Oleh
Flosi Bunga Ida
Pola 142500102
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. J dengan Prioritas Masalah
Gangguan Kebutuhan Dasar Mobilisasi : Stroke di Kelurahan Sari Rejo Medan
Polonia”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
program pendidikan Diploma Keperawatan di Program Studi Keperawatan D-III
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, dan arahan dari semua pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
3. Cholina T. Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep. Sp.KMB selaku Wakil Dekan II Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
4. Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep. Sp.Mat selaku Wakil Dekan III Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan
5. Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep selaku ketua prodi D-III Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
6. Rika Endah Nurhidayah, S.Kp, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dengan sabar, dan memberikan waktunya kepada penulis
dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah sehingga dapat selesai tepat waktu.
7. Fatwa Imelda, S.Kep, Ns, M.Biomed selaku dosen penguji yang telah
meluangkan waktu serta dengan sabar memberikan saran-sarannya.
8. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara.
9. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Ayah (Alm.S. Nainggolan) dan
mama (R. Sitompul), yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil
dengan penuh kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
10. Teman-teman saya, Fransiska Sianturi, Lolita Panjaitan, Winda Sihombing,
Ineke Manalu, Ines Tinambunan, Morina Tamba yang telah memberikan
dukungan dan semangat untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Medan khususnya Program Studi D-III Keperawatan Stambuk 2014 yang telah
mendukung selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
12. Masyarakat kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia yang telah
berpartisipasi dalam pengelolaan kasus.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik isi maupun susunannya. Maka dengan kerendahan hati
penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan
Karya Tulis Ilmiah ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Lembar Pengesahan.................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi………………………………………………………………….... iv
BAB I Pendahuluan……………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….. 1
1.2 Tujuan…………………………………………………………………… 3
1.2.1 Tujuan Umum………………………………………………… 3
1.2.2 Tujuan Khusus………………………………………………… 3
1.3 Manfaat…………………………………………………………………. 4
BAB II Pengelolan Kasus…………………………………………………. 5
2.1 Konsep Dasar Stroke……………………………………………………. 5
2.1.1 Definisi Stroke………………………………………………… 5
2.1.2 Etiologi Stroke………………………………………………… 5
2.1.3 Patofisiologi Stroke……………………………………………. 5
2.1.4 Manifestasi Klinis Stroke……………………………………… 7
2.1.5 Klasifikasi Stroke……………………………………………… 7
2.1.6 Pemeriksaan Penunjang……………………………………….. 9
2.1.7 Penatalaksanaan Medis………………………………………… 9
2.1.8 Komplikasi Stroke…………………………………………….. 11
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Mobilitas……………………………………………………………….. 11
2.2.1 Pengkajian……………………………………………………… 11
2.2.2 Analisa Data…………………………………………………… 14
2.2.3 Rumusan Masalah……………………………………………… 14
2.2.4 Perencanaan…………………………………………………… 16
2.3 Asuhan Keperawatan Kasus……………………………………………. 18
2.3.1 Pengkajian……………………………………………………… 18
2.3.2 Analisa Data………………………………………………….... 25
2.3.3 Rumusan Masalah……………………………………………… 27
2.3.4 Perencanaan Asuhan Keperawatan……………………………. 27
2.3.5 Implementasi dan Evaluasi……………………………………. 30
BAB III Kesimpulan dan Saran………………………………………….. 33
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………… 33
3.2 Saran……………………………………………………………………. 34
Daftar Pustaka……………………………………………………………… 35
Lampiran
BAB I
PENDAHULUA
N
Data WHO (2010 dalam Depkes RI, 2013) menunjukkan bahwa 63%
penyebab kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular
yaitu stroke atau setara dengan kematian 36 juta jiwa per tahun. Stroke juga
merupakan penyebab kematian tertinggidari seluruh PTM setelah penyakit
kardiovaskuler dan kanker, serta menyebabkan terjadinya kecacatan
permanen. World Stroke Organization (2011) menyatakan bahwa terdapat 15
juta orang terkena stroke setiap tahunnya dan setiap 6 detik meninggal karena
stroke.
Angka kematian akibat stroke di Indonesia juga terus meningkat.
Kejadian terbanyak penyebab kematian utama hampir diseluruh RS di
Indonesia juga karena penyakit stroke, terdapat sekitar 550.000 pasien baru
stroke setiap tahunnya, dan kematian stroke meningkat sekitar 15,4% yaitu
dari 41,7% ditahun 1995 menjadi 49,9% ditahun 2001 dan terus meningkat
menjadi 59,5% atau setara dengan 8,3 per 1.000 penduduk ditahun 2007
(Riskesdas, 2007).
Data WHO (2011 dalam Riskesdas, 2013) menyatakan bahwa
Indonesia telah menempati peringkat ke-97 dunia untuk jumlah pasien stroke
terbanyak dengan jumlah angka kematian mencapai 138.268 orang atau 9,70%
dari total kematian yang terjadi pada tahun 2001, dan pada tahun 2013 telah
terjadi peningkatan prevalensi stroke di Indonesia menjadi 12,1 per 1.000
penduduk.
Medan merupakan salah satu Kota di Indonesia yang juga mengalami
peningkatan prevalensi penyakit stroke. Pernyataan diatas didukung dengan
data survey yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
dalam profil kesehatan Indonesia (2013) menunjukkan di Kota Medan
terdapat peningkatan prevaalensi penyakit stroke dari 7 per 1000 penduduk
pada tahun 2007 menjadi 10 per 1000 penduduk ditahun 2013.
Penyakit stroke tidak hanya diderita oleh lansia namun stroke juga
diderita oleh dewasa awal dan dewasa madya yang sedang dalam kategori usia
produktif. Pasien stroke di Indonesia yang berada pada rentang usia 20-45
tahun mengalami peningkatan 7,3% dari tahun 2005, dan kematian akibat
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan
keperawatan pada Ny.J, dengan prioritas masalah kebutuhan
dasar mobilisasi di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus disusunnya Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai
berikut :
1.3 Manfaat
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan bermanfaat bagi :
a. Bagi Pendidikan Keperawatan
Menjadi bahan masukan dalam kegiatan proses belajar tentang asuhan
keperawatan pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar mobilitas.
b. Pelayanan Keperawatan
Memberi informasi dan membantu meningkatkan dalam upaya
pencegahan mobilitas.
c. Klien
Hasil asuhan keperawatan ini dapat digunakan untuk mengetahui cara
memenuhi
kebutuhan klien khususnya kebutuhan mobilitas.
BAB II
PENGOLAHAN KASUS
B. Pembedahan
Dilakukan jika perdarahan serebrum diameter lebih dari 3 cm atau volume
lebih dari 50 ml untuk dekompresi atau pemasangan pintasan ventrikulo-
peritoneal bila ada hidrosefalus obstruktif akut.
C. Terapi obat-obatan
Terapi pengobatan tergantung dari jenis stroke.
a. Stroke iskemia
1) Pemberian trombolisis dengan rt-PA (recombinant tissue-plasminogen).
2) Pemberian obat-obatan jantung seperti digoksin pada aritmia jantung
atau alfa beta, kaptropil, antagonis kalsium pada pasien dengan hipertensi.
b. Stroke haemoragik
1) Antihipertensi : Katropil, antagonis kalsium.
2) Diuretik : Manitol 20%, furosemide.
3) Antikonvulsan : Fenitoin.
Tingkat Kategori
Aktivitas/Mobilisasi
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh.
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat.
Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain.
Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain,dan
peralatan.
Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau
berpartisipasi dalam perawatan.
9. Perubahan Psikologis
Pengkajian perubahan psikologis yang disebabkan oleh adanya gangguan
mobilitas dan immobilitas, antara lain perubahan perilaku, peningkatan emosi,
perubahan dalam mekanisme koping, dan lain-lain.
Kriteria hasil:
1. Pasien terbebas dari bau badan
2.Menyatakan kenyamanan dalam melakukan ADL
3. Dapat melakukan ADL secara mandiri
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji kemampuan untuk 1. Mengumpulkan dan menganalisis
menggunakan alat bantu. data, merencanakan intervensi
2. Kaji membran mukosa oral dan dengan tepat.
kebersihan tubuh setiap hari. 2. Mengumpul menganalisis data,
3. Pantau adanya perubahan fungsi. merencanakan intervensi dengan tepat.
4. Pantau kebersihan kuku sesuai 3. Menentukan tingkat ketergantungan
kemampuan perawatan diri pasien. pasien.
5. Lakukan kebersihan mulut sesudah 4. Menentukan tingkat ketergantungan
makan dan sebelum tidur. pasien.
6. Bantu pasien dalam melakukan 5. Membersihkan kotoran dan
kebersihan badan, mulut, rambut, dan mencegah karang gigi.
kuku. 6. Mempertahankan rasa nyaman.
7. Libatkan keluarga dalam penentuan 7. Memandirikan pasien.
pemberian asuhan. 8. Membantu pasien untuk memenuhi
8. Bantuan perawatan diri (NIC): hygiene pribadi, dan meningkatkan
berikan bantuan sampai pasien rasanya nyaman.
benar-benar mampu melakukan 9. Mencegah gangguan mukosa,
perawatan diri, letakkan peralatan meningkatkan pengetahuan dan
mandi di dekat pasien. menjadikan pasien lebih kooperatif.
9. Berikan pendidikan kesehatan
kepada pasien dan keluarga mengenai
pentingnya kebersihan diri.
2.3.5 Implementasi dan Evaluasi
Hari/ No. Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Tanggal Dx
Selasa 1. 1. Mengkaji tingkat mobilisasi pasien S:
13/06/17 dengan (tingkatan 0-4) secara berkala. Ny. J mengatakan
2. Kaji kekuatan otot/kemampuan bagian tubuh sebelah
fungsional mobilitas sendi dengan kiri ekstremitas atas
menggunakan (skala kekuatan otot 0- dan bawah terasa
5) secara teratur. lemah dan sulit
3. Mengkaji tanda-tanda vital. digerakkan secara
4. Ajarkan pasien melakukan latihan sempurna.
ROM pasif/aktif secara konsisten O:
seperti: latihan menggerakkan -Ny. J tampak
ekstremitas atas dan bawah dengan mampu berjalan
cara mengangkat, menurunkan, dan dengan cara
mendekatkan siku ke dada. menyeret kakinya
5. Instruksikan pasien pada aktivitas dan mampu
sesuai dengan kemampuannya. mengangkat tangan
6. Ajarkan keluarga dalam melakukan kirinya dengan
latihan ROM sesuai terapi. bantuan tangan
kanannya.
-Tingkat
mobilisasi=2
(memerlukan
bantuan dan
pengawasan orang
lain).
-Kekuatan otot
ekstremitas Ny. Y
(ekstremitas kiri
atas=2, ekstremitas
kiri bawah=3)
- Tanda-tanda vital
TD: 150/80 mmHg
HR: 78x/menit
RR: 22x/menit
A:
Masalah belum
teratasi.
P:
Intervensi
dilanjutkan.
2. 1.Mengkaji kemampuan S:
menggunakan alat bantu - Ny. J belum
2. Mengkaji membrane mukosa oral mampu melakukan
dan kebersihan tubuh setiap hari. kebersihan diri
3. Memantau kebersihan kuku sesuai secara mandiri.
kemampuan perawatan diri pasien. O:
4. Memantau adanya perubahan - Ny. J belum
fungsi. mampu melakukan
5. Menginstruksikan keluarga untuk kebersihan secara
bantu pasien dalam melakukan mandiri, sehingga
kebersihan badan, mulut, rambut, dan aktivitas mandi
kuku. dibantu oleh
6. Libatkan keluarga dalam penentuan anaknya. Tingkat
pemberian asuhan. ketergantungan
7. Bantuan perawatan diri (NIC): sedang (+2) yaitu
berikan bantuan sampai pasien anaknya
benar-benar mampu melakukan memberikan seluruh
perawatan diri, letakkan peralatan peralatan, mengatur
mandi di dekat pasien. posisi Ny. J di kamar
mandi, Ny. J mampu
mandi sendiri
kecuali bagian
ekstremitas kanan
dan punggung
-Kulit kepala tampak
kurang bersih,
rambut bau keringat,
kuku panjang dan
kotor.
A:
Masalah belum
teratasi.
P:
Intervensi
dilanjutkan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Ny. J dengan diagnosa
stroke hemoragik, dan kemudian dilakukan analisa data klien untuk
mengetahui masalah kesehatan yang dialami klien serta menegakkan diagnose
keperawatan. Diagnosa yang diperoleh dari hasi lanalisa data adalah sebagai
berikut:
a. Hambatan mobilitas fisik b/d gangguan neurovaskuler d/d Ny. J
mengatakan bagian tubuh sebelah kiri ekstremitas atas dan bawah
terasa lemah dan sulit digerakkan. Penurunan kekuatan otot pada
ekstremitas kiri atas=2, ekstremitas kiri bawah=3, tingka tmobilitas=2
(memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain).
b. Defisit perawatan diri mandi b/d kelemahan d/d Ny. J mengeluh tidak
mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri, sehingga aktivitas
mandi Ny. J dibantu oleh orang lain, semi ketergantungan (+2), tampak
kulit kepala kurang bersih, rambut yang bau keringat, dan kuku tampak
panjang dan kotor.
Hambatan mobilitas fisik sebagai masalah yang diprioritaskan.
Kemudian dilakukan perencanaan tindakan keperawatan. Setelah dilakukan
implementasi keperawatan selama tiga hari, kedua diagnosa yang diperoleh
tidak dapat diatasi secara tuntas. Masalah hambatan mobilitas fisik belum
teratasi, dan intervensi dilanjutkan melalui peran keluarga dengan melatih
ROM yang telah diajarkan dan masalah yang dapat teratasi sebagian adalah
meningkatkan personal hygiene pasien.
33
3.2 Saran
Saran dari penulis setelah menyusun Karya Tulis Ilmiah ini adalah:
a. Bagi Pendidikan Keperawatan
Pendidikan keperawatan sebaiknya lebih meningkatkan kualitas pendidikan
mahasiswa, khususnya sebelum melakukan praktik baik di rumahsakitmaupun di
komunitas demi meningkatkan kenyamanan bagi klien. Terutama masalah
keperawatan tentang mobilisasi yang sering dialami klien, baik di rumah sakit maupun
di komunitas, karena masalah mobilisasi merupakan kebutuhan dasar yang sangat
mutlak dan harus dipenuhi, sehingga mahasiswa perlu dibekali sebelum melakukan
praktik keperawatan.
b. Bagi Pelayanan Keperawatan
Diharapkan untuk lebih memperhatikan status perkembangan kesehatan klien
dan selalu mengevaluasi setiap tindakan yang telah berikan. Baik di rumah sakit
maupun di komunitas, membina hubungan yang baik kepada masyarakat, dan
memperhatikan mereka sebagai individu yang unik dan holistic. Karena ketika seorang
pelayan keperawatan lalai dan tidak kritis dalam hal memberikan asuhan keperawatan
dapat berdampak buruk bagi status kesehatan pasien.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. (2007). Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Hidayat, A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Lumbantobing, SM. 2004. Stroke Bencana Peredaran Darah di Otak. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI.
Mubarak, W.I. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi Dalam
Praktik. Jakarta : EGC.
Muttaqin, A. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta : Salemba Medika.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik.
Edisi : 4. Jakarta : EGC.
Tarwoto. (2007). Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Persarafan, Jakarta : CV.
Sagung Seto.
Wilkinson, J.M & Ahern, N.C. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis
NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Edisi : 9. Jakarta: EGC.
Lampiran
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari I
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
2.
11.00 1. Mengkaji kemampuan S:
menggunakan alat bantu. - Ny. J tidak mampu
2. Mengkaji membrane mukosa oral melakukan kebersihan
dan kebersihan tubuh pasien setiap diri secara mandiri.
hari. O:
3. Memantau kebersihan kuku sesuai - Ny. J tidak mampu
kemampuan perawatan diri pasien. melakukan kebersihan
4. Memantau adanya perubahan fungsi. secara mandiri,
5. Menginstruksikan keluarga untuk sehingga aktivitas
bantu pasien dalam melakukan mandi dibantu oleh
kebersihan badan, mulut, rambut, dan anaknya. Tingkat
kuku. ketergantungan sedang
6. Libatkan keluarga dalam (+2) yaitu anaknya
pemberian asuhan. memberikan seluruh
7. Bantu perawatan diri (NIC): peralatan, mengatur
berikan bantuan sampai pasien posisi Ny. J di kamar
benar-benar mampu melakukan mandi, Ny. J mampu
perawatan diri, letakkan peralatan mandi sendiri kecuali
mandi di dekat pasien. bagian ekstremitas
kanan dan punggung.
Kulit kepala tampak
kurang bersih, rambut
A. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai latihan ROM aktif diharapkan Ny. J dan keluarga
memahami mengenai latihan rentang gerak.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit Ny. J dan keluarga dapat :
a. menyebutkan pengertian latihan rentang gerak/ROM.
b. menyebutkan tujuan dan manfaat latihan rentang gerak/ROM.
c. Menyebutkan gerakan –gerakan pada latihan rentng gerak/ ROM aktif.
d. Mampu mendemonstrasikan dan menerapkan gerakan latihan rentang gerak ROM
aktif pada Ny. J.
C. STRATEGI PENGAJARAN
1. Demonstrasi
2. Diskusi
3. Tanya jawab
D. MEDIA PENGAJARAN
Leaflet latihan rentang gerak/ range of motion (ROM).
E. EVALUASI
1. Evaluasi proses pengamatan selama penyuluhan
2. Hasil Evaluasi formatif cara lisan/sering