Anda di halaman 1dari 1

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP HUKUMAN CAMBUK

DI ACEH (PERSPEKTIF PSIKOLOGI)


Nurbaiti1), Wahyuni2), Makbull Rizki3), Haiyun Nisa4)
1
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala
email: betty@mhs.unsyiah.ac.id
2
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala
email: wahyuni@mhs.unsyiah.ac.id
3
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Syiah Kuala
email: makbull.r@mhs.unsyiah.ac.id
4
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala
email: haiyunnisa@unsyiah.ac.id

ABSTRAK

Hukuman cambuk sebagai salah satu bentuk hukuman yang ditetapkan dalam Qanun Jinayah
mendapatkan pandangan yang beragam dari masyarakat yang dapat dianalisis dalam kajian
psikologi. Beragam pandangan masyarakat tersebut memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap munculnya perilaku terkait hukuman cambuk, diantaranya menyaksikan secara
langsung dan mendokumentasikan dalam bentuk video proses hukuman cambuk serta
mengajak anak-anak untuk menyaksikannya. Selain itu, terdapat pula masyarakat yang tidak
ingin menyaksikan karena merasa iba dengan terpidana. Perbedaan pandangan masyarakat ini
menarik perhatian peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana
persepsi masyarakat terhadap hukuman cambuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif fenomenologi dengan teknik observasi, wawancara dan diskusi kelompok terarah.
Responden penelitian adalah akademisi yang terlibat dalam penyusunan qanun jinayah,
informan kunci dari Dinas Syari’at Islam Aceh dan Satpol PP/Wilayatul Hisbah Aceh serta
masyarakat umum yang berasal dari 3 (tiga) wilayah di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perilaku yang muncul dari masyarakat dipengaruhi oleh pengetahuan dan
pandangan terhadap hukuman cambuk dan penerapannya serta kondisi psikososial masyarakat
tersebut. Proses pelaksanaan hukuman cambuk merupakan sesuatu hal yang dapat
memberikan rangsangan dan dampak pencegahan terjadinya pelanggaran syari’at Islam
walaupun diperlukan beberapa tinjauan dan praktik di lapangan sebagaimana ketentuan yang
ditetapkan di dalam Qanun Jinayah No. 6 Tahun 2014.

Kata Kunci: hukuman cambuk, persepsi, psikologi

ABSTRACT

Whip punishment as a form of punishment established in the Qanun Jinayah gets a diverse
view of the community that can be analyzed in psychology studies. Various views of the
community have a significant influence on the emergence of behavior related to caning,
including witnessing directly and documenting in the form of a video the process of whip
punishment and inviting children to watch it. In addition, there are also people who do not
want to witness because they feel sorry for the convicted person. Differences in the views of
these people attracted the attention of researchers to conduct research that aims to find out
how people's perceptions of whip punishment. This study uses a phenomenological qualitative
approach with observation, interview and focus group techniques. Research respondents were
academics involved in compiling qanun jinayah, key informants from Aceh's Islamic Shari'ah
Office and Aceh's Satpol PP/ Wilayatul Hisbah as well as the general public from 3 (three)
regions in Banda Aceh. The results of the study show that the behavior that arises from the
community is influenced by the knowledge and views of the whip punishment and its
application and the psychosocial conditions of the community. The process of carrying out
whip punishment is something that can provide stimuli and the impact of preventing the
occurrence of violations of Islamic Shari'ah even though several reviews and practices are
needed in the field as stipulated in Qanun Jinayah 6 of 2014.

Keywords: whip punishment, perception, psychology

310

Anda mungkin juga menyukai