Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN HIV/AIDS

Dibuat Sebagai Pemenuhan Tugas Keperawatan HIV/AIDS Stikes Karya


Kesehatan Kendari

Dosen Pengampu :Muhaimin S, S.Kep., Ns., M.Sc

OLEH:

NAMA : RAHMADANI
NIM : S.0020.P2.049

STIKES KARYA KESEHATAN KENDARI


PRODI S1 KEPERAWATAN
2020

i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini yang berjudul “ASKEP
KEPERAWATAN HIV/AIDS”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Kendari, 10 Juli 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
Konsep Teori Hiv/Aids.......................................................................................3
1. Definisi..........................................................................................................3
2. Etiologi.........................................................................................................3
3. Patogenesis...................................................................................................4
4. Manifestasi klinis.........................................................................................4
5. Penegakkan diagnostic...............................................................................4
6. Penatalaksanaan..........................................................................................4
Konsep Asuhan Keperawatan Hiv/Aids........................................................5
1. Pengkajian...................................................................................................5
2. Diagnosa Keperawatan..............................................................................6
3. Perencanaan................................................................................................6
4. Implementasi..............................................................................................7
5. Evaluasi.......................................................................................................7
Daftar Pustaka........................................................................................................51

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam Indonesia dan
banyak negara di seluruh dunia. Indonesia merupakan negara dengan
percepatan peningkatan epidemi HIV yang tertinggi di Asia. Secara
nasional, angka estimasi prevalensi HIV pada populasi dewasa adalah
0,2% dengan estimasi jumlah orang dengan HIV/AIDS di Indonesia sekitar
190.000-400.000 (Kemenkes RI, 2011).
Prevalensi HIV/AIDS di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan
daerah pedesaan. Sebagai contoh, di Zambia tahun 2001/2002 angka
prevalensi penderita HIV/AIDS di daerah perkotaan berbanding pedesaan
adalah 4:3. Sedangkan di Indonesia pada 31 Desembertahun 2007 jumlah
penderita HIV/AIDS 11.141 kasus per 100.000 penduduk,angka kejadian
HIV/AIDS sebanyak 4,91 kasus per 100.000 penduduk. Jawa Barat
memiliki jumlah kasus HIV/AIDS 1.675 kasus per100.000 penduduk, case
rate sebanyak 4,28 kasus per100.000 penduduk.(Keperawatan dan
Indonesia 2009)
Upaya yang dilakukan pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI
dan lembaga-lembaga lainnya dalammengurangi penderita HIV/AIDS
dilakukan melalui edukasi dan promosi yaitu penyuluhan melalui
kampanye, media massa, penyebaran leaflet dan kampanya penggunaan
kondom. Tetapi upaya tersebut masih saja kurang atau belum menurunkan
angka HIV/AIDS. Hal lain yang dilakukan oleh LSM adalah
memberdayakan individu penderita HIV/AIDS untuk bisa mandiri dan siap
menghadapi kehidupan selanjutnya. (Keperawatan dan Indonesia 2009)

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalah yang dapat dibahas yaitu Mengidentifikasi Konsep teori
dan konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hiv/Aids.

1
C. Tujuan
a. Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada penderita
hiv/aids di wilayah masyarakat maritime.
b. Mahasiswa mampu menyusun asuhan keperawatan pada penderita
hiv/aids di wilayah masyarakat maritime.
c. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada penderita
hiv/aids di wilayah masyarakat maritime.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Konsep Teori Hiv/Aids


1. Definisi
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan
AIDS. Virus HIV merupakan retrovirus yang termasuk golongan virus
RNA. Disebut retrovirus karena memiliki enzim reverse trancriptase yang
memungkinkan virus mengubah informasi genetiknya yang berada dalam
RNA ke dalam bentuk DNA yang kemudian diintegrasikan ke dalam
informasi genetik sel linfosit yang diserang. (Wijaya 2013)
HIV/AIDS HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan penurunan daya
tahan tubuh. Virus ini hidup di dalam sel Limfosit T Helper, suatu sel yang
berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh manusia, berkembang biak dan
memecah sel. Proses ini berjalan berulang-ulang dan terus-menerus
sehingga jumlah sel Limfosit Helper menjadi sangat berkurang.[ CITATION
tri17 \l 1033 ]

2. Etiologi
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan satu dari dua human
T-cell lymphotropic retrovirus yang utama. Human T- cell leukemia virus
(HTCLV) adalah retrovirus utama lainnya. Virus tersebut akan
menginfeksi dan menghancurkan limfosit T-helper (CD4), sehingga
menyebabkan host kehilangan imunitas seluler. Hal ini menyebabkan
pasien mudah terkena infeksi oportunistik. Infeksi HIV ini dapat menyebar
melalui kontak seksual, pajanan parenteral ke dalam darah, dan transmisi
maternal. Infeksi ini pada manusia merupakan suatu kontinuitas yang
secara kasar dapat dibagi menjadi empat fase, yaitu infeksi HIV primer,
infeksi asimtomatik, infeksi simtomatik dengan ekslusi AIDS, dan AIDS.
Kecepatan progresi dari penyakit ini bervariasi antara individu yang satu

3
dengan individu yang lain, tergantung pada faktor virus dan faktor host.
(Dewita et al. 2016)
Epidemiologi HIV/AIDS penularan HIV/AIDS terjadi melaluicairan tubuh
yang mengandung HIV yaitu melalui hubungan seksual, baik homoseksual
maupun heteroseksual, jarum suntik pada pengguna narkoba, transfusi
komponen darah dan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang
dilahirkannya. Oleh karena itu kelompok paling tinggi terhadap
HIV/AIDS misalnya pengguna narkoba, pekerja seks komersil dan
pelanggannya, serta narapidana. [ CITATION tri17 \l 1033 ]

3. Patogenesis
Virus masuk ke dalam tubuh melalui perantara darah, semen dan sekret
vagina. Sebagian besar (75%) penularan terjadi melalui hubungan seksual.
Cara seksual melalui heteroseksual maupun homoseksual sedangkan non
seksual melalui transfusi darah, pemakaian jarum suntik bersama atau
secara vertikal dari ibu positif HIV kepada bayinya baik saat hamil,
melahirkan atau saat laktasi. [ CITATION tri17 \l 1033 ]

4. Manifestasi klinis
Gejala klinis adalah pembesaran 2 kelenjar getah bening inguinal,
penurunan berat badan lebih dari 10%, panas lebih adari 380 C intermiten
atau terus menerus, diare, lemah atau panas malam hari, yang berlangsung
3 bulan tanpa dapat diterangkan sebabnya.[ CITATION tri17 \l 1033 ]

5. Penegakkan diagnostic
Penegakkan diagnostik pada HIV/AIDS ada dua macam pendekatan, yaitu
secara sukarela dan atas inisiatif petugas kesehatan. Selain itu terdapat
beberapa jenis pemeriksaan laboratorium untuk memastikan diagnosis
infeksi HIV. Secara garis besar dapat dibagi menjadi pemeriksaan
serologik untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap HIV dan
pemeriksaan untuk mendeteksi keberadaan virus HIV. (Dewita et al. 2016)

4
6. Penatalaksanaan
Komponen mayor dari terapi HIV ialah vaksinasi, anti ARV, profilaksis
dan pengobatan infeksi oportunistik serta konseling. Masing–masing
memiliki pesan yang sangat penting untuk memperbaiki kualitas hidup &
mengurangi penderitaan.(Dewita et al. 2016)

Konsep Asuhan Keperawatan Hiv/Aids


1. Pengkajian
Hal – hal yang perlu dikaji Pada Klien Dengan hiv/aids yaitu

Identitas klien dan penanggung, keluhan utama klien saat ini, riwayat

kesehatan saat ini dan riwayat penyakit keluarga (Doengoes, 2012).

Keadaan klien meliputi :

a. Sirkulasi

b. Integritas ego

Dapat menunjukkan prosedur yang diantisipasi sebagai tanda

kegagalan dan atau refleksi negatif pada kemampuan sebagai

wanita. Menunjukkan labilitas emosional dari kegembiraan,

ketakutan, menarik diri, atau kecemasan.

c. Makanan dan cairan

d. Neurosensori.

e. Nyeri / ketidaknyaman

f. Pernapasan, bunyi paru - paru vesikuler dan terdengar jelas.

g. Keamanan

h. Seksualitas

5
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Nanda (2018-2020) diagnose keperawatan merupakan

suatu penilaian klinis mengenai klien terhadap masalah kesehatan atau

proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung actual

maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk

mengidentifikasi respons klirn individu, keluarga dan komunitas

terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan. Salah satu diagnose

keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien hiv/aids :

a) Hipertermi

b) Deficit volume cairan

c) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

d) Intoleransi aktivitas

3. Perencanaan
1) Luaran

Luaran keperawatan merupakan aspek-aspek yang dapat

diobservasi dan dapat diukur meliputi kondisi, perilaku, atau dari

persepsi pasien, keluarga atau komunitas sebagai respon terhadap

intervensi keperawatan. Luaran keperawatan menunjukkan status

diagnosis keperawatan setelah dilakukan intervensi keperawatan.

(Germini et al 2010;ICNP, 2015)

2) Intervensi

Menurut SIKI (2018) intervensi keperawatan adalah segala

treatment yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada

6
pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran yang

diharapkan.

4. Implementasi
Implementasi merupakan tahap selanjutnya setelah rencana

keperawatan telah disusun. Implementasi yaitu melakukan dan

mendokumentasikan tindakan yang merupakan tindakan keperawatan

khusus yang diperlukan untuk melaksanakan intervensi (Kozier, 2010,

p.429)

5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses asuhan keperawatan.

Evaluasi menjadi poin penting dalam proses keperawatan karena dari

evaluasi kita dapat menilai apakah tindakan yang kita lakukan sudah

sesuai/tercapai atau belum. Evaluasi juga menentukan untuk rencana

keperawatan selanjutnya. Setiap proses keperawatan bekerja secara

berkesinambungan. Evaluasi merupakan Salah satu penilaian dari

penerapan asuhan keperawatan yang baik yang dapat meningkatkan mutu

dan kualitas pelayanan dalam bidang keperawatan (Kozier, 2010).

Evaluasi harus mencakup relevansi, efisiensi, efektivitas, hasil, dampak,

dan keberlanjutan.

7
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN HIV/AIDS
Judul : HIV/Aids
Kasus : Tn. H berumur 35 tahun tinggal di pesisir pantai Toronipa masuk di IGD
dengan keluhan demam sejak ±1 minggu yang lalu, BAB cair 5 kali, mual dan
muntah sepanjang hari, sariawan yang tak kunjung sembuh, kondisi lidah yang
kotor, tenggorokan terasa kering, tidak ada nafsu makan, bibir pecah-pecah, berat
badan menurun, muncul bercak-bercak merah di seluruh badan, dan merasakan
badannya mudah letih sehingga sangat mengganggu aktivitasnya. Klien mengaku
mempunyai riwayat hubungan sex bebas semenjak 3 tahun yang lalu. Hasil TTV
perawat TD: 90/70 mmHg, N=78 x/!, P=20 x/!, S=39oc. BB= 50 kg, TB= 160 cm.

Tanggal MRS : 10/07/2021 Jam : 08.00 WITA


No.RM : 00.21.55
Tanggal Pengkajian : 10/07/2021, Jam : 08.00 WITA
Rumah Sakit : RSUD. Bahteramas
Ruangan IGD

Data Biografi
1. Identitas Klien
a. Nama inisial klien : Tn. A
b. TTL/Umur : Mandonga, 01 Februari 1990 / 31 Tahun
c. Alamat : Mandonga
d. Jenis Kelamin :L
e. Status Perkawinan : Sudah Menikah
f. Suku/Bangsa : Bugis
g. Agama : Islam
h. Pendidikan Terakhir : SMA
i. Pekerjaan : OJOL

8
j. Diagnosa Medis : HIV/Aids
k. Informasi diterima dari : Pasien (Tn, A)
2. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama / Inisial : Ny. S
b. TTL/Umur : Kendari, 10 Desember 1990/ 30 Tahun
c. Alamat : Mandonga
d. Jenis Kelamin :P
e. Hubungan dengan Klien: Istri
f. Telp : 085276548755

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama Saat MRS : Demam
2. Keluhan Utama saat pengkajian : Demam
Riwayat Keluhan Utama : Demam sejak ±1 minggu yang lalu,
BAB cair 5 kali, mual dan muntah sepanjang hari, sariawan yang tak
kunjung sembuh, kondisi lidah yang kotor, tenggorokan terasa kering,
tidak ada nafsu makan, bibir pecah-pecah, berat badan menurun, muncul
bercak-bercak merah di seluruh badan, dan merasakan badannya mudah
letih sehingga sangat mengganggu aktivitasnya. Klien mengaku
mempunyai riwayat hubungan sex bebas semenjak 3 tahun yang lalu .
Hasil TTV perawat TD: 90/70 mmHg, N=78 x/!, P=20 x/!, S=39 oc
3. Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita:
Gangguan Jantung Hipertensi
Tuberkulosis Batuk Lama
Asma/Brokhitis/Pneumonia/Emfisema Stroke/Paralisis
Kejang Demam Fraktur/Dislokasi/Artritis
Diabetes Melitus Gangguan Tyroid
Penyakit Autoimun Hernia(Operasi/Tdk Operasi)
Hepatitis A/B/C/D/E Diare/Thypoid/DBD
Gangguan Ginjal/Prostat/Kandung Kemih Dialisis
Penyakit Menular Seksual Riwayat Kecelakaan

9
Lain-Lain:
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit seperti yang tertera di
atas.

Pernah Dirawat Di Rumah Sakit / Puskesmas: Klien mengatakan


sebelumnya tidak pernah dirawat di Rumah Sakit / Puskesmas.
Dengan Diagnosis Penyakit: Tidak ada
4. Kebiasaan
Merokok Obat-obatan

Alkohol Ketergantungan
Obat/Alkohol
Tidak Ada Ketergantungan
5. Riwayat Alergi
Obat ____________ Hewan ___________
Makanan _________ Lainnya __________
Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi apapun.
6. Riwayat Kehamilan: Tidak
7. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram 3 Generasi)

65 62 62 58

38 35 32 35 52

cKeterangan :
4
: Laki - laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal serumah

10
C. Keadaaan Umum dan Pengukuran TTV
1. Keadaan Umum : Lemah
2. TD : 90/70 mmHg
3. N : 78 x/menit
4. P : 20 x/menit
5. S : 39 ˚C
D. Pengkajian

1. PEMERIKSAAN FISIK
PERUBAHAN SENSORI

1. Penglihatan :
a. Inspeksi
1) Ketajaman visual : Klien dapat melihat dengan jelas
2) Kelopak mata : Mata cekung
3) Sclera : Tampak ikterik
4) Konjungtiva : Tampak konjungtiva anemis
5) Reaksi pupil :Tampak pupil mengecil saat diceri cahaya
6) Gerakan bola mata : Tampak Normal
7) Lapang pandang : Normal
8) Perubahan penglihatan : Tidak ada perubahan penglihatan
b. Palpasi
1) TIO : Tidak ada peningkatan tekanan intraokular
2) Pemerikasaan Opthalmoscopy : Tidak dilakukan pemeriksaan

2. Pendengaran :
1) Kebiasaan perawatan/membersihkan telinga : Klien membersihkan
telinga sekali dalam sehari
2) Kemampuan pendengaran :Klien dapat mendengar dengan baik
(pendengaran normal)
Inspeksi : Telinga tampak simetris kanan dan kiri, Klien tidak
menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada pembesaran disekitar
telinga, tidak ada oedema, tidak ada pendarahan disekitar telinga
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3. Penciuman :
1) Fungsi penciuman : Penciuman normal
2) Gangguan yang sering dialami : tidak ada
Inspeksi dan palpasi :
1) Polip : Tidak tampak polip
2) Pendarahan : Tidak ada pendarahan
3) Peradangan : Tidak ada peradangan

11
4) Sinus : normal, tidak ada nyeri

4. Pengecapan
1) Keadaan lidah : tampak kotor pada lidah klien
2) Fungsi mengecap : tidak baik, merasakan hambar setiap makanan
3) Warna Lidah : putih kotor
4) Lesi : tampak lesi
5. Taktil (peraba)
1) Kemerahan : Tidak tampak kemerahan
2) Bengkak : Tidak teraba adanya bengkak
3) Sensasi : Tidak ada
4) Nyeri : Tidak ada nyeri
Pain Assessment :
P : _____________________________________________________
Q :Terbakar/Tertusuk – tusuk/Pedas/Perasaan geli/Tajam/Menjalar atau
bergerak
R : _____________________________________________________
S :0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (___________________)
T : ______________________________________________________
Hal yang membuat nyeri lebih buruk: ______________________________
Hal yang membuat nyeri lebih baik: _______________________________
Catatan:
Tidak ada nyeri
RESPIRASI

1. Inspeksi
a. Bentuk dada : Nampak simetris kanan dan kiri
b. Frekuensi pernapasan : 22 x/mnt (Normal)
c. Irama : Normal
d. Pengembangan dada : Normal
e. Kesimetrisan : simetris kanan dan kiri
f. Retraksi : tidak tampak retraksi saat respirasi
g. Modulasi O2 : …lpm via… tidak terpasang O2
h. Batuk : tidak batuk Sputum, warna : -
2. Palpasi
a. Nyeri tekan : tidak terdapat nyeri tekan
b. Massa : tidak ada massa
c. Ekspansi dada : Tidak terdapat gangguan
d. Taktil fremitus : Tidak terdapat gangguan
e. Deviasi trachea : Tidak terdapat gangguan
3. Perkusi.
a. Batas-batas paru : Normal
b. Vocal resonansi : Normal
4. Auskultasi.
a. Bunyi napas : Normal
Bronchial __________ Bronkhosvesikuler
___________Vesikuler______

12
b. Bunyi napas tambahan : Tidak ada bunyi napas tambahan

Catatan :

1. Inspeksi
a. Ictus cordis : Normal
b. Distensi Vena jugularis : tidak terdapat distensi pada vena jugularis
c. Arteri karotis : Normal
d. Capillary refill time (CRT) : CRT 4 detik menandakan pasien dalam
keadaan dehidrasi
e. edema Tungkai : Tidak terdapat pembengkakakkan pada
tungkai
f. Sianosis : Tidak terdapat kebiruan dari kuku, kulit, bibir,
ataupun di sekitar mata
g. Clubbing Finger : Dasar kuku rata
KA h. Saturasi Oksigenasi : Saturasi O2 99%
RDI 2. Palpasi
OV a. Denyut apeks : Normal
AS b. Pitting edema : Tidak ada disorsi (perubahan) yang terlihat,
KU cepat menghilang
LA c. Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
R d. Akral Dingin : Tidak teraba dingin
e. Denyut arteri karotis : normal
3. Perkusi
a. Ukuran jantung : normal
b. Suara perkusi : normal
4. Auskultasi
a. S1 : Tidak dilakukan pemeriksaan
b. S2 : Tidak dilakukan pemeriksaan
c. Bunyi Jantung abnormal : normal
d. Irama jantung : Irama jantung teratur (BJ 1 Lup, BJ 2 Dup)
e. Denyut jantung : 82 X/mnt (Normal)

Catatan :

13
1. Inspeksi
a. Kebiasaan perawatan gigi :Klien menggosok gigi 2 kali sehari
b. Kebersihan gigi : Terdapat karang gigi
c. Pemakaian gigi palsu : Klien idak memakai gigi palsu
d. Pendarahan/Lesi : Terdapat lesi pada lidah klien
e. Produksi saliva : Kurang
f. Masalah menelan : Klien mengatakan tenggorokan kering
g. Fungsi mengunyah : baik
h. Terpasang NGT : Tidak terpasang NGT
i. Perubahan tonsil : Tidak ada peradangan
j. Kesimetrisan abdomen : Abdemoen simetris kanan dan kiri
GASTROINTESTINAL

k. Keadaan Kulit Abdomen : Normal


l. Pembesaran abdomen : Tidak terdapat pembesaran pada abdomen
m. Keadaan anus : lecet
2. Heamorrhoid eksterna/interna : Tidak terdapat haemorrhoid
3. Auskultasi
a. Bising usus : meningkat 6-35 menit
b. Gerakan vaskuler : Tidak ada
4. Palpasi
a. Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Nyeri tekan Abdomen : Tidak ada nyeri tekan
c. Massa : Tidak ada
d. Hepar : Tidak ada pembesaran pada hepar
5. Perkusi
a. Penimbunan cairan : Tidak ada penimbunan cairan
b. Penimbunan udara : Tidak ada penimbunan udara

Catatan :

1. Inspeksi
a. Pembesaran ginjal : Tidak ada pembesaran di ginjal
b. Distensi kandung kemih : Tidak
c. Penggunaan alat bantu BAK : Tidak menggunakan alat bantu saat BAK
2. Palpasi
PERKEMIHAN

a. Pembesaran ginjal : Tida ada pembesaran ginjal


b. Kandung Kemih : Normal
3. Perkusi
a. Ginjal : Normal
b. Kandung Kemih : Normal
4. Auskultasi
a. Bruit arteri renalis :-

Catatan :

14
1. Payudara
Inspeksi dan Palpasi
a. Kebiasaan memeriksa sendiri : Tidak ada
b. Keadaan putting susu : normal
c. Perubahan bentuk : Tidak ada perubahan bentuk
d. Massa : Tidak ada massa
REPRODUKSI
e. Nyeri : Tidak ada nyeri
2. Genitalia
Inspeksi :
a. Keadaan organ kelamin luar : normal
b. Laki-laki :
1) Sircum : Telah dilakukan pada saat klien berumur
8 tahun
2) Scrotum : Normal
Catatan :
IMUN & HEMATOLOGI

1. Inspeksi
a. Pembesaran Nodus limfe : Tidak terdapat pembesaran
b. Ptekie : Terdapat bercak merah pada kulit
2. Palpasi
a. Massa pada nodus limfe : Tidak ada
b. Pembersaran limpa : Tidak ada pembesaran limpa

Catatan :
NEUROLOGI

1. Tingkat Kesadaran : E4, V5, M6


2. Status mental
a. Atensi :-
b. Orientasi (orang, tempat, waktu) : mengetahui
c. Daya ingat : baik
d. Perhatian : baik
e. Fungsi bahasa : normal
f. Respon emosional : normal
3. Sistem Motorik
a. Keseimbangan : Klien Nampak lemah
b. Sikap tubuh (berdiri, duduk, berbaring, bergerak, berjalan) :Klien
berjalan lemah
c. Gerakan abnormal (tremor, kejang) : Tidak adanya tremor
4. Tes fungsi sensorik
a. Sensasi (nyeri, suhu, tekan) : tidak ada nyeri tekan
b. Fibrasi :tidak ada
c. Rasa interoseptif :tidak ada
5. Refleks Patologis

15
a. Babinsky : Normal
6. Refleks fisiologis :
a. Biseps : Normal
b. Triseps : Normal
c. Patella : Normal
d. Archiles : Normal

7. Pemeriksaan Nervus Cranial:


a. Nervus I : Normal,Tidak terdapat kelaianan pada penciuman klien,
karena klien dapat membedakan antara bau kopi, jahe, ataupun bau
lainnya
b. Nervus II : Normal, Penglihatan masih bagus
c. Nervus III : Normal, Klien dapat mengangkat kelopak mata keatas,
pupil klien dapat mengikuti arah perintah yang di berikan
d. Nervus IV : Normal, klien dapat menggerakkan pupil kearah atas dan
bawah
e. Nervus V : Normal, klien dapat mengunyah makanan dan bias
merasakan rangsangan nyeri pada pipi dengan benda tumpul
f. Nervus VI : Normal, klien dapat menggerakkan mata kearah kanan dan
kiri mengikuti telunjuk perawat
g. Nervus VII : Normal , klien dapat tersenyum dan tertawa
h. Nervus VIII : Normal, klien mampu berjalan ke kamar mandi dengan
lemah dan pendengaran klien masih baik
i. Nervus IX : Normal, klien masih dapat merasakan rasa makanan
walaupun selalu ada respon muntah
j. Nervus X : Fungsi menelan klien mulai terganggu
k. Nervus XI : Klien dapoat menggerakkan bahunya dengan diberi
tekanan
l. Nervus XII : Kllien dapat menggerakkan lidahnya, dan kekuatan otot
lidah baik.

Catatan :
MUSKULOSKLETAL

1. Inspeksi
a. Deformitas : Tidak ada kelainan
b. Postur : Tidak ada perubahan
c. ROM : Normal
2. Palpasi
a. Edema : Tidak ada pembengkakan
b. Krepitasi : Tidak ada
c. Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
d. Perubahan suhu : Suhu tubuh meningkat

16
DERAJAT KEKUATAN OTOT
SkalaPresentase Kekuatan Karakteristik

0 0 Paralisis sempurna
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di

2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan


3 50 Gerakan yang normal melawan gravitasi
4 75 Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi
5 100 Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi
Catatan: 25

1. Inspeksi
a. Edema :Tidak ada edema kulit
b. Diaforesis : -
c. Kelembaban Kulit : Kulit nampak kering
d. Warna kulit : Pucat
e. Drainase :-
f. Balutan : Tidak ada
g. Ulkus/Luka : Tidak ada luka
h. Kelainan Rambut (Alopesia) : Tidak ada kelainan pada rambut
i. Kelainan Kuku : Tidak ada
2. Palpasi
a. Suhu : panas (39oC)
b. Turgor : buruk
INTEGUMEN

c. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan


Gambaran area luka dan jelaskan karakteristik luka (Gambarkan lukanya)

Catatan :

17
NILA
ASPEK NILAI
N I
KOGNIT MAKSIM KRITERIA
O KLIE
IF AL
N
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
(tahun, musim, tanggal, hari,
bulan)
2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada?
(negara, propinsi, kabupaten)
Registrasi 3 3
Sebutkan 3 nama objek (kursi,
meja, kertas) kemudian
ditanyakan kepada klien
(menyebutkan kembali)
3 Perhatian 5 4 Meminta klien berhitung mulai
dan dari 100, kemudian dikurangi 7
kalkulasi sampai 5 tingkat
STATUS MENTAL DAN KOGNITIF

4 Mengingat 3 2 Meminta klien untuk


menyebutkan objek pada point 2:
(kursi, meja, kertas)
5 Bahasa 9 5 Menanyakan kepada klien tentang
benda (sambil menunjuk bernda
tersebut) (mis: jendela, jam
dinding)
Meminta klien untuk mengulangi
kata berikut “tak ada jika, dan,
atau, tetapi” (Klien menjawab:
dan, atau, tetapi).
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri dari 3
langkah: (Ambil ballpoint di
tangan anda, ambil kertas,
menulis saya mau tidur).
Perintahkan kllien untuk hal
berikut (bila aktivitas sesuai
perintah nilai 1 point) mis “Tutup
mata anda” (klien menutup mata)
Perintahkan pada klien untuk
menulis atau kalimat dan
menyalin gambar
Total 30

18
Kondisi 1. Sangat 2
fisik 2. Buruk 3. Sedang 4. Baik
buruk

(Skin Risk Assessment) NORTON SCALE


Kondisi 2. Konfus 4
mental 1. Stupor 3. Apatis 4. Sadar
i
3. Jalan 3
Aktivitas 1. Ditempat 2. Kursiro dengan 4. Jalan
tidur da bantua Sendiri
n
1. Tidak 4. Bebas 3
Mobilitas 2. Sangat 3. Agakte
mampu berger
terbatas rbatas
bergerak ak
3. Kadan 4
g-
Inkontinen 1. Inkontinen 2. Selalu
kadang 4. Inkonti
sia urin dan inkontinen
inkonti nen
alvi urin
nen
urin
Ket : Resiko
Skor :
< 12 : Resiko tinggi decubitus, 12-15 Resiko sedang Rendah
16
decubitus, 16-20 : Resiko rendah
BARTEL INDEX (Functional Status Assassment)

Mengendalikan 1. Perlu 2. Kadang perlu 3. Man


2
stimulus BAB pencahar pencahar diri
1. Pakai
kateter/
Mengendalikan 2. Kadang tak 3. Man
tak 2
stimulus BAK terkendali diri
terkenda
li
1. Butuh
Membersihkan diri 2. Mandiri 2
bantuan
1. Tergantu
Melepas dan
ng orang
memakai celana, 2. Tergantung pada 3. Man
lain pada 2
membersihkan, beberapa kegiatan diri
setiap
menyiram jamban
kegiatan
2. Perlu dibantu
1. Tidak 3. Man
Makan memotong 2
mampu diri
makanan
Berubah posisi 1. Tidak 2. Dibantu lebih dari 3. Diba 4. Man

19
ntu 1
dari berbaring ke atau
mampu 2 orang diri
duduk 2
orang
3. Diba
Berpindah/berjala 1. Tidak 4. Man
2. Dengan kursi roda ntu 1
n mampu diri
orang
1. Tergantu 3. Man
Memakai baju 2. Sebagian dibantu
ng diri
1. Tidak 3. Man
Naik turun tangga 2. Sebagian dibantu
mampu diri
1. Tergantu
Mandi 2. Mandiri
ng
Total
Skor 20
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantunganringan, 9-11 : ketergantungansedang,
5-8 : ketergantunganberat, 0-4 : ketergantungan total
Riwayat jatuh 3
Tidak = 0 Ya = 25 0
bulan terakhir
Diagnosis medis
Tidak = 0 Ya = 15 0
skunder> 1
Furniture =
Alat bantu jalan Dibantu orang = 0 Penopang = 15
30
Menggunakan
FALL RISK

Tidak = 0 Ya = 25 25
infus
Cara Terganggu
Bed rest = 0 Lemah = 15
berjalan/berpindah = 30
Orientasi tidak
Status mental Orientasi sesuai = 0 0
sesuai = 15
Total Skor
25
Keterangan : Resiko Rendah
0-24 : Tidak beresiko, 25-50 : Resiko rendah, > 50 : Resiko tinggi

20
2. POLA KEGIATAN SEHARI-HARI (ADL)
1. Nutrisi
a. Kebiasaan
1) Pola makan : teratur
2) Frekuensi makan : 3 kali sehari
3) Porsi makan :1 piring
4) Nafsu makan : baik
5) Makanan yang disukai : ayam bakar
6) Makanan Pantangan :tidak ada
7) Banyaknya minum dalam sehari : 2 liter perhari
8) Jenis minuman yang disukai dan yang tidak disukai : tidak ada
9) Berat badan : 55 kg
10) Tinggi Badan : 160
b. Perubahan selama sakit :
1) Pola makan : klien mengatakan setiap makan muntah
2) Frekuensi makan : 3 kali sehari
3) Porsi makan : 2 sendok makan
4) Nafsu makan : tidak ada nafsu makan
5) Makanan yang disukai : tidak ada makanan yang disukai
6) Makanan Pantangan : Tidak ada pantangan
7) Banyaknya minum dalam sehari : 600ml
8) Jenis minuman yang disukai dan yang tidak disukai : Tidak ada
9) Berat badan : 50 kg
10) Tinggi Badan : 160
2. Eliminasi
a. Buang Air Besar (B.A.B)
1) Kebiasaan : Normal
Frekuensi dalam sehari : 1 kali., Warna : Kuning, Konsistensi:
Lunak,
2) Perubahan selama sakit : BAB 5 kali, Warna : kuning,
Konsistensi : Cair
b. Buang Air Kecil (B.A.K)
1) Kebiasaan : Normal
Frekuensi dalam sehari : 6 kali, Warna : kuning jernih, Bau :
amoniak Jumlah/hari : 1,2 liter.

21
2) Perubahan yang terjadi selama sakit : tidak terjadi perubaahan
selama skait
3. Olah raga dan Aktivitas
a. Kegiatan olah raga yang disukai : Futsal
b. Apakah olah raga dilaksanakan secara teratur : Tidak
4. Istirahat dan Tidur
a. Tidur malam jam : 22.30 WITA , bangun jam : 05.30
b. Tidur siang jam :13.00 WITA bangun jam : 14.00
WITA
c. Apakah mudah terbangun : Tidak
d. Apa yang dapat menolong untuk tidur nyaman : Tidak ada gangguan
tidur
5. Personal Hygiene (Kebersihan Perorangan)
a. Kebiasaan mandi/hari : 2 kali sehari, gosok gigi/hari : 2 kali sehari
b. Kebersihan rambut : 1 kali sehari
c. Mengganti Pakaian : 2 x/Hari
B. POLA INTERAKSI SOSIAL
a. Siapa orang yang penting/terdekat : Istri klien
b. Organisasi sosial yang diikuti : Tidak ada
c. Jika mempunyai masalah, apakah dibicarakan dengan orang yang
dipercayai/terdekat : Iya
d. Bagaimana anda mengatasi suatu masalah dalam keluarga : Berdiskusi
e. Bagaimana interaksi dalam keluarga : Baik
C. KESEHATAN SOSIAL
a. Keadaan rumah dan lingkungan : Nampak bersih
b. Status rumah : Permanen
c. Cukup / Tidak : Cukup
d. Bising / Tidak : Tidak
e. Banjir / Tidak : Tidak
D. KEGIATAN KEAGAMAAN
a. Ketaatan menjalankan ibadah : Klien mengatakan sholat 5 waktu
b. Keterlibatan dalam organisasi keagamaan : Tidak terlibat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaaan Radiologi

Telah dilakukan pemeriksaan, tidak didapatkan kelaianan.

22
2. Pemeriksaan Laboratorium

a. HEMATOLOGI I

Nama pemeriksaan Hasil Rujukan


LED (laju endap 102 mm P< 10 mm
darah) 1 jam
HIV ½ EIA,AB Reaktif Non-Reaktif
Screen
b. Hematologi II

No Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan


1 HGB 9,4 [g/dL] P:13.0-16.0

W:12.0-14.0
2 RBC 3,34 [10^6/uL] P:4.5-5.5

W: 4.0-5.0
3 HCT 27,4 [%] P: 40.0-48.0
W:37.0-43.0
4 MCV 82,0- [fL]
5 MCH 28,1 [pG]
6 MCHC 34,3 [g/dL]
7 RDW-SD 37,9 [fL]
8 RDW-CV 12,9 [%]
9 WBC 5,58 [10^3/uL] 5.0-10.0
10 EO% 0,3- [%] 1-3
11 BASO% 0,2 [%] 0-3
12 NEUT% 76,5 [%] 50-70
13 LYMPH% 13 [%] 20-40
14 MONO% 9,2 [%] 2-8
15 EO# 0,02 [10^3/uL]

23
16 BASO# 0,01 [10^3/uL]
17 NEUT# 4,50 [10^3/uL]
18 LYMPH# 0,81 [10^3/uL]

TERAPI

Hari/Tanggal Jenis Terapi Dosis Keterangan

24
Minggu, Paracetamol 1 gr Drips intravena
20/12/2020 infus
Minggu, Neurobion 1 Ampul Drips dalam RL
20/12/2020 injeksi 500 ml melalui
Intravena
Minggu, Ondansentron 4 mg Intravena
20/12/2020 injeksi
Minggu, Cefriaxone 1 gr Intravena
20/12/2020 injeksi

25
CLINICAL PATHWAY

26
KLASIFIKASI DATA
Nama Inisial Pasien : Tn. A Diagnosa Medis : HIV/Aids
Umur : 31 Tahun No. Register : 00.21.55

Data Objektif Data Subyektif


1. Klien nampak lemas 1. Klien mengatakan demam
2. Kulit teraba panas sejak ±1 minggu di sertai
3. Tampak bercak-bercak menggiggil pada malam hari
merah ditubuh klien 2. Klien mengatakan muncul
4. Nampak mukosa mulut bercak-bercak merah di seluruh
kering dan sariawan badan
5. Nampak kulit kering 3. Klien mengatakan badannya
6. Mata Nampak cekung mudah letih
7. Klien Nampak kurus 4. Klien mengatakan mual dan
8. Tanda-tanda vital : muntah sepanjang hari
TD : 90/70 mmHg 5. Klien mengatakan BAB cair
N : 78 x/m 5 kali
P : 20 x/m 6. Klien mengatakan
S : 39 oC tenggorokan terasa kering,bibir
pecah-pecah dan sariawan
7. Klien mengatakan tidak ada
nafsu makan
8. Klien mengatakan berat
badannya menurun hingga 10 kg
9. Klien mengatakan badannya
mulai letih sehingga sangat
mengganggu aktivitasnya.

27
ANALISA DATA
Nama Inisial Pasien : Tn. A Diagnosa Medis : HIV/Aids
Umur : 31 Tahun No. Register : 00.21.55

No Data Etiologi Problem


1. DS : Virus HIV Hipertermi
 Klien mengatakan
demam sejak ±1 Merusak seluler
minggu di sertai
menggiggil pada Menyerang T limfosit, sel saraf,
malam hari magrofag, monosit, limfosit B
 Klien mengatakan
muncul bercak- Kelainan Imunitas
bercak merah di
seluruh badan Invasi kuman pathogen
 Klien mengatakan
badannya mudah Organ target
letih
Manifestasi saraf
DO:
 Klien Nampak Reaksi inflamasi
lemas
 Kulit teraba panas Ensepalopati akut
 Tampak bercak-
bercak merah Hipertermi
ditubuh klien
 TTV :
TD : 90/70 mmHg
N : 78 x/m
P : 20 x/m
S : 39 oC

2. DS : Virus HIV Defisit Volume


 Klien mengatakan Cairan
mual dan muntah Merusak seluler
sepanjang hari
 Klien mengatakan Menyerang T limfosit, sel saraf,
BAB cair 5 kali magrofag, monosit, limfosit B
 Klien mengatakan
tenggorokan terasa Kelainan Imunitas
kering, bibir
pecah-pecah dan Invasi kuman pathogen
sariawan
 Klien mengatakan Organ target

28
badannya mudah
letih Manifestasi oral,Gastrointestinal

DO: Lesi mulut Diare


 Klien nampak
lemas
 Nampak mukosa Kekurangan cairan/ Defisit
mulut kering dan Volume Cairan
sariawan
 Nampak kulit
kering
 Mata Nampak
cekung
 TTV :
TD : 90/70 mmHg
N : 78 x/m
P : 20 x/m
S : 39 oC
3. DS : Virus HIV Ketidakseimban
 Klien mengatakan gan nutrisi
tidak ada nafsu Merusak seluler kurang dari
makan kebutuhan
 Klien mengatakan Menyerang T limfosit, sel saraf, tubuh
berat badannya magrofag, monosit, limfosit B
menurun hingga
10 kg Kelainan Imunitas
 Klien mengatakan
badannya mudah Invasi kuman pathogen
letih
Organ target
DO:
 Klien nampak Gastrointestinal
lemas
 Klien Nampak Penurunan nafsu makan
kurus
 TTV :
TD : 90/70 mmHg Ketidakseimbangan nutrisi
N : 78 x/m kurang dari kebutuhan tubuh
P : 20 x/m
S : 39 oC
4. DS : Virus HIV Intoleransi
 Klien mengatakan aktifitas
badannya mulai Merusak seluler
letih sehingga
sangat Menyerang T limfosit, sel saraf,

29
mengganggu magrofag, monosit, limfosit B
aktivitasnya
Kelainan Imunitas
DO:
 Klien nampak Invasi kuman pathogen
lemas
 TTV : Organ target
TD : 90/70 mmHg
N : 78 x/m Manifestasi saraf
P : 20 x/m
S : 39 oC Kompleks demensia

Penurunan kekuatan otot

Intoleransi aktivitas

30
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. (Domain 11: Keamanan/perlindungan, Kelas 6: Termoregulasi, Kode :


00007) Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
2. (Domain 2: Nutrisi, Kelas 5: Hidrasi, Kode : 00027) Defisit Volume Cairan
berhubungan dengan output yang berlebihan
3. (Domain 2: Nutrisi, Kelas 1: Makan , Kode : 00002) Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu
makan

31
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN

Nama Inisial Pasien : Tn. A Diagnosa Medis :


HIV/Aids
Umur : 31 Tahun No. Register : 00.21.55

No Diagnosa Tujuan
Keperawatan & Kriteria Hasil Intervensi (NIC)
(NOC)
1. Domain : 11 Setelah dilakukan Intervensi
tindakan keperawatan Keperawatan
Kelas : 6
selama 3x24 jam Manajemen Hipertermia
Kode : 00007 diharapkan
hipertermi klien Aktivitas Keperawatan :
H i p e r t e r m i b eteratasi,
r h u bdengan
u n g a n 1. Pantau tanda-tanda
d e n g a n p r o s e sKriteria
i n Hasi
f l a(NOC)
m a s: i , vital
ditandai dengan : a. Suhu tubuh dalam 2. Kaji faktor penyebab
batas normal = demam klien
DS : o
36,5 C 3. Beri kompres air
 Klien m engatakan
d emam
b. Mempertahankan hangat pada klien
s e j a k ± 1 m i n g g u d i
keutuhan kulit, 4. Anjurkan klien
sertai menggiggil pada
kemerahan dapat memakai pakean
malam hari
hilang tipis yang mudah
 K l i e n m e n g a t
c. KU. Baik menyerap keringat
m u n c u l b e r c a k - b e r c a k
5. Beri HE pada klien
merah di seluruh badan
tentang hipertermi
 K l i e n m e n g a t
6. Kolaborasi
badannya mudah letih
pemberian obat
analgetik
DO:
 Klien Nampak lemas
 Kulit teraba panas
 T a m p a k b e r c a k - b e r c a k
merah ditubuh klien
 TTV :
TD : 90/70 mmHg
N : 78 x/m
P : 20 x/m
S : 39 o C

2. Domain : 2 Setelah dilakukan Intervensi

32
tindakan keperawatan Keperawatan
selama 3x24 jam Manajemen Cairan
Kelas : 5
diharapkan cairan
Kode : 00027 tubuh klien Aktivitas Keperawatan :
terpenuhi, dengan 1. Pantau tanda-tanda
D e f i s i t V Kriteria
o l uHasil m e C avitali r a n
berhubungan d o engan
(NOC) : utput 2. Pantai input dan
y a n g b e r l e b i h a n , d i ta.a nCairan
d a i tubuh klien output cairan klien
dengan : terpenuhi 3. Beri bnyak minum
b. BAB 1 kali dengan air putih
DS :
konsistensi lunak 4. Beri HE kepala klien
 Klien mengatakan mual
c. Klien mengatakan dan keluarganya
d a n m u n t a h s e p a n j a n g
tidak mual dan untuk selalu
hari
muntah memenuhi kebutuhan
 Klien mengatakan BAB
d. KU. Baik cairan klien
cair 5 kali
5. Kolaborasi
 K l i e n m e n g a t
pemberian cairan
t e n g g o r o k a n t e
melalui intravena
k e r i n g , b i b i r p e c a h -
pecah dan sariawan
 K l i e n m e n g a t
badannya mudah letih

DO:
 Klien nampak lemas
 Nampak mukosa mulut
kering dan sariawan
 Nampak kulit kering
 Mata Nampak cekung
 TTV :
TD : 90/70 mmHg
N : 78 x/m
P : 20 x/m
S : 39 o C

3. Domain : 2 Setelah dilakukan Intervensi


tindakan keperawatan Keperawatan
Kelas :1
selama 3x24 jam Manajemen Nutrisi
Kode : 00002 diharapkan nutrisi

33
K e t i d a k s e i m b a n g a klien
n n uterpenuhi,
trisi Aktivitas Keperawatan :
k u r a n g d adenganr i Kriteria
k Hasil
e b 1.u Monitor
t u hadanyaa n
tubuh berhubungan dengan (NOC) : penurunan berat
p e n u r u n a n n a fAdanya
s u m a k a n badan
,
ditandai dengan : peningkatan berat 2. Monitor adanya
badan mual, muntah dan
DS :  Berat badan ideal diare
 K l i en m e ng a t ak a n ti d ak sesuai dengan 3. Monitor jumlah
ada nafsu makan tinggi badan nutrisi dan
 K l i en m e ng a t ak a n be ra t Tidak adanya kandungan kalori
b a d a n tanda-tanda
n y a m
4. Kolaborasi edengann u
hingga 10 kg malnutrisi dokter untuk
 K l i e  n Mampu m e pemasangan
n g NGT a t
badannya mudah letih mengidentifikasi jika di butuhkan
kebutuhan nutrisi 5. Beri HE kepada
DO: pasien dan
 Klien nampak lemas keluarganya tentang
 Klien Nampak kurus pemenuhan nutrisi
 TTV : 6. Kolaborasi dengan
TD : 90/70 mmHg ahli gizi untuk
N : 78 x/m menentukan jumlah
P : 20 x/m kalori dan nutrisi
S : 39 o C yang dibutuhkan
pasien

34
IMPLEMENTASI & EVALUASI

Nama Inisial Pasien : Tn. A Diagnosa Medis :


HIV/Aids
Umur : 31 Tahun No. Register : 00.21.55

Implementasi Evaluasi
Diagnosa
Keperawatan Hari/tanggal: 10/07/2021
Jam Tanggal : 10/07/2021
Jam : 13.00 WITA
1. 08.30 1. Memantau tanda-tanda vital S:
berhubungan 08.40 2. Mengkaji faktor penyebab demam
 Klien mengatakan
dengan proses klien
3. Memberi kompres air hangat pada sudah tidak demam
inflamasi 08.55
klien  Klien mengatakan
09.05 4. Menganjurkan klien memakai kemerahan di
pakean tipis yang mudah badannya menghilang
menyerap keringat
12.00
5. Mengkolaborasi pemberian obat O:
analgetik
 Klien Nampak
membaik
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 24x/m
S : 36 o C

2. 08.30 1. Memantau tanda-tanda vital S:


Cairan 08.35 2. Memantau input dan output cairan
 K l i e n m
berhubungan klien
sudah tidak mual dan
08.47 3. Memberi bnyak minum air putih
dengan output muntah
09.00 4. Memberi HE kepala klien dan
yang berlebihan  K l i e n m
keluarganya untuk selalu
s a r i
memenuhi kebutuhan cairan klien
12.00 sembuh
5. Mengkolaborasi pemberian cairan
 K l i e n m
melalui intravena

35
sudah tidak BAB cair
O:

 Klien nampak
membaik
 Nampak mulut klien
sudah tidak ada
sariawan
 TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 24 x/m
S : 36 o C

3. 08.30 1. Memonitor adanya penurunan S:


n nutrisi kurang berat badan
 K l i e n m
dari kebutuhan 08.50 2. Memonitor adanya mual, muntah
makannya baik sudah
dan diare
tubuh ada selera makan
09.00 3. Memonitor jumlah nutrisi dan
berhubungan  K l i e n m
kandungan kalori
dengan merasa bugar
4. Memberi HE kepada pasien dan
09.10 O:
penurunan nafsu keluarganya tentang pemenuhan
makan nutrisi  K l i e
12.00
5. Mengkolaborasi dengan ahli gizi membaik
untuk menentukan jumlah kalori  B e r a t b a d a
dan nutrisi yang dibutuhkan mulai bertambah 1 kg
pasien  TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 24 x/m
S : 36 o C

36
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Inisial Pasien : Tn. A Diagnosa Medis :


HIV/Aids
Umur : 31 Tahun No. Register : 00.21.55

Diagnosa Jam / Evaluasi


Keperawatan Tanggal
1. Hipertermi Hari/ S:
berhubungan Tanggal :
 Klien mengatakan sudah tidak demam
dengan proses Selasa,
10/07/2021  Klien mengatakan kemerahan di
inflamasi
Jam : 13.00 badannya menghilang

O:

 Klien Nampak membaik


TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 24 x/m
S : 36 o C

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan
2. Defisit Volume Hari/ S:
Cairan Tanggal :
 Klien mengatakan sudah tidak mua
berhubungan Selasa,
dan muntah
22/12/2020
dengan output  K l i e n m e n g a t a k a n s a r i a
Jam : 13.00
yang berlebihan sembuh
 Klien mengatakan sudah tidak BAB
cair
O:

 Klien nampak membaik


 Nampak mulut klien sudah tidak ada
sariawan
 TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 24 x/m

37
S : 36 o C
A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

3. Ketidakseimbanga Hari/ S:
n nutrisi kurang Tanggal :
 K l i e n m e n g a t a k a n m a k a
dari kebutuhan Selasa,
sudah ada selera makan
10/07/2021
tubuh berhubungan  Klien mengatakan merasa bugar
Jam : 13.00
dengan penurunan O:
nafsu makan
 Klien nampak membaik
 Berat badan klien mulai bertambah 1
kg
 TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 24 x/m
S : 36 o C
A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

38
BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan
HIV/AIDS HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah
virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan
penurunan daya tahan tubuh. Penyakit ini tergolong penyakit infeksi
menular seksual yang berbahaya. Penyakit ini belum dapat
ditemukan obatnya. Untuk itu penyakit ini lebih baik dicegah sedini
mungkin dengan menjalankan pola hidup yang sehat.

b. Saran
Dengan adanya makalah ini mahasiswa dapat memahami
penatalaksanaan dari penyakit hiv/aids ini. Serta dapat memperoleh
pengetahuan yang lebih banyak mengenai penyakit berbahaya ini.

39
Daftar Pustaka

triana ayu hapsari, m. a. (2017). praktik terapi antiretroviral pada anak


penderita hiv/aids. higeia journal of public health research and
development.

Dewita, Gita, Awal Bachtera Barus, Ali Imron Yusuf, dan Agustyas
Tjiptaningrum. 2016. “Pendekatan Diagnostik dan Penatalaksanaan
Pada Pasien HIV-AIDS Secara Umum.” J Medula Unila.

Keperawatan, Fakultas Ilmu, dan Universitas Indonesia. 2009. “Faktor


Pencegahan Hiv/Aids Akibat Perilaku Berisiko Tertular Pada Siswa
Sltp.” Makara Seri Kesehatan.

Wijaya, I Made Kusuma. 2013. “Infeksi Hiv ( Human Immunodeficiency


Virus ) Pada Penderita Tuberkulosis.” Seminar Nasional FMIPA
UNDIKSHA III.

40

Anda mungkin juga menyukai