Oleh :
NABIILAH FITRIANI HARTONO
NIM.2130020
Mahasiswa
.................................................. ............................................
NIP. NIP.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
PENDEKATAN REVIEW OF SISTEM (Adaptasi Henderson & Roy)
Riwayat HT
penyakit
dahulu
Riwayat Tidak ada
penyakit
keluarga
S: Skala 7 (0-10)
T: Terus menerus
Genogram:
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
: Meninggal
B1 : Breath/Pernapasan
Wawancara : keluarga pasien mengatakan sesekali sesak nafas
Inspeksi : irama nafas lambat dengan kualitas 18x/mnt, ada otot bantu nafas (sterno kleido
mastoideus), tidak terpasang selang WSD, tidak ada pergerakkan nafas cuping hidung.
Palpasi : vocal femitus teraba seimbang kanan dan kiri, pergerakkan dada teraba simetris, tidak ada
krepitasi
Perkusi : perkusi dada hipersonor
Auskultasi : tidak ada suara nafas wheezing maupun ronki
B2 / Blood / Sirkulasi
Anamnesa : keluarga pasien mengatakan pasien sesekali mengeluh nyeri kepala sebelah kanan
pada luka Post Op
P : nyeri luka post op
Q : nyeri sedang hingga berat
R : kepala sebelah kanan pada luka Post op
S : skla nyeri 7 (0-10)
T : terus menerus
Inpeksi : pasien tampak menyeringai saat nyeri, konjungtiva tidak anemis, wajah terlihat tidak
pucat, mata tidak cowong, tidak ada pembesaran vena jugularis, pergerakkan ictus cordis
terlihat, akral tangan dan kaki terlihat
merah, tidak terpasang JVP maupun CVP.
Palpasi : CRT < 2 detik, akral teraba hangat dan kering, ictus cordis teraba, nadi teraba regular dan
kuat 85 x/menit,sklera konjungtiva normal, kekuatan ictus kordis kuat, tidak ada nyeri tekan
di dada.
Perkusi :
Auskultasi :
Sistem Integumen
Inspeksi : warna kulit normal, tidak ada kelainan pigmentasi, tidak ditemukan kepucatan dan
sianosis
Palpasi : turgor kulit kering, suhu kulit hangat, tidak terdapat bau busuk
Perkusi :
Auskultasi :
Sistem Penginderaan
Keadaan tiroid : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan pada tiroid
Terkait Diabetes melitus : kadar gula darah tinggi, tidak ada luka ganggren, nafas tidak bau aseton.
Terkait pertumbuhan :
Terkait hormon reproduksi :
Terkait hormon adrenal :
Personal Hygiene
Psikososiocultur
Ideal diri : pasien lebih nurut kepada keluarga
Gambaran diri: keluarga menggambarkan diri pasien sebagai orang yang baik
Harga diri: -
Identitas diri: -
Citra tubuh : -
Orang paling dekat : -
Koping dan toleransi stres : pengambilan keputusan dalam melakukan tindakan dilakukan oleh
pihak keluarga
Data Penunjang / Hasil pemeriksaan diagnostic
Tanggal: 26 Desember 2021
KIMIA KLINIK
Fungsi Hati
- BUN 0,68 mg/dl
Diabetes
- Glukosa Darah Sewaktu 129 mg/dl (74-106)
Elektrolit dan Gas Darah
- Natrium (Na) 141 mEq/L (135-147)
- Kalium (K) 4.08 mmol/L (3,0-5,0)
Hasil CT-SCAN
Tampak lesi homogen extra axial dari cerebellopontine angle kanan meluas ke extracranial
menuju parcicervical disertasi widening dari foramen jugularis. lesi tampak mendesak ringan
pons dan ventrikel IV
.............................................
............................................... NIP
NIP
ANALISA DATA
- Post op TU Cerebri
- TD : 145/94 mmHg
- N : 85 x/menit
- S ; 36,6 C
- RR : 18 x/menit
- Spo2 : 98 %
- GCS : 111
PQRST
P : nyeri luka post op
Q : nyeri sedang hingga berat
R : kepala sebelah kanan pada
luka Post op
S : skala nyeri 7 (0-10)
T : terus menerus
1 Resiko perfusi serebral Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tingkat kesadaran dan 1. untuk memonitoring kesadaran
tidak efektif berhubungan keperawatan dalam waktu 1x24 respon pupil pasien
dengan tumor otak jam diharapkan : 2. untuk memenuhi dan
2. Berikan oksigen untuk
(SDKI D.0017) mempertahankan saturasi oksigen
- Tingkat kesadaran memepertahankan saturasi
pasien
meningkat oksigen > 94%
3. membantu mengenali tanda dan
- Tekanan intracranial 3. Jelaskan tanda dan gejala awal
gejala terjadinya syok pada pasien
menurun syok
- Sakit kepala menurun 4. membantu pemenuhan kebutuhan
4. Kolaborasi pemberian IV cairan pasien
- Gelisah menurun
- Nilai rata – rata terkanan
darah membaik
- Kesadaran membaik
2 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. untuk mengetahui keadaan umum
dengan agen pencedera keperawatan dalam waktu 1x24 durasi, frekuensi, kualiatas, klien
fisik (SDKI D.0077) jam diharapkan : 2. untuk mengetahui faktor penyebab
intensitas nyeri
2. Identifikasi factor yang nyeri yang dirasakan klien
- Keluhan nyeri menurun 3. untuk memenuhi kebutuhan istirahat
- Meringis menurun memperberat dan memperingan
dan tidur klien
- Sikap protektif menurun nyeri
- Gelisah menurun 4. membantu klien merasa rileks
3. Fasilitasi istirahat dan tidur 5. membantu meredahkan nyeri klien
- Kesulitan tidur menurun
4. Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Frekuensi nadi membaik
- Pola tidur membaik 5. Kolaborasi pemberian analgesik
3 Penurunan kapasitas Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi penyebab peningkatan 1. untuk mengetahui penyebab
adaptif intrakranial keperawatan dalam waktu TIK peningkatan TIK
berhubungan dengan lesi 1x24jam diharapkan : 2. untuk mengenali tanda dan gejala
2. Monitor tanda/gejala peningkatan
menempati ruang peningkatan TIK
- Tingkat kesadaran TIK
meningkat 3. Berikan posisi semi fowler
- Sakit kepala menurun 4. Kolaborasi pemberian diuretik 3. untuk memposisikan pasien pada
- Tekanan darah membaik osmosis posisi yang nyaman dan yang
- Tekanan nadi membaik dianjurkan
- Bradikardia membaik 4. membantu meningkatkan ekskresi
- Pola nafas membaik urin
- Respon pupil membaik
- Reflek neurologis
membaik
IMPLEMENTASI &
EVALUASI
No Hari/Tgl Implemen Paraf Hari/T No Evaluasi formatif SOAPIE Paraf
Dx Jam tasi gl Dx / Catatan perkembangan
Jam
1,2,3 Hari ke 1 1. Monitor tingkat kesadaran dan respon nfh Hari ke 1 1,2,3 S : nfh
Senin, 27 pupil Senin, 27 - Keluarga pasien mengatakan pasien
des 2021 des 2021 sesekali mengeluh pusing dan nyeri
2. Berikan oksigen untuk
Pukul Pukul kepala
08.00 – memepertahankan saturasi oksigen > 08.00 – - Keluarga pasien mengatakan pasien
13.00 94% 13.00 hanya tidur terus menerus dan tidak mau
3. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, membuka mata
frekuensi, kualiatas, intensitas nyeri O :
4. Identifikasi factor yang memperberat
- Pasien tampak menyeringai saat di
dan memperingan nyeri respon nyeri
5. Identifikasi penyebab peningkatan TIK
6. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK PQRST
P : nyeri luka post op
Q : nyeri sedang hingga berat
R : kepala sebelah kanan pada luka Post op
S : skala nyeri 7 (0-10)
T : terus menerus
- TD : 146/94 mmHg
- N : 76 x/menit
- S ; 36,6 C
- RR : 18 x/menit
- Spo2 : 98 %
- GCS : 111
A : Masalah belum teratasi
P : Semua intervensi dilanjutkan
1,2,3 Hari ke 2 1. Monitor tingkat kesadaran dan respon nfh Hari ke 2 1,2,3 S : nfh
Rabu, 29 des pupil Rabu, 29 - Keluarga pasien mengatakan pasien
2021 des 2021 sesekali mengeluh pusing dan nyeri
2. Berikan oksigen untuk
Pukul 07.00- Pukul kepala
13.00 memepertahankan saturasi oksigen > 07.00- - Keluarga pasien mengatakan pasien
94% 13.00 masih tidur terus menerus dan tidak mau
3. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, membuka mata
frekuensi, kualiatas, intensitas nyeri O:
4. Identifikasi factor yang memperberat
- Pasien tampak menyeringai saat di
dan memperingan nyeri respon nyeri
5. Identifikasi penyebab peningkatan TIK
6. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK PQRST
P : nyeri luka post op
Q : nyeri sedang hingga berat
R : kepala sebelah kanan pada luka Post op
S : skala nyeri 7 (0-10)
T : terus menerus
- TD : 130/80 mmHg
- N : 97 x/menit
- S ; 36,5 C
- RR : 20 x/menit
- Spo2 : 97 %
- GCS : 111
A : Masalah belum teratasi
P : Semua intervensi dilanjutkan
1,2,3 Hari ke 3 1. Monitor tingkat kesadaran dan respon nfh Hari ke 3 1,2,3 - Keluarga pasien mengatakan pasien nfh
Jumat, 31 des pupil Jumat, 31 masih tidur terus menerus dan tidak mau
2021 des 2021 membuka mata
2. Berikan oksigen untuk
Pukul 13.00- Pukul O:
19.00 memepertahankan saturasi oksigen > 13.00-
94% 19.00 - Pasien tampak menyeringai saat di
3. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, respon nyeri
frekuensi, kualiatas, intensitas nyeri - TD : 120/84 mmHg
- N : 97 x/menit
4. Identifikasi factor yang memperberat - S ; 36,5 C
dan memperingan nyeri - RR : 20 x/menit
- Spo2 : 97 %
5. Identifikasi penyebab peningkatan TIK
- GCS : 111
6. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
A : Masalah belum teratasi
P : Semua intervensi dilanjutkan
EVALUASI SUMATIF
P : Intervensi dilanjutkan
2 Nyeri Akut S:
- keluarga pasien mengatakan pasien
sesekali mengeluh nyeri pada luka
Post Op
O:
- pasien tampak menyeringai saat di
respon nyeri
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan