Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIKUM PERTAMA

A. JUDUL : GERAK LURUS BERATURAN (GLB)


B. Tujuan Percobaan
Mengetahui gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

C. Alat dan Bahan


1. Katrol gantung tunggal.
2. Stop watch.
3. Penggaris.
4. Beban gantung 100gr (2 buah).
5. Statif dan klem.
6. Benang Kasur.
7. Plastisin.
8. Beban tambahan.

D. Landasan Teori
1. Pengertian Gerak
Secara umum, gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti klasik, gerakan
(kinesis), mencakup semua bentuk perubahan dalam kualitas, kuantitas,
posisi, bentuk, dan potensi. Sedangkan secara khusus, gerakan adalah
perubahan lokasi spasial dari benda-benda Yang berhubungan satu
sama lain. Proses (tindakan atau keadaan)
perubahan tempat (Bagus, 2005).

Dengan demikian yang dimaksud gerak adalah perubahan kedudukan atau


tempat suatu benda terhadap titik acuan atau titik asal tertentu. Jadi bila
suatu benda kedudukannya berubah setiap saat terhadap suatu titik acuan
maka benda dikatakan sedang bergerak (Daryanto,
2003).

2. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju tetap
pada lintasan yang lurus (Tim Penerbit, 2009). Syarat yang harus dipenuhi
agar benda bergerak lurus beraturan adalah:
a. Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus b.
Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah

Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang
waktu yang sama pula. Sebagai contoh, sebuah sepeda motor yang sedang
melaju, dalam waktu satu detik dapat menempuh jarak dua meter, maka
pada satu detik berikutnya motor tersebut menempuh jarak dua meter lagi,
begitu seterusnya. Dengan kata lain perbandingan jarak dengan selang
waktu selalu konstan atau tetap. Jadi benda yang bergerak lurus beraturan
mempunyai kecepatan gerak yang besarnya selalu tetap.

E. Prosedur Percobaan
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
a. Rakitlah alat dan bahan.
b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila
M1 turun dan M2 naik.
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi
dengan titik A.
d. Ukur panjang BC.
e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu
yang diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda- beda
(tinggi A tetap, B tetap, C berubah)
g. Catat datanya pada Tabel 1.1.

F. Hasil Pengamatan
1. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Tabel 1.1. Pengamatan GLB


NO Jarak BC s (m) Waktu t (Sec)
1 0,10 0,2
2 0,14 0,28
3 0,18 0,36
4 0,22 0,44
5 0,26 0,52

G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)!
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
3. Buatlah kesimpulannya!

Jawab:

1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertikal dan sumbu horizontal).
Grafik 1.1.
Grafik Gerak Lurus Beraturan (GLB)

2. Kecepatan benda berdasarkan grafik GLB adalah sebagai berikut :


Percobaan 1:
V=
S = 0,1 m= 0,5 m
t 0,2 s s
Percobaan 2:
V=
S = 0,14 m=0,5 m
t 0,28 s s
Percobaan 3:
V=
S = 0,18 m=0,5 m
t 0,36 s s
Percobaan 4:
V=
S = 0,22 m=0,5 m
t 0,44 s s
Percobaan 5:
V=
S = 0,26 m=0,5 m
t 0,52 s s

3. Kesimpulan: Gerak lurus beraturan (GLB) adalah suatu gerak benda yang
lintasannya berupa garis lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang
waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama)

Pembahasan
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dari kelima percobaan
dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang sama
yaitu 0,5 m/s. Hal tersebut membuktikan bahwa gerak lurus beraturan
merupakan gerak benda yang lintasannya berupa garis

lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang sama benda
menempuh jarak yang sama).

Selain itu, terlihat bahwa semakin besar jaraknya, maka semakin besar waktu
yang diperlukan. Kemudian, dapat dilihat bahwa grafik hubungan antara
jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan GLB merupakan grafik linier.

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.

J. Daftar Pustaka

Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Daryanto. 2003. Fisika Tekhik. Jakarta: Bina Adiaksara

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati


Mandiri.

Tim Penerbit. 2009. Pengayaan Praktis Fisika. Jogjakarta: Eksprrees


Praktikum ke dua
A. Judul Percobaan 1: Jenis-Jenis Gelombang
B. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
C. Dasar Teori
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di kelompokkan
berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan arah
rambatnya,gelombang di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang
transversal.Sedangkan medium perambatannya gelombang di bedakan menjadi gelombang
mekanik dan gelombang elektromagnetik.Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat di
bedakan menjadi 5 yaitu dapat di biaskan,dapat di pantulkan,dapat di lenturkan,dapat di
padukan dan dapat di kutubkan.sedangkan karakteristik gelombang dapat di badakan yaitu
periodik,terjadi karena getaran,merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan.
D. Alat dan Bahan
1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m ¢= 0,5cm
3. Benang kasur panjang 3 cm
4. Karet gelang
E. Cara Kerja
1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat salah satu ujung
slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh salah satu teman
atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan
cepat kekiri dan kekanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada slink dan apa
gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah (b). Mengamati arah
getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut
gelombang tranversal.  Kemudian mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat
gelombang tranversal tersebut.
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki yang sedang
dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet gelang tersebut ketika
gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet gelang tersebut? Adakah energy yang
merambat melalui pegas? Dan darimana asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi. Kemudian slinki
diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan menggunakan slinki. Menyebutkan
perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah satu ujungnya
pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang sendiri. Kemudian mengusikan ujung
slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat kebelakang dan kedepan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat
gelombang-gelombang yang terjadi adalah gelombang longitudinal.
g. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal? 

6.       Data Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Slinki tanpa Karet Slinki dengan Karet


Slinki diganti Kabel
Hasil Peengamatan menunjukkan, Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-
gerakkan ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.
F. Pembahasan
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung
yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung
slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang
membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan rambat
gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal demikian
disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah
rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang
diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama
gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui
slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu diberi usikan
diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang
teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya adalah pada kabel listrik tidak
muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak
berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
5. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan
searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.
6. Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal adalah pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.
G. Kesimpulan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah
rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.

H. DaftarPustaka

I. FotodanVidio…
PRAKTIKUM KETIGA
SIFAT CAHAYA

1. Pemantulan Cahaya
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

2) Besar sudut datang ( i ) dan sudut pantul (r) i = r


Tabel 7.1

No i (derajat) r (derajat)
1. 30o 30o
2. 45o 45o
3. 55o 55o
4. 60o 60o
5. 75o 75o
3) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
 Sama / maya / tidak nyata
 Sama besar
 Sama tegak
 Jarak benda ke cermin = jarak bayangan ke cermin (S = S1)
b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermim cembung

2) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


 Maya / tidak nyata
 Sama tegak
 Diperkecil

c. Pemantulan cahaya pada cermin cekung


1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung
 Benda di ruang I
 Benda di ruang II

 Benda di ruang III

 Benda di ruang M

 Benda di ruang F

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung


 Benda di ruang I : Maya, tegak, diperbesar
 Benda di ruang II : Nyata, terbalik, diperbesar
 Benda di ruang III : Nyata, terbalik, sama besar
 Benda di M : Nyata, terbalik, diperkecil
 Benda di F : Tidak terjadi bayangan karena berkas sinar pantul
merupakan sinar sejajar atau bayang berada jauh
tak terhingga.

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1. 5.5 cm 5 cm
2. 5 cm 5 cm
3. 4 cm 5,5 cm
4. 1,5 cm 3 cm
2. Pembiasan Cahaya
a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca

No Sudut datang (i) Sudut bias (r)


1. 30o 19,47o
2. 53o 30o
3. 60o 35,26o
4. 77,1o 40,53o
b. Sifat bayang yang dibentuk oleh lensa cekung
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1

c.

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)


1 20 cm 8 cm
2 15 cm 6 cm
3 10 cm 4 cm
4 5 cm 2 cm

Sifat bayang yang dibentuk lensa cekung Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali)
dan terletak diantara O dan F1
d. Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1
e. Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1

3. Percobaan Difraksi, Interferensi dan Dispersi


 Pembahasan
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya
adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun
yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.

Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut
spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai
warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset
yang penting pada fisika modern. Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika
klasik:

1. Intensitas
2. Frekuensi atau panjang gelombang
3. Polarisasi
4. Fasa

dan sifat optik fisis:

1. Interferensi
2. Difraksi
3. Dispersi
4. Polarisasi

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi
adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat
membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang
sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut.

 Kesimpulan

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi
adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat
membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang
sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik
yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang
fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang
kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.

Jawaban Pertanyaan

1. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning
dan violet atau ungu.
2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar,
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-
cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang sedangkan
Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi
dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase
kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah
penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.
PRAKTIKUM KEEMPAT
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG
1. Lensa Cembung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1. 3 cm 2 cm
2. 2 cm 2 cm
3. 2 cm 3 cm
4. 1 cm 2 cm

2. Cermin Cekung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1. 5,5 cm 5 cm
2. 4,5 cm 5 cm
3. 4 cm 5,5 cm
4. 1,5 cm 3 cm
Jawaban pertanyaan

1. Jarak fokus lensa cembung : 1,5 cm

2. Kekuatan lensa (p)


1
P= f
1 2
=
= 1,5 3

Jarak fokus cermin cekung = 2,5 cm


KEGIATAN PRAKTIKUM 5 (MANDIRI KE 3)

MATA
I. Bintik Buta (1) dan (2)
a. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (1)
Jarak Gambar A Dengan fokus pada tanda positif
No Keterangan
dari mata anda (+) maka tanda bundaran hitam
1. 60 cm Tampak jelas
2. 59 cm Tampak jelas
3. 58 cm Tampak jelas
4. 57 cm Tampak jelas
5. 56 cm Tampak jelas

Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (2)

Dengan fokus pada tanda positif (+) maka :


Jarak gambar A dari
No Garis pendek tampak menyatu
mata anda Garis Pendek
dengan garis panjang
1. 60 cm Tampak jelas
2. 59 cm Tampak jelas
3. 58 cm Tampak jelas
4. 57 cm Tampak jelas
5. 56 cm Tampak jelas

b. Penjelasan :
Pada jarak tertentu, tanda bundaran hitam masih tampak terlihat jelas, akan tetapi
jika tanda bundaran hitam tersebut semakin dijauhkan dengan mata dan tentunya
dengan pengaturan jarak yang benar, maka tanda bundaran hitam tersebut
semakin pudar dan hilang. Hal ini terjadi karena lensa mata kita semakin
memipih.
Untuk melihat bayangan benda tersebut agar terlihat jelas, maka benda tersebut
harus kita dekatkan lagi dengan mata kita. Demikian juga dengan garis pendek,
semakin terlihat jauh, seolah-olah garis pendek tersebut menyatu dengan garis
panjang. Padahal hal itu tidak terjadi.

c. Kesimpulan
Dalam keadaan mata normal, mata kita masih dapat melihat suatu benda
dengan sangat jelas.
d. Menjawab Pertanyaan
1) Karena lensa mata dengan legimen suspensori yang bertumpu pada otot siliari
mengendur (relaksasi) sehingga legimen suspensori menegang (kontraksi)
yang mengakibatkan lensa mata memipih sehingga mata kita tidak jelas
melihat suatu benda pada jarak tertentu.
2) Pada jarak yang cukup jauh Hal itu terjadi karena lensa mata yang bersifat
transparan dan elastis, akan melakukan akomodasi (berubah
kecembungannya). Lensa mata akan berbentuk pipih jika kita melihat objek
yang jaraknya jauh dari mata kita.

II. Iris (pupil) mata


1. Iris (Pupil) Mata pada Manusia
a. Hasil Pengamatan
 Bentuk pupil mata ketika lilin dinyalakan (pupil mengecil)

 Bentuk pupil mata ketika lilin dipadamkan (pupil melebar)

b. Pembahasan
Ketika lilin dinyalakan, bentuk pupil terlihat mengecil (memipih) dan setelah
lilin dipadamkan, pupil menjadi membesar (mencembung)

c. Kesimpulan
Mata kita mempunyai kemampuan untuk berakomodasi, yaitu kemampuan
lensa mata untuk mencembung dan memipih dalam melihat benda pada jarak
tertentu.

d. Menjawab Pertanyaan
1) Ketika lilin dipadamkan, karena apabila lilin dipadamkan otot-otot pada
iris akan berkontraksi dan menyebabkan lubang pupil, melebur sehingga
cahaya yang masuk lebih banyak.
2) Fungsi pupil mata adalah mengatur cahaya yang masuk ke mata

2. Iris (Pupil) Mata pada Kucing


a. Hasil Pengamatan
A. Bentuk pupil mata kucing pada cahaya redup

B. Bentuk pupil mata kucing pada cahaya terang

b. Pembahasan
Pada cahaya redup, bentuk pupil mata kucing terlihat normal dan pada keadaan
gelap akan membesar dan berbentuk bulat, sedangkan pada cahaya terang
(disorot center) bentuknya akan mengecil dan pipih.

c. Kesimpulan
Bentuk pupil mata kucing mempunyai daya akomodasi sama seperti pupil mata
manusia. Hanya bentuk dan kekuatan akomodasinya saja yang berbeda.

d. Menjawab pertanyaan
1. Masih terlihat normal, karena walaupun cahayanya redup. Keadaan
ruangan tidak begitu gelap, sehingga pupil mata kucing masih terlihat
normal.
Bentuk pupil mata kucing ketika disorot dengan senter terlihat mengecil
(memipih). Hal ini dikarenakan cahaya yang masuk ke mata terlalu
banyak, sehingga untuk menguranginya d

Anda mungkin juga menyukai