Anda di halaman 1dari 11

JakSya: Jurnal Akuntansi Vol 1, No 2, Agustus 2021

Syariah
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN ISAK 35 PADA
KELOMPOK TANI MEKAR SARI
Yola Oktavia1
Akuntansi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Batusangkar
yolaoktavia0598@gmail.coml

ABSTRAK
Kelompok tani memperoleh sumber daya untuk melaksanakan kegiatan itu bersumber dari hibah, bantuan atau
sumbangan dan tujuan didirikan yaitu memiliki kepentingan yang sama serta untuk mensejahterakan para anggotanya.
Pelaporan keuangan yang mudah dipahami dilakukan sesuai dengan standar akuntansi berlaku umum. Standar yang
mengatur tentang pelaporan keuangan entitas nonlaba yaitu Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan No 35. Maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penyusunan laporan keuangan yang seharusnya pada Kelompok Tani
Mekar Sari berdasarkan ISAK 35. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah melalui dokumentasi dan
wawancara secara langsung, laporan keuangan yang dibuat oleh kelompok tani mekar sari belum sesuai dengan peraturan
ISAK 35 karena laporan yang dibuat itu hanya sebatas laporan bulanan atau laporan kas masuk dan keluar. Sedangkan
laporan yang akan dihasilkan dari penelitian ini yaitu laporan posisi keuangan, laporan penghasilan komprehensif,
laporan perubahan aset neto, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Kata Kunci: Kelompok Tani, Laporan keuangan, ISAK 35

ABSTRACT
Farmer groups obtain resources to carry out these activities from grants, assistance or donations and the purpose of its
establishment is to have the same interests and to prosper its members. Easy-to-understand financial reporting is carried out
in accordance with generally accepted accounting standards. The standards governing the financial reporting of non-profit
entities are the interpretation of financial accounting standards no. 35. So the purpose of this study is to find out how the
preparation of financial statements that should be in the Mekar Sari farmer group based on ISAK 35. The data collection
technique that the author uses is through documentation and direct interviews, the financial statements made by the Mekar
Sari farmer group are not in accordance with regulations ISAK 35 because the reports made are only limited to monthly
reports or cash in and out reports. While the reports that will be generated from this research are the statement of financial
position, comprehensive income report, report on changes in net assets, cash flow statement and notes to financial
statements.

Keywords: Farmers Group, Financial Report, ISAK 35

PENDAHULUAN
Pembentukan organisasi-organisasi yang bergerak di bidang pertanian dan organisasi ini tidak
mengharapkan imbalan berupa laba melainkan tujuan dari pendirian organisasi ini yaitu untuk
mensejahterakan anggota atau yang disebut juga sebagai organisasi nonlaba. Organisasi nonlaba
adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal didalam
menarik perhatian public untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-
hal yang bersifat mencari laba (moneter).

Organisasi Nonlaba Memiliki Karakteristik Yang Berbeda Dengan Karakteristik organisasi bisnis,
yang mana organisasi nonlaba memperoleh sumber dana dari sumbangan anggota atau pihak-pihak
lain yang bersedia untuk mewujudkan tujuan dari pendirian organisasi atau kelompok tersebut
(Dinanti, 2018). Salah satu organisasi yang dibentuk atau dibina oleh Dinas Pertanian yaitu
kelompok tani. Kelompok tani terdiri dari sekelompok petani yang memiliki kesamaan kepentingan
dan yang bertujuan untuk meningkatkan dan mensejahterakan para anggotanya tanpa maksud
untuk menumpuk laba.

1
JakSya: Jurnal Akuntansi Vol 1, No 2, Agustus 2021
Syariah
Pada saat-saat sekarang ini informasi telah menjadi hal yang sangat memiliki peranan penting

2
dalam kehidupan. Informasi ini tidak hanya mengenai kehidupan masyarakat, namun informasi ini
juga memegang peranan yang sangat penting dalam suatu entitas atau organisasi. Informasi yang
terdapat dalam suatu organisasi biasanya diungkapkan dalam bentuk sebuah laporan yang
berisikan tentang latar belakang didirikan, tujuan berdirinya, dan kepengurusan serta yang
terpenting bagaimana keuangan dari organisasi tersebut. Meskipun kelompok tani termasuk salah
satu organisasi yang tidak mengharapkan atau tidak mengutamakan laba dalam pengoperasiannya,
akan tetapi kelompok tani dituntut untuk bisa melaporkan bagaimana keuangan nya selama satu
periode sebagaimana tertuang dalam AD/ART kelompok tani itu sendiri, yang mewajibkan
kelompok tani untuk melaporkan bagaimana kinerja kelompoknya selama satu periode. Dalam
sebuah laporan yang dilaporkan itu terdapat informasi keuangan kelompok berupa laporan
keuangan.

Laporan keuangan merupakan sarana yang bisa digunakan oleh entitas untuk mengkomunikasikan
keadaan terkait dengan kondisi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik yang
berasal dari internal entitas maupun eksternal entitas. Tujuan utama laporan keuangan adalah
memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan
yang ditujukan kepada pihak yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan
disamping pihak manajemen. Tidak hanya itu, laporan keuangan juga dapat dijadikan sebagai
pembanding dan sebagai dasar bagi pihak internal maupun eksternal baik dalam pengambilan
keputusan ataupun dalam menyusun laporan periode berikutnya. Tujuan utama laporan keuangan
entitas nonlaba adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur dan pihaklain yang
menyediakan sumber daya bagi entitas nonlaba (Gultom, 2015, p. 529)

Laporan keuangan pada organisasi nonlaba ini disusun berdasarkan standar akuntansi yang
memuat tentang entitas nonlaba. Penyusunan laporan entitas berorientasi nonlaba diatur dalam
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 35. Di dalam ISAK 35 disebutkan bahwa
contoh laporan keuangan yang perlu dibuat seperti, laporan penghasilan komprehensif, laporan
perubahan aset neto, laporan posisi keuangan, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
ISAK 35 merupakan peraturan yang baru diberlakukan efektif pada 1 Januari 2020, sebelumnya
penyusunan keuangan entitas nonlaba ini diatur dalam PSAK 45. Salah satu perubahan mendasar
yang terjadi akibat perubahan tersebut ialah digantinya istilah nirlaba menjadi nonlaba, karena
pada dasarnya setiap entitas yang tujuannya tidak untuk mencari laba bukan berarti tidak
memperoleh laba.

ISAK 35 ini merupakan interpretasi standar akuntansi yang membahas tentang entitas nonlaba,
dengan dasar bahwa sesungguhnya aktivitas utamanya tidak berorientasi mencari laba namun
bukan berarti tidak menghasilkan laba (nirlaba). Organisasi nonlaba tidak dapat dimiliki oleh
seseorang melainkan organisasi ini dimiliki oleh masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat
juga. Kelompok Tani Mekar Sari merupakan organisasi yang dibentuk pada tahun 2013 dan
bergerak dalam bidang pertanian. Kelompok tani Mekar Sari yang bertempat di Jorong Padang
Pulai, Nagari Balimbing ini merupakan suatu kelompok tani yang sudah mulai berkembang dan
aktif. Maka dari itu, pengurus kelompok tani dituntut untuk bisa menyusun laporan keuangan.
Namun pada kenyataan, pengurus kelompok tani ini masih kurang memahami mengenai
pembukuan, pencatatan serta pelaporan yang dilakukan. Hal itulah yang menyebabkan pelaporan
yang dilakukan oleh kelompok tani ini hanya bersifat sederhana dan hanya mencatat jumlah kas
masuk dan kas keluar saja.
Pelaporan mengenai keuangan yang dibuat oleh kelompok tani tidaklah sesuai dan tidak
berdasarkan suatu periode. Maka dari itu perlu diterapkan Standar Akuntansi penyusunan laporan
keuangan ini agar hasil akhir dari laporan keuangan kelompok tani dapat dipahami dengan mudah
oleh para penggunanya terutama bagi anggotanya sendiri. Untuk itu tujuan dari penelitian yang
dilakukan yaitu untuk mengetahui bagaimana penyusunan laporan keuangan pada Kelompok Tani
Mekar Sari berdasarkan ISAK 35.

KAJIAN PUSTAKA
Laporan Keuangan
Menurut PSAK 1, laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Selain itu, laporan keuangan ini juga merupakan hasil akhir dari
siklus akuntansi. Tujuan dibuatnya laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga
menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka (IAI, 2016). Laporan keuangan merupakan alat informasi yang
menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi
kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan (Hery, 2015, p. 19).

Organisasi Nonlaba
Organisasi nonlaba merupakan sekelompok orang yang bekerjasama untuk tujuan sosial yang
aktifitasnya tidak berorientasi untuk memperoleh laba, tapi bukan berarti entitas ini tidak
memperoleh laba, dan biasanya laba yang diperoleh digunakan untuk menutup biaya operasional
atau kembali disalurkan untuk menjalankan kegiatan utamanya. Menurut PSAK No.45 yang telah
dirubah menajdi ISAK 35 bahwa organisasi nonlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan
para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi
tersebut. Organisasi nonlaba adalah suatu instansi yang dalam menjalankan operasinya tidak
berorientasi untuk mencari laba. Beberapa karakteristik entitas nonlaba antara lain sumber daya
entitas nonlaba berasal dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali
atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan, menghasilkan
barang dan/atau jasa tanpa bertujuan menumpuk laba, dan jika entitas nonlaba menghasilkan laba,
maka jumlahnya tidak dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut, tidak ada
kepemilikan seperti umumnya pada entitas bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam entitas
nonlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran
entitas nonlaba (Dinanti, 2018).

Siklus akuntansi pada entitas nonlaba hampir sama dengan siklus akuntansi pada umumnya.
Akuntansi entitas nonlaba dikelompokkan dalam tiga tahap, adalah sebagai berikut:
1. Tahap pencatatan, terdiri dari kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk
transaksi dan buku pencatatan, kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku jurnal
dan memindahbukukan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau jenisnya ke dalam
akun buku besar.
2. Tahap pengikhtisaran, terdiri dari penyusunan neraca saldo berdasarkan akun-akun buku
besar, pembuatan ayat jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja, pembuatan ayat jurnal
penutup. Membuat neraca saldo setelah penutupan, membuat ayat jurnal pembalik.
3. Tahap pelaporan, yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan
Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan (Nazila, 2019, p. 376).
Laporan Keuangan Entitas Nonlaba
Tujuan utama laporan keuangan organisasi nonlaba berdasarkan ISAK 35 adalah menyediakan
informasi yang relevan untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan para penyumbang, anggota
organisasi, kreditur dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nonlaba.
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 45 yang dirubah menjadi ISAK 35, maka
laporan keuangan entitas nonlaba meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
1. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan merupakan sebuah pemaparan laporan yang menggambarkan
tentang aset, kewajiban, dan ekuitas. Laporan posisi keuangan menyajikan persamaan dasar
akuntansi yaitu aset = utang dan modal pada tanggal tertentu. Aset merupakan seluruh
kekayaan yang dimiliki perusahaan, misalnya kas, piutang, dan aset tetap yang diharapkan
akan dapat memberikan manfaat bagi pemegang saham (pemilik) di masa yang akan datang
(Zamzami, 2016, p. 14).
2. Laporan Penghasilan Komprehensif
Laporan penghasilan komprehensif ini menyajikan informasi mengenai pendapatan dan
beban yang terjadi pada suatu periode. Pendapatan dan beban yang disajikan tersebut
terbagi atas 2 bagian yaitu dengan tanpa pembatasan dari pemberi sumber daya dan dengan
pembatasan dari pemberi sumber daya.
3. Laporan Perubahan Aset Neto
Dalam tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh
transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset neto; hubungan antar
transaksi dan peristiwa lain; dan bagaimana penggunaan sumber daya dan pelaksanaan
berbagai program atau jasa (Gultom, 2015, p. 529). laporan perubahan aset neto menyajikan
informasi aset neto tanpa pembatasan dari pemberi sumber daya dan aset neto dengan
pembatasan dari pemberi sumber daya.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas,
yang menunjukan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Setara kas merupakan investasi jangka pendek dan sangat
likuid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan tujuan investasi
dan lainnya. Pada umumnya, investasi diklasifikasikan setara kas jika akan segera jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan (Bahri, 2016, p. 153).
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan berisi informasi tambahan yang disajikan dalam laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas. Catatan Atas Laporan Keuangan memberikan deskripsi naratif
atau pemisahan pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dan informasi
mengenai pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan
tersebut (IAI, 2016).

KONSEP ISAK 35
ISAK 35 membahas mengenai Penyajian Laporan Keuangan berorientasi Nonlaba disahkan pada
tanggal 11 April 2019, ISAK 35 ini merupakan pengganti dari PSAK 45 yang membahas tentang
Pelaporan Keuangan Entitas Nonlaba. ISAK 35 merupakan interpretasi dari PSAK 1: Penyajian
Laporan Keuangan paragraf 05 yang memberikan contoh bagaimana entitas berorientasi nonlaba
membuat penyesuaian baik penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk pos-pos tertentu dalam
laporan keuangan dan penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk laporan keuangan itu sendiri.
Dalam ISAK 35 terdapat beberapa hal, yaitu:
1. Penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba disusun dengan memperhatikan
persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan dan persyaratan
minimal isi laporan keuangan yang telah diatur dalam PSAK 1.
2. Entitas berorientasi nonlaba dapat membuat penyesuaian deskripsi yang digunakan untuk
beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, jika sumber daya
yang diterima oleh entitas berorientasi nonlaba mengharuskan entitas untuk memenuhi
kondisi yang melekat pada sumber daya tersebut, entitas dapat menyajikan jumlah sumber
daya tersebut berdasarkan sifatnya, yaitu pada adanya pembatasan (with restrictions) atau
tidak adanya pembatasan (wihout restrictions) oleh pemberi sumber daya.
3. Entitas berorientasi nonlaba juga dapat menyesuaikan deskripsi yang digunakan atas
laporan keuangan itu sendiri. Sebagai contoh, penyesuaian atas penggunaan judul ‘laporan
perubahan aset neto’ daripada ‘laporan perubahan ekuitas’. Penyesuaian atas judul laporan
keuangan tidak dibatasi sepanjang penggunaan judul mencerminkan fungsi yang lebih
sesuaian dengan isi laporan keuangannya.
4. Entitas berorientasi nonlaba tetap harus mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan
relevan dalam menyajikan laporan keuangannya termasuk catatan atas laporan keuangan,
sehingga tidak mengurangi kualitas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
Penelitian yang bersifat deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat deskripsi
mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian pada objek yang di teliti. Penelitian kualitatif
deskriptif merupakan jenis penelitian dengan proses memperoleh data bersifat nyata yang
digunakan untuk mendeskripsikan data keuangan yang terjadi secara faktual atau nyata.
Dalam penelitian ini, sumber data sekunder diperoleh oleh peneliti dari dokumen-dokumen yang
dimiliki oleh Kelompok Tani. Dokumen-dokumen itu dapat berupa data pengurus, anggota, dan
profil kelompok tani serta data sekunder utama yang digunakan dalam penelitian ini berupa data-
data transaksi yang terkait dengan entitas dan laporan keuangan bulanan yang telah dibuat oleh
Kelompok Tani Mekar Sari.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa tahap analisis yang akan penulis terapkan yaitu sebagai
berikut:
1. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan wawancara, dan
dokumentasi dengan menentukan strategi pengumpulan data yang tepat
2. Mengidentifikasi data transaksi yang terkait dengan entitas serta contoh laporan keuangan
bulanan yang telah di buat pada Kelompok Tani Mekar Sari
3. Merekontruksi data laporan keuangan yang telah diterapkan oleh Kelompok Tani Mekar
Sari disusun kembali sebagaimana diterapkannya laporan keuangan yang sesuai dengan
ISAK 35
4. Menghasilkan laporan yang sesuai dengan ISAK 35 yaitu Laporan Penghasilan
Komprehensif, Laporan Perubahan Aset Neto, Laporan Posisi Keuangan, Laporan Arus Kas
dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
5. Menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Kelompok Tani Mekar Sari

HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil penelitian, maka terdapat beberapa data yang dikumpulkan. Sehingga
menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(ISAK) No. 35 sebagai berikut:
1. Laporan Penghasilan Komprehensif
Laporan penghasilan komprehensif ini menyajikan informasi mengenai perbandingan antara
pendapatan dan beban yang terjadi pada suatu periode. Hasil akhir dari laporan penghasilan
komprehensif ini adalah mengetahui surplus atau defisit suatu entitas pada periode tertentu.

Tabel 1. Laporan penghasilan komprehensif


KELOMPOK TANI MEKAR SARI
Laporan Penghasilan Komprehensif
Untuk Bulan Yang Berakhir Pada 31 Desember 2020
(dalam rupiah)

TANPA PEMBATASAN DARI PEMBERI SUMBER DAYA


PENDAPATAN
Pendapatan Jasa Pinjaman Anggota 415,000
Sumbangan 5,000,000
Total Pendapatan 5,415,000

BEBAN
Beban Transportasi (235,000)
Beban Perlengkapan (303,000)
Beban Reparasi (425,000)
Beban lain-lain (170,000)
Total Beban (1,133,000)
Surplus 4,282,000

DENGAN PEMBATASAN DARI PEMBERI SUMBER DAYA


PENDAPATAN
Pendapatan Sewa Mesin Perontok Jagung 1,150,000
Pendapatan Sewa Mesin Traktor 800,000
Total Pendapatan 1,950,000

BEBAN
Beban Penyusutan Mesin Perontok Jagung (1,200,000)
Beban Penyusutan Mesin Traktor (606,250)
Total Beban (1,806,250)
Surplus 143,750

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN -

TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF 4,425,750

(Sumber: Data telah diolah penulis, 2021)


2. Laporan Perubahan Aset neto
Dalam laporan perubahan aset neto ini, hasil akhir yang akan diperoleh suatu entitas yaitu
informasi mengenai surplus atau defisit aset neto dalam suatu periode.
JakSya: Jurnal Akuntansi Vol 1, No 2, Agustus 2021
Syariah

Tabel 2. Laporan Perubahan Aset Neto


KELOMPOK TANI MEKAR SARI
Laporan Perubahan Aset Neto
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Desember 2020
(dalam rupiah)

ASET NETO TANPA PEMBATASAN DARI


PEMBERI SUMBER DAYA
Saldo Awal 6,952,000
Surplus tahun berjalan 4,282,000
Saldo Akhir 11,234,000

ASET NETO DENGAN PEMBATASAN DARI


PEMBERI SUMBER DAYA
Saldo Awal 13,033,854
Surplus tahun berjalan 143,750
Saldo Akhir 13,177,604

TOTAL ASET NETO 24,411,604

(Sumber: Data telah diolah penulis, 2021)

3. Laporan Posisi Keuangan


Laporan posisi keuangan memberikan informasi mengenai saldo akhir aset neto baik yang
tanpa pembatasan maupun dengan pembatasan, total nilai aset dari Kelompok Tani, dan juga
dapat melihat kewajiban yang harus dipenuhi oleh Kelompok Tani. Pada laporan ini terdapat
total aset sebesar Rp30.331.604 dengan rincian aset lancar sebesar Rp19.104.000 dan aset
tidak lancar sebesar Rp11.227.604. Sedangkan nominal aset neto sebesar Rp24.411.604
diperoleh dari laporan perubahan aset neto yang telah dibuat sebelumnya.

8
Tabel 3. Laporan Posisi Keuangan
KELOMPOK TANI MEKAR SARI
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2020
(dalam rupiah)

ASET
ASET LANCAR
Kas 16,083,500
Perlengkapan 320,500
Piutang Anggota 2,700,000
Kas dan setara kas 19,104,000
Total Aset Lancar 19,104,000
ASET TIDAK LANCAR
Mesin Perontok Jagung 10,000,000
Akm. Penyusutan Mesin Perontok Jagung (1,600,000)
Mesin Traktor 5,000,000
Akm. Penyusutan Mesin Traktor (2,172,396)
Total Aset Tidak Lancar 11,227,604
TOTAL ASET 30,331,604

LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Total Liabilitas Jangka Pendek -
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas Iuran Pokok 1,900,000
Liabilitas Iuran Wajib 4,020,000
Total Liabilitas Jangka Panjang 5,920,000
Total Liabilitas 5,920,000

ASET NETO
Tanpa pembatasan dari pemberi sumber daya
Surplus Akumulasian 11,234,000
Penghasilan Komprehensif Lain -

Dengan pembatasan dari pemberi sumber daya 13,177,604


Total Aset Neto 24,411,604

TOTAL LIABILITAS DAN ASET NETO 30,331,604

(Sumber: Data telah diolah penulis, 2021)

4. Laporan Arus Kas


Salah satu tujuan laporan arus kas adalah untuk memudahkan membaca dan menganalisa
keuangan entitas, karena laporan ini memperlihatkan secara rinci arus kas yang masuk dan kas
yang keluar dari suatu entitas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak
langsung. Pada laporan arus kas diperoleh kenaikan neto kas dan setara kas sebesar
Rp9.483.500 yang berasal dari aktivitas operasi dan dijumlahkan dengan saldo awal kas dan
setara kas sebesar Rp6.600.000 sehingga diperoleh saldo akhir kas dan setara kas sebesar
Rp16.083.500.
Tabel 4. Laporan Arus Kas
KELOMPOK TANI MEKAR SARI
Laporan Arus Kas
Per 31 Desember 2020
(dalam rupiah)

AKTIVITAS OPERASI
Rekonsiliasi surplus (defisit) menjadi kas neto
dari aktivitas operasi:
Surplus Rp 4,425,750
Penyesuian untuk:
Depresiasi Rp 1,806,250
Rp 6,232,000
Penurunan Perlengkapan Kelompok Tani Rp 81,500
Penurunan Piutang Anggota Rp 2,300,000
Kas neto dari aktivitas operasi Rp 8,613,500
AKTIVITAS INVESTASI
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi Rp -
AKTIVITAS PENDANAAN Rp -
Penurunan Liabilitas Iuran Pokok Rp (100,000)
Kenaikan Liabilitas Iuran Wajib Rp 970,000
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan Rp 870,000

KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS Rp 9,483,500


KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN Rp 6,600,000
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN Rp 16,083,500

(Sumber: Data telah diolah penulis, 2021)

5. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan merupakan catatan dan informasi yang ditambahkan di akhir
laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi
lebih lanjut. Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis dengan urutan
penyajian sesuai dengan komponen utama laporan keuangan. Informasi dalam catatan atas
laporan keuangan berkaitan dengan akun-akun yang terdapat dalam laporan keuangan yang
telah dibuat sebelumnya. Informasi yang disajikan bersifat memberikan penjelasan

KESIMPULAN
Bedasarkan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya mengenai penyusunan
laporan keuangan pada Kelompok Tani Mekar Sari, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengurus dalam pengelolaan keuangan
kelompok tani, pengurus bisa menyiapkan laporan keuangan dengan merujuk kepada ISAK 35.
Laporan keuangan yang bisa disiapkan pengurus yang berdasarkan ISAK 35 antara lain
Laporan Penghasilan Komprehensif yang berguna untuk mengetahui surplus atau defisit suatu
entitas pada periode tertentu, Laporan Perubahan Aset Neto memperlihatkan informasi
mengenai surplus atau defisit aset neto dalam suatu periode, Laporan Arus Kas menyajikan
aliran kas perusahaan dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan , Laporan Posisi
JakSya: Jurnal Akuntansi Vol 1, No 2, Agustus 2021
Syariah
Keuangan menggambarkan aset (harta), liabilitas (utang), dan aset neto (modal) suatu entitas
dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Dari hasil pengolahan data yang telah penulis lakukan,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada periode yang berakhir pada Desember 2020
terjadi kenaikan kas senilai Rp9.483.500 dan kenaikan aset neto senilai Rp4.425.750

DAFTAR PUSTAKA
Andarsari, P. R. 2016. Laporan Keuangan Organisasi Nonlaba (Lembaga Masjid). Jurnal Ekonomi
Universitas Kadiri Vol. 1, No. 2, September 2016

Bahri, Syaiful. 2016. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: ANDI

Dinanti, A. dan G. A. Nugraha. 2018. Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Jurnal Ekonomi, Bisnis,
dan Akuntansi (JEBA) Vol 20 No. 01 Tahun 2018

Diviana, S. dkk. 2020. Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba Berdasarkan ISAK
35 Pada Masjid Baitul Haadi. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen Vol. 15, No. 2, 2020, Hal. 113-
132. ISSN 2657-1080. ISSN 1858-3687

Gultom, I. R. dan A. T. Poputra. 2015. Analisis Penerapan Psak No.45 Tentang Laporan Keuangan
Organisasi Nonlaba Dalam MencapaiTransparansi Dan Akuntabilitas Kantor Sinode Gmim.
Jurnal EMBA ISSN 2303-1174 Vol.3 No.4 Desember 2015

Hamzah, A. 2020. Perbedaan ISAK 35 (Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba)
dan PSAK 45. Ditelusuri 20 Agustus 2020. https://youtu.be/6pxmBKin-HQ

Hery. 2015. Pengantar Akuntansi. Jakarta: PT Gramedia

Ikatan Akuntan Indonesia. 2020. Standar Akuntansi Keuangan Per Efektif 1 Januari 2020 (ISAK 35).
Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2016. Standar Akuntansi Keuangan Per Efektif 1 Januari 2017. Jakarta.

Lasfita, N. dan Muslimin. 2020. Penerapan ISAK No. 35 Pada Organisasi Keagamaan Masjid Al-
Mabrur Sukolilo Surabaya. Jurnal Sosial Ekonomi dan Politik, 1(1) April 2020: hal 63-68

Novita, Christin Dwi, dkk. 2018. Penerapan PSAK No.45 pada Laporan Keuangan Lembaga Masjid.
International Journal of Social Science and Business. Volume 2, Number 4, Tahun 2018, pp.
197-202. P-ISSN: 2614-6533 E-ISSN : 2549-6409

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 67 /Permentan/Sm.050/12/2016 Tentang


Pembinaan Kelembagaan Petani

Yusuf, M. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan penelitian gabungan. Jakarta: Kencana

Zamzami, F. dan N. D. Nusa. 2016. Akuntansi Pengantar 1. Yogyakarta: Gadjah Madsa University
Press

11

Anda mungkin juga menyukai