Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berkembangnya ilmu penegtahuan dan teknologi di abad 21 sangat
membutuhkan kemampuan bernalar dan kemampuan beradaptasi. Banyak beredarnya
informasi di zaman digital kini belumlah dapat menjadikan kita mampu memberdayakan
informasi tersebut bagi kehidupan yang lebih baik.

Demikian pula mudahnya akses pengetahuan terkait kurikulum SMA/MA


melalui internet tidak otomatis membuat siswa literate dan mumpuni dalam berbagai
kompetensi. Hadirnya modul ini merupakan salah satu sarana untuk memudahkan guru
berkreasi dan membelajarkan siswa di kelas. Selain mengembangkan kemandirian, modul
ini merupakan bahan ajar yang diharapkan dapat meningkatkan daya nalar selain
pengetahuan dan keterampilannya di bidang geografi.

B. DESKRIPSI SINGKAT
Permukaan bumi terdiri atas daratan dan perairan atau lautan. Sering disebut
geosfer dan hidrosfer. Di atas geosfer dan hidrosfer ada lapisan udara disebut atmosfer
yang menyelubungi bumi, tebalnya ± 1.000 km, bagian bawah padat, makin ke atas makin
renggang. Atmosfer turut berotasi dengan bumi dari barat ke timur. Permukaan daratan
tidak rata, melainkan berlekuk- lekuk, berupa dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan,
dan gunung- gunung. Lapisan kulit bumi sering disebut litosfer. Keadaan permukaan yang
tidak rata itu disebut relief. Relief adalah tinggi rendahnya permukaan tanah. Dasar laut itu
dianggap pula permukaan, yaitu permukaan dasar laut. Permukaan dasar laut merupakan
kelanjutan dari permukaan daratan. Jadi, kesimpulannya ada relief daratan dan relief dasar
laut.
C. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserat didik dapat: (1) Menjelaskan
lapisan litofer dan karakterisiknya, (2) Menganalisis siklus batuan, dan (3)
Mengklasifikasikan jenis-jenis batuan.

1
D. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan

2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK):


Indikator ketercapaian yang diharapkan adalah Anda dapat:
3.5.1 Menjelaskan lapisan litofer dan karakterisiknya
3.5.2 Menganalisis siklus batuan
3.5.3 Mengklasifikasikan jenis-jenis batuan

E. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari dan mempraktikkan modul ini,
ikutilah petunjuk belajar sebagai berikut:
1 Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan sampai Anda memahami benar tujuan
mempelajari Unit Pembelajaran ini.
2 Pelajarilah dengan seksama bagian target kompetensi sehingga Anda benar-benar
memahami target kompetensi yang harus dicapai.
3 Ujilah capaian kompetensi Anda dengan mengerjakan soal tes formatif, kemudian
cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang tersedia di bagian akhir Unit
Pembelajaran.
4 Lakukan penilaian mandiri sebagai refleksi ketercapaian target kompetensi.

BAB 2
MATERI
LAPISAN LITOSFER

A. Materi Pembelajaran
1. Struktur Lapisan Kulit (Litosfer)
Lapisan kulit bumi sering disebut litosfer. Litosfer berasal dari kata litos berarti
batu dan sfer/sphaira berarti bulatan. Litosfer merupakan lapisan batuan atau kulit bumi
yang mengikuti bentuk bumi yang bulat dengan ketebalan ± 1.200 km. Litosfer bumi
terdiri atas beberapa lempeng keras. Lempeng ini bergeser dan bergerak di atas lapisan
yang lebih lunak yang disebut astenosfer. Tebal kulit bumi tidak merata. Kulit bumi di
bagian benua/dataran lebih tebal daripada di bawah samudera. Bumi tersusun atas beberapa
lapisan. a. Barisfer, yaitu lapisan inti bumi merupakan bahan padat yang tersusun atas
lapisan nife (niccolum = nikel dan ferrum = besi). Jari-jari ± 3.470 km dan batas luarnya ±
2.900 km di bawah permukaan bumi. b. Lapisan pengantara, yaitu lapisan yang terdapat di
atas lapisan nife setebal 1.700 km. Berat jenisnya rata-rata 5 gr/cm3. Lapisan pengantara,
disebut juga asthenosfer (mantle), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. c.
Litosfer, yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan pengantara, dengan ketebalan 1.200 km.
Berat jenisnya rata-rata 2,8 gr/cm3. Litosfer (kulit bumi) terdiri atas lapisan sial dan lapisan
sima. 1) Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
aluminium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Dalam lapisan ini terdapat batuan
sedimen, granit, andesit, jenis- jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di
daratan benua. Lapisan sial disebut juga lapisan kerak yang bersifat padat dan kaku,
berketebalan rata-rata ± 35 km. Kerak ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kerak benua dan
kerak samudera.

2. Litosfer terbagi atas dua bagian:


1. Lapisan SiAI :
Lapisan kulit bumi yang terdiri logam silisium dan aluminium, senyawanya
dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan ini terdapat batuan sedimen, granit, andesit.
Lapisan ini juga disebut lapisan kerak, karena bersifat padat dan kaku dengan
ketebalan rata-rata ±35 km. Kerak terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Kerak benua :
Benda padat yang terdiri dari batuan beku granit pada bagian atas dan batuan beku
basalt pada bagian bawah.
b. Kerak samudra:
Benda padat yang terdiri atas endapan di laut pada bagian atas, di bawahnya batuan
vulkanik, dan paling bawah berupa batuan gabro dan periclotit.
2. Lapisan SiMa:
Lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan magnesium dalam
bentuk senyawa SiO 2 dan MgO. Lapisan ini mengandung besi dan magnesium.
Lapisan ini merupakan bahan yang bersifat elastis dengan ketebalan rata-rata 65
km.
Hampir seluruh kulit bumi (98,5%) terdiri atas 8 unsur yaitu: O, Si, Al,
Fe, Ca, Na, K, dan Mg. Sedang unsur yang lain (1,5%) terdiri atas C, S, P, H, P, Zn,
Ni, Cu, Ti, dan Mn. Unsur-unsur tersebut bersenyawa melalui berbagai cara menjadi
sebuah mineral dengan sifat-sifat yang berlainan.
1. lapisan kulit bumi yang paling luar di namakan litosfer.
2. Batuan pembentuk litosfer terdiri atas batuan beku, batuan endapan dan
batuan malihan.
SIKLUS BATUAN

A. Materi Pembelajaran
1. Proses terjadinya batuan
Terjadinya batuan di bumi dapat dilihat pada siklus batuan berikut ini.

Keterangan :
1. Magma
a. Magma membeku

2. Batuan Beku
b. Mengalami pelapukan (proses penghancuran)

3. Batuan Sedimen
c.1 Proses kimia
c.2 Proses organisme

4. a Batuan sedimen kimiawi.

4. b Batuan sedimen organik.


d. Peningkatan suhu

5. Batuan metamorf

6. Akhirnya batuan apapun yang telah bersinggungan dengan magma lain


mengalami perubahan bentuk terlebih dulu, dan jika keadaan memungkinkan
akan masuk kembali dalam magma.
Lebih rinci siklus batuan seperti berikut :
1. Magma sebagai induk segala batuan pembentuk litosfer.
2. Karena proses pendinginan di lapisan dalam, di dalam korok atau
di permukaan bumi, terjadilah proses pembekuan magma sehingga menjadi
batuan beku dalam, korok, dan luar.
3. Melalui proses penghancuran tanpa perubahan susunan kimia dari
batuan basalt terbentuklah batuan sedimen klasik.
4. Untuk pengendapan melalui proses kimiawi hasilnya adalah batuan
sedimen kimiawi dan yang dilakukan oleh organisme hasilnya adalah
sedimen organik.
5. Perubahan karena penambahan suhu menghasilkan batuan metamorf
kontak, karena adanya tekanan terjadilah metamorf dinamo, dan karena
adanya penambahan zat lain terbentuklah batuan metamorf kontak
pneumatolitik.
6. Akhirnya batuan apapun yang telah bersinggungan dengan magma lain
mengalami perubahan bentuk terlebih dulu, dan jika keadaan memungkinkan
akan masuk kembali dalam magma.
KLASIFIKASI JENIS BATUAN

A. Materi pembelajaran
1. Klasifikasi batuan
Batuan merupakan kombinasi dari berbagai mineral. Batuan pada kulit
bumi terbagi terbagi atas 3 golongan; yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan
batuan metamorf.
a. Batuan beku
Batuan beku ialah batuan yang terjadi karena pembekuan
cairan/magma. Batuan ini terbentuk jauh di kedalaman lapisan kulit bumi.
Berdasarkan proses pendinginannya batuan ini digolongkan menjadi 3:
1) Batuan beku dalam
Pembekuannya jauh di dalam kulit bumi.
Contoh: peridotit, gabro, granit.
2) Batuan beku gang/korok/saluran
Pembekuannya terjadi di dalam celah-celah kedalaman yang tidak jauh/di
dalam, pipa gunung api.
Contoh: granit, porfir, diorit porfirit.
3) Batuan beku luar/lelehan
Pembekuan terjadi pada permukaan bumi.
Contoh: basalt, andesit, batu apung
Gambar batuan beku
Batuan beku

Ba salt Basal

Andesit Rhyolite

b. Batuan sedimen
Batuan ini terjadi dari batuan beku lapuk yang terlepas karena pengaruh
gaya mekanis, kimiawi atau organis. Batuan ini mengalami pemindahan melalui
tenaga angin, air, atau es dan diendapkan di tempat lain:
1) Bila dilihat dari perantaranya, batuan ini terbagi menjadi 3 yaitu:
(a) Batuan sedimen aeris/aeolis: terbentuk oleh angin.
Contoh: tanah los, tanah tuff, tanah pasir di gurun
(b) Batuan sedimen glasial: terbentuk oleh es.
Contoh: ontin.
(c) Batuan sedimen ontine: terbentuk oleh air. Contoh: breksi,
konglomerat, batu pasir.
2) Bila dilihat dari tempat pengendapannya:
(a) Batuan sedimen lakustre (danau).
Contoh: tuff danau, tanah liat danau.
(b) Batuan sedimen ontinental (daratan).
Contoh: tanah los, tanah gurun pasir.
(c) Batuan sedimen marine (laut).
Contoh: lumpur biru di pantai, endapan radiolaria, lumpur merah.
3) Bila dilihat dari materi batuannya:
(a) Sedimen klastis: materi berupa batuan/butir-butir mineral.
Contoh: konglomerat, breksi, batu pasir.
(b) Sedimen khemis endapannya berupa larutan
Contoh: batu kapur, diatomit, gips.
(c) Sedimen organis: berupa sisa hewan/tanaman dalam fosil.
Contoh: batu kapur tahan fosil, radiolarit.
Batuan Sediment Sedimen Organis
Sedimen Klastis

Arkosik Coal

Konglomerat Lignit

c. Batuan metamorf
Batuan metamorf terbentuk karena perubahan suhu dan tekanan yang tinggi.
Batuan ini dibedakan atas beberapa faktor berikut:
1) Karena suhu yang tinggi
Suhu yang tinggi yang berasal dari magma menyebabkan batuan
yang berdekatan dengan magma mengalami metamorfosa. Disebut juga
batuan metamorf kontak. Contoh: marmer dari batu kapur, antrasit dari
batu bara.

2) Karena tekanan yang tinggi


Tekanan ini berasal dari endapan yang tebal di atasnya. Disebut
juga batuan metamorf dinamo atau batuan metamorf kinetis.
Contoh: batu pasir dari pasir.
3) Karena tekanan dan suhu yang tinggi
Tekanan dan suhu yang tinggi terjadi bila ada pelipatan dan
geseran waktu yang menyebabkan terbentuknya pegunungan. Contoh: batu
asbak, schist, shale. Apabila dalam proses pembentukannya disusupi oleh
unsur batuan lain disebut batuan metamorf pneumatolitik. Misalnya kuarsa
yang disusupi barium menghasilkan batu permata turmalin, juga unsur
penambahannya flurium akan menghasilkan topas.

Batuan Metamorf

Gneiss Dolomit

Serpentine Schist
1. Kulit bumi atau lapisan batuan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat dinamakan ....
A. Atmosfer
B. Litosfer
C. Hidrosfer
D. Biosfer
E. Antroposfer

2. Lapisan inti bumi disebut ....


A. Litosfer
B. Astenosfer
C. Barisfer
D. Atmosfer
E. Biosfer

3. Perhatikan gambar berikut ini!

Batuan pada gambar diatas termasuk batuan jenis.....


A. Batuan beku dalam
B. Batuan beku luar
C. Batuan sedimen klastik
D. Batuan metamorf
E. Batuan korok

4. Gerakan magma didalam kulit bumi dan tidak sampai keluar kepermukaan
bumi disebut ....
A. Tektonisme
B. Vulkanisme
C. Seisme
D. Intrusi Magma
E. Ekstrusi Magma

5. Letusan gunung api dapat memberikan dampak positif. Akibat letusan gunung api
yang memberikan kontribusi positif untuk kemajuan bangsa yaitu....
A. Munculnya sumber air mineral
B. Pasir vulkanik sebagai bahan bangunan
C. Gas belerang untuk pengobatan
D. Sumber air panas untuk pemandian
E. Debu vulkanik mengatur cuaca menjadi sejuk
6. Jenis batuan:
(1) Konglomerat
(2) Breksi
(3) Batu pasir
(4) Granit
(5) Pualam
Yang tergolong jenis batuan sedimen adalah...
A. 1, 3, 4
B. 1, 3, 5
C. 1, 2, 3
D. 1, 2, 5
E. 2, 4, 5

7. Gempa bumi dengan kedalaman hiposentrum mencapai 400 meter termasuk


gempa bumi bagian ....
A. Luar
B. Dalam
C. Menengah
D. Dangkal
E. Sekunder

8. Batuan sedimen yang terdiri dari batu-batu yang bulat yang sudah direkat satu
sama lain disebut....
A. Batuan Breksi
B. Batuan Konglomerat
C. Batuan Sedimen
D. Batuan Granit
E. Batuan Marmer

9. Proses pembentukan batuan metamorf dipengaruhi oleh faktor ....


A. Pengikisan dan tekanan yang tinggi
B. Tekanan yang tinggi dan pergeseran
C. Tekanan dan temperatur yang tinggi
D. Temperatur dan pengikisan
E. Pengikisan dan pengendapan

10. Jenis batuan yang terjadi karena terjadinya pengendapan materi hasil erosi
yaitu.....
A. Batuan Beku
B. Batuan Sedimen
C. Batuan Metamorf
D. Batuan Malihan
E. Obsidian
KUNCI JAWABAN
1 2 3 4 5
B B A D B

6 7 8 9 10
C B B C B

Anda mungkin juga menyukai