Anda di halaman 1dari 166

SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH


DENGAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV
SD NEGERI 2 BUMIHARJO TAHUN
PELAJARAN 2017/2018

Disusun Oleh:

SITI ISNAINI
NPM. 14120655

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO


1439 H/2018M
2

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH


DENGAN METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2
BUMIHARJO TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Dan Memenuhi Syarat Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

SITI ISNAINI
NPM. 14120655

Pembimbing I : Dr. Yudiyanto, M.Si


Pembimbing II : Dian Eka Priyantoro, M.Pd

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO


1439 H/2018M
3
4
5
6

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN


METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BUMIHARJO
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
OLEH:

SITI ISNAINI

Pada pembelajaran di kelas tidak terlepas dari beberapa masalah yang


muncul salah satu masalah yang muncul adalah rendahnya kemampuan siswa
dalam pemecahan masalah sehigga hasil belajar kurang maksimal. Sebagai
contoh, pada mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo yang
di temukan sebesar 55% tidak tuntas, ini di pengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya siswa masih banyak yang kurang menguasai materi, Kurangnya
penerapan langkah-langkah pemecahan masalah, kurang konsentrasi dan kurang
memperhatikan penjelasan guru, siswa yang menganggap pembelajaran
matematika adalah pelajaran yang sulit sehingga siswa ketika mendengar
matematika mereka merasa malas atau pesimis. oleh karena itu peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian ini dengan metode Problem Solving.

Berdasarkan permasalahan tersebut penulis melakukan “upaya


meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika
siswa kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 20
siswa pada materi pengukuran sudut dengan metode pembelajaran Problem
Solving . penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
melakukan proses pembelajaran 2 siklus dengan 4 kali pertemuan. Setiap siklus
mempunyai tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan
refleksi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes, observasi dan
dokumentasi.

Hasil penelitian dengan menggunakan metode Problem Solving menunjukan


kemampuan pemecahan masalah pada siklus I mencapai 47% yang kemudian
mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 74 % . sedangkan untuk hasil
belajar pada siklus I mencapai 40% yang kemudian mengalami peningkatan pada
siklus II sebesar 90%

Hasil ini menegaskan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran


Problem Solving dapat meningkatkan kemampaun pemecahan masalah siswa pada
mata pelajaran matematika kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo Tahun Pelajaran
2017/2018.
7
8
9

MOTTO

            

Bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari

sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain) dan hanya kepada

Tuhanmulah hendaknya kamu berharap 1

1
QS Al-Insyirah: 94, ayat 6-7.
10

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Dengan rahmat Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Hasil Studi ini
saya persembahkan untuk :

1. Bapak Tusin dan Ibu Semi Haryanti yang mengizinkan dan yang telah

memberikan kasih sayang, dukungan serta mendoakan setiap perjalanan

ananda untuk berkulian di IAIN Metro sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini.

2. Adek Rian Kusuma yang slalu mendukung dalam kegiatan kuliah.

3. Terimakasih untuk Miftakhul Munawaroh dan Fanny Faradipa atas

dukungan moril dan materilnya, curahan hatinya, kakak yang baik dan

sekaligus sahabat.

4. Teman-teman PGMI B 2014 seperjuangan, terimakasih atas gelak tawa


dan solidaritas yang luar biasa sehingga membuat hari-hari semasa kuliah

lebih berarti.

5. Almamater IAIN Metro.


11

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim.

Alhamdulillahirobbil’alamin kehadirat Allah SWT atas taufik, hidayah dan


inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Shalawat
beriring salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat,
keluarga, dan para pengikutnya yang taat kepada ajaran agamanya.
Penulisan Skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan
untuk menyelesaikan pendidikan Jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Metro guna memperoleh gelar S. Pd. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dan bimbingan
kepada penulis, terimaksih penulis haturkan kepada Prof. Dr. Enizar, M.Ag,
selaku Rektor IAIN Metro Lampung yang telah memberikan izin menyusun
penelitian, Dr. Akla, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Metro Lampung, Nurul Afifah, M.Pd.I, selaku ketua Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah, Dr.Yudiyanto, M.Si, selaku pembimbing I, dan Dian
Eka Priyantoro, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah memberikan motivasi dan
bimbingannya dalam menyelesaikan penelitian, Bapak dan Ibu Dosen/Karyawan
IAIN Metro yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan sarana prasarana
selama penulis menempuh pendidikan, Dra. Sri Rahayu selaku kepala sekolah dan
Bapak/Ibu Guru SD Negeri 2 Bumiharjo, Batanghari Lampung Timur yang telah
memberikan izin dan membantu untuk melakukan penelitian.
Saran demi perbaikan Skripsi ini sangat diharapkan dan akan diterima
dengan kelapangan dada. dan akhirnya semoga penelitian yang telah dilakukan
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Metro, 04 Juni 2018
Penulis

SITI ISNAINI
NPM. 14120655
12

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ iii

HALAMAN NOTA DINAS..................................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN....................................................... vii

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. viii

HALAMAN PERSEMBAHASAN ......................................................................... ix

KATA PENGANTAR .............................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1


B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 5
C. Batasan Masalah............................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
F. Penelitian Yang Relevan ................................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 9

A. Pemecahan Masalah ....................................................................................... 9


1. Pengertian Masalah ................................................................................. 9
13

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah ..................... 10


3. Indikator Pemecahan Masalah ................................................................ 11
B. Matematika ..................................................................................................... 14
1. Pengertian Matematika............................................................................. 14
2. Tujuan Matematika .................................................................................. 16
3. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika Di Sd/Mi .............................. 16
4. Materi Pembelajaran Matematika .............................................................. 18
a. Pengertian Dan Pengukuran Sudut ...................................................... 18
b. Pengukuran Sudut Pada Bangun Datar ................................................ 19
C. Metode Problem Solving ............................................................................... 20
1. Pengertian Metode Problem Solving ....................................................... 20
2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Problem Solving ...................... 22
3. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Problem Solving ............................. 22
D. Hipotesis Tindakan......................................................................................... 24

BAB II METODE PENELITIAN ........................................................................... 25


A. Definisi Oprasional Variabel .......................................................................... 25
1. Variabel Bebas (Mtode Problem Solving) ............................................... 25
2. Variabel Terikat (Kemampuan Pemecahan Masalah).............................. 26
B. Setting Penelitian ........................................................................................... 27
C. Subjek Penelitian............................................................................................ 27
D. Prosedur Penelitian......................................................................................... 28
1. Siklus I ..................................................................................................... 28
a. Tahap Perencanaan ............................................................................. 28
b. Tahap Pelaksanaan ............................................................................. 29
c. Tahap Observasi ................................................................................. 31
d. Tahap Refleksi .................................................................................... 31
2. Siklus II .................................................................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 31
1. Tes ........................................................................................................... 32
2. Observasi ................................................................................................. 32
14

3. Dokumentasi ............................................................................................ 32
F. Instrumen Penelitian....................................................................................... 33
G. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 38
H. Indikator Keberhasilan ................................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN .......................................... 40


A. Hasil penelitian ............................................................................................... 40
1. Deskripsi lokasi penelitian ....................................................................... 40
a. Sejarah SD Negeri 2 Bumiharjo ....................................................... 40
b. Identitas SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur ............................ 40
c. Data Siswa SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur........................ 41
d. Data Guru SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur ......................... 41
e. Visi ,Misi dan Tujuan SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur ....... 42
f. Struktur Organisasi SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur .......... 45
g. Denah Lokasi SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur ................... 46
2. Deskripsi data hasil penelitian ................................................................. 47
a. Pelaksanaan Siklus I ........................................................................... 47
b. Pelaksanaan Siklus II .......................................................................... 65
B. Pembahasan .................................................................................................... 79

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 87


A. Kesimpulan ................................................................................................... 87
B. Saran ............................................................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


15

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Lembar observasi kemampuan pemecahan masalah siswa dengan


metode problem solving................................................................................. 34

Tabel 3.2 : Pedoman penskoran pemecahan masalah mateatika siswa ............................ 35

Tabel 3.3 : Lembar observasi guru terhadap kegiatan pembelajaran melalui


metode problem solving................................................................................. 36

Tabel 3.4 : Lembar observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan


metode problem solving................................................................................. 37

Tabel 4.1 : Keadaan Siswa SD Negeri 2 Bumiharjo ........................................................ 41

Tabel 4.2 : Keadaan Guru SD Negeri 2 Bumiharjo ......................................................... 41

Tabel 4.3 : Pedoman penskoran pemecahan masalah mateatika siswa ............................ 50

Tabel 4.4 : Skor kemampuan pemecahan masalah siswa dengan metode problem
solving siklus I pertemuan ke I ...................................................................... 51

Tabel 4.5 : Hasil belajar siklus I pertemuan ke I .............................................................. 52

Tabel 4.6 : Skor kemampuan pemecahan masalah siswa dengan metode problem
solving siklus I pertemuan ke II ..................................................................... 56

Tabel 4.7 : Hasil belajar siklus I pertemuan ke II ............................................................ 57

Tabel 4.8 : Hasil belajar siklus I ....................................................................................... 59

Tabel 4.9 : Skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa siklus I ................ 60

Tabel 4.10 : Skor aktivitas Guru Terhadap Kegiatan Pembelajaran Melalui


Metode Problem Solving Siklus I .................................................................. 63

Tabel 4.11 : Skor kemampuan pemecahan masalah siswa dengan metode problem
solving siklus II pertemuan ke I ..................................................................... 66

Tabel 4.12 : Hasil belajar siklus II pertemuan ke I ............................................................ 68

Tabel 4.13 : Skor kemampuan pemecahan masalah siswa dengan metode problem
solving siklus II pertemuan ke II ................................................................... 71

Tabel 4.14 : Hasil belajar siklus II pertemuan ke II .......................................................... 72

Tabel 4.15 : Hasil belajar siklus II .................................................................................... 74


16

Tabel 4.16 : Skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa siklus II ............... 74

Tabel 4.17 : Skor aktivitas Guru Terhadap Kegiatan Pembelajaran Melalui


Metode Problem Solving Siklus II................................................................. 78

Tabel 4.18 : Rata-rata hasil belajar siswa siklus 1 dan II ................................................... 80

Tabel 4.19 : Skor kemampuan pemecahan masalah siswa pada tes siklus I dan II............ 82

Tabel 4.20 : Hasil pengamatan pada guru dalam kegiatan pembelajaran melalui
metode problem solving pada siklus II dan II................................................ 85
17

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Model penelitian tindakan kelas................................................................... 28

Gambar 4.1 : Struktur organisasi SD Negeri 2 bumiharjo................................................. 45

Gambar 4.2 : Denah SD Negeri 2 bumiharjo ..................................................................... 46

Gambar 4.3 : Rata-rata Indiktor Kemampuan Pemecahan Masalah pada Siklus I ............ 61

Gambar 4.4 : Hasil kerja siswa pada siklus I .................................................................... 62

Gambar 4.5 : Rata-rata Indiktor Kemampuan Pemecahan Masalah pada Siklus II ........... 75

Gambar 4.6 : Hasil kerja siswa pada siklus II pertemuan ke I ........................................... 76

Gambar 4.7 : Hasil kerja siswa pada siklus II pertemuan ke II ......................................... 77

Gambar 4.8 : Rata-rata hasil belajar siswa siklus I dan II ................................................ 81

Gambar 4.9 : Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika pada


siklus I dan II ................................................................................................. 83

Gambar 4.10: Hasil pengamatan pada Guru terhadap kegiatan pembelajaran


dengan metode problem solving pada siklus I dan II .................................... 85
18

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kisi- kisi pertanyaan saat prasurvey ....................................... 92

Lampiran 2 : Rekapitulasi Nilai Asli Kelas Iv Semester 1........................... 93

Lampiran 3 : Jadwal Pelajaran ..................................................................... 94

Lampiran 4 : Silabus .................................................................................... 95

Lampiran 5 : Kisi Kisi Soal Siklus 1 ............................................................ 97

Lampiran 6 : Rpp Siklus 1............................................................................ 99

Lampiran 7 : Kisi-Kisi Soal Siklus II ........................................................... 114

Lampiran 8 : Rpp Siklus II ........................................................................... 116

Lampiran 9 : Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus I dan II ......... 132

Lampiran 10 : Lembar Observasi Guru .......................................................... 136

Lampiran 11 : Lembar Observasi Siswa ........................................................ 130

Lampiran 12 : Foto Kegiatan Penelitian ........................................................ 144


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan

manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu

perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan

dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan

pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai

antisipasi kepentingan masa depan.1 Pendidikan di sekolah dasar menjadi

sangat penting karena semua dasar-dasar tentang dunia pendidikan akan anak

dapatkan di sekolah dasar begitu juga dengan mata pelajaran matematika.

Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting untuk

diajarkan di SD/MI karena matematika sangat berguna dalam kehidupan

sehari-hari siswa dan di perlukan sebagai dasar untuk mempelajarai

matematika lanjut dan mata pelajaran lain. Matematika juga merupakan

hubungan yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan

penggambaran bentuk objek.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam

kurikulum 2013 di sekolah dasar, yang nantinya akan diterapkan oleh siswa

dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat hal tersebut sangatlah penting untuk

1
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009), h. 1
2

mempelajarai, memahami dan menguasai ilmu matematika serta

menggunanakannya dalam pemecahan masalah sehari-hari.

Usaha yang dilakukan agar siswa dapat memahami, menguasai dan

menggunakannuya dalam pemecahan masalah tidak lah mudah. Karena

sebagian besar siswa SD Negeri 2 Bumiharjo sebagai subjek penelitian ini,

mengangap matematika adalah mata pelajaran yang sulit, sebab di dalamnya

banyak terdapat oprasi hitung yang harus dipahami oleh siswa ketika mereka

mengerjakan soal. Hal ini menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam

pemecahan masalah sehingga hasil belajar kurang maksimal.

Peneliti, melakukan prasurvei di SD Negeri 2 Bumiharjo sebanyak 3

kali guna mengetahui permasalahan yang ada. Prasurvei pertama pada hari

Rabu, 28 Februari 2018, peneliti meminta ijin kepada Ibu Dra.Sri Rahayu

selaku kepala sekolah untuk melakukan observasi kelas. Hasil observasi kelas

tersebut diantarannya, suasana kelas kurang kondusif, siswa sedikit pasif

karna hanya mendengarkan penjelasan guru, siswa sering ribut sendiri maupun

berbicara dengan temannya saat guru menjelaskan materi, dalam mengerjakan

soal pun langsung tertuju pada jawaban tanpa adanya langkah-langkah

pemecahan masalah, metode yang digunakan kurang bervariasi.

Prasurvei kedua dilakukan pada hari Kamis, 1 Maret 2018, peneliti

melakukan wawancara kepada Ibu Karsinem S.Pd,SD selaku guru kelas, serta

wawancara kepada siswa yang bernama Deva Nur Rohman. Hasil wawancara

kepada guru kelas diantaranya, guru menganggap bahwa siswanya sulit untuk

diatur, sebanyak 11 siswa mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu dari rentan
3

43-59 pada Ulangan Semester Ganjil. Sedangkan, KKM mata pelajaran

Matematika adalah 60, siswa kelas IV A berjumlah 20 siswa, beliau

mengatakan K-13 sangat rumit karena beliau baru pertama kali

menerapkannya, beliau juga masih sering menggunakan metode ceramah dan

demontrasi, sesekali menggunakan media gambar pada materi bangun datar

dan masih ada beberapa siswa yang pasif, padahal dalam K-13 siswa dituntut

untuk aktif, selain itu beliau juga mengatakan dalam mengerjakan soal

matematika langsung pada cara mendapatkan hasil tanpa menuliskan apa yang

diketahui, merencanakan penyelesaian dan menulis kesimpulan2 Sedangkan

hasil wawancara kepada beberapa siswa salah satunya yang bernama Deva

Nur Rohman yaitu, menurut Deva mata pelajaran Matematika adalah pelajaran

yang sulit, guru saat mengajar sering menggunakan metode ceramah

kemudian menuliskan rumus di papan tulis, memberikan tugas dan tidak

menggunakan media. Siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas atau

soal, selain itu Deva juga mengakatan ketika mengerjakan soal langsung

tertuju pada cara mendapatkan jawaban saja, tidak menuliskan apa yang

diketahui dan di tanya, tidak merencanakan penyelesaian dan tidak

menuliskan kesimpulan dan semua ungkapan yang diutarakan oleh Deva

dibenarkan teman-taman sekelasnya3.

Prasurvei ketiga dilakukan pada hari Sabtu, 3 Maret 2018 peneliti

melakukan dokumentasi dengan pengumpulan data berupa, nilai hasil Ulanga

2
Wawancara, Karsinem, guru kelas IV A, SDN 2 Bumiharjo, tanggal 1 Maret 2018
3
Wawancara, Deva Nur Rohman, siswa kelas IV A, SDN 2 Bumiharjo, tanggal 1 Maret
2018.
4

Semester kelas IV semester I, Jadwal Pelajaran, dan silabus di sajikan dalam

Lampiran 2, 3 dan 4.

Hasil dari pengamatan tersebut di temukan masalah dalam proses

pembelajaran matematika, dimana siswa kurang mampu memahami materi

yang disampaikan oleh guru, dan dalam mengerjakan soal tidak menggunakan

langkah-langkah penyelesaian, menyebabkan rendahnya kemampuan siswa

dalam pemecahan masalah sehingga hasil belajar kurang maksimal. Hal ini

terbukti dengan hasil ulangan semester sebagian siswa kelas IV SD Negeri 2

Bumiharjo yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Ada 11

(55%) siswa tidak lulus dari 20 siswa, berdasarkan nilai KKM yang

ditetapkan yaitu 60.

Permasalahan diatas harus segera diatasi, salah satunya dengan

menggunakan Metode problem solving untuk meningkatkan kemampuan

siswa dalam pemecahan masalah.

“Metode Problem Solving sangat potensial untuk melatih siswa berpikir

kreatif dalam menghadapi berbagai masalah baik itu masalah sendiri maupun

masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau bersama-sama”.4 “Belajar

dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah berusaha untuk

menciptakan kondisi belajar yang berorientasi pada proses dan berpusat pada

siswa”.5

4
Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran,(Jakarta: Pt. Bumi Aksara, 2014), h. 243
5
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS Disekolah Dasar, ( Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014), h.71-72
5

Motede Problem Solving bisa membuat pendidikan disekolah menjadi

lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari, proses belajar mengajar melalui

pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan

memecahkan masalah secara terampil dan siswa lebih kreatif. Dengan adanya

metode Problem Solving, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang terjadi pada siswa kelas IV SD Negeri 2

Bumiharjo dapat dirinci sebagai berikut:

1. Suasana kelas kurang kondusif

2. Metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi

3. Kurangnya penerapan langkah-langkah pemecahan masalah

4. Hasil belajar yang masih rendah

5. Siswa sering ribut sendiri maupun berbicara dengan temannya saat guru

menjelaskan materi

6. Siswa kurang menguasai materi

7. Siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan guru

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari adanya kemungkinan meluasnya masalah yang

akan di teliti, maka dengan ini peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

Penerapan metode Problem Solving untuk meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika materi pengukuran sudut

kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo tahun pelajaran 2017/2018.


6

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah dengan

menggunakan metode Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo tahun pelajaran

2017/2018.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah melalui Metode Problem Solving pada mata

pelajaran matematika kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo tahun pelajaran

2017/2018.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

a. Bagi siswa, untuk mengurangi kesulitan siswa dalam belajar sehingga

dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

b. Bagi guru, untuk menambah wawasan guru sebagai metode alternatif

dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada

mata pelajaran matematika.

c. Bagi sekolah, untuk menambah sumbang pemikiran bagi sekolah

dalam upaya meningkatkan kualitas siswanya. Serta menambah

sumber keilmuan baru bagi sekolah, sehingga sekolah dapat

mengembangkan dan menggunakan motede problem solving pada


7

proses pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan

siswa dalam pemecahan masalah.

F. Penelitian yang Relevansi

Pertama,Ahmad Fauzi, Skripsi dengan judul “Penggunaan Metode

Problem SolvingDapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas IV SD

N 6 Kotagajah Kecamatan Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012.”

Hal ini dapat dilihat dari presentase hasil postes mengalami peningkatan 26,6

%, yaitu pada siklus I 60% dan siklus II adalah 86,6 %. Kedua Abidin

Mustakhfiri Asror “Penggunaan Metode Problem Solving Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematka Kelas IV SD Negeri 2 Telogorejo

Tahun Pelajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil analisis daapat dketahui

dengan menggunakan metode Problem Solving hasil belajar siswa mengalami

peningkatan dari siklus I sampai siklus II . Pada siklus I hasil belajar yaitu

71% pada siklus II menjadi 88%. Dilihat dari siklus I dan II mengalami

peningkatan sebesar 17%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa penerapan metode Problem Solving dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri 2 Telogorejo Tahun Pelajaran 2016/2017 .6

Berdasarkan kedua peneliti diatas dapat di simpulkan bahwa:

persamaan dengan penulis adalah sama- sama menggunakan metode

Problem Solving pada mata pelajaran Matematika kelas IV SD. Sedangkan

perbedaan kedua peneliti diatas dengan penulis yaitu penulis lebih menekan

kan pada proses atau cara memecahkan masalahnya dimana dalam proses
6
Abidin Mustakhfiri Asror, “ Penggunaan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Matematka Kelas IV SD Negeri 2 Telogorejo Tahun Pelajaran 2016/2017 , (IAIN
METRO 2017)
8

pemecahan masalah tersebut siswa di tuntut aktif, kreatif untuk menganalisis

masalah, merencanakan penyelesaian, dan pelaksanaanya sehingga

mendapatkan hasil yang maksimal.


9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemecahan Masalah

1. Pengertian pemecahan masalah

Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kemampuan

megidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan kecukupan

unsur yang diperlukan, mampu membuat atau menyusun model

matematika, dapat memilih dan mengembangkan strategi pemecahan,

mampu menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh.8

Pemecahan masalah adalah tipe belajar yang paling tinggi. Sesuatu

itu merupakan masalah bagi siswa bila sesuatu itu baru dikenalnya, tetapi

siswa telah memiliki prasyaratan hanya siswa belum tahu proses

alogaritmanya (hitungan/ penyelesaiannya). Sesuatu masalah bagi siswa

tetapi bukan bagi guru.9

Pemecahan masalah merupakan suatu proses penerimaan tantangan


dan kerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan
demikian, aspek penting dari makna masalah adalah penyelesaian
yang diperoleh tidak dapat hanya dikerjakan dengan prosedur rutin,
tetapi perlu penalaran yang lebih luas dan rumit.10

8
Siti Mawaddah, Hana Anisah, “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Pada
Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Generatif (Generative
Learning) Di SMP”,( Banjarmasin: EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika), Volume 3/Nomor
2, Oktober 2015, h. 167
9
Karso,dkk, Pendidikan Matematika 1,Edisi 1,(Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 31
10
Endang Setyo Winarni, Sri Harmini, Matematika Untuk PGSD, (Bandung: Pt
Remaja Rosdakarya, 2012), h. 116
10

Pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar dalam belajar

matematika. Pada saat memecahkan masalah matematika, siswa

dihadapkan dengan beberapa tantangan seperti kesulitan dalam memahami

soal. Hal ini disebabkan karena masalah yang dihadapi bukanlah masalah

yang pernah dihadapi siswa sebelumnya.11

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

Pemecahan masalah yaitu upaya mencari jalan keluar yang dilakukan

dalam mencapai tujuan (hasil belajar), dengan memahami unsur-unsur

yang diketahui, ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan,

mampu membuat atau menyusun model matematika, dapat memilih dan

mengembangkan strategi pemecahan, mampu menjelaskan dan memeriksa

kebenaran jawaban yang diperoleh. Dalam menyelesaikan masalah juga

memerlukan kesiapan, kreativitas, pengetahuan dan kemampuan serta

aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pemecahan masalah juga

merupakan persoalan-persoalan yang belum dikenal serta mengandung

pengertian sebagai proses berfikir tinggi dan penting dalam pembelajaran

matematika.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan siswa

memecahkan masalah matematika adalah:

11
Muchlisin Riadi, “ Pengertian dan Tahapan Pemecahan Masalah”,
Http://Www.Kajianpustaka.Com di Unduh Pada 20 Februari 2018
11

a. Kemampuan memahami ruang lingkup masalah dan mencari

informasi yang relevan untuk mencapai solusi.

b. Kemampuan dalam memilih pendekatan pemecahan masalah atau

strategi pemecahan masalah di mana kemampuan ini dipengaruhi

oleh keterampilan siswa dalam merep-resentasikan masalah dan

struktur pengetahuan siswa.

c. Keterampilan berpikir dan bernalar siswa yaitu kemampuan berpikir

yang fleksibel dan objektif.

d. Kemampuan metakognitif atau kemampuan untuk melakukan moni-

toring dan kontrol selama proses memecahkan masalah.

e. Persepsi tentang matematika.

f. Sikap siswa, mencakup kepercayaan diri, tekad, kesungguh-

sungguhan dan ketekunan siswa dalam mencari pemecahan

masalah.

g. Latihan-latihan. 12

3. Indikator Pemecahan Masalah

Indikator kemampuan pemecahan masalah matematis adalah sebagai

berikut:

a. Menunjukkan pemahaman masalah, meliputi kemampuan

mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan

kecukupan unsur yang diperlukan.

12
Hidayah Ansori, Irsanti Aulia,“Penerapan Model Pembelajaran Missouri Mathematics
Project (Mmp) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Di Smp”( Banjarmasin: EDU-
MAT Jurnal Pendidikan Matematika), Volume 3, Nomor 1, April 2015, h.52-53
12

b. Mampu membuat atau menyusun model matematika, meliputi

kemampuan merumuskan masalah situasi sehari-hari dalam

matematika.

c. Memilih dan mengembangkan strategi pemecahan masalah,

meliputi kemampuan memunculkan berbagai kemungkinan atau

alternatif cara penyelesaian rumus-rumus atau pengetahuan mana

yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah tersebut.

d. Mampu menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban yang

diperoleh, meliputi kemampuan mengidentifikasi kesalahan-

kesalahan perhitungan, kesalahan penggunaan rumus, memeriksa

kecocokan antara yang telah ditemukan dengan apa yang

ditanyakan, dan dapat menjelaskan kebenaran jawaban tersebut. 13

Terdapat empat langkah dalam pemecahan masalah matematika,

yaitu :

1) Memahami dan mempersentasikan masalahnya

a) menemukan dengan tepat apa arti masalahnya. Ini melibatkan

tindakan menemukan informasi atau mengidentifikasi masalah.

b) perlu mengembangkan representasi yang akurat tentang masalah

itu, ini membutuhkan dua pokok elemen yaitu pemahaman

linguistik (siswa harus memahami kata perkata dan struktur logis

kalimat-kalimat).Setelah semua kalimat di pahami, siswa harus

13
Siti Mawaddah dan Hana Anisah, “Kemampuan Pemecahan Masalah, h.168
13

menyatukan menjadi sebuah pengertian utuh, dan harus mampu

memahami masalahnya secara keseluruhan.

2) Memilih atau merencanakan solusinya

Setelah memahami masalahnya, bagian kedua proses berupa

merencanakan sebuah rencana untuk menyelesaikan masalahnya.

a) Perlu memiliki sebuah strategi umum untuk memecahkan

masalah, yang disebut sebuah heuristik.

b) Siswa mampu memilih sebuah Algoritma (prosedur langkah

demi langkah untuk mencapai sesuatu) yang efektif untuk

masing-masing bagian masalahnya.

3) Melaksanakan rencananya

Bagian ketiga melibatkan upaya menemukan solusi aktual

untuk masalahnya. Bila heuristik yang dipilih di dalam langkah

sebelumnya telah melahirkan rencana yang tepat dalam kaintanya

dengan algoritma mana yang akan digunakan, langkah tersebut

biasanya bersifat langsung dan hanya melibatkan penerapan

algoritma yang dipilih saja.

4) Mengevaluasi Hasil-hasilnya

Langkah terahir adalah memeriksa jawaban. Pemeriksaan

yang diketahui oleh umum tetapi sering di lupakan adalah dengan

melihat apakah jawabanya masuk akal. Siwa juga perlu memeriksa


14

bukti-bukti dan data yang mungkin kontradiktif (atau

mengkonfirmasikan) jawaban mereka. 14

Alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa adalah tes yang berbentuk

essay (uraian). Menurut Nana Sujana dengan tes uraian siswa

dibiasakan dengan kemampuan pemecahan masalah, mencoba

merumuskan hipotesis, menyusun dan mengekspresikan gagasannya,

dan menarik kesimpulandari suatu permasalahan.15

B. Matematika

1. Pengertian Matematika

Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting

untuk diajarkan di SD/MI karena matematika sangat berguna dalam

kehidupan sehari-hari siswa dan diperlukan sebagai dasar untuk

mempelajarai matematika lanjut dan mata pelajaran lain.

Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau

manthenein yang artinya mempelajari, namun diduga kata itu erat

hubungannya dengan kata sansekerta yaitu medha atau widya yang

artinya kepandaian, katahuan, atau intelegensi.

14
Daniel Muijs & David Reynolds, Effective Teaching Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2008), Edisi Kedua, H. 187-190
15
Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm.35.
15

Matematika adalah salah satu alat berfikir, selain bahasa,

logika, dan statistika.16 Matematika itu terorganisasikan dari unsur-

unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan

dalil-dalil, dimana dalil-dalil setelah pembuktian kebenarannya berlaku

secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif.

Meatematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan

atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.

Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat

sempurna karena dirinya sendiri, tetapi keberadaannya untuk

membantu manusia memahami, menguasai permasalahan sosial,

ekonomi dan alam.17 Hakikat matematika menurut Soedjadi, yaitu

memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola

pikir yang deduktif.18

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua

peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik

dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan

kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut

diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,

mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada

keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

16
Siti Annisah, Pembelajaran Matematika SD/MI,(Bandar Lampung: CV.DVIFA, 2015),
h.1
17
Karso,dkk, Pendidikan Matematika, h.39-40
18
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar,(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), h.1
16

2. Tujuan Matematika

Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar

Isi Kurikulum Nasional, Mata Pelajaran Matematika ditingkat SD/MI

bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan seperti berikut:

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar

konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara

luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan

manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun

bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model

dan menafsirkan solusi yang diperoleh

d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat

dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri

dalam pemecahan masalah

3. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika di SD/MI

Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI

meliputi aspek-aspeksebagai berikut.

a. Bilangan
17

b. Geometri dan pengukuran

c. Pengolahan data.19

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, bahwa pengertian

matematika, ruang lingkup hingga tujuan terdapat keterkaitan terhadap

pemecahan masalah yang merupakan fokus dari pembelajaran

matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal,

masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai

masalah penyelesaiannya.

Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah perlu

dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

matematika, menyelesaikan masalah dan menafsirkan solusinya. Pada

setiap pembelajaran matematika hendaknya diawali dengan pengenalan

masalah yang sesuai dengan situasi. Selain itu memahami konsep

matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dalam

mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efesien, dan

tepat dalam pemecahan masalah.

4. Materi Pembelajaran Matematika

a. Pengertian dan pengukuran sudut

1) Pengertian dan bagian-bagian sudut

19
BSNP,Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,( Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan), Juni 2006. h. 148
18

Dua garis lurus yang bertemu pada suatu titik akan

membentuk sudut. Dua garis tersebut dinamakan kaki sudut. Titik

pertemuan dua garis tersebut dinamakan titik sudut.

Perhatikan cara memberi nama bagian-bagian sudut pada

gambar berikut:

Nama sudut: sudut CAB atau BAC. Dapat ditulis ˂CAB

atau <BAC. Kaki sudut: Garis AC dan AB. Titik sudut: A.

2) Pengukuran besar sudut dengan satuan baku

Alat ukur baku untuk mengukur sudut adalah busur

derajat.Bagian bagian busur derajat antara lain, skala luar, garis

alas busur derajat, titik pusat busur derajat, skala dalam.

3) Jenis-jenis sudut
19

Jenis sudut ada empat yaitu sudut lancip( 0o-90o), sudut

siku-siku (900), sudut tumpul (900-1800) dan sudut lurus (1800).

4) Pengukuran Sudut pada Bangun Datar

1) Pengukuran sudut pada segi tiga

Segitiga memiliki tiga sudut. Ketiga sudut tersebut

membentuk sudut lurus. Ingat kembali bahwa besar sudut lurus

adalah 180o, jadi jumlah besar ketiga sudut pada segi tiga tersebut

adalah 180o. Segi tiga ada empat macam yaitu segi tiga sama sisi,

sama kaki, siku-siku dan segi tiga sembarang.

2) Pengukuran sudut pada segi empat


20

Segi empat memiliki empat sudut., keempat sudut tersebut

membentuk sudut satu putaran penuh. Besar sudut stu putaran

penuh adalah 360o jadi jumlah besar empat sudut pada segi empat

tersebut adalah 360o.20

C. Metode Problem Solving


1. Pengertian Metode Problem Solving

Metode pembelajaran adalah salah satu cara yang digunakan guru

untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian itu

berlangsung dalam interaksi edukatif, metode pembelajaran dapat diartikan

sebagai cara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan

dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian,

metode pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar

mengajar.Mengingat hal tersebut maka, metode yang digunakan oleh guru

harus mampu menumbuhkan berbagai kegiatan belajar bagi siswa saat

proses pembelajaran berlangsung. Metode pembelajaran banyak

macamnya salah satunya adalah Metode Problem Solving.

Metode Problem Solving adalah suatu cara menyajikan pelajaran

dengan mendorong siswa untuk mencari dan memecahkan suatu masalah

atau persoalan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Metode ini di

20
Gunanto, Dhesy Adhalia,MATEMATIKA Untuk SD/MI Kelas IV Berdasarkan Kurikulum
2013 Yang Disempurnakan,(Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama,2016) H.140-146
21

ciptakan seorang ahli didik berkebangsaan Amerika yang bernama John

Dewey.21

ProblemSolving adalah salah satu metode mengajar yang


digunakan oleh guru dalam kegiatan proses pembelajaran.
Metode ini dapat menstimulasi peserta didik dalam berpikir
yang dimulai dari mencari data sampai merumuskan kesimpulan
sehingga peserta didik dapat mengambil makna dari kegiatan
pembelajaran.22
“Metode Problem Solving sangat potensial untuk melatih peserta

didik berpikir kreatif dalam menghadapi berbagai masalah baik itu

masalah pribadi maupun masalah kelompok untuk di pecahkan sendiri

atau secara bersama-sama”.23 Metode problem solving bukan hanya

sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir

karena dalam Problem Solving dapat menggunakan metode-metode

lainnya yang di mulai dengan mencari data sampai pada menarik

kesimpulan.24

Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa pembelajaran

mengunakan Metode Problem Solving dapat mendorong siswa lebih

aktif dan berpikir kreatif untuk mencari solusi dalam menyelesaikan

masalah yang dihadapi baik secara individu maupun berkelompok.

21
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung:Pustaka Setia, 2011), h.81- 84
22
Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2014), h. 136
23
Ridwan Abdullah Sani, Inovai Pembelajaran, h.243
24
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 212
22

2. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Problem Solving

Langkah-langkahpelaksanaan metode Problem Solving adalah

sebagai berikut:

a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

b. Guru memberikan permasalahan yang perlu dicari solusinya

c. Guru menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar

d. Peserta didik mencari literatur yang mendukung untuk

menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru

e. Peserta didik melaporkan tugas yang diberikan oleh guru25

Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa langkah-langkah Problem

Solving tersebut akan diterapkan sebagai acuan langkah-langkah untuk

membuat RPP.

3. Kelebihan dan kelemahan metode Problem Solving

Setiap metode pembelajaran tentu memiliki kelebihan dan

kelemahan.Begitupun dengan metode Problem Solving.

a. Kelebihan metode Problem Solving

Kelebihan pada metode Problem Solving diantaranya:

1) Dapat membuat peserta didik lebih menghayati kehidupan

sehari-hari.

2) Dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk

menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.

25
Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Belajar, H.243
23

3) Dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik

secara kreatif.

4) Peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan

masalahnya.

5) Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan

6) Berpikir dan bertindak kreatif

7) Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.

8) Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan

9) Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.

10) Merangsang kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapi dengan tepat.

11) Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan

kehidupan, khususnya dunia kerja.

b. Kekurangan metode Problem Solving

Ada pun kekurangan metode Problem Solving diantaranya:

1) Memerlukan cukup banyak waktu.

2) Melibatkan lebih banyak orang.

3) Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan

metode ini.

4) Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan

dengan metode pembelajaran yang lain.

5) Kesulitan yang mungkin dihadapi.26

26
Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran, h. 137-138
24

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang diajukan dalam

penelitian yang kemudian menjadi pegangan sebagai arah penelitian.

Hipotesis tindakan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode

Metode Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan

masalah pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV SD Negeri 2

Bumiharjo tahun pelajaran 2017/2018


25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Bebas (Metode Problem Solving)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. 1Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan Metode Problem Solving.

Pembelajaran mengunakan Metode Problem Solving dapat

mendorong siswa lebih aktif dan berpikir kreatif untuk mencari solusi

dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi baik secara individu

maupun berkelompok. Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan

metode Problem Solving:

a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

b. Guru memberikan permasalahan yang perlu dicari solusinya

c. Guru menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar

d. Peserta didik mencari literatur yang mendukung untuk

menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru

e. Peserta didik melaporkan tugas yang diberikan oleh guru2

1
Sugiyono,MetodePenelitianPendidikankuantitatif,kualitatif, dan R&D,(Bandung :
Alfabeta, 2009), h.39
2
Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Belajar, H.243
26

2. Variabel Terikat (Kemampuan Pemecahan Masalah)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variable bebas (Problem Solving).3

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan

masalah.

Pemecahan masalah yaitu upaya mencari jalan keluar yang

dilakukan dalam mencapai tujuan (hasil belajar), dengan memahami

unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan kecukupan unsur yang

diperlukan, mampu membuat atau menyusun model matematika, dapat

memilih dan mengembangkan strategi pemecahan, mampu menjelaskan

dan memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh. Bentuk kemampuan

pemecahan masalah yang akan diamati adalah sebagai berikut:

a. Menunjukkan pemahaman masalah (menganalisis masalah)

b. Mampu membuat atau menyusun model/strategi matematika

c. Memilih dan mengembangkan strategi pemecahan masalah

d. Mampu menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban yang

diperoleh

3
Ibid
27

B. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah

di SD NEGERI 2 Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten

Lampung Timur.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian

tindakan kelas selama 2 siklus, setiap siklus 2 kali pertemuan atau tatap

muka.

3. Objek penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka

rancangan penelitian yang digunkaan adalah penelitian tindakan kelas

(PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan

masalah peserta didik bidang studi Matematika kelas IV SD Negeri 2

Bumiharjo tahun pelajaran 2017/2018 dengan menggunakan metode

Problem Solving.

C. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi

kelas IVa SD NEGERI 2 Bumiharjo yang berjumlah 20 orang yang terdiri

dari 11 siswa dan 9 siswi.


28

D. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2

siklus. Dalam satu siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu tahap

pertama perencanaan, tahap kedua pelaksanaan, tahap ketiga pengamatan,

dan tahap keempat reflleksi. Model pada Gambar 3.1 di bawah ini

merupakan model penelitian tindakan kelas dari Suharsimi Arikunto.

Gambar 3.1
Model Penelitian Tindakan Kelas

Perencanaan

Reaksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Siklus II Pelaksanaan
Reaksi

Pengamatan 4

1. SIKLUS 1

a. Tahap Perencanaan Pembelajaran

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah:

1) Menentukan kelas penelitian

4
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan , h.16
29

2) Menetapkan waktu mulai penelitian tindakan kelas yaitu pada

semester genap

3) Menetapkan materi pelajaran yang akan disampaikan

4) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

5) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama

proses pembelajaran

6) Mempersiapkan perangkat tes hasil belajar

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini dilakukan untuk mengelola proses

pembelajaran Matematika dengan menggunakan Metode Problem

Solving.

1) Kegiatan awal

a) Mengucap salam

b) Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran

c) Mengecek kehadiran peserta didik

d) Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”

e) Literasi

f) Menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti

a) Guru mengingatkan kembali tentang bangun datar yang telah

dipelajari dan mengaitkan dengan materi yang akan di

sampaikan

b) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok


30

c) Guru meminta siswa mengamati gambar yang ada di papan

tulis (Gambar tangga, piramda, kursi, bingkai foto)

d) Guru menanyakan kepada siswa tentang gambar tersebut

e) Guru memberikan penguatan tentang pengukuran sudut dan

membeikan contoh soal

f) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum di pahami

g) Guru memberikan lembaran kerja kepada setiap kelompok

h) Guru menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar

kepada siswa

i) Guru mengamati jalannya kegiatan tersebut

j) Guru meminta beberapa siswa untuk melaporkan hasil

kerjanya

k) Guru memberikan apresiasi terhadap pekerjaan setiap

kelompok

l) Guru mengingatkan kembali tentang pengertian dan

pengukuran sudut

3). Penutup

a) Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang materi

pembelajaran

b) Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan belajar hari

ini.

c) Siswa memimpin do’a di akhir pembelajaran.


31

d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi, peneliti melakukan pengamatan pada

jalanya kegiatan dalam proses pembelajaran dan mencatat hasil

pengamatan untuk melihat aktivitas pembelajaran dengan Metode

Problem Solving pada lembar observasi.

d. Tahap Refleksi

Refleksi merupakan. tahap kegiatan untuk mengungkapkan

kembali apa yang sudah dilakukan, dan akan diperoleh informasi

tentang penerapan Metode Problem Solving yang dilakukan.

Kemudian hasil tersebut dianalisis dan disimpulkan untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan tindakan yang sudah dilakukan dan dari

hasil tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun program

siklus selanjutnya.

2. SIKLUS II

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hasil refleksi siklus I.

Apabila pada SIKLUS I hasil analisis belum memuaskan maka siklus

tindakan dilanjutkan pada SIKLUS II. Pelaksanaan SIKLUS II

dilaksanakan untuk memperbaiki kelemahan atau kegagalan yang terjadi

pada SIKLUS I.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut:
32

1. Tes

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang


atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat
perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam
dirinya.5

Jenis tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes tertulis

dengan bentuk soal essay. Dengan adanya tes ini, maka akan diketahui

kemampuan pemecahan masalah melalui hasil belajar siswa pada

pembelajaran Matematika dengan menggunakan Metode Preoblem

Solving.

2. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.6Kegiatan

observasi peneliti lakukan untuk mengamati aktivitas siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan Metode Problem

Solving.

3. Dokumentasi

Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah

menggunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini, peneliti dimungkinkan

memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau

5
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada, 2008), h. 185
6
Ibid,h.143
33

dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana responden

bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya7

Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto dan vidio yang

digunakan untuk meggambarkan secara visual kondisi yang terjadi selama

proses pembelajaran berlangsung dan melihat seccara detail pristiwa-

pristiwa penting yang terjadi selama proses pembelajaran dalam

penerapan Motede Problem Solving pada mata pelajaran matematika.

Selain foto dan vidio, dokumentasi dalam penelitian ini berupa data

sekolah, visi dan misi sekolah, data guru dan data siswa.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini digunakan untuk menggali seluruh data

serta untuk memecahkan masalah dalam kegiatan penelitian dengan

menggunakan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Instrumen observasi kemampuan pemecahan masalah

Lembar observasi merupakan pedoman bagi observer untuk

mengamati hal-hal yang akan diamati, Instrumen observasi

kemampuan pemecahan masalah disusun berdasarkan indikator yang

telah ditetapkan.

a. Siwa mampu Menunjukkan pemahaman masalah (menganalisis

masalah)

b. Siswa Mampu membuat atau menyusun model/strategi matematika

7
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h. 81
34

c. Siswa mampu mengembangkan strategi pemecahan masalah

d. Siswa mampu menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban

yang diperoleh

Dari indikator tersebut dibuat kisi-kisi instrumen observasi

kemampuan pemecahan masalah sebagai berikut.

Tabel 3.1
Lembar Observasi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan
metode Problem Solving
No Nama Siswa Indikator
1 2 3 4
1 Alifia Azizah
2 Annaufal Zain Fardiansyah
3 Dika Prayoga
4 Diky Saputra
5 Deva Nur Rohman
6 Elicia Angelika
7 Eka Setiawati
8 Era Umi Alifah
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani
10 Fajar Khoirul Imam
11 Ferliani Rahmanda
12 Fennisa Riyati
13 Ikmal Muhdasi
14 M . Al Raffi Alfthaf Ghani
15 Muhammad Vendra Pratama
16 Nico Arga Ferdian
17 Raffly Delvin Pratama
18 Safirotul Rauziayah
19 Tri Ajeng Ramahdani
20 Zahra Nur Hafidjah
Jumlah
Persentase
Adapun kriteria pemberian skor untuk setiap indikator kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa seperti pada tabel berikut:
35

Tabel 3 .2
Pedoman Penskoran Pemecahan Masalah Matematika Siswa
No Aspek yang dinilai Skor Keterangan
Tidak menyebutkan apa yang diketahui dan
0 apa yang ditanyakan.
Menyebutkan apa yang diketahui tanpa
1 menyebutkan apa yang ditanyakan atau
1 Memahami masalah sebaliknya
Menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
2
ditanyakan tapi kurang tepat.
Menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
3
ditanyakan secara tepat.
Tidak merencanakan penyelesaian masalah
0
sama sekali
Merencanakan penyelesaian dengan membuat
Merencanakan
1 gambar berdasarkan masalah tetapi gambar
2
penyelesaian kurang tepat
Merencanakan penyelesaian dengan membuat
2 gambar berdasarkan masalah secara tepat
0 Tidak ada jawaban sama sekali
Melaksanakan rencana dengan menuliskan
1 jawaban tetapi jawaban salah atau hanya
sebagian kecil jawaban benar
3 Melaksanakan rencana Melaksanakan rencana dengan menuliskan
2 jawaban setengah atau sebagian besar jawaban
benar
Melaksanakan rencana dengan menuliskan
3
jawaban dengan lengkap dan benar
0 Tidak ada menuliskan kesimpulan
Menjelaskan/memeriksa
Menafsirkan hasil yang diperoleh dengan
kebenaran jawaban yang 1
4 membuat kesimpulan tetapi kurang tepat
diperoleh
Menafsirkan hasil yang diperoleh dengan
2
membuat kesimpulan secara tepat
Ada pun cara perhitungan Presentase adalah sebagai berikut:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘
Persentase = 𝑠𝑘𝑜𝑟 X 100%
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Nilai kemampuan pemecahan masalah yang diperoleh dari perhitungan


kemudian dikualifikasikan sesuai dengan tabel berikut ini :
A : Sangat Baik (80 keatas)
B : Baik (66-79)
C : Cukup Baik (56-65)
D : Kurang (46-55)
E : Sangat Kurang (45 kebawah)
36

2. Lembar Observasi Guru

Tabel. 3.3
Lembar Obser Guru
Terhadap Kegiatan Pembelajaran Melalui Metode Problem Solving
Skor
NO Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3 4 5
I. Kegiatan Awal
 Membuka pembelajaran
 Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran
 Melakukan kegiatan apresiasi
 Memberikan motivasi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai indikator
II. Kegiatan Inti
 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi (tujuan) yang ingin di capai
dengan menggunakan metode Problem Solving
 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
 Menguasai kelas
 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang di rencanakan
 Menguasai materi pelajaran
 Menghasilkan pesan yang menarik
 Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
 Menunjukan sikap terbuka dan respon siswa
 Menumbuhkan keceriaan dan antusias siswa dalam
Belajar
 Memantau proses belajar siswa
 Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas, baik
dan benar
III. Kegiatan Penutup
 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa
 Menutup pembelajaran
Jumlah
Rata-rata
Kriteria Penilaian:
1. 5= Sangat Baik
2. 4= Baik
3. 3= Cukup
37

4. 2= Kurang
5. 1= Sangat Kurang

3. Lembar Observasi Siswa


Tabel. 3. 4
Lembar observasi siswa
Dalam kegiatan pembelajaran dengan metode Problem Solving
No Nama Siswa Jenis Kegiatan Jumlah Kriteria
Skor Penilaian
1 2 3 4
1 Alifia Azizah
2 Annaufal Zain Fardiansyah
3 Dika Prayoga
4 Diky Saputra
5 Deva Nur Rohman
6 Elicia Angelika
7 Eka Setiawati
8 Era Umi Alifah
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani
10 Fajar Khoirul Imam
11 Ferliani Rahmanda
12 Fennisa Riyati
13 Ikmal Muhdasi
14 M . Al Raffi Alfthaf Ghani
15 Muhammad Vendra Pratama
16 Nico Arga Ferdian
17 Raffly Delvin Pratama
18 Safirotul Rauziayah
19 Tri Ajeng Ramahdani
20 Zahra Nur Hafidjah

Jumlah
Presentase
Keterangan:
1. Memperhatikan penjelasan guru
2. Bertanya kepada guru
3. Bekerja sama dengan kelompok
4. Mengerjakan tugas/soal
Kriteria Penskoran Kriteria Penilaian
1. 4=Sangat Baik 1. A=Sangat Baik
2. 3=Baik 2. B=Baik
3. 2=Cukup 3. C=Cukup
4. 1=Kurang 4. D=Kurang
38

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

kuantitatif. Analisis data kuantitatif digunkan untuk mengukur hasil belajar

dengan melihat peningkatan kemampun pemecahan masalah siswa dan hasil

belajar menggunakan tes tertulis. Analisa data dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

1. Menghitung rata-rata

Adapun analisis yang digunakan untuk mengetahui hasil rata-rata

siswa yaitu dengan menggunakan rumus:

𝑋
𝑀𝑥 =
𝑁

Keterangan:
M𝑥 = rata-rata kemampuan pemecahan masalah
∑X = jumlah nilai tes seluruh siswa
N = banyaknya siswa yang mengikuti tes8
Rumus ini digunkan untuk mengukur rata-rata hasil belajar siswa.
2. Menghitung persentase

𝑋
𝑃= × 100
𝑁

Keterangan:
𝑃 =Angka persentase
𝑋 =Jumlahsiswa yang tuntas belajar
𝑁 = Jumlah siswa keseluruhan9
Rumus ini digunakan untuk menghitung presentase ketuntasan

hasil belajar. Sedangkan yang digunakan untuk menghitung persentase

8
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada 2011),
h. 81
9
Ibid, h. 41
39

rata-rata kemampuan pemecahan masalah tiap indikator menggunakan

rumus berikut ini:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘


Persentase tiap indikator = 𝑠𝑘𝑜𝑟 X 100%10
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan

kemampuan pemecahan masalah siswa dalam pembelajaran matematika dari

sikl us ke siklus. Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika

dikatakan meningkat jika hasil belajar siswa mencapai KKM dengan nilai ≥75

mencapai 60% dan persentase rata-rata kemampuan pemecahan masalah

matematika keseluruhan mencapai 60%.

10
Noera Khalidah, “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel Di Kelas Viii Mtsn Cot Gleumpang”, (Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam, 2016),h.66
40

BAB IV

HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Sejarah SD Negeri 2 Bumiharjo

SD Negeri 2 Bumiharjo berdiri pada tahun 1975, yang terletak di

Dusun Bumi Asri desa Bumiharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten

Lampung Timur. Sejak berdirinya SD Negeri 2 Bumiharjo pada tahun

1975 sampai sekarang telah mengalami beberapa pergantian kepala

sekolah hingga kepala sekolah yang sekarang yakni Ibu Dra. Sri Rahayu.

b. Identitas SD Negeri 2 Bumiharjo

1) Nama Sekolah : SDN 2 BUMIHARJO


2) NSS /NPSN : 101120402283/10806334
3) Status : Negeri
4) Tahun Berdiri : 1975
5) Alamat : Dusun Bumi Asri
6) Desa : BUMIHARJO
7) Kecamatan : BATANGHARI
8) Kabupaten /Kota : LAMPUNG TIMUR
9) Propinsi : LAMPUNG
10) Nilai Akreditas : B
11) Jumlah Rombel/Kelas : 10
12) Luas Tanah Seluruhnya : 3.600 𝑚2
13) Luas Bangunan : 1.750 𝑚2
14) Luas kebun/halaman : 1.850m
2

15) Status tanah :


41

c. Data Siswa

Ada pun data siswa SD Negeri 2 Bumiharjo dapat dilihat pada


Tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1

Kelas 2015/2016 2016/2017 2017/2018


JML JML JML
L P JML L P JML L P JML
KLS KLS KLS
I 24 16 40 2 17 14 31 1 14 17 31 1
II 21 19 40 2 24 17 41 2 19 14 33 1
III 12 8 20 1 23 17 40 2 23 17 40 2
IV 23 13 36 1 15 9 24 1 23 17 40 2
V 23 20 43 2 20 15 35 1 15 9 24 1
VI 8 10 18 1 23 21 44 2 20 15 35 2
Jml 111 86 197 9 122 93 215 9 114 89 203 9
Sumber: Dokumentasi Bag.Administrasi Keadaan Siswa SD Negeri 2 Bumiharjo

d. Data Guru

Ada pun keadaan guru SD Negeri 2 Bumiharjo dapat dilihat pada


Tabel 4.2 di bawah ini.
Tabel 4.2
Keadaan Guru SD Negeri 2 Bumiharjo
Mengajar
No Nama / NIP Jabatan Ket
Kelas
1 Dra. SRI RAHAYU 19651116 198703 2 004 Kepala Sekolah -
2 Drs. SUHADI 19611211 198403 1 003 Guru Kelas IIIA
3 SUYANI, S.Pd.SD 19620504 198203 2 004 Guru Kelas VIA
4 DEWI ALINA, A.Ma.Pd. 19581029 197910 2 002 Guru Kelas V
5 SUMRIH WIHANTI,S.Pd. 19590313 198303 2 007 Guru Kelas I
6 KARTINI, A.Ma 19580807 198203 2 010 Guru PAI I-VI
7 SRI HARTINI 19590421 198203 2 010 Guru Kelas II
8 ENDANG PINASTI, S.Pd. 19750715 200312 2 003 Guru Kelas IVB
9 KARSINEM , S.Pd.SD 19640817 198603 2 012 Guru Kelas IVA
10 RUDIHARTOYO, SPd. 19751008 200604 1009 Guru PJOK I-VI
11 ERIKA ANGGRAINI, 19840320 201407 2003 Guru Kelas
VIB
S.Pd.Ing
12. DETI OKTAVIANA, S.Pd. - Guru PJOK IIIB

Sumber: Dokumentasi Bag.Administrasi Keadaan Guru SD Negeri 2 Bumiharjo

e. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

1) Visi Sekolah
42

Unggul dalam IPTEK, Kepribadian, Keterampilan,

berbudaya dan berkarakter bangsa.

Indikator Visi

a) Unggul

Kemampuan peserta didik dalam mengaktualisasikan

potensinya ketika menghadapi berbagai tantangankehidupan

sehari-hari serta mampu meningkatkan kualitas kelulusan yang

mampu bersaing di jenjang pendidikan berikutnya.

b) Bidang Pengetahuan

Kemampuan peserta didik dalam menyerap informasi

akademis berdasarkan kompetensi dasar yang terdapat dalam

standar isi, dan pengembangannya sesuai dengan situasi dan

kondisi serta lingkungan setempat.

c) Tehnologi

Kemampuan peserta didik dalam mengaktualisasikan

dirinya sehingga mampu menguasai tehnologi informasi.

d) Kepribadian

Kemampuan peserta didik dalam bertindak dan berprilaku

yang bersumber pada norma-norma dan aturan yang berlaku di

masyarakat. Sehingga dalam pergaulan dengan siapapun dan

dimanapun dapat beradaptasi dan bertata krama yang dihargai orang


43

lain,serta dapat membedakan hak dan kewajiban dalam kehidupan

sehari hari.

e) Berbudaya

Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai,

moral, norma, dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan

masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan itu

adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan

lingkungan alamnya yang digunakan dalam kehidupan manusia

makhluk sosial.

f) Berkarakter Bangsa

Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang

yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues)

yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang,

berpikir, bersikap, dan bertindak.

2) Misi Sekolah.

Dalam rangka mewujudkan visi di atas, misi yang akan

diemban oleh Sekolah sebagai berikut :

a) Mewujudkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

bermakna

b) Menumbuhkan semangat keunggulan dalam penguasaan IPTEK

kepada seluruh warga sekolah

c) Membiasakan berperilaku baik sesuai dengan norma-norma agama ,

budaya dan karakter bangsa


44

d) Meningkatkan kualitas kelulusan yang mampu bersaing di jenjang

pendidikan berikutnya.

e) Membimbing siswa dan mengembangkan minat dan bakat siswa.

f) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh

warga sekolah

3) Tujuan Sekolah

a) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembelajaran yang

aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan bermakna .

b) Meningkatkan penguasaan IPTEK melalui pemenuhan sarana dan

prasarana serta pembelajaran yang berbasis TIK.

c) Meningkatkan kualitas kelulusan mencapai rata-rata 7,0

d) Meningkatkan sikap dan perilaku seluruh warga sekolah yang

mencerminkan budaya dan karakter bangsa dengan pelaksanaan

kegiatan pengembangan diri dan pembiasaan

e) Meningkatkan keterampilan siswa dalam mengembangkan minat dan


bakatnya melalui kegiatan ekstra kurikuler
45

d. Struktur Organisasi SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur

Ada pun struktur organisasi SD Negeri 2 Bumiharjo Batanghari Lampung Timur dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini:
Gambar 4.1
Struktur Organisasi SDNegeri 2 Bumiharjo

Kepala Sekolah Komite Sekolah

Dra. SRI RAHAYU MAHFUD TF


Unit Perpustakaan Tata Usaha
Dewan Guru

Guru Kelas I Guru Kelas II Guru Kelas III Guru kelasIV A Guru kelasIV B Guru kelas V

SUMRIHWIHANTI,S.Pd. SRI HARTINI Drs. SUHADI KARSINEM ,S.Pd.SD ENDANG PINASTI, S.Pd. DEWI ALINA, A.Ma.Pd

Guru Kelas VI A Guru Kelas VI B

SUYANI, S.Pd.SD ERIKA ANGGRAINI, S.Pd.Ing

Guru PAI Guru PJOK Guru PJOK

KARTINI, A.Ma RUDIHARTOYO, SPd. DETI OKTAVIANA, S.Pd

Penjaga Sekolah

45
46

f. Denah Lokasi SD Negeri 2 Bumiharjo Lampung Timur


Denah lokasi SD Negeri 2 Bumiharjo dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut:
Gambar 4. 2
DENAH SDN 2 BUMIHARJO

RUANG
RUANG KELAS IVA
KELAS III
RUANG
RUANG KELAS IVB
II

RUANG
KELAS IA U
WC
WC
WC MUSHOLA
WC
RUANG KELAS V PARKIR

RUANG RUANG RUANG RUANG


WC WC WC WC KLS VIB KLS VIA KANTOR UKS

RUMAH DINAS RUMAH DINAS RUMAH DINAS


PENJAGA GURU KEPALA SEKOLAH

Sumber: Dokumentasi Bag.Administrasi Denah Lokasi Guru SD Negeri 2 Bumiharjo

46
47

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian


a. Kondisi Awal Sebelum Penelitian
Sebelum melakukan penelitian , peneliti melakukan prasurvei untuk

mengetahui permasalahan yang ada. Pada saat prasurvei peneliti melakukan

wawancara kepada guru kelas dan beberapa siswa serta melakukan pengamatan

saat proses belajar berlangsung. Adapun hasil dari pengamatan tersebut

ditemukan masalah dalam proses pembelajaran matematika, dimana siswa

kurang mampu menguasai materi yang di sampaikan oleh guru, dan dalam

mengerjkan soal/ masalah tidak menggunakan langkah-langkah penyelesaian

masalah, seingga menyebabkan hasil belajar kurang maksimal. hal ini terbukti

dengan hasil Ulangan Semester sebagian siswa kelas IV SD Negeri 2

Bumiharjo yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Ada 11

(55%) siswa tidak tuntas belajar dari 20 siswa, berdasarkan nilai KKM di

tetapkan yaitu 60.

Pada penelitian ini , peneliti menggunakan Jenis penelitian tindakan

kelas (PTK). Penelitian ini dilaksankan dengan berkolaborasi dengan guru kelas

dalam melaksanakan proses pembelajaran dan bekerjasama sebagai observer

dan kolaborator. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika kelas IV SDNegeri 2

Bumiharjo Kecamatan Batanghari. Penelitian ini dilaksankan dalam dua siklus

dan setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dimana setiap pertemuan terdiri

dari 3 jam pelajaran ( 3 X 35 menit).

b. Pelaksanaan Siklus 1

Pembelajaran silkus I sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan yang

berlangsung di siklus I dilakukan dengan cara pemberian soal pre tes sebelum
48

diterapkannya metode pemebelajaran Problem Solving dan setelah dilakukan

pembelajaran dengan metode Problem Solving diberikan soal Post tes.

Pemberian soal pre tes dan post tes bertujuan untuk melihat tingkat

keberhasilan belajar yang telah dilakukan dengan metode Problem Solving.

Tahapan siklus 1 adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

refleksi.

1) Pertemuan pertama

a) Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merencanakan pembelajaran dengan

menggunakan metode Problem Solvig. Persiapan yang dilakukan

diantaranya:

(1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan

metode Problem Solving selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

6.

(2) Mempersiapkan sumber belajar seperti buku pelajaran matematika

SD kelas IV yang relevan.

(3) Mempersiapkan alat evaluasi yang didasarkan pada pembuatann

kisi-kisi soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5.

Banyaknya soal sebanyak 5 soal yag akan diujikan pada awal

pertemuan.

(4) Membuat alat pengumpul data berupa lembar obsevasi kegiatan

pembelajaran (kegiatan guru dan siswa) dan kemampuan

pemecahan masalah siswa, untuk selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 10 dan 11.


49

(5) Membuat dan menyediakan media pembelajaran serta

mempersiapkan tes hasil tindakan.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu 09 Mei 2018

selama Tiga jam pelajaran (3 x 35 menit). Materi pembelajaran yang diberikan

berupa pengertian dan macam-macam sudut.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu guru

membuka pelajaran dengan mengucap salam, guru memeriksa kehadiran siswa

dan mengkondisikan situasi kelas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran,

dilanjutkan guru menyampaikan apersepsi, memberikan motivasi kepada siswa,

dan menyampaikan tujuan pembelajaran, selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 12 foto 1,2 dan 3. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk

membentuk kelompok dan guru membagikan soal pre tes kepada masing-masing

kelompok. Selanjutnya beberapa siswa maju kedepan untuk menyampaikan hasil

kerjanya, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 foto 5. Tahap selanjutnya

guru meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat, kemudian guru menjelaskan

pengertian sudut dan bagian-bagian sudut. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Adapun presentase

rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa tiap indikator terhadap soal pre

test yang diberikan oleh guru kepada siswa dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan

pedoman penskoran kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada Tabel

4.3 di bawah ini.


50

Tabel 4.3
Pedoman Penskoran Pemecahan Masalah Matematika Siswa
NO Aspek yang dinilai Skor Keterangan
Tidak menyebutkan apa yang diketahui dan apa
0
yang ditanyakan.
Menyebutkan apa yang diketahui tanpa
1 menyebutkan apa yang ditanyakan atau
1 Memahami masalah sebaliknya
Menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
2
ditanyakan tapi kurang tepat.
Menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
3
ditanyakan secara tepat.
Tidak merencanakan penyelesaian masalah sama
0
sekali
Merencanakan penyelesaian dengan membuat
2 Merencanakan penyelesaian 1 gambar berdasarkan masalah tetapi gambar
kurang tepat
Merencanakan penyelesaian dengan membuat
2
gambar berdasarkan masalah secara tepat
0 Tidak ada jawaban sama sekali
Melaksanakan rencana dengan menuliskan
3 jawaban tetapi jawaban salah atau hanya sebagian
1
kecil jawaban benar

Melaksanakan rencana Melaksanakan rencana dengan menuliskan


2 jawaban setengah atau sebagian besar jawaban
benar
Melaksanakan rencana dengan menuliskan
3
jawaban dengan lengkap dan benar
0 Tidak ada menuliskan kesimpulan
Menjelaskan/memeriksa Menafsirkan hasil yang diperoleh dengan
4 kebenaran jawaban yang 1
membuat kesimpulan tetapi kurang tepat
diperoleh Menafsirkan hasil yang diperoleh dengan
2
membuat kesimpulan secara tepat

Tabel 4.4
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan metode Problem Solving Siklus I
pertemuan ke I
Indikator
Nama
No 1 2 3 4
1 Alifia Azizah 1 0 0 0
2 Annaufal Zain Fardiansyah 1 0 0 0
3 Dika Prayoga 1 0 1 0
4 Diky Saputra 1 0 1 1
5 Deva Nur Rohman 0 0 0 0
6 Elicia Angelika 0 0 0 1
7 Eka Setiawati 0 0 0 0
51

8 Era Umi Alifah 0 0 0 0


9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 1 0 1 0
10 Fajar Hkoirul Imam 1 0 1 0
11 Ferliani Rahmanda 1 0 1 0
12 Fennisa Riyati 1 0 1 0
13 Ikmal Muhdasi 0 0 1 0
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 1 0 1 1
15 M.Vendra Pratama 1 0 1 1
16 Nico Arga Ferdian 1 0 1 1
17 Raffly Delvin Pratama 0 0 1 0
18 Safirotul Rauziayah 1 0 1 1
19 Tri Ajeng Ramahdani 0 0 1 0
20 Zahra Nur Hafidjah 0 0 1 0
Jumlah 11 5 13 8
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 22
Persentase= X 100% 18% 14% % 20%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Sumber :hasil pengolahan data
Keterangan kriteria Indikator Skor Maksimal
A : Sangat Baik (80 keatas) 1. Menganalisis masalah 3
B : Baik (66-79) 2. Merencanakan strategi 2
C : Cukup Baik (56-65) 3. Melaksanakan rencana 3
D : Kurang (46-55) 4. Membuat kesimpulan 2
E : Sangat Kurang (45 kebawah)

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat diketahui presentase rata-rata tiap indikator pada

siklus I peretemuan ke I , siswa mampu memahami masalah mencapai 18%, merencanakan

penyelesaian mencapai 14%, melaksanakan rencana mencapai 22% dan menjelaskan atau

memeriksa kebenaran jawaban yang di peroleh mencapai 20%. Hal ini terjadi karena masih

banyak siswa yang megerjakan soal langsung pada jawabannya tanpa menuliskan apa yang

diketahui, apa yang ditanya , merencanakan strategi , melaksanakan rencana dan membuat

kesimpulan atau bisa dikatakan bahwa siswa belum memahami soal dan langkah-langkah

pemecahan masalahnya serta belum di terapkanya metode problem solving. Untuk rincian nilai

kemampuan pemecahan masalah tiap indikator yang di peroleh siswa dapat dilihat dalam
52

Lampiran 9. Kemampuan pemecahan masalah pada siklus I pertemuan I mengacu pada hasil

belajar, Hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Belajar


No Nama Nilai Keterangan
1 Alifia Azizah 23 TT
2 Annaufal Zain Fardiansyah 18 TT
3 Dika Prayoga 19 TT
4 Diky Saputra 33 TT
5 Deva Nur Rohman 18 TT
6 Elicia Angelika 9 TT
7 Eka Setiawati 16 TT
8 Era Umi Alifah 14 TT
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 33 TT
10 Fajar Hkoirul Imam 28 TT
11 Ferliani Rahmanda 23 TT
12 Fennisa Riyati 23 TT
13 Ikmal Muhdasi 30 TT
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 33 TT
15 M.Vendra Pratama 28 TT
16 Nico Arga Ferdian 43 TT
17 Raffly Delvin Pratama 30 TT
18 Safirotul Rauziayah 38 TT
19 Tri Ajeng Ramahdani 19 TT
20 Zahra Nur Hafidjah 21 TT
JUMLAH 499
RATA-RATA 25
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
Presentase= 𝑋 100% 0
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠
Sumber :hasil pegolahan data

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa hasil belajar terhadap

soal pre test yang diberikan guru, pada pertemuan pertama belum ada yang

mencapai nilai ≥75 oleh karena itu dapat dikatakan 100% siswa belum tuntas. Hal

ini terjadi karena dalam mengerjakan soal siswa belum memahami sepenuhnya
53

soal sehingga siswa salah mengartikan apa yang ditanya, sehingga berakibat pada

hasil yang mereka kerjakan pun tidak tepat.

c) Tahap penutup

Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran, guru menanyakan

tentang pengertian dan bagian-bagian sudut pada siswa dan siswa menjawab, dan

guru menutup pelajaran dengan mengucap salam.

d) Refleksi

(1) Terdapat beberapa siswa yang tidak mencatat hal-hal yang penting dalam
pembelajaran yang berlangsung.
(2) Belum diterapkannya model pembelajaran oleh guru.

(3) Hasil belajar masih banyak yang belum tuntas.

(4) Beberapa siswa yang belum memahami secara keseluruhan masalah yang

diberikan.

(5) Siswa masih banyak yang mengerjakan soal langsung pada jawaban.

2) Pertemuan Kedua

a) Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merencanakan pembelajaran dengan menggunakan

metode Problem Solving. Persiapan yang dilakukan diantaranya:

(1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan metode

Problem Solving selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.

(2) Mempersiapkan sumber belajar seperti buku pelajaran matematika SD kelas IV

yang relevan.
54

(3) Mempersiapkan alat evaluasi yang didasarkan pada pembuatann kisi-kisi soal

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5. Banyaknya soal, sebanyak 5 soal

yag akan diujikan pada akhir pertemuan.

(4) Membuat alat pengumpul data berupa lembar obsevasi kegiatan pembelajaran

(kegiatan guru dan peserta didik) dan kemampuan pemecahan masalah siswa,

untuk selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 10 dan 11.

(5) Membuat dan menyediakan media pembelajaran serta mempersiapkan tes hasil

tindakan.

b) Pelaksanaan Tindakan

Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 11 Mei 2018

selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi pembelajaran yang diberikan berupa

jenis-jenis dan pengukuran sudut.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu guru

membuka pelajaran dengan mengucap salam, guru memeriksa kehadiran siswa dan

mengkondisikan situasi kelas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 12 foto 6. dilanjutkan guru menyampaikan apersepsi,

memberikan motivasi kepada siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kemudian guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok dan guru meminta

siswa memperhatikan gambar di papan tulis, dan bertanya tentang gambar tersebut

kepada siswa. Selanjutnya guru melakukan permainan sepidol bergoyang( dimana

sepidol bergoyang ketikan musik di putar dan saat musik berhenti yang memegang

sepidol tersebut maju kedepan untuk menyebutkan jenis-jenis sudut dan besar nya).

Tahap selanjutnya guru memberikan penguatan tentang jenis-jenis sudut dan

pengukuran sudut beserta contoh soal.


55

c) Kegiatan penutup

Guru membagikan soal post tes kepada siswa, dan menjelaskan prosedur

penyelesaiannya .Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum dipahami berkaitan dengan soal, kemudian siswa mengerjakan

soal, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 foto 8. setelah selesai siswa

mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru. Guru bersama siswa menyimpulkan

pembelajaran dan guru menutup pelajaran dengan salam. Untuk mengetahui

kemampuan pemecahan masalah siswa terhadap soal post test yang diberikan guru

sebanyak 5 soal dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan pedoman penskoran kemampuan

pemecahan masalah dapat dilihat pada Tabel 4.3 halaman 49, Untuk rincian nilai

kemampuan pemecahan masalah tiap indikator yang di peroleh siswa dapat dilihat

dalam Lampiran 9.

Tabel 4.6
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan
metode Problem Solving Siklus I pertemuan ke 2
Indikator
No Nama
1 2 3 4
1 Alifia Azizah 2 1 3 1
2 Annaufal Zain Fardiansyah 2 1 2 0
3 Dika Prayoga 2 0 2 0
4 Diky Saputra 2 2 2 1
5 Deva Nur Rohman 3 2 3 2
6 Elicia Angelika 3 2 3 1
7 Eka Setiawati 3 2 3 1
8 Era Umi Alifah 2 2 2 1
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 3 2 3 0
10 Fajar Hkoirul Imam 2 2 2 2
11 Ferliani Rahmanda 2 2 2 1
12 Fennisa Riyati 2 1 3 1
13 Ikmal Muhdasi 3 2 2 2
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 3 2 3 2
56

15 M.Vendra Pratama 2 1 2 1
16 Nico Arga Ferdian 3 2 3 1
17 Raffly Delvin Pratama 2 1 2 0
18 Safirotul Rauziayah 3 2 3 1
19 Tri Ajeng Ramahdani 3 1 3 1
20 Zahra Nur Hafidjah 3 2 2 2
Jumlah 50 32 50 21
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘
Persentase= 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
X 100% 83% 80% 83% 53%

Keterangan kriteria Indikator Skor Maksimal


A : Sangat Baik (80 keatas) 1. Menganalisis masalah 3
B : Baik (66-79) 2. Merencanakan strategi 2
C : Cukup Baik (56-65) 3. Melaksanakan rencana 3
D : Kurang (46-55) 4. Membuat kesimpulan 2
E : Sangat Kurang (45 kebawah)

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat diketahui presentase tiap indikator pada siklus I

peretemuan ke 2 , memahami masalah mencapai 83%, merencanakan penyelesaian mencapai

80%, melaksanakan rencana mencapai 83% dan menjelaskan atau memeriksa kebenaran

jawaban yang diperoleh mencapai 53%. Melihat hasil setiap indikator pemecahan masalah

tersebut dapat dikatakan bahwa siswa sudah memahami permasalahan yang mereka hadapi

dan penerapan langkah-langkah pemecahan masalah pun mereka sudah mulai paham, walau

pun dalam menuliskan kesimpulan siswa masih banyak yang tidak menuliskan karena siswa

terkadang jika sudah mendapatkan hasil, mereka anggap sudah benar tanpa mengecek

kembali jawaban mereka. Untuk melihat Hasil belajar dan siswa yang tuntas belajar dapat

dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7 Hasil Belajar


No Nama Nilai Keterangan
1 Alifia Azizah 75 T
2 Annaufal Zain Fardiansyah 75 T
3 Dika Prayoga 70 TT
57

4 Diky Saputra 67 TT
5 Deva Nur Rohman 80 T
6 Elicia Angelika 83 T
7 Eka Setiawati 75 T
8 Era Umi Alifah 60 TT
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 80 T
10 Fajar Hkoirul Imam 85 T
11 Ferliani Rahmanda 75 T
12 Fennisa Riyati 70 TT
13 Ikmal Muhdasi 80 T
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 100 T
15 M.Vendra Pratama 60 TT
16 Nico Arga Ferdian 80 T
17 Raffly Delvin Pratama 60 TT
18 Safirotul Rauziayah 80 T
19 Tri Ajeng Ramahdani 83 T
20 Zahra Nur Hafidjah 70 TT
JUMLAH 1508
RATA-RATA 75
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
Presentase= 𝑋 100% 65%
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠

Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa pada siklus 1 pertemuan

2 nilai rata-rata siswa adalah 75 dan siswa yang tuntas mencapai 60%. Hal ini

terjadi karena dalam proses pembelajaran sudah di terapkan metode problem

solving dan siswa sudah mulai memahami masalah yang mereka hadapi sehingga

dalam mengerjakan soal siswa sudah mampu memahami masalah , merencanakan

strategi, melaksanakan rencana dan menuliskan kesimpulan.

d) Refleksi

(1) Beberapa siswa dalam memahami masalah, merencanakan strategi dan

melaksanakan rencana belum benar dan belum sesuai dengan prosedur


58

(2) Siswa juga belum mampu menjelaskan atau memeriksa kebenaran jawaban

yang di peroleh dari masalah yang diberikan

(3) Terdapat beberapa siswa yang kurang menunjukan sikap antusias dalam

belajar

(4) Beberapa siswa kurang kerja kelompok dalam diskusi.

3) Pengamatan atau Observasi

a) Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Setelah pelaksanaan siklus I berlangsung, guru memberikan tes yaitu

pre test dan post test yang diikuti oleh 20 siswa. Adapaun data dari hasil belajar

pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan Skor kemampuan pemecahan

masalah dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Indikator Nilai Tes


Pretes Posttes
1 Jumlah 499 1508
2 Nilai rata-rata 25 75
3 Nilai tertinggi 43 100
4 Nilai terendah 9 60
5 Tingkat ketuntasan 0% 65%
Sumber: hasil pengolahan data

Tabel 4.8 di atas menunjukan data hasil belajar siswa pada

materi pengertian dan pengukuran sudut. Pada awal pre test siklus I

ketuntasan belajar pada siswa 0%, belum ada siswa yang hasil

belajarnya mencapai nilai ≥75 hal ini terjadi di karenakan masih banyak

siswa yang belum memahami soal dan langkah-langkah penyelesaian

masalah dan pada akhir siklus I diberikan post test dengan ketuntasan

pada siswa mencapai 60%, pada pertemuan ke 2 ini siswa sudah mulai

memahami masalah dan langkah-langkah pemecahan masalahnya karna


59

mulainya di terapkan metode problem solving, walau pun belum semua

indikator kemampuan pemecahan masalah siswa pahami. Hasil belajar

pada siklus I pada materi pengertian dan pengukuran sudut telah

mencapai target 60% tuntas.

Tabel 4.9
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa PadaTes Siklus I
Rata-rata tiap Indikator (%)
Soal
1 2 3 4
Pre test 18 14 21 20
Post test 83 80 83 53
Jumlah 101 94 104 73
Rata-Rata 51 47 52 37
Kriteria D D D E
Sumber: hasil pengolahan data
Keterangan kriteria Indikator
A : Sangat Baik (80 keatas) 1. Menganalisis masalah
B : Baik (66-79) 2. Merencanakan strategi
C : Cukup Baik (56-65) 3. Melaksanakan rencana
D : Kurang (46-55) 4. Membuat kesimpulan
E : Sangat Kurang (45 kebawah)

Gambar 4.3
Rata-rata indikator kemampuan pemecahan masalah pada siklus I
100%
83% 80% 83%
80%
60% 51% 47% 52% 53%
40% 37%
21% Pre Test
18% 20%
20% 14%
Post Test
0%
Rata-rata

Berdasarkan analisis hasil tes siklus I, presentase rata-rata

kemampuan siswa dalam memahami masalah mencapai 51 % dan


60

tergolong dalam kategori “kurang”, persentase rata-rata kemampuan

siswa merencanakan penyelesaian masalah mencapai 47% dan tergolong

dalam kategori “kurang”, persentase kemampuan siswa melaksanakan

rencana mencapai 52% dan tergolong dalam kategori “kurang”,

persentase kemampuan siswa dalam menjelaskan atau memeriksa

kebenaran jawaban yang di peroleh mencapai 37% dan tergolong dalam

kategori “sangat kurang”. Sedangkan persentase rata-rata pemecahan

masalah secara keseluruhan mencapai 47% dan tergolong dalam kategori

“kurang”. Walaupun persentase kemampuan siswa dalam memahami

masalah, dan merencanakan penyelesaian , melaksanakan rencana

tergolong dalam kategori kurang namun, kemampuan menjelaskan atau

memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh masih dalam kategori

“sangat kurang”. Ditunjukkan pada Gambar 4.4 di bawah ini :

Gambar 4.4 hasil kerja siswa pada siklus 1 pertemuan ke 1


61

Berdasarkan Gambar 4.4 di atas terlihat bahwa siswa belum memahami

secara keseluruhan masalah yang diberikan, siswa masih banyak yang

mengerjakan soal langsung pada jawaban terutama pada siklus 1 pertemuan I.

Siklus 1 pertemuan ke II masih ada beberapa siswa dalam memahami soal,

merencanakan penyelesaian dan melaksanakan rencana belum benar dan

belum sesuai dengan prosedur, hal lainnya siswa juga belum mampu

menjelaskan atau memeriksa kebenaran jawaban yang di peroleh dari masalah

yang diberikan, akibatnya siswa belum mampu menyelesaikan masalah secara

keseluruhan. Oleh karena itu, diambil tindakan untuk langkah perbaikan pada

pelaksanaan pembelajaran siklus selanjutnya.

b) Observasi Aktivitas Guru

Kegiatan pengamatan terhadap aktivitas guru juga dilakukan pada setiap

siklus. Fokus pengamatan dikelompokkan menjadi kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti, dan penutup. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada

siklus I disajikan dalam Tabel 4.10 berikut:

Tabel.4.10
Skor Aktivitas Guru
Terhadap Kegiatan Pembelajaran Melalui Metode Problem SolvingSiklus I
Pertemuan Skor
No Aspek Yang Dinilai Rata- Kriteria
1 2 Rata
I. Kegiatan Awal
1 Membuka pembelajaran 4 4 4 BAIK
Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
2 pembelajaran 4 4 4 BAIK
3 Melakukan kegiatan apresiasi 4 4 4 BAIK
4 Memberikan motivasi 3 3 3 CUKUP
Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai
5 indikator 3 4 4 BAIK
II Kegiatan inti
62

Melaksanakan pembelajran sesuai


kompetensi yang ingin di capai dengan
6 Menggunakan metode problem solving 4 4 4 BAIK
7 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4 4 4 BAIK
8 Menguasai kelas 3 3 3 CUKUP
Melaksnakan pembelajaran sesuai dengan
9 alokasi waktu yang di rencanakan 4 4 4 BAIK
10 Menguasai materi pembelajaran 4 4 4 BAIK
11 Menghasilkan pesan yang menarik 3 3 3 CUKUP
12 Melibatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran 4 4 4 BAIK
13 Menunjukan Sikap Terbuka dan Respon Siswa 4 4 4 BAIK
Menunbuhkan Keceriaan dan Antusias Siswa
14 dalam Belajar 2 3 3 CUKUP
15 Memantau proses belajar siswa 4 3 4 BAIK
Menggunakan bahasa lisan yang tertulis
16 Secara jelas, baik dan benar 4 4 4 BAIK
III. Kegiatan penutup
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
17 dengan melibatan siswa 3 2 3 CUKUP
18 Menutup pembelajaran 4 4 4 BAIK
Skor Total 67
Skor Maksimal 90
PRESENTASE = (Jumlah Skor Rata-Rata)/(Skor Maksimal) X
100% 74% BAIK
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Kriteria Penskoran
1. 5=Sangat Baik (80 keatas)
2. 4=Baik (66-79)
3. 3=Cukup (56-65)
4. 2=Kurang (46-55)
5. 1= Sangat Kurang (45 kebawah)

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, menunjukkan presentase skor aktivitas guru yang

diperoleh dalam mengelola pembelajaran termasuk dalam kategori baik. tetapi masih ada

beberapa aspek yang berada pada kategori cukup, yaitu 1) Kemampuan menguasai kelas, 2)

Kemampuan menghasilkan pesan yang menarik. 3) Menunbuhkan Keceriaan dan Antusias

Siswa , 4) Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa. Ini akan

menjadi bahan perbaikan pada pertemuan selanjutnya.


63

4) Refleksi

Dari hasil pengamatan oleh observer terdapat beberapa hal yang ditemukan,

berikut adalah hal-hal yang ditemukan:

(a) Beberapa siswa yang belum memahami secara keseluruhan masalah yang

diberikan

(b) Siswa masih banyak yang mengerjakan soal langsung pada jawaban

(c) Beberapa siswa dalam menganalisis soal, mengambar dan penyelesaian masalah

tidak benar dan tidak sesuai dengan prosedur

(d) Siswa juga belum mampu menuliskan kesimpulan/mengecek kembali dari

masalah yang diberikan

(e) Terdapat beberapa siswa yang kurang menunjukan sikap antusias dalam belajar

(f) Beberapa siswa kurang kerja kelompok dalam diskusi.

c. Pelaksanaan Siklus II

1) Pertemuan pertama

a) Tahap Perencanaan

Sebelum melaksanakan siklus II, peneliti terlebih dahulu juga

mempersiapkan beberapa perangkat yaitu: Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP 3 dan 4), soal tes siklus II, lembaran observasi aktivitas

guru, lembaran observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 8, 10

dan 11. selain itu guru juga menyiapkan bahan bacaan tambahan untuk siswa

dengan penyelesaian contoh soal berdasarkan langkah-langkah pemecahan

masalah.

b) Tahap Tindakan
64

Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin 14 Mei 2018

selama tiga jam pelajaran (3 x 35 menit). Materi pembelajaran yang

diberikan berupa pengukuran sudut pada bangun datar.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu

guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, guru memeriksa

kehadiran siswa dan mengkondisikan situasi kelas untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran, dilanjutkan guru menyampaikan apersepsi, memberikan

motivasi kepada siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian

guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok dan guru membagikan

soal pre test kepada masing-masing kelompok. Selanjutnya beberapa siswa

maju kedepan untuk menyampaikan hasil kerjanya, selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 12 foto 5. Kemampan pemecahan masalah siswa

berdasarkan hasil pre tes dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan pedoman

penskoran kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada Tabel 4.3

halaman 49.

Tabel 4.11
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan
metode Problem Solving Siklus II pertemuan ke 1
Indikator
No Nama
1 2 3 4
1 Alifia Azizah 2 1 2 1
2 Annaufal Zain Fardiansyah 2 1 2 1
3 Dika Prayoga 2 1 2 1
4 Diky Saputra 0 0 0 0
5 Deva Nur Rohman 2 1 2 2
6 Elicia Angelika 1 1 1 1
7 Eka Setiawati 3 1 3 2
8 Era Umi Alifah 3 2 3 2
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 2 2 2 2
65

10 Fajar Hkoirul Imam 2 2 3 2


11 Ferliani Rahmanda 2 2 2 2
12 Fennisa Riyati 2 2 2 1
13 Ikmal Muhdasi 2 1 2 1
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 3 2 3 2
15 M.Vendra Pratama 0 0 0 0
16 Nico Arga Ferdian 2 1 2 2
17 Raffly Delvin Pratama 0 0 0 0
18 Safirotul Rauziayah 2 1 2 1
19 Tri Ajeng Ramahdani 2 1 2 1
20 Zahra Nur Hafidjah 3 1 3 2
Jumlah 37 23 38 26
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 62 58 63 65
Persentase= 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
X 100% % % % %
Keterangan kriteria Indikator Skor Maksimal
A : Sangat Baik (80 keatas) 1. Menganalisis masalah 3
B : Baik (66-79) 2. Merencanakan strategi 2
C : Cukup Baik (56-65) 3. Melaksanakan rencana 3
D : Kurang (46-55) 4. Membuat kesimpulan 2
E : Sangat Kurang (45 kebawah)

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat diketahui presentase rata-rata tiap

indikator pemecahan masalah pada siklus II pertemuan ke 1, siswa mampu memahami

masalah mencapai 62%, merencanakan penyelesaian mencapai 58%, melaksanakan

rencana mencapai 63% dan menejelaskan atau memeriksa kebenaran jawaban yang

diperoleh mencapai 65%. Untuk rincian nilai kemampuan pemecahan masalah dapat

dilihat pada lampiran 9. Kemampuan pemecahan masalah juga mengacu pada hasil

belajar siswa seperti yang terlihat pada Tabel 4.12 di bawah ini:

Tabel 4.12 Hasil belajar

No Nama Nilai Keterangan


1 Alifia Azizah 55 TT
2 Annaufal Zain Fardiansyah 47 TT
3 Dika Prayoga 65 TT
4 Diky Saputra 0 TT
5 Deva Nur Rohman 75 T
66

6 Elicia Angelika 30 TT
7 Eka Setiawati 82 T
8 Era Umi Alifah 85 T
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 75 T
10 Fajar Hkoirul Imam 75 T
11 Ferliani Rahmanda 75 T
12 Fennisa Riyati 65 TT
13 Ikmal Muhdasi 50 TT
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 92 T
15 M.Vendra Pratama 0 TT
16 Nico Arga Ferdian 75 T
17 Raffly Delvin Pratama 0 TT
18 Safirotul Rauziayah 55 TT
19 Tri Ajeng Ramahdani 60 TT
20 Zahra Nur Hafidjah 70 TT
JUMLAH 1131
RATA-RATA 57
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
Presentase= 𝑋 100% 40%
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠
Sumber: hasil pengolahan data

Berdasarkan Tabel 4.12 diatas dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas

belajar pada siklus II pertemuan ke 1 sebanyak 8 siswa dengan presentase 40%.

Setelah siswa mengerjakan soal pre test guru melakukan ice breaking

dengan yel-yel suara kankasd. Tahap selanjutnya guru meluruskan jawaban siswa

yang kurang tepat, selanjutnya guru membagikan jenis-jenis segi empat istimewa

dan siswa mengamatinya, elengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 foto 9.

kemudian guru menjelaskan pengukuran sudut pada bangun datar segi tiga dan

segi empat.

c) tahap penutup
67

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-

hal yang belum dipahami. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran dan

guru menutup pelajaran dengan salam.

d) Refleksi

(1) Masih ada beberapa siswa dalam mengerjakan soal tidak

menggambarkan strategi dan menuliskan kesimpulan

(2) Masih ada beberapa siswa dalam menganalisis masalah dan

melaksanakan strategi belum tepat

(3) Masih ada beberapa siswa yang belum tuntas belajar

2) Pertemuan Kedua

a) Tahap Perencanaan

Sebelum melaksanakan siklus II, peneliti terlebih dahulu juga

mempersiapkan beberapa perangkat yaitu: Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP 3 dan 4), soal tes siklus II, lembaran observasi aktivitas

guru, lembaran observasi aktivitas siswa, selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 8, 10 dan 11.

b) Tahap tindakan

Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 19

Mei 2018 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi pembelajaran

yang diberikan berupa pengukuran sudut pada bangun datar segi tiga dan

segi empat.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu

guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, guru memeriksa


68

kehadiran siswa dan mengkondisikan situasi kelas untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran, dilanjutkan guru bersama siswa menyanyikan lagu indonesia

raya, siswa di minta membaca buku LKS halaman 36, dan guru

menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian guru mengarahkan siswa

untuk membentuk kelompok dan guru membagika kertas karton dan

gunting kepada setip kelompok, siswa diminta untuk melakukan percobaan

sesuai pada buku cetak halaman 145, beberapa siswa maju kedepan untuk

menyampaikan hasil kerjanya, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.

Tahap selanjutnya guru memberikan penguatan tentang pengukuran sudut

pada bangun datar dengan sudut putar, kemudian guru melakukan tes

konsentrasi (peganglah apa yang guru ucapkan) dan ice breaking dengan

suara kankosd untuk menumbuhkan kecerian dan semangat belajar.

Kemudian guru membagikan soal post tes kepada siswa, dan menjelaskan

prosedur penyelesaiannya.

c) Tahap penutup

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum dipahami berkaitan dengan soal. Siswa mengerjakan

soal dan kemudian mengumpulkannya. Guru bersama siswa menyimpulkan

pembelajaran dan guru menutup pelajaran dengan salam. Skor kemampuan

siswa dalam pemecahan masalah terhadap soal post test yang diberikan

guru dapat di lihat dalam Tabel 4.13 dan pedoman penskoran kemampuan

pemecahan masalah dapat dilihat pada Tabel 4.3 halaman 49.

Tabel .4.13
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dengan
69

metode Problem Solving Siklus II pertemuan ke 2


Indikator
No Nama
1 2 3 4
1 Alifia Azizah 3 2 3 1
2 Annaufal Zain Fardiansyah 3 2 3 1
3 Dika Prayoga 3 1 3 0
4 Diky Saputra 3 1 3 2
5 Deva Nur Rohman 3 2 3 2
6 Elicia Angelika 3 2 3 2
7 Eka Setiawati 3 2 2 2
8 Era Umi Alifah 3 1 3 2
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 3 1 3 2
10 Fajar Hkoirul Imam 3 2 3 1
11 Ferliani Rahmanda 0 0 0 0
12 Fennisa Riyati 3 2 2 2
13 Ikmal Muhdasi 3 2 3 2
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 3 2 3 2
15 M.Vendra Pratama 3 1 3 2
16 Nico Arga Ferdian 3 1 3 1
17 Raffly Delvin Pratama 3 2 3 0
18 Safirotul Rauziayah 3 2 3 2
19 Tri Ajeng Ramahdani 3 2 3 2
20 Zahra Nur Hafidjah 3 1 3 1
Jumlah 57 31 55 29
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘
Persentase= 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
X 100% 95% 78% 92% 73%
Keterangan kriteria Indikator Skor Maksimal
A : Sangat Baik (80 keatas) 1. Menganalisis masalah 3
B : Baik (66-79) 2. Merencanakan strategi 2
C : Cukup Baik (56-65) 3. Melaksanakan rencana 3
D : Kurang (46-55) 4. Membuat kesimpulan 2
E : Sangat Kurang (45 kebawah)

Berdasarkan Tabel 4.13 diatas dapat diketahui presentase rata-rata tiap indikator

kemampuan pemecahan masalah pada siklus II pertemuan ke II, siswa dalam memahami

masalah mencapai 95%, merencanakan penyelesaian mencapai 78%, melaksanakan rencana

mencapai 92% dan menejelaskan atau memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh mencapai

73%. Untuk rincian nilai kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada Lampiran 9.
70

Kemampuan pemecahan masalah juga mengacu pada hasil belajar siswa, hasil belajar tersebut

dapat dilihat pada Tabel 4.14 di bawah ini:

Tabel 4.14 Hasil belajar

No Nama Nilai Keterangan


1 Alifia Azizah 78 T
2 Annaufal Zain Fardiansyah 88 T
3 Dika Prayoga 78 T
4 Diky Saputra 78 T
5 Deva Nur Rohman 88 T
6 Elicia Angelika 88 T
7 Eka Setiawati 75 T
8 Era Umi Alifah 75 T
9 Faiz Alyazid Abdul Ghani 88 T
10 Fajar Hkoirul Imam 90 T
11 Ferliani Rahmanda 0 TT
12 Fennisa Riyati 75 T
13 Ikmal Muhdasi 90 T
14 M. Al Raffi Alfthaf Ghani 100 T
15 M.Vendra Pratama 90 T
16 Nico Arga Ferdian 90 T
17 Raffly Delvin Pratama 83 T
18 Safirotul Rauziayah 88 T
19 Tri Ajeng Ramahdani 88 T
20 Zahra Nur Hafidjah 88 T
JUMLAH 1618
RATA-RATA 81
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
Presentase=𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠
𝑋 100% 95%
Sumber: hasil Pengolahan data

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas

belajar pada siklus II pertemuan ke 2 sebanyak 19 siswa dengan presentase

95%. Dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 5%.

d) Refleksi
71

Dari hasil pengamatan oleh observer, pada pertemuan kedua di siklus II

siswa sudah mampu penerapkan langkah-langkah pemecahan masalah

dengan baik dan sesuai prosedur sehingga hasil belajar siswa mampu

memenuhi target yaitu ≥75 dengan presentase 95% siswa tuntas belajar.

3) Pengamatan atau Observasi

a) Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Setelah pelaksanaan siklus II berlangsung, guru memberikan tes siklus

II pada pertemuan pertama diikuti oleh 16 siswa, pertemuan kedua diikuti

oleh 19 siswa. Kemampuan pemecahan masalah juga mengacu pada hasil

belajar. Hasil belajar tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut:

Tabel 4.15
Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Indikator Nilai Tes
Pretes Posttes
1 Jumlah 1131 1618
2 Nilai rata-rata 57 81
3 Nilai tertinggi 92 100
4 Nilai terendah 0 0
5 Tingkat ketuntasan 40% 95%
Sember: hasil pengolahan data

Tabel 4.14 diatas menunjukan data hasil belajar siswa pada materi

pengukuran sudut pada bangun datar. Pada awal pre test siklus II ketuntasan

belajar pada siswa 40%,dan pada akhir siklus II diberikan post test dengan

ketuntasan pada siswa mencapai 95%. Hasil belajar pada siklus II pada

materi pengukuran sudut pada bangun datar telah mencapai target 60% siswa

yang telah tuntas yaitu mencapai 40% pada pertemuan pertama dan 95%

pada pertemuan kedua. Skor kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa dapat dilihat pada Tabel 4.16 di bawah ini:


72

Tabel 4.16
Skor Pencapaian Indikator Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Pada Tes Siklus II

Rata-rata tiap Indikator (%)


Soal
1 2 3 4
Pre test 62 58 63 65
Post test 95 78 92 73
Jumlah 157 136 155 138
Rata-Rata 79 68 78 69
Kategori B B B B
Sumber: Hasil Pengolahan Data

Keterangan kriteria Indikator


A : Sangat Baik (80 keatas) 1. Menganalisis masalah
B : Baik (66-79) 2. Merencanakan strategi
C : Cukup Baik (56-65) 3. Melaksanakan rencana
D : Kurang (46-55) 4. Membuat kesimpulan
E : Sangat Kurang (45 kebawah)

Gambar 4.5

Rata-rata indikator kemampuan pemecahan masalah pada siklus II

100% 95% 92%


79% 78% 78%
80% 73%
62% 68% 63% 65% 69%
60% 58%

40% Pre Test


20% Post Test
0% Rata-rata

Berdasarkan analisis hasil tes siklus II, persentase rata-rata

kemampuan siswa dalam memahami masalah mencapai 79 % dan

tergolong dalam kategori “baik”, persentase rata-rata kemampuan siswa

merencanakan penyelesaian masalah mencapai 68% dan tergolong


73

dalam kategori “baik”, persentase rata-rata kemampuan siswa

melaksanakan rencana mencapai 78% dan tergolong dalam kategori

“baik”, persentase rata-rata kemampuan siswa dalam menejelaskan atau

memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh mencapai 69% dan

tergolong dalam kategori “baik”. Sedangkan persentase rata-rata skor

pemecahan masalah secara keseluruhan mencapai 74% dan tergolong

dalam kategori “Baik”. Walaupun persentase kemampuan siswa dalam

memahami masalah,dan menyelesaikan masalah tergolong dalam

kategori “baik”, kemampuan merencanakan startegi dan kemampuan

menafsirkan solusi/ membuat kesimpulan dalam kategori “baik” namun

masih ada beberapa siswa yang tidak menggambarkan strategi dan masih

ada beberapa siswa yang tidak menuliskan kesimpulan. Ditunjukkan pada

Gambar 4.6 di bawah ini :

Gambar 4.6 hasil kerja siswa pada siklus II pertemuan ke I

Berdasarkan Gambar 4.6 di atas terlihat bahwa ada beberapa

siswa yang belum menuliskan kesimpulan dan tidak menggambarkan

strategi sesuai dengan prosedur terutama pada siklus II pertemuan ke 1


74

hal ini karena siswa tergesa gesa dalam mengerjakan sehingga mereka

lupa untuk menuliskan kesimpulan, namun hal lainnya siswa sudah

mampu mengerjakan sesuai prosedur, dan pada pertemuan kedua siswa

sudah mampu mengerjakan sesuai dengan prosedur yang benar, sehingga

dapat di katakan siswa sudah mampu menyelesaikan masalah secara

keseluruhan. Ditunjukkan pada Gambar 4.7 di bawah ini :

Gambar 4.7 hasil kerja siswa pada siklus II pertemuan ke II

Oleh karena itu tindakan ini dapat dikatakan sudah mengalami

peningkatan, karena hasil belajar sudah mencapai 60% yang mendapat nilai

≥75 dan untuk presentase kemampuan pemecahan masalah sudah mencapai

60% dengan presentase pemecahan masalah keseluruhan 74%.

b) Observasi Aktivitas Guru

Kegiatan pengamatan terhadap aktivitas guru juga dilakukan pada

setiap siklus. Fokus pengamatan dikelompokkan menjadi kegiatan


75

pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Hasil pengamatan terhadap aktivitas

guru pada siklus II disajikan dalam Tabel 4.17 berikut.

Tabel.4.17
Skor aktivitas Guru
Terhadap Kegiatan Pembelajaran Melalui Metode Problem SolvingSiklus II
Pertemuan
Skor
No Aspek Yang Dinilai Kriteria
rata-
1 2 rata
I. Kegiatan Awal
1 Membuka Pembelajaran 4 4 4 BAIK
Mengkondisikan Siswa Agar Siap
2 Mengikuti Pembelajaran 4 4 4 BAIK
3 Melakukan Kegiatan Apresiasi 4 4 4 BAIK
4 Memberikan Motivasi 3 3 3 CUKUP
Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
5 Sesuai Indikator 4 4 4 BAIK
Ii Kegiatan Inti
Melaksanakan Pembelajran Sesuai
Kompetensi Yang Ingin Di Capai Dengan
6 Menggunakan Metode Problem Solving 4 4 4 BAIK
7 Melaksanakan Pembelajaran Secara Runtut 4 4 4 BAIK
8 Menguasai Kelas 4 4 4 BAIK
Melaksnakan Pembelajaran Sesuai
9 Dengan Alokasi Waktu Yang Di Rencanakan 4 4 4 BAIK
10 Menguasai Materi Pembelajaran 4 4 4 BAIK
11 Menghasilkan Pesan Yang Menarik 4 4 4 BAIK
12 Melibatkan Siswa Dalam Proses Pembelajaran 4 4 4 BAIK
13 Menunjukan Sikap Terbuka Dan Respon Siswa 4 3 3,5 BAIK
Menunbuhkan Keceriaan Dan Antusias
14 Siswa Dalam Belajar 4 4 4 BAIK
15 Memantau Proses Belajar Siswa 4 4 4 BAIK
Menggunakan Bahasa Lisan Yang
16 Tertulis Secara Jelas, Baik Dan Benar 4 4 4 BAIK
Iii. Kegiatan Penutup
Melakukan Refleksi Atau Membuat
17 Rangkuman Dengan Melibatan Siswa 3 4 3 CUKUP
18 Menutup Pembelajaran 4 4 4 BAIK
Skor Total 70 70 70 BAIK
Skor Maksimal 90
PRESENTASE = (Jumlah Skor Rata-Rata)/(Skor Maksimal) X100% 78% BAIK
Sumber : Hasil Pengelolahan Data
76

Kriteria Penskoran
1. 5=Sangat Baik (80 keatas)
2. 4=Baik (66-79)
3. 3=Cukup (56-65)
4. 2=Kurang (46-55)
5. 1= Sangat Kurang (45 kebawah)

Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, menunjukkan persentase skor aktivitas guru

yang diperoleh dalam mengelola pembelajaran termasuk dalam kategori baik. tetapi

masih ada beberapa aspek yang berada pada kategori cukup, yaitu 1) memberi

motivasi. 2) Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa.

4) Refleksi

Dari hasil pengamatan oleh observer, pada siklus II sudah tidak diadakan

refleksi karena siswa sudah mampu penerapkan langkah-langkah pemecahan masalah

dengan baik dan sesuai prosedur. Nilai hasil belajar dan kemampuan pemecahan

masalah siswa juga sudah mencapai target yang di tentukan yaitu 60%.

B. Pembahasan

Sebelum dilaksankan pembelajaran matematika dengan menggunkan metode

Problem Solving pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo Kecmatan Batanghari,

siswa merasa kesulitan saat belajar matematika. Pemberian materi juga terlalu cepat

padahal mereka belum memahaminya, namun materi yang diajarkan sudah berganti

dengan materi baru. Dalam mengerjakan soal siswa juga sering langsung tertuju pada

jawaban tanpa menuliskan apa yang diketahui dan apa yang di tanya, tidak

merencanakan strategi, dan tidak menuliskn keimpulan, siswa tanpa sadar sebenarnya

mereka sudah melaksanakan rencana namun terkadang masih ada cara atau langkah-

langkah yang salah, sehingga hasil belajar pun kurang maksimal.


77

Setelah dilaksankan pembelajaran dengan menggunakan metode Problem

Solving dalam pembelajaran membuat siswa lebih antusias dan mampu memahami

permasalahan yang di hadapi dalam mengerjakan soal atau tugas.

1. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh presentase rata-rata pemecahan masalah

matematika siswa dengan metode Problem Solving meningkat. Presentase rata-

ratapemecahan masalah siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Kemampuan pemecahan masalah juga mengacu pada hasil belajar, rata-rata hasil

belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.18, adapun

peningkatan pemecahan masalah siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel

4.19 berikut:

Tabel 4.18
Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II
No Komponen Analisis Siklus I Siklus II Keterengan
1 Tuntas belajar 33% 68% Meningkat
2 Belum tuntas belajar 67% 32% Menurun

Gambar 4.8
Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II
80%
68% 67%
70%
60%
50%
40% 33% 32% Siklus 1
30% Siklus 2
20%
10%
0%
Tuntas Tidak
Tuntas
78

Dari Tabel 4.18 dan Gambar 4.8 di atas diketahui bahwa hasil belajar siswa

yang tuntas pada siklus I sebesar 33% dan yang belum tuntas sebesar 67% Ketidak

tuntasan ini dikarenakan nilai siswa masih di bawah KKM ≥ 75. Kemudian peneliti

melakukan tindakan ke sikllus II.Pada siklus II hasil belajar siswa yang tuntas sebesar

68% dan yang belum tuntas sebesar 32%.

Berdasarkan analisa yang menyebabkan siswa belum tuntas belajar karena

siswa terkadang masih bermain-main dengan teman sehingga kurang fokus dalam

mengerjakan soal. Hasil belajar siswa meningkat setiap siklusnya peningkatan tersebut

terjadi karena guru mampu menyesuaikan antara materi pembelajaran dengan

penggunaan metodeProblem Solving sehingga siswa mudah memahami materi yang

dijelaskan. Guru juga memberikan penguatan guna mengarahkan siswa untuk dapat

mengerjakan soal sesuai prosedur dan fokus dalam pembelajaran.

Tabel 4.19
Skor Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Tes Siklus I dan II

Siklus Rata-
No Indikator Peningkatan
rata
I II

Menganalisis
1 51% 79% 65% 28%
masalah

Merencanakan
2 penyelesaiyan/ 47% 68% 58% 21%
strategi

Melaksanakan
3 52% 78% 65% 26%
rencana
79

Membuat
4 37% 69% 53% 32%
kesimpulan

Rata-rata 47% 74% - -

Untuk lebih jelasnya peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa pada

mata pelajaran matematika kelas IV SD Negei 2 Bumiharjo dapat dilihat pada Gambar

4.9 berikut:

Gambar 4.9
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika
Pada Siklus I dan II
100% 79% 78%
80% 68% 69%
60% 51% 47% 52%
37% 32%
40% 28% 21% 26% siklus I
20%
Siklus II
0%
Peningkatan

Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam pemecahan masalah

matematika setelah diterapkannya metode Problem Solving pada materi pengukuran

sudut mengalami peningkatan. Peningkatan yang ditunjukkan pada gambar di atas dapat

diuraikan sebagai berikut:

a) Kemampuan siswa memahami masalah pada siklus I sebesar 51%, sedangkan pada

siklus II sebesar 79%. Dari hasil siklus I dan siklus II tersebut terdapat peningkatan

sebesar 28%.
80

b) Kemampuan siswa merencanakan penyelesaian masalah pada siklus I sebesar 47%,

sedangkan pada siklus II sebesar 68%. Dari hasil siklus I dan siklus II tersebut

terdapat peningkatan sebesar 21%.

c) Kemampuan siswa melaksanakan rencana pada siklus I sebesar 52%, sedangkan

pada siklus II sebesar 78%. Dari hasil siklus I dan siklus II tersebut terdapat

peningkatan sebesar 26%.

d) Kemampuan siswa menejelaskan atau memeriksa kebenaran jawaban yang

diperoleh pada siklus I sebesar 37%, sedangkan pada siklus II sebesar 69%. Dari

hasil siklus I dan siklus II tersebut terdapat peningkatan sebesar 32%.

Berdasarkan gambar 4.6 dan grambar 4.7 hasil belajar dan pemecahan masalah

di atas dapat diketahui tercapainya ketuntasan belajar siswa mencapai di akhir siklus

dengan nilai 68% dan Secara keseluruhan nilai rata-rata persentase peningkatan

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada siklus I dan II adalah 61%

sehingga dapat disimpuklan bahwa penggunaan metode Problem Solving dapat

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika kelas

IV SD Negeri 2 Bumiharjo.

2. Pengamatan pada guru

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh presentase rata-rata kegiatan guru saat

proses pembelajaranmeningkat. Data yang terkumpul terinci dalam lampiran.

Presentase rata-ratakegiatan guru saat proses pembelajaran berlangsung mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II. Adapun peningkatan pengamata pada guru siklus I

dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.20 dibawah ini:

Tabel 4.20
81

Hasil pengamatan pada Guru


Dalam kegiatan pembelajaran melalui metode problem solving
pada siklus I dan II
Siklus Presentase
I 74%
II 78%
Rata-rata 75%
Peningkatan 4%
Adapun peningkatan kegiatan pembelajaran yang guru lakukan dari siklus
I dan II dapat kita lihat pada Gambar 4.10 di bawah ini
Gambar 4.10
Hasil pengamatan pada Guru
Tehadap kegiatan pembelajaran dengan metode Problem Solving Siklus I dan II
100%
78%
80% 74%

60% Siklus I
Siklus II
40%
Peningkatan
20%
4%
0%

Dari Tabel 4.20 dan Gambar 4.7 di atas diketahui bahwa kegiatan guru saat

proses pembelajaran berlangsung pada siklus I sebesar 74% dan siklu s II 78%. Dengan

demikian kegiatan guru saat proses pembelajaran berlangsung dari siklus ke siklus

mengalami peningkatan sebanyak 4%.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat dikatakan metode pembelajaran sangat

berperan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa,

selain metode pembelajaran hal-hal yang mempengaruhi peningkatan kemampuan

pemecahan masalah matematika siswadi setiap siklusnya adalah aktifitas guru yang

baik, dan aktivitas siswa yang baik.


82

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan yang telah

dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

metode Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

siswa kelas IV SD Negeri 2 Bumiharjo tahun pelajaran 2017/2018. Peningkatan

tersebut di tandai dengan:

1. Presentase rata-rata tiap indikator pada siklus I, kemampuan siswa

menganalisis masalah mencapai 51%, merencanakan strategi

mencapai 47%, melaksanakan rencana mencapai 52% dan

menejelaskan atau memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh

mencapai 37%. Pada siklus II kemampuan siswa dalam menganalisis

masalah mencapai 79%, merencakan penyelesaian mencapai 68%,

melaksanakan rencana mencapai 78% dan menejelaskan atau

memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh mencapai 69%,

Sehingga di dapat presentase rata-rata kemampuan pemecahan

masalah keseluruhan mencapai 61%

2. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 33%, siklus II

sebesar 68% atau mengalami peningkatan sebesar 35 % dan

memenuhi target yang ditetapkan peneliti yakni 60% peserta didik

yang tuntas.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas penulis menyampaikan saran-

saran sebagai berikut:


83

1. Untuk menerapkan kembali prosedurpemecahan masalah siswa SD

Negeri2Bumiharjo menggunakan alternatif metode lain untuk meningkatkan

hasil belajar.

2. Bagi siswa SD Negeri2Bumiharjodiharapkan lebih aktif dalam proses

pembelajaran dapat di capai dengan baik.

3. Untuk sekolah, agar pihak sekolah lebih memberikan lagi motivasikepada

guru kelas dalam penggunaan berbagai metode dalam pembelajaran terutama

dalam mata pelajaran matematika.


84

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. Strategi Pembelajaran.Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

Abidin Mustakhfiri Asror.“ Penggunaan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Matematka Kelas IV SD Negeri 2 Telogorejo Tahun Pelajaran
2016/2017. IAIN Metro 2017.

Ahmad Susanto.Pengembangan Pembelajaran IPS Disekolah Dasar. Jakarta:


Prenadamedia Group, 2014.

Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada,


2011.
Aris Shoimin. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.

BSNP.Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan. Juni 2006.

Daniel Muijs, David Reynolds. Effective Teaching Teori dan Aplikasi.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Endang Setyo Winarni. Sri Harmini. Matematika Untuk PGSD. (Bandung: Pt


Remaja Rosdakarya, 2012.

Gunanto, Dhesy Adhalia. MATEMATIKA Untuk SD/MI Kelas IV Berdasarkan


Kurikulum 2013 Yang Disempurnakan. Jakarta:PT.Gelora Aksara
Pratama,2016.

Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:Pustaka Setia, 2011.

Heruman. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2014.

Hidayah Ansori,Irsanti Aulia.“Penerapan Model Pembelajaran Missouri


Mathematics Project (Mmp) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa Di SMP”.Banjarmasin: EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika,
Volume 3, Nomor 1 / April 2015.

Karso,dkk.Pendidikan Matematika 1,Edisi I. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.


85

Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi


Guru. Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada, 2008.

Muchlisin Riadi. “ Pengertian dan Tahapan Pemecahan Masalah”.


Http://Www.Kajianpustaka.Com di Unduh Pada 16 November 2010.

Nana Sudjana. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009.

Noera Khalidah. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis


Siswa Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas Viii Mtsn Cot
Gleumpang”. Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Darussalam, 2016.

QS Al-Insyirah: 94

Ridwan Abdullah Sani. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Pt. Bumi Aksara, 2014.

Siti Annisah.Pembelajaran Matematika SD/MI. Bandar Lampung: CV.DVIFA,


2015.

Siti Mawaddah, Hana Anisah. “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis


Siswa Pada Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Generatif (Generative Learning) Di SMP”. Banjarmasin:
EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 3/Nomor 2, Oktober
2015.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan.Yogyakarta: PT Bumi Aksara, 2003.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta, 2009.

Suharsimi Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada


Media Group, 2009.

Zuhairi. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2016.
86

LAMPIRAN
Lampiran 1 87

Kisi-kisi pertanyaan saat prasurvey

1. Meminta izin kepada ibu Dra. Sri Rahayau untuk melakukan prasurvey
sealigus penelitian di SD Negeri 2 Bumi harjo
2. Melakukan pengamatan proses pembelajaran kelas IV A
3. Mencari masalah-masalah pembelajaran
4. Wawan cara kepada ibu Karsinem selaku wali kelas
5. Menanyakan tentang sistem penilaian, jadwal pembelajaran, metode dan
media yang biasanya di pakai, bagaimana konsidi anak-anak saat proses
pembelajaran, sudahkan menerapkan langkah-langkah penyelesaian
masalah saat pembelajaran matematika berlangsung dan menanyakan
silabus, serta kurikulum yang di terapkan.
6. Wawancara kepapa deva salah satu siswa kelas IV A, tentang bagai mana
pendapat deva tentang pembelajaran mateatika, bagaimana saat guru
menyampaikan materi, dan media apa saja yang digunakan saat guru
mengajar, dan adakah kesulitan mereka dalam mengerjakan soal
matematika.
88
89
90
91
92
93
Lampiran 6 94

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Siklus 1 Pertemuan ke 1

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 2 BUMIHARJO

Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)

Mata Pelajaran : Matematika

Pembelajaran : 9 (Pengukuran Sudut)

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( 3 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
95

B. Kompetensi Dasar (Kd) & Indikator


Kompetensi Dasar
3.12 Menjelaskan dan menentukan ukuran sudut dalam satuan baku dengan
menggunakan busur derajat.

Indikator :
3.12.1 Menganalisis dan menentukan ukuran sudut pada bangun datar
dalam satuan baku dengan menggunakan busur derajat
3.12.2 Memahami Pengertian dan bagian- bagian Sudut.

C. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu menentukan satuan baku pengukuran sudut
 Siswa mampu menentukan alat pengukur sudut yang sesuai untuk
mengukur berbagai macam bentuk sudut yang berbeda pada bangun
datar
 Setelah menyimak penjelasan guru siswa mampu menjelaskan kembali
pengertian sudut dan bagian- bagian sudut
D. Materi Pembelajaran
Pengertian dan pengukuran sudut
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan :Saintifik
Metode : Problem Solving (Pemecahan Masalah)
F. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
 Gunanto dan Dhesy Adhalia, MATEMATIKA untuk SD/MI Kelas IV
berdasarkan kurikulum 2013 yang disempurnakan, Jakarta: Pt Gelora
Aksara Pratama, 2016).
 Gambar segi empat/bingkai
 Spidol
 Papan tulis
G. Langkah –Langkah Pembelajaran
96

Kegiatan Uraian Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahuluan  Mengucap salam 10 Menit


 Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran
 Mengecek kehadiran peserta didik
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
 Literasi
 Menyampaikan indikator pembelajaran

Inti  Guru mengingatkan kembali tentang bangun datar (....X 35


Menit)
yang telah dipelajari dan mengaitkan dengan materi

yang akan di sampaikan.

 Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

 Guru membagikan soal pre test kepada siswa

 Guru mengamati jalannya kegiatan tersebut

 Guru meminta beberapa siswa untuk maju kedepan

menjawab beberapa soal pre test

 Guru meluruskan jawaban siswa yang belum tepat,

jika ada

 Guru meminta siswa mengamati gambar yang ada di

papan tulis (Gambar segi empat/ bingkai)

 Guru menanyakan kepada siswa tentang gambar

tersebut

 Guru memberikan penguatan tentang pengertin dan


97

bagian bagian sudut serta alat ukurnya

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum di pahami

Penutup  Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang 15 Menit


materi pembelajaran
 Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan
belajar hari ini.
 Siswa memimpin doa di akhir pembelajaran.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap
salam.

H. Penilaian
1. Tes Tertulis
a. Instrumen penilaian
1) Perhatikan gambar dibawah ini! (25)

Hitunglah besar sudut salah satu sisi


piramida tersebut!
2) pengertian sudut dan sebutkan jenis-jenis sudut! (15)
3) Sudut apa saja yang terbentuk pada setiap pertemuan sisi pada segetiga
KLM di bawah ini. Hitunglah besar sudut nya, dan sudut manakah
yang lebih kecil! (20)
98

Perhatikan gambar di bawah ini!

4) Tentukan besar <CBD! (25)


5) Tentukan besar <ABC! (15)

Kunci Jawaban
1.
a. Mengidentifikasi masalah
Diketahui : salah satu sisi piramida berbentuk segi tiga sama sisi.
Ditanya : berapa besar masing-masing sudut pada segi tiga?
b. merencanakan penyelesaian

c. melaksanakan rencanan

jumlah sudut pada segitiga yaitu 1800, segitiga sama sisi besar
setiap sudutnya itu sama. Berlaku rumus

A+B+C =180

x+x+x = 180

3x = 180

X = 180 : 3 = 60
99

d. Kesimpulan, Jadi besar sudut masing-masing pada sisi piramida


diatas adalah 600.
2. Dua garis lurus yang bertemu pada suatu titik akan membentuk sudut.
Jenis sudut ada 4 yaitu sudut lancit, tumpul, lurus dan siku-siku.
3.
a. Mengidentisikasi masalah
Diketahui : besar <K =55 derajat
Besar < L = 90 derajat
Ditanya : jenis sudut yang ada pada gambar?
Berapa besar <M?
Sudut manakah yang lebih kecil?
b. Merencanakan penyelesaian

c. Melaksanakan rencana
 Sudut siku-siku ( 900) dan lancip
 Mencari Besar <M ?
<K + <L + <M = 180
55 + 90 + M = 180
M = 180 – 145
<M = 35
 Sudut yang lebih kecil adalah <M
d. Kesimpulan
Jadi, jenis sudut pada gambar adalah sudut siku-siku dan sudut
lancip, sudut yang paling kecil yaitu <M dengan besar 35 derajat.
4.
a. Menganalisis masalah
Diketahui : Besar <ABC=2a dan <CBD = a
Besar < ABD =1800
Ditanya : Besar <CBD?
b. Merencanakan penyelesaikan
100

c. Melaksanakan rencana
 Mencari nilai <CBD
2a + a = <ABD
3a = 180
a = 180:3
a = 60
d. Kesimpulan
Jadi besar <CBD adalah 60 derajat.
5.
a. Menganalisis masalah
Diketahui : Besar <ABC=2a dan <CBD = 60
Besar < ABD =180
Ditanya : Besar <CBD?
101
102

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Siklus 1 pertemuan ke 2

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 2 BUMIHARJO

Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)

Mata Pelajaran : Matematika

Pembelajaran : 9 (Pengukuran Sudut)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2 Jam Pelajaran)

G. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
103

H. Kompetensi Dasar (Kd) & Indikator


Kompetensi Dasar

3.12 Menjelaskan dan menentukan ukuran sudut dalam satuan baku dengan
menggunakan busur derajat.

Indikator :
3.12.1 Mengidentifikasi cara Membandingkan Besar Sudut
3.12.2 Menganalisis cara Mengukur Sudut dengan Busur Derajat
3.12.3 Menganalisis Menentukan Besar Sudut Putar

I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengetahui jenis-jenis sudut dan besar nya
2. Siswa mampu melakukan pengukuran sudut dengan busur derajat
3. Siswa mampu menentukan besar sudut putar
J. Materi Pembelajaran
Pengertian dan pengukuran sudut
K. Metode Pembelajaran
Pendekatan :Saintifik
Metode : Problem Solving (Pemecahan Masalah)
L. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
 Gunanto dan Dhesy Adhalia, MATEMATIKA untuk SD/MI Kelas IV
berdasarkan kurikulum 2013 yang disempurnakan, Jakarta: Pt Gelora
Aksara Pratama, 2016).
 Gambar yang berkaitan dengan materi
 Kertas karton
 Penggaris dan busur derajat
 Spidol
 Papan tulis
104

I. Langkah –Langkah Pembelajaran

Kegiatan Uraian Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahuluan  Mengucap salam 10 Menit


 Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran
 Mengecek kehadiran peserta didik
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
 Literasi (membaca cerita)
 Menyampaikan indikator atau tujuan pembelajaran

Inti  Guru mengingatkan kembali tentang pengertian dan (....X 35


Menit)
bagian-bagian sudut yang telah dipelajari dan

mengaitkan dengan materi yang akan di sampaikan

 Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

 Guru meminta siswa mengamati gambar yang ada di

papan tulis (Gambar piramida dan bingkai)

 Guru menanyakan kepada siswa tentang gambar

tersebut

 Guru memberikan penguatan tentang pengukuran

sudut dan jenis-jenis sudut

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum di pahami

 Guru memberikan soal post test kepada siswa

 Guru menjelaskan prosedur pemecahan masalah


105

yang benar

 Guru mengamati jalannya kegiatan tersebut

 Guru meminta beberapa siswa maju kedepan untuk

mempersentasikan hasil kerjanya

 Guru memberikan apesiasi kepada siswa yang

berani maju kedepan

Penutup  Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang 15 Menit


materi pembelajaran
 Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan
belajar hari ini.
 Siswa memimpin doa di akhir pembelajaran.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap
salam.

J. Penilaian
1. Tes Tertulis
a. Instrumen Penilaian
a. Perhtikan gambar berikut

Diketahui < EBD adalah 90 derajat <CBD lebih kecil 18 derajat dari <
ABE. Tentukan besar kedua sudut tersebut masing-masing! (25)
b. Perhatikan gambar dibawah ini!
106

jika besar <CBD = 120 tentukan besar sudut <ACB! (15)

c. Tentukan nilai x pada gambar di atas! (20)


d. Tentukan <AOB dan <BOC gambar diatas! (25)
e. Tentukan besar <ABC gambar di bawah ini
(15)

Kunci jawaban
1)
a. Menganalisis soal
Diketahui : <EBD = 900
<ABC = 1800
Besar <CBD lebih kecil 180 dari <ABE
Ditanya : Besar <CBD dan <ABE ?

b. Merencanakan pelaksanaan
107

c. Melaksanakan rencana
 Mencari nilai x
<ABE + <EBD + <CBD = <ABC
<ABE + <EBD + <CBD = 1800
x + 900 + x = 1800
2x = 1800 – 900
x = 900 : 2
x = 450
 Mencari besar <CBD = x-180
<CBD = 45-180
<CBD = 270
 Mencari besar <ABE
<ABE + <EBD + <CBD = <ABC
<ABE + <EBD + <CBD = 1800
<ABE + 900 + 270 = 1800
<ABE + 1170 = 1800
<ABE = 1800- 1170
<ABE = 630
d. Kesimpulan
Jadi, besar sudut CBD adalah 270 dan < ABE adalah 630
2)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : besar <CBD = 1200 dan <ABD adalah 1800
Ditanya : besar <ACB ?
b. Merencanakan penyelesaian

c. Melaksanakan perencanaan
 Mencari besar <ACB
<ABC + <CBD = <ABD
<ABC + 1200 = 1800
<ABC = 1800-1200
<ABC = 600
d. Kesimpulan :
108

Segitiga ABC merupakan segi tiga sama kaki sehingga <ABC =


<ACB, Jadi besar sudut ACB adalah 600

3)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : <AOC adalah siku-siku 900
<AOB = 8x dan <COB = 7x
Ditanya : nilai x dan besar <AOB ?
b. Merencanaka penyelesaian

c. Melaksanakan rencana
 Mencari nilai x
<AOB + <BOC = <AOC
8x + 7x = 900
15x = 900
x = 900 : 15
x = 60
 Mencari besar sudut AOB
<AOB = 8x
<AOB = 8 (60)
<AOB = 480
d. Kesimpulan
Jadi nilai x pada gambar tersebut adalah 6.
4)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : <AOC adalah siku-siku 900
<AOB = 480 dan <COB = 7x
x = 60
Ditanya : besar <AOB dan < BOC?

b. Merencanaka penyelesaian
109

c. Melaksanakan rencana
 Mencari besar sudut AOB
<AOB = 8x
<AOB = 8 (60)
<AOB = 480
 Mencari besar sudut BOC
<BOC = 7x
<BOC = 7 (60)
<BOC = 420
d. Kesimpulan
Jadi besar sudut AOB adalah 480 dan besar sudut BOC adalah 420.
5)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : Besar <ABC=2a dan <CBD = a
Besar < ABD =1800
Ditanya : Besar <CBD?
b. Merencanakan penyelesaikan

c. Melaksanakan rencana
 Mencari nilai a
2a + a = < ABD
3a = 1800
a =1800 : 3
a = 600
110
111
Lampiran 7

Kisi-kisi Soal Pre test dan Post test Siklus II

Mata Pelajaran : Matematika (pembelajaran 9)

Kelas /Semester : IV/Genap

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumahdan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam

karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak

mulia.

No Indikator No Soal Tingkat Aspek


(essay) Kesukaran
Pre Post Md Sd Sl Kg Af Psiko
test test

1. Menggunakan pengukuran sudut 1 , 2 1 C3


dengan busur derajat untuk 
menyelsaikan masalah

2. Menyajikan penyelesaian masalah 3 2, 3  C2


yang berkaitan dengan pengukuran
sudut dengan busur derajat
112

Menggunakan pengukuran sudut


3. 4,5 4, 5  C3
dengan sudut putar
Keterangan.

Tingkat kesukaran Aspek

1. Md = Mudah 1. Kg = Kognitif
2. Sd = Sedang 2. Af = Afektif
3. Sl = Sulit 3. Psiko = Psikomotorik
Lampiran 8 113

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Siklus II Pertemuan I

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 2 BUMIHARJO

Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)

Mata Pelajaran : Matematika

Pembelajaran : 9 (Pengukuran Sudut)

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( 3 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar (Kd) & Indikator


Kompetensi Dasar
4.12 Mengukur sudut pada bangun datar dalam satuan baku dengan
menggunakan busur derajat
114

Indikator :
4.12.1 Menggunakan pengukuran sudut dengan busur derajat untuk
menyelsaikan masalah
4.12.2 Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
pengukuran sudut dengan busur derajat dan sudut putar
4.12.3 Menggunakan pengukuran sudut dengan sudut putar
C. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu melakukan pengukuran pada bangun datar dalam satuan
baku dengan menggunakan busur derajat
 Siswa mampu menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
pengukuran sudut dengan busur derajat dan sudut putar
 Siswa mampu melakukan pengukuran sudut pada bangun datar dengan
sudut putar
D. Materi Pembelajaran
Pengukuran sudut pada bangun datar
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan :Saintifik
Metode : Problem Solving (Pemecahan Masalah)
F. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
 Gunanto dan Dhesy Adhalia, MATEMATIKA untuk SD/MI Kelas IV
berdasarkan kurikulum 2013 yang disempurnakan, Jakarta: Pt Gelora
Aksara Pratama, 2016).
 Gambar segitiga
 Kertas karton
 Penggaris dan busur derajat
 Gunting
 Spidol
 Papan tulis
G. Langkah –Langkah Pembelajaran

Kegiatan Uraian Kegiatan Alokasi


Waktu
115

Pendahuluan  Mengucap salam 10 Menit


 Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran
 Mengecek kehadiran peserta didik
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”
 Literasi
 Menyampaikan indikator atau tujuan pembelajaran

Inti  Guru mengingatkan kembali tentang pengertian dan (....X 35


Menit)
bagian-bagian, alat ukur sudut dan jenis-jenis sudut

yang telah dipelajari dan mengaitkan dengan materi

yang akan di sampaikan

 Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

 Guru membagikan soal pre test kepada siswa

 Guru mengamati jalannya kegiatan tersebut

 Guru bersama siswa melakukan yel-yel kankasd

 Guru membagikan kertas karton kepada kelompok

 Guru meminta siswa membuat segitiga dan

mengunting setiap sudutnya ,kemudian di

gabungkan tanpa cela. (buku cetak halaman 145)

 Perwakilan kelompok maju kedepan untuk

mempersentasikan hasil kerjanya.

 Guru memberikan penguatan tentang pengukuran

sudut pada bangun datar segitiga.

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk


116

bertanya tentang hal-hal yang belum di pahami

Penutup  Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang 15 Menit


materi pembelajaran
 Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan
belajar hari ini.
 Siswa memimpin doa di akhir pembelajaran.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap
salam.

H. Penilaian
1. Tes Tertulis
a. Instrumen Penilaian
1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Berapakah nilai p? (10)

2. Berapakah besar sudut A dan C pada gambar diatas? (20)

3. Tentukan nilai x pada gambar di atas! (20)


4. Tentukan <AOB dan <BOC gambar diatas! (25)
5. Tentukan nilai x gambar di bawah ini! (25)
117

Kunci jawaban
1.
a. Menganalisis masalah
Diketahui : <A =8p, <C =3p, <B = p
Jumlah <▲ =1800
Ditanya : nilai p
b. Merencanakan penyelesaian

c. Melaksanakan rencana
 Mencari nilai p
<A + <B + <C = <▲
8p + p + 3p = 1800
12p = 1800
p = 1800 : 12
p = 150
d. Kesimpulan
Jadi, nilai p pada segitiga tersebut adalah 150
2.
a. Menganalisis masalah
Diketahui : <A =8p, <C =3p, <B = 15
Jumlah <▲ =1800
Ditanya : besar <A dan <C?
b. Merencanakan penyelesaian
118

c. Melaksanakan rencana
 Mencari besar sudut A
<A = 8p
<A = 8 (150)
<A = 1200
 Mencari besar <C
<C = 3p
<C =3 (150)
<C = 450
d. Kesimpulan ,Jadi besar sudut A adalah 1200 dan besar sudut C
adalah 450
3.
a. Menganalisis masalah
Diketahui : <AOC adalah siku-siku 900
<AOB = 8x dan <COB = 7x
Ditanya : nilai x dan besar <AOB ?
b. Merencanaka penyelesaian

c. Melaksanakan rencana
 Mencari nilai x
<AOB + <BOC = <AOC
8x + 7x = 900
15x = 900
x = 900 :15
x = 60
d. Kesimpulan, Jadi nilai x pada gambar tersebut adalah 60.
4.
a. Menganalisis masalah
Diketahui : <AOC adalah siku-siku 900
<AOB = 8x dan <COB = 7x
x = 60
Ditanya : besar <AOB dan < BOC?
119

b. Merencanaka penyelesaian

c. Melaksanakan rencana
 Mencari besar sudut AOB
<AOB = 8x
<AOB = 8 (60)
<AOB = 480
 Mencari besar sudut BOC
<BOC = 7x
<BOC = 7 (60)
<BOC = 420
d. Kesimpulan, Jadi besar sudut AOB adalah 480 dan besar
sudut BOC adalah 420.

5.
a. Menganalisis masalah
Diketahui : <Abc adalah siku-siku 900
Ditanya : nilai x ?
b. Merencanaka penyelesaian
120
121

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Siklus 2 Pertemuan ke II

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 2 BUMIHARJO

Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)

Mata Pelajaran : Matematika

Pembelajaran : 9 (Pengukuran Sudut)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 2 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar (Kd) & Indikator


Kompetensi Dasar
4.12 Mengukur sudut pada bangun datar dalam satuan baku dengan
menggunakan busur derajat
122

Indikator :
4.12.1 Menggunakan pengukuran sudut dengan busur derajat untuk
menyelsaikan masalah
4.12.2 Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
pengukuran sudut dengan busur derajat dan sudut putar
4.12.3 Menggunakan pengukuran sudut dengan sudut putar
C. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu melakukan pengukuran pada bangun datar dalam satuan
baku dengan menggunakan busur derajat
 Siswa mampu menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
pengukuran sudut dengan busur derajat dan sudut putar
 Siswa mampu melakukan pengukuran sudut pada bangun datar dengan
sudut putar
D. Materi Pembelajaran
Pengertian dan pengukuran sudut
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan :Saintifik
Metode : Problem Solving (Pemecahan Masalah)
F. Sumber, Alat dan Media Pembelajaran
 Gunanto dan Dhesy Adhalia, MATEMATIKA untuk SD/MI Kelas IV
berdasarkan kurikulum 2013 yang disempurnakan, Jakarta: Pt Gelora
Aksara Pratama, 2016).
 Spidol
 Papan tulis
G. Langkah –Langkah Pembelajaran

Kegiatan Uraian Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahuluan  Mengucap salam 10 Menit


 Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pembelajaran
 Mengecek kehadiran peserta didik
123

 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya”


 Literasi
 Menyampaikan indikator pembelajaran

Inti  Guru mengingatkan kembali tentang pengukuran (....X 35


sudut pada bangun datar dan mengaitkan dengan Menit)
materi yang akan di sampaikan
 Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
 Guru memberikan contoh soal tentang pengukuran
sudut dengan sudut putar.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum di pahami
 Guru memberikan soal post test kepada setiap
kelompok
 Guru menjelaskan prosedur pemecahan masalah
yang benar
 Guru mengamati jalannya kegiatan tersebut
 Guru meminta beberapa siswa maju kedepan untuk
mempersentasikan hasil kerjanya
 Guru memberikan apresiasi terhadap pekerjaan
siswa

Penutup  Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang 15 Menit


materi pembelajaran
 Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan
belajar hari ini.
 Siswa memimpin doa di akhir pembelajaran.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap
salam.
124

H. Penilaian
1. Tes Tertulis
a. Instrumen Penilaian
a. Perhatikan segitiga dibawah ini, diketahui besar
sudut C adalah 35 drajat, sudut A adalah sudut
siku-siku. Hitunglah sudut lainnya! (15)

b. Sebuah trapesium sama kaki ABCD mempunya


dua sudut tumpul dan dua sudut lancip. Jika
besar salah satu sudut tumpul pada trapesium
tersebut 115 drajat, hitunglah besar sudut
lancipnya! (20)
c. Tentukan nilai x dan y pada gambar di bawah
ini! (25)

d. Sebuah segitiga mempunyai sudut A,B,dan C.


Baesar sudut B sama dengan dua kali sudut A.
Besar sudut C sama dengan tiga kali besar sudut
A. Hitunglah besar setiap sudut segitiga
tersebut! (15)
e. Sebuah bidang berbentuk layang-layang
memiliki dua sudut sayap dengan besar salah
125

satu sudut sayap 120 drajat, diketahui sudut


satu bidang layang-layang tersebut adalah 30
drajat. Hitunglah besar kedua sudut. (25)

Kunci Jawaban
1)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : besar <C =350, <A adalah siku-siku 900
Ditanya : besar sudut <B
b. Merencanakan penyelesaian

c. Melaksanakan rencana
 Mencari besar <B
<A + <B + <C = 1800
900 + <B + 350 = 1800
<B + 1250 = 1800
<B = 1800 - 1250
<B = 550
d. Kesimpulan , jadi besar sudut B pada gambar tersebut adalah 550
2)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : besar salah satu sudut tumpul pada trapesium sama kaki
yaitu 1150
Ditanya : besar sudut lancipnya
b. Merencanakan penyelesaian
126

c. Melaksanakan rencana
 Mencari besar <B dan <C
<A + <B + <C + <D = 3600
1150 + x + x +1150 = 3600
2x + 2300 = 3600
2x = 3600 - 2300
2x = 1300
x = 1300 : 2
x = 650
d. Kesimpulan, karena trapesium ABCD berbebtuk sama kaki maka <B
= <C, jadi besar sudut lancipnya adalah <B = 650 dan <C = 650.
3)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : besar <DEF = 600 , <BCE = x +5y
Ditanya : besar <ABC
b. Merencanakan penyelesaian

c. Melaksanakan rencana
 Mencari nilai x
127

<ABC = <DEF
12x = 600
x = 600 : 12
x = 50
 Mencari nilai y
<ABC + <BCE = 1800
600 + x + 5y = 1800
650 +5y = 1800
5y = 1800 – 650
5y = 1150
y = 1150 : 5
y = 230
d. Kesimpulan, Jadi niai x = 50 dan nilai y = 230
4)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : ▲ ABC dengan besar <A = x, <B =2x dan <C = 3x
Ditanya : Hitunglah besar sudut masing-masing .
b. Merencanakan penyelesaian

c. Melaksanakan rencana
 Mencari nilai x
<A + <B + <C = 1800
x + 2x +3x =1800
6x =1800
x = 1800 : 6
x = 300
 Mencari <B
<B = 2x
128

<B =2 (300)
<B = 600
 Mencari <C
<C = 3x
<C = 3 (300)
<C = 900
d. Kesimpulan , jadi besar sudut pada segitiga adalah <A =300, <B =600,
<C =900
5)
a. Menganalisis masalah
Diketahui : salah satu sayap layang-layang 1200
<C = 300
Ditanya : besar <A dan <B
b. Merencanakan penyelesaian
129
130
131
132
133
134
Lampiran 10
135
136
137

Lampiran 11
138

Lampiran 12

FOTO KEGIATAN

1. Foto saat guru membuka pelajaran

2. Foto saat siswa menyanyikan lagu indonesia raya

3. Foto saat siswa melakukan literasi (membaca)


139

4. Foto saat siswa berdiskusi dengan kelompok

5. Foto saat siswa mempresentasikan hasil kerjanya

6. Saat guru meminta siswa menyiapkan alat tulisnya dan siap mengikuti
pelajaran
140

7. Foto saat siswa maju kedepan mengerjakan soal di papan tulis

8. Foto siswa mengerjakan soal

9. Foto saat siswa mengamati gambar segi empat


141
142
143
144
145
146
147
148

RIWAYAT HIDUP

Siti Isnaini, lahir di Tegal Sari, pada tanggal 01 Juli 1996,


anak pertama dari pasangan Bapak Tusin dan Ibu Semi
Haryanti.

Pendidikan dasar penulis ditempuh di SD Negeri 2 Tegal


Sari dan selesai pada tahun 2008, kemudian melanjutkan
di MTS Darusallam Tanjung Harapan Seputih Banyak, dan selesai pada
tahun 2011. Sedangkan pendidikan Menengah Atas di SMA Negeri 1
Seputih Banyak, dan selesai pada tahun 2014, kemudian melanjutkan
pendidikan di IAIN Metro jurusan PGMI Fakultas Tarbiyah di mulai pada
semester I TA.2014/2015.

Anda mungkin juga menyukai