Anda di halaman 1dari 5

“Cinta Dunia, Virus Abadi Sepanjang Masa” fakta yang sengaja ditutup-tutupi supaya umat Islam tidak menjadi

golongan yang superior.


ُ‫سال ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللا بَ َر َكاتُه‬
َّ ‫ال‬
Islam pernah menjadi peradaban besar, tepatnya pada masa
Daulah Islamiyyah (Khulafa’ Rasyidin, Umayyah, Abbasiyyah,
‫ت‬
ِ ‫سيِّئَا‬َ ْ‫سنَا َو ِمن‬ ِ ُ‫ش ُر ْو ِر أَ ْنف‬
ُ ْ‫ستَ ْغفِ ُر ْه َونَ ُعو ُذ بِاهللِ ِمن‬ ْ َ‫إِنَّ ا ْل َح ْم َد هَّلِل ِ نَ ْح َم ُدهُ َون‬
ْ َ‫ست َِع ْينُهُ َون‬ Utsmaniyyah, dan lain sebagainya), yang membawa Islam pada waktu
ُ‫ش َه ُد أَنْ الَ إِلَهَ إِالَّ هللا‬ْ َ‫ َأ‬.ُ‫ي لَه‬
َ ‫ضلِ ْلهُ فَالَ هَا ِد‬
ْ ُ‫ض َّل لَهُ َو َمنْ ي‬ِ ‫ َمنْ يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬،‫أَ ْع َمالِنَا‬ itu sebagai sebuah agama dan peradaban yang sangat terkenal dan
masyhur pada masanya.
ُ ‫ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر‬
ُ‫س ْولُه‬ ْ َ‫ش ِر ْي َك لَهُ َوأ‬
َ َ‫َو ْح َدهُ ال‬
Akan tetapi kejayaan tersebut saat ini, kini menjadi sebuah
kenangan dan cerita sejarah yang membanggakan di tengah kondisi
‫ قَا َل تَ َعالَى‬. َ‫ي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَازَ ا ْل ُمتَّقُ ْون‬ ِ ‫اس أُ ْو‬
َ ‫ص ْي ُك ْ]م َوإِيَّا‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬: umat Islam. Khususnya di Indonesia, yang terpuruk akibat urusan
politik dan pemerintahan yang belakangan ini hangat
ْ ‫ق تُقَاتِ ِه… َوالَ تَ ُم ْوتُنَّ إِالَّ َوأَنتُ ْم ُّم‬
َ‫سلِ ُم ْون‬ َّ ‫يَا أَيُّها َ الَّ ِذيْنَ أَ َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح‬ diperbincangkan.

Hal ini bukan tanpa sebab. Secara umum, khatib melihat ada


‫ث ِم ْن ُه َما‬ َّ َ‫ق ِم ْن َها ز َْو َج َها َوب‬َ َ‫اح َد ٍة َو َخل‬ ِ ‫س َو‬ ٍ ‫ي َخلَقَ ُك ْم ِّمنْ نَ ْف‬ ُ َّ‫يَا أَ ُّي َها الن‬
ْ ‫اس اتَّقُ ْوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذ‬ dua penyebab terpuruknya umat Islam di negeri ini.
‫سآ َءلُ ْونَ بِ ِه َو ْاألَ ْر َحا َم إِنَّ هللاَ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبًا‬
َ َ‫ي ت‬ْ ‫سآ ًء َواتَّقُوا] هللاَ الَّ ِذ‬ َ ِ‫ ِر َجاالً َكثِ ْي ًرا َون‬.
Pertama, kelemahan internal. Karena umat sudah jauh dari Al-Qur’an
dan hadis Nabi, sehingga cinta dunia dan takut akan kematian, yang
‫صلِ ْح لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِ ْر لَ ُك ْم ُذنُ ْوبَ ُك ْم‬ ْ ُ‫ ي‬.‫س ِد ْيدًا‬َ ً‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذيْنَ أَ َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َوقُ ْولُ ْوا قَ ْوال‬ artinya umat Islam sudah terpapar penyakit wahn. (penyakit cinta
berlebihan kepada dunia dan takut akan kematian)
‫ اَ َّما بّ ْع ُد‬.‫س ْولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَ ْوزًا ع َِظ ْي ًما‬
ُ ‫َو َمنْ يُ ِط ِع هللاَ َو َر‬
Kedua, adalah pengondisian yang sengaja terus diupayakan oleh
Sidang jemaah jum’at yang dirahmati Allah, orang-orang dan kelompok serta negara tertentu yang ingin supaya
umat Islam lemah, tercerai-berai, dan saling berbentrokan.
Dahulu peradaban Islam pernah menguasai banyak daratan di
dunia ini, mulai dari ujung dunia Barat hingga belahan Timur, sampai Sidang jemaah Jumat yang berbahagia,
daratan benua Amerika. Jika kita mau menelusuri sejarah melalui
manuskrip-manuskrip yang otentik, akan banyak ditemui bukti dan
Mari kita renungkan petuah baginda Rasulullah saw. agar di bertahan di pos masing-masing, justru turun gunung sehingga
dalam membangun umat ini, terhindar dari segala marabahaya. Dalam membuat pertahanan umat Islam terpecah dan akibatnya pasukan
hadis yang diriwayatkan dari Tsauban ra. Rasulullah bersabda, muslim kalah dalam perang.

“Hampir terjadi keadaan yang mana umat-umat lain akan Sejarah tersebut secara gamblang juga termaktub dalam perang
mengerumuni kalian bagai orang-orang yang makan mengerumuni Hunain, di mana sebuah pertempuran tidak mesti ditentukan oleh
makanannya.” Salah seorang sahabat bertanya, “Apakah karena banyaknya jumlah pasukan yang ikut berperang.
sedikitnya kami ketika itu?” Nabi SAW menjawab, “Pada saat itu
kalian banyak jumlahnya, tetapi kalian bagai ghutsa’. Dan pasti Allah “Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (wahai orang-orang
akan mencabut rasa segan yang ada di dalam dada-dada musuh beriman) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah)
kalian, kemudian Allah campakkan kepada kalian rasa wahn.” Kata peperangan Hunain, yaitu ketika kamu menjadi congkak karena
para sahabat, “Wahai Rasulullah, apa Wahn itu?” Beliau bersabda, banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi
“Cinta dunia dan takut mati.” manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit
olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai.” Kisah
Hadirin jemaah jum’at yang dirahmati Allah, itu termaktub dalam QS. Taubah ayat 25.

Hadis di atas memaparkan berita mengenai keadaan umat Islam Sidang jemaah Jumat yang dirahmati Allah
di akhir zaman. Dalam hadis tersebut, dijelaskan bahwa akan terjadi
sebuah masa di mana jumlah umat Islam sangat banyak. Bagi seorang mukmin yang merindukan kebahagiaan abadi di
negeri akhirat, tentu ia akan berusaha mencari bekal sebanyak-
Akan tetapi, banyaknya hanya dalam segi jumlah atau kuantitas banyaknya. Sehingga, ia selalu siap kapan saja ketika malaikat maut
saja, tanpa memiliki kualitas dan keilmuan yang mumpuni. Mengingat akan menjemputnya. Ia selalu sadar jika kehidupan di dunia ini
kembali sejarah Islam, pada tahun 625 M pernah terjadi perang Uhud, hanyalah fana dan sementara. Semua kenikmatan dunia akan
di mana para serdadu Islam bertempur dengan pasukan kafir Quraisy ditinggalkan, begitu nyawa keluar dari badan.
di lembah Uhud.
ِ ‫س َذائِقَةُ ا ْل َم ْو‬
‫ت‬ ٍ ‫ُك ُّل نَ ْف‬
Meski tentara muslim jumlahnya sama imbangnya dengan
tentara Quraisy, hanya akibat ulah segelintir tentara musuh yang “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imron: 185)
menyebar harta rampasan perang dan emas ke area sekitar
peperangan, membuat para pasukan pemanah yang harus tetap
Begitu banyak kaum muslimin yang mengisi kehidupannya ‫ َوأَ َّما َمنْ َخافَ َمقَا َم َربِّ ِه‬.‫ فَإِنَّ ا ْل َج ِحي َم ِه َي ا ْل َمأْ َوى‬. ‫ َوآثَ َر ا ْل َحيَاةَ ال ُّد ْنيَا‬. ‫فَأ َ َّما َمنْ طَ َغى‬
untuk memburu dunia. Hanya kenikmatan dan pernak-pernik dunia
yang mengisi kepalanya, hingga tanpa terasa ia telah melupakan ‫ فَإِنَّ ا ْل َجنَّةَ ِه َي ا ْل َمأْ َوى‬. ‫س َع ِن ا ْل َه َوى‬ َ ‫َونَ َهى النَّ ْف‬
akhiratnya.
“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan
Gaya hidup mewah, glamor, dan berlebihan, kini semakin kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).
membudaya. Halal-haram pun tak lagi diindahkan, baik dalam makan Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya
minum, pergaulan, dan cara berpakaian. Allah melarang kita dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya
memandang dengan penuh ketakjuban pada manusia yang dianugerahi surgalah tempat tinggalnya.” (QS. An-Nazi’at: 37-41)
kenikmatan dunia, karena kelak mereka pun akan mati juga.
Maka, jadikanlah kehidupan kita di dunia ini seperti orang
Namun, peringatan Allah yang menyebutkan tentang godaan asing atau musafir yang nomaden atau tidak hidup menetap. Gunakan
dunia itu, bukan berarti kita harus melupakan sama sekali kehidupan masa hidup kita untuk mengumpulkan perbekalan menuju ke
dunia. kampung halaman abadi, yaitu negeri akhirat.

َ ‫سنْ َك َما أَ ْح‬


ُ ‫سنَ هَّللا‬ ِ ‫صيبَكَ ِمنَ ال ُّد ْنيَا َوأَ ْح‬ ِ َ‫س ن‬َ ‫َوا ْبت َِغ فِي َما آتَاكَ هَّللا ُ الدَّا َر اآْل ِخ َرةَ َواَل تَ ْن‬ Jemaah Jumat yang berbahagia,
َ‫س ِدين‬ ِ ‫سا َد فِي اأْل َ ْر‬
ِ ‫ض إِنَّ هَّللا َ اَل يُ ِح ُّب ا ْل ُم ْف‬ َ َ‫إِلَ ْي َك َواَل تَ ْب ِغ ا ْلف‬ Adapun penyebab keterpurukan umat Islam yang kedua adalah
adanya upaya bangsa, golongan, atau kelompok tertentu untuk
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu melemahkan semangat juang dan persatuan umat Islam.
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada Upaya bangsa, golongan, dan kelompok yang tidak
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan menginginkan umat Islam bersatu sangat gencar dilakukan. Strategi
janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya penghancuran menggunakan berbagai macam metode yang sistematis
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al- dan masif sejak masa lalu.
Qashash: 77)

Jika kita terlalu mencintai dunia, Allah telah memperingatkan kita


dengan firman-Nya dalam QS. an-Nazi’at,
Salah seorang misionaris asal Jerman pernah mengatakan Teks Khutbah Jumat Kedua
bahwa, “Perang Salib telah gagal, karena itu untuk menaklukkan
dunia Islam perlu resep lain, gunakan perang kata, logika, dan kasih ‫ت‬ َ ْ‫سنَا َو ِمن‬
ِ ‫سيِّئَا‬ ِ ُ‫ش ُر ْو ِر أَ ْنف‬
ُ ْ‫ستَ ْغفِ ُر ْه َونَ ُعو ُذ بِاهللِ ِمن‬ ْ َ‫إِنَّ ا ْل َح ْم َد هَّلِل ِ نَ ْح َم ُدهُ َون‬
ْ َ‫ستَ ِع ْينُهُ َون‬
sayang. Bukan gunakan kekuatan senjata atau kekerasan, karena
seribu meriam tak bisa kalahkan umat Islam.” ُ‫ش َه ُد أَنْ الَ إِلَهَ إِالَّ هللا‬ ْ َ‫ أ‬.ُ‫ي لَه‬
َ ‫ضلِ ْل فَالَ هَا ِد‬
ْ ُ‫ض َّل لَهُ َو َمنْ ي‬ ِ ‫ َمنْ يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬،‫أَ ْع َمالِنَا‬
Grand strategy yang dilancarkan oleh para misionaris dan ُ ‫ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر‬
ُ‫س ْولُه‬ ْ َ‫ش ِر ْيكَ لَهُ َوأ‬
َ َ‫َو ْح َدهُ ال‬
orientalis tersebut terbukti ampuh menggoyahkan akidah, khususnya
muda-mudi Islam. Langkah pertama, adalah hancurkan akidah umat Jemaah Jumat yang berbahagia.
Islam melalui perang atau kampanye kata-kata.
Pada kesempatan khutbah yang kedua ini, khatib menyimpulkan setidaknya
Langkah kedua, adalah hancurkan umat Islam menggunakan ada dua hal yang bisa diambil kesimpulan dari hadis yang dibacakan di
permainan logika, dan yang terakhir kacaukan pemikiran anak muda awal.
Islam dengan kegiatan atau acara yang berbau romantisme dan kasih
sayang. Pertama, akan ada suatu masa, di mana umat Islam bagaikan buih di lautan
yang kiasannya bahwa buih itu tidak punya arah. Kebanyakan pelaku al-
Silakan lihat perilaku kebanyakan anak muda ketika tiba wahn ini terjadi karena tidak punya keteguhan hati dan pendirian, mudah
diombang-ambingkan rayuan dunia.
malam Minggu (hari libur), apalagi di saat tanggal istimewa
seperti Valentine. Mereka tanpa malu akan keluar malam berdua
Kedua, buih tidak mempunyai nilai. Hal ini terbukti dengan banyaknya aksi-
memadu kasih di tempat-tempat keramaian hingga lupa waktu. aksi kriminal dan persekusi yang menimpa umat Islam. Mereka dibantai
Mereka seakan menutup rapat-rapat mata, hati, dan telinga, dari tanpa ampun oleh golongan lain, direbut harta bendanya, dirampas
firman Allah dan petunjuk baginda Nabi saw. kehormatannya, hingga dilecehkan keluarganya. Maka melalui khutbah ini,
supaya kita selaku umat Islam selalu meningkatkan ghirah dan azzam dalam
‫ار َك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ا ْلقُ ْرآ ِن ا ْل َع ِظ ْي ِ]م‬
َ َ‫ب‬, ber-Islam.

ِّ ‫ت َو‬
‫الذ ْك ِر ا ْل َح ِك ْي ِ]م‬ ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما ِف ْي ِه ِمنَ اآليَا‬,

‫َوتَقَبَّ َل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْ]م تِالَ َوتَهُ إِنَّهُ ُه َو ا ْل َغفُ ْو ُر ال َّر ِح ْي ُم‬


‫سلِّ ُم ْوا تَ ْ‬
‫سلِ ْي ًما‬ ‫صلُّ ْونَ َعلَى النَّبِ ِّي‪ ،‬يَاأَيُّها َ الَّ ِذيْنَ أَ َمنُ ْوا َ‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫‪.‬إِنَّ هللاَ َو َمالَئِ َكتَهُ يُ َ‬

‫آل إِ ْب َرا ِه ْي َم إِنـ َّ َك‬ ‫صلَّيْتَ عَل َى إِ ْب َرا ِه ْي َم َوع َ‬


‫َلى ِ‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد َكما َ َ‬
‫ص ِّل عَل َى ُم َح َّم ٍد َوعَل َى ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَللَّ ُه َّم با َ ِركْ عَل َى ُم َح َّم ٍد َوع َ‬
‫َلى آ ِل ُم َح َّم ٍد َكما َ با َ َر ْكتَ ع َ‬
‫َلى إِ ْب َرا ِه ْي َم َوعَل َى آ ِل‬
‫إِ ْب َرا ِه ْي َم إِنـ َّ َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬

‫‪ ‬‬

‫ت ‪ ،‬األَ ْحيَا ِء ِم ْن ُه ْم َواألَ ْم َوا ِ‬


‫ت‪،‬‬ ‫ت ‪َ ،‬وا ْل ُمؤْ ِمنِيْنَ َوا ْل ُمؤْ ِمنَا ِ‬ ‫سلِ ِميْنَ َوا ْل ُم ْ‬
‫سلِ َما ِ‬ ‫اللَّ ُه َّم ا ْغفِ ْر لِ ْل ُم ْ‬
‫سبَقُونَا بِاإْل ِ ي َم ِ‬
‫ان َواَل‬ ‫ب ال ُّدعَا ِء‪َ .‬ربَّنَا ا ْغفِ ْر لَنَا وَإِل ِ ْخ َوانِنَا الَّ ِذينَ َ‬ ‫ب ُم ِج ْي ُ‬‫س ِم ْي ٌع قَ ِر ْي ٌ‬
‫إِنَّكَ َ‬
‫ت َْج َع ْل فِي قُلُوبِنَا ِغاًّل لِلَّ ِذينَ آَ َمنُوا َربَّنَا إِنَّكَ َر ُءوفٌ َر ِحي ٌم ‪َ .‬ربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد إِ ْذ‬
‫َه َد ْيتَنَا َوه َْب لَنَا ِمنْ لَ ُد ْن َك َر ْح َمةً إِنَّكَ أَ ْنتَ ا ْل َوه ُ‬
‫َّاب‬

‫سنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّا ِر‬ ‫سنَةً َوفِي اآل ِخ َر ِة َح َ‬
‫‪.‬ربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َ‬
‫َ‬

‫ش]]ا ِء‬ ‫َن ا ْلفَ ْح َ‬ ‫]]ربَى َويَ ْن َهى ع ِ‬ ‫ان َوإِ ْيتَ]]ا ِء ِذي القُ ْ‬ ‫ِعبَ]]ا َد هللاِ ‪:‬إِنَّ هللاَ يَ]]أْ ُم ُر بِا ْل َع]] ْد ِل َوا ِإل ْح َ‬
‫س]] ِ‬
‫َوا ْل ُم ْن َك ِر َوا ْلبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْ]م لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْونَ‬

Anda mungkin juga menyukai