Abstrak—Efektivitas dan efisiensi merupakan suatu hal yang Pada UKM Maketees Konfeksi masih terdapat kendala
krusial yang dapat mempengaruhi produktivitas suatu industri. dalam memenuhi permintaan pelanggan karena target yang
Salah satu cara untuk dapat mengoptimalkan produktivitas ditetapkan seringkali tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Hal
adalah dengan mengefisiensikan sumber daya, termasuk sumber ini dikarenakan penentuan waktu kerja standar yang kurang tepat
daya manusia. Dalam mengefisiensikan sumber daya manusia serta belum adanya pengukuran waktu standar yang dilakukan
dapat melalui analisis beban kerja pekerja. Pada penelitian ini sehingga belum diketahui apakah kebutuhan waktu dari pekerja
peneliti akan meneliti UKM Maketees Konfeksi yang masih underload, effective, normal atau overload. Misalnya untuk
memiliki kendala ketidaksesuaian beban kerja yang diterima
operator penjahitan masih terdapat waktu menganggur cukup
pekerjanya. Maka dari itu, untuk mengevaluasi dan memperbaiki
banyak yang menyebabkan penyelesaian penjahitan
beban kerja akan dilakukan pengukuran beban kerja dengan
metode work sampling. Adapun tujuan dari penelitian dan
membutuhkan waktu lama. Maka dari itu, untuk menyelesaikan
penggunaan metode ini adalah mengetahui performance level, permasalahan tersebut perlu dilakukan pengukuran beban kerja
rating factor, allowance operator, waktu normal dan waktu baku dengan metode work sampling. Metode ini bertujuan untuk
serta beban kerja operator. Adapun hasil yang didapatkan adalah mengetahui beban kerja waktu yang dibutuhkan oleh pekerja
rating factor senilai 1,14, allowance senilai 17,5%, waktu normal dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
senilai 33.95 menit/unit, waktu baku senilai 41,147 menit/unit, aktivitas pekerja [5].
total waktu baku senilai 905,234 menit dan beban kerja waktu
Penelitian ini bertujuan untuk memberi informasi kepada
senilai 0,013. Berdasarkan hasil tersebut maka rekomendasi yang
pemilik UKM Maketees Konfeksi berupa performance level,
diberikan adalah administrative control dikarenakan waktu
bekerja termasuk ke dalam kategori underload.
rating factor dan allowance operator. Kemudian, untuk
mengetahui waktu normal dan waktu baku dari pekerjaan
Kata Kunci—beban kerja, work sampling, UKM Konfeksi. sebagai operator serta beban kerja yang diterima operator. Selain
itu, penelitian ini juga memberikan rekomendasi untuk operator
I. PENDAHULUAN agar UKM Maketees Konfeksi dapat mencapai produktivitas
Industri di Indonesia memegang peranan penting dalam yang optimal.
perekonomian, salah satunya yaitu pada sektor fashion. Industri II. METODE
fashion memiliki kontribusi pendapatan yang signifikan bagi
pertumbuhan ekonomi disuatu daerah tertentu [1]. Ditengah A. Lokasi dan Objek Penelitian
berkembangnya industri fashion secara pesat, perusahaan harus Lokasi penelitian ini adalah UKM Maketees Konfeksi yang
mampu bersaing di dunia usaha agar dapat memaksimalkan beralamat di Jl. Kaliurang Km.14. Sedangkan, objek penelitian
keuntungan [2]. ini adalah rincian pekerjaan dari operator. Nantinya, rincian
Salah satu cara menghadapi persaingan di dunia usaha adalah pekerjaan operator akan diberi kode. Sebagai contoh, operator
dengan upaya pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki jahit memiliki 4 tugas yaitu memotong benang, memasukan
perusahaan. Dengan efektivitas, efisiensi dan produktivitas, benang ke jarum, memasang jarum ke mesin, dan menjahit
perusahaan dapat menemukan bagaimana cara mengoptimalkan bahan. Maka, kode yang diberikan secara berurutan adalah R1,
penggunaan sumber daya dan dapat mendukung target yang R2, R3 dan R4. Objek penelitian inilah yang akan diamati dan
ingin dicapai oleh perusahaan [3]. Optimalisasi yang sering dikategorikan kegiatan produktif atau idle.
dilakukan perusahaan adalah efisiensi sumber daya manusia Dalam penelitian ini akan dilakukan selama 2 siklus yaitu
terkait dengan analisis beban kerja yang harus dilakukan dengan selama 2 hari kerja. Dimana jam kerja UKM Maketees Konfeksi
berbagai cara [4]. Sumber daya manusia menjadi faktor yang dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
berpengaruh dalam proses produksi industri fashion, termasuk di
UKM Maketees Konfeksi.
ER 27
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA
Yogyakarta, 23 September 2021
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data dengan metode work sampling dilakukan
Terdapat beberapa langkah kerja untuk melakukan analisis selama 2 siklus atau 2 hari kerja. Selama pengambilan data
beban kerja waktu dengan metode work sampling yaitu yang tersebut diperoleh total produktif (tally productive) sebesar 104
pertama mendata informasi responden dan rincian tugasnya. dan total menganggur (tally idle) sebesar 28. Sehingga, jika
Kedua, mengambil data dan menghitung rekapitulasi. Ketiga, diakumulasikan didapatkan jumlah data sebesar 132.
menghitung performance level. Keempat, menguji kecukupan D. Performance Level
dan keseragaman data. Kelima, menghitung rating factor dan
Setelah melakukan rekapitulasi, langkah selanjutnya adalah
allowance. Keenam, menghitung waktu normal, waktu baku,
melakukan perhitungan performance level. Berikut adalah
dan total waktu baku. Terakhir, menghitung beban kerja waktu.
perhitungan performance level.
Adapun langkah kerja tersebut dijabarkan secara lebih detail
pada bagian di bawah ini.
(2)
PL= x 100%
A. Informasi Operator:
a) Jenis Kelamin : Pria
b) Umur : 25 Tahun a) Performance Level (%Produktif) Hari ke-1:
c) Posisi : Penjahit = x 100%
d) Rician Kerja & Kode :
a. Menyetrika bagian kerah dan lengan (R1) = x 100% = 75.75 %
b. Menjahit baju (R2)
ER 28
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA
Yogyakarta, 23 September 2021
b) Performance Level (%Produktif) Hari ke-2: Berikut perhitungan dan kriteria uji keseragaman data:
= x 100%
P= (4)
P = 0,7878
Keterangan
Gambar 2. Grafik uji keseragaman.
N’ = ukuran sampel
k = tingkat kepercayaan Berdasarkan Gambar 2. Operator tidak ada yang melebihi
p = persentase sibuk/produktif BKA maupun BKB sehingga data tersebut seragam (homogen).
s = derajat ketelitian
Dari kedua uji ini menunjukkan bahwa data pengukuran
Tingkat kepercayaan yang digunakan sebesar 95% sehingga dinyatakan cukup dengan tingkat ketelitian 5% dan tingkat
nilai k =1,96 ≈ 2. Sedangkan untuk derajat ketelitian (s) adalah kepercayaan 95%. Hal ini dibuktikan dengan N’(Nteoritis) <
5% atau dalam desimal yaitu 0,05 . Berikut perhitungan dan Npengamatan Kemudian, data pengukuran ini juga dinyatakan
kriteria uji kecukupan data: seragam (homogen). Hal ini dibuktikan dengan nilai P yang
tidak melebihi BKA dan BKB. Sehingga, data dapat dinyatakan
= 0.001671 ≈ 0.002 siap untuk diolah menjadi waktu normal dan waktu baku.
F. Rating Factor dan Allowance
Dapat dilihat bahwa hasil dari perhitungan yaitu N’ < N atau Setelah menguji kecukupan dan keseragaman data selesai,
0.002 < 120, maka data tersebut dinyatakan cukup. langkah selanjutnya adalah menghitung rating factor dan
allowance. Adapun perhitungan tersebut sebagai berikut:
Pada uji keseragaman data, bermaksud untuk menguji
keseragaman observasi selama hari pertama dengan hari kedua,
sehingga dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus Exellent Skill (B2) = +0,08
sebagai berikut: Good Effort (C1) = +0,05
Average Condition (D) = +0,00
Good Consistency (C) = +0,01
BKA = p + 2 (5) B2 + C1 + D +C = 0,14
Maka, nilai rating factor = 1 + 0,14 = 1,14
BKB = p – 2 (6)
ER 29
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA
Yogyakarta, 23 September 2021
TABEL II. ALLOWANCE OPERATOR Total Waktu Baku= Waktu Baku x Total Produk
Faktor Keterangan Allowance (%) TWB = 41.147 x 22 (9)
= 905.234 menit
Tenaga Dapat diabaikan 3
Sikap Kerja Duduk 0,5 Dari perhitungan tersebut, diperoleh waktu normal sebesar
Gerak Kerja Normal 0 33,95 menit/unit. Kemudian, waktu baku (standar) sebesar
Pandangan terus 41,147 menit/unit. Waktu baku (standar) ini dipengaruhi oleh
menerus dan allowance. Sehingga diperolehlah total waktu baku sebesar
Kelelahan Mata 6,75
pencahayaan
baik 905,234 menit.
Suhu Ruang Normal 2,5 H. Beban Kerja Waktu
Keadaan Atmosfer Cukup 2,5
TABEL III. KATEGORI BEBAN KERJA WAKTU
Keadaan Keadaan yang
10 Nilai Keterangan
Lingkungan luar biasa
Kelonggaran
Laki-laki 1,25 <1 Underload
Kebutuhan Pribadi
Total Allowance 17,5 1 Effective
ER 30
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA
Yogyakarta, 23 September 2021
perancangan job redesign maupun job rotation yang lebih rinci [3] R. Arsi and P. S.G., "Analisis Beban Kerja Untuk Menentukan Jumlah
belum dapat dijelaskan pada penelitian ini karena perlu Optimal Karyawan Dan Pemetaan Kompetensi Karyawan Berdasar Pada
Job Description," Jurnal Teknik ITS, vol. 1, no. 1, pp. 526-529, 2012.
dilakukan penelitian lebih lanjut lagi dengan memperhatikan
[4] W. Widiasih and H. Nuha, "Workload Analysis Using Work Sampling
beban kerja dari operator lainnya. Harapannya rekomendasi ini
and NASA-TLX for Employee of Private University in Surabaya," Jurnal
dapat diterima dan membantu UKM Maketees Konfeksi dan Ilmiah Teknik Industri, vol. 18, no. 2, pp. 134-141, 2019.
UKM-UKM sejenis lainnya yang menghadapi permasalahan [5] D. T. Cahyaningrum, N. Siswanto and H. Firmanto, "Penentuan Tenaga
serupa. Kerja Optimal pada Packaging Kopi dengan Menggunakan Analisis
Beban Kerja Metode Work Sampling," Jurnal Ilmiah INOVASI, vol. 21,
DAFTAR PUSTAKA no. 1, pp. 46-49, 2021.
[1] F. Hartomo, "Identifikasi Pengaruh Industri Fashion Terhadap Tingkat [6] L. D. K. d. Ergonomi, Work Sampling, Yogyakarta: Universitas Islam
Pendapatan di Kecamatan Banjarsari Surakarta," Universitas Indonesia, 2018.
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2016. [7] R. M. Barners, Motion and Time Study. Design and Measurement of
[2] Jono, "Pengukuran Beban Kerja Tenaga Kerja dengan Metode Work Work, Wiley, 1980.
Sampling," Spektrum Industri, vol. 13, no. 2, pp. 115-228, 2015.
ER 31