Anda di halaman 1dari 20

Pekerjaan Jasa Konsultansi

Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

STRATEGI
PENGEMBANGAN DAN
ANALISIS PENENTUAN
LOKASI KAWASAN
INDUSTRI TEMBAKAU

Pada bagian ini akan dijelaskan analisis mengenai analisis strategi


pengembangan kawasan industri tembakau dan penentuan lokasi kawasan
industri tembakau. Analisis strategi pengembangan kawasan industri
tembakau didasarkan pada analisis SWOT, sedangkan analisis penentuan
lokasi kawasan industri didasarkan pada sejumlah kriteria.

5.1 Analisis Strategi Pengembangan

Analisis strategi pengembangan dilakukan dengan mengidentifikasi


kekuatan dan kelemahan yang merupakan faktor internal, serta peluang,
dan tantangan yang merupakan faktor eksternal.

Kekuatan (S)
S1: Proses penanaman dan pengolahan tembakau relatif mudah dilakukan
dan tidak memerlukan infrastruktur yang sifatnya kompleks.
S2: Saat ini usaha perkebunan dan pengolahan tembakau di Kabupaten
Bandung sudah berkembang walaupun masih tradisional.

Kelemahan (W)
W1: Proses produksi masih bersifat tradisional, sehingga hasil produk
olahan belum memenuhi standar yang diharapkan oleh industri
W2: Infrastruktur penunjang masih sangat buruk, terutama fasilitas
pergudangan, transportasi, dan perkreditan
W3: Kelembagaan petani dan pengolah tembakau masih belum memadai.

LAPORAN AKHIR V-1


Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

W4: Proses pemasaran masih dilakukan secara individual dan cenderung


pengumpul yang mendatangi petani.

Kesempatan (O)
O1: Pasar untuk industri pengolahan tembakau masih terbuka luas.
O2:Saat ini Provinsi Jawa Barat masih mengimpor tembakau dari daerah
lain

Ancaman (T)
T1: Meningkatnya kesadaran masyarakat nasional dan dunia terhadap
bahaya merokok

Berdasarkan identifikasi terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan,


dan ancaman yang disebutkan, dirumuskanlah strategi pengembangan
kawasan industri tembakau, terutama terkait dengan pengembangan
kelembagaan.

Strategi Pengembangan Industri Tembakau


S1, S2, O1, O2: Pengembangan kawasan industri tembakau di Kabupaten
Bandung

W1 O1 O2: 1) Pelatihan bagi petani dan pengolah tembakau,


2) Sosialisasi standarisasi pengolahan tembakau agar sesuai
dengan kriteria industri.

W1, O1 O2: Pengembangan infrastruktur pergudangan, transportasi, dan


perkreditan (koperasi)

W3, O1 O2: Pengembangan kelembagaan petani dan pengolah tembakau

W4, O1 O2: Pengembangan kawasan industri tembakau terintegrasi

LAPORAN AKHIR V-2


Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

S1,S2, T1: Diversifikasi produk olahan tembakau (tidak hanya rokok),


melakukan penelitian untuk mendapatkan rokok dengan kadar
nikotin rendah

Berdasarkan rumusan-rumusan diatas dapat disimpulkan beberapa


hal terkait dengan pengembangan industri tembakau, sebagai berikut:
1. Sosialisasi standarisasi pengolahan tembakau sesuai dengan kriteria
industri dan pelatihan bagi petani dan pengolah tembakau untuk
memenuhi standar yang diharapkan
2. Pengembangan kelembagaan petani dan pengolah tembakau dalam
bentuk asosiasi-asosiasi
3. Diversifikasi produk olahan tembakau dan rokok dengan nilai nikotin
rendah
4. Pengembangan infrastruktur pergudangan, transportasi, dan perkreditan
5. Pengembangan kawasan inustri tembakau terintegrasi

Matriks SWOT dari analisis dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut ini.

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)


S1: Proses penanaman dan W1: Proses produksi masih
pengolahan tembakau relatif bersifat tradisional, sehingga
mudah dilakukan dan tidak hasil produk olahan belum
memerlukan infrastruktur yang memenuhi standar yang
sifatnya kompleks. diharapkan oleh industri
S2: Saat ini usaha perkebunan W2: Infrastruktur penunjang
Matriks dan pengolahan tembakau di
Kabupaten Bandung sudah
masih sangat buruk, terutama
fasilitas pergudangan,
berkembang walaupun masih transportasi, dan perkreditan
SWOT tradisional. W3: Kelembagaan petani dan
pengolah tembakau masih
belum memadai
W4: Proses pemasaran masih
dilakukan secara individual dan
cenderung pengumpul yang
mendatangi petani.

Kesempatan (Opportunity) S-O Strategy W-O Strategy


O1: Pasar untuk industri S1, S2, O1, O2: W1 O1 O2: 1) Pelatihan bagi
pengolahan tembakau masih Pengembangan kawasan petani dan pengolah tembakau,
terbuka luas. industri tembakau di Kabupaten 2) Sosialisasi standarisasi
O2:Saat ini Provinsi Jawa Barat Bandung pengolahan tembakau agar

LAPORAN AKHIR V-3


Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

masih mengimpor tembakau sesuai dengan kriteria industri.


dari daerah lain
W1, O1 O2: Pengembangan
infrastruktur pergudangan,
transportasi, dan perkreditan
(koperasi)

W3, O1 O2: Pengembangan


kelembagaan petani dan
pengolah tembakau

W4, O1 O2: Pengembangan


kawasan industri tembakau
terintegrasi

Ancaman (Threat) S-T Strategy W-T Strategy


T1: Meningkatnya kesadaran S1,S2, T1: Diversifikasi produk
masyarakat nasional dan dunia olahan tembakau (tidak hanya
terhadap bahaya merokok rokok), melakukan penelitian
untuk mendapatkan rokok
dengan kadar nikotin rendah

Gambar 5.1 Matriks SWOT Strategi Pengembangan Kawasan


Industri Tembakau di Kabupaten Bandung

5.2 Analisis Lokasi Kawasan Industri Tembakau


5.2.1 Pengembangan Kriteria Dan Skor Industri
5.2.1.1 Kesesuaian Dengan Rencana Tata Ruang

Kesesuaian dengan rencana tata ruang diukur dari adanya alokasi


kawasan industri dalam RTRW Kabupaten Bandung 2007-2027. Apabila di
suatu kecamatan terdapat alokasi lahan untuk lokasi industri, maka
kecamatan tersebut dinyatakan sesuai untuk lokasi industri dalam konteks
kesesuaian dengan rencana tata ruang. Kesesuaian untuk lokasi industri
juga dinilai dari keberadaan industri yang sudah ada. Apabila pada lokasi
yang sesuai dengan RTRW sudah terdapat lokasi industri, maka lokasi
tersebut mendapatkan nilai yang lebih tinggi. Sistem skor untuk penilaian
kesesuaian dengan rencana tata ruang ditunjukkan pada Tabel 5.1 berikut.

LAPORAN AKHIR V-4


Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

Tabel 5.1. Sistem skor untuk penilaian kesesuaian


dengan rencana tata ruang

Kesesuaian dengan Skor


Rencana Tata Ruang
Tidak direncanakan dalam 0
RTRW
Direncanakan dalam RTRW 1
Direncanakan dalam RTRW 2
dan sudah terdapat lokasi
industri

Skor untuk masing-masing kecamatan di Kabupaten Bandung untuk


kriteria kesesuaian dengan rencana tata ruang ditunjukkan pada Tabel 5.2,
Gambar 5.2 dan Gambar 5.3.

Tabel 5.2. Rekapitulasi Sistem Skor untuk Penilaian Kesesuaian


dengan Rencana Tata Ruang

Kesesuaian Dengan Rencana Tata


No Kecamatan Skor
Ruang
1 Ciwidey RTRW 2007-2027 1
2 Rancabali RTRW 2007-2027 1
3 Pasirjambu RTRW 2007-2027 1
4 Cimaung RTRW 2007-2027 1
5 Pangalengan RTRW 2007-2027 1
6 Kertasari RTRW 2007-2027 1
7 Pacet RTRW 2007-2027 1
8 IBUN RTRW 2007-2027 1
9 Paseh RTRW 2007-2027 1
Direncanakan dalam RTRW dan
10 Cikancung 2
sudah terdapat lokasi industry
Direncanakan dalam RTRW dan
11 Cicalengka 2
sudah terdapat lokasi industri
12 Nagreg RTRW 2007-2027 1
Direncanakan dalam RTRW dan
13 Rancaekek 2
sudah terdapat lokasi industri
Direncanakan dalam RTRW dan
14 Majalaya 2
sudah terdapat lokasi industri
Solokan Direncanakan dalam RTRW dan
15 2
Jeruk sudah terdapat lokasi industri
16 Ciparay RTRW 2007-2027 1

LAPORAN AKHIR V-5


Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

Kesesuaian Dengan Rencana Tata


No Kecamatan Skor
Ruang
Direncanakan dalam RTRW dan
17 Bale Endah 2
sudah terdapat lokasi industri
Direncanakan dalam RTRW dan
18 Arjasari 2
sudah terdapat lokasi industri
Direncanakan dalam RTRW dan
19 Banjaran 2
sudah terdapat lokasi industri
20 Cangkuang RTRW 2007-2027 1
Direncanakan dalam RTRW dan
21 Pameungpeuk 2
sudah terdapat lokasi industri
Direncanakan dalam RTRW dan
22 Katapang 2
sudah terdapat lokasi industri
23 Soreang RTRW 2007-2027 1
Direncanakan dalam RTRW dan
24 Margaasih 2
sudah terdapat lokasi industri
Direncanakan dalam RTRW dan
25 Margahayu 2
sudah terdapat lokasi industri
Direncanakan dalam RTRW dan
26 Dayeuhkolot 2
sudah terdapat lokasi industri
Direncanakan dalam RTRW dan
27 Bojongsoang 2
sudah terdapat lokasi industri
Direncanakan dalam RTRW dan
28 Cileunyi 2
sudah terdapat lokasi industri
Tidak direncanakan untuk kawasan
29 Cilengkrang 0
industri
Tidak direncanakan untuk kawasan
30 Cimenyan 0
industri
31 Kutawaringin RTRW 2007-2027 1

Keterangan: 0: tidak direncanakan dalam RTRW, 1: Direncanakan dalam RTRW, 2:


Durencanakan dalam RTRW dan sudah terdapat lokasi industri

Gambar 5.2 Skoring Kesesuaian Dengan Rencana Tata Ruang

LAPORAN AKHIR V-6


Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

Gambar 5.3 Peta Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang

LAPORAN AKHIR V-7


Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

5.2.1.2 Bahan Baku Industri

Kriteria lokasi kawasan industri terkait dengan ketersediaan bahan baku


dijelaskan oleh luasan lahan perkebunan tembakau yang sudah ada pada
saat ini di Kabupaten Bandung. Makin luas lahan di suatu kecamatan,
kawasan tersebut makin berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan
industri. Luas lahan perkebunan tembakau di kecamatan-kecamatan di
Kabupaten Bandung berkisar antara 12 ha di Kecamatan Rancabali hingga
211 ha di Kecamatan Ciparay. Berdasarkan kondisi luas lahan perkebunan
tembakau di Kabupaten Bandung dikembangkan sistem skor sebagaimana
ditunjukkan pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3. Sistem Skor untuk Penilaian Bahan Baku Tembakau

Luas Lahan Perkebunan


Skor
(Ha)
0 0
12-78 1
79-144 2
145-211 3

Skor untuk masing-masing kecamatan di Kabupaten Bandung untuk


kriteria bahan baku tembakau ditunjukkan pada Tabel 5.4, Gambar 5.4 dan
Gambar 5.5.

Tabel 5.4. Rekapitulasi Sistem Skor Untuk Penilaian Luas Lahan


Perkebunan Tembakau
Luas Lahan
No Kecamatan Skor
Perkebunan (Ha)
1 CIWIDEY 20 1
2 RANCABALI 12 1
3 PASIRJAMBU 25 1
4 CIMAUNG 19 1
5 PANGALENGAN 0 0
6 KERTASARI 0 0
7 PACET 139.5 2

LAPORAN AKHIR V-8


Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

Luas Lahan
No Kecamatan Skor
Perkebunan (Ha)
8 IBUN 111 2
9 PASEH 132 2
10 CIKANCUNG 106 2
11 CICALENGKA 137 2
12 NAGREG 135 2
13 RANCAEKEK 0 0
14 MAJALAYA 0 0
15 SOLOKAN JERUK 0 0
16 CIPARAY 211 3
17 BALE ENDAH 25 1
18 ARJASARI 60 1
19 BANJARAN 0 0
20 CANGKUANG 0 0
21 PAMEUNGPEUK 0 0
22 KATAPANG 0 0
23 SOREANG 15 1
24 MARGAASIH 0 0
25 MARGAHAYU 0 0
26 DAYEUHKOLOT 0 0
27 BOJONGSOANG 0 0
28 CILEUNYI 40 1
29 CILENGKRANG 62,5 1
30 CIMENYAN 0 0
31 KUTAWARINGIN 19 1

Keterangan: 0: luas lahan perkebunan tembakau 0 ha, 1: luas lahan perkebunan tembakau
12-78 ha, 2: luas lahan perkebunan tembakau 79-144 ha, 3: luas lahan perkebunan
tembakau 145-211 ha.
Gambar 5.4 Skoring Penilaian Bahan Baku Tembakau

LAPORAN AKHIR V-9


Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

Gambar 5.5. Peta Penilaian Lokasi Bahan Baku

LAPORAN AKHIR V - 10
Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

5.2.1.3 Lokasi Pasar

Lokasi pasar industri hasil tembakau disamping dilakukan untuk


pasar lokal juga diekspor ke wilayah lain, terutama ke Tasikmalaya, Garut,
dan Jawa Tengah. Pengembangan sistem skor yang dilakukan adalah
sebagai berikut: kecamatan-kecamatan yang terletak di bagian timur
Kabupaten Bandung mendapat prioritas untuk dipilih sebagai lokasi industri
karena berdekatan dengan lokasi pasar eksisting. Sistem skor untuk lokasi
pasar dijelaskan pada Tabel 5.5 berikut.

Tabel 5.5. Sistem Skor untuk Penilaian Lokasi Pasar

Lokasi Kecamatan Skor


Selain bagian Timur 0
Kabupaten Bandung
Bagian Timur Kabupaten 1
Bandung

Rekapitulasi hasil penilaian untuk kriteria lokasi pasar pada kecamatan-


kecamatan di Kabupaten Bandung ditunjukkan pada Tabel 5.6. Gambar
5.6. dan Gambar 5.7.

Tabel 5.6. Rekapitulasi Sistem Skor untuk Penilaian Lokasi


Pasar

No Kecamatan Lokasi Skor


1 CIWIDEY Tidak di timur 0
2 RANCABALI Tidak di timur 0
3 PASIRJAMBU Tidak di timur 0
4 CIMAUNG Tidak di timur 0
5 PANGALENGAN Tidak di timur 0
6 KERTASARI Timur 1
7 PACET Timur 1
8 IBUN Timur 1
9 PASEH Timur 1
10 CIKANCUNG Tidak di timur 0
11 CICALENGKA Timur 1

LAPORAN AKHIR V - 11
Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

No Kecamatan Lokasi Skor


12 NAGREG Timur 1
13 RANCAEKEK Tidak di timur 0
14 MAJALAYA Tidak di timur 0
15 SOLOKAN JERUK Tidak di timur 0
16 CIPARAY Tidak di timur 0
17 BALE ENDAH Tidak di timur 0
18 ARJASARI Tidak di timur 0
19 BANJARAN Tidak di timur 0
20 CANGKUANG Tidak di timur 0
21 PAMEUNGPEUK Tidak di timur 0
22 KATAPANG Tidak di timur 0
23 SOREANG Tidak di timur 0
24 MARGAASIH Tidak di timur 0
25 MARGAHAYU Tidak di timur 0
26 DAYEUHKOLOT Tidak di timur 0
27 BOJONGSOANG Tidak di timur 0
28 CILEUNYI Tidak di timur 0
29 CILENGKRANG Tidak di timur 0
30 CIMENYAN Tidak di timur 0
31 KUTAWARINGIN Tidak di timur 0

Keterangan: 0: lokasi selain di timur Kabupaten Bandung, 1: lokasi di timur Kabupaten


Bandung

Gambar 5.6 Skoring Untuk Penilaian Lokasi Pasar

LAPORAN AKHIR V - 12
Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

Gambar 5.7 Peta Penilaian untuk Lokasi Pasar

LAPORAN AKHIR V - 13
Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

5.2.1.4 Infrastruktur Pendukung

Infrastruktur pendukung yang dimaksudkan disini adalah infrastruktur


jaringan jalan. Dalam konteks pengembangan kawasan industri jaringan
jalan yang diperlukan adalah jaringan jalan bebas hambatan. Kesesuaian
untuk lokasi industri untuk kriteria infrastruktur pendukung dinilai dari
kedekatan kecamatan dengan jalan tol. Kecamatan-kecamatan yang
dilewati atau berbatasan langsung dengan jalan tol mendapat prioritas yang
lebih tinggi untuk dipilih sebagai lokasi kawasan industri. Sistem skor untuk
kriteria ketersediaan infrastruktur pendukung dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7. Sistem skor untuk penilaian infrastruktur pendukung

Infrastruktur Pendukung Skor


Tidak dilalui jalan tol 0
Dilalui jalan tol 1

Kecamatan-kecamatan yang dilalui oleh jalan tol adalah Kecamatan


Margaasih, Margahayu, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Cileunyi, Rancaekek,
Cicalengka, dan Nagreg. Skor untuk masing-masing kecamatan untuk
kriteria infrastruktur pendukung ditunjukkan pada Tabel 5.8, Gambar 5.8,
dan Gambar 5.9.

Tabel 5.8. Rekapitulasi Sistem skor untuk penilaian infrastruktur


pendukung

Dilalui/Tidak
No Kecamatan Skor
Dilalui
1 Ciwidey Tidak Dilalui 0
2 Rancabali Tidak Dilalui 0
3 Pasirjambu Tidak Dilalui 0
4 Cimaung Tidak Dilalui 0
5 Pangalengan Tidak Dilalui 0
6 Kertasari Tidak Dilalui 0
7 Pacet Tidak Dilalui 0
8 IBUN Tidak Dilalui 0

LAPORAN AKHIR V - 14
Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

Dilalui/Tidak
No Kecamatan Skor
Dilalui
9 Paseh Tidak Dilalui 0
10 Cikancung Tidak Dilalui 0
11 Cicalengka Dilalui 1
12 Nagreg Dilalui 1
13 Rancaekek Dilalui 1
14 Majalaya Tidak Dilalui 0
15 Solokan Jeruk Tidak Dilalui 0
16 Ciparay Tidak Dilalui 0
17 Bale Endah Tidak Dilalui 0
18 Arjasari Tidak Dilalui 0
19 Banjaran Tidak Dilalui 0
20 Cangkuang Tidak Dilalui 0
21 Pameungpeuk Tidak Dilalui 0
22 Katapang Tidak Dilalui 0
23 Soreang Tidak Dilalui 0
24 Margaasih Dilalui 1
25 Margahayu Dilalui 1
26 Dayeuhkolot Dilalui 1
27 Bojongsoang Dilalui 1
28 Cileunyi Dilalui 1
29 Cilengkrang Tidak Dilalui 0
30 Cimenyan Tidak Dilalui 0
31 Kutawaringin Tidak Dilalui 0

Keterangan: 0: Tidak dilalui jalan tol, 1: dilalui jalan tol


Gambar 5.8 Skoring untuk penilaian infrastruktur pendukung

LAPORAN AKHIR V - 15
Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

Gambar 5.9 Peta Penilaian untuk Infrastruktur Pendukung

LAPORAN AKHIR V - 16
Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

5.1.2 Analisis Overlay

Untuk menilai lokasi yang paling sesuai untuk pengembangan


kawasan industri tembakau di Kabupaten Bandung dilakukan penilaian
komposit untuk masing-masing kecamatan berdaasrkan kriteria dan skor
yang telah dikembangkan, dengan mengasumsikan bahwa bobot skor untuk
masing-masing kriteria adalah sama. Hasil penilaian komposit tersebut
ditunjukkan pada Tabel 5.9, Gambar 5.10, dan Gambar 5.11 berikut.

Tabel 5.9. Rekapitulasi Analisis Overlay


Kesesuaian Lokasi
Lokasi Infrastruktur Total
No Kecamatan Dengan Bahan
Pasar Pendukung Skor
RTRW Baku
1 Ciwidey 1 1 0 0 2
2 Rancabali 1 1 0 0 2
3 Pasirjambu 1 1 0 0 2
4 Cimaung 1 1 0 0 2
5 Pangalengan 1 0 0 0 1
6 Kertasari 1 0 1 0 2
7 Pacet 1 2 1 0 4
8 IBUN 1 2 1 0 4
9 Paseh 1 2 1 0 4
10 Cikancung 2 2 0 0 4
11 Cicalengka 2 2 1 1 6
12 Nagreg 1 2 1 1 5
13 Rancaekek 2 0 0 1 3
14 Majalaya 2 0 0 0 2
15 Solokan Jeruk 2 0 0 0 2
16 Ciparay 1 3 0 0 4
17 Bale Endah 2 1 0 0 3
18 Arjasari 2 1 0 0 3
19 Banjaran 2 0 0 0 2
20 Cangkuang 1 0 0 0 1
21 Pameungpeuk 2 0 0 0 2
22 Katapang 2 0 0 0 2
23 Soreang 1 1 0 0 2
24 Margaasih 2 0 0 1 3

LAPORAN AKHIR V - 17
Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

Kesesuaian Lokasi
Lokasi Infrastruktur Total
No Kecamatan Dengan Bahan
Pasar Pendukung Skor
RTRW Baku
25 Margahayu 2 0 0 1 3
26 Dayeuhkolot 2 0 0 1 3
27 Bojongsoang 2 0 0 1 3
28 Cileunyi 2 1 0 1 4
29 Cilengkrang 0 1 0 0 1
30 Cimenyan 0 0 0 0 0
31 Kutawaringin 1 1 0 0 2

Gambar 5.10 Skoring Hasil Analisis Overlay

Dari tabel di atas terlihat bahwa total skor berkisar antara 0 hingga 6.
Hanya ada satu kecamatan yang mendapatkan skor 6, yaitu Kecamatan
Cicalengka, yang menunjukkan bahwa kecamatan ini merupakan
kecamatan yang paling tepat untuk dikembangkan sebagai lokasi kawasan
industri. Kecamatan yang mendapatkan skor tertinggi berikutnya (Skor 5)
adalah Kecamatan Nagreg, dan yang mendapatkan skor 4 adalah
Kecamatan Pacet, Ibun, Paseh, Cikancung, Ciparay, dan Cileunyi.

LAPORAN AKHIR V - 18
Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

Gambar 5.11. Peta Lokasi Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

LAPORAN AKHIR V - 19
Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Industri Tembakau

LAPORAN AKHIR V - 16

Anda mungkin juga menyukai