PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap tahun diperkirakan sebesar 234 juta operasi yang dilakukan
diseluruh dunia.1 Prevalensi gangguan kecemasan di Amerika Serikat, lebih
dari 23 juta penduduk (kira-kira satu dari empat individu) terkena kecemasan.
Kurang dari 25% penduduk yang mengalami gangguan panik mencari
bantuan terutama karena mereka tidak menyadari bahwa gejala fisik yang
mereka alami (misal: palpitasi jantung, nyeri dada, sesak nafas) disebabkan
oleh masalah kecemasan.2
Di Indonesia, prevalensi gangguan kecemasan berkisar pada angka 6-
7% dari populasi umum (perempuan lebih banyak dibandingkan prevalensi
laki-laki). Kecemasan merupakan pengalaman emosional yang berlangsung
singkat dan merupakan respon yang wajar, pada saat individu menghadapi
tekanan atau peristiwa yang mengancam kehidupannya baik itu ancaman
eksternal dan internal.3
Tindakan operasi merupakan pengalaman menegangkan bagi sebagian
pasien, hal ini dikarenakan takut pada anastesi, takut terhadap nyeri dan
kematian, takut tentang ketidaktahuan atau takut tentang deformitas atau
ancaman lain terhadap citra tubuh sehingga menyebabkan kecemasan. Pada
periode pre operasi pasien dapat mengalami kecemasan kemungkinan karena
merupakan suatu respon antisipasi terhadap suatu pengalaman yang dapat
dianggap pasien sebagai suatu ancaman terhadap perannya dalam hidup,
integritas tubuh, bahkan kelangsungan hidup pasien itu sendiri.3
Kecemasan merupakan masalah yang sering dijumpai pada pasien yang
dirawat dirumah sakit. Apalagi bagi mereka yang menjalani tindakan operasi.
Kemungkinan besar tingkat kecemasan mereka meningkat. Secara mental,
pasien harus dipersiapkan untuk menghadapi pembedahan karena selalu
menimbulkan rasa takut terhadap penyuntikan, nyeri luka, bahkan mereka
berfikir apakah operasi yang di jalankan dapat berjalan dengan lancar.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, peneliti mencoba
merumuskan masalah yaitu bagaimana Pengaruh Pemberian Informasi
Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi
Appendisitis di Ruang Bedah Wanita RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Pemberian Informasi
Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi
Appendisitis di Ruang Bedah Wanita RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh
2. Tujuan Khusus
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Keperawatan
Sebagai masukan bagi bidang keperawatan, khususnya keperawatan
medikal bedah dalam memberikan informasi pada pasien pre operasi
appendisitis yang mengalami kecemasan.
2. Bagi Rumah Sakit
Sebagai masukan bagi bidang keperawatan, khususnya keperawatan
medikal bedah dalam memberikan informasi terhadap pasien yang
mengalami kecemasan masa pre operasi appendisitis.
3. Bagi pasien
pasien dapat merasakan efek dari intervensi yang peneliti berikan dan
juga menambah pengetahuan pasien tentang informasi yang diberikan
sebelum melakukan tindakan operasi appendisitis.
4. Bagi Pendidikan
Sebagai sumbangan ilmiah dan masukan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya tentang pengaruh pemberian informasi terhadap
penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi appendisitis serta
dapat digunakan sebagai bahan pustaka atau perbandingan untuk
penelitian selanjutnya.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk melaksanakan
penelitian yang lebih besar dan memberikan pelayanan nyata tentang
6