Anda di halaman 1dari 5

SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA

Yogyakarta, 23 September 2021

Analisis Beban Kerja Waktu pada Operator


UKM Maketees Konfeksi Menggunakan
Metode Work Sampling
1st Faisal Ibrahim 2nd Fariza Halidatsani Azhra
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta, Indonesia Yogyakarta, Indonesia
faisal.ibrahim47@gmail.com farizazhra@gmail.com

Abstrak—Efektivitas dan efisiensi merupakan suatu hal yang Pada UKM Maketees Konfeksi masih terdapat kendala
krusial yang dapat mempengaruhi produktivitas suatu industri. dalam memenuhi permintaan pelanggan karena target yang
Salah satu cara untuk dapat mengoptimalkan produktivitas ditetapkan seringkali tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Hal
adalah dengan mengefisiensikan sumber daya, termasuk sumber ini dikarenakan penentuan waktu kerja standar yang kurang tepat
daya manusia. Dalam mengefisiensikan sumber daya manusia serta belum adanya pengukuran waktu standar yang dilakukan
dapat melalui analisis beban kerja pekerja. Pada penelitian ini sehingga belum diketahui apakah kebutuhan waktu dari pekerja
peneliti akan meneliti UKM Maketees Konfeksi yang masih underload, effective, normal atau overload. Misalnya untuk
memiliki kendala ketidaksesuaian beban kerja yang diterima
operator penjahitan masih terdapat waktu menganggur cukup
pekerjanya. Maka dari itu, untuk mengevaluasi dan memperbaiki
banyak yang menyebabkan penyelesaian penjahitan
beban kerja akan dilakukan pengukuran beban kerja dengan
metode work sampling. Adapun tujuan dari penelitian dan
membutuhkan waktu lama. Maka dari itu, untuk menyelesaikan
penggunaan metode ini adalah mengetahui performance level, permasalahan tersebut perlu dilakukan pengukuran beban kerja
rating factor, allowance operator, waktu normal dan waktu baku dengan metode work sampling. Metode ini bertujuan untuk
serta beban kerja operator. Adapun hasil yang didapatkan adalah mengetahui beban kerja waktu yang dibutuhkan oleh pekerja
rating factor senilai 1,14, allowance senilai 17,5%, waktu normal dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
senilai 33.95 menit/unit, waktu baku senilai 41,147 menit/unit, aktivitas pekerja [5].
total waktu baku senilai 905,234 menit dan beban kerja waktu
Penelitian ini bertujuan untuk memberi informasi kepada
senilai 0,013. Berdasarkan hasil tersebut maka rekomendasi yang
pemilik UKM Maketees Konfeksi berupa performance level,
diberikan adalah administrative control dikarenakan waktu
bekerja termasuk ke dalam kategori underload.
rating factor dan allowance operator. Kemudian, untuk
mengetahui waktu normal dan waktu baku dari pekerjaan
Kata Kunci—beban kerja, work sampling, UKM Konfeksi. sebagai operator serta beban kerja yang diterima operator. Selain
itu, penelitian ini juga memberikan rekomendasi untuk operator
I. PENDAHULUAN agar UKM Maketees Konfeksi dapat mencapai produktivitas
Industri di Indonesia memegang peranan penting dalam yang optimal.
perekonomian, salah satunya yaitu pada sektor fashion. Industri II. METODE
fashion memiliki kontribusi pendapatan yang signifikan bagi
pertumbuhan ekonomi disuatu daerah tertentu [1]. Ditengah A. Lokasi dan Objek Penelitian
berkembangnya industri fashion secara pesat, perusahaan harus Lokasi penelitian ini adalah UKM Maketees Konfeksi yang
mampu bersaing di dunia usaha agar dapat memaksimalkan beralamat di Jl. Kaliurang Km.14. Sedangkan, objek penelitian
keuntungan [2]. ini adalah rincian pekerjaan dari operator. Nantinya, rincian
Salah satu cara menghadapi persaingan di dunia usaha adalah pekerjaan operator akan diberi kode. Sebagai contoh, operator
dengan upaya pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki jahit memiliki 4 tugas yaitu memotong benang, memasukan
perusahaan. Dengan efektivitas, efisiensi dan produktivitas, benang ke jarum, memasang jarum ke mesin, dan menjahit
perusahaan dapat menemukan bagaimana cara mengoptimalkan bahan. Maka, kode yang diberikan secara berurutan adalah R1,
penggunaan sumber daya dan dapat mendukung target yang R2, R3 dan R4. Objek penelitian inilah yang akan diamati dan
ingin dicapai oleh perusahaan [3]. Optimalisasi yang sering dikategorikan kegiatan produktif atau idle.
dilakukan perusahaan adalah efisiensi sumber daya manusia Dalam penelitian ini akan dilakukan selama 2 siklus yaitu
terkait dengan analisis beban kerja yang harus dilakukan dengan selama 2 hari kerja. Dimana jam kerja UKM Maketees Konfeksi
berbagai cara [4]. Sumber daya manusia menjadi faktor yang dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
berpengaruh dalam proses produksi industri fashion, termasuk di
UKM Maketees Konfeksi.

ER 27
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA
Yogyakarta, 23 September 2021

B. Alur Penelitian c. Mengobras jahitan (R3)


Alur penelitian pada penelitian ini adalah yang pertama d. Mengantar barang ke proses selanjutnya (R4)
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada UKM B. Data Rekapitulasi
Maketees Konfeksi. Kedua, melakukan studi literatur untuk
menentukan metode pengambilan data dan olah data yang tepat. Dalam menentukan waktu kunjungan, biasanya satu hari
kerja dibagi kedalam satuan-satuan waktu yang besarnya
Ketiga, mengambil data menggunakan metode yang dipilih
ditentukan oleh pengukur. Waktu kunjungan peneliti harus
yaitu work sampling. Keempat, melakukan pengolahan data.
melebihi 50% dari total jam kerja yang ada sehingga pada
Kelima, memaparkan hasil dan melakukan pembahasan. penelitian ini diambil 2/3 dari total jam kerja.
Terakhir, menarik sebuah kesimpulan dan memberikan
rekomendasi untuk perbaikan atas permasalahan yang terjadi. Dalam penelitian ini interval waktu pengamatan yaitu setiap
5 menit sekali sehingga terdapat 12 observasi dalam 1 jam.
Dalam 1 hari terdapat 7 jam kerja efektif.
Mulai
Jumlah Observasi = (2/3) x Total observasi dalam 1 jam x jam
kerja [6]. (1)
Identifikasi Masalah = (2/3) x 12 x 7 = 56 kali observasi
Jumlah observasi minimal 56 kali. Waktu kunjungan tidak
boleh pada saat-saat tertentu yang kita ketahui dan dalam
Studi Literatur keadaan tidak bekerja, misalnya jam-jam istirahat atau hari
libur, dimana tidak ada kegiatan secara resmi [7].
Pengambilan Data C. Data Rekapitulasi Total
(Metode Work Sampling) Setelah melakukan observasi dengan mengisi lembar
observasi work sampling, selanjutnya melakukan rekapitulasi
Pengolahan Data total. Adapun perhitungan rekapitulasi total disajikan dalam
bentuk tabel di bawah ini.
TABEL I. DATA REKAPITULASI TOTAL
Hasil dan Pembahasan
Pengamatan
Elemen Day Day Jumlah
1 2
Kesimpulan
Produktif 50 54 104
Idle 16 12 28
Jumlah
Selesai 66 66 132
Pengamatan
Gambar 1. Alur penelitian. Output 10 12 22

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data dengan metode work sampling dilakukan
Terdapat beberapa langkah kerja untuk melakukan analisis selama 2 siklus atau 2 hari kerja. Selama pengambilan data
beban kerja waktu dengan metode work sampling yaitu yang tersebut diperoleh total produktif (tally productive) sebesar 104
pertama mendata informasi responden dan rincian tugasnya. dan total menganggur (tally idle) sebesar 28. Sehingga, jika
Kedua, mengambil data dan menghitung rekapitulasi. Ketiga, diakumulasikan didapatkan jumlah data sebesar 132.
menghitung performance level. Keempat, menguji kecukupan D. Performance Level
dan keseragaman data. Kelima, menghitung rating factor dan
Setelah melakukan rekapitulasi, langkah selanjutnya adalah
allowance. Keenam, menghitung waktu normal, waktu baku,
melakukan perhitungan performance level. Berikut adalah
dan total waktu baku. Terakhir, menghitung beban kerja waktu.
perhitungan performance level.
Adapun langkah kerja tersebut dijabarkan secara lebih detail
pada bagian di bawah ini.
(2)
PL= x 100%
A. Informasi Operator:
a) Jenis Kelamin : Pria
b) Umur : 25 Tahun a) Performance Level (%Produktif) Hari ke-1:
c) Posisi : Penjahit = x 100%
d) Rician Kerja & Kode :
a. Menyetrika bagian kerah dan lengan (R1) = x 100% = 75.75 %
b. Menjahit baju (R2)

ER 28
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA
Yogyakarta, 23 September 2021

b) Performance Level (%Produktif) Hari ke-2: Berikut perhitungan dan kriteria uji keseragaman data:
= x 100%

= x 100% = 81.81 % BKA = 0,7878 + 2 = 0,86

c) Performance Level (%Produktif) Seluruhnya:


BKB = 0,7878 - 2 = 0,72
= x 100%

= x 100% = 78.78 % Setelah didapatkan BKA dan BKB, langkah berikutnya


adalah membuat grafik untuk melihat apakah data tersebut
Dari perhitungan performance level seluruhnya diperoleh seragam (homogen) atau tidak. Adapun grafik uji keseragaman
sebesar 78,78%. Artinya, operator dikategorikan produktif data tersebut dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini.
selama waktu kerja.
E. Uji Kecukupan dan Keseragaman Data
Setelah menghitung performance level, langkah berikutnya
adalah uji kecukupan data dan uji keseragaman data. Pada uji
kecukupan data, dilakukan perhitungan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
N' = (3)

P= (4)
P = 0,7878

Keterangan
Gambar 2. Grafik uji keseragaman.
N’ = ukuran sampel
k = tingkat kepercayaan Berdasarkan Gambar 2. Operator tidak ada yang melebihi
p = persentase sibuk/produktif BKA maupun BKB sehingga data tersebut seragam (homogen).
s = derajat ketelitian
Dari kedua uji ini menunjukkan bahwa data pengukuran
Tingkat kepercayaan yang digunakan sebesar 95% sehingga dinyatakan cukup dengan tingkat ketelitian 5% dan tingkat
nilai k =1,96 ≈ 2. Sedangkan untuk derajat ketelitian (s) adalah kepercayaan 95%. Hal ini dibuktikan dengan N’(Nteoritis) <
5% atau dalam desimal yaitu 0,05 . Berikut perhitungan dan Npengamatan Kemudian, data pengukuran ini juga dinyatakan
kriteria uji kecukupan data: seragam (homogen). Hal ini dibuktikan dengan nilai P yang
tidak melebihi BKA dan BKB. Sehingga, data dapat dinyatakan
= 0.001671 ≈ 0.002 siap untuk diolah menjadi waktu normal dan waktu baku.
F. Rating Factor dan Allowance
Dapat dilihat bahwa hasil dari perhitungan yaitu N’ < N atau Setelah menguji kecukupan dan keseragaman data selesai,
0.002 < 120, maka data tersebut dinyatakan cukup. langkah selanjutnya adalah menghitung rating factor dan
allowance. Adapun perhitungan tersebut sebagai berikut:
Pada uji keseragaman data, bermaksud untuk menguji
keseragaman observasi selama hari pertama dengan hari kedua,
sehingga dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus Exellent Skill (B2) = +0,08
sebagai berikut: Good Effort (C1) = +0,05
Average Condition (D) = +0,00
Good Consistency (C) = +0,01
BKA = p + 2 (5) B2 + C1 + D +C = 0,14
Maka, nilai rating factor = 1 + 0,14 = 1,14

BKB = p – 2 (6)

ER 29
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA
Yogyakarta, 23 September 2021

TABEL II. ALLOWANCE OPERATOR Total Waktu Baku= Waktu Baku x Total Produk
Faktor Keterangan Allowance (%) TWB = 41.147 x 22 (9)
= 905.234 menit
Tenaga Dapat diabaikan 3
Sikap Kerja Duduk 0,5 Dari perhitungan tersebut, diperoleh waktu normal sebesar
Gerak Kerja Normal 0 33,95 menit/unit. Kemudian, waktu baku (standar) sebesar
Pandangan terus 41,147 menit/unit. Waktu baku (standar) ini dipengaruhi oleh
menerus dan allowance. Sehingga diperolehlah total waktu baku sebesar
Kelelahan Mata 6,75
pencahayaan
baik 905,234 menit.
Suhu Ruang Normal 2,5 H. Beban Kerja Waktu
Keadaan Atmosfer Cukup 2,5
TABEL III. KATEGORI BEBAN KERJA WAKTU
Keadaan Keadaan yang
10 Nilai Keterangan
Lingkungan luar biasa
Kelonggaran
Laki-laki 1,25 <1 Underload
Kebutuhan Pribadi
Total Allowance 17,5 1 Effective

1-1,3 Normal (Disarankan Lembur)


Dalam menghitung waktu normal, diperlukan rating factor
yang ditentukan berdasarkan skill operator saat bekerja, usaha >1,3 Overload
operator (effort) dalam menjalankan pekerjaannya, kondisi
kerja dan lingkungan kerja (condition), serta konsistensi Untuk mengetahui operator jahit UKM Maketess Konfeksi
operator dalam bekerja konstan (consistency). Untuk kategori pada kategori underload, effective, normal atau overload, perlu
skill, operator tergolong dalam kategori excellent skill karena dilakukan perhitungan beban kerja waktu. adapun perhitungan
operator tersebut terlihat cocok dengan pekerjaannya sehingga tersebut adalah sebagai berikut:
dalam bekerja tidak ada keraguan dalam melakukan rincian
kerja. Kemudian, untuk kategori effort, tergolong dalam
kategori good effort karena operator mengerahkan usaha yang = (10)
efektif dengan kecepatan dan kualitas pelayanan yang baik dan
stabil, sehingga dapat diamati menghasilkan jahitan yang rapi
di setiap detailnya. Selanjutnya, untuk kategori condition,
lingkungan kerja operator dikategorikan ke dalam average Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh beban kerja
condition karena ruang kerja tergolong sempit, keadaan yang waktu sebesar 0,013. Artinya beban kerja waktu operator
kurang rapi (tidak tertata) dan cukup bising, sehingga dapat termasuk kedalam kategori underload, karena waktu
mengurangi kinerja operator. Terakhir, untuk kategori menganggur pekerja cukup banyak sehingga pembagian tugas
consistency, termasuk ke dalam kategori good consistency antara pekerja yang satu dengan yang lain kemungkinan tidak
karena operator telah memiliki ritme kerja tetapi tidak selalu seimbang atau berat sebelah. Maka, rekomendasi yang dapat
stabil, dikarenakan factor condition. Sehingga, hasil penentuan peneliti berikan berdasarkan hasil tersebut adalah berupa
rating factor yang didapatkan sebesar 1.14. Sedangkan, nilai administrative control, bisa dengan job redesign atau job
allowance berdasarkan perhitungan pada tabel 2 adalah sebesar rotation. Namun job redesign atau job rotation belum dapat
17,5%. Allowance ini didapatkan berdasarkan pengamatan saat dijelaskan secara rinci karena diperlukan penelitian lebih lanjut
operator bekerja dengan table allowance ILO. untuk beban kerja operator yang lain.
G. Waktu Normal, Waktu Baku, dan Total Waktu Baku
IV. KESIMPULAN
Setelah menghitung rating factor dan allowance, berikutnya
Pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa metode
adalah menghitung waktu normal, waktu baku dan total waktu
work sampling dapat digunakan untuk mengetahui presentase
baku. Adapun perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:
waktu produktif (performance level) operator jahit UKM
Maketees Konfeksi sebesar 78,78%. Kemudian, rating factor
Waktu Normal= (Total Waktu Pengukuran x Performance
senilai 1,14 dan allowance operator sebesar 17,5%. Selain itu,
Level x Rating Factor (%)) / (Total Produk yang dihasilkan
juga diketahui waktu normal sebesar 33,95 menit/unit, waktu
dalam pengamatan) (7)
baku sebesar 41,147 menit/unit, dan total waktu baku sebesar
905,234 menit serta beban kerja waktu sebesar 0,013 yang
WN = ((2 x 7 x 60) x 0,78 x1,14)/22
artinya operator jahit mengalami beban kerja dalam kategori
= 33.95 menit/unit
underload. Berdasarkan hasil tersebut, rekomendasi yang
diberikan adalah administrative control, bisa dengan job
Waktu Baku= Waktu Normal x 100/(100-allowance) (8) redesign atau job rotation. Misalkan dengan mengalihkan tugas
WB = 33.95 x 100/82.5 dari operator yang sibuk atau beban kerjanya overload ke
= 41.147 menit/unit pekerja yang beban kerjanya underload. Akan tetapi

ER 30
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA
Yogyakarta, 23 September 2021

perancangan job redesign maupun job rotation yang lebih rinci [3] R. Arsi and P. S.G., "Analisis Beban Kerja Untuk Menentukan Jumlah
belum dapat dijelaskan pada penelitian ini karena perlu Optimal Karyawan Dan Pemetaan Kompetensi Karyawan Berdasar Pada
Job Description," Jurnal Teknik ITS, vol. 1, no. 1, pp. 526-529, 2012.
dilakukan penelitian lebih lanjut lagi dengan memperhatikan
[4] W. Widiasih and H. Nuha, "Workload Analysis Using Work Sampling
beban kerja dari operator lainnya. Harapannya rekomendasi ini
and NASA-TLX for Employee of Private University in Surabaya," Jurnal
dapat diterima dan membantu UKM Maketees Konfeksi dan Ilmiah Teknik Industri, vol. 18, no. 2, pp. 134-141, 2019.
UKM-UKM sejenis lainnya yang menghadapi permasalahan [5] D. T. Cahyaningrum, N. Siswanto and H. Firmanto, "Penentuan Tenaga
serupa. Kerja Optimal pada Packaging Kopi dengan Menggunakan Analisis
Beban Kerja Metode Work Sampling," Jurnal Ilmiah INOVASI, vol. 21,
DAFTAR PUSTAKA no. 1, pp. 46-49, 2021.
[1] F. Hartomo, "Identifikasi Pengaruh Industri Fashion Terhadap Tingkat [6] L. D. K. d. Ergonomi, Work Sampling, Yogyakarta: Universitas Islam
Pendapatan di Kecamatan Banjarsari Surakarta," Universitas Indonesia, 2018.
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2016. [7] R. M. Barners, Motion and Time Study. Design and Measurement of
[2] Jono, "Pengukuran Beban Kerja Tenaga Kerja dengan Metode Work Work, Wiley, 1980.
Sampling," Spektrum Industri, vol. 13, no. 2, pp. 115-228, 2015.

ER 31

Anda mungkin juga menyukai