya dan keuntungan, ‘menetapkan perangkat tujuan atau hasil akhit; mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan akhir; menyusun program yakni menetapkan prioritas dan urutan_strategi; anggaran biaya atau lokasi sumber-sumber; menetapkan prosedur kerja dengan metode ‘yang baru; dan mengembangkan kebijakan-kebijakan berupa aturan dan ketentuan. Menurut Robert Anthony, perencanaan dibedakan menjadi tiga macam Jenisnya yaitu : a. Perencanaan strategis Merupakan suatu proses perencanaan dimana keputusan tentang tujuan organisasi akan dicapai melalui pengeloaan sumber-sumber daya dan dana yang dimiliki, didasarkan pada kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. b. Perencanaan untuk mengendalikan manajemen Merupakan suatu proses perencanaan dimana manajer bertanggung jawab bahwa penggunaan sumber-sumber saya dan dana digunakan seefektif mungkin dan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan organisasi ¢. Perencanaan operasional Merupakan suatu proses dimana usaha melaksanakan kegiatan tertentu dijamin seefektif dan seefisien mungkin Dari beberapa definisi mengenai perencanaan, maka dapat disimpulkan bahwa petencanaan merupakan proses pemikiran dalam memilih dan menentukan program apa yang akan dilaksanakan di masa yang akan’ datang untuk meneapai basil yang. diinginkan, 2. Pengorganisasian (organizing) Fungsi pengorganisasian yang dalam bahasa Inggrisnya organizing berasal dari kata organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang, diintegrasikan sedemiki hubungan terhadap keseluruhanny Pengorganisasian merupakan_fung: in rupa, sehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh . Pengorganisasian tentu berbeda dengan organisasi. manajemen dan suatu proses yang. dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang statis, Pengorganisasian dapat di maknai penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan pembagian pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (subsistem) dan penentuan hubungan- hubungan. Untuk memahami pengorganisasian secara mendalam, maka perlu mengetahui arti pengorganisasian menurut beberapa abli, Berdasarkan pengertian pengorganisasian, maka dapat dikatakan bahwa terdapat ciri-ciri yang dimiliki oleh organisasi yang melakukan fungsi pengorganisasian (Hasibuan, 2009 ; 122), yaitu si baru ada jika ada unsur manusia yang bekerja sama, ada a. Manusia, artinya orga pemimpin dan ada yang dipimpin, b, Tempat kedudukan, artinya organisasi baru ada jika ada tempat kedudukannya, . cc. Tujuan, artinya organisasi baru ada apabila ada tujuan yang hendak dicapai. 4. Pekerjaan, artinya organisasi itubaru ada jika pekerjaan yang akan dikerjakan serta ada pembagian pekerjaan. fe, Struktur, artinya organisasi itu baru ada jika ada hubungannya dan kerjasama antara manusia yang satu dengan yang lainnya f, Teknologi, artinya organisasi itu baru ada jika terdapat unsur teknis. g. Lingkungan, artinya organisasi itu baru ada jika ada lingkungan yang saling mempengaruhi misalnya ada sistem kerjasama sosial. Menurut George R. Terry (Hasibuan, 2009 : 119) pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan- hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien dan dengan demikian memperoleh kkepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan sasaran tertentu. Or. eee eer \ Henry Fayol (Hasibuan, 2009 : 13) mengemukakan teoripengorganisasian * mengenai organisasi lini yaitu terdapat pemusatan wewenang pada tingkat pimpinan organisasi schingga berbagai fungsi berpusat dalam tangan pimpinan tertentu karena dengan tegas memisahkan bidang kegiatan oimpinan (manajerial sebagai pusat ‘wewenang) dan bidang teknis (non manajrial), Akibatnya muncul persyaratan tertentu (generals serba, bisaberpengetahuan luas) bagi jabatan pimpinan yang berbeda dari pkerja tcknisispesials yang berpengetahuan kejajuran Selain itu, definisi pengorganisasian dikemukakan oleh Koontz, O’Donnell (Hasibuan, 2009 ; 119), menurut mreka fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan golongan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk tujuan-tujuan perusahsan, pengelompkan kegiatan-kegiatan tersebut kedalam suatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer,serta melimpahkan wewenang untuk melaksanakannya Menurut Gordon (Siswanto, 2007 : 90) ada tiga bentuk struktur organ ccukup popular dan selama ini dipergunakan dalam organi yang . yaita a. Link Bentuk ini merupakan struktur yang palin sederhana, Lini ditandai dengan garis hubungan yang bersifat vertikal antara setiap tingkatan organisasi. Semua anggota ‘organisasi menerima perintah melalui prinsip scalar. Struktur kewenangan dalam bentuk ini sangat jelas dan dikembangankan dalam organisasi yang memiliki rang Jingkup keeil. Sistem pembagian printah dari pucuk pimpinan kepada kebawah menyangkut seluruh kegiatan operasional dan kegiatan penunjang, sehingga semua sirktur dibawah manajer terlihat dalam kegiatan operasional, b. Lini dan staf Bentuk lini dan staf menghasilkan konstruksi struktur yang agak berbeda dengan yang pertama karena adanya tambahan staf. Staf hanya merupakan fasilitator, dan membantu tugas pimpinan_ seperti memberikan masukan, nasihat, membantu pengawasan, Akan tetapi, staf tidak memiliki otoritas dan hubungan langsung kepada bawahan, Staf diangkat berdasaran keahlian yang dimiliki. Matrix Bentuk matrix adalah bentuk organisasi proyek. Bentuk ini merupakan kombinasi sumber daya manusia dan non manusia yang diolah berssama-sama dan bersifat sementara, dan dibuat untuk tujuan khusus. Apabila sudah selesai sumber day manusia yang dikonsentrasikan di sana akan dikembalikan pata unit masing- masing, Berdasarkan penjelasan mengenai definisi pengorganisasian menurut beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian pun perlu adanya perencanaan yang dilskukan oleh mangjer sebelum menetapkan kegiatan apa yang harus dilakukan, pembagian setiap karyawan, serta penggolongan kegiatan-kegiatan agar proses . penelit ‘menatik kesimpulan dati definisi pengorganisasian adalah suatu proses pengelompokan ae manajemen berjalan efisien, selaras dan tepat sasaran. Dengan demi ddan pembagian pekerjan olch karyawan, penentvan Kegiatan apa yang akan dilakukan gina mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Prinsip-prinsip pengorganisasian menurut Henry Fayol adalah pembagian tugas pekerjaan, kesatuan pengarahan, sentralisasi, ,mata rantai tingkat jenjang organisasi 3. Pengarahan (actuating) Fungsi pengarahan (actuating) merupakan fungsi terpenting dan paling dominan dalam proses manajemen. Fungsi ini baru dapat diterapkan setelah rencana, organisasi, dan karyawan ada. Jika fungsi ini di terapkan maka prpses manajemen dala merealisasi tujuan dimulai, Namun, penerapan fungsi ini sangat sulit, rumit dan kompleks karena keinginan karyawan tidak dapat dipenuhi sepenuhnya. Hal ini disebabkan arena karyawan adalah makhluk hidup yang punya pikiran, perasaan, harga diri,cita-cita, dan lain-lain. Prinsip-prinsip pengarahan ditujukan pada keterpadyan antara_tujuan perorangan dan tujuan organisasinya, Keterpaduan antara tujuan kelompok dan tajuan organisasinya, Kerjasama antara pimpinan, partisipasi dalam pembuatan keputusan, terjalinnya komunikasi yang efektif dan pengawasan yang efektif dan efisien. Definisi fungsi pengarahan secara sederhana adalah untuk membuat atau ‘mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan, ‘Menurut Hanry Fayol mengemukakan bahwa pengarahan dilakukan untuk memberikan arahan kepada Sumber Daya Manusia sebagai pegawai di dalam suatu organisasi atau perusahaan agar pegawai tersebut mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Menurut George R. Terry, pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok. ‘agar mau bekerjasdan bekerjasama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian Peneliti menyimpulkan bahwa fungsi pengarahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan di dalam suatu organisasi untuk membimbing, menggerakan, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan statu kegiatan usaha 4. Pengoordinasian (coordinating) Setclah dilakukan pendelegasian wewenang dan pembagian pekerja kepada para karyawan oleh manajer, langkah selanjutnya adalah pengoordinasian. Setiap bawahan mengerjakan hanya sebagian dari pekerjaan perusahaan, Karena itu. masing-masing pekerja bawahan harus disatukan, diintegrasikan, dan diarahkan untuk mencapai tujuan, Tanpa Koordinasi tugas dan pekerja dari setiap individu karyawan maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Koordinasi itu sangat penting di dalam suatu organisasi Beberapa alasan mengapa organisasi sangat penting, yaitu ‘a. Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, dan kekembaran atau kekosongan pekerjaan. '. Agar orang-orang dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk pencapaian tujuan perusahaan/organisasi . Agar sarana dan prasarana dimanfaatkan untuk mencapai tujuan. | d. Supaya semua unsur manajemen (6M) dan pekerjaan masing-masing individu * — karyawan harus membantu tercapainya tujuan organisasi. Supaya semua tegas, kegiatan, dan pekerjaan terintegrasi kepada sasaran yang dliinginkan, Menurut Henry Fayol ada beberapa tipe-tipe koordinasi, antara lain : a. Koordinasi vertikal Koordinasi vertikal adalah kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan oleh atasan tethadap kegiatan unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada dibawah dan tanggungiawabnya, b. Koordinasi horizontal Koordinasi horizontal adalah mengoordinasikan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegialan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat corganisasi (aparat) yang setingkat. Koordinasi horizontal dibagi atas interdisciplinary dan imterralated. Interdisciplinary adalah suatu Koordinasi dalam —rangka mengarahkan, menyatukan tindakan-tindakan, meuwujudkan, dan menciptakan di pada unit-unit yang sama tugasnya. Interralated adalah koordinasi antar badan jin antar unit yang satu dengan antar unit yang lain secara intrn maupun ekstm (instansi) atau unit-unit yang fungsinya berbeda, tetapi instansi yang satu dengan yang lain saling bergantungan atau mempunyai kaitan baik secara inten maupun ekstern yang levelnya setara, Pengkoordinasian ini merupkan tugas penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer dan tugas ini sangat sulit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian pengoordinasian, perlu pamahaman lebih mendalam mengenai fungsi pengoordinasian, Peneliti mengutip beberapa definisi fungsi pengoordinasian oleh beberapa abli. Henry Fayol mengatakan bahwa mengoordinasi berarti_mengikat bersama menyatukan dan menyelaraskan semua kegiatan yang ada dalam mecapai tujuan organisasi, Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing-masing individu ‘menyadari dan memahami akan tugas-tugas mereka. Mereka harus mengetahui bahwa sebenamya tugas mereka sangat_membantu pada usaha-usaha untuk mencapai organisasi. Cara-cara mengadakan koordinasi yang baik dapat dilakukan yaitu dengan car @, Memberikan keterangan langsung dan secara bersahabat. Keterangan mengenai pekerjaan saja tidak cukup, karena tindakan-tindakan yang tepat harus diambil untuk meneiptakan dan menghasilkan koordinasi yang baik. b. Mengusahakan agar pengetahuan dan penerimaan tujuan yang akan dicapai oleh anggota, tidak menurut masing-masing individu anggota dengan tujuannya sendi sendiri, Tujuan itu tujuan bersama. ©. Mendorong anggota untuk bertuka pikiran, mengemukan ide dan saran-saran dan sebagainya, i, Mendorong para anggota untuk berpatisipasi dalam tingkat perumusan pencptaan Sasaran, e, Membina human relation yang baik antara sesama pegawai. £, Manajer sering melakukan komunikasi informal dengan para bawahan Ringkasannya Suatu koordinasi” yang baik jika memperoleh partisipasi dari bawahan, dan pihak-pihiak yang terkait yang akan melakukan pekerjaan diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan supaya mereka antusias dalam melaksanakannya, Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengoordinasian adalah usaha untuk mengatur para karyawan agar bekerja secara teratur, sinkron dan selaras agar pekerja tersebut dapat dilakukan secara efektif dan tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai. 5. Pengendalian (controlling) Fungsi pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses manajemen. Fangsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, Pengendalian ini berkaitan erat dengan ffungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling meng: i, arena, a. Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan, », Pengendalain baru dapat dilakukan jika ada rencana, ¢. Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan dengan baik. d. Tujuan baru dapat diketahuan tercapai dengan baik atau tidak setelah pengendalian atau penilaian dlakukan. * Pemahaman mengenai fungsi pengendalian dikemukakan oleh beberapa ahli Seperti menurut George R. Terry dalam buku Principles of Management ‘mengemukakan pengendalian dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang hharus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilaksanakan yaitu pelaksanaan, menilaipelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar. Menurut Harold Koontz, pengendalian artinya pengukuran dan perbaikan tethadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggarakan, Sedangkan Earl P. Strong, mengatakan bahwa pengendalian merupakan proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketepatan-ketepatan dan rencana _ Berdasarkan data di atas di simpulkan bahwa pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perla mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan kejalan yang benar dengan maksud dengan tu juan yang telah digariskan semula agar rencana dapat terselenggarakan dengan baik. ipe -tipe Manajemen Tipe —tipe manajemen dibagi menjadi tiga macam yaitu On een ere ¥ I\Fist-line (or first level) mangers (manajer yang pertama atau tingkat pertama) adalah: “Manajer yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan karyawan operasional saja dan tidak membawahkan manajer lain; mereka merupakam tingkat “pertama” atau terendah dari manajer dalam organisasi hierarkhi 2, Middle Manager (manajer menengah) adalah manajer yang berada ditengah-tengah dalam hierarkhi organisasi , mereka juga bertanggungjawab kepada manajer yang lebih senior 3. Top Manager (manajer puncak) adalah: manajer yang bertanggungjawab atas seluruh manajemen dari organisasasi: mereka menetapkan kebijakan operasional dan pedoinan interaksi organisasi dengan lingkungannya. ‘Tingkat Manajemen dan Ketrampilan 1. Technical skill (kettampilan teknis) adalah kemampuan menggunakan prosedur, teknik, dan pengetahuan bidang khusus. 2. Human skill (ketrampilan manusia) adalah kemampuan untuk bekerjasama, memahami dan memotivasi oranglain sebagai individu dalam kelompok. 3. Conceptual skill (ketrampilan konseptual) adalah kemampuan untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua kepentingan dan aktivitas organisasi Tenis jenis Komunikasi dalam Organisasi Komunikasi horisontal atau lateral Komunikasi horisontal atau lateral meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Komunikasi diantara para anggota dalam kelompok kerja yang sama. 2. Komunikasi yang terjadi antara dan diantara departemen pada tingkatan organisasi yang sama, Bentuk Komunikasi ini bersifit koordinatif, dan merupakan hasil dari konsep spesialisasi organisasi, sehingga Komunikasi ini dirancang guna mempermudah koordinasi dan penanganan masalah. Komunikasi Diagonal Komunikasi diagonal merupakan kombinasi yang mendorong, secara menyilang rantai perintah organisas. Kemudian bentuk Komunikasi ini timbul dengan berbagai maksud, yang meliputi antara lain: 1, Pemuasan kebutuhan manusia, seperti kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain. 2. Perlawanan terhadap pengarul-pengaruh yang monoton atau membosanKan 3. Pemenuban keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, 4, Pelayanan sebagai sumber informasi hubungan pekerjaanyang tidak disediakan saluran- saluran Komunikasi formal. Tipe Komunikasi unformal yang paling terkenal adalah “grapevine”. Sistem Komunikasi grapevine cenderung dianggap merusak, karena tidak jarang terjadi penyebaran informasinya tidak tepat, tidak lengkap dan menyimpang. Komunikasi “grapevine” ‘mempunyai peranan fungsional sebagai alat kmunikasi tambahan bagi oranisasi. Banyak o ian yang bembuktikan bahwa komunikasi “grapevine” lebih cepat, lebih akurat dan dalam penyaluran informasi. Sebaiknya manajer perlu_memahami dan menggunakan “grapevine " sebagai pelengkap Komunikasi formal. Selanjutnya American Manajemen Assosiation telah menyusun sejumlah prinsip- prinsip Komunikasi yang disebut “The Ten Commandments of Good Communication (sejumlah pedoman Komunikasi yang baik). Pedoman ini disusun untuk meningkatkan efektifitas Komui Cari kejelasan gagasan terlebih dahulu sebelum di Komunikasikan. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi Pertimbangan keadaan phisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan organisasi, yang secara ringkas adalah sebagai berikut: dilakukan, Konsultasikan dengan pihak-pihak lain, bila perlu, dalam perencanaan komunikasi Pethatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita selamia berkomunikasi 6. Ambil kesempatan bila timbul, untuk mendapatkan segala sesuatu yanmembantu atau ‘umpan balik: 7. Tkuti lanjut komunikasi yang telah dilakukan 8. Pethatikan konsistensi dalam komunikasi 9. ‘Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi 10.Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti tetapi untuk mengerti F, Pengertian Kompetensi Manajerial Kompetensi manajerial_merupakan kemampuan individu dalam menampung pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau perilaku yang dapat diamati diukur, dikembangkan untuk memimpin dan atau mengelola unit organisasi. Kompetensi manajerial harus Jhulukan dibanding kompetensi yang lain, sebab, kompetensi manajerial ini sangat strategis, signifikan, dan krusial dalam pengelolaan sebuah lembaga. 2p Standar Kompetensi Manajerial Standar kompetensi yang menjadi penilaian dalam menguji kompetensi manajerial tersebut sebagai berikut Integritas : Kerjasama Komunikasi Orientasi pada hasil Pelayanan publik Pengembangan diri dan orang lain Mengelola perubahan Pengambilan keputusan Berdasarkan uraian tersebut, kita bisa melihat bahwa tyjuan inti dari soal kompetensi Oo. mggajerial yaita untuk mengukur apakah peserta memiliki standar kompetensi sesuai dengan kedelapan indikator tersebut atau tidak H, Penjelasan Standar Kompetensi Manajerial 1. Integritas Integritas merupakan sikap konsisten dalam berperilaku selaras dengan nilai, norma dan atau etika organisasi dan jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung dan pemangku kepentingan, menciptakan budaya etika tinggi, bertanggung jawab pada tindakan atau keputusan beserta resiko yang menyertainya, ‘ator yang menjadi fokus penilaian dan definsi integritas tersebut adalah a. Mampu bertindak sesuai nilai, norma, etika organisasi dalam kapasitas pribadi Poin penting dari indikator ini adalah 1). Bertingkah laku sesuai dengan perkataan dan berkata sesuai dengan fakta 2) Melaksanakan peraturan, kode etik organisasi dalam lingkungan kerja sehari-hari pada tatanan individu atau pribadi 3) Tidak menjanjikan atau memberikan sesuatu yang bertentangan dengan aturan organisasi b. Mampu mengingatkan, mengajak rekan kerja untuk ber ctika organisasi. Poin penting dari indikator ini adalah : 1) Mengingatkan rekan kerja untuk bertindak sésuai dengan nilai, norma dan etika lak sesuai nilai, norma dan organisasi dalam segala situasi dan kondisi 2). Mengajak orang lain untuk bertindak sesuai etika dank ode etik 3) Menerapkan norma-norma secara konsisten dalam setiap situasi pada unit kerja terkecil atau kelompok kerjanya 4) Memberikan informasi yang dapat dipercaya sesuai dengan etika organisasi ¢ _Mampu menciptakan situasi kerja yang mendorong kepatuhan pada nilai, norma dan etka organisasi Poin penting dari indikator ini adalah: 1) Meneiptakan situasi kerja yang mendorong seluruh pemangku kepentingan mematuhi nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi 2) Mendukung dan menerapkan prinsip moral dan standar etika yang tinggi, serta berani menanggung konsekuensinya atu mengambil tindakan atas penyimpangan kode etik lai yang dilakukan oleh orang lain, pada tataran lingkup kerja setingkat instansi meskipun ada resiko. 4 Mampu menjadi role model dalam penerapan standar keadilan dan etika di tingkat nasional atau Poin penting dari indikator ini adalah + 1) Mempertahankan tingkat standar keadilan dan etika yang tinggi dalam perkataan PEL Ee ee |. dam tndakan schar-hari yang dipatuhi oleh sel pemangku kepentingan paca Jingkup instansi yang dipimpinnya . 2) Menjadi role model atau keteladanaan dalam penerapan standar keadilan dan ctika yang tinggi di tingkat nasional 3) Membuat konsep kebijakan dan strategi penerapan sikap integritas dalam pelaksanaan tugas dan norma-norma yang sejalan dengan nilai strategis organisasi. 2. Kerjasama Kerjasama merupakan kemampuan menjalin, membina, mempertahankan hubungan kerja yang efektif, memiliki komitmen saling membantu dalam penyclesaian tugas dan mengoptimalkan segala sumberdaya untuk mencapai tujuan_ strategis organisasi. Adapun indikator yang menjadi fokus penilaian dari definisi kerjasama tersebut a Berpartisipasi dalam kerja kelompok Poin penting dari indikator ini adalah : 1) Berpartisipasi sebagai anggota tim yang baik, melakukan tugas atau bagiannya dan mendukung keputusan tim 2) Mendengarkan dan menghargai masukan dari orang lain dan memberikan usulan- usulan bagi kepentingan tim 3) Mampu menjamin interaksi sosial untuk penyelesian tugas b. Menumbuhkan tim Kerja yang partisipatif dan efektif selanjutnya Poin penting dari indikator ini adalah 1) Membantu orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka untuk ‘mendukung sasaran tim 2) Berbagi informasi yang relevan atau bermanfaat pada anggola tim, mempertimbangkan masukan dan keahlian anggota dalam tim atau kelompok kerja bersedia untuk belajar dari orang lain 3) Membangun komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan tugas tim c. Efektif' membangun tim kerja untuk peningkatan kinerja organisasi Poin penting dari indikator ini adalah 1) Melihat kekuatan atau Kelemahan anggota tim, membentuk tim yang tepat, ‘mengantisipasi kemungkinan hambatan dan meneari solusi yang optimal . 2) Mengupayakan dan mengutamakan pengambilan keputusan berdasdrkan usulan- usulan anggota tim atau kelompok, bernegosiasi secara efektif untuk upaya penyelesian pekerjaan yang menjadi target kinerja kelompok dan atau unit kerja 3) Membangun aliansi dengan para pemangku kepentingan dalam rangka mendukung penyelesaian target kerja kelompok. Membangun komitmen tim dan sinergi Poin penting dari indikator ini adalah 1) Membangun sinergi antar unit kerja di lingkup instansi yang dipimpin . 2) Memfasilitasi kepentingan yang berbeda dari unit kerja Jain sehingga tercipta \._sinergi dalam rangka pencapaian target kerja organisasi 3) Mengembangkan sistem yang menghargai kerja sama antar unit, memberikan dukungan atau semangat untuk memastikan tereapainya sinergi dalam rangka pencapaian target kerja organisasi. © Menciptakan situasi kerja sama secara Konsisten baik di datam maupun di tuar instansi Poin penting dalam indikator ini adalah 1) Menciptakan hubungan kerja yang konstruktif dengan menerapkan norma atau kerja yang baik di dalam dan di luar organisasi . 2). Secara konsisten menjaga sinergi agar pemangku kepentingan dapat bekerja sama tos atau nilai-r dengan orang di dalam maupun di luar organisasi 3) Membangun consensus untuk menggabungkan sumber dayg dari berbagai pemangku kepentingan untuk tujuan bangsa dan Negara. 3. Komunikasi Komunikasi merupakan kemampuan untuk menerangkan pandangan dan gagasan secara jelas, sistematis disertai argumentasi yang logis dengan eara-cara yang sesuai baik secara lisan maupun tertulis, memastikan pemahaman, mendengarkan seeara aktif dan cfektif, mempersuasi, meyakinkan dan membujuk orang lain dalam rangka mencapai tujuan organisas. ‘Adapun indikator yang menjadi fokus penilaian dari definisi komunikasi tersebut adalah sebagai berikut " a Menyampaikan informasi dengan jelas, lengkap dan pemahaman yang sama, Poin penting dari indikator ini adalah = 3 1) Menyampaikan informasi (data), pikiran atau pendapat dengan jelas, tepat dengan menggunakan cara atau media yang sesuai dengan mengikuti alur yang logis 2) Memastikan pemahaman yang sama atas intruksi yang diterima atau diberikan . wgkat dan 3) Mampu melaksanakan kegiatan surat menyurat sesuai tata naskah organisasi. b._Aktif menjalankan komunikasi secara formal dan informasi, bersedia mendengarkan ‘orang lain, menginterpretasikan pesan dengan respon yang sesuai, mampu menyusun materi presentasi, pidato, naskah, laporan, dll. Poin penting dari indikator ini adalah 1) Menggunakan gaya komunikasi informal untuk meningkatkan hubungan professional . 2) Mendengarkan pihak lain secara aktif, menangkap dan menginterpretasikan pesan-pesan dari orang Iain, serta memberikan respon yang sesuai 3) Membuat materi presentasi, pidato, draf naskah, laporan dll. sesuai arahan pimpinan, ¢. Berkomunikasi secara asertif, terampil berkomunikasi lisan atau tertulis untuk ‘menympaikan informasi yang sensitif atau rumit atau kompleks |, Poin penting dari indikator ini adalah Menyampaikan suatu informasi yang sensitif atau rumit dengan cara penyampaian dan kondisi yang tepat, sehingga dapat dipahami dan diterima oleh pihak tain 2) Menyederhanakan topik yang rumit dan sensitif sehingga lebih mudah dipahami dan diterima orang lain 3) Membuat laporan tahunan atau periodik atau naskah atau dokumen atau proposal yang kompleks. Membuat surat resmi yang sistematis dan tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda . Membuat proposal yang rinei dan lengkap. 4 Mampu mengemukakan pemikiran multidimensi secara lisan dan tertulis untuk mendorong kesepakatan dengan tujuan meningkatkan kinerja secara keseluruhan Poin penting dari indikator ini adalah 1) Mengintegrasikan informasi penting dari berbagai sumber dengan pihak lain untuk mendapatkan pemahaman yang sama 2) Menuangkan pemikiran atau konsep dari berbagai sudut pandang atau multi dimensi dalam bentuk tulisan formal 3) Menyampaikan informasi secara persuasif untuk mendorong pemangku kkepentingan sepakat pada langkah-langkah bersama dengan tujuan meningkatkan kinerja secara keseluruhan. € Menggagas sistem komunikasi yang terbuka secara strategis untuk mencari solusi dengan tujuan meningkatkan kinerja Poin penting dari indikator ini adalah 1) Menghilangkan hambatan komunikasi, mampu berkomunikasi dalam isu-isu nasional yang memiliki resiko tinggi, menggalang hubungan dalam skala strategis di tingkat nasional 2) Menggunakan saluran komunikasi formal dan non formal guna mencapai kkesepakatan dengan tujuan meningkatkan kinerja di tingkat instansi_ atau nasional 3) Menggagas sistem komunikasi dengan melibatkan pemangku kepentingan sejak ini untuk meneari solusi dengan tujuan meningkatkan kinerja di tingkat instansi atau nasional. 4. Orientasi Pada Hasil Crientasi pada hasil merupakan kemampuan mempertahankan komitmen pribadi yang tinggi untuk menyelesaikan tugas, dapat diandalkan, bertanggung jawab, mampu secara sistematis, mengidentifikasi resiko dan peluang dengan memperhatikan keterhubungan antara perencanaan dan hasil untuk keberhasilan organisa. Adapun indikator yang menjadi fokus penilaian dari definist orientasi pada hasil tersebut adalah sebagai berikut a Bertanggung jawab untuk memenuhi standar kerja Poin penting dari indikator ini adalah 1) Menyelesaikan tugas dengan tuntas dan dapat diandalkan . 2) Bekerja dengan teliti dan hati-hati guna meminimalkan Kesalahan dengan mengacu pada standar kualitas (SOP) 3) Bersedia menerima masukan, mengikuti contoh cara bekerja yang lebih efektif, efisien di lingkungan kerjanya. b. Berupaya meningkatkan hasil kerja pribadi yang lebih tinggi dari standar yang ditetapkan, mencari, mencoba metode alternatif untuk peningkatan kinerja. Poin penting dari indikator ini adalah : 1) Menetapkan dan berupaya mencapai standar kerja pribadi yang lebih tinggi dari standar kerja yang ditetapkan organisasi 2) Mencari, mencoba metode kerja altematif untuk meningkatkan hasil kerjanya . 3) Memberi contoh kepada orang-orang di unit kerjanya untuk mencoba menerapkan metode kerja yang lebih efektif yang sudah dilakukannya. © Menetapkan target Kerja yang menantang bagi unit kerja, memberi apresiasi dan teguran untuk mendorong kinerja Poin penting dari indikator ini adalah 1) Menetapkan target kinerja unit yang lebih tinggi dari target yang ditetapkan organisasi 2) Memberikan apresiasi dan teguran untuk mendorong pencapaian hasil kerjanya 3) Mengembangakan metode kerja yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai target kerja unitnya, 4. Mendorong unit kerja mencapai target yang ditetapkan atau melebihi hasil kerja sebelumnya. Poin penting dari indikator ini adalah 1) Mendorong unit kerja di tingkat intansi untuk mencapai kinerja yang melebihi target yang diterapkan 2) Memantau dan mengevalu strategis instansi 3) Mendorong pemanfaatan sumber daya bersama antar unit kerja dalam rangka ‘meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencapaian target organisasi . 4) Meningkatkan mutu pencapaian kerja organisasi 5) Memastikan kualitas situasi standar dan keberlanjutan hasil kerja organisasi yang ‘memberi kontribusi pada pencapaian target prioritas nasional . 6) Memastikan tersedianya sumber daya organisasi untuk menjamin tercapainya target prioritas 7) Membuat kebijakan untuk menerapkan metode kerja yang lebih efektif efisien dalam mencapa tujuan prioritas nasional. asil kerja unitnya agar selaras dengan sasaran 5. Orientasi Publik rientasi publik adalah kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah Pembangunan dan kegiatan pemenuhan kebutuhan pelayanan publik secara professional, ee ey ae transparan, mengikuti standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi atau kelompok atau golongan atau partai politik Adapun indikator yang menjadi fokus penilaian dengan definisi orientasi publik tersebut adalah sebagai berikut a. Menjalankan tugas mengikuti standar pelayanan Poin penting dari indikator ini adalah : 1) Mampu mengerjakan tugas-tugas dengan mengikuti standar pelayanan yang objektif, netal, tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan dan tidak terpengaruh kepentingan pribadi atau kelompok atau par 2) Melayani kebutuhian, permintaan dan keluhan pemangku kepentingan 3) Menyelesaikan masalah dengan tepat tanpa bersikap membela diti dalam i politik kapasitas sebagai pelaksana pelayanan publik b, Mampu mensupervisi / mengawasi dan menjelaskan proses pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan atau pelayanan publik secara transparan, Poin penting dari indikator ini adalah 1) Menunjukan sikap yakin dalam mengerjakan tugas-tugas pemerintah stau pelayanan publik mampu menjelaskan secara objektif bila ada yang mempertanyakan kebijakan yang diambil . 2) Secara aktif mencari informasi untuk mengenali kebutuhan pemagku kepentingan agar dapat menjalankan pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik secara cepat dan tanggap 3) Mampu mengenali dan memanfaatkan kebiasaan, tatacara, asi_tertentu sehingga apa yang disampaikan menjadi perhatian pemangku kepentingan dalam hal penyelesaian tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik ©. Mampu memanfaatkan kekuatan kelompok serta memperbaiki standar pelayanan publik di lingkup unit kerja. Poin penting dari indikator ini adalah 1) Memahami, mendeskripsikan pengaruh dan hubungan atau kekuatan kelompok yang sedang berjalan di organisasi (aliansi atau persaingan), dan dampaknya tethadap unit kerja untuk menjalankan tugas pemerintah secara professional dan idak memihak netral, 2) Menggunakan keterampilan dan pemahaman lintas organisasi Untuk secara cefektif memfasilit yang mengikuti standar objekti merugikan para pihak di lingkup pelayanan publik unit kerjanya . 3) Mengimplementasikan cara-cara yang efektif untuk memantau dan mengevaluasi masalah yang dihadapi pemangku Kepentingan atau masyarakat serta Kebutuhan kelompok yang lebih besar dengan cara-cara transaparan, professional, sehingga tidak mengantisipasi kebutuban mereka saat menjalankan tugas pelayanan publik di unit kerjanya, 4 Mampu memonitor, mengevaluasi memperhitungkan dan mengantisipasi dampak dari isu-isu jangka panjang, kesempatan atau kekuatan politik dalam hal pelayanan kebutuhan pemangku kepentingan yang transaparan, objektif dan profesional Poin penting dari indikator ini adalah 1) Memhami dan memberi perhatian kepada isu-isu jangka panjang, kesempatan atau kekuatan politik yang mempengaruhi organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar memperhitungkan dan mengantisipasi dampak terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan publik secara objektif, ransaparan, dan professional dalam lingkup organisasi 2) Menjaga agar kebijakan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh instansinya telah selaras dengan standar pelayanan yang objektif, netral tidak memihak, tidak deskriminatif serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi atau kelompok atau partai politik 3) Menerapkan strategi jangka panjang yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan dalam menyusun kebijakan dengan mengikuti standar objektif, netral, tidak memihak, tidak deskriminatif, transaparan, tidak terpengaruh kepentingan pribadi atau kelompok. € Mampu memastikan kebijakan-kebijakan pelayanan publik yang menjamin terselenggaranya pelayanan publik yang objektif, netral, tidak memihak, tidak iskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi atau kelompok atau partai politi. 4 Poin penting dari indikator ini adalah : 1) Mampu menciptakan kebijakan kebijakan pelayanan publik yang menjamin terselenggaranya pelayanan publik yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi atau kelompok atau partai politik . 2) Mengintemnalisasikan nilai dan semnagat pelayanan publik yang mengikuti standat objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan, tidak terpengaruh kepentingan pribadi atau kelompok kepada setiap individu di lingkungan instansi atau nasional 3) Menjamin terselenggaranya pelayanan publik yang objektif, netral, tidak ‘memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi atau kelompok atau partai politik. 6. Pengembangan Diri Pengembangan diri dan orang lain adalah kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan menyempumakan keterampilan dan menginspirasi orang lain untuk mengembangkan dan menyempurnakan pengertahuan dan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan dan pengembangan karir jangka panjang, mendorong kemauan belajar sepanjang hidup, memberikan saran/bantuan, umpan balik, bimbingan untuk membantu orang lain untuk mengembangkan potensi dirinya. |, Adapun indikator yang menjadi fokus penilian dan definsi pengembangan dir ddan orang lain tersebut adalah sebagai berikut a, Pengembangan Diri Point penting dati indikator ini adalah : 1) Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri dan menyeleksi sumber serta metodologi pembelajaran yang diperlukan 2) Menunjukan usaha manditi untuk mempelajari keterampilan atau kemampuan baru dari berbagai media pembelajaran 3) Berupaya meningkatkan diri dengan belajar dari orang-orang yang berwawasan uas di dalam organisasi b. Meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh dan penjelasan cara ‘melaksanakan suatu pekerjaan. Poin penting dari indikator ini adalah 1) Meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh, instruksi, penjelasaan dan petunjuk praktis yang jelas kepada bawahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaaan 2) Membantu bawahan untuk mempelajari proses, program atau sistem baru 3) Menggunakan metode lain untuk meyakinkan bahwa orang lain telah memahami penjelasan atau pengarahan 4) Memberikan umpan balik dan membimbing 5) Memberikan tugas-tugas yang menantang pada bawahan sebagai media belajar untuk mengembangkan kemampuannya 6) Mengamati bawahan dalam mengerjakan tugasnya dan memberikan umpan balik yang objektif dan jujur, melakukan diskusi dengan bawahan untuk memberikan bimbingan dan umpan balik yang berguna bagi bawahan 7) Mendorong kepercayaan diri bawahan, memberikan kepercayaan penuh pada bawahan untuk mengerjakan tugas dengan caranya sendiri, memberi kesempatan dan membantu bawahan menemukan peluang untuk berkembang. Menyusun program pengembangan jangka panjang dalam rangka mendorong manajemen pembelajaran Poin penting dari indikator ini adalah 1) Menyusun program pengembangan jangka panjang bersama-sima dengan bawahan, termasuk didalamnya penetapan tujuan, bimbingan, penugasan dan pengalaman lainnya serta mengalokasikan waktu untuk mengikuti pelatihan atau pendidikan atau pengembangan kompetensi dan karit 2) Melaksanakan manajemen pembelajaran termasuk evaluasi dan umpan balik pada tataran orga 3) Mengembangkan orang-orang di sekitarnya secarakonsisten melakukan kaderisasi untuk posisi-posisi di unit kerjanya. || d_ Menciptakan situasi yang mendorong organisasi untuk mengembangkan kemampuan * belajar secara berkelanjutan dalam rangka mendukung pencapaian hasil Poin penting dari indikator ini adalah : 1) Meneiptakan situasi yang mendorong individu, kelompok, unit kerja untuk mengembangkan kemampuan belajar secara berkelanjutan di tingkat instansi 2) Merekomendasikan atau memberikan penghargaan bagi upaya pengembangan yang berhasil memastikan dukungan bagi orang lain dalam mengembangkan kemampuan dalam unit kerja di tingkat instansi 3) Memberikan inspirasi kepada individu atau kelompok untuk belajar secara berkelanjutan dalam penerapan di tingkat instansi 7. Mengelola Perubahan Mengelola perubahan merupakan kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang baru atau berubah dan tidak bergantung secara berlebihan pada metode dan proses lama, mengambil tindakan untuk mendukung dan melaksanakan inisiatif perubahan, memimpin usaha perubahan, mengambil tanggung jawab pribadi untuk ‘memastikan perubahan berhasil di implementasikan secara efektif. Adapun indikator yang menjadi fokus penilaian dari definisi mengelola perubahan tersebut adalah sebagai berikut : a. Mengikuti perubahan dengan arahian sedang Poin penting dari indikator ini adalah : 1) Sadar mengenai perubahan yang terjadi di organisasi dan berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut " 2) Mengikuti perubahan secara terbuka sesuai petunjuk atau Pedoman 3) Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode atau proses baru dengan bimbingan orang lain. b. Proaktif beradaptasi mengikuti perubahan poin penting dari indikator ini adalah : 1) Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode atau proses baru selaras dengan ketentuan yang berlaku tanpa arahan orang lain 2) Mengembangkan kemampuan diri untuk menghadapi perubahan . 3) Cepat dan tangeap dalam menerima perubahan, ©. Membantu orang lain mengikuti perubahan, mengantisipasi perubahan secara tepat Poin penting dari indikator ini adalah : 1) Membantu orang lain dalam melakukan perubahan 2) Menyesuaikan prioritas kerja secara berulang-ulang jika diperlukain . 3) Mengantisipasi perubahan yang dibutuhkan oleh unit kerjanya secara tepat. Memberikan solusi efektif terhadap masalah yang ditimbulkan oleh adanya perubahan, 4. Memimpin perubahan pada unit kerja Poin penting dari indikator ini adalah : 1) Mengarahkan unit kerja untuk lebih siap dalam menghadapi perubahan termasuk memitigasi resiko yang mungkin terjadi 2) Memastikan perubahan sudah diterapkan secara aktif di lingkup unit kerjanya ee AO \_ secara berkala °°3) Memimpin dan memastikan penerapan program-program perubahan selaras antar unit kerja ¢ Memimpin, mengalang dan menggerakan dukungan pemangku kepentingan untuk menjalankan perubahan seeara berkelanjutan pada tingkat instansi atau nasional Poin penting dati indikator ini adalah 1) Membuat kebijkan-Kebijakan yang mendorong perubahan yang berdampak pada pencapaian sasaran priortas nasional 2) Menggalang dan mengegerakan dukungan para pemangku kepentingan untuk mengimpelentasikan perubahan yang telah ditetapkan 3) Secara berkelanjutan, mencari cara-cara baru untuk memberi nial tambahbagi perubahan yang tengah dijalankan agar memberi manfaat yang lebih besar bagi para pemangku kepentingan. 8. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan merupakan kemampuan individu atau kelompok dalam ‘membuat Keputusan yang baik secara tepat waktu dan dengan keyakinan dri setelah mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, dirumuskan secara sistematis dan seksama berdasarkan berbagai informasi,alteratif pemecahan masalah dan konsekuensinya serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambil ‘Adapun indikator yang menjadi fokus penilaian dan definisi mengambil keputusan tersebut adalah sebagai berikut * 4 Mengumpulkan informasi untuk bertindak sesuai Kewenangan Poin penting dari alah sebagai berikut 1) Mengumpulkan dan mempertimbangkan informasi yang dibutuhkan dalam indikator i meneari solusi 2) Mengenali ituasi atau pilihan yang tepat untuk bertindak sesuai kewenangan 3) Mempertimbangkan kemungkinan solusi yang dapat diterapkan dalam pekerjaan rutin berdasarkan kebijakan dan prosedur yang telah ditentukan b. Menganalisis masalah secara mendalam Poin penting dati indikator ini adalah 1) Melakukan analisis secara mendalam terhadap informasi yang tersedia dalam upaya mencari solusi 2) Mempertimbangkan berbagai lembaga alternatif yang ada sebelum membuat kkesimpulan . 4 3) Membuat keputusan oprasional berdasarkan kesimpulan dari berbagai sumber informasi sesuai dengan Pedoman yang ada. c Membandingkan berbagai alternatif, menyeimbangkan resiko keberhasilan dalam implementasi Poin penting dari indikator ini adalsh 1) Membandingkan berbagai alternatif tindakan dan implikasinya 2) Memilih altematif solusi yang ferbaik, membuat keputusan oprasional mengacu 3 pada alternatif solusi terbaik yang didasarkan pada analisis data yang sistematis, seksama, mengikuti prinsip kehati-hatian 3) Menyeimbangkan antara kemungkinan resiko dan keberhasilan dalam implementasinya. Menyelesaikan masalah yang mengandung resiko tinggi, mengantisipasi dampak keputusan, membuat tindakan pengamanan, mitigasi resiko. Poin penting dari indikator ini adalah 1) Menyusun dan atau memutuskan konsep penyelesaian masalah yang melibatkan beberapa atau seluruh fungsi dalam organisasi 2). Menghasilkan solusi dari berbagai masalah yang kompleks terkait dengan bidang kerjanya yang berdampak pada pihak lain 3) Membuat keputusan dan mengantisipasi dampak keputusannya serta menyiapkan tindakan penanganannya (mitigasi resiko) Menghasilkan solusi dan mengambil keputusan untuk mengatasi permasalahan Jangka panjang atau strategis berdampak nasional. Poin penting dari indikator ini adalah : 1) Menghasilkan solusi yang dapat mengatasi permasalahan jangka panjang 2) Menghasilkan solusi strategis yang berdampak pada tataran instansi atau nasional Membuat keputusan atau kebijakan yang berdampak nasional dengan memitigasi resiko yang mungkin timbul KOMPETENSI SOSIO-KULTURAL wnt A. Pengertian Kompetensi Sosio-Kultural Kompetensi sosial kultural merupakan seluruh pengetahuan, keterampilan, dan sikap ‘atau perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, ‘wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jjabatan. Kompetensi sosial kultural perlu dimiliki oleh ASN karena kita sama-sama mengetahui bahwa bangsa indonesai terdiri dari 1340 suku bangsa, 340 bahasa daerah, dan 4000 tarian daerah, Namun dengan adanya perbedaan, ASN diharapkan tetap harus melayani masyarakat tanpa diskriminatif B. Sikap dan Tolak Ukur Kompetensi Sosio-Kultural Sikap yang harus dimiliki ASN dan yang menjadi tolak ukur dalam kompetensi sosial kultural ini adalah 1, Menghargai keberagaman agama ras suku bangsa dan bahasa 2. Bergaul dengan semua orang 3. Menyebarkan informasi yang aktual 9 Indikator Kompetensi Sosio-Kultural Perilaku seorang ASN dalam mewujudkan berdasarkan indikator berikut 1. Peka memahami dan menerima kemajemukan Poin penting dala indikator ini adalah : a. Mampu memahami, menerima, peka terhadap perbedaan individu atau kelompok masyarakat ; 'b. Terbuka, ingin belajar tentang perbedaan atau kemajemukan masyarakat ; inya sebagai perekat bangsa dapat dinilai c. Mampu bekerja bersama dengan indi 2. Aktif mengembangkan sikap saling menghargai, menekankan persamaan dan persatuan Poin penting dari indikator ini adalah : a. Menampilkan sikap dan perilaku yang peduli dan nilai: menghargai perbedaan ; b. Membangun hubungan baik antar individu dalam organisasi, mitra kerja, pemangku idu yang berbeda latar belakang dengannya. lai keberagaman dan kepentingan ; ¢. Bersikap tenang, mampu mengendalikan emosi, kemarahan dan frustrasi_ dalam menghadapi pertentangan yang ditimbulkan oleh perbedaan latar belakang, agama atau kepercayaan, suku, jender, sosial ekonomi, preferensi politik dilingkungan unit kerjanya. 3\,Mempromosikan, mengembangkan sikap tleransi dan petsatuan Poin penting dalam indikator ini adalah a. Mempromosikan sikap menghargai perbedaan di antara orang-orang yang mendorong toleransi dan keterbukaan b, Melakukan pemetaan sosial di masyarakat sehingga dapat memberikan respon yang sesuai dengan budaya yang berlaku c. Mengidentifikasi potensi kesalahpahaman yang diakibatkan adanya keberagaman budaya yang ada d. Menjadi mediator untuk menyelesaikan konflik atau mengurangi dampak dari konflik atau potensi konflik. 4, Menggunakan perbedaan secara konstruktif dan kreatif untuk meningkatkan efektifitas onganisasi Poin penting dalam indikator ini adalah : a, Menginisiasi dan merepresentasikan pemerintah di lingkungan kerja dan masyarakat untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman dan menerima segala bentuk perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat ; b. Mampu mendayagunakan perbedaan latar belakang, agama atau kepereayaan, suku, gender, sosial ekonomi, preferensi politik untuk mencapai kelancaran pencapaian tujuan organisasi ; c. Mampu membuat program yang mengakomodasikan perbedaan latar belakang agama atau kepercayaan, suku, jender, sosial ekonomi, preferensi politik. 5, Wakil pemerintah untuk membangun hubungan sosial psikologis Poin penting dalam indikator ini adalah a Menjadi wakil pemerintah yang mampu membangun hubungan sosial psikologis dengan masyarakat schingga menciptakan kelckatan yang kuat antara ASN dan para pemangku kepentingan serta diantara para pemangku kepentingan itu seni b. Mampu mengkomunikasikan dampak risiko yang teridentifikasi dan merekomendasikan tindakan korektif berdasarkn pertimbangan perbedaan latar belakang agama atau kepercayaan suku, jender, sosial ekonomi, preferensi politik untuk membangun hubungan jangka panjang : ¢. Mampu membuat kebijakan yang mengakomodasi perbedaan latar belakang agama atau kepercayaan suku, jender, sosial ekonomi, preferensi politik yang berdampak positif secara nasional Standar kompetensi yang menjadi penilaian dalam menguji kompetensi sosial kultural ini adalah bagaimana seorang ASN mampu menjadi perekat bangsa. Perekat bangsa adalah kemampuan dalam mempromosikan sikap toleransi, keterbukaan, peka terhadap perbedaan individu atau kelompok masyarakat, mampu menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mempersatukan masyarakat dan membangun hubungan sosial psikologis dengan masyarakat di tengah kemajemukan Indonesia sehingga menciptakan kelekatan yang kuat antara ASN dan para pemangku kepentingan serta pemangu Kepentingan itu sendiri, Menjaga, mengembangkan, dan mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbar Indonesia. dan _bernegara D. Wawasan Materi tentang Sosiokultural 1, Permasalahan Sosial Masalah sosial ditinjau dari faktor pendorongnya: a. Masalah sosial yang terjadi Karena faktor ekonomi, menunjukkan ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan sendiri secara layak . contoh : kemiskinan, pengangguran , anak jalanan b, Masalah sosial karena faktor biologis menunjukkan adanya ketidaksesuaian keadaan lingkungan yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kondisi__biologis masyarakat. Contoh : penyakit menular , virus baru , makanan beracun c. Masalah sosial karena faktor psikologis. Contoht : penyakit saraf, gila, bunuh diri d. Masalah sosial Karena faktor sosial terjadi. akibat nilai dan norma tidak diakomodasikan dalam setiap perilaku individu. Contoh : kriminalitas, pelecehan seksual, korupsi, teroris fe. Masalah sosial karena karena faktor budaya, disebabkan ketidaksesuaian pelaksanaan nilai , norma dan kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat yang heterogen. Contoh = konflik antar _etnik,diskriminasi gender,pengakuan hak milik kebudayaan lintas negara Jenis masalah sosial: Kemiskinan, Kejahatan, Disorganisasi_keluarga, Peperangan, Pelanggaran norma, Masalah remaja, Masalah seksual, Masalah kependudukan Solusi Pemecahan masalah sosial dapat di atasi melalui cara sebagai berikut: a Meningkatkan pemerataan pembangunan b, Menyediakan modal usaha c. Meningkatkan kesadaran sosial 4, Menyosialisasikan nilai dan norma sosial e, Mempertegas sanksi bagi pelanggar norma 2. Pemahaman Nilai, Norma dan Sosialisasi a, Jenis - jenis Menurat Notonagoro 1) Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang dimanfaatkan sebagai kebutuhan fisik bagi manusia. Contoh : pakaian, air, makanan 2) Nilai Vital, yaitu segala yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas Contoh : Buku dan alat tulis bagi seorang pelajar o. 3) Nilai Kerohanian / Spiritual, yaitu segala yang berguna untuk memenuhi kebutuhan rohani. Metiputi : a) Nilai kebenaran/logis + bersumber pada akal manusia b) Nilai religius/agama —+ bersumber dari keyakinan dan mutlak ©) Nilai moral/etika /kebaikan —» bersumber pada kehendak/kemauan manusia 4d) Nilai keindahan/estetika — bersumber dari unsur rasa manusia Berdasarkan Cirinya 1) Nitai mendarah daging Nilai yang sudah menyatu dalam pribadi seseorang, sehingga sikap dan perilakunya sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. 2) Nilai Dominan Yaitu nilai-nilai yang diutamakan/ dianggap lebih penting daripada nilai-nilai yang lain, Citi-ciri nilai dominant : ) Dianut oleh sebagian besar masyarakat b) Dianut dalam kurun waktu yang panjang ©) Punya pengaruh kuat dalam kehidupan sosial 4) Disusun, dan dibentuk dengan perjuangan dan dipertahankan secara gigih. ©) Dirumuskan oleh orang yang punya prestasi tinggi Nilai instrumental 3) Nilai yang bei dalam kelompok primer yang anggota memi Tain, bersifat lentur terhadap adanya hukum dan biasanya terdapat rasa empati satu dengan yang Berdasarkan Penerapannya Nilai sosial — nilai -nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat Contoh : solidaritas, gotong royong, toleransi, musyawarah Nilai Kesusilaan — nilai yang berkaitan dengan sopan santun b. Fungsi Nilai 1) Sebagai petunjuk arah untu bersika dan bertindak Contoh : nilai persatuan dan kesatuan, gotong royong. 2) Sebagai acuan dan sumber motivasi Contoh : Nilai IPTEK, IMTAQ 3). Sebagai benteng perlindungan bagi eksistensi suatu masyarakat Contoh : Nilai Pancasila 4), Sebagai tolok ukur terhadap hal-hal yang bersifat etis, 5) Sebagai pemandu & pengontrol bagi sikap & tindakan manusia 6) Sebagai alat pemersatu anggota masyarakat, Jenis Norma Norma Umum Aturan yang berfungsi secara universal bagi semua lapisan masyarakat, Sifatnya Janggeng dan sult digantikan, 1) Norma moral aturan yang berkaitan dengan akhlak dan kesusilaan, bersumber 7 |, pada ajaran agama, adatistiadat, filsafat, dan nilai-nilai kemanusiaan. 2) Norma kesopanan , peraturan sosial yang mengarah pada hal —hal yang berkenaan dengan cara bertingkah laku yang wajar 3) Norma hukum—> hukum formal yang berlaku bagi seluruh warga negara di negara tertentu, Norma kelaziman—> norma tertentu yang telah lazim berlaku bagi setiap warga masyarakat 4) Norma agama Norma Khusus © Pranata keluarga dan kekerabatan—> aturan dalam tatacara kehidupan keluarga dan kekerabatan, © Pranata pendidikan— aturan dalam tatacara penyelengaraan pendidikan Pranata ‘ekonomi— aturan dalam tatacara kegiatan perekonomian, Pranata politik— aturan dalam tatacara kehidupan berbangsa dan bernegara © Pranata agama— aturan dalam tatacara beribadah kepada Tuhan dan berinteraksi dengan sesame makhluk sesuai ajarannya, Pranata ilmiah—> aturan dalam tatacara mencari kebenaran ilmiah atau mengembangkan teori berdasarkan metodologi ilpeng, Pranata keindahan dan rekreasi—> aturan yang digunakan dalam usaha memenuhi kebutuhan keindahan dan rekreasi Pranata fisik/somatic—> aturan yang digunakan untuk pemeliharaan fisik dan kenyamanan hidup manusia. wekatan/daya ikat Jenis norma berdasarkan 1) Usage/eara Daya ikat lemah, sanksi berupa celaan/hinaan Contoh : makan sambil bersendawa dan makan sambil berdiri 2) Folkways/kebiasaan Perbuatan yang di ulang ~ ulang ,daya ikat agak kuat, sanksi berupa gunjingan, dan teguran Contoh : mengetuk pintu ketika masuk , patuh pada orang wa, memberi dengan tangan kanan 3) Moresitata kelakuan Daya ikat cukup kuat, sanksi berupa kutukan atau dikucilkan Contoh : Larangan berzina 4) Custom/adat Daya ikat sangat Kuat dan menjadi sistem nilai budaya yang dipedomani oleh semua warga masyarakat Sanksi berupa kutukan atau dikucilkan, dipermalukan dan membayar denda. Contoh : hukum adat di desa Panglipuran bali yang melarang seseorang memil {sti lebih dari satu,apabila sesorang melanggar ia akan dikenai sanksi pengueilan ditempat khusus \ 5) Laws ( Hukum ) Merupakan sekumpulan aturan tertulis dalam masyarakat yang berisi ketentuan, perintah dan larangan agar tercipta suatu keadilan . Pelanggaran terhadap hukum akan diberi sanksi Menurut Hassan Sadilly ada 3 kode sosial, antara lain 1) Kode Etik Merupakan aturan yang berkaitan dengan kesopanan atau Kesusilaan dimana sanksipelanggaran berupa —cibiran/cemoohan yang menyebabkan ketidaksenangan orang lain. 2) Kode Moral ‘Merupakan aturan yang berkaitan dengan tatacara berperilaku, yang mana sanksi pelanggaran berupa hukuman ganti rugi, denda dan penjara serta menyebabkan kerugian bagi orang lain. 3) Kode Agama Merupakan aturan yang berkaitan dengan tatacara berperilaku yang dituangkan dan dituntunkan dalam ajaran agama / kitab suci, dan sanksinya dosa. 4d, Fungsi Norma 1). Sebagai tolok ukur terhadap perbuatan yang bersifat etis 2). Untuk menjaga kelestarian nilai-nilai dalam masyarakat 3). Sebagai alat pengendalian sosial 4) Mengatur kehidupan bersama agar tertib dan teratur e. Keteraturan Sosial Adalah suatu kondisi yang menunjukkan hubungan sosial berjalan secara tertib dan teratur menurut nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat Unsur ~unsur keteraturan sosial 1) Tentib sosial Merupakan kondisi masyarakat yang di dalamnya terjadi hubungan yang selaras antara tindakan anggota masyarakat dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, Ciri-ciri tertib sosial + Adanya kerjasama yang berlangsung dalam suasana menyenangkan © Adanya sistem nilai dan norma yang jelas + Anggota masyarakat mengetahui dan memahami norma dan nilai sosial yang berlaku, 2) Order Suatu sistem norma dan nilai yang diakui dan dipatuhi oleh warga masyarakat. Order akan tercapai bila tertib sosial dapat dipertahankan keberadaannya. Contoh : peraturan tentang disiplin dan peraturan masa belajer. 3) Keajegan Suatu keadaan yang menunjukkan kondisi keteraturan sosial yang tetap dan berlangsung secara terus menerus. Dapat tercapai apabila order yang ada tetap eT ee a konsisten dan terpelihara, Contoh : setiap pagi siswa ke sekolah dengan seragam, mengikuti pelajaran atau kegiatan di sekolah. 4) Pola Corak hubungan sosial yang tetap dalam berinteraksi sosial. Terbentuk cukup lama daberulang-ulang. Muncul menjadi mode yang tetap untuk i" dicontoh, Conioh : pola penggunaan waktu / jadwal kegiatan rutin dari pagi - sore £. Fungsi Sosiali Sosialisasi merupakan proses pembelajaran nilai dan norma sosial untuk membentuk si perilaku dan kepribadian individu dalam masyarakat ‘Adapun fungsi sosialisasi adalah 1) Membentuk pola perilaku dan kepribadian individu berdasarkan kaidah nilai dan norma suatu masyarakat 2) Menjaga keteraturan hidup dalam masyarakat atas keragaman pola tingkah laku berdasarkan nilai dan norma yang 3) Menjaga integrasi kelompok dalam masyarakat g Tujuan Sosialisasi 1) Memberikan ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan seseorang untuk ‘melangsungkan kehidupannya ditengah-tengah masyarakat 2) Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif dan ‘mengembangkan kemampuan untuk membaca , menulis dan bercerita. jarkan 3) Membantu seseorang mengendalikan fungsi ~ fungsi organik melalui tatihan mawas diti 4) Menanamkan kepada seseorang nilai dan kepercayaan pokok yang ada dalam masyarakat h. Tahap Sosialisasi ‘Menurut George Herbert Mead sosialisasi yang dilakukan seseorang melalui tahap —tahap 1) Tahap persiapan ( Preparatory Stage ) Dialami anak sejak manusia dilahirkan saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya . Pada masa elakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna 2) Tahap Meniru ( Play Stage ) Ditandai semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran —peran yang anak mul dilakukan orang dewasa. 3) Tahap siap bertindak ( Game Stage ) Yaitu peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran 4) Tahap penerimaan norma kolektif ( Generalized stage) Yaitu seorang anak dianggap telah dewasa , dia sudah mulai menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Macam-macam So: Ditinjau dari bentuknya 1) Sosialisasi primer, merupakan bentuk sosialisasi pertama yang diterima oleh individu dilingkungan keluarga 2) Sosialisasi sekunder, memperkenalkan individu ke dalam lingkungan di luar keluarganya seperti sekolah , Hingkungan bermain , media massa atau lingkungan kerja Ditinjau dari polanya 1) Sosiatisasi represif , merupakan bentuk sosialisasi yang menekankan pada pemberian hadiah (reward ) dan hukuman ( punishment ) 2) Sosialisasi partisipatoris , bentuk sosialisasi_ yang dilakukan dengan mengutamakan partisipasi anak Tipe sosialisasi 1) Sosialisasi formal, melalui lembaga yang berwenang melalui ketentuan yang berlaku dalam Negara seperti pendidikan sekolah dan pendidikan militer 2) Sosialisasi informal , terdapat di dalam masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan seperti antar teman, sesame anggota club, kelompok sosial yang ada dalam masyarakat Media/agen Sosialisasi 1) Keluarga © Merupakan kelompok primer yang memiliki intensitas tinggi untuk megawa: perilaku anggota keluarganya secara maksimal © Orang tua berperan mendidik anak agar kehadirannya dapat diterima oleh masyarakat Sosialisasi diberikan oleh orang twa kepada anak agar membentuk cirri khas kepribadiannya ‘© Sosialisasi sering bersifat otoriter / memaksa anak untuk mematuhi nilai dan norma sosial 2) Kelompok bermain © Dilakukan antar teman sebaya maupun tidak sebaya ‘© Terjadi secara ekualitas (hubungan sosialisasi yang sederajat) + Hubungan pertemanan yang tidak sebaya-tetap dapat membentuk hubungan yang sederajat Kelompok bermain ikut menentukan cara berperilaku anggota kelompoknya © Menjadi bagian dari subkultur yang dapat memberikan pengaruh positif atau negatif’ 3) Sekolah ‘+ Berperan dalam proses sosialisasi sekunder oe + Melibatkan interaksi yang tidak sederajat (antara guru dengan murid ) dan interaksi yang sederajat (murid dengan muti ) © Cakupan sosialisasi lebih Iuas © Berorientasi untuk mempersiapkan penguasaan peran siswa pada masa ‘mendatang Menanamkan nilai kedisiplinan yang lebih tinggi dan mutlak 4) Lingkungan kerja © Diutamakan untuk mencapai kesuksesan dan keunggulan hasil kerja Sosialisasi tahap lanjut setelah memasuki masa dewasa # Adaptasi dalam proses sosialisasi lingkungan kerja dilakukan berdasarkan tuntutan sistem « Intensitas sosialisasi tertinggi dilakukan antar kolega 5) Media massa © Dilakukan untuk menghadapi masyarakat luas , «Pesan sosialisasi lebih bersifat umum ‘© Diperlukan peran serta masyarakat untuk bersikap selektif terhadap informasi yang akan diserap oleh anak ‘© Sosialisasi mengikuti segala bentuk perkembangan dan perubahan sosial yang bersifat universal + Berperan penting untuk menyampaikan nilai dan norma untuk menghadapi masyarakat yang heterogen 3. Interaksi Sosial Dan Bentuk - Bentuknya a, Proses interaksi Sosial Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang terjadi antar individu , individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok dalam bentuk kerjasama atau persaingan, Citi — ciriinteraksi sosial menurut Charles P. Loomis 1) Jumlah pelakunya dua orang atau lebih 2) Adanya komunil 3) Adanya tujuan yang akan dicapai 4) Adanya dimensi waktu, meliputi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang, b. Syarat Interaksi Sosial 1) Komunikasi Yaitu proses penyampaian pesan kepada seseorang sehingga pesan dapat diterima an dipahami, Syarat komunikasi yaitu adanya komunikan (orang yang diajak komunikasi ) dan pesan yang disampaikan. 2) Kontak sosial Yaitu bertemunya dua pihak atau lebih secara fisik, baik tanpa alat maupun dengan menggunakan simbul dengan alat. 8) Bentuk-bentuk kontak sosial : © Kontak sosial antar individu © Kontak sosial antar kelompok * Kontak sosial antara individu dengan kelompok ‘+ Kontak sosial berdasarkan tindakan/tanggapan ‘+ Kontak sosial positif yang mengarah pada kerjasama = ‘+ Kontak sosial negatif yang mengarah pada pertentangan, + Kontak sosial berdasarkan sifatnya + Kontak sosial primer yaitu kontak sosial yang terjadi secara langsung (bertatap muka ) + Kontak sosial sekunder yaitu Kontak sosial yang dilakukan melalui pihak ketiga atau menggunakan alat (media ) + Kontak sosial sekunder langsung ‘+ Kontak sosial sekunder tidak langsung Melalui pihak ketiga contob titip surat ©. Faktor -faktor yang mempengaruhi interaksi interaksi sosial Faktor interaksi sosial yaitu Idesimesi , artinya : + Identifikasi yaitu kecenderungan untuk berperilaku sama dengan pihak lain yang jadi idolanya. ‘ Simpati yaitu rasa tertarik yang kuat kepada pihak lain. Simpati berkaitan dengan perasaan. * Motivasi yaitu dorongan, rangsngan dan pengaruh yang diberikan kepada seseorang dari orang lain secara rasional dan kits, ‘+ Empati yaitu perasaan, sikap, dan perilaku seseorang yang larut atau ikut ‘merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. + Sugesti yaitu pengaruh emosional/batin yang kuat dari pihak lain sehingga kita ‘mau mengikuti dan menuruti nya tanpa berfikir secara rasional.terjadi bila pihak penerima dilanda emosi. © Imitasiyaitu proses peniruan terhadap orang lain, berkaitan dengan sikap, perilaku dan gaya hidup. 4. Jenis interaksi 1) Proses Asosiatif Yaitu proses sosial yang mengarah pada persatuan. Adapun bentuk-bentuk proses asosiatif antara lain + Kerjasama /eooperasi + Faktor terjadinya kerjasama © Punya tujuan sama * Adanya keuntungan pribadi + Keinginan untuk mencapai hasil yang lebih besar + Punya tujuan untuk menolong orang lain |) Akomodas Yaitu usaha-usaha untuk meredakan pertentangan, Tujuan akomodasi + Dapat mengurangi pertentangan baik antar individu/antar kelompok + Dapat mencegah terjadinya ledakan pertikaian untuk sementara waktu + Dapat menjalin Kerjasama antar kelompok sosial yang terpisah secara psikologis dan kebucayaan + Dapat mengusahakan peleburan antar kelompok sosial yang terpisah b) Asimilasi Yaitu proses sosial yang ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antar individwkelompok dan usaha mempertinggi Kesatuan tindakan.sikap dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan bersama Syarat Asimilasi # Ada perbedaan kebudayaan + Ada pergaulan secara langsung dan intensif cukup lama + Ada budaya dari masing-masing kelompok pada proses asimilasi Faktor pendorong Asimilasi + Toleransi yang mengarah pada komunikasi ‘© Sikap menghargai terhadap budaya lain ‘© Sikap terbuka dari penguasa ‘© Ada perkawinan campuran (amalgamasi) * Ada persamaan unsur-unsur budaya © Ada musuh bersama dati luar + Keseimbangan kesempatan bidang sosial ekonomi Faktor penghambat Asimilasi + Perbedaan ciri-cir fisik + Kehidupan terisolir © Rasa takut terhadap budaya Iuar ‘+ Anggapan bahwa budaya lain lebih ting ‘© Pengetahuan yang kurang terhadap budaya yang dihadapi 2) Proses Disosiatif a) Persaingan (Competition) Yaitu proses sosial dimana individu/kelompok berusaha mencari keuntungan ‘melalui bidang-bidang kehidupan yang menjadi pusat perhatian umum, tanpa ‘menggunakan ancaman atau kekerasan. Fungsi persaingan + Menyalurkan keinginan-keinginan individu ( kelompok yang kompetitif) © Sebagai jalan menyalurkan Keinginan, kepentingan dan nilai-nilai yang ‘menjadi pusat perhatian Os ee Ee Se + Sebagai alat seleksi atas dasar seks dan sosial " ‘ Sebagai alat penyaring warga secara fungsional + Dapat mendorong seseorang belajar, bekerja dan berjuang lebih keras, © Dapat membantu usaha-usaha pemilihan sesuatu yang sesuai dengan keinginan public. Contoh : pemilihan pemimpin Ciri-citi persaingan Ada sejumlah orang/kelompok yang sama-sama menginginkan sesuatu ‘yang jumlahnya terbatas © Masing-masing berusaha keras untuk memperoleh sesuatu yang iinginkan secara sporti. ‘+ Dalam bersaing tidak terjadi benturan fisik dan usaha saling menjatuhkan ‘+ Persaingan terjadi hampir disemua segi kehidupan. b)_ Kontravensi (controvension) Yaitu proses sosial yang berada diantara persaingan dengan konflik. Atu sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau terhadap unsure-unsur kebudayaan statu golongan tertentu. ‘Tanda-tanda kontravensi Gejala ketidak pastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana Perasaan tidak suka yang disembunyikan + Kebencian atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang Sikap tersembunyi dapat berubah menjadi kebeneian Bentuk-bentuk kontravensi Penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, kekerasan dan mengacaukan rencana pihak lain. * Kontravensi sederhana Menyangkal pernyataan orang lain di depan umum, memaki-maki melalui surat- surat selebaran, mencerca, memfitnah,melempar beban, dan pembuktian pada orang lain. ontravensi umum © Kontravensi intensif Penghasutan menyebar desas-desus dan mengecewakan pihak lain. * Kontravensi rahasia Mengumumkan rahasia pihak lain dan pengkhianatan, * Kontravensi taktis Mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain. Memaksa pihak Jain untuk menyesuaikan diri atau konformitas dengan kekerasan, provokasi, ataupun intimidasi ©) Pertikaian (konflik) Yaitu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan kekerasan. eT Tea a 4. Penyimpangan Dan Pengendalian S a. Penyebab perilaku menyimpang 1) Penyerapan nilai dan norma dalam proses sosialisasi yang tidak maksimal © Adanya anomie (ketidaksesuaian antara harapan dengan kondisi_ yang sebenamya Adanya hubungan differensiasi ( agen sosialisasi menyampaikan proses sosialisasi yang berbeda beda sehingga menimbulkan konflik internal hingga seseorang melakukan perilaku menyimpang) © Adanya pemberian julukan / label / cap pada seseorang yang melakukan perbuatan menyimpang # Sikap mental yang tidak sehat © Dorongan kebutuhan ekonomi * Pelampiasan rasa kecewa # Pengaruh lingkungan dan media massa * Keinginan untuk dipuji / gaya-gayaan 2) Sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna Faktornya : kesulitan komunikasi.perbedaan tingkaah taku, dan tidak adanya konsep diri.Adanya perbedaan antara yang d yang dilihat dan dialami dalam kehidupan nyata. 3) Sebagai hasil sosialisasi nilai sub kebudayaan menyimpang Karena lingkungan pergaulan atau warisan budaya masyarakat, Subkultur menyimpang menunjukkan adanya aturan ,nilai, norma , gaya hidup atau Kebiasaan yang bertentangan dengan subkultur dominan b. Jenis perilaku menyimpang 1) Berdasarkan sifatnya/ dampaknya © Penyimpangan Positif: yaitu penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial. ‘+ Penyimpangan Negatif : yaitu penyimpangan yang cenderung bertentangan dan jarkan (nilai dan norma) dengan apa melanggar nilai dan norma di masyarakat 2) Berdasarkan pelakunya + Penyimpangan Individual, yang dilakukan secara individual. + Penyimpangan Kelompok,yang dilakukan secara bersama-sama/berkelompok \pangan campuran 3) Berdasarkan Jenisnya «© Penyimpangan Primer yaitu penyimpangan yang bersifat sementara/temporer, dan hanya menguasai sebagian kecil kehidupan seseorang , masyarakat masih bisa mentolerit/menerima © Penyimpangan Sekunder yaitu penyimpangan sosial yang dilakukan secara + Pen terus menerus, walaupun sudah diberi sanksi dan tidak bisa ditoleransi) 4) Berdasarkan bentuknya ‘+ Penyalahgunaan Narkotika ‘+ Perkelahian Pelajar \ + Penyimpangan Seksual a) Perzinaan : hubungan seks diluar nikah, b) Lesbianisme :hubungan seks oleh sesama wanita ©) Homoseksual : hubungan seks oleh sesama laki-laki d) Kumpul kebo: hidup sebagai suami istri tanpa nikah ©) Sodomi: hubungan seks melalui anus ) Onani: pelampiasan hubungan seks dengan benda, g) Transvestitisme: pemuasan keinginan seks dengan mengenakan pakaian lawan je h)_ Paedophilia: pemuasan keinginan/hubungan seks dengan anak-anak, + Alkoholisme + Kriminalitas/Kejahatan ¢. Pengendalian Sosial Segala proses baik yang mendidik, mengajak bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi kaidah dan nilai ~ nilai sosial yang berlaku 4. Lembaga pengendalian sosial 1) Lembaga Kepolisian, bertugas mengendalikan perilaku warga masyarakat agar dapat memelihara dan mewujudkan ketertiban dan keamanan 2) Lembaga Pengadilan, bertugas menyelidiki , mengusut dan menjatunkan hukuman kepada masyarakat yang melanggar hukum 3) Lembaga Adat, menjadi alat pengendalian sosial pada masyarakat tradisional sneanakan atau tidak direncanakan yang bersifat Lembaga adat memuat nilai dan norma adat istiadat masyarakat setempat agar dapat mengatur seluruh perilaku masyarakat 4) Tokoh Masyarakat 5) Lembaga pendidikan 6) Keluarga 7) Media massa €. Cara Pengendalian Sosial 1) Pengendalian sosial formal Dilakukan seeara sadar dan berkesinambungan untuk membentuk perilaku ividu berdasarkan nilai dan norma sosial Dilakukan melalui lembaga pendidikan dan lembaga hukum 2) Pengendalian sosial Non formal Sering dilakukan oleh masyarakat tradisional melalui desas — desus, ejekan ‘maupun celaan Sifat pengendalian sosial a, Preventif, yaitu pengendalian sosial dilakukan dengan cara mencegah adanya ‘gangguan Contoh : guru menegur siswa yang tidak tertib b. Represif, yaitu dilakukan apabila telah terjadi pelanggaran dan supaya keadaan [rT Eee pulih kembali seperti sedia kala atau mengembalikan keserasian yang pemnah terganggu karena terjadinya pelanggaran i Contoh : Menjatuhkan denda terhadap pelanggar lalu lintas, menskors siswa yang berulang- ulang melanggar peraturan c. Persuasif, dilakukan tanpa kekerasan dengan cara membimbing individu atau kelompok untuk mematuhi nilai dan norma yang berlaku di lingkungan masyarakat . Koersif artinya pengendalian sosial dilakukan dengan cara kekerasan atau paksaan untuk membentuk masyarakat yang tertib sosial Contoh : Apabila pedagang kaki lima isuruh pindah ketempat yang baru tidak ‘mau petugas terpaksa melakukan penggusuran £ Fungsi Pengendalian Sosial a, Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap nilai dan norma sosial b. Memberikan penghargaan ( reward ) bagi warga masyarakat yang menaati nilai dan norma sosial ¢. Menanamkan rasa malu dalam diri individu d. Mengembangkan rasa takut , dalam nilai dan norma individu jika melakukan pelanggaran e. Menciptakan sistem hukum untuk mengatur hubungan masyarakat 5. Struktur Sosial , Konflik Sosial dan Mobilitas Sosial a. Struktur sosial " Dapat diartikan susunan masyarakat secara hierarkhis baik secara vertical maupun horizontal Menurut pendapat beherapa ahi : 1) Soerjono Soekanto Struktur sosial adalah hubungan timbal balik antarposisi sosial dan peran sosial 2) Nasikun Dalam konteks Indonesia struktur sosial dapat dilihat secara horizontal maupun vertical Secara horizontal struktur sosial ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa,agama , adat, ras.yang disebut dengan differensiasi sosial Secara vertikal struktur sosial ditandai ditandai adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan lapisan —lapisan sosial yang disebut dengan stratifikasi sosial b. Bentuk — bentuk Struktur sosial 1) Diferensiasi sosial Pembedaan anggota masyarakat dalam golongan ~ golongan secara horizontal (tidak memandang perbedaan lapisan ) a) Ci osial 1). Ciri fisik, yaitu ditandai dengan perbedaan citi —ciri tertentu seperti warna kulit, bentuk mata, rambut, muka , jenis kelamin irri diferens b) 2), Ciri Sosial, yaitu. adanya perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan perilaku masyarakat Contoh perilaku seorang karyawan berbeda dengan seorang dokter 3). Ciri budaya, yaitu citi yang berdasarkan pada pandangan hidup suatu ‘masyarakat seperti religi, kepetcayaan, sistem kekeluargaan maupun ni nilai yang dianut. Bentuk diferensiasi meliputi perbedaan ras, agama, jenis kelamin,klen,suku bbangsa,asal daerah juga profesi ( pekerjaan ) Stratifikasi Sosial Merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas — kelas secara bertingkat ( hierarkhis ) Unsur — unsur stratifikasi sosial (1) Status sosial yyaitu. merupakan tempat atau posisi seseorang dalam kelompok sosial atau masyarakat secara umum Macam-macam status secara umum : * Ascribed status ( status yang dibebankan ) Yaitu kedudukan yang diperoleh secara otomatis karena keturunan atau bersifiat kodeati( dibawa sejak lahir ) ‘Assigned status (status yang diberikan) Yaitu kedudukan yang diberikan kepada seseorang karena memiliki prestasi atau jasa besar terhadap masyarakat. + Achieved status (status yang diperjuangkan) Yaitu kedudukan yang dicapai dengan usaha-usaha yang disengaja! usaha yang sungguh - sungguh Macam status berdasarkan sifatnya : * Status obyektir Status yang bersifat hierarkis dalam struktur formal/resmi pada organisasi tertentu, ‘© Status subyektif Status yang berasal dari pengakuan dan penilaian masyarakat karena prestasi tertentu. Kriteria umum penentu status , antara lain © Asal usul keturunan ‘© Mutu /kualitas pribadi © Prestasi * Otoritas‘kekuasaan ‘© Budaya suku bangsa yang masih dijunjung tinggi. Contoh : gender dalam agama A \ @ Peran Sosiat Merupakan aspek dinamis dari sebuah kedudukan individu. yang telah berhasil menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan kedudukannya, berarti individu tersebut berhasil melakukan perannya Jadi stratifikasi sosial disebabkan oleh adanya sesuatu yang dihargai dalam masyarakat . Adapun dasar atau kriteria yang dipakai dalam menentukan lapisan sosial adalah © Ukuran kekayaan/materi © Ukuran kekuasaan dan wewenang ‘+ Ukuran Kehormatanikewibawaan © Ukuran ilmu pengetahuan it Stratifikasi sosial (2) Sistem Pelapisan Sosial Tertutup Sistem pelapisan sosial yang membatasi kemungkinan berpindahnya seseorang dari satu lapisan satu ke lapisan yang lain, Satu-satunya jalan untuk pindah lapisan adalah melalui kelahiran, Contoh : masyarakat kasta , sistem rasial maupun masyarakat feodal (2). Sistem Pelapisan Sosial Terbuka Sistem pelapisan sosial yang memberi kesempatan pada setiap anggota untuk berpindah dari satu lapisan satu ke lapisan yang lain. Ini berfungsi sebagai perangsang masyarakat dalam mélakukan pembangunan. Contoh terdapat pada masyarakat industri, masyarakat pertanian yang telah mengalami gelombang modemnisasi 3). Sistem Pelapisan Sosial Campuran Sistem pelapisan sosial yang membatasi kemungkinan pindah lapisan pada bidang tertentu, tetapi membiarkan untuk pindah lapisan pada bidang yang Iain, Bentuk — bentuk stratifikasi sosial (1), Stratifikasi atas dasar Kasta Ciri-ciri stratifikasi atas dasar kasta di India antara lain © Keanggotaan kasta diperoleh melalui keturunan ‘+ Sifat keanggotaannya abadi ‘+ Interaksi antar kasta terjadi seeara kaku ‘+ Perkawinan bersifat Indogami/sederajat ‘© Anggota kasta terikat oleh status yang sudah ditetapkan Perbandingan uurutan kasta di India dan Bali No India Bal 1 | Brahmana (pendeta) “Tri wangsa (Ida Bagus ) 2 | Ksatria (raja dan bangsawan) | Tri wangsa ( Tjokorda, Dewa, Bagus ) 3 | Waisya (pengusaha, Tei wangsa (J gusti, Gusti) pedagang kaya) 4 | Suara (rakyat jelata) Taba 7 sudra (pande, Kbon, pasek ) Q). Stratifikasi atas dasar Keahlian / profesi Menurut Astrid Susanto, ada beberapa pelapisan dalam profesi Kerja antara lain ‘© Elit: Konglomerat, pejabat tinggi negara atau orang yang punya posisi penting. ‘© Professional : orang yang ahli dalam bidang_pekerjaanku, contoh dokter,profesor ‘© Semi Profesional : tenaga menengeh yang menguasai pekerjaannya, Contoh : guru, pustakawan dan paramedic + Tenaga trampil : tenaga menengah yang punya ketrampilan tertentu, Contoh : sopir, penjahit, tukang kayu + Tenaga semi trampil : pekerja tanpa menguasai ketrampitan tertent. Contoh : pelayan toko/restaurant «Tenaga tidak terlatih dan tidak terdidik. Contoh: PRT Q). Steatifikasi atas dasar Kekuasaan / politik Menurut Mac Iver ada tiga tipe ekuasaan yaitu ‘+ Tipe Kasta.terdapat pada masyarakat kasta yang tegas dan kaku ‘© Tipe Oligarkis, pada masyarakat feodal yang sudah berkenbang dengan sistem pemerintahan monarkhi parlementer. © Tipe Demokratis, pada masyarakat yang sudah majurasional, dan terbuka. Ciri-ciri pola umum stratifikasi sosial atas dasar kekuasaan ‘ola umum Kasia ‘Oligarkhis Demokratis Garis Tess Tega Ehstis pembatas, antar Japisan Mobilitas verikal] Sulitditembus | Bisa ditembus ‘Mudah ditembus Tnteraksisosial | Kaku ‘Tidak Kaku Tidak kaku Penentu status — | Asal usul dan’ ‘Asal usul dan “Asal usul/keturunan tak sosial abadi diperjuangkan penting Kekuasaan ‘Mutlak raja Raja, tidak mutlak ada PM_ | rakyat sebagai pemerintah (4), Stratifikasi atas dasar Rasialisme/warna kulit, ‘+ Di Amerika disebut segregation ‘© Di Aftika disebut appartheih ‘+ Di Australia disebut white policy/politik putih 7

Anda mungkin juga menyukai