“Cara-cara penyampaian materi penyuluhan melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada
anggota masyarakat beserta keluarganya”
Dalam hal ini penyuluh langsung berhadapan muka dengan sasaran Umpannya: obrolan
ditempat umum, dirumah, dibalai desa, di kantor, dalam penyelenggaraan suatu
demonstrasi dan lain-lain.
Dalam hal ini penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran,
tetapi dalam menyampaikan pesannya melalui perantara (media). ex : pelatihan kader.
Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung
dengan sasaran secara perorangan. Digunakan untuk membina perilaku baru, atau
membina seseorang yang mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
b. Wawancara (interview)
2. Metoda dengan pendekatan kelompok
c. Demonstrtasi cara/hasil.
f. Karyawisata.
Dalam hal ini penyuluh menyampaikan pesannya secara langsung maupun tidak langsung
ditujukan kepada masyarakat, sasaran pendidikan bersifat umum, tidak membedakan
umur, jenis kelamin, pendidikan, status sosek. Metode ini tdk dapat diharapkan sampai
terjadi perubahan perilaku, mungkin hanya sampai pada tahap menggugah kesadaran
(awareness) terhadap suatu inovasi. Bentuk dari metode dengan pendekatan masal,
antara lain :
a. Ceramah umum
b. Pidato
c. Simulasi
d. Artikel majalah
e. Film cerita
f. Papan reklame
Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera pendengaran, contohnya :
b. Hubungan telphone
Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran bias melalui pendengaran, penglihatan, diraba,
dicium ataupun dikecap secara sekaligus, contohnya :
a. Demonstrasi
c. Dan lain-lain
Ada 3 model pendidikan kesehatan yang dapat diterapkan langsung dalam kesehatan masyarakat
serta memberikan makna cara-cara praktik dalam proses pendidikan kesehatan, yaitu :
Model PRECEDE
merupakan suatu model pendidikan kesehatan dengan pendekatan diagnosis perilaku. Kelebihan
model ini adalah konsisten melibatkan klien dalam pendekatan problem solving. Model ini
membantu klien mengubah perilakunya yang dimulai dari mengkaji lingkungan klien atau
kelompok tinggal serta mempertimbangkan faktor-faktor perilaku sosial yang mempengaruhinya
dengan menggunakan faktor-faktor internal dan lingkungan kelompok sebagai faktor
predisposisi, terhadap perilaku tertentu atau masalah kesehatan tertentu kemudian menyusun
prioritas dan mengidentifikasi faktor-faktor tertentu yang ada dlam kelompok, untuk
menerapkan tindakan-tindakan kesehatan.
Model ini memberikan penjelasan tentang kemungkinan menerapkan pola hidup sehat untuk
menjadikan perilaku sehat. Ada 2 komponen utama yang dapat menghambat tentang perilaku
hidup sehat, yaitu :
faktor kognitif, meliputi pengertian tentang sehat, pentingnya kesehatan, kapan ia makan yang
sehat, usaha agar tetap sehat, keuntungan bila menerapkan perilaku sehat, dan hambatan untuk
melaksanakan perilaku sehat.
faktor pengubah, yaitu faktor demografi (umur, kelamin, ras, pendidikan, tingkat ekonomi). Ciri –
ciri biologis (berat badan, tinggi badan, kelemahan tubuh). Pengaruh lingkungan antar-manusia
(hidup dalam lingkungan yang menyenangkan, riwayat kesehatan keluarga, interaksi dengan
tenaga kesehatan).