Anda di halaman 1dari 18

INTENSIVE CARE UNIT

( ICU )
Ns. Selamat Budiman, M.Kep
Intensive Care Unit
(Unit Perawatan/Terapi Intensif)
 ICU adalah suatu tempat atau unit tersendiri di dalam rumah
sakit, memiliki staf khusus, peralatan khusus ditujukan untuk
menanggulangi pasien gawat karena penyakit, trauma atau
komplikasi-komplikasi.
 Staf khusus adalah dokter, perawat terlatih atau
berpengalaman dalam “intensive Care (perawatan/terapi
intensif)” yang mampu memberikan pelayanan 24 jam; dokter
ahli atau berpengalaman (intensive) sebagai kepala ICU;
tenaga ahli laboratorium diagnostik; tekhnisi alat-alat
pemantauan, alat untuk menopang fungsi vital dan alat untuk
prosedur diagnostik.
Kemampuan Minimal ICU
 Resusitasi jantung paru
 Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaan ventilator
 Terapi oksigen
 Pemantauan EKG terus menerus
 Pemasangan alat pacu jantung dalam keadaan gawat
 Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
 Pemeriksaan laboratorium khusus dengan cepat dan menyeluruh
 Pemakaian pompa infuse untuk terapi
 Kemampuan melakukan tekhnik khusus sesuai dengan keadaan pasien
 Memberikan bantuan fungsi vital dengan alat-alat portabel selama
transportasi pasien gawat
Klasifikasi Pelayanan ICU

 Pelayanan ICU primer (standar minimal)


Mampu melakukan resusitasi dan memberikan ventilasi bantu
kurang dari 24 jam serta mampu melakukan pemantauan
jantung
 Pelayanan ICU sekunder (menengah)
Mampu memberikan ventilasi Bantu lebih lama, melakukan
bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu kompleks
 Pelayanan ICU tersier (tertinggi)
Mampu melaksanakan semua aspek perawatan/terapi intensif
Pelayanan ICU Primer
(standar minimal)
Kekhususan yang harus dimiliki :
 Ruangan tersendiri; letaknya dekat dengan kamar bedah, ruang darurat
dan ruangan perawatan lain
 Memiliki kebijaksanaan/kriteria penderita yang masuk keluar serta
rujukan
 Memiliki seorang dokter spesialis anestesiologi sebagai kepala
 Ada dokter jaga 24 jam dengan kemampuan resusitasi jantung paru
 Konsulen yang membantu harus selalu siap dipanggil
 Memiliki jumlah perawat yang cukup dan sebagian besar telah terlatih
 Mampu melayani pemeriksaan laboratorium, rontgen, kemudahan
diagnostik dan fisioterapi
Pelayanan ICU Sekunder (menengah)
 Mampu memberikan ventilasi bantu lebih lama, melakukan
bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu kompleks, kekhususan
yang harus dimiliki
 Memiliki ruangan tersendiri; berdekatan dengan kamar bedah,
ruang darurat dan ruang perawatan lain
 Memiliki kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan
 Memiliki dokter spesialis yang dapat menanggulangi setiap
saat bila diperlukan
 Memiliki seorang kepala ICU yang bertanggung jawab secara
keseluruhan (intensiv), dokter jaga minimal mampu RJP
Pelayanan ICU Sekunder (Menengah)
 Mampu mengadakan tenaga perawat dengan perbandingan pasien :
perawat 1:1 pada setiap saat jika diperlukan
 Memiliki perawat yang bersertifikat terlatih perawatan/terapi intensif
 Mampu meberikan bantuan ventilasi mekanis beberapa lama dan dalam
batas tertentu melakukan pemantauan invasive dan usaha bantuan
hidup
 Mampu melayani pemeriksaan laboratorium, roentgen, kemudahan
diagnostik dan fisioterapi selama 24 jam
 Memiliki ruang isolasi dan mampu melakukan prosedur isolasi
Pelayanan ICU Tersier (tertinggi)

Kekhususan yang harus dimiliki :


 Memiliki tempat khusus tersendiri di dalam rumah sakit
 Memiliki kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan
 Memiliki dokter spesialis yang dapat menanggulangi setiap saat bila
diperlukan
 Memiliki seorang kepala ICU yang bertanggung jawab secara
keseluruhan (intensive), dokter jaga minimal mampu RJP
 Memiliki lebih dari satu staf intensive
Pelayanan ICU Tersier (tertinggi)
 Mampu menyediakan tenaga perawat dengan perbandingan
pasien : perawat 1:1 pada setiap shif untuk kasus berat dan
tidak stabil
 Memilikilebih banyak staf perawat bersertifikat terlatih
perawatan/terapi intensif
 Mampu melakukan semua bentuk pemantauan dan
perawatan/terapi intensif
 Mampu melayani pemeriksaaan laboratorium, roentgen,
kemudahan diagnostik dan fisioterapi selama 24 jam
Pelayanan ICU Tersier (tertinggi)

 Memiliki paling sedikit seorang ahli dalam mendidik staf perawat dan
dokter muda agar dapat bekerja sama dalam pelayanan pasien
 Memiliki prosedur untuk pelaporan resmi dan pengkajian
 Didukung oleh semua yang ahli dalam diagnostik dan terapi; seperti ahli
penyakit dalam, ahli bedah saraf, ahli kebidanan dan lain-lain
 Memiliki staf tambahan yang lain misalnya tenaga administrasi, tenaga
rekam medis, tenaga untuk ilmiah dan penelitian
 Memiliki alat-alat untuk pemantauan khusus, prosedur diagnostik dan
terapi khusus.
Prosedur Pelayanan Perawatan/Terapi (ICU)

Ruang lingkup pelayanan yang diberikan di ICU :


 Diagnosis dan penantalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang
mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa
menit sampai beberapa hari
 Memberikan bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus
melakukan penatalaksanaaan spesifik problema dasar
Prosedur Pelayanan Perawatan/Terapi (ICU)
 Pemantauan fungsi vital tubuh terhadap komplikasi :
 Penyakit
 Penatalaksanaan spesifik
 Sistem bantuan tubuh
 Pemantauan itu sendiri
 Penatalaksanaan untuk mencegah komplikasi akibat koma yang dalam,
immobilitas berkepanjangan, stimulasi berlebihan dan kehilangan
sensori
 Memberikan bantuan emosional terhadap pasien yang nyawanya pada
saat itu bergantung pada fungsi alat/mesin dan orang lain
Indikasi Masuk dan Keluar ICU
 Prosedur medis yang menyangkut kriteria masuk dan keluar ICU
seharusnya disusun bersama antar disiplin terkait oleh semacam tim
tersendiri dari dokter, perawat dan tenaga administrasi rumah sakit.
Pelayanan ICU meliputi pemantauan dan terapi intensif, karena itu
secara umum prioritas terakhir adalah pasien dengan prognosis buruk
untuk sembuh.
 Persyaratan masuk dan keluar ICU hendaknya juga didasarkan pada
manfaat terapi di ICU dan harapan kesembuhannya. Kepala ICU atau
wakilnya memutuskan apakah pasien memenuhi syarat masuk ICU dan
keluar, kepala ICU dan wakilnya akan memutuskan pasien mana yang
harus diprioritaskan
Indikasi Masuk ICU
 Pasien sakit berat, pasien tidak stabil yang memerlukan terapi intensif
seperti bantuan ventilator, pemberian obat vasoaktif melalui infus
secara terus menerus (contoh; gagal napas berat, pasca bedah jantung
terbuka, syok septik)
 Pasien yang memerlukan bantuan pemantauan intensif atau non
invasive sehingga komplikasi berat dapat dihindari atau dikurangi
(contoh: pasca bedah besar dan luas; pasien dengan penyakit jantung,
paru, ginjal atau lainnya)
 Pasien yang memerlukan terapi intensif untuk mengatasi komplikasi-
komplikasi akut, sekalipun manfaat ICU ini sedikit (contoh: pasien
dengan tumor ganas metastasis dengan komplikasi infeksi, tamponade
jantung, sumbatan jalan napas)
Tidak Perlu Masuk ICU

 Pasien mati batang otak (dipastikan secara klinis dan


laboratorium) kecuali keberadaannya diperlukan sebagai
donor organ
 Pasien menolak terapi bantuan hidup
 Pasien secara medis tidak ada harapan dapat disembuhkan
lagi (contoh: karsinoma stadium akhir, kerusakan susunan
saraf pusat dengan keadaan vegetatif).
Indikasi Keluar ICU
 Pasien tidak memerlukan lagi terapi intensif karena keadaan membaik atau terapi
telah gagal dan prognosis dalam waktu dekat akan memburuk serta manfaaat terapi
intensif sangat kecil. Dalam hal yang kedua perlu persetujuan dokter yang mengirim.
 Bila pada pemantauan intensif ternyata hasilnya tidak memerlukan tindakan atau
terapi intensif lebih lama
 Terapi intensif tidak memberi manfaat dan tidak perlu diteruskan lagi pada :
 Pasien usia lanjut dengan gagal 3 organ atau lebih yang tidak memberikan
respon terhadap terapi intensif selama 72 jam
 Pasien mati otak atau koma (bukan karena trauma) yang menimbulkan keadaan
vegetatif dan sangat kecil kemungkinan untuk pulih
 Pasien dengan bermacam-macam diagnosis seperti PPOM, jantung terminal,
karsinoma yang menyebar
 Pelaksanaan ketiga butir terakhir ini hendaknya dilakukan atas
persetujuan dokter yang mengirim. Apabila tempat ICU penuh,
ada pasien lain lebih kritis yang memenuhi syarat prioritas
pertama, maka pasien yang tidak kritis tetapi memenuhi
kriteria keluar terpaksa dikembalikan ke ruangan, hendaknya
dengan persetujuan dokter yang mengirim.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai