Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat

penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan lainnya salah satunya adalah

Sterilisator Autoclave.

Untuk itulah, dalam dunia kesehatan dan mereka yang berkecimpung dalam

dunia penelitian di laboratorium, sterilisasi menjadi hal yang tak asing. Semua

dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesteril-an baik alat maupun bahan yang

akan dipakai.

Oleh karenanya kondisi maupun fungsi peralatan kesehatan harus baik dan

dapat mendukung pelayanan kesehatan tersebut.

Untuk mencapai kondisi ini perlu adanya pengelolaan peralatan dengan baik

dan terpadu sejak perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, hingga pemeliharaan.

Dengan demikian peralatan kesehatan dan fasilitas pendukungnya akan

berdaya guna secara optimal dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

 Bagaimana tingkat pemahaman tentang alat sterilisator Autoclave

 Mengetahui perbedaan dari macam- maca Autoclave

 Bagaimana cara penggunaan Autoclave

1
1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah dapat mengetahui tentang pemeliharaan

Sterilisator atau Autoclave puskesmas, dimana teknisi dapat mengetahui prosedur

pemeliharaan alat kesehatan di puskesmas.

1.3.1 TujuanUmum

Setiap sesuatu yang ada didunia ini pasti mempunyai tujuan tersendiri tak terkecuali

makalah ini juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai diantaranya adalah untuk

mengetahui tentang Penggunaan dan Pemeliharaan peralatan serta menjamin

kebersihan dan kesterilan baik alat maupun bahan yang akan dipakai dalam proses

penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan kedokteran.

1.3.2 TujuanKhusus

1. Mengetahui Pengertian Autoclave

2. Mengetahui Fungsi Autoclave

3. Mengetahui Prinsip Kerja Autoclave

4. Mengetahui Jenis – jenis  Autoclave

5. Mengetahui Bagian – bagian Autoclave

6. Cara menggunakan Autoclave

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Autoclave

Kata autoclave jika dilihat dari sudut pandang bahasa merupakan serapan dari

bahasa asing. Di Indonesia itu sendiri banyak yang menyebut autoklaf atau

otoklaf. Autoclave terdiri dari 2 kata, yakni :  auto  berasal

dari  bahasa  Yunani  yang berarti diri, dan  clavis  dari  bahasa latin  yang berarti

kunci. Klavis otomatis mungkin bisa diartikan secara sederhana mengunci diri, alat

pengunci diri, atau ruang kedap yang terkunci dan tertutup rapat.  Proses sterilisasi

dengan menggunakan autoclave  dapat dikatakan salah satu yang terbaik karena

menggunakan proses pemanasan dengan suhu yang dibuat secara berkala dalam

satuan waktu tertentu.

Menurut Kutipan Wikipedia tentang pengertian Autoclave adalah ruang

tekanan yang digunakan untuk melakukan proses industri dan ilmiah yang

membutuhkan suhu dan tekanan tinggi dalam kaitannya dengan lingkungan. Autoklaf

digunakan dalam aplikasi medis untuk melakukan sterilisasi dan dalam industri kimia

untuk menyembuhkan pelapis dan karet vulkanisir dan untuk sintesis

hidrotermal. Autoklaf industri digunakan dalam aplikasi industri, terutama dalam

pembuatan komposit.

Autoclave adalah sebuah ruangan dengan tekanan tertentu yang digunakan

untuk melakukan proses industri dan ilmiah yang membutuhkan suhu dan tekanan

tinggi yang berhubungan dengan lingkungan. Alat ini digunakan dalam aplikasi medis

untuk melakukan sterilisasi dan dalam industri kimia untuk cure coating dan

3
vulkanisir karet dan untuk sintesis hidrotermal. Autoclave industri digunakan dalam

berbagai aplikasi industri, terutama dalam pembuatan komposit.

Dari  pengertian autoclave  di atas dapat kita simpulkan,

ternyata autoclave memiliki jenis dan kategori yang berbeda-beda. Pada

perkembangannya saat ini autoklaf digunakan di bidang industri, kedokteran, dan

penelitian.

2.2 Fungsi Autoclave

Fungsi autoclave  dalam bidang kedokteran atau medis tentunya masih dalam

lingkup sterilisasi. Beberapa alat operasi atau tindakan medis yang biasa digunakan

antara lain: gunting bedah, pinset atau pisau bedah. Nah beberapa alat tersebut

termasuk ke dalam kategori alat yang perlu disterilisasi dengan menggunakan

autoclave.

Fungsi Autoclave  secara umum adalah untuk sterilisasi, adapun objek yang

disterilisasi terdapat beberapa jenis, seperti :

 Peralatan medis (kedokteran)

 Peralatan laboratorium (penelitian)

 Media cair dan padat

Sterilisasi menggunakan autoclave  memanfaatkan suhu panas pada air yang diubah

menjadi uap air. Beberapa alat laboratorium memungkinkan proses sterilisasi

menggunakan autoklaf, namun beberapa alat lainnya membutuhkan proses sterilisasi

menggunakan metode yang berbeda, misalnya pembersih ultrasonik.

4
2.3 Prinsip Kerja Autoclave

Prinsip kerja autoclave  praktis sederhana, yakni mengubah energi listrik

menjadi energi panas. Energi panas disalurkan ke udara, udara menjadi mendidih dan

menghasilkan uap air, uap udara berkumpul dan meningkatkan tekanan. Udara

terdorong keluar dan suhu terus meningkat dan dikontrol sesuai kebutuhan. Panas dari

uap air yang mendidih dan tekanan tinggi akan dikontrol pada rentang waktu tertentu

sehingga bisa membunuh mikroba pada suhu 100 hingga 134°C

Jika diambil jenis kasus yang sangat sederhana, autoclave itu seperti panci kukus nasi

di dapur. Digunakan untuk mengukus atau memanaskan nasi. Perbedaannya, pada

panci kukus nasi menggunakan api sebagai energi panas, sedangkan

pada autoclave  laboratorium menggunakan energi listrik. Beberapa jenis autoclave

yang sudah cukup usang mungkin saja masih menggunakan media kompor sebagai

pemanas.

Dalam antara autoclave  dan sterilisasi beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti :

 Suhu  atau temperatur memiliki satuan derajat celcius atau fahrenheit

 Tekanan  tekanan ATAU memiliki satuan bar

 lama waktu  memiliki sterilisasi satuan waktu menit

 lama waktu  memiliki satuan waktu menit

Beberapa jenis autoclave laboratorium saat ini sudah tidak lagi manual, melainkan

otomatis. Otomatis disini mengacu pada proses cycle yang sesuai dengan kebutuhan

pengguna.

Berikut adalah beberapa gambar tentang cycle autoclave  yang berbeda-beda.

5
6
7
8
9
10
Dari beberapa gambaran ilustrasi tentang siklus sterilisasi di atas, bisa memahami prinsip-

prinsip kerja autoklaf secara umum.

2.4 Jenis – jenis Autoclave

2.4.1 autoclave  terbagi menjadi 2 jenis, yakni :

 Panci

 lemari

11
Autoclave Berbentuk Panci

Berikut jenis autoclave yang berbentuk seperti panci, seperti pada umumnya panci

presto,  jenis autoclave ini memiliki bentuk seperti tabung yang cukup memanjang ke

atas. Volume dari autoclave jenis ini dipengaruhi oleh diameter dan tinggi autoclave

itu sendiri. Beberapa jenis panci autoclave ini masih menggunakan media kompor

untuk pemanasan, namun ada juga yang menggunakan media pemanas listrik untuk

pemanasan. Biasanya juga masih memiliki tombol pengatur suhu dan waktu yang

analog.

Autoclave Berbentuk Lemari

12
Adalah bentuk autoclave  yang sudah cukup modern, biasanya memiliki bukaan

depan atau atas, yang artinya media atau objek yang akan disterilisasi akan disterilkan

dengan mudah melalui pintu depan maupun atas. sebagian besar sudah menggunakan

energi listrik untuk operasional pemanasan udara. Tersedia dengan ukuran yang

bermacam-macam. Jika anda memiliki jenis benchtop autoclave, peruntukannya bisa

ditempatkan di atas meja laboratorium.

Jika dilihat dari sudut pandang cara penggunaan autoclave, dibagi menjadi dua, yakni:

 Analog

 Digital

Analog Autoklaf

13
Jenis autoclave ini biasanya menggunakan potensio meter putar untuk men-setup suhu

maupun waktu. Jenis autoclave  ini masih banyak yang berupa panci autoclave

dengan pengaman untuk pengencang tutup autoclave.

Autoklaf Digital

Adalah jenis autoclave  dengan penggunaan atau operasional yang mudah, karena

sudah dilengkapi dengan panel digital untuk controller. Baik pengontrol suhu,

tekanan, waktu maupun siklus informasi. Tampilan informasi proses juga tersaji

dengan apik pada monitor LCD. Karena proses penggunaannya yang mudah, jenis

14
autoclave ini sudah banyak digunakan di laboratorium penelitian, kampus maupun

rumah sakit.

Melihat autoclave dari ukuran dan volume, dapat dikategorikan menjadi 2 jenis

yakni :

 Autoklaf kapasitas kecil

 Autoklaf kapasitas besar

Autoklaf kapasitas kecil

Autoclave  dengan ukuran kapasitas yang kecil, biasanya digunakan di laboratorium

sederhana, baik kampus, klinik maupun laboratorium pribadi. Ukurannya yang kecil

dibuat mudah ditempatkan di atas meja. Masih masuk ke dalam kategori cukup jika

hanya untuk sterilisasi peralatan medis maupun media pertumbuhan mikroba.

Autoklaf kapasitas besar

15
Salah satu jenis autoclave  yang memiliki ukuran cukup besar, biasanya banyak

digunakan di rumah sakit, laboratorium penelitian besar baik swasta maupun

pemerintahan. ukuran yang besar memungkinkan jika digunakan untuk proses

sterilisasi banyak produk secara sekaligus.

pembagian jenis autoclave selanjutnya ditemukan berdasarkan lokasi memasukan

produk, yakni:

 Autoklaf pemuatan vertikal

 Autoklaf pemuatan depan

Pemuatan vertikal autoklaf

16
Jenis autoclave yang memili bukaan di atas, tipe panci autoclave masuk ke dalam

kategori vertical loading autoclave . Tidak hanya autoclave tipe panci yang memiliki

bukaan atas, autoclave tipe lemari juga mendukung memiliki bukaan atas.

Pemuatan depan autoklaf

Salah satu jenis autoclave  yang memiliki posisi bukaan didepan, tentunya

memudahkan pengguna untuk memasukkan produk, biasanya disertai pintu dengan

bagian kaca(transparan) untuk mengamati objek yang disterilisasi.

Dari beberapa jenis autoclave  yang telah dijelaskan di atas, tentu Anda memiliki

gambaran  -jenis autoclave  yang tepat untuk kebutuhan yang berbeda-beda.

17
2.5 Bagian – bagian Autoclave

Kabel Power

Berikut bagian penting dari autoclave , kabel ini seperti kabel power pada umumnya

perangkat elektronik. Hal penting yang perlu anda perhatikan sebelum membeli

autoclave adalah kebutuhan daya listrik. Apakah suplai cukup dengan listrik 1 fasa,

atau perlu listrik 3 fasa. Mengingat jenis autoclave kecil saja membutuhkan daya yang

besar untuk mengoperasikan elemen pemanas.

Tombol power

Tombol power atau switch on-off merupakan bagian yang penting dari autoclave ,

biasanya terletak di samping atau bagian belakang autoclave, namun ada juga yang

terletak pada bagian depan sehingga mudah terlihat. Setelah menggunakan autoclave

sebaiknya dan memposisikan tombol power dalam kondisi mati atau mati. Jika tidak

18
digunakan dalam waktu yang cukup lama disarankan juga untuk memutuskan

hubungan kabel daya dengan sumber listrik utama.

Tubuh utama

Body utama disini maksudnya adalah case autoclave. Beberapa jenis autoclave

memiliki bentuk yang berbeda-beda, mulai dari bentuk panci hingga lemari. jika anda

masih belum memliki gambaran bentuk body, silahkan baca kembali bagian-jenis

autoclave. Perlu diperhatikan ketika Anda menggunakan autoclave jenis panci, hati-hati

dengan panas pada bagian bodi, karena tidak ada pelindung secara langsung kepada

pengguna. Bagian dalam pada autoclave  biasanya terbuat dari stainless berkualitas

baik, sedangkan bagian luarnya tidak selalu stainless steel, bisa saja bahan lain dengan

lapisan cat anti panas.

Elemen pemanas

19
Heater atau elemen pemanas merupakan komponen yang sangat penting pada

autoclave. Bagian inilah yang mengubah energi listrik menjadi energi panas. Setiap

jenis autoclave  memiliki elemen pemanas yang berbeda-beda, hal ini mempengaruhi

jumlah daya yang dibutuhkan untuk memanaskan suhu dan meningkatkan tekanan pada

autoclave.

Pengukur Tekanan Gas

20
Indikator tekanan merupakan salah satu komponen yang perlu diperhatikan ketika

menggunakan jenis manual autoclave. Walaupun tidak selalu tersedia pada jenis

manual komponen ini juga menjadi sangat penting diperhatikan ketika proses

penggunaan autoclave . Bentuknya berupa tabung gelas kaca dengan satu jarum

penunjuk.

Indikator Sensor Suhu

Sensor suhu atau sensor suhu merupakan hal yang perlu diperhatikan juga ketika

menggunakan autoclave. Jenis autoclave  otomatis sudah menerapkan siklus sterilisasi

sesuai dengan mode yang sudah dipilih. Pasti sudah Anda ketahui juga proses sterilisasi

berada di kisaran 121°C hingga 134°C. Pada beberapa jenis autoclave, indikator sensor

suhu sudah tergabung dalam operasional panel layar panel.

Panel Operasional

21
Bagian ini biasanya terletak pada bagian depan autoclave, dapat dipastikan sesalu

ditemui di autoclave bentu digital. Fungsi panel operasional pada autoclave

yang  digunakan untuk mempermudah penggunaan autoclave, baik pada bagian

pengaturan waktu, suhu maupun siklus autoclave. Pada beberapa jenis autoclave panel

operasional sudah memiliki fitur layar sentuh, terdapat pula layar untuk menampilkan

indikator proses yang sedang berjalan.

Rak Autoklaf

22
Untuk meletakan benda pada autoclave biasanya disediakan rak

penyimpanan. Walaupun tidak selalu tersematkan dalam paket pembelian, namun

rak autoclave  kualitas pabrikan biasanya memiliki kualitas yang lebih baik dari buatan

lokal. Ukuran dari rak autoclave bawaan produk juga bisanya sudah sesuai dengan

ukuran di dalam autoclave.

Penjepit Pengaman

Bagian ini merupakan komponen yang sangat penting pada autoclave . Klem

pengaman bisa juga disebut tuas pengaman. Pada autoclave jenis-jenis tertentu, safety

clamp disebut juga baud pengencang autoclave. Dengan memasangkan safety clamp

pada posisi yang benar maka autoclave dapat bekerja dengan baik. Sebaliknya, jika

pemasangan klem pengaman tidak dilakukan dengan baik mempengaruhi operasional

autoklaf, entah tidak akan stabil tekanannya, atau suhu tidak bisa konstan.

Steker Tekanan Lebih

23
Adalah bagian pada autoclave yang berfungsi untuk membuang uap panas yang

berlebih. Pada beberapa kasus sering juga disebut control valve. Jika anda belum

pernah menggunakan autoclave , mungkin anda bisa melihatnya pada panci

presto. Pada panci presto terdapat tuas atau katup panas di bagian atas tutup. Secara

sederhana itulah yang dimaksud dengan over pressure plug atau control valve.

Inlet dan Outlet

Dapat diartikan sebagai pipa masukan dan pipa keluaran pada autoclave. Bagian ini

tentunya mempermudah pengguna untuk memasukkan air ke autoclave  dan

membuang udara sisa proses sterilisasi. Bisa anda bayangkan bagaimana membantunya

bagian ini ketika Anda harus memasukkan udara dan membuang udara setelah proses

siklus berakhir.

24
2.6 Cara Menggunakan Autoclave

 Dilengkapi udara dengan jumlah volume yang sesuai dengan kebutuhan, jika terdapat

penunjuk pada bak penampung air, itu bisa dijadikan patokan yang ideal, karena

setiap autoclave membutuhkan suplai udara yang berbeda-beda.

 Jika autoclave anda sudah jenis autoclave yang sehingga akan terlihat ketika ada

canggih supply listrik), anda harus memastikan menghubungkan listrik dan

terhubung dengan power terlebih dahulu.

 Tempatkan media cair, atau media padat atau peralatan laboratorium yang akan

disterilisasi pada autoclave. Pastikan Anda menyusunnya dengan rapi, jika terdapat

rak untuk menyusun serapi mungkin, gunakan.

 Tutup autoclave dengan baik dan rapat, kemudian cek kembali safety clamp sebelum

melakukan proses sterilisasi. Jika safety clamp pada autoclave dan berupa mur-baud

putar, maka pastikan tertutup rapat. Jika klem pengaman Anda berupa tuas putar

atau geser, pastikan tertutup rapat juga.

 Setting waktu dan suhu pada autoclave sesuai kebutuhan, kemudian tekan tombol

start. Pada jenis autoclave otomatis, anda akan memerlukan proses memilih siklus

untuk menentukan siklus mana yang paling tepat untuk produk yang akan anda

sterilisasi.

 Setelah proses sterilisasi berakhir dan suhu menjadi dingin, Anda baru bisa

memindahkan produk keluar dari autoclave.

 Kosongkan autoclave dari produk yang telah disterilisasi setiap kali sudah

digunakan. Jika tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama disarankan untuk

mengkosongkan udara di bak penampung, memutus hubungan autoklaf dengan

sumber listrik.

25
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Peralatan kesehatan perlu dan harus dilakukan pemeliharaan agar kondisi maupun

fungsi peralatan kesehatan tetap dalam keadaan baik dan dapat mendukung pelayanan

kesehatan di puskesmas maupun instansi kesehatan lainnya.

Dalam melakukan pemeliharaan yang baik dan benar terdapat prosedur atau cara

yang sesuai dengan peraturan yang telah dibuat pada undang –undang dan tidak

sembarang orang dapat melakukan proses pemeliharaan alat kesehatan tersebut.

Saran

Makalah ini pastilah tidak sempurna sehingga diharapkan adanya Pembenahan

dan Perbaikan untuk kedepannya sehingga perlu adanya masukan dan saran dari

pembaca.

26
DAFTAR PUSTAKA

1. Kebijakan Pemeliharaan Peralatan Rumah Sakit (Subdit Bina Peralatan Medis

Yogyakarta 2013).

2. Buku Materi Pelatihan Pemeliharaan, Troubleshooting dan perbaikan peralatan

kesehatan rawat intensif bagi tenaga Elektromedis Angkatan 1v (Rsup Sardjito,

Yogyakarta 2013)

3. https://andarupm.co.id/autoclave/

27

Anda mungkin juga menyukai