Anda di halaman 1dari 20

Nama : Satrio Aditya Martin

Kelas : VII - I
No. Absen : 30

BAGIAN-BAGIAN SEL PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

Unit dasar kehidupan adalah sel. Sel lantas bersama-sama membentuk organisme
multiseluler atau satu sel yang menjadi organisme uniseluler.

Setiap sel adalah unik dan memiliki fungsi dan fitur yang berbeda. Sel dibedakan menjadi
sel eukariotik dan sel prokariotik. Sel prokariotik memuat organisme uniseluler yang
membentuk kelompok terbesar organisme. Semua bakteri merupakan sel prokariotik dan
memiliki bagian-bagian yang sederhana.Sel eukariotik, di sisi lain, merupakan bentuk sel
yang lebih maju dan membentuk organisme multiseluler dan beberapa organisme uniseluler
kompleks.

Fungsi Sel

 Sel adalah struktur paling penting dari suatu organisme.


 Setiap jenis sel memiliki fungsi spesifik pada suatu organisme. Sel antara lain
membantu mengatur gerakan air, nutrisi, serta membuang limbah keluar tubuh.
 Sel juga berisi kode kehidupan, yaitu DNA, yang mengkoordinasikan sintesis
protein dan transfer informasi genetik dari sel induk ke sel anak.
 Sel mengandung ribosom yang sangat penting untuk sintesis protein.
 Produksi energi terjadi dalam mitokondria dan pencernaan nutrisi untuk kebutuhan
sel terjadi dengan bantuan lisosom.
Bagian-bagian Sel

1. Membran sel

Bagian terluar yang melapisi sel disebut membran sel. Membran sel bertindak

mengatur keluar masuknya zat sehingga juga berperan mengatur

keseimbangan internal sel.

2. Dinding sel

Lapisan terluar yang melapisi sel tanaman disebut dinding sel yang terbuat dari

selulosa. Dinding sel membantu menjaga tekanan dalam sel.

3. Sentrosom

Sentrosom merupakan bagian dari sel hewan. Sebuah sel hewan dapat

mengandung satu atau dua sentrosom yang membantu dalam mitosis.

4. Kloroplas

Kloroplas adalah plastida berwarna hijau yang merupakan bagian sel tanaman.

Kloroplas membantu produksi makanan dengan bantuan cahaya matahari yang

dikenal sebagai fotosintesis.

5. Kromoplas

Kromolas juga merupakan organel sel tanaman yang memiliki warna bervariasi.

Kromoplas berisi xantofil dan karoten yang memberi warna pada bunga dan buah-

buahan.

6. Sitoplasma

Campuran air dan larutan senyawa organik dan anorganik disebut sitoplasma.

Sebagian besar bagian dari sel tersuspensi dalam sitoplasma. Semua fungsi

metabolisme dan aktivitas sel hewan juga terjadi di sini.

7. Retikulum endoplasma

Struktur seperti tabung yang ditemukan di dekat nukleus dan membantu

memberikan dukungan pada sel tumbuhan dan hewan disebut retikulum

endoplasma.
Ada dua jenis retikulum endoplasma, yaitu retikulum mulus tanpa dilekati ribosom

dan retikulum endoplasma kasar yang dilekati ribosom.

8. Badan golgi

Badan golgi adalah struktur vesikuler datar yang tertumpuk satu di atas yang lain.

Bagian sel ini mengeluarkan dan menyimpan hormon serta enzim yang membantu

dalam transportasi keluar dari sel.

9. Leukoplas

Leukoplas merupakan organel sel tumbuhan yang membantu penyimpanan

pati/tepung.

10. Lisosom

Lisosom merupakan bagian dari sel hewan yang berbentuk kantung selaput dan

menjadi bagian dari badan golgi yang mengandung berbagai enzim.

Lisosom membantu pencernaan intraseluler dan pembuangan zat asing.

Bagian sel ini juga dikenal sebagai ‘kantung bunuh diri’ karena jika salah satunya

pecah maka seluruh sel akan ikut hancur.

11. Mitokondria

Mitokondria memiliki dua lapisan membran dengan membran bagian dalam terlipat

dan membentuk krista.

Ini adalah pusat pembangkit energi sel dimana ATP dihasilkan melalui respirasi sel.

12. Membran inti

Membran inti merupakan pelapis inti sel serta memiliki banyak pori-pori yang

membantu transportasi zat.

13. Nucleoulus

Nucleoulus mengandung RNA dan mengirim RNS ke ribosom bersama dengan

cetak biru protein yang disintesis.

14. Nucleoplasma

Cairan kental yang mengandung serat kromatin yang terdiri dari DNA disebut

nucleoplasma.
Serat kromatin mengalami perubahan struktur setelah pembelahan sel dan disebut

kromosom. Kromosom berisi informasi turun-temurun dari gen.

15. Inti sel

Inti sel merupakan otak sel. Inti sel mengontrol semua fungsi yang terjadi di dalam

sel serta berisi cetak biru kehidupan, yaitu DNA.

16. Ribosom

Ribosom merupakan bagian sel yang mengandung RNA dan berfungsi membantu

sintesis protein.

17. Vakuola

Vesikel besar dan berlimpah yang terdapat dalam sel tanaman disebut

vakuola.Vakuola berisi cairan dan membantu dalam penyimpanan zat, material

pembangun sel, dan air


JARINGAN HEWAN DAN TUMBUHAN

PENGERTIAN JARINGAN 

      Jaringan adalah sekumpulan sel yang sama baik bentuk ukuran dan fungsinya . artinya
jika kita menggambar suatu jaringan maka harus : lebih dari satu sel, bentuk dan ukuran
dalam gambar misalnya bulat selnya ya harus bulat pula yang lainnya , apabila bentuk nya
lain ya pasti itu sudah membentuk organ, karena organ itu disususn oleh lebih dari 1
jaringan.

1. JARINGAN HEWAN

Jaringan Hewan adalah seperti halnya tumbuhan, hewan juga tersusun atas sel-sel. Sel-sel
tersebut bersatu membentuk jaringan-jaringan yang terdapat pada organ. Pada hewan
bersel banyak, kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan
membentuk jaringan, jaringan-jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ
tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ tubuh, sistem organ
tubuh akhirnya akan bergabung membentuk organisme (hewan). Pada hewan tingkat tinggi
(mamalia) dibedakan empat tipe jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat,
jaringan otot, dan jaringan saraf.

A. Jaringan Epitel

sumber : http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2015/05/9-macam-jaringan-epitel.html

Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang terikat satu sama lain. Jaringan epitel adalah jaringan
yang melapisi permukaan tubuh ( epitelium), membatasi antarorgan ( mesotelium), atau
membatasi organ dengan rongga dalam tubuh (endotelium).

Sel-sel epitelium terikat kuat satu sama lain oleh material yang berada di antara sel-sel.
Adanya ikatan yang kuat tersebut memungkinkan jaringan epitel sebagai pelindung yang
melindungi tubuh dari luka secara mekanik, serangan mikroorganisme, dan kehilangan
cairan.

Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi tiga, yaitu epitel pipih,
epitel batang, dan epitel kubus.

1) Epital Pipih

Epitel pipih memiliki bentuk, nukleusnya bulat, dan terletak di tengah. Berdasarkan lapisan
penyusunnya, jaringan epitel pipih dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

 Epitel pipih selapis. Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang
berbentuk pipih dan tersusun sangat rapat. Jaringan ini berfungsi dalam proses
difusi, osmosis, filtrasi, dan sekresi. Contoh: pada pembuluh darah, alveolus,
pembuluh limfa, glomerulus, dan ginjal.

 Epitel pipih berlapis banyak. Jaringan epitel berlapis banyak disusun oleh lebih dari
satu sel yang berbentuk pipih dan tersusun sangat rapat. Fungsi jaringan ini adalah
sebagai pelindung. Contoh: pada kulit, rongga mulut, dan vagina.

2) Epitel Batang (Silindris)

Epitel batang berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat, dan terletak di dasar sel.

 Epitel silindris selapis. Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang
berbentuk batang. Contoh: pada lambung, jonjot usus, kantung empedu, saluran
pernapasan bagian atas.

 Epitel silindris berlapis banyak. Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh
lebih dari satu sel yang berbentuk batang. Contoh: pada saluran kelenjar ludah dan
uretra.

3) Epitel Kubus

Epitel kubus berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar, dan terletak di tengah.
Berdasarkan lapisan penyusunnya, maka epitel kubus dibagi menjadi:

 Epitel kubus selapis Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang
berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
Contoh: pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium, dan lensa mata.

 Epitel kubus berlapis banyak. Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh
lebih dari satu sel yang berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan
absorpsi. Contoh: pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
 Epitel kubus berlapis banyak semu. Jaringan epitel kubus berlapis banyak semu
berfungsi sebagai perlindungan, sekresi, dan gerakan zat yang melewati permukaan.
Epitel ini sebenarnya tersusun atas selapis sel epitel batang namun ketinggian sel
yang menyusun tidak sama. Akibatnya, epitel ini nampak berlapis. Contoh pada
rongga hidung dan trakea

4) Epitel Transisional

Epitel ini memiliki bentuk sel yang berubah-ubah dan berlapis-lapis. Bila jaringan ini
menggelembung, maka sel-sel bagian dasar berbentuk kubus atau silindris. Pada lapisan
tengah selnya berbentuk kubus dan pada lapisan atas berbentuk pipih. Contoh pada
kantung kemih.

B. Jaringan Pengikat (Konektif)

Jaringan ikat seperti tulang, tulang rawan, tendon, ligamen, jaringan ikat fibrosa dan jaringan
lemak berfungsi menyangga dan menyatukan jaringan dan organ-organ lain. Sel-sel jaringan
ikat secara khas membuat suatu bahan mati yang disebut matriks. Sifat dan fungsi tiap
jaringan ikat ditentukan oleh sifat matriks interseluler.

1) Jaringan Ikat Longgar

Jaringan ikat longgar memiliki serabut kolagen berwarna putih, serabut elastis, dan serabut
retikulum. Contoh sel jaringan ini adalah sel fibroblas, sel plasma, dan sel makrofag. Fungsi
jaringan pengikat longgar adalah membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah, dan
saraf.

2) Jaringan Ikat Padat

Jaringan ikat padat disebut juga jaringan ikat serabut putih. Jaringan ikat padat mengandung
serabut kolagen yang berwarna putih. Di antara serat kolagen terdapat sel fibroblas.
Jaringan ini bersifat fleksibel, tetapi tidak elastis. Jaringan ikat padat terdapat pada selaput
pembungkus otot (fascia), tendon, dan ligamen. Ligamen adalah jaringan penghubung
antartulang. Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Jaringan ikat padat
memiliki fungsi memberikan sokongan dan proteksi terhadap organ tubuh. Selain itu,
jaringan ini menghubungkan berbagai organ tubuh, seperti tulang dengan tulang dan otot
dengan tulang.

3) Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)

Jaringan tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang dilindungi fibrosa
dalam matriks. Matriks tulang rawan mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan
serabut fibrosa. Kandungan serabut kolagen yang tinggi makin menguatkan tulang rawan
tersebut. Tulang rawan tidak memiliki kapiler darah sehingga mendapat makanan dari
jaringan ikat di sekitarnya. Jaringan tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan tulang rawan elastis.

 Tulang rawan hialin. Matriks tulang hialin mengandung serabut elastis lebih banyak
daripada serabut kolagen. Pada embrio, sebagian besar rangkanya adalah tulang
rawan hialin. Sedangkan, pada orang dewasa, tulang rawan hialin terdapat pada
ujung tulang rusuk, persendian, dan pada saluran pernapasan. Dalam tubuh
manusia, tulang rawan hialin banyak ditemukan berwarna putih kebiru-biruan dan
tembus cahaya.

 Tulang rawan elastis. Tulang rawan ini terdapat pada epiglotis, laring, saluran
eustachius, saluran telinga luar dan daun telinga. Tulang rawan elastis, matriksnya
berwarna keruh kekuning-kuningan dan mengandung banyak serabut kolagen.
Fungsi tulang rawan elastis ialah memberikan fleksibilitas dan sokongan.

 Tulang rawan fibrosa. Matrik tulang rawan fibrosa berwarna gelap dan keruh serta
mengandung serabut kolagen kasar. Tulang rawan ini terdapat pada hubungan
antartulang. Tulang rawan fibrosa berfungsi memberikan sokongan dan proteksi.

4) Jaringan Tulang Sejati (Osteon)

Jaringan tulang terdiri atas sel-sel tulang (osteosit) dan matriks tulang. Osteosit dibentuk
oleh osteoblas (sel yang bertanggung jawab dalam sintesis komponen organik matriks
tulang). Sedangkan, matriks terdiri atas zat pelekat kolagen dan endapan garam-garam
mineral (terutama garam kapur atau kalsium). Usia manusia atau hewan yang makin
bertambah akan menurunkan kadar kolagen dan meningkatkan kadar zat kapur, proses ini
disebut pengapuran. Jaringan tulang berfungsi memberi sokongan pada tubuh, melindungi
organ-organ tubuh, dan tempat melekatnya otot rangka.

5) Jaringan Darah

Jaringan darah terdiri atas plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan keping-
keping darah. Mari cermati uraian berikut ini.

 Plasma darah. Plasma darah disusun oleh sebagian besar air, protein, senyawa
anorganik, dan senyawa organik. Protein plasma terdiri atas albumin, globulin, dan
fibrinogen. Fibrinogen diperlukan untuk membentuk fibrin dalam proses pembekuan
darah. Fungsi plasma darah adalah mengedarkan sari-sari makanan.

 Sel darah merah (eritrosit). Sel eritrosit berbentuk cakram bikonkaf, dan tidak
mempunyai inti. Garis tengah 2 – 7µm. Dalam eritrosit terdapat hemoglobin yang
berfungsi mengikat oksigen dan membentuk oksi hemoglobin. Eritrosit dibentuk
dalam sumsum tulang merah.

 Sel darah putih ( leukosit ). Sel darah putih dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
granulosit (terdapat granula protein) dan agranulosit (tidak memiliki granula protein).
Granulosit dibagi menjadi eosinofil, neotrofil, dan basofil. Sedangkan, agranulosit
terbagi menjadi monosit dan limposit. Leukosit berperan dalam pertahanan seluler.

 Trombosit. Trombosit atau keping-keping darah berbentuk cakram dengan garis


tengah 2 – 5 µm dan tidak berinti. Trombosit mengandung enzim trombokinase yang
berperan dalam pembekuan darah.

C. Jaringan Otot

Jaringan otot terdiri atas serabut-serabut otot yang tersusun oleh sel-sel otot. Serabut otot
tersebut dinamakan myofibril. Sel-sel otot dibungkus oleh selaput atau membran yang
disebut sarkolema. Sel-sel otot berisi suatu cairan sel yang disebut sarkoplasma. Jaringan
otot terdapat pada semua anggota tubuh, baik anggota gerak maupun organ-organ dalam
dan luar. Fungsi jaringan otot ini adalah sebagai alat gerak aktif. Otot memiliki kemampuan
untuk berkontraksi kemudian berelaksasi sehingga dapat menggerakkan tubuh pada tempat
melekatnya otot tersebut. Otot dibedakan menjadi 3 jenis, seperti berikut.

1) Otot Lurik/Kerangka 

Disebut otot lurik, karena memiliki lurik dan dapat


disebut juga otot kerangka karena melekat pada
kerangka, misalnya tendon, otot bisep, dan
triseps. Otot ini memiliki bentuk silindris panjang
dan memiliki karakteristik antara lain berinti
banyak di tepi, kontraksinya di bawah kesadaran,
memiliki gerakan cepat dan kuat, mudah lelah.

2) Otot polos 
Otot yang ditemukan dalam organ
pencernaan dan pembuluh darah,
bekerja dengan pengaturan dari sistem
saraf tak sadar atau saraf otonom.[2] Otot
polos dibentuk oleh sel-sel otot yang
terbentuk dari gelendong dengan kedua
ujung meruncing, serta mempunyai satu inti tunggal.
3) Otot Jantung

Disebut otot jantung karena memang letaknya hanya pada jantung saja. Otot ini memiliki
struktur seperti pada otot lurik, yaitu memiliki pola lurik melintang tetapi miofibrilnya
bercabang-cabang. Sel-sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau
lebih membentuk sinsitium. Cara kerja otot jantung seperti otot polos yaitu di luar kesadaran
(involunter), terus-menerus, dan tidak mudah lelah.

D. Jaringan Syaraf

Jaringan saraf tersusun oleh selsel saraf yang disebut neuron. Neuron ini banyak dan
bercabangcabang, menghubungkan jaringan satu dengan yang lain. Setiap sel saraf terdiri
atas badan sel saraf, akson (neurit), dendrit, dan selubung saraf. Badan sel-sel saraf
kemudian berkumpul membentuk ganglion. Ganglionganglion ini letaknya hanya pada
tempat tertentu, yaitu di kiri dan kanan sumsum tulang belakang.

Jalannya impuls dimulai dari adanya rangsangan atau stimulan dari luar yang ditangkap oleh
dendrit, kemudian dilanjutkan ke badan sel. Dari badan sel impuls akan diteruskan ke akson
(neurit). Akson inilah yang akan menyampaikan impuls ke sel-sel saraf yang akhirnya
disampaikan ke organ efektor. Berdasarkan fungsinya, sel-sel saraf dapat dibedakan
menjadi tiga.

1. Saraf Sensorik (Neuron Aferen)

Saraf sensorik bertugas menghantarkan rangsang dari organ penerima rangsang (reseptor)
ke pusat susunan saraf yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Sekelompok badan sel
neuron sensorik berkumpul membentuk ganglion yang berlanjut ke sumsum tulang
belakang. Akson euron sensori membawa rangsangan menuju ke jaringan saraf pusat.

2. Saraf Motorik (Neuron Eferen)

Tugas saraf motorik adalah menghantarkan rangsang dari pusat susunan saraf ke bagian
efektor. Bagian efektor berupa otot dan kelenjar. Setelah bagian efektor menerima rangsang
maka akan melakukan respon tubuh.

3. Saraf Konektor (Asosiasi)

Saraf konektor bertugas menghubungkan antara saraf sensorik dan motorik. Antara saraf
satu dengan yang lain saling berhubungan. Antara saraf yang satu dengan lainnya di
hubungkan oleh akson. Hubungan antara sesama saraf melalui titik temu antara ujung
akson neuron yang satu dengan dendrit neuron yang lain, yang disebut dengan sinaps.
Fugsi sinaps adalah meneruskan rangsang dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain.
Sinaps mengeluarkan zat untuk mempermudah meneruskan rangsang yang disebut
neurotransmitter.

2. JARINGAN TUMBUHAN

Tumbuhan tersusun atas sel yang selanjutnya akan


membentuk jaringan. Jaringan adalah sekumpulan sel
yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan
terikat oleh bahan-bahan antar sel membentuk satu
kesatuan. Awal pembentukan tumbuhan diawali dari
jaringan meristem. jaringan meristem tersebut akan
terspesialisasi menjadi kelompok yang berbeda-beda
yang disebut jaringan sederhana.

Jaringan sederhana ini terdiri dari sel-sel yang


strukturnya sama seperti parenkim, kolenkim dan
sklerenkim. Jaringan meristem ini selanjutnya akan aktif
membelah diri secara mitosis. Kemampuan jaringan
bermitosis secara terus menerus menyebabkan terus bertambahnya sel-sel baru sehingga
sel mengalami perubahan sifat sel serta mengalami diferensiasi.

Selain itu, akibat dari pembelahan sel ini juga akan membentuk berbagai jaringan kompleks
yang tidak memiliki ketidakmampuan untuk membelah diri lagi atau menjadi jaringan yang
tidak meristematik.

Pengertian Jaringan Tumbuhan Menurut Para Ahli

1. Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel yang mempunyai
kemampuan titopotensial yang berbeda dengan jaringan hewan, jaringan tumbuhan
merupakan jaringan yang mempunyai kemampuan jika organisme tumbuhan ini
dapat memperbanyak diri dengan negativ menginat kemampuan tubuh tumuhan
terdiri dari sel-sel (Nurhayati, 2012, p.6).

2. Sistem jaringan dasar mensistesis senyawa organik yang mendukung pabrik dan
menyediakan penyimoanan untuk tanaman hal ini beberapa kolenkim dan sel
sklerenkim (Avivi, 2004, p.27).

3. Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk,


asal, fungsi dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan
muda (meristem) dan jaringan dewasa (Soerdikoesomo, 2007, p.177).
Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Tumbuhan dikelompokkan dalam 6 macam, antara lain sebagai berikut :

1. Jaringan Meristem (Embrionik) Tumbuhan

Pengertian Jaringan Meristem –


Jaringan meristem adalah jaringan
muda sekelompok sel-sel
tumbuhan aktif membelah. Sel-sel
meristem akan menghasilkan sel
baru yang sebagian dari hasil
pembelahan akan tetap berada di
dalam meristem, hal ini disebut
sebagai sel permulaan atau inisial.
Sedangkan dari sel-sel baru,
digantikan kedudukannya oleh sel
meristem yang disebut dengan
derivatif atau turunan.

Ciri-Ciri Jaringan Meristem

1. Ukuran sel yang kecil

2. Terdiri dari sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan

3. Sel berdinding tipis

4. Memiliki nukleus yang relatif besar

5. Vakuola berukuran kecil

6. Banyak mengandung sitoplasma

7. Selnya berbentuk kubus

Macam-Macam Jaringan Meristem

Jaringan meristem dikelompokkan dalam beberapa macam antara lain sebagai berikut…

Jaringan Meristem Berdasarkan Posisi Dalam Tumbuhan

1) Meristem apikal : terdapat di ujung puncak utama dan pucuk lateral serta ujung akar

2) Meristem interkalar : terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya pada meristem


pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput-rumputan

3) Meristem lateral : terletak sejajar dengan permukaan organ ditemukannya,


contohnya pada kambium dan kambium gabus (felogen).
Macam-Macam Jaringan Meristem Berdasarkan Asal Usulnya

1)  Meristem primer : apabila sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik


(meristem apikal)

2) Meristem sekunder : apabila sel-selnya berkembang dan jaringa dewasa yang


sudah mengalami deferensiasi. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).

2. Jaringan Dewasa (Permanen) Tumbuhan

Jaringan meristem dewasa adalah jaringan yang telah mengalami deferensiasi. Jaringan ini
sudah tidak mengalami pembelahan lagi atau tidak aktif.

Ciri Jaringan Dewasa (Permanen)

1. Tidak aktif membelah diri

2. Berukuran lebih besar dari pada jaringan meristem

3. Mempunyai vakuola yang berukuran besar, sehingga memiliki plasma sel yang
sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel

4. Di sela-sela selnya memiliki ruang antarsel

5. Sel telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya

Macam-Macam Jaringan Dewasa (Permanen)

Jaringan dewasa dapat terdiri dari beberapa macam yang dibedakan berdasarkan dari
bentuk dan fungsinya. Macam-macam jaringan dewasa (permanen) adalah sebagai berikut :

a. Jaringan Epidermis (Pelindung)

Jaringan epidermis adalah lapisan


paling luar pada setiap organ
tumbuhan seperti akar, batang, daun,
buah, bunga, biji). Jaringan epidermis
berfungsi sebagai pelindung yang
menutupi seluruh organ tumbuhan.
Jaringan epidermis berasal dari
protoderm. Setelah tua bisa tetap ada
atau rusak, dan jika sampai rusak
maka jaringan epidermis akan
digantikan oleh gabus. Umumnya
lapisan epidermis hanya terdiri dari selapisn namun ada juga yang lebih dengan bentuk dan
ukuran yang beragam.

Ciri Ciri Jaringan Epidermis


1. Memiliki susunan sel rapat tanpa disertai ruang antarsel

2. Terdiri dari sel-sel hidup

3. Dinding sel yang beragam dengan bergantung posisi dan jenis tumbuhan

4. Memiliki protoplasma hidup yang mengandung kristal garam, getah, kristal silikat,
dan minyak.

5. Memiliki vakuola yang berukuran besar yang dapat berisi antosianin

6. Tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup, pada hidrofit, dan tumbuhan dibawah
naungan

7. Mengalami modifikasi dengan membentuk derivat jaringan epidermis seperti


stomata, vilamen, trikomata (rambut-rambut), sel kersik (sel silika), spina (duri), sel
kipas.

Fungsi Jaringan Epidermis

Selain sebagai fungsi pelindung, jaringan epidermis juga memiliki fungsi lain. Macam-
macam fungsi epidermis adalah sebagai berikut…

 Membatasi penguapan

 Penyerapan dan penyimpan air

 Penyokong mekanik

b. Jaringan Parenkim (Dasar)

Jaringan parenkin (dasar) adalah


jaringan yang terdapat diseluruh
organ tumbuhan. Jaringan parenkim
terbentuk dari sel-sel yang hidup
dengan struktur morfologis dan
siologis yang beragam. Dapat disebut
sebagai jaringan dasar karena
memiliki peranan sebagai penyusun
sebagian besar jaringan pada akar,
batang, daun, buah, dan biji.

Ciri Ciri Jaringan Parenkim (Dasar)

 Terdiri atas sel-sel yang berukuran besar dan berdinding tipis

 Memiliki bentuk sel segi enam

 Letak inti sel mendekati dasar sel

 Mempunyai banyak vakuola

 Dapat bersifat embrional dan meristematik


 Mempunyai ruang antarsel

Fungsi Jaringan Parenkim (Dasar)

 Sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan

 Tempat berlangsungnya fotosintesis

 Sebagai jaringan penyokong

Macam-Macam Jaringan Parenkim (Dasar)

Jaringan parenkim (dasar) dikelompokkan menjadi dua macam antara lain sebagai berikut :

Jaringan Parenkim Berdasarkan Fungsinya

1. Parenkim asimilasi (klorenkim) : mengandung klorofil dan berfungsi untuk


fotosintetis.

2. Parenkim air : jaringan yang terdapat pada tumbuhan xerofit atau epifit sebagai
penimbun/menyimpan air untuk melewati musim kering.

3. Parenkim penimbun : Jaringan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan


cadangan makanan. Jaringan ini biasa terdapat pada akar, buah, umbi, dan batang.
Makanan tersebut dapat berbentuk zat-zat padat, tepung, lemak, protein, gula.

4. Parenkim udara (Aerenkim) : jaringan yang memiliki ruang antarsel yang berfungsi
dalam mengapungkan tumbuhan di air, hal ini dapat ditemukan pada tangkai daun
Canna sp.

5. Parenkim pengangkut : Jaringan yang berfungsi sebagai pembuluh angkut baik itu
makanan dan maupun air.

Macam-Macam Jaringan Parenkim Berdasarkan Bentuknya

1) Parenkim palisade : parenkin penyusun mesofil pada daun. Jaringan ini terdapat
pada biji dengan bentuk sel panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas.

2) Parenkim bunga karang : jaringan penyusun mesofil daun yang berukuran tidak
tetap serta terdapat ruang antar sel lebar.

3) Parenkim bintang : jaringan yang dapat ditemukan pada tangkai daun Canna Sp.
dengan bentuk seperti bintang yang bersambungan pada bagian ujungnya.

4) Parenkim lipatan : jaringan yang dapat dijumpai pada mesiofil daun pinus dan padi.
Terjadi perlipatan ke arah dalam pada bagian dinding sel dan mengandung banyak
kloroplas.

3. Jaringan Penyokong/Penguat (Mekanik) Tumbuhan


Jaringan penyokong/penguat adalah jaringan yang memberikan kekuatan bagi tumbuhan
sehingga mampu berdiri tegak. Jaringan penyokong (penguat) tumbuhan di bagi
berdasarkan sifat dan bentuknya antara lain sebagai berikut

a. Jaringan Kolenkim

Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong atau penguat


pada organ tumbuhan muda dan tanaman herba. Kolenkim
merupakan sel hidup yang sifatnya mirip dengan parenkim.
Ada sel yang mengandung kloroplas dan berperan dalam
proses fotosintetis.

Kolenkim tersusun dari sel-sel hidup dengan protoplasma yang


aktif dan memiliki bentuk memanjang dengan penebalan yang
tidak merata. Jaringan penyokong berfungsi dalam
memperkokoh tumbuhan. Sel-sel yang kuat, tebal dan telah
mengalami spesialisasi. Jaringan ini juga berfungsi sebagai
pelindung biji dam belas veskuler.

Ciri Jaringan Kolenkim

 Memiliki struktur yang tebal dan juga kuat

 Dapat mengalami spesialisasi

 Terdapat pada batang, daun dan biji

 Selnya mengalami penebalan pada bagian sudutnya

 Penebalan berupa selulosa

 Pada umumnya berkelompok membentuk untaian atau silinder

Fungsi Jaringan Kolenkim

 Menunjang dan memperkokoh bentuk tumbuhan

 Melindungi berkas pengangkut

 Memperkuat jaringan parenkim

4. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat
yang diri dari sel-sel mati. Sklerenkim memiliki
dinding sel yang kuat, tebal dan mengandung
lignin. Sklerenkim terbagi dari dua macam
berdasarkan bentuknya yaitu, serabut dan
sklereid (sel batu).
Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem yang terdiri dari sel-sel panjang dan
bergerombol membentuk anyaman atau pita. Misalnya pelepah daun pisang. Sedangkan
pada sklereid (sel batu) adalah jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan
dinding sel mengalami penebalan. Misalnya pada tempurung kelapa atau kulit biji beras.

Ciri-Ciri Jaringan Sklerenkim

 Mengalami penebalan pada seluruh bagian dinding sel

 Penebalan yang berupa lignin

 Berupa sel mati

 Pada umumnya ditemukan pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami
pertumbuhan dan perkembangna

 Terletak pada perisikel, korteks dan diantara xilem dan floem

Fungsi Jaringan Sklerenkim

 Sebagai alat untuk bertahan terhadap tekanan dari luar

 Melindungi dan menguatkan bagian dalam sel

 Sebagai alat penyokong

5. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas dalam mengangkut zat. Jaringan ini
dibagi menjadi dua antara lain sebagai berikut.

a. Xilem
Xilem adalah pengakut zat makanan
dengana menyalurkan air dan mineral dari
akar menuju ke daun dan bagian tubuh
lainnya. Xilem terdiri dari dua macam antara
lain sebagai berikut…

 Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-


sel berbentuk tabung) dan trakeid
(sel-sel yang panjang dengan lubang
pada dinding selnya)

 Serabut xilem, terdiri dari sel panjang degan ujung yang meruncing

 Parenkim xilem, berisi zat seperti cadangan makanan, tanin dan kristal
b. Floem

Floem adalah pengangkut zat makanan dari hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh.
Floem tersusun antara lain sebagai berikut…

 Bulu tapis, berbentuk tabung dengan ujung yang berlubang

 Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang dekat

 Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal

 Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang
disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal.

6. Jaringan Gabus

Jaringan gabus adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel gabus yang berbentuk
memanjang. Jaringan gabus berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat dibawahnya
agar tidak terlalu agak tidak terlalu banyak kehilangan air. Sel gabus dapat ditemukan
dipermukaan luar batang.

Ciri-Ciri Jaringan Gabus

 Disusun dari sel-sel parenkim gabus

 Merupakan sel mati dan kosong

 Berbentuk memanjang dan berdinding gabus

Macam-Macam Jaringan Gabus

Jaringan gabus terdiri atas dua macam antara lain sebagai berikut..
 Felem : jaringan gabus yang dibentuk oleh kambium gabus berarah luar dan sel-sel
matinya

 Feloderm : jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah dalam dan sel-
selnya hidup menyerupai parenkim.

Anda mungkin juga menyukai