Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU BERPRESTASI di SD Negeri 04

WATUAGUNG MENGGUNAKAN METODE SAW

Siti Kuntilatifah1, Dedi Irawan2

Jurusan Sistem Informasi, STMIK Pringsewu Lampung


STMIK Pringsewu, Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu
Telp (0729) 22240, website : www.stmikpringsewu.ac.id
e-mail : quntilatifah@gmail.com

ABSTRAK
SD Negeri 04 Watuagung memiliki kualifikasi tersendiri dalam memilih tenaga pengajar yang akan
menjadi guru di sekolah tersebut, begitu juga dalam menentukan guru yang berprestasi. Kegiatan ini
bertujuan untuk memeberikan penghargaan untuk guru sesuai dengan UU No. 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen, pasal 51 Ayat (1) Butir b, bahwa guru berh7ak mendapatkan promosi dan penghargaan
sesuai dengan kinerja akademiknya. Adapun permasalahan y7ang dihadapi yaitu adanya kesulitan dalam
menentukan keputusan siapa yang terpilih menjadi guru berprestasi dengan kriteria – kriteria yang
memiliki sifat subjektif atau tidak pasti dengan cepat. Untuk mengatasi masalah tersebut maka
dirancanglah sebuah sistem pendukung keputusan untuk menentukan guru berprestasi menggunakan
metode Simple Additive Weighting (SAW). Adapun kriteria yang dipakai yaitu: penilaian siswa, penilaian
guru sejawat, penilaian kepala sekolah, kualifikasi Akademik, pelatihan, dan pengabdian kepada
masyarakat. Hasil akhir dari penelitian ini didapatkan metode SAW yang mampu mengatasi
permasalahan dalam memilih guru berprestasi di SD Negeri 04 Watuagung. Kesimpulan nya adalah
sistem ini dapat mempermudah kepala sekola dan pengawas sekolah dalam menilai guru berprestasi
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, dan dapat disarankan bahwa sistem ini dapat dikembangkan
dengan metode yang berbeda atau mengkombinasikan metode SAW dengan metode lain.

Kata Kunci : Guru, SAW, Guru berprestasi.


menggunakan metode simple additive
1. PENDAHULUAN weighting (SAW).
1.1. Latar belakang
Guru merupakan tonggak awal dari terciptanya 1.3. Batasan masalah
suatu bangsa dengan generasi muda yang Dalam penelitian ini penulis memberikan
bermutu, baik dibidang akademik maupun non- batassan – batasan masalah agar tidak
akademik. menyimpang dari masalah yang ada. Adapun
SD Negeri 04 Watuagung memiliki kualifikasi batasan – batasan tersebut antara lain:
tersendiri dalam memilih tenaga pengajar di a. Penelitian dilakukan di SD Negeri 04
sekolah tersebut. Untuk menentukan atau Watuagung
memilih guru berprestasi, maka dibuatlah b. Menggunakan metode SAW
perancangan model penentuan prestasi guru c. Kriteria yang digunakan untuk
untuk mengapresiasi prestasi kerja yang telah menentukan guru berprestasi adalah
dilakukan selama menjadi tenaga pengajar, penilaian siswa, penilaian guru sejawat,
serta diharapkan akan menambah motivasi agar penilaian kepala sekolah, kualifikasi
guru lebih meningkatkan kinerjanya. Dengan akademik, pelatihan dan pengabdian
menggunakan metode SAW (Simple Additive kepada masyarakat
Weighting) diharapkan proses penentuan guru
berprestasi akan berjalan dengan efektif. 1.4. Tujuan
Adapun tujutan dalam pembuatan sistem
1.2. Rumusan masalah penunjang keputusan penentuan guru
Dari latar belakang diatas, maka perumusan berprestasi adalah untuk mempermudah proses
masalahnya adalah bagaiman membuat dalam menentukan guru berprestasi.
keputusan untuk menentukan guru berprestasi

539
2. TINJAUAN PUSTAKA d. TECHNIQUE for Order Preference By
2.1. Sistem pendukung keputusan Similary To Ideal Solution (TOPSIS)
Menurut Efraim Turban, et al (2010), e. Analytic Hierarchy Process (AHP)
pengambilan keputusan adalah sebuah proses
memilih tindakan (diantara berbagai alternatif) 2.3. Simple additive weighting (SAW)
untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa Metode SAW merupakan metode Fuzzy
tujuan. MADM yang paling sederhana dan paling
banyak digunakan serta metode yang mudah
Sistem pendukung keputusan (Decision Support untuk diaplikasikan, karena mempunyai
System) merupakan sistem interaktif yang algoritma yang tidak terlalu rumit.
menyediakan informasi, pemodelan dan
pemanipulasian data. Sistem ini digunakan Menurut kusumadewi (2006), metode ini
untuk membantu pengambilan keputusan dalam merupakan metode yang paling dikenal dan
situasi yang semi terstruktur dan situasi yang paling banyak digunakan orang dalam
tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu menghadapi situasi Multiple Attribut Decision
pasti bagaimana keputusan seharuanya dibuat Making (MADM). Metode ini mengharuskan
(kusrini, 2012). pembuat keputusan menentukan bobot dari
setiap atribut. Skor total untuk pembuat
2.2. Fuzzy multiple attribute decision alternatif diperoleh dengan menjumlahkan
making (FMADM) seluruh hasil perkalian antara rating ( yang
Fuzzy multiple attribute decision making dapat dibandingkan lintas atribut ).
(FMADM) adalah suatu metode yang dignakan
untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah Rating tiap atribut haruslah bebeas dimensi
alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari dalam arti telah melewati proses normalisasi
Fuzzy MADM adalah menentukan nilai bobot sebelumnya.
untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan
dengan proses perangkingan yang akan 2.4. Pengertian guru
menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Guru atau disebut juga dengan pendidik dalam
Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk bahasa arab ialah mu’allim, sedangkan dalam
mencari nilai bobot atribut, yaitu: bahasa inggris ialah teacher
a. Pendekatan subyektif
b. Pendekatan obyektif Guru ialah seorang pendidik profesional dengan
c. Pendekatan inegrasi antara subyektif dan tugas utamanya mendidik, mengajar,
obyektif membimbing, mengarahkan, melatih, menilai
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
Masing – masing pendekatan memiliki anak usia dini melalui jalur formal pendidikan
kelebihan dan kekurangan. Pada pendekatan dasar dan pendidikan menengah.( . UU no.14
subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan Tahun 2005 tentang Guru)
subyektifitas dari pada pengambilan keputusan,
sehingga beberapa faktor dalam proses Guru (pendidik) ialah siapa saja yang
perrangkinga alternatif bisa ditentukan secara bertanggung jawab terhadap perkembangan
bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, anak didik. Tugas guru dalam pandangan islam
nilai bobot dihitung secara matematis sehingga ialah mendidik. Mendidik merupakan tugas
mengabaikan subyektifitas dari pengambil yang amat luas. Sebagian dilakukan dengan cara
keputusan. mengajar, sebagian ada yang dilakukan dengan
Ada beberapa metode yang dapat digunakan memberikan dorongan, memberi contoh (suri
untuk menyelesaikan masalah FMADM antara tauladan), menghukum, dan lain-lain. (Dr.
lain: Ahmad Tafsir 2009)
a. Simple Additive Weighting (SAW)
b. Weighted Prodct (WP) Dalam pegertian yang sederhana,
c. Eliminatipn Et Choix Traduisant Ia guru merupakan orang yang memfasilitasi
Realite (ELECTRE) proses peralihan ilmu pengetahuan dari sumber
belajar ke peserta didik (muridnya).

540
3. METODE PENELITIAN Dimana rij adalah rating ternormalisasi dari
3.1. Pengumpulan data alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2...,m dan
a. Metode observasi j=1,2...,n. Nilai prefensi untuk setiap alternatif
(Vi) diberikan sebagai:
Observasi merupakan metode
pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan secara
langsung terhadap objek yang diteliti
dengan menganalisis sistem yang
bermanfaat.
Keterangan:
b. Metode wawancara
Vi = ranking untuk setiap alternatif
Metode wawancara merupakan metode Wj = nilai bobot dari setiap kriteria
7pengumpulan data dengan cara rij = nilai rating kinerja ternormalisasi
melakukan kegiatan berbicara secara Nilai Vi yang lebih besar mengidentifikasikan
langsung dengan pihak sekolah bahwa alternatif Ai lebih.
ditempat penelitian, dimana hasil dari
wawancara tersebut dapat digunakan
4. PERANCANGAN & IMPLEMENTASI
untuk bahan perancangan dan
4.1. Kriteria dan bobot
pembangunan sistem pendukung Dalam penelitian ini ada bobot dan criteria yang
keputusan penentuan guru berprestasi. dibutuhkan untuk menentukan guru yang paling
c. Metode kepustakaan berprestasi.
Dalam metode ini teknk pengumpulan Guru yang akan mengikuti proses pemilihan
data atau pengumpulan referensi guru berprestasi adalah guru yang memenuhi
berupa berkas dilakukan dengan semua persyaratan yang sudah ditentukan
sebelumnya, seperti yang terlihat pada kolom
melalui internet, jurnal penelitian dan
indikator dibawah ini
sebagainya.
Ket.
No Indikator prestasi
3.2. Model perancangan Y/T
Dalam sistem penunjang keputusan dengan 1 Selalu hadir tepat waktu Y
metode SAW terdapat langkah – langkah atau 2 Tidak banyak absen Y
aturan yang digunakan dalam pelaksanaan nya. Aktif dan kreatif dalam
3 Y
Langkah-langkah tersebut antaralain: mengajar
4 Aktif mengikuti pelatihan Y
a. Memberikan nilai bobot preferensi (w)
Memiliki jiwa kepemimpinan
oleh pengambil keputusan untuk masing- 5 Y
yang baik
masing kriterria yang sudah ditentukan. Aktif bersosialisasi dengan
W = {W1, W2, W3,...Wj} 6 Y
masyarakat
b. Melakukan normalisasi matriks keputusan
dengan menghitung nilai rating kinerja Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:
terrnormalisasi (rij) dari alternatif Ai dari C1= penilaian siswa
C2= penilaian guru sejawat
atrib7ut cj.
C3= penilaian kepala sekolah
C4= kualifikasi akademik
C5= pelatihan
C6= pengabdian kepada masyarakat

Alternatif:
A1 = Arif Martono
Keterangan: A2 = Dwi Pujiati
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi A3 = Suwartini
Xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap A4 = Heri Krisbiantoro
kriteria A5 = Meilina Budiawati
Max Xij = nilai terbesar dari setiap kriteria
Min Xij = nilai terkecil dari setiap kriteria
Benefit = jika nilai terbesar adalah nilai terbaik
Cost = jika nilai terkecil adalah nilai terbaik

541
Tabel 1 skala rating kecocokan d. Kriteria kualifikasi akademik
Kriteria kualifikasi akademik diambil dari gelar
Bobot Nilai terakhir yang telah selesai ditempuh setiap
Sangat Rendah (SR) 1 guru.
Rendah (R) 2 Berikut adalah tabel bilangan fuzzy untuk
Cukup (C) 3 kriteria kualifikasi akademik:
Tinggi (T) 4
Sangat Tinggi (ST) 5 Tabel 5 kualifikasi akademik
Kualifikasi
keterangan nilai
pendidikan guru
Berdasarkan rating kecocokan diatas, S3 (Doctor) Baik 5
selanjutnya penjabaran bobot setiap kriteria S2(Magisterr) Cukup 3
yang telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy S1(Sarjana) Kurang 1

a. Kriteria penilaian siswa e. Kriteria pelatihan


Kriteria penilaian siswa diambil dari rekap Kriteria pelatihan diambil dari banyaknya
penilaian setiap guru oleh siswa kelas 5 dan 6. pelatihan yang dilakukan atau diikuti oleh
Berikut adalah tabel bilanagan fuzzy untuk setiap guru selama satu tahun.
kriteria penilaian siswa: Berikut adlan tabel bilangan fuzzy untuk
Tabel 2 penilaian siswa kriteria pelatihan:
Skor penilaian
keterangan nilai
siswa Tabel 6 pelatihan
86 - 100 Sangat baik 5 Banyaknya
76 – 85 Baik 4 pelatihan dalam 1 keterangan nilai
66 – 75 Cukup 3 tahun
51 – 65 Kurang 2 >= 4 Sangan baik 5
0 – 50 Sangat kurang 1 3 Baik 4
2 Cukup 3
b. Kriteria penilaian guru sejawat 1 Kurang 2
Kriteria penilaian guru sejawat diambil dari 0 Sangat kurang 1
rekap penilaian setiap guru oleh seluruh guru
sejawat. f. Kriteria pengabdian kepada masyarakat
Berikut adalah tabel bilanagan fuzzy untuk Kriteria pengabdian kepada masyarakat diambil
kriteria penilaian guru sejawat: dari banyaknya pengabdian kepada masyarakat
yang dilakukan oleh setiap guru selama satu
Tabel 3 penilaian guru sejawat tahun.
Skor penilaian Berikut adalah tabel fuzzy untuk kriteria
keterangan nilai
guru sejawat pengabdian kepada mayarakat.
86 - 100 Sangat baik 5
76 – 85 Baik 4 Tabel 7 pengabdian kapeada masyarakat
66 – 75 Cukup 3 Banyaknya
51 – 65 Kurang 2 pengabdian
0 – 50 Sangat kurang 1 keterangan nilai
kepada masyarakat
dalam 1 tahun
c. Kriteria penilaian kepala sekolah >= 4 Sangan baik 5
Kriteria penilaian kepala sekolah diambil dari 3 Baik 4
rekap penilaian setiap guru oleh kepala 2 Cukup 3
sekolah. 1 Kurang 2
Berikut adalah tabel bilangan fuzzy untuk 0 Sangat kurang 1
kriteria penilaian kepala sekolah:
4.2. Alternatif yang dipilih sebagai kandidat
Tabel 4 penilaian kepala sekolah guru berprestasi
Skor penilaian Sebagai bahan implementasi pada metode
keterangan nilai
kepala sekolah SAW secara manual, yaitu dengan 5 orang
86 - 100 Sangat baik 5 guru tetap sebagai alternatif sugu berprestasi
76 – 85 Baik 4 yang melengkapi persyaratan dan berkas di SD
66 – 75 Cukup 3 Negeri 04 Watuagung.
51 – 65 Kurang 2 Dari pengisian kuesioner, maka data datanya
0 – 50 Sangat kurang 1 dimasukkan ke dalam tabel berikut:

542
Kriteria r53 =
Alternatif { }
C1 C2 C3 C4 C5 C6
A1 4 4 2 3 3 1 7
A2 4 4 4 5 1 2 r14 = { }
A3 4 3 3 3 3 3
A4 4 2 3 1 3 5 r24 = { }
A5 3 1 2 2 5 3 r34 = { }

r44 = { }
Karena setiap nilai yang diberikan pada setiap
alternatif kriteria merupakan nilai kecocokan r54 = { }
(nilai terbesar adalah terbaik), maka semua
kriteria yang diberikan diasumsikan sebagai
r15 = { }
keuntungan.
Pengambil keputusan memberikan masing r25 = { }
masing kriteria yang dibutuhkan sebagai
berikut: r35 = { }
Vektor bobot : = { 4,4,4,5,5,5 }
r45 = { }
Selanjutnya adalah membuat matriks keputusan r55 =
X, dibuat dari tabel kecocokan sebagai berikut: { }

4 4 2 3 3 1 r16 =
4 4 4 5 1 2 { }

X= 4 3 3 3 3 3 r26 = { }
4 2 3 1 3 5
3 1 2 2 5 3 r36 = { }

r46 = { }
Pertama dilakukan normalisasi matriks X untuk r56 = { }
menghitung nilai masing masing kriteria
berdasarkan kriteria diasumsi sebagai kriteria
keuntungan atau biaya sebagai berikut: Dari hasil r11 sampai r56 maka dibuatkan
normalisasi matriks R sebagai berikut:
r11 = { }
1 1 0,5 0,6 0,6 0,2
r21 = { } 1 1 1 1 0,2 0,4
r31 = { } R= 1 0,75 0,75 0,6 0,6 0,6
r41 = 1 0,5 0,75 0,2 0,6 1
{ }
0,75 0,25 0,5 0,4 1 0,6
r51 = { }

r12 = { }
Selanjutnya akan dibuat perkalian matriks W*R
dan penjumlahan hasil perkalian untuk
r22 = { } memperoleh alternatif terbaik dengan
r32 = melakukan perangkingan nilai terbesar sebagai
{ }
berikut:
r42 = { }

r52 = { }

r13 = { }
Vi = ranking untuk setiap alternatif
r23 = { } Wj = nilai bobot dari setiap kriteria
r33 = rij = nilai rating kinerja ternormalisasi
{ }

r43 = { }

543
Dengan persamaan diatas, maka akan didapat : Selanjutnya data yang telah diinputkan akan
V1 = (4)(1) + (4)(1) + (4)(0,5) + (5)(0,6) + tersimpan pada database. Setelah seluruh data
(5)(0,6) + (5)(0,2) = 17 guru selesai diinputkan, maka selanjutnya
panitia pemilihan guru berprestasi hanya tinggal
V2 = (4)(1) + (4)(1) + (4)(1) + (5)(1) + menekan tombol proses, lalu pada groupbox
(5)(0,2) + (5)(0,4) = 20 nilai tertinggi akan muncul NIK dan Nama
guru yang terpilih sebagai guru berprestasi.
V3 = (4)(1) + (4)(0,75) + (4)(0,75) + (5)(0,6) +
(5)(0,6) + (5)(0,6) = 19

V4 = (4)(1) + (4)(0,5) + (4)(0,75) + (5)(0,2) +


(5)(0,6) + (5)(1) = 18

V5 = (4)(0,75) + (4)(0,25) + (4)(0,5) + (5)(0,4) +


(5)(1) + (5)(0,6) = 16

Hasil perangkingan dalam bentuk tabel dapat


dilihat sebagai berikut:
ALTERNATIF HASIL NILAI (Vi) Gambar 2 Tampilan menu proses
A1 17
A2 20 5. PENUTUP
A3 19 5.1. Kesimpulan
A4 18 Pengguna system pendukung keputusan dalam
A5 16 menetukan penilaian guru berprestasi di SD
Negeri 04 Watuagung, dapat membantu dan
Sehingga dengan demikian nilai terbaik ada mempermudah kepala sekolah dan pengawas
pada V2 dengan alternatif A2 adalah alternatif sekolah (PS) dalam menilai guru berprestasi
yang terpilih sebagai alternatif terbaik. Dengan berdasarkan criteria – criteria yang telah
ditentukan yaitu penilaian siswa, penilaian guru
kata lain, guru A2 akan terpilih sebagai dosen sejawat, penilaian kepala sekolah, kualifikasi
berprestasi. akademik, pelatihan, dan pengabdian kepada
masyaraka, berdasarkan hasil dari penelitian
4.3. Implementasi Sistem yang telah dilakukan maka dapat disimpilkan
Proses implementasi skenario pengujian bahwa alternative A2 (Dwi Pujiati) merupakan
meliputi rancangan antarmuka. Perangkat lunak guru berprestasi di SD Negeri 04 Watuagung.
yang digunakan untuk merancang antarmuka DAFTAR PUSTAKA
pada penelitian ini adalah Borland Delphi7.
Pada gambar dibawah ini, proses pemilihan Apit Mardianto.(2010). “Penerapan Metode
guru berprestasi dimulai dengan penilaian setiap SAW Menentukan Guru Teladan di SMP
guru berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Negeri 21 Semarang”. Semarang : Jurnal
Nilai yang diinput oleh panitia seleksi adalah jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Dian Nurwantoro.
nilai yang telah dikumpulkan sebelumnya,
seperti pada gambar 1 dibawah ini Fiqih Satria, Mutiah.(2014). “ Sistem
Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja
Guru Terbaik Pada MIN Kedondong
Menggunakan AHP”. Pringsewu : Jurnal
Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer
(STMIK), Pringsewu.

Ida Widianingrum.(2010). “ Evaluasi Kinerja


Dosen Menggunakan Metode Fuzzy
Multiplle Decision Making (FMADM)
Dengan Pengembangan Studi (Studi Kasus
Gambar 1 Tampilan input data kriteria guru
: Universitas Muhamadiyah Ponorogo).

544
Ponorogo : Jurnal jurusan Teknik Jurusan Komputerisasi Akuntansi STMIK
Informatika UNMUH. Tasikmalaya.

Made I Asta Ambara.(2014). “ Penentuan UU-RI Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru
Sekolah (SMA) Terbaik Di Wilayah Dan Dosen”. Republik Indonesia.
Kabupaten Pringsewu Dengan
Menggunakan Metode SAW”. Pringsewu :
Jurnal Jurusan Sistem Informasi Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika Dan
Komputer (STMIK).

Ismaini Nur Hanifah.(2012). “SPK Pemilihan


Guru Berprestasi Dengan SAW”.
Semarang : Jurnal Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.

Leni Natalia Zulita.(2012). “ SPK


Menggunakan Metode SAW Untuk
Penilaian Dosen Berprestasi (Studi Kasus:
Di Universitas Daehan Bengkulu).
Bengkulu : Jurnal Dosen Tetap Fakultas
Ilmu Komputer Universitas Daehan.

Nova Lisa Handayani.(2014). “ Sistem


Pendukung Keputusan Penilaian Kinrja
Pemilahan Guru Berprestasi Di SMPN 1
Kota Agung”. Pringsewu : Jurnal Jurusan
Sistem Informasi Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika Dan Komputer
(STMIK), Pringsewu.

Novita Adi Saputro, Nova Rijati.(2013).


“Sistem Pendukung Keputusan Panilaian
Guru Berprestasi Di SMK Permata
Nusantara Gabus Pati Dengan
Menggunakan Metode Promethee”.
Semarang : Jurnal Jurusan Teknik
Informatika, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro.

Sriyani.(2016). “ Sistem Pendukung Keputusan


Untuk Menentukan Pekon Berprestasi Di
Wilayah Kabupaten Pringsewu Lampung”.
Pringsewu : Jurnal jurusan Sistem
Informasi Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika Dan Komputer (STMIK),
Pringsewu.

Teuku Mufizar.(2011). “Sistem Pendukung


Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi
Di STMIK Tasikmalaya Menggunakan
Metode SAW”. Tasikmalaya : Jurnal

545

Anda mungkin juga menyukai