Laporan Kasus Waham Agama - Eva Susanti Lubis
Laporan Kasus Waham Agama - Eva Susanti Lubis
LAPORAN KASUS
PROVINSI RIAU”
OLEH:
00320060
PEMBIMBING AKADEMIK
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh : Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang
tidak disukai, klien juga tidak memiliki cacat tubuh, klien
menerima semua anggota tubuhnya.
Masalah Keperawatan : -
b. Identitas Diri: Klien menyadari bahwa dirinya adalah seorang
perempuan dan seorang ibu yang baru berusia 49 tahun dan ia
sangat cerdas. Dan klien mengatakan dirinya adalah habib, rajin
dzikir dan sholat.
Masalah Keperawatan: Waham Agama
c. Peran Diri : Klien adalah anak terkecil dikeluarga dan
seorang ibu dari 2 anak . Sebelum sakit klien bisa menjalankan
tugasnya dengan baik. Selama sakit klien hanya melakukan
kegiatan yang ada dirumah sakit sebagai seorang pasien.
Masalah Keperawatan :-
d. Ideal Diri : Klien mengatakan dirinya ingin cepat sembuh
dan bisa bertemu keluarganya lagi.
Masalah Keperawatan :-
e. Harga Diri : Klien mengatakan bahwa kurang percaya diri
dan merasa malu karena klien dianggap orang sakit jiwa oleh
tetangga-tetangganya, klien biasanya menyendiri di ruangannya
karena malu teman temannya biasanya menertawakan ketika
klien mengatakan dirinya adalah habib , klien kadang ngamuk
ngamuk tidak jelas, dan kadang juga melukai orang.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang Terdekat
Orang terdekat klien adalah keluarga terutama Ibu.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien jarang mengikuti kegiatan dalam masyarakat. sulit untuk
berinteraksi dengan orang – orang disekitar, lebih senang
berdiam dan menyendiri.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengalami hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan:
Klien berkeyakinan pada agama Islam, kegiatan ibadah seperti
sholat dilakukan ketika belum masuk rumah sakit, selama klien
dirawat dirumah sakit klien menyatakan rajin menjalankan sholat
5 waktu, klien juga mengatakan ia biasanya sholat sebelum
masuk waktu sholat karena waktu tersebut jauh lebih baik untuk
beribadah ,klien mengatakan penyakitnya ini merupakan dosa
yang harus ditebus klien kepada Allah , maka dari itu Allah
memberikan penyakit ini kepada klien.
VI. Status Mental
1. Penampilan
Dalam berpakaian, klien memakai jilbab .Klien mengatakan ia
mandi setiap pagi hari.
Masalah Keperawatan: -
2. Pembicaraan
Saat diajak berkomunikasi klien bicara lancar, intonasi suara kadang
meningkat , bicaranya cepat dan keras.
Masalah Keperawatan:-
3. Aktivitas Motorik
Klien sehari-hari banyak menghabiskan waktu di tempat tidur dan
kadang keruang sholat untuk beribadah atau bernyayi bersama
temannya.
Masalah Keperawatan:-
4. Alam Perasaan
Klien mengatakan kadang merasa sedih karena rindu pada ibunya,
klien juga mengatakan kadang merasa sedih karena orang-orang
mengejeknya.
Masalah Keperawatan:-
5. Afek
Afek klien labil, emosinya cepat berubah-ubah, kadang senang,
sedih dan gelisah.
Masalah Keperawatan: Resiko perilaku kekerasan
.
X. Aspek Medik
a. Diagnosa Medik : Unspecipied non organic psychosis
b. Terapi Medik : CPz 100 mg
Hexymer 2 mg
Haloperidol 5 mg
B. Klasifikasi Data / Data Fokus
Data subjektif Data objektif
1. Klien mengatakan bahwa kurang 1. Klien kadang tampak menyendiri
percaya diri dan merasa malu karena dikamarnya
klien dianggap orang sakit jiwa oleh 2. Klien kadang tampak tertawa
tetangga-tetangganya. sendiri, tersenyum sendiri, kadang
2. klien mendapatkan masalah klien klien berbicara sendiri.
lebih memilih untuk memendamnya 3. Klien pada saat diberikan
sendiri (menyendiri) dia tidak mau pertanyaan klien mengulang-
menceritakan masalahnya kepada ulang jawaban tersebut
orang lain karena klien takut diejek. 4. Berbicara tegas dengan intonasi
3. Klien biasanya menyendiri di yang meningkat dengan
ruangannya karena malu teman 5. Afek klien labil, kadang senang,
temannya biasanya menertawakan sedih dan gelisah.
ketika klien mengatakan dirinya 6. Bicaranya kacau dan tidak jelas
adalah habib. 7. Kadang reaksinya berlebihan,
4. Klien mengatakan dirinya sering menjawab pertanyaan tergesa-
mendengar suara wanita yang gesa
menyangjungnya, klien 8. Kontak mata ada namun
mendengarnya ketika klien sendiri pandangan tajam
dan mendengarnya ketika malam
menjelang klien tidur, klien biasanya
mendengarnya sebanyak 3 kali
dalam sehari
5. Klien mengatakan biasanya
menghardiknya dengan menutup
telinganya dan mengatakan “Pergi
kau , kau palsu”
6. Klien terus mengulang-ulang bahwa
ia adalah habib, selalu dzikir dan
sholat
7. Klien mengatakan bahwa nabi
Muhammad sering datang ke
tempatnya
8. Klien juga mengatakan ia biasanya
sholat sebelum masuk waktu sholat
karena waktu tersebut jauh lebih
baik untuk beribadah
9. Klien mengatakan pernah memukuli
teman diruangannya karena tidak
mempercayai dirinya adalah habib.
10. Klien mengatakan bahwa anak nya
tidak boleh datang karena bukan
muhrim
C. Analisa Data
NO. DATA MASALAH
DS: Gangguan konsep diri: Harga diri
Klien mengatakan bahwa rendah
kurang percaya diri dan
merasa malu karena klien
dianggap orang sakit jiwa
oleh tetangga tetangganya
Jika klien mendapatkan
masalah klien lebih memilih
untuk memendamnya sendiri
(menyendiri) dia tidak mau
menceritakan masalahnya
kepada orang lain karena
klien
takut diejek
klien biasanya menyendiri di
ruangannya karena malu
teman temannya biasanya
menertawakan ketika klien
mengatakan dirinya adalah
habib.
DO :
Klien kadang tampak
menyendiri dikamarnya
D. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
2. Gangguan persepsi sensorik: Halusinasi pendengaran
3. Gangguan proses pikir
4. Waham Agama
E. Rencana Asuhan Keperawatan
Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
No Tujuan Intervensi
1 DS: TUM: Sp 1
1. Klien mengatakan bahwa kurang Setelah diberikan tindakan - Identifikasi kebutuhan pasien
percaya diri dan merasa malu keperawatan klien dapat - Bicara konteks realita (tidak
karena klien dianggap orang sakit memenuhi kebutuhan mendukung atau membantah
jiwa oleh tetanggatetangganya waham pasien)
2. Jika klien mendapatkan masalah TUK
klien lebih memilih untuk - Menyebutkan kegiatan yang Sp 2
memendamnya sendiri sudah dilakukan - Evaluasi kegiatan yang lalu
(menyendiri) dia tidak mau - Mampu menyebutkan serta - Identifikasi potensi/kemampuan
menceritakan masalahnya kepada memilih kemampuan yang yang dimilik
orang lain karena klien takut diejek dimiliki
3. Klien biasanya menyendiri di Sp 3
ruangannya karena malu teman- - Evaluasi jadwal kegiatan harian
temannya biasanya menertawakan pasien
ketika klien mengatakan dirinya TUK - Latih klien mengontrol waham
adalah habib - Pertemuan pasien dapat dengan cara memberikan
4. .Klien mengatakan dirinya sering menyebutkan kegiatan yang pengetahuan tentang (penggunaan
mendengar suara wanita yang sudah dilakukan dan mampu obat-obatan secara teratur).
menyangjungnya, klien memilih kemampuan lain
mendengarnya ketika klien sendiri yang di miliki
dan mendengarnya ketika malam
menjelang klien tidur, klien
biasanya mendengarnya sebanyak
3 kali dalam sehari
5. Klien mengatakan biasanya
menghardiknya dengan menutup
telinganya dan mengatakan “Pergi
kau , kau palsu”
6. Klien terus mengulang-ulang
bahwa nabi Muhammad sering
datang pada dirinya
7. Klien mengatakan bahwa dirinya
rajin berdzikir dan sholat
8. Klien juga mengatakan ia biasanya
sholat sebelum masuk waktu sholat
karena waktu tersebut jauh lebih
baik untuk beribadah
F. Implementasi dan Evaluasi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN PADA NY. N DENGAN DIAGNOSA
WAHAM AGAMA
Nama : Ny. N Ruangan : Alamanda No.RM : 123456
1. Waham Agama
Dx Implementasi Tindakan
No. Hari/tgl Evaluasi Keperawatan
keperawatan Keperawatan
1. Jumat Waham 1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien S: Klien mengatakan bahwa kurang percaya
24 Desember Agama “Saya mengerti Ibu N merasa bahwa diri dan merasa malu karena klien dianggap
2021 Ibu N adalah Habib , tetapi sulit bagi orang sakit jiwa oleh tetangga-tetangganya
10.00 wib saya untuk mempercayainya karena
setahu saya Habib itu adalah O: Klien kadang tampak tertawa sendiri,
keturunan Nabi Muhammad dan tersenyum sendiri, kadang klien berbicara
habib itu adalah laki laki sendiri.
2. Berbicara konteks realita (tidak A: Klien mampu mengidentifikasi wahamnya
mendukung atau membantah waham P: lanjutkan sp2
pasien) “Tampaknya gelisah sekali, 1. Identifikasi kebutuhan pasien
dapat Ibu N ceritakan apa yang Ibu 2. Bicara konteks realita (tidak mendukung
N atau membantah waham pasien)
rasakan”?
3. Mengevaluasi kegiatan yang lalu
“Jadi Ibu N merasa takut nanti di
atur- atur oleh orang lain dan tidak
punya hak untuk mengatur Ibu N
sendiri “?
2 Sabtu Waham 1. .Mengevaluasi kegiatan yang lalu S: klien mengatakan akan melaksanakan
25 Desember Agama “Bagaimana perasaan Ibu N saat ini? anjuran yang diberikan
2021 Apakah sudah mengingat-ingat apa
15.00 wib saja hobi atau kegemaran Ibu N O: klien nampak melakukan hoby nya
2. .Mengidentifikasi
potensi/kemampuan yang dimiliki A : Klien mampu melakukannya
“Rupanya Ibu N pandai menyulam
ya, tidak semua orang dapat atau P: Lanjutkan sp3
bisa menyulam seperti itu lho bu. 1.Evaluasi kegiatan yang lalu
2.Identifikasi potensi/kemampuan yang
dimiliki
3 Senin Waham 1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu (sp1 S: klien mengatakan sudah mampu mengontrol
Agama dan sp2) “Bagaimana perasaan Ibu N wahamnya
27 Desember hari ini ? Apa yang Ibu N rasakan ? O: Klien nampak melakukannya
2021 Apakah sudah melakukan latihan
15.00 wib mengontrol waham dengan cara A: Klien melakukannya
melakukan kegiatan yang semampu
untuk Ibu N lakukan, lalu apa yang P: Hentikan Sp3
Ibu N rasakan setelah 1. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
melakukannya? 2. Latih klien mengontrol waham dengan
2. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian cara memberikan pengetahuan tentang
pasien “ Apakah Ibu N melakukan (penggunaan obat - obatan secara teratur)
jadwal kegiatan harian itu secara
teratur ? Apakah Ibu N sudah
melakukan latihan dengan cara
melakukan latihan dengan cara
melakukan kegiatan semampu Ibu N
3. Melatih klien mengontrol waham
dengan cara memberikan
pengetahuan tentang (penggunaan
obat -obatan secara teratur)
“Ibu N harus mengetahui pentingnya
minum obat secara teratur ya Bu ,
obat di minum dan di habiskan
jangan ada yang dibuang -buang iya
Bu..
4. Menganjurkan kepada klien untuk
memasukkan kegiatan ke dalam
jadwal “Nah,... Ibu N tadi sudah
melakukan latihan mengontrol
waham dengan cara minum obat
secara teratur, bagaimana kalau kita
memasukkan latihan ini kedalam
jadwal kegiatan sehari - hari Ibu N,
kapan waktu yang ibu inginkan
untuk melakukan latihan ini,
bagaimana
kalau setiap jam...?
DAFTAR PUSTAKA
Keliat Budi Anna, Akemat. 2015. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN
(Basic course). Jakarta : Buku Kedokteran ECG
Sutejo. 2014. Keperawatan Jiwa Konsep Dan Praktek Asuhan keperawatan Jiwa
Gangguan Jiwa. Yogyakarta: Pustaka baru press Yogyakarta