Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Publikasi Pendidikan Submitted : 23/03/2019

http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend Reviewed : 20/05/2019


Volume 9 Nomor 2, Juni 2019 Accepted : 01/06/2019
p-ISSN 2088-2092 e-ISSN 2548-6721 Published : 30/06/2019

Sikap Nasionalisme di SMP N 1 Muaro Jambi

Sardjo1, Lois Kusumawati Setiawan


1
Guru Fisika SMP N 3 Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi
2
Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi
loiskusumawatisetiawan@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai bagaimana gambaran sikap nasionalisme atau
semangat kebangsaan yang dimiliki oleh siswa-siswi SMP N 1 Muaro Jambi kelas VIII A dan VIII B.
Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan di analisis menggunakan dengan menggunakan
statistika deskriptif. Hasil dari data angket diolah menggunakan software atau aplikasi SPSS. Data
kuantitatif yang berbentuk angka-angka kemudian dijumlahkan atau dikelompokan sesuai dengan
bentuk instrumen yang digunakan. Bentuk instrumen yang digunakan adalah skala likert. Penelitian ini
mengungkap bagaimana karakter siswa-siswi di SMP N 1 Muaro Jambi khususnya pada kelas VIII A
dan VIII B, sehingga dapat diamati secara mendalam apakah mereka memiliki sikap nasionalisme atau
semangat kebangsaan. Berdasarkan kesimpulan, semangat kebangsaat atau nasionalisme yang dimiliki
oleh siswa-siswi di SMP N 1 Muaro Jambi khususnya kelas VIII A dan VIII B cenderung baik, hal
tersebut dibuktikan dengan tingginya nilai rata-rata yang didapatkan yaitu pada kelas VIII A didapat
nilai rata-ratanya sebesar 84,0667 dan pada kelas VIII B nilai rata-ratanya sebesar 84,0333

Kata kunci: Pendidikan, nasionalisme, siswa.

ABSTRACT
The purpose of this study was to assess how the nationalism or nationalist attitude of Muaro
Jambi Middle School 1 class VIII A and VIII B. depicted the research data in the form of quantitative
data and analyzed using descriptive statistics. The results of the questionnaire data are processed
using SPSS software or applications. Quantitative data in the form of numbers are then summed or
grouped according to the form of the instrument used. The form of the instrument used uses a Likert
scale. This research reveals how the character of students in Muaro Jambi Middle School 1 especially
in class VIII A and VIII B, so that it can be observed in depth whether they have an attitude of
nationalism or nationalism. Based on the conclusions, the nationalistic spirit or nationalism possessed
by students in Muaro Jambi Middle School 1, especially class VIII A and VIII B tends to be good, this
is evidenced by the high average values obtained, namely in grade VIII A the average value is
obtained amounting to 84.0667 and in class VIII B the average value is 84.0333.

Keywords: Education, nationalism, Student.

PENDAHULUAN 2018:74). Pendidikan adalah salah satu bentuk


Pendidikan merupakan salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis
faktor yang sangat penting artinya dalam dan sarat perkembangan (Vidianto, 2018:92)
kehidupan berbangsa dan bernegara, kemajuan Membangun karakter bukanlah
suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemajuan merupakan produk instan yang dapat langsung
pendidikan bangsa itu. Dalam era globalisasi dirasakan sesaat setelah pendidikan tersebut
yang terjadi saat ini membawa dampak yang diberikan. Pendidikan itu sendiri merupakan
sangat besar bagi masyarakat indonesia sikap sadar dan disengaja untuk
terutama mengenai pendidikan karakter mengembangkan potensi yang ada dalam diri
bangsa. (Misrawati, 2017:66). Pendidikan anak, salah satunya adalah kekuatan karakter
merupakan faktor penting bagi kelangsungan (Dewi dan Handayani, 2019:1)
kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang Sedangkan dalam melaksanakan
memegang peranan tinggi di seluruh sektor pendidikan karakter siswa harus memiliki
kehidupan. (Putro dan Widyoningtias, sikap nasionalisme. Nasionalisme Indonesia

117
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 9 Nomor 2, Juni 2019| 118

adalah nasionalisme yang integralistik dalam Berdasarkan uraian tersebut penelitian


arti yang tidak membeda-bedakan masyarakat ini bertujuan untuk menilai bagaimana
atau warga negara atas dasar golongan atau gambaran sikap nasionalisme atau semangat
yang lainnya, melainkan mengatasi segala kebangsaan yang dimiliki oleh responden.
keanekaragaman itu tetap diakui (Affan dan Melalui penyebaran angket atau kuisioner
Maksum, 2016:68). maka dapat diamati bahwa setiap responeden
Nasionalisme berasal dari kata nation memiliki karakter yang berbeda. Oleh sebab
yang berarti bangsa, kata bangsa memiliki arti: itu perlu ditanamkan sikap nasionalisme yang
(1) kesatuan orang yang bersamaan asal merata pada setiap peserta didik sejak dini,
keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya serta yaitu mulai dari pendidikan sekolah dasar
berpemerintahan sendiri; (2) golongan hingga jenjang perguruan tinggi.
manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan Dalam konteks pendidikan Indonesia
yang mempunyai asal-usul yang sama dan sifat Pendidikan Pancasila dan Pendidikan
khas yang sama atau bersamaan; (3) kumpulan kewarganegaraan telah menjadi simbol dari
manusia yang biasanya terikat karena kesatuan upaya membangun karakter bangsa. Kedua
bahasa dan kebudayaan dalam artian umum, mata pelajaran ini, dalam Undang-Undang
dan yang biasanya menempati wilayah tertentu Pendidikan Tinggi yang di syahkan oleh DPR
dimuka bumi. (Affan dan Maksum, 2016:66- 13 Juli yang lalu, wajib diajarkan di perguruan
67). tinggi, bersama mata pelajaran Bahasa
Pendidikan menjadi faktor penting Indonesia dan Agama. Kedua mata pelajaran
penguat karakter bangsa Indonesia, sekolah atau mata kuliah ini, terutama setelah masa
memiliki kewajiban untuk memelihara dan Reformasi seolah menjadi titik pusat
menguatkan nilai-nilai nasionalisme peserta pembelajaran karakter bangsaan dari sejak
didiknya demi terwujudnya pembinaan yang Pendidikan Dasar hingga Pendidikan tinggi.
berkelanjutan dalam rangka menguatkan Keduanya memang memiliki posisi strategis,
nasionalisme di persekolahan (Sutiyono dan untuk membentuk watak, moral dan jiwa
Suharno, 2017:2). Pendidikan di Indonesia bangsa.
dalam rangka untuk membentuk karakter Berdasarkan uraian latar belakang,
bangsa yang bermartabat, maka sangat penelitian ini mengungkap bagaimana karakter
membutuhkan pendidikan karakter kebangsaan siswa-siswi di SMP N 1 Muaro Jambi
agar karakter-karakter yang sudah digali khususnya pada kelas VIII A dan VIII B,
melalui kepribadian bangsa Indonesia oleh sehingga dapat diamati secara mendalam
para pahlawan terutama karakter nasionalisme apakah mereka memiliki sikap nasionalisme
dapat tertanam di dalam diri peserta didik. atau semangat kebangsaan.
Melalui penanaman karakter nasionalisme
tersebut, maka Indonesia akan memiliki masa METODE PENELITIAN
depan yang cerah. (Widiatmaka, 2016:25). Jenis Penelitian
Semangat kebangsaan merupakan Penelitian ini termasuk penelitian
salah satu aspek yang ada dalam 18 nilai deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif
karakter yang menjadi acuan pembentukan merupakan penelitian yang dimnaksudkan
karakter. 18 karakter tersebut yaitu: religius, untuk mengumpulkan informasi mengenai
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, status suatu gejala yang ada, keadaan gejala
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat menurut apa adanya pada saat penelitian
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai dilakukan. Selain itu penelitian ini
prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli harapan hasil informasi yang didapatkan dapat
sosial, dan tanggung jawab. Karakter semangat diberlakukan secara umum yakni untuk
kebangsaan merupakan salah satu sikap yang populasi penelitian. Jadi penelitian deskriptif
diharapkan dimiliki oleh setiap Pemuda kuantitatif merupakan suatu kegiatan untuk
Indonesia (Ismaya dan Romadlon, 2017:143) mengumpulkan informasi secara luas
Manusia adalah makhluk sosial, mengenai suatu peristiwa suatu variable.
dimana manusia tidak bisa melepaskan dirinya Prosedur Penelitian
dari kehidupan bermasyarakat. Kehidupan 1. Tahap persiapan
sehari-hari manusia dalam lingkungan  Penentuan subjek penelitian
masyarakat tidak lepas dari kebudayaan, sebab  Membuat instrument
stiap saat selalu berurusan dengan hasil-hasil penelitian
kebudayaan (Amir, Rudi., 2017:127)

Sardjo1, Lois Kusumawati Setiawan2. Sikap Nasionalisme di SMP N 1 Muaro… , halaman 117-124
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 9 Nomor 2, Juni 2019| 119

 Validasi instrumen berupa


angket Instrumen Penelitian
2. Tahap pelaksanaan Sugiyono dalam Alwan dkk (2009),
 Uji coba angket menjelaskan instrument penelitian adalah suatu
 Pemberian angket alat yang digunakan untuk mengukur
3. Tahap penyelesaian fenomena alam maupun sosial. Instrumen
 Mengolah data hasil penelitian penelitian sangat berperan penting dalam
 Menarik kesimpulan menentukan kualitas suatu penelitian karena
penelitian validitas atau kesahihan data yang diperoleh
sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas
Tempat dan Waktu Penelitian instrumen yang digunakan, disamping
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 prosedur pengumpulan data yang ditempuh.
Muaro Jambi dengan menggunakan kelas VIII Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
A dan VIII B. Waktu penelitian ini dilakukan berupa angket atau kuesioner. Angket atau
pada tanggal 22 Maret 2019. kuesioner adalah seperangkat pernyataan atau
pertanyaan tertulis yang diberikan kepada
Subjek Penelitian responden untuk dijawab (Arikunto dalam
Populasi Alwan dkk, 2013). Angket ini berupa daftar
Populasi adalah wilayah generalisasi pernyataan yang dibuat peneliti dan harus
yang terdiri atas obyek/subjek yang dijawab oleh responden. Berikut kisi-kisi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu angket dalam penelitian ini:
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono
dalam Alwan dkk, 2009)
Tabel 1 Populasi Penelitan
No Nama Kelas Jumlah Populasi
Sekolah Siswa Penelitian
1. SMP N 1 VIII A 30 orang 30 orang
Muaro Jambi
2 SMP N 1 VIII B 30 orang 30 orang
Muaro Jambi

Tabel 2. Kisi- Kisi Indikator Instrumen Sikap Nasionalisme


No Indikator Nomor Nomor Kisi- kisi butir soal Jumlah
item item item
Positif negati
ve
1. Patriotik 1,3 2 a. Mencintai tanah air 6
dan bangsa, bangga
berbangsa dan
bernegara Indonesia
b. Menghargai jasa
4 pahlawan di masa
lampau.
c. Berjiwa tangguh
5,7 dan pantang
menyerah
2. Rela berkorban 8 6 a. Mengutamakan 4
untuk kepentingan kepentingan bersama
bersama daripada
kepentingan pribadi
11 9 b. Menghindari sikap
acuh tak acuh dan
egois
3. Menghargai dan 12, 14,15 16 a. Turut
melestarikan melestarikan 7
kebudayaan 10,19 budaya bangsa
bangsa 18 sendiri

Sardjo1, Lois Kusumawati Setiawan2. Sikap Nasionalisme di SMP N 1 Muaro… , halaman 117-124
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 9 Nomor 2, Juni 2019| 120

b. Bertanggungjawab
dan menjaga fasilitas
umum, baik di
sekolah maupun di
lingkungan rumah.
4. Peduli terhadap 20,13 21 a. Menyediakan diri 6
sesame membantu orang
lain
22,25 23 b. Saling menghargai
satu sama lain
diperoleh dari angket dengan skala interval.
Angket yang akan digunakan disusun Formula yang digunakan adalah sebagai
menurut skala likert. Skala ini digunakan oleh berikut :
para peneliti guna mengukur persepsi, sikap
ataupun pendapat seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial (Sugiyono
dalam Alwan dkk, 2009). Penggunaan skala ini
dapat menilai sikap atau tingkah laku dengan
cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada
responden. Kemudian responden diminta Keterangan :
memberikan pilihan jawaban ataupun pendapat R xy = Koefisiensi korelasi antara X dan Y
dalam skala ukur yang telah disediakan untuk X = Skor butir X atau faktor X
skala likert yaitu sangat setuju, setuju, tidak Y = Skor butir Y atau faktor Y
setuju, dan sangat tidak setuju. Skala ukur N = Jumlah subjek atau anggota uji coba
tersebut akan ditempatkan berdampingan
dengan pertanyaan atau pernyataan yeng telah Uji reliabilitas instrument
direncanakan dengan tujuan agar responden Reliabilitas menunjuk pada tingkat
lebih mudah memberikan jawaban sesuai keterandalan sesuatu. Reliable berarti dapat
dengan pertimbangan responden. Responden dipercaya, jadi dapat diandalkan (Suharsimi
dianjurkan untuk memilih kategori jawaban dalam Siva, 2010). Untuk mengetahui
yang telah diatur oleh peneliti, sangat setuju instrumen sikap nasionalisme dalam penelitian
(SS), setuju (S), tidak setuju (ST), sangat tidak ini digunakan rumus sebagai berikut:
setuju (STS) dengan memberikan tanda Pengumpulan Data
centang (√) pada jawaban yang dipilih untuk Data adalah bahan mentah yang perlu diolah
skala likert. Validitas Arikunto dalam alwan sehingga menghasilkan informasi atau
dkk (2013) menyatakan validitas adalah suatu keterangan yang menunjukkan fakta. Adapun
ukuran yang menunjukan suatu tingkatan jenis dan bahan penelitian ini adalah data
kevalidan suatu instrumen. kuantitatif yang diambil secara langsung dari
Suatu instrumen sudah dapat dikatakan siswa. Data yang diperlukan dalam penilaian
valid jika sudah mampu mengukur apa yang ini yaitu:
diinginkan sesuai dengan tujuan tertentu dalam
penelitian. Menurut Sugiyono dalam Alwan 1. Data primer
dkk (2009) instrumen yang berbentuk nontest yaitu data yang langsung diperoleh
untuk mengukur sikap cukup memenuhi dari subjek (responden). Dalam
validitas konstruksi (construct validity). Untuk penelitian ini, data primer yang
menguji validitas konstruk dapat digunakan diperoleh berupa faktor-faktor yang
pendapat dari para ahli, hal ini karena mendorong siswa mengikuti
instrumen belum dibakukan. Tahapan bimbingan belajar luar sekolah yang
selanjutnya adalah proses uji coba terhadap diambil dengan menggunakan
instrumen angket. Pengujian instrumen instrumen penelitian berupa angket.
dilakukan pada sampel dari populasi penelitian 2. Data sekunder
ini. Umumnya jumlah anggota sampel yang yaitu data yang diperoleh dari pihak
digunakan adalah sekitar 30 orang. sekolah mengenai jumlah siswa.
Suharsimi Arikunto dalam Siva (2006: Dalam penelitian ini, data sekunder
168) menyatakan bahwa sebuah tes dinyatakan yang diperoleh berupa data jumlah
valid apabila mampu mengukur apa yang siswa yang bersumber dari dokumen
hendak diukur, dalam penelitian ini data yang SMP N 1 Muaro Jambi. Teknik

Sardjo1, Lois Kusumawati Setiawan2. Sikap Nasionalisme di SMP N 1 Muaro… , halaman 117-124
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 9 Nomor 2, Juni 2019| 121

pengumpulan data dilakukan sesuai digunakan menggunakan skala likert. Bentuk


dengan prosedur penelitian, yaitu penyajian skalanya yaitu sangat setuju (4),
dengan langkah-langkah sebagai setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak
berikut: setuju (1). Angka tersebut merupakan nilai
a) Tahap persipan (skor) dan simbol untuk mempermudah dalam
1) Menentukan data jumlah siswa proses analisis data. Skor yang didapatkan
pada SMP N 1 Muaro Jambi. tergantung dari nomor angket yang di isi, ada
2) Menyiapkan uji coba angket sejumlah angket yang bernilai positif namun
yang diperoleh dari skripsi adapula angket yang bernilai negative.
3) Menganalisis angket tersebut Data penelitian ini berupa data
yang memenuhi kriteria kuantitatif dan di analisis menggunakan
sebagai instrumen yang baik. dengan menggunakan statistika deskriptif.
b) Tahap pelaksanaan Hasil dari data angket diolah menggunakan
1) Membagikan angket terssebut. software atau aplikasi SPSS. Pengolahan ini
c) Tahap akhir bertujuan untuk melihat bagaimana karakter
siswa-siswi di SMP N 1 Muaro Jambi
khususnya pada kelas VIII A dan VIII B
Kabupaten Muaro Jambi berdasarkan indikator
sikap yang telah ditentukan (Kurniawan, dkk.,
2018:129).

HASIL & PEMBAHASAN


Sudjana (2012) dalam Kurniawan
(2018), skala sikap digunakan untuk melihat
1) Menganilisis angket dan sikap siswa terhadap objek tertentu, hasil
menarik kesimpulan. kategori sikap antara lain; menolak (negatif),
mendukung (positif), dan netral.
Teknik Analisis Data Sampel penelitian berjumlah 60 orang
Pada teknik analisis data, angket yang siswa terdiri dari kelas VIII A dan VIII B pada
akan dianalisis menggunakan statistik SMP N 1 Muaro Jambi. Waktu penyebaran
deskriptif. Menurut Arikunto dalam Alwan, dilakukan di bulan Maret 2019 yang dimulai
dkk (2013), analisis data untuk penelitian tanggal 22 Maret. Berikut data hasil yang
deskriptif adalah setelah datanya terkumpul, diperoleh dari penyebaran instrumen angket
lalu diklasifikasikan menjadi kelompok data atau kuisioner berupa nilai mean, median,
kuantitatif dan kualitatif (jika ada). modus, standar deviasi, kemudian nilai
Data kuantitatif yang berbentuk angka- maksimum dan minimum yang diperoleh pada
angka kemudian dijumlahkan atau setiap kelas. Angket penelitian ini terdiri dari
dikelompokan sesuai dengan bentuk instrumen 25 butir pernyataan yang sudah di uji
yang digunakan. Bentuk instrumen yang validitasnya oleh validator ahli.

Tabel 3 data statistik.


Statistics
KELAS 8A KELAS 8B
N Valid 30 30
Missing 0 0
Mean 84.0667 84.0333
Median 84.0000 83.5000
Mode 78.00a 80.00a
Std. Deviation 6.68469 8.64026
Minimum 68.00 65.00
Maximum 95.00 96.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

khususnya kelas VIII A dan VIII B cenderung


Berdasarkan table 3, semangat baik, hal tersebut dibuktikan dengan tingginya
kebangsaan atau nasionalisme yang dimiliki nilai rata-rata yang didapatkan yaitu pada kelas
oleh siswa-siswi di SMP N 1 Muaro Jambi VIII A didapat nilai rata-ratanya sebesar

Sardjo1, Lois Kusumawati Setiawan2. Sikap Nasionalisme di SMP N 1 Muaro… , halaman 117-124
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 9 Nomor 2, Juni 2019| 122

84,0667 dan pada kelas VIII B nilai rata- tinggi. Karakter yang ditanamkan bersumber
ratanya sebesar 84,0333. dari nilai-nilai luhur Pancasila.
Kegiatan observasi dalam penelitian Cinta tanah air merupakan rasa bangga
ini dilakukan oleh satu orang observer yaitu terhadap bangsa dalam bahasa, budaya, sosial,
peneliti dari mahasiswa Pendidikan Fisika politik serta ekonomi sehingga rela berkorban
FKIP Univesitas Jambi bernama Lois untuk mempertahankan, melindungi, dan
Kusumawati Setiawan. memajukan bangsa secara sadar tanpa ada
paksaan dari siapapun. Dengan begitu apapun
PEMBAHASAN yang dimiliki bangsa dan negara ini warga
Di era globalisasi sekarang ini, sudah negara wajib mencintai dan menjaganya.
semakin berkembang teknologi informasi yang Sebagai warga negara Indonesia tentu kita
telah mengakibatkan kaburnya batas-batas semua wajib menjaga tanah air tercinta ini
antar negara (baik secara politik, ekonomi, dengan sepenuh hati, apalagi generasi penerus
maupun sosial), masalah nasionalisme tidak bangsa yang harus meneruskan perjuangan
lagi dapat dilihat sebagai masalah sederhana pahlawan yang telah me-warisi kita
yang dapat dilihat dari satu perspektif saja. kemerdekaan menyelamatkan tanah air
Masalah pembangunan nasionalisme di tercinta.
Indonesia saat ini tengah menghadapi Sikap rela berkorban tanpa mengharap
tentangan yang berat. Di tengah situasi bangsa imbalan, menjaga persatuan dan kesatuan
Indonesia yang seperti itu, nasionalisme sangat bangsa merupakan perwujudan sikap
di butuhkan untuk menjaga Negara Kesatuan mencintai tanah air dengan mendahulukan
Republik Indonesia (Amrah, 2016:90) kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi
Menurut Zubaedi (2011) dalam Sari atau golongan. Interpretasi terhadap sikap rela
(2017), pendidikan karakter merupakan proses berkorban, Rohani menyatakan bahwa sikap
pembuda-yaan dan pemberdayaan nilai–nilai rela berkorban dalam kehidupan berarti
luhur dalam ling-kungan satuan pendidikan bersedia dengan ikhlas memberikan sesuatu
(sekolah), lingkungan ke-luarga, lingkungan (tenaga, harta, atau pemikiran) untuk
masyarakat. Selain itu, pendidikan karakter kepentingan orang lain atau masyarakat,
juga diartikan sebagai upaya yang dilakukan walaupun dengan berkorban akan
dengan sengaja untuk mengem-bangkan menimbulkan cobaan penderitaan bagi dirinya
karakter yang baik (good character) ber- sendiri artinya bahwa sikap rela berkorban ini
landaskan kebajikan-kebajikan inti (core adalah sikapnya seorang pahlawan yang ikhlas
virtues) yang secara obyektif baik bagi memberikan sesuatu (tenaga, harta, atau
individu atau masyarakat (Saptono, 2010: 23). pemikiran) untuk kepen-tingan orang lain atau
Hakekat pendidikan karakter berupaya masyarakat (Rianto dan Firmansyah, 2017:92).
menanamkan, menekankan dan Kata “sikap peduli lingkungan” dalam
mengaktualisasikan nilai-nilai karakter pada kehidupan bermasyarakat lebih kental
peserta didik. Tujuan pendidikan karakter ialah diartikan sebagai reaksi peduli seseorang
berupaya agar nilai yang telah ditanamkan lalu terhadap lingkungannya. Misal-nya, tidak
diterima peserta didik yang akan terwujud merusak lingkungan alam dengan selalu
dalam perilaku secara sadar dalam kehidupan menjaga pelestarian ling-kungan, atau dengan
sehari-hari. Nilai-nilai yang ditanamkan tidak kata lain harus selalu menjaga dan
hanya diterima tetapi nilai-nilai yang tidak melestarikan lingkungan agar tidak menjadi
dibutuhkan siswa menjadi nilai yang rusak, tercemar bahkan menjadi punah.
dibutuhkan siswa melalui pembiasaan. Dengan sikap peduli lingkungan maka akan
Penanamana nilai-nilai karakter perlu tercipta yang bersih dan asri. Namun gambaran
diajarkan supaya mereka mampu menemukan sikap peduli lingkungan dewasa ini, terasa
nilai-nilai mereka sendiri sesuai dengan semakin banyak diabaikan. Orang-orang lebih
kebutuhan (Mariyanti dan Gafur, 2018:47) banyak mementingkan kehidupannya sendiri,
Pendidikan karakter merupakan mem- sehingga terlena dan akhirnya lari dengan
bentuk pribadi seseorang secara sadar yang sikap peduli lingkungan. Kondisi seperti ini
dapat dilakukan sejak dini, melalui lembaga lebih tampak pada kehidupan masyarakat di
pendidikan se-kolah untuk menjadikan kota-kota besar, yang pada umumnya sibuk
seseorang yang berkarakter baik, berintelektual dengan diri sendiri (Tamara, 2016:45)
serta cerdas. Dengan adanya pen-didikan Nasionalisme Indonesia adalah
karakter di sekolah diharapkan dapat meng- nasionalisme yang integralistik, dalam arti
hasilkan lulusan yang mampu berdaya saing yang tidak membeda-bedakan masyarakat atau

Sardjo1, Lois Kusumawati Setiawan2. Sikap Nasionalisme di SMP N 1 Muaro… , halaman 117-124
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 9 Nomor 2, Juni 2019| 123

warga negara atas dasar golongan atau yang mereka miliki membuktikan bahwa masih
lainnya, melainkan mengatasi banyak pemuda pemudi di Indonesia yang
segalakeanekaragaman itu tetap diakui (Affan memiliki sifat mencintai tanah air dan bangsa,
dan Maksum, 2016:68). bangga berbangsa dan bernegara Indonesia,
Berdasarkan uraian diatas dapat kita menghargai jasa pahlawan di masa lampau,
bandingkan pada umumnya bahwa dari tahun berjiwa tangguh dan pantang menyerah,
ketahun rasa nasionalisme dirasakan semakin mengutamakan kepentingan bersama daripada
menurun. Misalnya dapat dilihat dari cara kepentingan pribadi, menghindari sikap acuh
siswa-siswi yang kurang mengindahkan tak acuh dan egois, menyediakan diri
peraturan dan tata tertib di sekolah, mahasiswa membantu orang lain, dan saling menghargai
kurang disiplin terhadap waktu, kurang satu sama lain.
memelihara keindahan dan kebersihan Hasil penelitian yang dilakukan pada
lingkungan, siswa seakan-akan lupa dan tidak SMP N 1 Muaro Jambi didapatkan hasil
mengenang jasa para pahlawan, jika dulu berupa nilai minimum pada kelas VIII A
nasionalisme kaum muda diarahkan untuk sebesar 68, nilai maksimumnya sebesar 95,
melawan penjajah, saat ini pemuda sebagai nilai rata-ratanya (mean) sebesar 84,0667, nilai
generasi penerus bangsa harus mengisinya tengah (median) sebesar 84, nilai yang sering
dengan belajar dengan bersungguhsungguh muncul (mode) sebesar 78 dan standar
serta berusaha untuk memajukan bangsa deviasinya sebesar 6,68469. Kemudian hasil
indonesia dengan menunjukkan prestasi diri di penelitian yang dilaksanakan pada kelas VIII B
sekolah. Sikap tidak khidmat dalam mengikuti berupa nilai minimumnya sebesar 65, nilai
upacara bendera. Serta kurang berpartisipasi maksimumnya sebesar 96, rata-ratanya (mean)
dalam kegiatan acara peringatan sumpah sebesar 84,0333, nilai tengah (median) sebesar
pemuda. Maka perlu adanya upaya 83,5, nilai yang sering muncul (mode) sebesar
menanamkan, menumbuh kembangkan dan 80 dan standar deviasinya sebesar 8,640026.
memeli hara Wawasan Kebangsaan
masyarakat melalui sentra-sentra pendidikan KESIMPULAN & SARAN
seperti sentra keluarga, masyarakat dan Berdasarkan tujuan dari penelitian ini,
sekolah. dapat di simpulkan bahwa nasionalisme atau
Untuk menjadi bangsa yang besar, xsemangat kebangsaan perlu ditanamkan dari
bangsa Indonesia harus menanamkan sikap sejak dini, sejak kecil, atau sejak masa sekolah
nasionalisme sejak dini, sejak kecil, atau sejak dasar. Rendahnya jiwa nasionalisme atau
masa sekolah dasar. Karena jika sikap semangat kebangsaan yang dimiliki oleh
nasionalisme terlambat diimplementasikan hampir seluruh elemen masyarakat dapat
kepada bangsa Indonesia, bangsa Indonesia dibantahkan dengan adanya penelitian di SMP
telah kehilangan generasi muda yang rendah N 1 Muaro Jambi. Penelitian yang dilakukan
akan sikap nasionalisme. Maka untuk membuktikan bahwa masih banyak siswa-
menanggulangi masalah tersebut dan untuk siswa yang memiliki jiwa nasionalisme atau
menambah rasa nasionalisme bangsa Indonesia semangat kebangsaan, diharapkan dengan
adalah dengan dilatih tentang sikap-sikap yang adanya penelitian ini dapat membangkitkan
baik sesuai dengan nilai-nilai dari Pancasila, semangat untuk mencintai bangsa kita
tidak mengajarkan hal-hal yang melanggar Indonesia.
nilai-nilai Pancasila, menanamkan rasa cinta
tanah air sejak dini, serta mengajak siswa
untuk berperan aktif dalam organisasi seperti DAFTAR PUSTAKA
pramuka yang dapat mengembangkan jiwa Affan, M Husin dan Maksum, Hafidh. 2016.
nasionalisme dan kekeluargaan. Membangun Kembali Sikap Nasionalisme
Namun meskipun demikian, tidak Bangsa Indonesia Dalam Menangkal
semua generasi muda atau siswa-siswi yang Budaya Asing Di Era Globalisasi. Jurnal
memiliki nilai semangat kebangsaan yang Pesona Dasar Universitas Syiah Kuala
rendah. Hal ini dibuktikan dengan penelitian Vol. 3 No.4, Oktober 2016, Issn: 2337-
yang kami lakukan melalui penyebaran angket 9227
atau kuisioner di SMP N 1 Muaro jambi Alwan., Hendri, Menza dan Darmaji. 2009.
khususnya pada kelas VIII A dan VIII B pada Faktor-Faktor Yang Mendorong Siswa
bulan Maret 2019. Tingginya sifat
nasionalisme atau semangat kebangsaan yang

Sardjo1, Lois Kusumawati Setiawan2. Sikap Nasionalisme di SMP N 1 Muaro… , halaman 117-124
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 9 Nomor 2, Juni 2019| 124

MIA SMAN Mengikuti Bimbingan Belajar Sari, Siska Diana. 2017. Cinta Tanah Air dan
Luar Sekolah Di Kecamatan Telanaipura Salafus Shalih. Prosiding Konferensi
Kota Jambi. Jurnal EduFisika Vol. 02 No. Nasional Kewarganegaraan III p-ISSN
01, Juli 2017 P-ISSN:2477-7935 E-ISSN: 2598-5973 11 November 2017,
2548-6225. Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Amir, Rudi. 2017. Membangun Karakter e-ISSN 2599-008X .
Dalam Perayaan Budaya Lokal Di Siva, Hidayatul Qirom. 2014. Pengaruh
Kabupaten Takalar. Jurnal Publikasi Metode Role Playing Dan Ceramah
Pendidikan. Volume 7, Nomor 3, Oktober Bervariasi Pada Mata Pelajaran Ips Di
2017. p-ISSN 2088-2092 e-ISSN 2548- Sd Negeri 2 Sentolo Dan Sd Negeri 3
6721 Sentolo. Skripsi. Tidak diterbitkan.
Amrah. 2016. Mengulik Pengembangan Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas
Nasionalisme Generasi Muda Di Era Negeri Yogyakarta:Yogyakarta.
Globalisasi. Jurnal Publikasi Pendidikan. Sutiyono dan Suharno. 2017. Reformulasi
Volume VI Nomor 2 Juni 2016. ISSN Pendidikan Pancasila Dan
2088-2092 Kewarganegaraan Untuk Menguatkan
Fitriyah., Putro, Setiadi Cahyono., dan Nasionalisme Warga Negara Muda di
Widiyaningtyas. 2018. Hubungan Wilayah Perbatasan. Citizenship Jurnal
Pengetahuan Pedagogik Mahasiswa dan Pancasila dan Kewarganegaraan. ISSN:
Keteladanan Guru Saat Kajian Praktik 2302-433X
Lapangan dengan Persepsi Berkarir Rianto, Hadi dan Firmansyah, Syarif. 2017.
Sebagai Guru bagi Mahasiswa Podi S1 Upaya Mewujudkan Pemahaman Nilai-
PTI FT UM. Jurnal Pendidikan Volume 3 Nilai Patriotisme Dalam Bersikap
Nomor 2 Tahun 2018 e-ISSN: 2527-6891 Mahasiswa Program Studi Ppkn Ikip Pgri
Dewi, Trie Utari dan Handayani, Sri Lestari. Pontianak. Sosial Horizon: Jurnal
2019. Penanaman Nilai Karakter Melalui Pendidikan Sosial Vol. 4, No. 1, Juni
Permainan Outdoor Bagi Anak-Anak 2017. ISSN 2407-5299
Usia Dini di Wilayah RW 01 Kelurahan Tamara, Liana Monalisa. 2016. Peranan
Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Lingkungan Sosial Terhadap
Timur. Jurnal Publikasi Pendidikan. Pembentukan Sikap Peduli Lingkungan
Volume 9 Nomor 1, Februari 2019. p- Peserta Didik Di Sma Negeri Kabupaten
ISSN 2088-2092 e-ISSN 2548-6721 Cianjur. Jurnal Pendidikan Geografi,
Ismaya, Erik Aditya dan Romadlon, Farid Volume 16, Nomor 1, April 2016
Noor. 2017. Strategi Membentuk Karakter Vidianto, Inggar Drasnitya., Riyanto, Yatim.,
Semangat Kabangsaan Anggota Ambalan dan Nasution. 2018. Pengembangan
Kyai Mojo dan Nyi Ageng Serang. Jurnal Perangkat Pembelajaran Terpadu Model
Refleksi Edukatika 7 (2) (2017) P-Issn: Sequenced Tema Berbagai Pekerjaan
2087-9385 E-Issn: 2528-696x Untuk Meningkatkan Keterampilan
Kurniawan, Dwi Agus., Astalini., dan Berpikir Kritis Siswa Kelas Iv Sekolah
Anggraini, Lika. 2018. Evaluasi Sikap Dasar. Jurnal Pendidikan Volume 3
Siswa Smp Terhadap Ipa Di Kabupaten Nomor 2 Tahun 2018 e-ISSN: 2527-6891
Muaro Jambi. Jurnal Ilmiah Widiatmaka, Pipit. 2016. Pembangunan
DIDAKTIKA VOL. 19, NO. 1, Agustus Karakter Nasionalisme Peserta Didik Di
2018 VOL. 19, NO. 1, 124-139 Sekolah Berbasis Agama Islam. JPK:
Mariyanti dan Gafur, Abdul. 2018. Strategi Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan,
Pembentukan Sikap Disiplin Warga Vol. 1, No. 1, Juli 2016 ISSN 2527-7057
Negara Muda Melalui Persekolahan.
Jurnal Publikasi Pendidikan. Volume 8,
Nomor 1, Februari 2018. p-ISSN 2088-
2092 e-ISSN 2548-6721
Misrawati. 2017. Peranan Guru Bk Dalam
Membentuk Karakter Siswa Melalui
Layanan Bk Kelompok. Jurnal Ilmu
Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran
Volume 1 Nomor 2 Oktober 2017

Sardjo1, Lois Kusumawati Setiawan2. Sikap Nasionalisme di SMP N 1 Muaro… , halaman 117-124

Anda mungkin juga menyukai