Anda di halaman 1dari 10

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

ANALISIS PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)


DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN
KLUNGKUNG
I Gusti Kompyang Susila Diarta1, Made Aristia Prayudi1, I Putu Julianto 2

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {lolaxmobile@gmail.com, prayudi.acc@undiksha.ac.id,


putujulianto@undiksha.ac.id}@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) pengelolaan PAD Kabupaten
Klungkung; (2) strategi yang diterapkan dalam meningkatkan PAD Kabupaten
Klungkung; dan (3) faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan PAD Kabupaten
Klungkung. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil wawancara dan data
sekunder berupa dokumen Laporan Perkembangan PAD, APBD, dan dokumen-
dokumen lain yang berhubungan dengan PAD di Kabupaten Klungkung. Informan
yang digunakan adalah Staff Internal Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan
Daerah Kabupaten Klungkung untuk memperoleh informasi terkait dengan topik
penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah metode kualitatif dengan melalui
tahapan sebagai berikut (1) pengumpulan data; (2) analisis data; (3) penyajian data;
(4) penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan (1) Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah di
Kabupaten klungkung menggunakan proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan dan pertanggung jawaban. Dimana telah menggunakan
SOP yang berlaku; (2) Strategi yang diterapkan Pemerintah Daerah Klungkung dalam
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah adalah dengan melakukan intensifikasi dan
ekstensifikasi; dan (3) faktor peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah yaitu
kepatuhan wajib pajak, kinerja pemimpin daerah, meningkatnya penerimaan pajak
daerah dan retribusi daerah, dan pengeluaran pemerintah.

Kata kunci: Pengelolaan, Pendapatan Asli Daerah, Otonomi Daerah

Abstract
This study was conducted to (1) The management of Original Local
Government Revenue in klungkung regency; (2) the strategies to increase the Original
Local Government in klungkung regency; and (3) factors affecting the improvement of
The Original Local Government Revenue in Klungkung Regency. This study was a
qualitative study. The types of data used in this research were primer suck as result of
interview and secondary data was use the document of the report about Original Local
Government Revenue, Regional Government Budget and other documents associated
with Original Local Government in Klungkung regency. The informant use is staff of the
Agency's financial management and revenue in klungkung regency to obtain the
information about the topic of this research. The method of analysis used is qualitative
method through the following stages (1) data collection; (2) data analysis; (3) data
presentation; (4) drawing conclusions.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

The result of the research is indicates (1) the management of Original Local
Government Revenue in klungkung regency use a proses from planning,
implementing, administering, reporting, and liability. Where the apply of the SOP; (2)
the strategy applied to local governments to increasing the Original Local Government
Revenue is using the intensification and intensification; and (3) the factors of the
increased the Original Local Government Revenue is a taxpayer compliance, the
performance of the leader Government, increase of the tax and levies and spending of
the regional.

Keywords : Manajement, Original Local Government Revenue, Autonomous


Region.

PENDAHULUAN dan membentuk hubungan kemintraan


Sistem Pemerintahan di Indonesia dengan masyarakat. Tujuan membentuk
tidak dilakukan secara terpusat melainkan hubungan kemitraan dengan masyarakat
dilakukan melalui adanya desentralisasi yaitu untuk menciptakan lapangan
melalui Otonomi Daerah dimana pekerjaan baru yang nantinya akan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mempengaruhi perkembangan kegiatan
membagi peran untuk menetapkan dan ekonomi dalam daerah tersebut (Kuncoro,
menjalankan suatu kebijakan sesuai 2004).
dengan wewenangnya masing-masing. Kebijakan Pemerintah pusat tentang
Sudah barang tentu dalam menjalankan otonomi secara langsung mengharuskan
tugasnya, terdapat perbedaan wewenang Pemerintah untuk mengatur urusan rumah
diantara Pemerintah Pusat dan tangga daerah itu sendiri. Maka dari hal
Pemerintah Daerah jika dilihat dari UU No. tersebut Pemerintah Daerah dituntut untuk
32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan lebih bijaksana dalam mengambil suatu
Daerah. keputusan yang menyangkut dengan hak-
Menurut Zhouhaier dalam Taras dan hak rakyatnya, dalam arti lain Pemerintah
Artini (2017) adanya pemberian otonomi Daerah harus adil melakukan pemungatan
daerah kepada pemerintah daerah akan pajak daerah dan retribusi daerah kepada
memberikan iklim yang baik terhadap seluruh warga masyarakatnya. Selain itu
pertumbuhan ekonomi di setiap daerah. Pemerintah Daerah juga dituntut untuk
Adanya Otonomi Daerah akan dapat mengalokasikan hasil penerimaan
berpengaruh secara langsung terhadap pajak dan retribusi Daerah untuk
pertumbuhan ekonomi suatu daerah dan mewujudkan pembangunan dan
pemerintah daerah memegang kendali menunjang keperluan Pemerintahaan
penuh atas pengelolaan keuangan Daerah itu sendiri.
daerahnya masing-masing. Pemberian Sebagai Daerah Otonom, daerah
Otonomi Daerah juga dapat membuat dituntut untuk dapat mengembangkan dan
kebijakan-kebijakan yang dapat mengoptimalkan semua potensi daerah,
mendorong Pemerintah Daerah dalam yang digali dari dalam wilayah daerah
melakukan pembangunan ekonomi. yang yang bersumber dari Pendapatan
Pembangunan ekonomi dilakukan dengan Asli Daerah Mulyadi dalam Tambun
cara mengelola sumber daya yang ada (2005). Beberapa komponen Pendapatan
dan membentuk hubungan kemintraan asli Daerah (PAD) adalah: pajak daerah,
dengan masyarakat. retribusi daerah, hasil pengelolaan
Pemberian Otonomi Daerah juga kekayaan daerah yang dipisahkan, dan
dapat membuat kebijakan-kebijakan yang lain-lain PAD yang sah. Empat komponen
dapat mendorong Pemerintah Daerah sumber PAD tersebut khususnya pajak
dalam melakukan pembangunan ekonomi. daerah dan retribusi daerah diharapkan
Pembangunan ekonomi dilakukan dengan dapat memberikan kontribusi yang positif
cara mengelola sumber daya yang ada untuk peningkatan PAD pernyataan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

tersebut didukung oleh penelitian yang kekayaan daerah yang dipisahkan, dan
dilakukan oleh Marteen, et all (2001) dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah,
Robert (2002), dalam Kusuma dan yang bertujuan untuk memberikan
Wirawati (2013) yang menjelaskan bahwa keleluasaan kepada daerah dalam
peranan sektor pajak daerah dan retribusi menggali pendanaan dalam pelaksanaan
yang paling besar kontribusinya terhadap otonomi daerah sebagai wujud dan asas
PAD, yang dimana pengelolaannya desentralisasi (Penjelasan UU No.33
diserahkan kepada Pemerintah Daerah itu Tahun 2004).
sendiri. Dalam menyelenggarakan Kabupaten Klungkung merupakan
pembangunan di daerahnya, faktor Kabupaten dengan peningkatan PAD
sumber pendapatan daerah dan retribusi paling tinggi dari tahun 2013 sampai
daerah sangat menentukan terlaksananya dengan tahun 2016. Di lihat dari
pembangunan daerah itu sendiri persentasenya, naik sekitar 99% dan
(Magdalena, 2010). merupakan kenaikan paling tinggi diantara
Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten lain. Dan pada tahun 2017
merupakan pendapatan daerah yang terjadi peningkatan sebesar 127,5 %.
bersumber dari hasil pajak daerah, hasil Berikut adalah tabel data peningkatan
retribusi daerah, hasil pengelolaan PAD Kabupaten Klungkung.

Tabel 1.
Data Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Klungkung

Jumlah PAD (Dalam


Tahun Persentase (%)
Ribuan)
2013 67.401.910 0,00
2014 98.837.766 46,64
2015 120.035.996 78,09
2016 134.142.054 99,02
2017 153.370.608 127,5
Sumber: Data diolah penulis (2017)

Berdasarkan tabel 1. diatas mendapatkan dana dari Pemerintah


Pendapatan Asli Daerah Kabupaten tingkat atas (subsidi). Pendapatan Asli
Klungkung mengalami peningkatan yang Daerah itu sendiri, dianggap sebagai
signifikan dalam kurun waktu 5 (lima) alternatif untuk memperoleh tambahan
tahun terakhir. Pada tahun 2013 jumlah dana yang dapat digunakan untuk
PAD yaitu Rp. 67.401.910.000, pada berbagai keperluan pengeluaran yang
tahun 2014 meningkat menjadi Rp. ditentukan oleh daerah sendiri khususnya
98.837.766.000 atau sebesar 46,64 %. keperluan rutin.
Kemudian pada tahun 2015 meningkat Kabupaten Klungkung sebagai salah
menjadi Rp. 120.035.996.000 atau satu Daerah Otonom di Provinsi Bali yang
sebesar 78,09 %. Pada tahun 2016 memiliki potensi Daerah pada bidang atau
meningkat menjadi Rp. 134.142.054.000 sektor pertanian, kelautan, pertambangan,
atau sebesar 99,02 %. Pada tahun 20167 dan pariwisata membutuhkan dana yang
meningkat menjadi Rp. 153.370.608.000 tidak sedikit dalam membiayai
atau sebesar 127,5 %. pelaksanaan Pemerintahan dan
Pemerintah Daerah diharapkan pembangunan. Upaya yang dapat
mampu mengoptimalkan potensi-potensi dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk
yang ada di daerahnya agar dapat meningkatkan PAD yaitu dengan
meningkatkan PAD di daerahnya guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas
memperkecil ketergantungan dalam sumber-sumber pendapatan yang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

berpotensi meningkatkan PAD. Dalam hal Berdasarkan pemaparan diatas


ini, sumber penerimaan terbesar berasal maka masalah yang dapat dirumuskan
dari sektor pajak dan retribusi daerah yang antara lain; (1) Bagaimana pengelolaan
merupakan komponen penting sebagai PAD Kabupaten Klungkung?; (2)
sumber pemerimaan kas negara dari Bagaimana strategi yang diterapkan
sektor non migas. dalam meningkatkan PAD Kabupaten
Dikutip dari Nusapenidamedia.com Klungkung?; dan (3) Apakah faktor-faktor
yang di terbitkan hari Selasa, 25 Juli 2013 yang mempengaruhi kenaikan PAD
bahwa permasalahan pelik yang ada di Kabupaten Klungkung?
Kabupaten Klungkung adalah Pendapatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Asli Daerah (PAD) yang sangat kecil yaitu Berdasarkan Undang-undang Nomor 28
sekitar 41 miliar per tahun. Dengan Tahun 2009 yakni sebagai sumber
anggaran sebesar 41 miliar, postur keuangan daerah yang digali dari wilayah
anggarannya sangat boros, 80% anggaran daerah yang bersangkutan yang terdiri
untuk pembiayaan rutin sehingga hanya dari hasil pajak daerah, hasil retribusi
20% atau sekitar 8 miliar saja untuk daerah, hasil pengelolaan kekayaan
pembangunan. Selama ini Kabupaten daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD
Klungkung hanya mengandalkan PAD dari yang sah. Pendapatan asli daerah harus
4P. Adapun 4P yang dimaksud adalah di kelola oleh daerah untuk membiayai
pasir, parkir, pasar dan pariwisata. Pasir kebutuhan pemerintahanya. Peraturan
mengandalkan retribusi galian C tetapi Pemerintah nomor 58 Tahun 2005
sudah tidak memungkinkan karena tidak mengemukakan bahwa pengelolaan
lagi menghasilkan alias ditutup. Parkir dan keuangan daerah meliputi beberapa
pasar adalah dua sektor sumber tahapan diantaranya: Perencanaan,
pendapatan yang relatif kecil dan masih penganggaran, pelaksanaan
menjadi andalan. Ironi memang, sektor penatausahaan keuangan daerah dan
parkir dan pasar yang menjadi tumpuan pertanggungjawaban keuangan daerah.
pun tidak didukung oleh tata kelola yang
baik. Ini terlihat dari kondisi pasar-pasar di METODE PENELITIAN
Klungkung dengan tempat parkir yang Jenis penelitian ini adalah
tidak terawat dan cenderung kumuh. Bisa penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian
kita lihat Pasar Mentigi dan Pasar Galiran deskriptif kualitatif menuturkan dan
Klungkung yang terlihat semrawut. Potensi menafsirkan data yang berkenaan dengan
terakhir dari 4P yang bisa dioptimalkan situasi yang terjadi sekarang. Kegiatan
adalah pariwisata. Fakta dilapangan, studi deskriptif meliputi pengumpulan data,
seperti Kertagosa yang kondisinya tidak analisis data, interpretasi data, serta
terawat bahkan ditengarai ada rebutan diakhiri dengan kesimpulan yang
pengelolaan dan juga objek Goa Lawah didasarkan pada penganalisisan data
yang juga tidak digarap maksimal. tersebut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Lokasi pada penelitian adalah
Klungkung telah berhasil menunjukkan Badan Pengelola Keuangan dan
prestasi yang gemilang dalam Pendapatan Derah Kabupaten Klungkung,
peningkatan pendapatan, utamanya pada Provinsi Bali. Informan dalam penelitian ini
Pendapatan Asli Daerah. Hal ini dibuktikan yaitu Staff Internal Badan Pengelola
dengan adanya kenaikan pendapatan Keuangan dan Pendapatan Daerah
yang sangat fantastis yakni sebesar 128% Kabupaten Klungkung.
di tahun 2017 (Jawapost.com, 2017). Jenis data yang digunakan dalam
Adanya fenomena tersebut mendasari penelitian ini adalah data Kualitatif. Untuk
dilakukannya penelitian kualitatif yang sumber data didapat dari data primer dan
bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor data sekunder. Data primer yaitu data
pendorong yang mempengaruhi yang diperoleh langsung dari sumber
peningkatan Pendapatan Asli Daerah aslinya. Data tersebut dapat diperoleh
khususnya di Kabupaten Klungkung. secara langsung dari informan pada
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

penelitian ini dengan melalui wawancara Pendapatan dari sektor retribusi daerah
mendalam. Data sekunder merupakan meliputi (1) Retribusi Jasa Umum; (2)
pelengkap bagi data primer. Data Retribusi Jasa Usaha; dan (3) Retribusi
sekunder dari penelitian ini adalah data Perizinan Tertentu
Laporan Perkembangan PAD, APBD, dan Pendapatan dari Hasil Pengelolaan
dokumen-dokumen lain yang Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
berhubungan dengan PAD di Kabupaten meliputi (1) Bagian Laba Atas Penyertaan
Klungkung. Modal pada Perusahaan Milik Daerah /
Metode pengumpulan data dalam BUMD; (2) Bagian Laba Atas Penyertaan
penelitian ini adalah wawancara, Modal pada PT. Jamkrida; dan (3) Bagian
observasi, studi dokumentasi dan studi Laba Atas Penyertaan Modal pada
kepustakaan. Analisis data dilakukan Perusahaan Milik Swasta.
melalui tiga tahapan, antara lain (1) Pendapatan yang bersumber dari
reduksi data; 2) penyajian data; dan (3) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
menarik kesimpulan, sejalan dengan yang Sah meliputi (1) Hasil Penjualan Aset
dikatakan (Moleong, 2005). Daerah yang Tidak Dipisahkan; (2)
Demi terjaminnya keakuratan data, Penerimaan Jasa Giro; (3) Penerimaan
maka keabsahan data perlu untuk Bunga Deposito; (4) Tuntutan Ganti
dilakukan maka digunakan empat kriteria, Kerugian Daerah (TGR); (4) Pendapatan
yaitu kepercayaan, keteralihan, Denda Pajak; (5) Pendapatan Denda
kebergantungan, kepastian. Salah satu Retribusi; (6) Pendapatan dari
kirteria kepercayaan ada beberapa teknik Pengambilan; (7) Fasilitas Sosial dan
yang dilakukan diantaranya, perpanjangan Fasilitas Umum; (8) Pendapatan BLUD;
keiukutsertaan, ketekunan pengamatan, (9) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
triangulasi (Moleong, 2005). Sah Lainnya; (10) Pendapatan Dana
Kapitasi JKN; (11) Pendapatan dari Sewa
HASIL DAN PEMBAHASAN Tempat Peternakan, Perikanan dan
Sumber-sumber Pendapatan Asli Kelautan; dan (12) Pendapatan dari
Daerah Kabupaten Klungkung Pelayanan Perizinan.
Pendapatan daerah didefinisikan
sebagai hak pemerintah daerah yang Kondisi Penerimaan Daerah Kabupaten
diakui sebagai penambahan nilai Klungkung Tahun 2013-2017
kekayaan. Pendapatan daerah berasal Peningkatan PAD bertujuan untuk
dari pendapatan asli daerah (PAD), dana meningkatkan kemampuan dalam
perimbangan, dan lain-lain pendapatan memfasilitasi kegiatan pembangunan yang
yang sah. Berdasarkan Permendagri kebutuhannya semakin meningkat seiring
Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan dinamika masyarakat. Jumlah penerimaan
atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 pajak daerah meningkat setiap tahun
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan selama kurun waktu tahun 2013-2017.
Daerah, Pendapatan Asli Daerah di Pada tahun 2013, jumlah penerimaan
Kabupaten Klungkung memiliki struktur pajak daerah hanya sebesar Rp
meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, 13.234.732.783 meningkat menjadi Rp
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang 19.654.037.442. dan di tahun 2015
Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli meningkat lagi sebesar Rp
Daerah yang Sah. 34.353.934.155 sampai dengan tahun
Pendapatan dari sektor pajak daerah 2017 meningkat lagi sebesar Rp
meliputi (1) Pajak Hotel; (2) Pajak 53.457.736.428 yaitu sebesar 303,92%.
Restoran; (3) Pajak Hiburan; (4) Pajak Penerimaan dari Retribusi Daerah
Reklame; (5) Pajak Penerangan Jalan; 6) terus meningkat. selama lima tahun
Pajak Parkir; (7) Pajak Air Bawah Tanah; terakhir cenderung mengalami
(8) Pajak Sarang Burung Walet; (9) Pajak peningkatan dan selalu lebih besar dari
Bumi dan Bangunan; dan (10) Pajak Bea tahun sebelumnya, tahun 2013 jumlah
Prolehan Hak atas Tanah (BPHTB). penerimaan Retribusi Daerah sebesar Rp
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

10.597.831.673 dan di tahun 2014 prosedur pengelolaan keuangan daerah


meningkat sebesar Rp 22.441.797.818. secara rinci ditetapkan oleh masih-masing
kemudian di tahun 2015 meningkat lagi daerah. Pengelolaan keuangan daerah
sampai saat ini di tahun 2017 tercatat meliputi perencanaan, penganggaran,
jumlah penerimaan Retribusi daerah pelaksanaan, penatausahaan dan
sebesar Rp 23.138.232.232 yaitu sebesar pelaporan. Pada dasarnya, pengelolaan
118,33%. pendapatan daerah adalah bagian integral
Kondisi penerimaan hasil dari pengelolaan APBD dalam setiap
pengelolaan kekayaan daerah yang di tahun anggaran. Demikian halnya dengan
pisahkan di kabupaten Klungkung untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
periode tahun 2013 sampai dengan 2017 merupakan salah satu komponen dalam
mengalami penurunan, hal itu disebabkan pendapatan daerah.
oleh terjadinya penurunan laba oleh Pada tahap perencanaan dan
beberapa sumber penerimaan tersebut penganggaran Bidang Penagihan,
seperti Laba LPD, BPD, Koperasi, dan PT. Keberatan, Penelitian dan Pelaporan
Jamkrida. Hal ini diperkuat pernyataan Pendapatan Daerah pada Badan
staff bidang penagihan I Wayan Suardana Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan
sebagai berikut Daerah melakukan rapat rapat penentuan
“Penerimaan dari BPKD tidak target PAD dengan Organisasi Perangkat
menentu dan cenderung fluktuatif, Daerah di lingkungan kabupaten
kadang laba dari LPD yang kecil Klungkung terkait dengan realisasi
laba BPD, tapi koperasi meningkat penerimaan pedapatanya yang akan
dan kadang sebaliknya, sangat tidak digunakan sebagai acuan dalam
menentu dan sulit di tetapkan menentukan target untuk tahun
besaranya” berikutnya. Setelah itu Bidang Penagihan,
Meningkatnya salah satu sumber Keberatan, Penelitian dan Pelaporan
PAD yaitu Lain-lain Pendapatan asli Pendapatan Daerah membuat rekapan
aderah yang sah merupakan salah satu rencana target pendapatan yang
penyebab penerimaan PAD Klungkung berpedoman pada realiasi target
yang terus meningkat. Dimana di tahun pendapatan di tahun sebelumnya yang
2013 semula Rp 34.987.098.220 disampaikan oleh masing-masing OPD
meningkat sebesar Rp 48.648.394.714. dan dibahas dalam rapat bersama Tim
Peningkatan terjadi setiap tahunya dan Badan Anggaran.
pada tahun 2017 meningkat lagi sebesar Tahap selanjutnya merupakan tahap
96,55% dari tahun 2013. pelaksanaan, dalam tahap ini pelaksanaan
merupakan proses pemungutan
Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah penerimaan daerah dan berfokus pada
Kabupaten Klungkung pendapatan Asli Daerah yang dilakukan
Peraturan Pemerintah Nomor 58 oleh Bidang Penagihan, Pendapatan
Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Daerah. Pemungutan penerimaan daerah
Keuangan Daerah, menyebutkan bahwa dilakukan oleh BPKPD hanya yang
Keuangan Daerah merupakan semua hak berasal dari Pajak daerah. Untuk
dan kewajiban daerah dalam rangka penerimaan yang berasal dari pajak dan
penyelenggaraan pemerintahan daerah retribusi daerah merupakan sumber
yang dapat dinilai dengan uang termasuk penerimaaan yang dibayarkan langsung
didalamnya segala bentuk kekayaan yang oleh wajib pajak. Sumber penerimaan
berhubungan dengan hak dan kewajiban yang berasal dari OPD merupakan
daerah tersebut. Peraturan tersebut laporan penerimaan bulanan yang berasal
merupakan aturan yang bersifat umum dari OPD atau SKPD penghasil PAD di
dan lebih menekankan kepada hal yang kabupaten Klungkung, Setiap OPD akan
bersifat prinsip, norma, asas dan landasan melaporkan dan menyetorkan
umum dalam pengelolaan keuangan penerimaanya kepada BPKPD setiap
daerah. Sementara itu, sistem dan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

bulan yaitu paling lambat setiap tanggal 5 adalah dengan melaksanakan


di setiap bulanya. ekstensifikasi dan intensifikasi sumber-
Proses penatausahaan meliputi sumber pendapatan daerah.
proses pencatatan penerimaan, dalam Strategi ekstensifikasi merupakan
melakukan pencatatan pihak BPKPD sebuah inovasi atau perluasan dan dalam
melakukan verifikasi laporan penerimaan peningkatan Pendapatan Asli Daerah
dari OPD yang di sesuaikan dengan berarti perluasan atau menggali sumber-
jumlah penerimaan yang dicatat oleh sumber yang berpotensi besar
pihak bank yaitu bank BPD bali dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
data yang ada pada SIMDA. Dalam Sedangkan strategi intensifikasi
melakukan pencatatan BPKPD menginput merupakan usaha kegiatan dalam
data penerimaan berdasarkan rekening peningkatan Pendapatan Asli daerah
dan sumbernya. Proses penatausahaan dilakukan dengan meningkatkan kinerja
penerimaan PAD ini dilakukan oleh staff dari instansi pemerintah seperti
Penelitian dan pelaporan yang Peningkatan pengelolaan/manajemen
berkoordinasi dengan Kasubid Penelitian keuangan daerah yang mengarah pada
dan Pelaporan sebagai petugas yang azas efisiensi dan efektivitas
melakukan verifikasi atas laporan data Berdasarkan Hasil wawancara
penerimaan PAD yang di buat oleh Staff dengan Staf Bidang Penagihan yaitu I
penelitian dan pelaporan. Wayan Suardana menyatakan bahwa:
Tahap terakhir merupakan tahap “Seperti sekarang ini kawasan Nusa
pelaporan. Dalam proses pelaporan Penida dijadikan Daya Tarik Wisata
dilakukan oleh bidang Penagihan, yang berpotensi besar untuk PAD
Keberatan, Penelitian dan pelaporan Klungkung, Kertagosa juga sudah di
kepada kepala Badan Pengelolaan tata rapi, itu karena keinginan dari
keuangan dan pendapatan daerah. Dalam bapak bupati untuk menjadikan
tahap ini dibuat rekapan realisasi Klungkung sebagai salah satu tujuan
penerimaan PAD yang disampaikan setiap pariwisata di Bali. Karena salah satu
bulan. penyumbang PAD di Bali kan karena
pariwisatanya”.
Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Strategi ekstensifikasi yang
Daerah Kabupaten Klungkung dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Berdasarkan Undang-undang No 32 Klungkung melalui perbaikan infrastruktur
Tahun 2004 menyatakan bahwa di daerah basis pariwisata mulai dari
pemerintah daerah berdasarkan asas akses jalan di kawasan Nusa Penida
otonomi daerah berhak menerapkan perbaikan di monumen Kertagosa dan
kebijakan-kebijakan untuk mengatur melakukan penataan taman di Kertagosa.
daerahnya sendiri guna mensejahterakan Hal tersebut diharapkan dapat
masyarakatnya. Di kabupaten Klungkung meningkatkan PAD Kabupaten Klungkung
untuk menunjang kemandirian suatu melalui optimalisasi di bidang pariwisata.
daerah tentu hal pertama yang perlu Intensifikasi yang dilakukan oleh
dilakukan memiliki potensi potensi Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk
penerimaan daerah. Kabupaten meningkatkan Pendapatan Asli daerah
Klungkung Memiliki potensi yang besar dilakukan dengan meningkatkan kinerja
untuk meningkatkan penerimaan daerah dari instansi pemerintah seperti
dan hal itu harus di kelola dan di lakukan Peningkatan pengelolaan/manajemen
setrategi kusus untuk mengoptimalkan keuangan daerah yang mengarah pada
penerimaan daerah. Salah satu strategi azas efisiensi dan efektivitas. Seperti
dan kebijakan yang dilakukan oleh dituangkan dalam RENSTRA BPKPD,
pemerintah daerah melalui Badan 2017 mengenai strategi dalam
Pengelola Keuangan dan Pendapatan meingkatkan PAD kabupaten Klungkung
Daerah Kabupaten Klungkung dalam yaitu memperbaiki ssstem pengelolaan
meningkatkan Pendapatan Asli daerah pendapatan daerah dengan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

memanfaatkan teknologi informasi seperti dengan cara door to door, yaitu datang
meningkatkan penguasaan petugas kerumah atau lokasi usaha wajib pajak
tentang teknologi informasi, penyediaan untuk melakukan pungutan, hal lain juga
sarana-prasarana pengelolaan dilakukan dengan cara membuka
pendapatan daerah merumuskan semacam pos atau tempat terpusat dalam
kebijakan teknis pendaftaran, pendataan melakukan pungutan pajak yaitu di Desa
penetapan dan penagihan pajak daerah Jungut Batu. Tentu semua itu
dan retribusi daerah. membuahkan hasil, terlihat dari jumlah
penerimaan pajak daerah setiap tahunya
Faktor-faktor Peningkatan Pendapatan terus meningkat.
Asli Daerah Kabupaten Klungkung Faktor berikutnya yang merupakan
Kondisi penerimaan pendapatan salah satu faktor penting dalam
Asli daerah di kabupaten Klungkung terus peningkatan PAD di Kabupaten Klungkung
mengalami peningkata dari tahun ke adalah karena kinerja dari pemimpin
tahun, hal itu tentu di sebabkan oleh daerah. Bisa dilihat dilapangan betapa
beberapa faktor antara lain Kepatuhan gencarnya bupati saat ini dalam
wajib pajak, kinerja pemimpin daerah, melakukan pembangunan di Kabupaten
meningkatnya penerimaan pajak daerah Klungkung, memperbaiki inprastruktur
dan retribusi daerah, pengeluaran yang rusak, menata kembali bentuk dari
pemerintah. Kota Klungkung, serta optimisme bupati
Meningkatnya pendapatan asli dalam menjadikan pulau nusa penida
daerah tidak bisa lepas dari peran wajib sebagai pusat pariwisata bahkan
pajak dalam membayar pajaknya, pariwisata di bali. Hal ini dipertegas oleh
kesadaran wajib pajak dalam membayar pernyataan Staff Penarikan di lingkungan
pajak di kabupaten Klungkung sudah BPKD yaitu I Wayan Suardana sebagai
meningkat, menurut Staff Bidang berikut.
Penagihan I Wayan Suardana “Hal lain juga disebabkan oleh Visi
menjelaskan bahwa salah satu factor yang Dari Pemimpin yang baru, seperti
mempengaruhi peningkatan PAD di meningkatkan potensi PAD di setiap
kabupaten Klungkung adalah wajib pajak, adaerah. Seperti sekarang ini
dan kinerja dari BPKPD terlebih pada kawasan nusa penida dijadikan daya
bidang penagihan. Tarik wisata yang berpotensi besar
“Kepatuhan Wajib Pajak, dan untuk PAD Klungkung, Kertagosa
Pemerintah Kabupaten Klungkung juga sudah di tata rapi, itu karena
menerapkan sistem pembayaran keinginan dari bapak bupati untuk
online. Dulu sebelum tahun 2014 menjadikan Klungkung sebagai
pemungutan pajaknya door to door salah satu tujuan pariwisata di bali.
jadi pegawai yang turun lansung ke Karena salah satu penyumbang
rumah-rumah warga yang PAD di Bali kan karena
menunggak pajak, tetapi karena itu pariwisatanya. Hal lain juga karena
dirasa kurang efektif maka di pemungutan retribusi dan pajak
terapkan sistem baru yaitu yang di tingkatkan”
menerapkan sistem pos setiap Pernyataan tersebut juga di dukung oleh
minggu yaitu selama 6 hari kerja. Kepala Bagian Anggaran di BPKPD I
Pos-nya dilakukan terpusat yaitu di Made Toya Arnawa, ST. dalam kutipan
kantor Desa Jungut Batu, untuk wawancara berikut.
yang mau bayar pajak datang “Kepemimpinan jelas
langsung kepos nanti di layani. memepengaruhi, Bapak Bupati yang
Tetapi sekarang sudah online,” sekarang jagonya marketing, jadi
Intensifikasi instansi pemerintah tahu bagaimana potensi yang dimiliki
dalam pajak daerah terlihat dalam di Nusa Penida dengan memperbaiki
melakukan pemungutan pajak, untuk infrastruktur dan promosi pariwisata.
mengefektifkan pungutan dilakukan Mengenjot kinerja BPKD.”
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

Penerimaan pajak daerah dan Strategi yang diterapkan pemerintah


retribusi daerah di tahun 2013 sampai Daerah Klungkung Dalam meningkatkan
2017 meningkat tajam menjadi faktor pendapatan Asli Daerah adalah dengan
peningkatan PAD Kabupaten Klungkung, melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.
peningkatan penerimaan dari pajak serta Untuk strategi ekstensifikasi yaitu dengan
retribusi daerah. Peningkatan terjadi melakukan perluasan sumber-sumber
paling besar untuk pajak daerah yaitu penerimaan daerah seperti menggali
sebesar Rp 53.457.736.428 yaitu sebesar potensi-potensi daerah serta
303,92% dan untuk retribusi daerah memperbaikan infrasruktur daerah.
pernah mengalami penurunan di tahun Strategi intensifikasi yaitu dengan
2015, namun kembali normal dan bahkan memperbaiki sistem pengelolaan
meningkat di tahun 2016 sampai 2017. pendapatan daerah dengan
Faktor lain yang mendukung memanfaatkan teknologi informasi seperti
peningkatan PAD Kabupaten Klungkung meningkatkan penguasaan petugas
adalah adanya pengeluaran pemerintah. tentang teknologi informasi, penyediaan
Peacock dan Wiseman menyatakan sarana-prasarana pengelolaan
bahwa pemerintah memiliki peran sebagai pendapatan daerah merumuskan
katalisator dan fasilitator sehingga kebijakan teknis pendaftaran, pendataan
membutuhkan anggaran belanja untuk penetapan dan penagihan pajak daerah
melaksakan pembangunan. Anggaran dan retribusi daerah; dan (3) Faktor
yang dikeluarkan tersebut digunakan peningkatan penerimaan Pendapatan Asli
untuk administrasi pembangunan maupun Daerah yaitu kepatuhan wajib pajak,
kegiatan pembangunan. Semakin besar kinerja pemimpin daerah, meningkatnya
pegeluaran yang digunakan untuk penerimaan pajak daerah dan retribusi
kegiatan pembangunan maka akan daerah, dan pengeluaran pemerintah.
mendorong meningkatnya kegiatan
ekonomi masyarakat. Apabila kegiatan Saran
ekonomi masyarakat meningkat maka Berdasarkan penelitian yang telah
akan meningkatkan pula aliran dilakukan, adapun saran yang dapat
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan diberikan yaitu (1) bagi Badan
adanya Pengeluaran pemerintah yang Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan
digunakan untuk membangun Fasilitas, Daerah, agar kinerja Badan pengelolaan
maka masyarakat dapat menggunakanya Keuangan dan Pendapatan daerah
dan merasa aman dan nyaman sehingga semakin baik, harus ada perbaikan dalam
menimbulkan meningkatkan produktivitas setiap pelaksanaan tugas yang diberikan
Masyarakat dan Investor di daerah, oleh pimpinan yang bersangkutan,
meningkatkan perekonomian daerah, melakukan evaluasi dalam setiap tahapan
dengan demikan pemerintah menetapkan yang dilakukan; (2) bagi peneliti
pajak, serta retribusi yang mengalir selanjutnya, diharapkan untuk menambah
menambah Pendapatan asli daerah. jumlah informan sebagai sumber informasi
dalam melakukan penelitian, dan
menguasai pokok bahasan yang
SIMPULAN DAN SARAN hendaknya akan ditanyakan dalam proses
Simpulan wawancara sehingga dapat
Berdasarkan hasil penelitan dapat mengefisienkan waktu dalam melakukan
disimpulkan bahwa Hasil penelitian penelitian.
menunjukkan (1) Pengelolaan Pendapatan
Asli Daerah di Kabupaten klungkung
menggunakan proses mulai dari DAFTAR PUSTAKA
perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan dan Jawapost.com. 2018. Swirta: Klungkung
pertanggung jawaban. Dimana telah peluang Besar Tingkatkan PAD.
menggunakan SOP yang berlaku; (2) [Online] Tersedia di
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

https://radar.jawapos.com/baliexpres Republik Indonesia. 2005. Peraturan


s/read/2018/01/23/42747/swirta- Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
klungkung-peluang-besar-ingkatkan- tentang Pengelolaan Keuangan
pad. Di akses Tanggal 23 januari Daerah.
2018.
Menteri Dalam Negeri. 2006. Permendagri
Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi dan Nomor 13 Tahun 2006 tentang
pembangunan daerah: Reformasi, Pedoman Pengelolaan Keuangan
Perencanaan, Strategi dan Peluang. Daerah.
Erlangga: Jakarta.
Republik Indonesia. 2004. Undang-
Kusuma, Made Krisna Arta Anggar dan Undang Nomor 32 Tahun 2004
Wirawati, Ni Gst. Putu. 2013. tentang Pemerintah Daerah.
Analisis Pengaruh Penerimaan
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Tambun, Keriahen Tarigan. 2005.
Terhadap Peningkatan PAD Pengruh Otonomi Daerah Terhadap
Sekabupaten/Kota di Provinsi Bali. Pendapatan Asli daerah (PAD) dan
E-Jurnal Akuntansi Universitas Sektor-sektor Berpotensi yang dapat
Udayana Vol. 5 No. 3 Hal. 574-585. dikembangkan di pemerintah kota
medan. Tesis.Sekolah Pasca
Magdalena, Letsoin. 2010. Kontribusi Sarjana Uinversitas Sumatera Utara.
Pajak Restoran terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Taras, Tyasani dan Luh Gede Sri Artini,
Merauke Tahun 2006-2010. Laporan 2017. Analisis Pendapatan Asli
Praktek Kerja Lapangan pada Daerah (PAD) Dalam Upaya
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Pelaksanaan Otonomi Daerah di
Soegijapranata, Semarang. Kabupaten Badung Bali. E-Jurnal
http://eprints.unika.ac.id Diunduh 12, Manajemen Universitas Udayana,
5, 2013. Vol. 6, No. 5 Hal. 2360-2387
Moleong, Lexy. J. 2005. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya

Nusapenidamedia.com 2013. Bupati


Kungkung Baru Harus Tingkatkan
Pendapatan Asli Daerah. [Online]
Tersedia di:
www.nusapenidamedia.com/bupati-
kungkung-baru-harus-tingkatkan-
pendapatan-asli-daerah/ di akses
tanggal 23 januari 2018.

Republik Indonesia. 2004. Undang-


Undang Nomor 33 Tahun 2004
Tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat Dan
Pemerintahan Daerah.

Republic Indonesia. 2009. Undang-


Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan retribusi
daerah.

Anda mungkin juga menyukai