F KMS Book 20180727112328
F KMS Book 20180727112328
HS Number: HS/059/15E
Penyangkalan
Peristilahan yang dipergunakan dan presentasi materi dalam penerbitan ini tidak
mewakili ungkapan pendapat apapun dari pihak Sekretariat PBB mengenai status
hukum dari negara, wilayah, kota atau daerah atau otoritasnya, atau mengenai
penandaan batas wilayah. Pandangan-pandangan yang dinyatakan dalam publikasi
ini tidak merupakan cerminan pandangan dari the Program Permukiman PBB, Cities
Alliance, Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau negara-negara anggotanya.
Kutipan dapat direproduksi tanpa izin, dengan syarat menyebutkan sumbernya.
Panduan lnternasional tentang
Perencanaan Kota dan Wilayah
UN(@)HABITAT
FOR A BEITER URBAN FUTURE
Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah !IV
Kata Pengantar
Dengan penduduk perkotaan dunia telah
melampaui ambang batas lima puluh persen
dari penduduk global, telah menjadi semakin
jelas bahwa kehidupan urban menjadi masa
depan . Urbanisasi maju pesat, khususnya di
negara-negara berkembang , dan diikuti
dengan berbagai peluang dan tantangan .
Aglomerasi memungkinkan adanya skala
ekonomi yang signifikan untuk kota dan
daerah , tetapi juga menimbulkan berbagai
biaya dan eksternalitas yang terkait dengan
kebisingan , kemacetan, dan polusi.
Tantangan global seperti perubahan iklim dan indikator lanjutannya untuk pemantauan. "
terkurasnya sumber daya mempengaruhi Panduan telah dirancang untuk melengkapi
banyak bidang dalam berbagai cara dan Panduan lnternasional tentang Desentralisasi
membutuhkan respons-respons baru yang dan Penguatan Otoritas Lokal (Guidelines on
inovatif. Decentralisation and the Strengthening of
Local Authorities, 2007), serta Panduan
Dalam rangka menghadapi tantangan lnternasional tentang Akses terhadap
tersebut, pendekatan yang berbeda untuk Layanan Dasar bagi Semua (International
perencanaan telah diuji dan diterapkan di Guidelines on Access to Basic Services for
seluruh dunia . Meskipun ada pelajaran All, 2009) , yang sebelumnya diadopsi oleh
berharga yang dipetik dari berbagai ragam
Governing Council UN Habitat dan yang telah
upaya yang dilakukan , Panduan lnternasional
dirujuk di sejumlah negara. Selanjutnya,
tentang Perencanaan Kota dan Wilayah
Panduan lnternasional tentang Perencanaan
(Panduan) dirancang untuk mengisi kritisnya
Kota dan Wilayah dirancang untuk
kesenjangan dengan menyediakan kerangka
mendukung pelaksanaan Agenda
acuan untuk perencanaan yang berguna di
Pembangunan Pasca-2015 , dan New Urban
berbagai skala dan dapat disesuaikan dengan
Agenda atau Agenda Urban Baru dalam
konteks kekhasan , baik wilayah, nasional
Konferensi PBB tentang Perumahan dan
maupun lokal.
Pembangunan Urban Berkelanjutan (Habitat
Sebagai respons terhadap Resolusi 24/3 The Ill) pada tahun 2016.
Governing Council UN-Habitat, Panduan ini
Panduan ini relevan bagi berbagai pengguna:
telah dikembangkan melalui proses
pemerintah nasional , pemerintah daerah ,
konsultatif yang luas dan disusun di atas
masyarakat sipil dan perencana profesional.
serangkaian pengalaman . Panduan ini
Panduan ini menekankan peran yang dimiliki
menyajikan dua belas prinsip yang dapat
para aktor dalam menyusun bentuk dan
memandu para pengambil keputusan dalam
fungsi permukiman manusia . Adalah harapan
mengembangkan atau merevisi kebijakan,
saya setulusnya bahwa Panduan ini dapat
rencana , dan desain melalui pendekatan
memberikan inspirasi dan arah untuk
perencanaan terpadu .
membantu pembangunan kota-kota dan
Panduan telah disetujui oleh Governing wilayah yang lebih kompak, inklusif secara
Council dalam Resolusi 25/6 tang gal 23 April sosial , terhubungkan , dan terintegrasi secara
2015. Selain itu pula, Resolusi ini lebih baik.
menyerukan kepada "lembaga keuangan
internasional , badan-badan pembangunan,
dan UN Habitat untuk membantu negara-
negara anggota yang berkeinginan
menggunakan dan mengadaptasi Panduan ini
untuk wilayah mereka dan konteks nasional, Dr Joan Clos
sehingga memungkinkan , dan
mengembangkan alat-alat dan indikator- Direktur Eksekutif, UN-Habitat
Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah IV
Daftar lsi
LATAR BELAKANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . vi
A. Tujuan .. ... .. ........................ .. .. ... ... ............. ... .......... .. .. ... ... ... .... .. .... ... ... .. .... ..... .... 1
B. Definisi dan Ruang Lingkup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
C. Konteks dan Dasar Pertimbangan .... .. ... .. ...... .. . .... .. .. .... .. ... .... .. .. . .. .. .. .. . .... .... .... ..... .. 4
C. Proses Penyiapan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
A. Kebijakan dan Tata Kelola Perkotaan .. ...... .. ...... ... . ... . ...... .... ... .... . ... ........... . .. ...... . .. .. 8
B. Perencanaan Kota dan Wilayah Untuk Pembangunan yang Berkelanjutan .. ... . .... ... .. ... .. 13
B1 Perencanaan Kota dan Wilayah dan Pembangunan Sosial .. .. .. .. ... ... ... .. ...... . ... .. ..... 14
B2 Perencanaan Kota dan Wilayah dan Pertumbuhan Ekonomi yang Berlanjut. ..... ... .... . 17
B3 Perencanaan Kota dan Wilayah dan LingKUngan Hid up .. ......... ............. ....... ...... 20
C. Komponen Perencanaan Kota dan Wilayah .. . .... ... .. ............ ... ..... .... .. ... ... ... . ........ .. 23
D. Pelaksanaan dan Pemantauan Perencanaan Kota dan Wilayah ...... ... .... ....... ....... .. .... 27
Lampiran 1: Resolusi 25/6 .. . .. . .. .. .. .. . .. . ... ....... .. .... ... ................. ... . .. .. .. .. ..... .. .. ..... .. ... . 31
Membaca Lebih Lanjut ......... ..... ............... .. .. .... . ... ..... .. .. .. . .... ...... ...... .. ... ... .... ... ...... 33
Lampi ran 2: Catatan Penerjemahan ..... ... .......... ... . .. . ... ... .... .. ... ........ ... . .... .. .... .. .. .. .. .... 34
Ucapan Terima Kasih ...... .. .. . .. .. ........ ..... ..... .... .. .... ... ... .. .. .. .. .. .. .. . ..... . ............. .. .... .. . 35
Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah I1
A. Tujuan
Sejak tahun 1950, dunia telah berubah Tujuan Panduan ini dirumuskan sebagai
dengan cepat. Penduduk perkotaan berikut:
tumbuh dari 746 juta pada tahun 1950
• untuk mengembangkan kerangka acuan
(29,6 persen dari populasi dunia) menjadi
yang berlaku un iversal dalam memandu
2,85 miliar pada tahun 2000 (46,6 persen },
reformasi kebijakan perkotaan ;
dan telah mencapai 3,96 miliar pada tahun
2015 (54 persen). lni diharapkan mencapai • untuk mencatat prinsip-prinsip universal
total 5,06 miliar pada tahun 2030 (60 dari pengalaman nasional dan lokal yang
persen dari populasi dunia). Dalam dapat mendukung pengembangan
menanggapi transformasi ini , Panduan pendekatan perencanaan yang beragam
lnternasional tentang Perencanaan Kota disesuaikan dengan konteks dan skala
dan Wilayah (Panduan) dimaksudkan dapat yang berbeda-beda;
menjadi kerangka kerja untuk
meningkatkan kebijakan global , rencana , • untuk melengkapi dan menghubungkan
desain dan proses implementasi , yang ke Panduan internasional lainnya yang
akan menjadikan kota-kota dan wilayah bertujuan mendorong pembangunan
yang lebih kompak, inklusif secara sosial, perkotaan yang berkelanjutan ;
dan terhubungkan dan terintegrasi secara • untuk meningkatkan dimensi kota dan
lebih baik serta mendorong pembangunan wilayah dalam agenda pembangunan
perkotaan berkelanjutan dan tangguh nasional , reg ional dan pemerintahan
terhadap perubahan iklim. daerah.
D. Proses Penyiapan
Sebagai tindak lanjut resolusi 24/3, UN- berkelanjutan dalam Dewan Ekonomi dan
Habitat membentuk kelompok para pakar Sosial (EcoSoc) yang diselenggarakan
untuk memberikan nasihat kepada pada 29 Mei 2014 di New York; Konperensi
sekretariat tentang struktur, isi, dan Asia Pasifik kelima Para Menteri
susunan kata dalam Panduan . Kelompok Perumahan dan Pembangunan Urban
ini secara geografis berimbang untuk (APMCHUD 5), pada 3-5 November 2014
mencerminkan pengalaman dan praktik di di Seoul; sesi kedua Komite Persiapan
setiap wilayah di dunia. Peserta untuk Konferensi PBB Ketiga tentang
dinominasikan oleh setiap Pemerintah dan Perumahan dan Pembangunan Urban
mitra utama; khususnya mereka mewakili Berkelanjutan (Habitat Ill) dan sesi
otoritas lokal (United Cities dan Local keduapuluh-lima Governing Council,
Government, UCLG) dan asosiasi diadakan bersamaan di Nairobi pada 14-23
perencana profesional (International April2015.
Society of City and Regional Planners,
ISOCARP). Organisasi internasional, Panduan telah disetujui oleh Governing
seperti Bank Dunia, Badan Pusat PBB Council dalam resolusi 25/6 23 tanggal
April 2015, yang menyerukan kepada
untuk Pembangunan Daerah (UNCRD) dan
Organisasi untuk Kerja sama Ekonomi dan "lembaga keuangan internasional, badan-
Pembangunan (OECD}, kesemuanya badan pembangunan, dan UN Habitat
dikonsultasikan . untuk membantu negara-negara anggota
yang berkeinginan menggunakan dan
Tiga pertemuan kelompok para pakar mengadaptasi Panduan ini untuk wilayah
diadakan. Pertama diadakan di Paris pada mereka dan konteks nasional, dimana
tanggal 24 dan 25 Oktober 2013. Para memungkinkan, dan mengembangkan alat-
peserta mengadopsi struktur dan alat dan indikator-indikator lanjutannya
menghasilkan draft awal dari Panduan . untuk pemantauan." Sejalan dengan
Pertemuan kedua diadakan di Medellin, semangat resolusi ini, studi kasus telah
Kolombia, bersamaan dengan sesi ketujuh dikembangkan dan praktik-praktik inspiratif
World Urban Forum, pada tanggal 10 April didokumentasikan untuk menggambarkan
2014. Dari sini dimasukkan pengalaman kondisi , tantangan dan manfaat
dari lebih banyak negara , memberikan pendekatan perencanaan kota dan wilayah
tempat pada berbagai perbedaan yang efektif. Sarana kerja tambahan harus
pandangan yang muncul dari pertemuan dirancang untuk mendukung proses
pertama dan mengusulkan pembelajaran aplikasi, yang harus dipantau dan
yang telah didokumentasikan dimasukkan didokumentasikan, dan dapat menjadi
ke dalam revisi rancangan Panduan . masukan bagi program kerja dua-tahunan
Rancangan Panduan lebih lanjut kemudian UN-Habitat. Pemerintah dan para mitra
diproduksi dan disepakati bahwa Panduan akan diundang untuk memberikan umpan
akan dilengkapi dengan kumpulan balik secara langsung kepada UN-Habitat
ringkasan kasus praktik-praktik baik. tentang implementasi Panduan ini.
Pertemuan kelompok para pakar ketiga dan
Penyusunan Panduan dijalankan secara
terakhir diadakan di Fukuoka, Jepang,
bersamaan dengan penjabaran Agenda
pada tanggal11 dan 12 November 2014.
Pada pertemuan itu Panduan difinalkan Pembangunan Pasca-2015, dijadwalkan
akan disimpulkan pada bulan September
untuk diserahkan pada sesi kedua puluh-
2015 , proses persiapan untuk sesi kedua
lima Governing Council.
puluh-satu Konferensi Para Pihak pada
Konsultasi khusus dengan kantor-kantor Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk
regional UN Habitat, badan-badan PBB dan Perubahan lklim (COP 21 }, dijadwalkan
kelompok mitra lainnya juga dimulai, antara berlangsung pada bulan Desember 2015,
lain, selama : Forum Urban Dunia (World dan Konperensi Habitat Ill yang
Urban Forum) April 2014; untuk pertama dijadwalkan berlangsung pada bulan
kalinya pada integrasi segmen urbanisasi Oktober 2016. Diharapkan , substansi
Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah I6
Panduan dengan demikian dapat menjadi untuk menjadi sumber inspirasi ketika
bahan informasi dan memberikan kontribusi meninjau , mengembangkan , dan
pada dokumen yang dihasilkan dalam menerapkan kerangka kerja perencanaan
proses-proses tersebut. kota dan wilayah . Pemerintah nasional,
pemerintah daerah , organisasi masyarakat
Bagian tulisan berikut berisi Panduan
sipil dan asosiasinya, perencana
tentang perencanaan kota dan wilayah .
profesional dan asosiasinya dapat
Strukturnya dikemas mengikuti tata cara
mempertimbangkan untuk menyesuaikan
yang lazim dari agenda pembangunan
Panduan dalam konteks nasional dan lokal.
berkelanjutan oleh badan-badan PBB.
Tulisan dibagi dalam dua bag ian yang Selanjutnya , lembaga keuangan
mencerminkan dimensi-dimensi yang saling internasional dan masyarakat internasional,
terkait dalam agenda tersebut, yakn i, tata sebagai bagian dari komitmen resmi
kelola pemerintahan , aspek sosial ekonomi mereka untuk bantuan pembangunan ,
dan lingkungan dalam perencanaan kota harus mencurahkan lebih banyak perhatian
dan wilayah, diikuti dengan dua bagian terhadap isu-isu perkotaan , termasuk
tentang komponen perencanaan kota dan perencanaan kota dan wilayah , melalui
wilayah berikut pelaksanaan dan peningkatan dukungan keuangan dan
pemantauannya . Setiap bagian dimulai teknis dalam kerja sama Selatan-Selatan ,
dengan prinsip-prinsip kunci dasar, diikuti Utara-Selatan dan kerja sama segitiga,
oleh serangkaian rekomendasi yang pendokumentasian dan berbagi
berorientasi pada tindakan . pengalaman dan praktik-praktik, serta
pengembangan kapasitas pada semua
Perlu ditekankan bahwa rekomendasi yang
tingkatan .
diberikan bersifat umum dan dimaksudkan
anduan lnternasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah I8
1. Prinsip-prinsip:
(a) Perencanaan kota dan wilayah lebih
dari sekadar alat teknis, ini adalah
proses pengambilan keputusan
yang integratif dan partisipatif
membahas persaingan kepentingan
dan terkait dengan visi bersama ,
strategi pembangunan secara
keseluruhan dan kebijakan
perkotaan nasional, regional , dan
lokal.
(b) Perencanaan kota dan wilayah
merupakan komponen inti dari
paradigma tata kelola pemerintahan
kota yang baru , yaitu
mempromosikan demokrasi lokal,
partisipasi dan inklusi ,
transparansi dan akuntabilitas ,
dengan maksud untuk menjamin
urbanisasi berkelanjutan dan kualitas
tata ruang .
Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah I9
2. Pemerintah Nasional, bekerja sama (iii) menghubungkan dan
dengan bidang-bidang pemerintahan mengoordinasikan rencana kota ,
lain dan mitra terkait diharapkan metropolitan , wilayah , dan
dapat: nasional serta memastikan
koherensi antara tingkat-tingkat
intervensi sektoral dan tata
(a) merumuskan kerangka kebijakan ruang , berdasarkan prinsip
nasional kota dan wilayah yang kejenjangan , dengan pengaturan
mempromosikan pola urbanisasi yang tepat dalam
berkelanjutan , termasuk standar menggabungkan pendekatan
kehidupan yang layak bag i warga bottom-up dan top-down;
saat ini dan masa depan,
(iv) menetapkan aturan umum dan
pertumbuhan ekonomi dan
mekanisme untuk perencanaan
perlindungan lingkungan, sistem yang
dan manajemen kota dan
seimbang untuk kota dan permukiman
wilayah yang terkoordinasi;
lainnya serta hak dan kewajiban atas
tanah yang jelas bagi semua warga (v) secara formal menegaskan
negara, termasuk jaminan hak kemitraan dan partisipasi
bermukim pada lahan bagi masyarakat sebagai prinsip-
masyarakat miskin, sebagai dasar prinsip kunci dalam kebijakan ,
untuk perencanaan kota dan wilayah dengan melibatkan masyarakat
di semua tingkatan . Sebagai (perempuan dan laki-laki) ,
imbalannya, perencanaan kota dan organisasi masyarakat sipil dan
wilayah akan menjadi sarana untuk perwakilan dari sektor swasta
menerjemahkan kebijakan ke dalam dalam kegiatan perencanaan
rencana dan tindakan , serta untuk kota , memastikan bahwa
memberikan umpan balik bagi perencana berperan aktif dan
penyesuaian kebijakan ; mendukung pelaksanaan
prinsip-prinsip ini dan
(b) mengembangkan kerangka hukum
membangun mekanisme
dan kelembagaan yang
konsultasi yang luas dan forum
memungkinkan bagi perencanaan
untuk mendorong dialog
kota dan wilayah dapat:
kebijakan tentang isu-isu
(i) memastikan bahwa instrumen pembangunan perkotaan;
dan siklus perencanaan ekonomi
(vi) memberikan kontribusi terhadap
dan kebijakan sektoral nasional
regulasi tanah dan pasar properti
diperhitungkan dalam
dan perlindungan lingkungan
penyusunan rencana kota dan
binaan dan alam;
wilayah dan, sebaliknya, bahwa
peran penting ekonomi kota dan (vii) membuka jalan bagi
wilayah tercermin dengan baik pengembangan kerangka tata-
dalam penyusunan perencanaan aturan baru untuk memfasilitasi
nasional; pelaksanaan dan revisi rencana
kota dan wilayah secara iteratif
(ii) memahami perbedaan situasi
dan interaktif;
wilayah , kota dan lokal serta
adanya kebutuhan tata ruang (viii) memberikan kesetaraan kepada
yang koheren dalam suatu semua pemangku kepentingan
wilayah dan pembangunan dalam rangka mempromosikan
daerah yang seimbang; investasi dan transparansi ,
menghormati aturan hukum, dan
menghindari korupsi;
Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah I 10
6. Prinsip-prinsip:
(c) menyediakan ruang publik yang campuran atas lahan , serta sistem
berkualitas baik, meningkatkan dan transportasi yang aman , nyaman ,
merevitalisasi ruang publik yang ada , terjangkau dan dapat diandalkan, dan
seperti alun-alun , jalan-jalan , kawasan dengan mempertimbangkan variasi
hijau dan kompleks olahraga , harga tanah dan rumah di lokasi yang
menjadikannya lebih aman , sejalan berbeda , serta kebutuhan untuk
dengan kebutuhan dan perspektif mendapatkan solusi perumahan yang
perempuan , laki-laki, anak-anak terjangkau ;
perempuan dan laki-laki, dan
(h) meningkatkan keamanan di
sepenuhnya mudah diakses oleh
perkotaan , terutama bagi perempuan ,
semua . lni harus diperhitungkan
kaum muda , orang tua, kaum
bahwa tempat-tempat tersebut
penyandang cacat dan kelompok
merupakan serambi ruang yang
rentan , didasarkan faktor keamanan ,
sangat diperlukan untuk sebuah
kead ilan , dan kohesi sosial ;
kehidupan kota yang inklusif dan
bersemangat, serta merupakan dasar (i) mendorong dan menjamin kesetaraan
untuk pembangunan infrastruktur; gender dalam desain , produksi , dan
penggunaan ruang dan jasa
(d) memastikan bahwa kawasan
perkotaan dengan mengidentifikasi
masyarakat berpenghasilan rendah ,
kebutuhan khusus perempuan dan
permukiman informal dan kumuh
laki-laki, anak-anak perempuan dan
dibangun dan diremajakan kembali
laki-laki;
serta diintegrasikan ke dalam struktur
kehidupan urban dengan sesedikit G) memastikan bahwa tindakan-tindakan
mungkin mengakibatkan yang dapat mempengaruhi pasar
penggusuran , relokasi, atau properti dan tanah tidak memperburuk
gangguan terhadap mata pencaharian keterjangkauan melalui cara-cara
rakyat. Kelompok yang terkena yang merugikan bagi rumah tangga
dampak harus diberi kompensasi berpendapatan rendah dan usaha
yang memadai ketika gangguan tidak kecil ;
dapat dihindari;
(k) mendorong kegiatan budaya , baik di
(e) memastikan setiap warga memiliki dalam ruangan (museum, teater,
akses terhadap air bersih yang layak bioskop, ruang konser, dl l. ) maupun di
dan terjangkau serta layanan san itasi tempat terbuka (seni jalanan , parade
yang memadai ; musik, dll.), dengan memahami
bahwa pengembangan budaya urban
(f) memfasilitasi jaminan hak bermukim
dan penghargaan terhadap
pada lahan dan akses untuk kontrol
keragaman sosial adalah bagian dari
atas tanah dan properti, termasuk
pembangunan sosial dan memiliki
juga akses pembiayaan bagi rumah
dimensi tata ruang yang penting ;
tangga yang berpenghasilan rendah ;
(I) melindungi dan menghargai warisan
(g) mengurangi waktu perjalanan komuter
budaya , termasuk permukiman
antara kawasan tempat tinggal ,
tradisional dan kawasan bersejarah ,
tempat bekerja dan area pelayanan
monumen dan situs keagamaan ,
dengan menerapkan penggunaan
daerah arkeologi dan lanskap budaya .
Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kola dan Wilayah I 17
9. Prinsip-prinsip:
12. Prinsip-prinsip:
(f) menerapkan perencanaan kota dan ulang dalam perencanaan tata ruang,
wilayah untuk mengidentifikasi, termasuk lokasi tempat pembuangan
merevitalisasi, melindungi dan sampah dan situs daur ulang ;
menghasilkan ruang hijau publik yang
(i) berkolaborasi dengan penyedia
berkualitas tinggi yang memiliki nilai
layanan , pengembang lahan, dan ·
khusus secara ekologis atau sebagai
pemilik tanah untuk memperkuat
warisan alam, mengintegrasikan
hubungan antara perencanaan tata
kontribusi dari sektor swasta dan
ruang dan perencanaan sektoral serta
organisasi masyarakat sipil dalam
meningkatkan koordinasi dan sinergi
usaha tersebut, dan untuk
lintas sektor di antara berbagai
menghindari terbentukan kawasan-
pelayanan seperti air bersih , saluran
panas atau heat islands pada kota,
limbah dan sanitasi , energi dan listrik,
melindungi keanekaragaman hayati
telekomunikasi dan transportasi ;
lokal dan mendukung terciptanya
ruang hijau publik multifungsi , seperti 0) mendorong pembangunan ,
lahan basah untuk resapan dan penambahan komponen dan
penampungan air hujan; manajemen "bangunan hijau" dengan
memberikan insentif dan disinsentif,
(g) mengidentifikasi dan memahami nilai
serta memantau dampak ekonomi
lingkungan terbangun yang
yang terjadi ;
mengalami kerusakan dengan
maksud untuk dapat melakukan (k) merancang jalan raya yang
revitalisasi, mengambil manfaat dari mempergiatkan berjalan kaki,
aset yang ada , dan memperkuat berkendaraan tak bermotor dan
identitas sosialnya ; pemakaian angkutan umum, serta
menanam pohon untuk keteduhan
(h) mengintegrasikan pengelolaan limbah
dan penyerapan karbon dioksida.
padat dan cair dan melakukan daur
Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah I 23
15. Prinsip-prinsip:
(a) Perencanaan kota dan wilayah
menggabungkan beberapa dimensi
tata ruang , kelembagaan dan
keuangan melalui variasi kurun waktu
dan skala geografis. lni merupakan
proses yang berkesinambungan
dan berulang, didasarkan pada
peraturan berlaku, dengan tujuan
untuk membangun kota yang lebih
kompak dan terbentuknya sinergi
antar wilayah;
(b) Perencanaan kota dan wilayah
mencakup perencanaan tata ruang ,
yang bertujuan untuk memfasilitasi
dan mengartikulasikan keputusan
politik berdasarkan beberapa
skenario yang berbeda-beda.
Keputusan-keputusan ini
diterjemahkan ke dalam tindakan
yang akan mengubah ruang fisik dan
sosial dan yang akan mendukung
pengembangan kota dan wilayah
secara terintegrasi.
- - - - - - - - - - - - - - - - - Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah I 24
16. Pemerintah Nasional, bekerja sama harus menjadi bagian penting dari
dengan bidang-bidang pemerintahan sistem-sistem ini;
lain dan mitra terkait, diharapkan
(e) mendukung pengembangan lembaga
dapat:
perencanaan yang terstruktur dengan
baik, dengan sumber daya yang
memadai dan dilakukan
(a) mendorong penggunaan tata ruang
pengembangan keterampilan yang
sebagai mekanisme untuk melakukan
menerus;
fasilitasi secara fleksibel daripada
sebagai cetak biru yang kaku. (f) menetapkan kerangka keuangan dan
Rencana tata ruang harus dijabarkan fiskal yang efektif dalam mendukung
secara partisipatif dan berbagai pelaksanaan perencanaan kota dan
versinya dapat diakses dan dalam wilayah di tingkat lokal.
bahasa awam sehingga mudah
dipahami oleh penduduk pada
umumnya; 17. Pemerintah daerah, bekerja sama
dengan bidang-bidang pemerintahan
(b) meningkatkan kesadaran publik dan
lain dan mitra terkait, diharapkan
memperkuat kapasitas tentang
dapat:
konsep perencanaan kota dan
wilayah, menekankan bahwa hal ini
harus dipahami baik sebagai sebuah
(a) mengembangkan kebersamaan visi
produk (rencana dan ketentuan serta
tata ruang strategis (didukung oleh
peraturan yang terkait) maupun
peta yang memadai) dan
sebuah proses (mekanisme untuk
seperangkat tujuan yang disepakati,
menguraikan, memperbarui dan
yang mencerminkan kemauan politik
melaksanakan rencana) pada skala
yang jelas;
geografis yang berbeda-beda ;
(b) mengembangkan dan
(c) menetapkan dan memelihara basis
mengartikulasikan rencana kota dan
data informasi, catatan resmi dan
wilayah yang mencakup beberapa
sistem pemetaan untuk
komponen tata ruang seperti:
kependudukan , tanah , sumber daya
lingkungan, infrastruktur, layanan dan (i) satu set skenario pembangunan
kebutuhan terkait, sebagai dasar berdasarkan analisis mendalam
penyusunan dan revisi rencana tata tentang kecenderungan
ruang dan peraturan-peraturan. demografi, sosial, ekonomi , dan
Sistem-sistem tersebut harus lingkungan, yang
menggabungkan penggunaan memperhitungkan hubungan
pengetahuan lokal dan komunikasi penting antara penggunaan
modern serta teknologi informasi dan lahan dan transportasi ;
memungkinkan untuk melakukan
(ii) penetapan prioritas dan
pemilahan menurut spesifikasi
penahapan yang jelas untuk
daerah dan kota;
mencapai keberhasilan tata
(d) menerapkan secara umum sistem- ruang yang diinginkan dan yang
sistem pentahapan, pembaruan, dapat dicapai sepanjang
pemantauan dan evaluasi yang ketersediaan waktu dan
berlaku untuk rencana kota dan berdasarkan studi kelayakan
wilayah , bila perlu melalui tindakan yang sesuai ;
legislatif. lndikator kinerja dan
(iii) rencana tata ruang yang
partisipasi pemangku kepentingan
mencerminkan skala
- - - - - - - - - - - - - - - - - Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah I 25
pertumbuhan perkotaan yang halnya bahwa infrastruktur
diproyeksikan dan cara membutuhkan lahan untuk
menghadapinya melalui pembangunan dan juga
pengembangan kota yang memberikan dampak langsung
terencana, pertumbuhan dari pada nilai tanah;
dalam dan pembangunan
(ii) kesepakatan perencanaan
kembali untuk mencapai
infrastruktur, antara lain, dengan
kepadatan yang memadai, dan
jaringan pokok dan kisi-kisi
melalui penyusunan struktur
arteri, konektivitas jalan raya
yang menghubungkan dengan
dan jalan lingkungan, peraturan
baik pada sistem jalan raya yang
lalu lintas dan insentif mobilitas,
marak dan ruang publik yang
komunikasi digital, hubungan
berkualitas tinggi;
dengan pelayanan dasar dan
(iv) rencana tata ruang yang mitigasi risiko;
berbasis kondisi lingkungan,
(iii) komponen kelembagaan dan
yang memprioritaskan
keuangan dalam perencanaan
perlindungan kawasan ekologis
kota dan wilayah saling terkait
berharga dan daerah rawan
erat dan tersedianya
bencana dan yang terutama
mekanisme pelaksanaan yang
memfokuskan pada penggunaan
tepat untuk tujuan tersebut,
lahan campuran, struktur dan
sepertipenganggaran
morfologi perkotaan, mobilitas
partisipatif, kemitraan publik-
dan pembangunan infrastruktur,
swasta dan skema pembiayaan
memberikan fleksibilitas ruang
multilevel;
guna mengatasi perkembangan
yang tak terduga; (iv) bentuk dan morfologi perkotaan
(c) menyiapkan pengaturan yang ada saat ini sepenuhnya
diperhitungkan dalam program
kelembagaan, kerangka partisipasi
dan kemitraan kesepakatan para perluasan, peningkatan,
pembaruan dan revitalisasi kota.
pemangku kepentingan;
(d) membuat basis pengetahuan untuk
menginformasikan proses 18. Organisasi masyarakat sipil dan
perencanaan kota dan wilayah, dan asosiasi-asosiasinya diharapkan
untuk memungkinkan pemantauan dapat:
dan evaluasi yang ketat terhadap
usulan-usulan, rencana-rencana, dan
hasilnya; (a) berpartisipasi dalam pengembangan
(e) merancang strategi pengembangan visi tata ruang secara keseluruhan
dan penetapan prioritas proyek harus
sumber daya manusia untuk
dihasilkan dari proses partisipatif
memperkuat kapasitas lokal,
didukung oleh bidang-bidang lain dari yang melibatkan konsultasi di antara
pemerintahan yang sesuai; semua pihak terkait dan didorong
oleh otoritas publik yang paling dekat
(f) . memastikan khususnya bahwa: dengan masyarakat;
(i) penggunaan lahan dan (b) mendukung upaya perencanaan
perencanaan infrastruktur dan penggunaan lahan dan peraturan-
pelaksanaannya secara peraturan yang mempromosikan,
geografis terkait dan antara lain, pembauran sosial dan
terkoordinasi, sebagaimana tata ruang, jaminan hak bermukim
- - - - - - - - - - - - - - - - - Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah I 26
pada lahan bagi orang miskin, (b) menerjemahkan prakiraan dan
keterjangkauan, kepadatan lahan proyeksi menjadi alternatif dan
yangtepat, penggunaan lahan skenario perencanaan untuk
campuran dan aturan zonasi terkait, memungkinkan adanya keputusan
ruang publik yang memadai dan politik;
mudah diakses, pelindungan lahan
(c) mengidentifikasi dan memastikan
kritis pertanian dan warisan budaya
sinergi dalam setiap tahap, sektor,
dan langkah-langkah progresif yang
dan skala perencanaan;
berkaitan dengan kepemilikan tanah ,
sistem pendaftaran tanah, transaksi (d) menganjurkan solusi inovatif untuk
tanah dan pembiayaan berbasis mempromosikan kota dan wilayah
tanah. yang kompak dan terintegrasi, serta
solusi terhadap tantangan
kemiskinan perkotaan dan daerah
19. Perencana profesional dan kumuh, perubahan iklim dan
asosiasi-asosiasinya diharapkan ketangguhan terhadap bencana,
dapat: pengelolaan sampah dan masalah
perkotaan lainnya yang ada atau
(a) mengembangkan teknik-teknik baru
akan muncul;
dan transfer pengetahuan lintas
batas dan lintas sektor yang (e) mendukung pemberdayaan kelompok
mempromosikan perencanaan yang rentan dan mereka yang kurang
integratif, partisipatif, dan strategis; beruntung dan masyarakat adat.
Membangun dan mendukung
pendekatan perencanaan
berdasarkan bukti hasilnya.
Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah I 27
20. Prinsip-prinsip:
(a) Keberhasilan pelaksanaan rencana
kota dan wilayah di semua dimensi
mereka membutuhkan
kepemimpinan politik , kerangka
hukum dan kelembagaan yang
tepat, manajemen perkotaan yang
efisien, peningkatan koordinasi,
pendekatan membangun
konsensus dan mengurangi
duplikasi upaya-upaya dalam
menanggapi secara koheren dan
efektif terhadap tantangan saat ini
dan masa depan .
(b) Pelaksanaan dan evaluasi
perencanaan kota dan wilayah yang
efektif membutuhkan , khususnya ,
pemantauan terus menerus,
penyesuaian berkala dan kapasitas
yang memadai di semua tingkat ,
serta teknologi dan mekanisme
keuangan yang berkelanjutan .
Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kola dan Wilayah I 28
21. Pemerintah Nasional, bekerja sama (g) mendorong saling berbagi tentang
dengan bidang-bidang pemerintahan pengalaman kota, termasuk melalui
lain dan mitra terkait, diharapkan kerja sama satu kota dengan kota
dapat: lainnya, sebagai cara penting untuk
meningkatkan perencanaan,
pelaksanaan dan praktik-praktik
(a) menjaga agar undang-undang dan manajemen kota;
peraturan, sebagai alat implementasi
yang penting, dikaji ulang secara
kritis dan berkala guna memastikan (h) mengembangkan dan mengatur
kemudahannya untuk dilaksanakan adanya sistem yang kuat untuk
dan dipatuhi; pemantauan, evaluasi dan
akuntabilitas dalam perencanaan
(b) memastikan bahwa semua
kota dan wilayah, menggabungkan
penduduk,pengembanglah an,dan
informasi dan analisis kuantitatif dan
real estate, serta para penyedia jasa
kualitatif, berdasarkan indikator yang
dapat menghormati aturan hukum;
dirancang untuk melacak kemajuan
(c) mendorong terwujudnya mekanisme dalam produk dan prosesnya yang
akuntabilitas dan resolusi konflik di terbuka bagi pengawasan publik.
antara mitra pelaksana; Pertukaran internasional dan
pengalaman pembelajaran harus
(d) menilai pelaksanaan rencana kota
dibangun berdasarkan sistem-sistem
dan wilayah dan memberikan insentif
nasional dan lokal;
keuangan dan fiskal serta dukungan
teknis kepada pemerintah daerah, (i) mempromosikan teknologi ramah
terutama untuk mengatasi defisit lingkungan, teknologi geospasial
infrastruktur; untuk pengumpulan data, teknologi
informasi dan komunikasi, penamaan
(e) mendukung institusi pendidikan dan
jalan, pendaftaran tanah dan sistem
pelatihan dalam perencanaan kota
pencatatan properti, serta
dan wilayah agar terlibat dalam
membangun jejaring dan berbagi
pelaksanaan rencana, untuk
pengetahuan untuk mendukung
memajukan tingkat pendidikan tinggi
secara teknis dan sosial pelaksanaan
di semua disiplin ilmu yang
rencana kota dan wilayah.
berhubungan dengan perencanaan
dan memberikan pelatihan kerja bagi
para profesional perencana dan
22. Pemerintah daerah, bekerja sama
manajer kota;
dengan bidang-bidang pemerintahan
(f) mendorong dilakukannya lain dan mitra terkait, diharapkan
pemantauan dan pelaporan dalam dapat:
tahapan pelaksanaan perencanaan
kota dan wilayah, penyesuaian-
penyesuaian dan tantangan- (a) mengadopsi tata kelembagaan yang
tantangan, termasuk akses serta efisien dan transparan untuk
terbuka dan bebas untuk data dan memperjelas peran kepemimpinan
statistik kota dan wilayah, sebagai dan kemitraan untuk pelaksanaan
bagian integral bagi kebijakan setiap kegiatan tertentu yang
demokrasi yang harus melibatkan ditetapkan dalam rencana kota dan
para profesional perencana kota, wilayah, dan mengoordinasikan
organisasi masyarakat sipil dan tanggung jawab (baik sektoral dan
media; geografis), termasuk di tingkat antar-
pemerintahan kota;
Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kola dan Wilayah I 29
'HSP/GC/25/2/Add.6.
3 HSP/GC/25/INF/7.
- - - - - - - - - - - - - - - - - Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah I 32
kantor-kantor regional program , para ahli kerja dua-tahunan , untuk membantu
yang diusulkan oleh negara-negara negara-negara anggota yang
anggota dan asosiasi internasional untuk berkeinginkan menggunakan dan
otoritas lokal, yang kesemuanya telah mengadaptasi panduan untuk konteks
berkontribusi melalui konsultasi inklusif wilayah dan nasional mereka, jika
dalam proses rancangan naskah dan dimungkinan, dan selanjutnya
penyusunan panduan internasional mengembangkan alat-alat dan indikator
tentang perencanaan kota dan wilayah , pemantauan sebagai bagian dari
dukungan mereka untuk implementasi
1. menyetujui Panduan lnternasional
panduan;
tentang Perencanaan Kota dan Wilayah
yang ditetapkan dalam bagian II dari 5. meminta kepada Direktur Eksekutif
laporan Direktur Eksekutif 19 sebagai untuk mengembangkan kemitraan
panduan berharga yang dapat digunakan dengan badan-badan PBB lainnya,
bagi pencapaian pembangunan komisi ekonomi regional, bank
berkelanjutan; pembangunan , negara-negara anggota ,
pemerintah daerah dan asosiasinya,
2. mendorong negara-negara anggota ,
asosiasi profesi internasional yang
sesuai dengan keadaan, kebutuhan, dan
relevan dan organisasi nonpemerintah
prioritas yang dihadapi untuk
serta mitra Habitat Agenda lainnya, untuk
mempertimbangkan prinsip-prinsip
mendukung adaptasi dan penggunaan
perencanaan kota dan wilayah
panduan pada situasi lokal, nasional, dan
sebagaimana diuraikan dalam panduan
regional , termasuk melalui
sekaligus bersamaan mengembangkan,
pengembangan alat dan kapasitas;
mengkaji dan menerapkan kebijakan
perkotaan nasional serta kerangka kerja 6. mengimbau negara-negara anggota
perencanaan kota dan wilayah ; dan para mitra untuk mendukung tugas
masa depan Program Permukiman PBB
3. juga mendorong negara-negara
bersama semua tingkat pemerintahan
anggota untuk terus terlibat dengan
yang berkenaan dengan perencanaan
pemerintah daerah dan pemangku
kota dan wilayah , terutama dalam
kepentingan lainnya, termasuk
mempromosikan penggunaan panduan
masyarakat sipil , untuk mempromosikan
tentang perencanaan kota dan wilayah ;
dan menyempurnakan lebih lanjut
prinsip-prinsip perencanaan kota dan 7. meminta kepada Direktur Eksekutif,
wilayahnya; dalam konsultasi yang erat dengan
negara-negara anggota dan pihak terkait
4. menyerukan kepada lembaga
lainnya, untuk melaporkan kemajuan
keuangan dan badan-badan
yang dicapai dalam pelaksanaan resolusi
pembangunan internasional, dan
ini kepada Governing Council di sesi
meminta kepada Direktur Eksekutif,
kedua puluh-enamnya .
dalam rencana strategik dan program
Panduan lnternasional tentang Perencanaan Kola dan Wilayah I 33
1. 2. 3. 4.
...
.-q. . . ~-.-a.-noa
....,..,.
---- "-~......-. pt.,,_j City fllteMtOm:
4NJiy: , ........ ~
5. 6. 7. 8.
Urban and Territorial menjadi "Kota dan Wilayah" dengan pemahaman bahwa
dalam konteks Indonesia apa yang tersirat dalam naskah asli dapat dimaknai
sesuai dengan istilah yang dipergunakan dalam Undang-Undang Penataan
Ruang 26/2007.
Sebagai sebuah proses perubahan tata nilai dan perilaku untuk menjadi urban,
dipergunakan kata "urbanisasi" sebagai terjemahan langsung urbanization.
Nama badan yang telah lazim dikenal dalam bahasa lnggris tetap
dipergunakan, seperti the Governing Council dan tidak diterjemahkan karena
akan terdengar janggal. Sedangkan nama jabatan yang cukup lazim dikenal
dalam bahasa Indonesia seperti Direktur Eksekutif diterjemahkan dari aslinya.
lnstitusi Nama
Diproduksi oleh:
Badan Pengembangan lnfrastruktur Wilayah,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatJI.
Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
U N Human Settlements Programme Telepon: +62-21-27513543
P.O. Box 30030, Nairobi 001 00, KENYA Email: pusatperencanaan.bpiw@gmail.com
Telephone: +254-20-7623120, Website: www.pu.go.id
Fax: +254-20-7624266/7
Didukung oleh:
I
Email: infohabitat@unhabitat.org
Website: www.unhabitat.org Direktorat Jenderal Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Jl. Raden Patah I Nomor 1,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Telp/Fax. +62-21-7395422
www.bpn.go.id
dan
Kemitraan Habitat
Jl. Wijaya I No. 68 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Telepon +62-21-96466172
Email: sekretariat@kemitraanhabitat.org
HS Number: HS/059/15E Website: kemitraanhabitat.org