Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum Kedua Minggu Kelima

Praktikum Pertama
EKOSISTEM DARAT
A. Tujuan:
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
B. Alat dan Bahan           :
1. Seperangkat alat tulis
2. Loup
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
C. Dasar Teori
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsure biotik (hidup)
dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbale balik antara unsure-unsur tersebut membentuk system
ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan structural dari lingkungan. Ekosistem
berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan. Yang termasuk contoh ekosistem bagian darat
misalnya padang rumput, gurun, tundra, hutan hujan tropis, dan savana.
Komponen penyusun ekosistem terdiri dari dua komponen, yakni komponen biotik (makhluk
hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup). Interaksi antara komponen biotik dan abiotik inilah
yang membentuk suatu sistem dalam sebuah ekosistem.
D. Cara kerja                     :
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna
tanah
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah dapat memperkirakan saja
4. Catat semua data
5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat semua makhuk
hidup yang ada di ekosistem
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun yang
hanya singgah.
8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela daun/batang.
9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal
10. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
E. Data Hasil Percobaan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Tanah Kering Sedikit Lembab


2 Udara 32o C
3 Cahaya Tidak Panas
4 Air Tidak Jernih
5 Angin Semilir, Perlahan

Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami

No. Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Pohon Jambu Burung Cacing Tanah


2 Pohon Mangga Belalang Cacing Tanah
3 Rumput Semut Jamur
4 Pisang Ulat
5 Pohon Rambutan Belalang Bakteri

Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Tanah Kering
2 Udara 34o C
3 Cahaya Terang
4 Air Keruh
5 Angin Semilir

Tabel 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No. Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Pohon Mangga Tikus


2 Pohon Palem Ulat
3 Padi Ayam Kampung
4 Pohon Pisang Tikus
5

F. PEMBAHASAN
Hubungan timbale balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi pada alam
seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur tangan
manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.
G. Kesimpulan
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan ekosistem darat
alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada ekosistem darat alami
dalam proses terjadinya tidak ada unsure campur tangan dari makhluk hidup lain yang komponen-
komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.
H. Pertanyaan dan  Jawaban Pertanyaan :
1. Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik lebih banyak ?
mengapa demikian ? jelaskan secara singkat !
Jawaban :
Ekosistem yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah yang banyak adalah kosistem darat
alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah eosistem darat alami. Hal ini
dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai omponen biotic yang banyak dan hewannya
mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.
I. Sumber
Nurdin, I. dkk. (1991). Penuntun Praktikum IPA 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Salim, E. (1989). Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Muatan Sumber Wijaya.
Soemarwoto, O. (1989). Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.

I. Foto/ Vidio Paktikum


………………
Praktikum Kedua
Judul: Pencemaran Lingkungan (Pengaruh Detergen pada Pertumbuhan) (Hal. 2.11)
(5)

Laporan Praktikum Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah (Praktikum
IPA di SD)
LAPORAN PRAKTIKUM
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah

A. TUJUAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merrah

B. DASAR TEORI
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen
lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan air atau udara oleh
kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah, logam berat,
dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Sedangkan deterjen sendiri adalah
pembersih sintetis yang terbuat dari bahan- bahan turunan minyak bumi, yang terdiri dari bahan kimia
yang dapat memberikan dampak negatif.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Neraca analitik 1 buah
2. Tabung reaksi 14 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah
5. Pengaduk 7 buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk label
8. Air/ledeng/air PDAM
9. Bawang merah 14 siung
10. Deterjen serbuk 1 gram.

D. CARA KERJA
1. Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%, pengenceran
12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air ledeng. Lalu simpan
larutan yang telah di beri label.
a. Label 1 : 100%
b. Label 2 : 50%
c. Label 3 : 25%
d. Label 4 : 12,5%
e. Label 5 : 6,25%
f. Label 6 : 3,10%
g. Label kontrol ; air ledeng/PDAM

2. Cara menyediakan larutan


a. Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label 100%
b. Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri label 50%
c. Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25%
d. Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri label 12,50%
e. Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. beri label 6,25%
f. Ambil 500mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri tabel
3,10%
3. Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan diameter lubang
tabung reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit epidermis untuk menghindari bahan kimia
tersisa.Kupas bagian akar primordial berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati
lingkaran primordial tetap tersisa
4. Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh. Tiap
konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi.
5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah hingga
menyentuh larutan deterjen.

6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di atas tabung
kotrol

7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambah hingga
penuh
8. Setelah 72 jam, angkat bawang merah lalu hitung Panjang akarnya. Rata-ratakan panjang akar
yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar yang mencolok tidak anya diabaikan.
Teruskan hasil pengamatan.
9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan.
IG = (rata-rata panjang akar kontrol-rata-rata panjang altar konsentrasi x)/(rata-rata panjang akar
kontrol) x 100%

10. Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.


E. DATA HASIL PENGAMATAN
Dari hasil pengamatan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 2.9
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

No. Konsentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)


1. Kontrol 4 0
2. 3,1% 3 25
3. 6,25% 2 50
4. 12,5% 1 75
5. 25% 0 100
6. 50% 0 100
7. 100% 0 100

Grafik 2.1
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

F. ANALISIS DATA

G. PEMBAHASAN
Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalamkehidupan sehari-hari adalah
deterjen. Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler dan aditif. Dua bahan terpenting dari
pembentuk deterjen yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsungdan
tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya.
Percobaan ini menggunakan tanaman bawang merah karena bawang merupakan salah satu
tanaman yang sangat mudah diamati tahapan mitosisnya karena bisa langsung diamati dengan bantuan
mikroskop dan tahapan pembelahanselnya bisa terlihat jelas. Bagian yang digunakan adalah akar
karena padaakar primordial merupakan meristem yang masih berkembang dengan baik sehingga masih
mudah untuk diamati.

Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa makin tinggi konsentrasideterjen menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawangmerah. Hal ini dapat dilihat dari nilai IG untuk
setiap konsentrasi larutandeterjen:1.100% memiliki IG = 12.50% memiliki IG =13.25% memiliki IG
=14.12.5% memiliki IG = 98,65%5.6.25% memiliki IG = 90,04%6.3.1% memiliki IG = 29,95%

Grafik IG Vs Konsentrasi Deterjen


00.20.40.60.811.20% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Konsentrasi
IG

Gambar 2. Grafik antara IG dengan konsentrasi deterjen

Terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merahdikarenakan adanya surfaktan dan


builders. Adanya surfaktan menyebabkan busa-busa di permukaan air sehingga menurunkan oksigen
terlarut. Dengan demikian akan menyebabkan organisme air kekurangan oksigen dan
dapatmenyebabkan kematian. Builders, salah satu yang paling banyak dimanfaatkan di dalam deterjen
adalah phosphate.
Tetapi dalam jumlah yangterlalu banyak, phosphate dapat menyebabkan pengkayaan unsur
hara(eutrofikasi) dalam air menurun.Pada hasil pengamatan terlihat beberapa akar primordial
tumbuhtidak optimal pada konsentrasi 12,5%. 6,25% dan 3,10%. Hal inidikarenakan kelebihan dalam
penambahan larutan.

Kekurangan dan kelebihan air mengakibatkan tanaman mengalami stress. Perkembangantanaman


bawang merah akan menurun dengan penurunan derajad stress air dan tanaman ini sangat peka
terhadap stress air.Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan
alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk membantu
meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak
dicapai, karena ada dampak negative yang dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative
tersebut dapat disebut dengan pencemaran.

Devinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun
biologi, sehingga menganggu kesehatan, eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta organisme
lainnya.

H. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan yang dapat
diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu deterjen
serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan organisme target maupun non
target. Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat matinya
makhluk hidup tersebut.
I. Jawaban dari Pertanyaan
Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akar bawang merah
adalah 50%
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Praktikum Ketiga
Judul: Uji Makanan (Uji Karbohidrat, Uji Lemak) (Hal. 1.9) (6)
Judul Percobaan : Uji Karbohidrat

A. Tujuan
Menentukan adanya zat pati dalam tumbuhan.

B. Alat dan Bahan


 Pelat tetes  Ketimun
 Pipet tetes  Bengkuang
 Kater  Kacang
 Singkong  Nasi
 Ubi  Apel
 Kentang  Susu
 Wortel  Larutan Yodium
 Pisang

Gambar Bahan Percobaan Uji Karbohidrat


C. Prosedur Percobaan
Isi sepotong singkong dan letakkan di atas pelat tetes, usahakan hancurkan singkong itu atau haluskan.
Teteskan 1 tetes larutan yodium pada singkong tersebut. Amati perubahan warna yang terjadi dan catat
pada tabel pengamatan. Lakukan dengan cara yang sama seperti diatas dengan memakai :
1. Ubi 6. Ketimun
2. Kentang 7. Bengkuang
3. Wortel 8. Kacang
4. Pisang 9. Apel
5. Tomat 10. Nasi
11. Susu
Gambar Kegiatan Praktikum
Uji Karbohidrat

D. Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan Uji Karbohidrat


MAKANAN YANG DI UJI WARNA MULA-MULA WARNA SETELAH DI TAMBAH
LARUTAN YODIUM
APEL PUTIH ORANGE
TEMPE PUTIH ORANGE
TAHU PUTIH ORANGE
WORTEL ORANGE MERAH
MENTIMUN PUTIH ORANGE
TEPUNG TERIGU PUTIH UNGU
TEPUNG TAPIOKA PUTIH UNGU
NASI PUTIH UNGU
KENTANG KUNING UNGU
KACANG TANAH PUTIH UNGU

E. Pembahasan
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa makanan yang mengandung karbohidrat akan berubah
warnanya, meskipun warnanya berbeda-beda tergantung kadar zat pati di dalam makanan tersebut.

F. Kesimpulan
Makanan yang mengandung amillum akan berubah warna, setelah ditetesi lugol (iodium). Tetapi
perubahan tidak sama karena kandungan amilum/pati pada makanan tersebut berbeda.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Tulis rumus Karbohidrat!
Cn (N2O)m
2. Perhatikan makanan nasi, tepung terigu, kentang, gula pasir, dsb. Setelah diberi larutan Iodium
dalam KI/lugol apakah semuanya menunjukan warna biru tua, jika tidak mengapa. Bukankah
semua makanan tergolong Karbohidrat. Jelaskan!
Tidak semua makanan warnanya berubah jadi biru tua atau ungu karena kandungan atau kadar
karbohidrat pada makanan berbeda-beda jadi warna yang ditunjukan setelah diberi larutan Iodium
pun hasilnya berbeda tergantung besarnya kadar zat pati/amilum dalam makanan tersebut.
3. Dari kelompok makanan yang diuji, tulis tiga yang paling banyak karbohidratnya!
1. Nasi
2. Kentang
3. Kacang Tanah
4. Bagaimana terbentuknya karbohidrat?
Terbentuknya karbohidrat itu melalui fotosintesis atau asimilasi zat karbon, suatu proses dimana
zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan
cahaya.
5. Tulis tiga kelompok besar dari karbohidrat?
Monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
6. Tulis tiga kelompok Monosakarida?
Glukosa, fruktosa, galaktosa
7. Tulis tiga kelompok Disakarida?
Sukrosa, laktosa, maltosa
8. Tulis tiga kelompok Polisakarida?
Selulosa, glukogen, amilum
9. Tulis reaksi terbentuknya karbohidrat?
6H2O + 6CO2  C6H12O6 + 6O2
10. Bagaimana simpulan dari hasil percobaan?
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa makanan yang mengandung karbohidrat akan berubah
warnanya, meskipun warnanya berbeda-beda tergantung kadar zat pati di dalam makanan tersebut
Praktikum Keempat ( Mandiri Kedua) 7

Judul Percobaan : Struktur Sistem Pencernaan

A. Tujuan
Dapat mengurutkan bagian bagian dari system pencernaan.

B. Alat dan Bahan


 Gambar sistem pencernaan
 Alat tulis

C. Prosedur Percobaan
 Perhatikan gambara sistem pencernaan
 Urutkan system pencernaan mulai dari mulut
 Tulis bagian bagiannya pada lembar kerja
 Simpukan apa yang dapat diambil dari percobaan ini

Gambar
Sistem Pencernaan

D. Hasil Pengamatan
Bagian Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:
a. Rongga mulut
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Usus besar
e. Usus halus
f. Anus
E. Pembahasan
Sistem pencernaan pada tubuh terjadi secara mekanis (penghancuran makanan dengan bantuan gigi dan
gerakan dinding lambung) dan kimiawi (penghancuran makanan dengan bantuan enzim yang dapat
mengubah makanan menjadi sari makanan) setelah itu terjadi Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan
Kotoran (Proses Penyingkiran).

F. Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia dalam mencerna
makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh tubuh dan
diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang bermanfaat untuk organ dalam dan bagian tubuh
secara keseluruhan.

Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan yang berupa
nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memecah molekul makanan kompleks
menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.

Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam mulut (Injesti), Proses
mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi (Pencernaan mekanik), Proses
mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederehana oleh enzim, asam, ‘bile’ dan air (Pencernaan
Kimiawi). Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran)

Anda mungkin juga menyukai