Anda di halaman 1dari 7

NAMA : DELVIANA TANA

NIM : 1490121004R

LATIHAN SOAL UKOM II

1. Seorang perempuan (25 th) hamil, pertama kali datang diantar suaminya ke rumah
sakit untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya. Pasien mengatakan sduah tidak
mengalami haid sejak beberapa bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
TD = 120/80 mHg, BB = 60 kg, Tb = 158 cm, hasil pemeriksaan palpasi TFU 24 cm.
Manakah metode yang saudara gunakan pada pemeriksaan palpasi abdomen untuk
menentukan umur kehamilan tersebut?
a. Leopold I
b. Leopold II
c. Leopold III
d. Leopold IV
e. Mc Donald
 Karena Leopold I dilakukan untuk mengetahui usia kehamilan dan
bagian janin apa yang terdapat dibagian atas perut ibu (fundus uteri).

2. Seorang perempuan (23 thn) dengan G3P2A0 hamil 34 minggu, melakukan


kunjungan ke poliklinik. Kepada anda yang memeriksanya ibu mengeluh adanya
pembengkakakn yang terjadi pada kedua tungkainya. Apa yang harus anda kaji
terhadap pasien tersebut?
a. Menganjurkan membatasi konsumsi garam
b. Mengkaji proses terjadinya edema
c. Menganjuran banyak istirahat
d. Melakukan tes refleks hammer
e. Mengukur tekanan darah
 Untuk mengumpulkan data sesuai keluhan pasien yaitu pembengkakan
akibat adanya penumpukan cairan.

3. Ny A (26 thn), G1P0A0 melakukan kunjungan ulang ke poliklinik kebidanan untuk


memeriksa kehamilannya. Pasien mengatakan HPHT nya tanggal 11 september 2019,
anda memeriksa pasien tersebut tanggal 8 januari 2020. Tanggal berapakah taksiran
persalinan Ny A?
a. 17 mei 2020
b. 18 juni 2020
c. 19 juni 2020
d. 20 juni 2020
e. 21 juni 2020
4. Ny D (27 thn), status obstetri G1 P0A0 melakukan kunjungan ulang ke poliklinik
untuk periksa kehamilannya. Pasien mengatakan HPHT nya tanggal 11 september
2019, anda memeriksa pasien tersebut tanggal 18 mei 2020. Apabila kehamilannya
berlangsung normal, ketidaknyamana apakah yang mungin menjadi msalah utama
pasien tersebut pada umur kehamilannya saat itu?
a. Nyeri akut b/d agen cedera biologis (nyeri punggung)
b. Ketisakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
c. Gangguan pola eliminasi BAB
d. Nausea
e. Mekanisme koping tidak efektif
5. Ny S (32 thn) dengan G1P0A0 kehamilan usia 39 minggu datang ke puskesmas
dengan keadaan mules pada perut. Hasil pengkajian didapatkan data pembukaan servs
10 cm, ketuban utuh, kepala tampak di vulva, HIS 4 x 10 menit dengan durasi 40
detik. Hasil TTV TD = 120/80 mmHg, N= 90x/mnt, RR = 20x/mnt, S= 38 derajat C.
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat?
a. Lakukan pengeluaran bahu
b. Lakukan amniotomi
c. Persipakan partus
d. Tunggu putaran paksi luar
e. Sokong perineum dengan kain steril
6. Ny D (29 thn) G2P1A0 di bawa ke IGD dengan kondisi penurunan kesadaran akibat
kecelakaan lalu lintas sekitar 20 menit yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan cedera
kepala, mukosa bibir sianosis, gelisah, nafas gurgling, dan perdarahan ditelapak kaki
serta tangan. Hasil pemeriksaan lainnya GCS 4, CRT < 3 dtk, TD = 110/60 mmHG, N
= 99x/menit, S = 37 derajat C. Apa masalah keperawatan utama dalam kasus diatas?
a. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral dan perifer
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif
c. Kerusakan integritas kulit
d. Resiko ketidakseimbangan cairan
e. Hambatan mobilitas fisik
 Karena beresiko mengalami penurunan sirkulasi jaringan otak.
7. Ny B (30 thn) dengan G1P1A0 post SC hari ke 3. Saat ini dirawat dan mengeluh nyeri
di kedua payudara. Hasil pengkajian didpatkan payudara tampak bengkak, keras dan
hangat. Hasil pemeriksaan TTV didpatan TD = 20/80 mmHg, RR = 22x/menit, N =
88x/menit, S= 38,5 derajat C. Apakah intervensi mandiri yang bisa dilakukan perawat
sesuai kasus diatas?
a. Berikan kompres hangat dan dingin secara bergantian pada
payudaranya
b. Anjurkan pasien memeras ASI nya
c. Anjarkan teknik relaksasi nafas dalam
d. Lakukan massage di kedua payudara
e. Anjurkan ibu banyak mengonsumsi protein nabati
8. Seorang perempuan P2A1 (28 thn), post partum spontan 1 hari yang lalu. Saat ini
pasien mulai belajar merawat bayinya. Pasien minta bantuan pada perawat untuk
diajari cara membedong bayi. Pasien mengatakan ingin merawat bayinya sendri, ingin
bisa merawat tali pusat dan memandikan bayi sendiri. Apa jenis fase adaptasi
psikososial (rubin) yang sedang dialami oleh pasien tersebut?
a. Takin In
b. Taking Hold
c. Letting Go
d. Interdependen Phase
e. Dependen – Interdependen Phase
9. Seorang perempuan 20 thn, post partum G1P1A0 hari ke 2 sudah diperbolehkan
pulang. Pasien berencana melanjutkan memberikan ASI setelah sampai di rumah.
Pasien bertanya kepada perawat bagaimana jika nanti payudara saya bengkak? Apa
Penkes yang tepat diberikan perawat terkait hal tersebut?
a. Pompa payudara selama menyusui
b. Meningkatkan asupan nutrisi
c. Menyusui bayi tiap 2-3 jam
d. Berikan kompres dingin pada payudara
e. Berikan kompres hangat pada payudara
10. Ny B (47 thn), P3A1, post partum spontan 1 hari yang lalu. Hasil pengkajian abomen
teraba kontraksi uterus kuat, teraba keras, membulat. Adanya regangan otot abdomen
dengan ukuran panjang 8 cm, lebar 1 cm. Perawat memotivasi ibu untuk melakukan
exercise agar pemulihan regangan dapat kembali dengan cepat. Apakah jenis exercise
yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Kegel exercise
b. Senam nifas
c. Mobilisasi dini
d. Sit up
e. Gunakan korset abdomen
11. Anda adlah seorang perawat di puskesmas, saat ini anda diberi tugas untuk merujuk
seorang perempuan (39 tahun), P4A2, post partum spontan di rumah 3 jam yang lalu
dengan penolong dukun beranak yang tidak terlatih. Pasien dirujuk ke RS karena
mengalami perdarahan setelah placenta keluar. Hasil pengkajian : didaptakan adanya
perdarahan aktif dari jalan lahir sekitar 500 cc, kotiledon lengkap, kontraksi uterus
baik, kuat. Manakan kewaspadaan MANDIRI perawat yang utama diperhatikan
selama perjalanan rujukan?
a. Monitor konstraksi usus
b. Tinggikan area bokong dan ektremitas 15 derajat lebih tinggi dari badan
c. Berikan rehidrasi parenteral, infus 2 jalur loss klem 1 jam pertama
d. Monitor sumber, jumlah, dan karakterisktik perdarahan
e. Monitor haemodinamik pasien
12. Perawat mengevaluasi kemampuan ibu dengan hepatitis B postif untuk membrikan
botol dengan aman kepada BBL selama masa nifas di RS. Contoh tindakan apa yang
tepat untuk menggambarkan pengetahuan ibu terkait resiko penularan penyakit pada
BBL?
a. Ibu meminta jendela ditutup sebelum memberikan susu
b. Ibu menggendong BBL secara tepat selama memberikan susu dan
mengupayakan bayi sendawa
c. Ibu memeriksa suhu susu formula sebelum memberikan ke bayinya
d. Ibu mencuci dan mengeringkan tangan sebelum dan sesudah cebok serta
meminta sarung tangan sebelum memberikan susu pada bayinya
e. Ibu menyimpan botol susu di tempat bersih dan kering.
13. Perawat sedang melakukan monitor adanya vulvae hematoma pada pasien post
partum yang menerima anestesi epidural selama operasi SC. Hasil pengkajian seperti
apa yang paling tepat mengindikasikan adanya hematoma?
a. Perubahan TTV
b. Tanda-tanda memar hebat
c. Keluhan nyeri yang intens
d. Keluhan mati rasa
e. Adanya perdarahan
14. Perawat sedang menjelaskan proses peredaran darah janin kepada klien saat
kunjungan prenatal. Perawat harus menjelaskan kepada klien bahwa peredaran darah
janin adalah terdiri atas ?
a. Dua vena umbilikalis dan satu arteri umbilikalis
b. Dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis
c. Arteri-arteri yang mebawa darah teroksigenasi ke janin
d. Vena-vena yang membawa darah yang tidak teroksigenasi ke janin
e. Dua vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis
15. Seorang perawat sedang membantu klien yang sedang dalam proses persalinan.
Perawat memeriksa tekanan darah pasien dan didapatkan tekanan darah menurun.
Untuk menurunkan resiko dari hipotensi supine, manakah posisi yang sebaiknya
dianjurkan perawat pada pasien?
a. Jongkok
b. Miring kiri
c. Litotomi
d. Semifowler
e. Trendelenberg
 Untuk menstabilkan tekanan darah

16. seorang perawat mengumpulkan data dari klien dengan kehamilan kembar 3. Klien
memiliki anak berusia 3 tahun yang lahir pada usia gestasi 39 minggu. Manakah
dokumentasi perawat terhadap gravida dan para pada klien tersebut?
a. Gravida I, para I
b. Gravida II, para I
c. Gravida III, para II
d. Gravida III, para III
17. Seorang ibu berusia 20 tahun, G1P0A0, memasuki kala IV persalinan, plasenta telah
lahir 1 menit yang lalu. Apakah intervensi keperawatan yang tepat untuk pasien
diatas?
a. Masase perineum
b. Melakukan penarikan tali pusat
c. Melakukan inisiasi menyusui dini
d. Masase fundus uteri
e. Kolaborasi pemberian suntikan okstosin 5 unit IM
18. Ny J (27 thn) G1P0A0 dengan usia gestasi 38 minggu masuk ke ruang bersalin. Dari
data pengkajian diperoleh : dilatasi serviks 6 cm, station primipara 0 sampai denga
+1, kontraksi uterus berlangsung setiap 3-5 menit sekali selama 30-45 detik dengan
kekuatan sedang, dan frekuensi denyut jantung janin 135x/menit terdengar di bawah
umbilikus. Kasus diatas merupakan proses persalinan pada kala .....?
a. Kala I fase laten
b. Kala I fase transisi
c. Kala I fase aktif
d. Kala II
19. Seorang wanita beusia 40 tahun, datang ke poliklinik untuk konseling program KB.
Kleien mengatakan sudah memiliki 3 orang anak. Sebelumnya pernah menggunakan
kontrasepsi suntuk 3 bulan, dan memiliki riwayat penyakit hipertensi, merokok dan
terdapat varises pada ekstremitas. Apa jenis kontrasepsi yang tepat untuk pasie
tersebut?
a. Kontrasepsi sterilisasi (MOW)
b. Kontrasepsi kondom
c. Kontrasepsi susuk norplant
d. Kontrasepsi oral kombinasi
e. Kontrasepsi alami
 Karena kontrasepsi kondom tidak mengandung hormonal.

20. Seorang ibu telah melahirkan seorang bayi pada pukul 03.00 1 januari 2022. Pada
tanggal 2 januari 2022 pukul 15.00, perawat melakukan pengkajian fisik pada ibu
tersebut. Manakah fase post partum yang tepat dengan kondisi ibu diatas?
a. Very late post partum
b. Last post partum
c. Late post partum
d. Immediately post partum
e. Early post partum
 Immediately post partum : setelah plasenta lahirsampai dengan 24 jam
setelah persalinan.

Anda mungkin juga menyukai