Anda di halaman 1dari 9

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Listrik Magnet

Oleh :

GAMMAR RAINNUR 0905727

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2011
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan segala
berkah dan Rahmat-Nya. Sehinnga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin
dengan waktu yang sangat singkat.

Maksud dari pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh
Dosen Listrik Magnet. Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terimakasih
kepada orang-orang yang membantu saya dalam penyusunan makalah ini.

Saya pun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih ada kesalahan. Oleh karena
itu, semua kritik, saran, nasihat akan saya terima dengan senang hati.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
saya khususnya dan untuk pembaca pada umumnya.

Bandung, April 2011

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kini kebutuhan masyarakat akan listrik terlihat jelas sekali bahwa listrik merupakan salah
satu kebutuhan primer. Seluruh kalangan masyarakat sangat membutuhkan listrik, baik
masyarakat yang hidup di kota besar maupun di pedesaan. Namun sangat disayangkan,
persediaan listrik di negeri ini sungguh sangat terbatas. Jangankan untuk memenuhi
kebutuhan listrik di masyarakat pedesaan, untuk memenuhi kebutuhan listrik di kota besar
pun pemerintah sebagai pengelola PLT pun tidak sanggup memenuhi secara maksimal. Hal
ini dapat kita lihat dengan adanya pemadaman bergilir yang terjadi hampir setiap hari di kota
– kota besar.
Oleh karena kapasitas listrik yang dianggap kurang, bukan menjadi hal yang tidak
mungkin apabila kita membuat sendiri alat alternatif pembangkit listrik. Salah satunya yaitu
pembangkit listrik tenaga sampah. Namun tetap saja, hal ini membutuhkan kerja sama yang
baik di seluruh lapisan masyarakat. Karena untuk menghasilkan daya listrik yang cukup
besar dibutuhkan pula bahan dalam jumlah yang cukup besar.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah, sebagai berikut :


 Apa yang harus kita upayakan agar bisa menghasilkan listrik dengan energi alternatif
dari sampah?
 Bagaimana solusi untuk mencari energi alternatif dari sampah penghasil listrik?
 Dimana kita bisa mencari sampah sebagai sumber energi alternatif penghasil listrik?
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
 Untuk memberikan inspirasi kepada masyarakat, bahwa kita bisa mengolah kembali
sampah sebagai energi alternatif penghasil listrik.
 Untuk membuat paradigma yang baru bagi masyarakat bahwa sampah bukanlah hal
yang hanya tidak berguna, tapi juga bisa memberikan manfaat bagi kita.
 Untuk memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat bahwa sampah pun bisa kita
gunakan sebagai energi alternatif pembangkit listrik.
BAB II

PEMBAHASAN

Pola Pengelolaan Sampah sampai saat ini masih menganut paradigma lama dimana
sampah masih dianggap sebagai sesuatu yang tak berguna, tak bernilai ekonomis dan sangat
menjijikkan. Masyarakat sebagai sumber sampah tak pernah menyadari bahwa tanggung jawab
pengelolaan sampah yang dihasilkan menjadi tanggung jawab dirinya sendiri.

Apabila sampah - sampah yang luar biasa ini mulai menjadi masalah bagi manusia,
barulah manusia menyadari ketidakperduliannya selama ini terhadap sampah dan mulai
menimbulkan kepanikan dan menghantui di mana - mana tanpa tahu apa yang harus dilakukan
untuk mengatasinya.

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia, karena setiap aktifitas
manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding
dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Sehari
setiap warga kota menghasilkan rata-rata 900 gram sampah, dengan komposisi, 70% sampah
organik dan 30% sampah anorganik. Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat
berpengaruh pada volume sampah.

Sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah
sampah-sampah yang di buang ke tempat sampah walaupun masih jauh lebih kecil dibandingkan
sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri, tetapi merupakan
sampah yang selalu menjadi bahan pemikiran bagi manusia.

Prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian dalam menanggulangi


sampah misalnya dengan menerapkan Prinsip 4R :

 Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang
kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah
yang dihasilkan.
 Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai
kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini
dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
 Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi,
bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak
industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi
barang lain.
 Replace (Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang
yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar
kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, ganti
kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam
karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa)

Selain dengan cara pengelolaan tersebut di atas ada cara lain yang akan dilakukan yaitu
sampah dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik (Waste to Energy) atau yang lebih dikenal
dengan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah).

Teknologi pengolahan sampah ini untuk menjadi energi listrik pada prinsipnya sangat
sederhana sekali yaitu:

 Sampah di bakar sehingga menghasilkan panas (proses konversi thermal).

 Panas dari hasil pembakaran dimanfaatkan untuk merubah air menjadi uap dengan
bantuan boiler.
 Uap bertekanan tinggi digunakan untuk memutar bilah turbin
 Turbin dihubungkan ke generator dengan bantuan poros.
 Generator menghasilkan listrik dan listrik dialirkan kerumah – rumah atau ke pabrik.
Berikut ini adalah skema sederhana dari pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) :
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebenarnya banyak sekali material di bumi ini yang bisa kita manfaatkan sesuai dengan
kebutuhannya. Namun kita masih kurang peka. Contohnya saja dari sampah, sesuatu
yang dianggap menjijikan, tidak berguna sama sekali bahkan kini sampah ini bisa kita
manfaatkan untuk membuat pembangkit listrik.
Memang sampah disini digunakan sebagai bahan untuk menggerakan turbin, tapi dengan
adanya bantuan dari sampah kita bisa menghemat bahan – bahan lain yang biasa
digunakan sebagai penggerak turbin yang terhubung dengan generator.
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Generator mendorong
muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi generator tidak
menciptakan listrik yang sudah ada di dalam kabel lilitannya.

3.2 Saran
Dari sedikit uraian diatas, diharapkan kepada para pembaca dapat menggali kembali
energi – energi alternatif yang dapat kita manfaatkan sebagai pembangkit listrik. Hal ini
dilakukan agar kebutuhan listrik di masyarakat bisa terpenuhi secara maksimal, sehingga
nantinya bisa dihilangkan kegiatan dari PLN yaitu pemadaman listrik bergilir.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/

http://www.wikipedia.org/

Anda mungkin juga menyukai