Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan ini adalah agar mahasiswa memahami
Pancasila sebagai ideologi ,yang meliputi sebagai berikut : (a) pengertian edeologi.
(b) Makna ideologi bagi Negara (c) Perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi
lain (liberalisme dan sosialisme), (d) Pancasila sebagai ideologi terbuka.
A.Pengertian Ideologi
1. Arti Ideologi
Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk idea dan logos, yang berasal
dari bahasa Yunanmi eidos dan logos. Secara sederhana idcologi berarti suatu
gagasan yang berdasarkan pemikiran yang sedalam-dalamnya dan merupakan
pemikiran filsafat. Dalam arti kata luas istilah ideologi dipergunakan untuik segala
kelompok cita-cita, nilai-nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan yang menjadi
dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif Dalam artian mi ideologi disebut terbuka.
Dalam arti sempit ideologi adalah gagasan atau teori yang menyeluruh tentang
makna hidup dan nilai-nilai yang mau menentukkan dengan mutlak bagaimana
manusia harus hidup dan bertindak, dalam artian ini disebut juga ideologi tertutup.
Kata ideologi wring juga dijumpai jumpai untuk pengertian memutlakkan gagasan
tertentu, sifat tertutup dimana teori-teori bersifat pura pura dengan kebenaran tertentu,
tetapi menyembunyikan kepentigan kekuasaan tertentu yang bertentangan dengan
teorinya.

Dalam hal ini ideologi diasosiasikan kepada hal yang bersifat negatif. Ideologi
juga diartikan sebagai ajaran, doktrin, teori, atau ilmu yang diyakini
kebenarannya,yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya
dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara (Bahan Penataran BP-7 Pusat,1993). Suatu
pandangan hidup akan meningkat menjadi suatu falsafat hidup.Sedangkan
kristalisasinya kemudian membentuk suatu ideologi. Keterikatan ideologi dengan
pandangan hidup akan membedakan ideologi suatu bangsa dengan bangsa lain.
Dalam praktek orang menganut dan mempertahankan ideologi karena
memandang ideologi itu sebagai cita-cita,ideologi merumuskan cita-cita hidup. Oleh
sebab itu, menurut Gunawan Setiatdja (1993) ideologi dapat dirumuskan sebagai
seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas,yang dijadikan pedoman
dan cita-cita hidup.

Dewasa ini ideologi telah menjadi suatu pengertian yang komplcks Dalam
pekembangan itu ideologi mempunyai arti yang berbeda

1. Pertama, ideologi diartikan sebagai welianschuung,yaitu pengctahuan yang

mengandung pemiktan-pemikian besar,cita-citn besar,mengenai sejarah,manusia,

masyarakat,Negara (science of ideas).Dalam pengertian ini kerap kali ideologi

disamakan artinya dengan ajaran filsafat.

2. Kedua, ideologi diartikan sebagai pemikiran yang tidak memperhatikan


kebcnaran intemal dan kenyataan empiris,ditujukkan dan tumbuh berdasarkan
pertimbangan kepentingan tertentu dan karena itu ideologi cenderung menjadi
bersifat tertutup.
3. Ketiga,ideologi diartikan sebagai beliefsistem dan karena itu berbeda dengan
ilmu, filsafat,ataupun ideologi yang secara formal merupakan suatu knowledge sistem
(bersifat refleksif, sistematis, dan kritis).
2. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

Ideologi adalah istilah yang sejak lama telah dipakai dan menunjukkan
beberapa arti. Semua arti itu menurut Destutt Dewan Tracy pada tahun 1796,
memakai istilah ideologi dengan pengertian science of ideas, yaitu suatu program
yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat prancis.
Namun Napoleon mencemoohkan sebagai khayalan belaka yang tidak akan
mempunyai kenyataan rill.
Terdapat empat tipe ideologi (BP-7 Pusat, 1991; 384), yaitu sebagai berikut:

1. Ideologi konservatif, yaitu ideologi yang memelihara keadaan yang ada (status

qou), setidak-tidaknya secara umum, walaupun membuka kemungkinan perbaikan

hat-hal teknis.

2. Kontra ideologi, yaitu melegitimasikan penyimpangan yang ada dalam masyarakat

sebagai sesuatu yang dianggap baik.

3. Ideologi reformis, yaitu berkehendak untuk merubah keadaan.

4. Ideologi revolusioner, yaitu ideologi yang bertujuan mengubah seluruh sistem nilai

masyarakat itu.

Kita mengenal istilah ideologi, seperti ideologi Negara, ideologi bangsa, dan ideologi
nasional. Ideologi Negara khusus dikaitkan dengan pengaturan penyelenggaraan
pemerintahan negara. Sedangkan ideologi nasional mengakup, ideologi Negara dan
ideologi yang berhubungan dengan pandangan hidup bangsa. Bagi bangsa Indonesia,
ideologi nasionalnya tercermin dan terkandung dalam Pembentukan UUD
1945,Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diatikan "sebagai suatu pemikiran
yang memuat pandangan dasar dan cita cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat,
hukum dan Negara Indonesia, yang narasumber dari kebudayaan Indonesia”.
B. Makna Ideologi Bagi Negara
Pancasila sebagai ideologi nasional mengandung nilai – nilai budaya bangsa
Indonesia, yaitu cara berfikir dan cara kerja perjuangan. Pancasila bersifat
integralistik, yaitu tentang Hakikat Negara yang dilandasi dengan konsep kehidupan
bernegara, pancasila yang melandasi kehidupan bernegara menurut Supomo adalah
dalam kerangka Negara integralistik, untuk membedakan paham-paham yang
digunakan oleh pemikir kenegaraan lainnya. Untuk memahami konsep pancasila
bersifat integralistik, maka terlebih dahulu kita harus melihat beberapa teori (paham)
mengenai dasar negara, yaitu sebagai berikut:
1. Teori Perseorangan (individualisme)
Sarjana-sarjana yang membahas teori individualistik adalah Herbert Spncer
(1820-1903) dan Horold J. Laski (1893-1950). Pada intinya menurut teori ini, Negara
adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun kontrak antara seluruh orang
dalam masyarakat itu (soasial contrac).
2. Teori Gabungan (Class Theory)
Teori ini diajarkan, antara lain Karl Marx (1818-1883). Menurut Karl Marx,
Negara merupakan penjelmaan dari pertentangan – pertentangan kekuatan ekonomi.
3. Teori Kebersamaan (Integralistik)
Teori Integralistik semula diajarkan oleh Spinoza, Adam Mulher, dan lain-lain
yang mengemukakan bahwa Negara adalah suatu susunan masyarakat yang integral
diantara semua golongan dan semua bagian dari seluruh anggota masyarakat.
Persatuan masyarakat itu merupakan persatuan masyarakat organis. Pancasila bersifat
integralistik karena:
a. Mengandung semangat kekeluargaan dalam kebersamaan,
b. Adanya semangat kerja sama (gotong-royong),
c. Memelihara persatuan dan kesatuan, dan
d. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
C. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Lain

Pancasila berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya seperti kapitalisme dan


Komunisme. Beda kedua ideologi ini telah terlebih dahulu lahir sebagai pemberi
pemikiran filosofis yang kemudian dituangkan dalam perumusan ideologi dan
setelahnya baru diwujudkan dalam konsep-konsep politik jangka waktu yang dilalui
keseluruhan proses ini bisa sampai puluhan tahun. Manifesto komunis, misalnya
diumumkan pada tahun 1841 sebagai pernyataan ideologi dari filsafat marxisme.
Konsep politiknya diwujudkan pada tahun 1917 dalam revolusi oktober di Rusia.
1. Ideologi Riberalisme

Inggris lah yang memulai timbulnya liberalisme yang diakibatkan oleh


pemikiran yang disebut zaman pencerahan (aufklarung) yang menyatakan bahwa
manusia memberikan penghargaan dan kepercayaan besar pada rasio. Ajaran
liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak Ia lahir dan
tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Termasuk penguasa kecuali dengan
persetujuannya. Hak asasi tersebut memiliki nilai-nilai dasar, yaitu kebebasan dan
kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak, yaitu
kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah kekayaan material yang
melimpah dan dicapai dengan bebas. Ancaman dari paham liberalisme hampir tidak
dapat digolongkan dalam uraian sejarah tergambar dalam ancaman golongan
komunis.

2. Ideologi sosialisme

Tokoh utama yang menganjurkan komunisme adalah Karl Marx (1818-1883),


tokoh sosialis revolusioner yang banyak menulis naskah bidang sosial dan ekonomi.
Ajaran komunis didasarkan atas kebendaan. Oleh karena itu, komunisme tidak
percaya kepada Tuhan. Bahkan agama dikatakan sebagai racun bagi masyarakat
ajaran tersebut jelas bertolak belakang dengan ajaran Pancasila.

D. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

1. Arti pancasila sebagai ideologi terbuka

Ciri khas ideologi adalah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan
dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan budaya
masyarakatnya sendiri. Dasarnya dari konsekuensi masyarakat, tidak diciptakan oleh
negara melainkan ditemukan dalam masyarakat sendiri. Oleh sebab itu, ideologi
terbuka adalah milik diri semua rakyat masyarakat dapat menemukan dirinya
didalamnya. Ideologi terbuka bukan hanya dapat dibenarkan melainkan dibutuhkan.
Nilai-nilai dasar menurut pandangan negara modern bahwa negara modern hidup dari
nilai-nilai dan sikap-sikap dasarnya.

Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan


perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat
ideologi terbuka itu, sebenarnya terdapat dalam penjelasan umum UUD 1945, yang
menyatakan “… … terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum
dasar yang tertulis itu itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-
aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang
yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya, dan mencabutnya."

2. Faktor pendorong keterbukaan ideologi pancasila

Faktor yang mendorong pemikiran keterbukaan ideologi pancasila (BP-7 Pusat, 1993,
adalah sebagai berikut:
a. Kenyataan dalam proses pembangunan dan dinamika masyarakat yang
berkembang secara cepat
b. Kenyataan menunjukkan bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan
terbuka cenderung merupakan perkembangan dirinya
c. Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau
d. Tekad memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat
abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka
mencapai tujuan nasional.
3. Sifat ideologi

Kebenaran pola pikir seperti terurai di atas adalah sesuai dengan sifat ideologi
yang yang memiliki 3 dimensi penting sebagai berikut:
a. Dimensi realitas
b. Dimensi Idealisme
c. Dimensi fleksibilitas
4. Batas-batas keterbukaan ideologi pancasila

Sungguhpun demikian, keterbukaan Ideologi Pancasila ada batas-batasnya


yang tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut:
a. stabilitas nasional yang dinamis
b. Larangan paham liberal
c. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan
masyarakat
d. Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus

Anda mungkin juga menyukai