Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

INDUSTRI ELEKTROPLATING YANG EFISIEN


Ketut Sumada
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN ‘Veteran’ Jawa Timur
Jl. Rungkut Madya, Gunung Anyar Surabaya 60294 fax . 0318706372

Abstrak

Dalam rangka menurunkan biaya investasi dan operasiona llimbah industri


elektroplating diperlukan pengkajian terhadap berbagai teknologi pengolahan air limbah industri
elektroplating. Pada penelitian ini teknologi pengolahan air limbah untuk industri elektroplating
yang dikaji adalah Proses Kimia-Fisik dengan Teknologi Tangki Berpengaduk aliran kontinyu dan
Proses Pertukaran Ion dengan Teknologi Unggun Diam (fixed bed).
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu proses dan teknologi pengolahan air
limbah industri elektroplating yang efisien dilihat dari segi biaya operasionalnya, serta kualitas
air hasil pengolahan yang memenuhi standar Baku Mutu Air Limbah.
Penelitian dengan proses kimia-fisik menggunakan bahan kimia ferro sulfat (FeSO4)
sebagai reduktor, natrium hidroksida (NaOH) dan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) sebagai
presipitat (bahan pengendap). Variabel proses pada kombinasi ferro sulfat-natrium hidroksida :
Derajat keasaman (pH) : 5, 7, 9, 11, dan 13, sedangkan pada kombinasi ferro sulfat-kalsium
hidroksida : derajat keasaman (pH) : 5, 7, 9 dan 11 serta laju alir air limbah : 200, 400, 600, 800,
1000 ml/menit
Penelitian dengan proses pertukaran ion menggunakan resin kation sebagai penukar ion
logam berat bermuatan positif (Cr+3, Cu+2, Zn+2, Pb+2 dan Cd+2), dan resin anion penukar ion
logam berat bermuatan negatif (Cr2O7-2 dan CN-). Variabel proses : berat resin kation dan anion :
500, 750, 1000, 1250 gram, volume air terolah : 20, 40, 60, 80, 100, 120, 140, 160, 180 dan 200
liter serta pengujian terhadap resin yang telah diregenerasi dengan mempergunakan larutan
natrium hidroksida 5% berat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proses kimia-fisik dan pertukaran ion dapat
menurunkan konsentrasi ion logam berat air limbah industri elektroplating hingga dibawah nilai
baku mutu air limbah, pada proses kimia-fisik kondisi terbaik pada pH 9 dan laju alir 400
ml/menit, biaya operasional dengan kombinasi ferro sulfat-natrium hidroksida sebesar Rp
7.150/m3, ferro slufat-kalsium hidroksida Rp 51.500/m3, waktu tinggal tangki reduksi : 24 menit,
tangki presipitasi 22 menit dan clarifier 1,5 jam.
Pada proses pertukaran ion jika resin dipergunakan sekali dalam operasional, biaya
operasionalnya Rp 250.000/m3, tetapi jika resin dipergunakan berulang-ulang dengan regenerasi
biaya operasional Rp 1250/m3.

Kata Kunci : Limbah elektroplating, proses kimia fisik, proses pertukaran ion

Abstract

In order to decrease the investation and operational cost of electroplating industry waste,
study on various kind of electroplating industry waste water treatment technology is needed. In
this research, the studied waste water treatment technology for electroplating industry was Physic-
Chemistry Process conducted with the technology of Continuous Stream Tank with Stirring Rod
and Ion Exchange Process with Fixed Bed Technology.
This research aimed to yield an efficient electroplating industry waste water treatment
technology and process measured from it’s operational cost aspect, and also the quality of
treatment product water which meets Waste Water Quality Standard.
Research was conducted with physic-chemistry process using FeSO4 as reductor, NaOH
and Ca(OH)2 as precipitator. Process variables at FeSO4-NaOH combination : acidity degree
(pH) : 5, 7, 9, 11, dan 13; at FeSO4-Ca(OH)2 combination : acidity degree (pH) : 5, 7, 9, dan 11,
and waste water flow velocity : 200, 400, 600, 800, 1000 ml/minute.

Jurnal Teknik Kimia Vol 1, No. 1, Sepetember 2006 26


Research was conducted with ion exchange process using cation resin as ion exchanger
for heavy metal with positive ion (Cr+3, Cu+2, Zn+2, Pb+2, and Cd+2), and ion exchanger anion
resin for heavy metal with negative ion (Cr2O7-2 and CN-). Process variables : the weight of cation
and anion resin : 500, 750, 1000, 1250 gram, the volume of processed water : 20, 40, 60, 80, 100,
120, 140, 160, 180, and 200 litre, and testing over resin which had been regenerated using NaOH
solution with 5% weight.
The result of research showed that physic-chemistry process and ion exchange could
decrease the concentration of electroplating industry waste water heavy metal ion down to the
quality standard amount of waste water, at physic-chemistry process with the best condition at pH
9 and flow velocity 400 ml/minute, operational cost with FeSO4-NaOH combination as much as Rp
7.150/m3, FeSO4-Ca(OH)2 Rp 51.500/m3, reduction tank left time : 24 minutes, precipitation tank
22 minutes and clarifier 1,5 hours.
At ion exchange process if resin was used once at operational, the operational cost was
Rp 250.000/m3, but if resin was used repeatedly with regeneration then the operational cost was
Rp 1250/m3.

Keywords : Electroplating waste, physic-chemistry process, ion exchange process

(Pb+2)
Pendahuluan Kadmium 0,95 0,05
(Cd+2)
Berdasarkan hasil analisis laboratorium Tembaga 5,70 0,6
diketahui bahwa air limbah industri (Cu+2)
elektroplating mengandung berbagai jenis ion Kromium 79,10 0,5
logam berat yang berbahaya bagi lingkungan total (Cr
khususnya lingkungan perairan sungai. tot)
Berbagai jenis ion logam berat yang terkandung pH 3 6-9
dalam air limbah industri electroplating seperti
ion kromium valensi VI (Cr +6) , kromium Berdasarkan data tersebut diatas, kualitas
total (Cr tot) , Sianida (CN-), Tembaga (Cu+2), air limbah industri electroplating masih diatas
Seng (Zn+2), Nikel (Ni+2), Timbal (Pb+2) dan Baku Mutu air limbah untuk industri
Kadmium (Cd+2). electroplating yang ditetapkan, oleh karena itu
Konsentrasi ion-ion logam berat yang air limbah industri elektroplating sebelum
terkandung dalam air limbah industri dialirkan keperairan sungai perlu dilakukan
electroplating seperti tercantum dalam table pengolahan terlebih dahulu.
berikut ; Berbagai metode telah dipergunakan untuk
Tabel 1. konsentrasi ion-ion logam berat dalam melakukan pengolahan air limbah industri
air limbah industri electroplating dan electroplating seperti : proses kimia (reduksi &
baku mutu air limbah berdasarkan precipitasi), proses adsorpsi fisik, proses
SKGUB Jawa Timur no 45 Tahun pertukaran ion, proses evaporasi dan
2002 elektrokimia, dimana setiap proses memiliki
kelemahan dan keunggulan masing-masing.
Parameter Konsentrasi Baku Mutu Pada penelitian kali ini dilakukan penelitian
ion logam air limbah dengan mempergunakan Proses Kimia-Fisik
berat dalam industri (Reduksi & Precipitasi) dan Proses Pertukaran
air limbah electroplating Ion untuk menentukan proses mana yang
industri (mg/l) memiliki biaya operasional yang lebih efisien.
electroplating
(mg/l) Landasan Teori
Kromium 65,60 0,1
valensi VI Pengolahan air limbah industri
Sianida 0,53 0,2 electroplating yang mengandung berbagai jenis
(CN-) ion-ion logam berat dapat dilakukan dengan
Nikel 52,60 1,0 proses kimia-fisik (reduksi & precipitasi),
(Ni+2) proses adsorpsi fisik, proses pertukaran ion,
Seng 1,75 1,0 proses evaporasi dan elektrokimia. Pada proses
(Zn+2) kimia-fisik dilakukan dalam 3 tahapan proses
Timbal 3,56 0,1 yaitu proses reduksi, proses precipitasi

Jurnal Teknik Kimia Vol 1, No. 1, Sepetember 2006 27


(pembentukan partikel hidroksida) dan proses Seng (Zn +2) 7,5 80
pengendapan (pemisahan partikel hidroksida). 9 6
Pada proses pengolahan dengan proses 10 0,6
kimia-fisik diperlukan proses reduksi karena 11 0,3
dalam air limbah industri elektroplating 11,5 1,2
mengandung ion kromium valensi VI yang sulit Nikel (Ni +2) 9 85
untuk diendapkan dalam bentuk hidroksida. 10 0,4
Dengan proses reduksi ion kromium valensi VI 11 0,02
akan menjadi ion kromium valensi III yang Kadmium(Cd +2) 9,5 85
mudah diendapkan dalam bentuk hidroksida,
10 8
dalam penelitian bahan reduksi dipergunakan
11 0,2
ferro sulfat.
11,5 0,1
Mekanisme reduksi ion kromium valensi
VI menjadi kromium valensi III seperti berikut : Timbal (Pb +2) 7 5
Cr +6 Cr +3 8 0,02
Ferro sulfat kondisi asam 10 1,4
Cr +3 + 3 OH Cr (OH)3
Mekanisme reaksi-reaksi logam berat dengan Berdasarkan data kelarutan tersebut, ion-
ion hidroksida seperti berikut : ion logam berat akan mudah bereaksi dengan
ion hidroksida pada kelarutan yang kecil.
1. Nikel : Ni +2 + 2 OH Pada proses pengolahan dengan
Ni(OH)2 padatan/endapan mempergunakan proses pertukaran ion, media
2. Timbal : Pb+2 + 2 OH penukar ion yang dipergunakan resin kation dan
Pb(OH)2 padatan/endapan anion, pemakaian resin ini karena dalam air
3. Seng : Zn +2 + 2 OH limbah industri electroplating mengandung ion
Zn(OH)2 padatan/endapan logam berat bermuatan positif (Cr+3, Cu+2, Zn+2,
4. Tembaga : Cu+2 + 2 OH Pb+2 dan Cd+2) dan bermuatan negatif (Cr2O7-2
Cu(OH)2 padatan/endapan dan CN-). Ion logam berat bermuatan positif
5. Kadmium : Cd+2 + 2 OH terikat kedalam resin kation, sedangkan yang
Cd(OH)2 padatan/endapan bermuatan negatif terikat pada resin anion.
6. Kromium : Cr +3 + 3 OH Mekanisme pertukaran ion logam berat
Cr(OH)3 padatan/endapan bermuatan negatif pada resin anion seperti
Reaksi-reaksi tersebut dipengaruhi oleh berikut :
kelarutan setiap ion logam berat dan kelarutan
ion logam berat dipengaruhi oleh derajat Mekanisme Pengikatan Ion Logam Berat
keasaman (pH) serta tingkat kesempurnaan Bermuatan Negatif pada Resin Anion
pembentukan hidroksida dipengaruhi oleh R+.OH- + CN- OH- + R+.CN-
waktu pengadukan dan kecepatan putaran R+.OH- + Cr2O72- OH- + R+. Cr2O72
pengaduk. Resin air limbah
Kelarutan ion-ion logam berat pada setiap
derajat keasaman sebagai berikut : Mekanisme Pengikatan Ion Logam Berat
Bermuatan Positif pada Resin Kation
R-.H+ + Ni2+ H+ + R+.Ni2+
- + 2+
Tabel 2. Kelarutan ion-ion logam berat pada R .H + Pb H+ + R+. Pb2+
setiap derajat keasaman R-.H+ + Cd2+ H+ + R+.Cd2+
- + 2+
R .H + Cu H+ + R+. Cu2+
- + 2+
Jenis ion logam Derajat Kelarutan R .H + Zn H+ + R+.Zn2+
- + 3+
berat keasaman (mg/l) R .H + Cr H+ + R+. Cr3+
(pH) Resin air limbah
Kromium (Cr +3) 5 80
6 9 Beberapa faktor yang mempengaruhi
7 0,2 proses pertukaran ion diantaranya valensi ion,
ion yang mempunyai valensi tinggi akan
8 0,2
terserap terlebih dahulu, berat atom ion logam
10 5
berat, ion logam berat yang mempunyai berat
11 9
atom terbesar terserap terlebih dahulu.
Tembaga (Cu +2) 6,5 11 Disamping itu faktor lain yang mempengaruhi
7 8 seperti waktu kontak air limbah dengan resin
8 0,2 dan daya serap resin.
8,5 0,01

Jurnal Teknik Kimia Vol. 1, No. 1, September 2006 28


Resin yang telah dipergunakan dalam 1. bak penampung air limbah
operasional pengolahan air limbah (kondisi 2. distribusi aliran
jenuh) selanjutnya dilakukan operasional 3. bak ferro sulfat
regenerasi dengan tujuan agar resin dapat 4. bak proses reduksi
dipergunakan kembali, bahan kimia yang 5. bak precipitasi/proses hidroksida
dipergunakan seperti HCl, NaOH maupun 6. clarifier (pemisahan padatan/flok)
larutan garam.
Air limbah pada bak penampung dipompa
Metode Penelitian menuju ke distribusi aliran dan dialirkan ke bak
Penelitian dilaksanakan dalam 2 tahap proses reduksi dengan laju alir bervariasi : 200,
kegiatan penelitian : 1 Penelitian dengan proses 400, 600, 800 dan 1000 ml/menit, pada bak
kimia-fisik dan Pertukaran ion. reduksi dialirkan larutan ferro sulfat dengan laju
Penelitian dengan proses kimia-fisik alir yang ditetapkan berdasarkan penelitian
menggunakan bahan kimia ferro sulfat (FeSO4) pendahuluan yaitu 40 ml per liter air limbah.
sebagai reduktor, natrium hidroksida (NaOH) Pada bak reduksi terjadi perubahan valensi ion
dan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) sebagai kromium valensi VI menjadi valensi III. Air
presipitat (bahan pengendap). Variabel proses limbah selanjutnya dialirkan ke bak precipitasi
pada kombinasi ferro sulfat-natrium hidroksida : dengan penambahan larutan natrium hidroksida
Derajat keasaman (pH) : 5, 7, 9, 11, dan 13, atau kalsium hidroksida. Penambahan natrium
sedangkan pada kombinasi ferro sulfat-kalsium hidroksida dilakukan secara kontinyu dan
hidroksida : derajat keasaman (pH) : 5, 7, 9 dan derajat keasaman pada bak ini dirubah-ubah
11 serta laju alir air limbah : 200, 400, 600, 800, pada derajat keasaman 5,7, 9, 11 dan 13. Pada
1000 ml/menit. Skema peralatan penelitian bak precipitasi terjadi reaksi pembentukan
seperti gambar 1. endapan (padatan) dari masing-masing ion
Penelitian dengan proses pertukaran ion logam berat. Air limbah dari bak precipitasi
menggunakan resin kation sebagai penukar ion selanjutnya dialirkan ke clarifier untuk
logam berat bermuatan positif (Cr+3, Cu+2, Zn+2, pemisahan padatan dari air limbah. Air hasil
Pb+2 dan Cd+2), dan resin anion penukar ion pengolahan selanjutnya dianalisis konsentrasi
logam berat bermuatan negatif (Cr2O7-2 dan CN- ion logam beratnya.
). Variabel proses : berat resin kation dan anion
: 500, 750, 1000, 1250 gram, volume air terolah
: 20, 40, 60, 80, 100, 120, 140, 160, 180 dan
200 liter serta pengujian terhadap resin yang
telah diregenerasi dengan mempergunakan 2
larutan natrium hidroksida 5% berat. Skema
penelitian seperti gambar 2.

2 3 4 3 4

5 6
1

7
Air hasil pengolahan Gambar 2 . Susunan Peralatan Penelitian
1 Proses Pertukaran Ion

Keterangan Gambar
flok 1. Bak penampung air limbah 2.
Bak kendali aliran
3. Kolom resin anion
Gambar 1 . Susunan Peralatan Penelitian Proses 4. Kolom resin kation
Kimia-Fisik 5. Bak penampung hasil pengolahan

Keterangan gambar : Air limbah pada bak penampung dipompa


menuju ke distribusi aliran dan dialirkan ke

Jurnal Teknik Kimia Vol. 1, No. 1, September 2006 29


kolom resin anion dengan laju alir tetap 2
liter/jam, air limbah yang keluar dari kolom 7.00
Cn-
anion dialirkan ke kolom resin kation, air 6.00
Zn+2

Kulaitas Air Limbah (mg/l)


limbah yang keluar dari resin anion diukur 5.00 Pb+2
Cu+2
setiap saat dan dianalisis konsentrasi ion logam 4.00

3.00
beratnya.
2.00
Pada proses regenerasi, larutan NaOH 5% 1.00
berat ditempatkan pada bak air limbah 0.00
selanjutnya dipompa menuju ke distribusi aliran -1.00
3.82 5 7 9 11 13

dan dialirkan kekolom resin anion maupun resin Derajat Ke asam an (pH)

kation dengan laju alir 2 liter/jam, larutan Gambar 5. kualitas air limbah terhadap derajat
NaOH yang mengandung ion logam berat keasaman (pH) dengan penambahan
terlarut maupun endapan ditampung pada bak 5 NaOH pada laju alir air limbah 400
dan dilakukan analisis konsentrasi ion logam ml/menit 7.00
Cn-
berat yang keluar. Resin yang telah mengalami 6.00
Zn+2

Kulaitas Air Limbah (mg/l)


proses regenerasi selanjutnya dipakai kembali 5.00 Pb+2
Cu+2
4.00
dalam proses pengolahan air limbah. Variabel 3.00

proses dalam penelitian ini berat resin kation 2.00

dan anion : 500, 750, 1000, 1250 gram serta 1.00

0.00
waktu pengambilan sampel. -1.00
3.82 5 7 9 11 13

Derajat Keasam an (pH)

Hasil dan Pembahasan Gambar.6. kualitas air limbah terhadap


Hasil penelitian pengolahan air limbah derajat keasaman (pH) dengan
industri electroplating secara kimia melalui penambahan Ca(OH)2 pada laju
proses reduksi dan precipitasi dengan berbagai alir air limbah 400 ml/menit
variable proses : laju alir 200, 400, 600, 800 dan
1000 ml/menit serta derajat keasaman (pH) 5, 7,
9, 11 dan 13 seperti tergambar dalam grafik- 7.00
Cn-
grafik berikut ini. 6.00
Zn+2
Kulaitas Air Limbah (mg/l)

5.00 Pb+2
7.00
Cn- 4.00 Cu+2
6.00
Zn+2
3.00
Kulaitas Air Limbah (mg/l)

5.00 Pb+2
2.00
4.00 Cu+2
1.00
3.00
0.00
2.00 3.82 5 7 9 11
-1.00
1.00 Derajat Ke asam an (pH)

0.00
3.82 5 7 9 11 13
-1.00
Derajat Keasam an (pH) Gambar 7. kualitas air limbah terhadap
derajat keasaman (pH) dengan
Gambar 3. kualitas air limbah terhadap derajat penambahan NaOH pada laju
keasaman (pH) dengan penambahan alir air limbah 600 ml/menit
NaOH pada laju alir air limbah 200
ml/menit 7.00
Cn-
6.00 Zn+2
Kulaitas Air Limbah (mg/l)

7.00 5.00 Pb+2


Cn-
6.00 4.00
Cu+2
Zn+2
Kulaitas Air Limbah (mg/l)

5.00 Pb+2 3.00

4.00 Cu+2
2.00

3.00 1.00

2.00 0.00
1.00 3.82 5 7 9 11
-1.00
0.00 Derajat Ke asam an (pH)
3.82 5 7 9 11
-1.00
Der ajat Keasam an (pH)
Gambar 8. kualitas air limbah terhadap
derajat keasaman (pH) dengan
Gambar 4. kualitas air limbah terhadap penambahan Ca(OH)2 pada laju
derajat keasaman (pH) dengan alir air limbah 600 ml/menit
penambahan Ca(OH)2 pada laju
alir air limbah 200 ml/menit

Jurnal Teknik Kimia Vol. 1, No. 1, September 2006 30


Berdasarkan hasil penelitian yang tercantum
7.00
Cn-
dalam grafik 3 sampai 12 tersebut diketahui
6.00
Zn+2 bahwa secara keseluruhan pada laju alir air

Kulaitas Air Limbah (mg/l)


5.00 Pb+2 limbah yang sama, semakin besar derajat
Cu+2
4.00
keasaman (pH) maka konsentrasi ion logam
3.00
berat dalam air limbah semakin kecil hal ini
2.00

1.00
disebabkan karena secara keseluruhan semakin
0.00
besar derajat keasaman (pH) kelarutan ion
-1.00
3.82 5 7 9 11 13 logam berat semakin kecil sehingga
Derajat Keasam an (pH) mempermudah terjadinya reaksi pembentukan
Gambar 9. kualitas air limbah terhadap hidroksida ion logam berat, dengan
derajat keasaman (pH) dengan terbentuknya hidroksida logam berat
penambahan NaOH pada laju menunjukan terbentuknya endapan ion logam
alir air limbah 800 ml/menit berat.
Pada derajat keasaman (pH) yang sama,
7.00
semakin besar laju alir air limbah maka hampir
Cn-
6.00 Zn+2
seluruh ion logam berat dalam air limbah
Kulaitas Air Limbah (mg/l)

5.00 Pb+2
Cu+2
mempunyai konsentrasi yang tidak berbeda
4.00

3.00
secara signifikan kecuali ion logam berat nikel
2.00 dimana semakin besar laju alir air limbah
0.00
1.00
konsentrasi ion nikel pada pH 5 semakin besar,
-1.00
3.82 5 7 9 11
hal ini disebabkan kelarutan ion nikel paling
De rajat Ke as am an (pH)
besar dibandingkan dengan ion logam berat
Gambar 10. kualitas air limbah terhadap lainnya.
derajat keasaman (pH) dengan Pada range laju alir 200 – 1000
penambahan Ca(OH)2 pada laju ml/menit dan derajat keasaman (pH) 9 dan 11
alir air limbah 800 ml/menit baik mempergunakan bahan kimia NaOH
maupun Ca(OH)2 sebagai precipitan
7.00
memberikan hasil pengolahan dengan
Cn-
6.00
Zn+2
konsentrasi ion logam berat dalam air limbah
dibawah nilai Baku Mutu.
Kulaitas Air Limbah (mg/l)

5.00 Pb+2
4.00 Cu+2

3.00 5

4.5
2.00 ion Pb2+
4
Konsentrasi ion keluar (mg/L)

ion Cd2+
1.00 3.5 ion Zn2+

3
0.00
3.82 5 7 9 11 13 2.5
-1.00 2
Derajat Ke asam an (pH)
1.5

Gambar 11. kualitas air limbah terhadap 0.5

0
derajat keasaman (pH) dengan 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
Volume Air Terolah (L)
penambahan NaOH pada laju alir
air limbah 1000 ml/menit
140
Konsentrasi ion keluar (mg/L)

120

100 ion Cu2+

ion Ni2+
7.00 80
Cn- 60
ion Cr tot

6.00
Zn+2 40
Kulaitas Air Limbah (mg/l)

5.00 Pb+2 20

4.00 Cu+2 0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220

Volume Air Terolah (L)


3.00

2.00

1.00
Gambar 13. Hubungan Volume Air Terolah
0.00
3.82 5 7 9 11
Terhadap konsentrasi ion keluar pada
-1.00
Derajat Ke asam an (pH) berat resin kation 500 gram

Gambar 12. kualitas air limbah terhadap


derajat keasaman (pH) dengan
penambahan Ca(OH)2 pada laju
alir air limbah 1000 ml/menit

Jurnal Teknik Kimia Vol. 1, No. 1, September 2006 31


5
120
4.5

Konsentrasi ion keluar (mg/L)


100
4

Konsentrasi ion keluar (mg/L)


80
3.5 ion Cu2+
ion Pb2+
60 ion Ni2+
3
ion Cd2+
ion Cr tot
40
2.5
ion Zn2+
20
2

1.5 0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
1
Volume Air Terolah (L)
0.5

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
Volume Air Terolah (L) Gambar 16. Hubungan Volume Air Terolah
Terhadap konsentrasi ion keluar pada
140 berat resin kation 1250 gram
120
Konsentrasi ion keluar (mg/L)

100
100
ion Cu2+ 90
80 ion Cr2O7-2
ion Ni2+ 80

Konsentrasi ion keluar (mg/L)


ion CN-
ion Cr tot
60 70

60
40
50
20
40

0 30
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 20
Volume Air Terolah (L) 10

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220

Gambar 14. Hubungan Volume Air Terolah Volume Air Terolah (L)

Terhadap konsentrasi ion keluar


pada berat resin kation 750 gram
100
5 ion Cr2O7-2
90

Konsentrasi ion keluar (mg/L)


ion CN-
4.5 80
70
4
60
Konsentrasi ion keluar (mg/L)

3.5 50
40
3 30

ion Pb2+ 20
2.5
10
ion Cd2+
2 0
ion Zn2+
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
1.5
Volume Air Terolah (L)

0.5

0 Gambar 17. Hubungan Volume Air Terolah


0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
Volume Air Terolah (L) Terhadap konsentrasi ion keluar pada
berat resin anion 500 gram dan 750 gram
120
100
100 ion Cr2O7-2
90
ion CN-
Konsentrasi ion keluar (mg/L)

80
80 70
o
i n Cu2 +
60
60 o
i n Ni2 +
50
o
i n Cr t ot
40
40
30

20
20
10

0 0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
Volume Air Terolah (L)

V ol ume A i r T e r ol a h ( L)

Gambar 15. Hubungan Volume Air Terolah 100


ion Cr2O7-2
90
Terhadap konsentrasi ion keluar pada
Konsentrasi ion keluar (mg/L)

ion CN-
80

berat resin kation 1000 gram 70


60
50

5
40
30
4.5
20
4
Konsentrasi ion keluar (mg/L)

10
3.5
0
3
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
2.5
ion Pb2+
Volume Air Terolah (L)
ion Cd2+
2
ion Zn2+
1.5

0.5
Gambar 18. Hubungan Volume Air Terolah
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
Terhadap konsentrasi ion keluar pada
Volume Air Terolah (L) berat resin anion 1000 gram dan 1250 gram

Jurnal Teknik Kimia Vol. 1, No. 1, September 2006 32


120
40000.00

Konsentrasi ion keluar (mg/L)


100
35000.00

500 Gram
80
30000.00
750 Gram

Akumulasi ion pada resin (mg)


1000 Gram 60
25000.00
1250 Gram

40
20000.00

15000.00
20

10000.00 0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
5000.00 Ni +2 Volum e Air Terolah (L)
Cr tot
0.00
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
Volume Air Terolah (L) 7

onsentrasi ionkeluar(mg/L)
5

Gambar 19. Hubungan Volume Air Terolah 4

Terhadap Akumulasi 3

2
Ion Logam Berat Dalam Berbagai Berat

K
1

Resin 0
Pb 0
+2 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Cd +2
Zn +2 Volum e Air Te r olah (L)
Cu +2
Berdasarkan gambar 18 tersebut terlihat bahwa
semakin besar volume air terolah ion yang Gambar 21. Hubungan volume air terolah
terakumulasi semakin besar, tetapi pada volume terhadap konsentrasi ion logam berat
air terolah tertentu ion terakumulasi menjadi dalam air limbah pada berat resin kation
konstan, ini menunjukkan bahwa resin dalam 1250 gram terregenerasi
keadaan jenuh. Pada berat resin 500 gram
kondisi jenuh pada jumlah ion terakumulasi 100

22060 mg, resin 750 gram sebesar 24757 mg, 90


g/L)

80
Konsentrasi ionkeluar(m

resin 1000 gram sebesar 30641 mg sedangkan 70


60
untuk resin 1250 gram belum menunjukkan 50
40
kejenuha. Berdasarkan data tersebut diatas, 30

diketahui bahwa daya serap resin terhadap ion 20


10

logam berat rata-rata : 36 mg/gram resin 0


0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Cr 2O7-2 V olum e air te r olah (L)
CN-

20000
18000
Gambar 22. Hubungan volume air terolah
16000 terhadap konsentrasi ion logam berat
Ionterakumulasi (mg)

14000
dalam air limbah pada berat resin anion
12000
10000 1250 gram terregenerasi
8000
Pembahasan
6000
4000 Berdasarkan hasil penelitian pengolahan
2000 air limbah industri elektroplating dengan proses
0
20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 pertukaran ion diketahui beberapa hal
Cr 2O7-2
CN-
Volum e air te r olah (L)
diantaranya :
Gambar 20. Hubungan Volume Air Terolah 1. Resin kation dan anion dapat dipergunakan
Terhadap Akumulasi Ion Logam Berat sebagai media penukar ion dalam
Dalam Resin Anion untuk 500, 750, pengolahan air limbah industri
1000 dan 1250 gram elektroplating hingga kualitas air limbah
dibawah nilai baku mutu air limbah
Jumlah ion yang terakumulasi pada resin anion 2. Resin kation dan anion yang telah
dengan berat 500, 750, 1000, dan 1250 gram diregenerasi dapat dipergunakan kembali
hampir sama, hal ini disebabkan karena berat sebagai media penukar ion dalam
resin 500 gram, resin tersebut masih mampu pengolahan air limbah, ini berarti akan
mengolah air limbah sebesar 200 liter memperkecil biaya operasional pengolahan
air limbah
3. Ion-ion logam berat yang mempunyai berat
atom terbesar akan terserap terlebih dahulu,
dengan demikian dalam perancangan
instalasi pengolahan air limbah dengan
media penukar ion harus terlebih dahulu
menentukan jenis ion dan berat atom ion
masing-masing, ion dengan berat atom

Jurnal Teknik Kimia Vol. 1, No. 1, September 2006 33


terkecil sebagai pengendali kapasitas resin Research, Vol 35, No 9, Elsevier
yang diperlukan Science Ltd, Poland
4. Daya serap resin kation baru rata-rata 36 Casaveno, 1980, “Industrial Wastewater &
mg/gram resin dan resin anion baru 35 Water Engineering” Chemical
mg/gram resin, untuk resin yang telah Engineering Magazine, Mc Graw Hill
diregenerasi daya serapnya 75% dari resin Publication Co, New York
baru. Cezary A, Kozlowski and Wladyslaw
5. Biaya operasional pengolahan air limbah Walkowiak, 2002, “Removal
untuk resin baru Rp 250.000/m3, sedangkan ofCjromium (VI) from Aqueous
untuk resin yang diregenerasi sebesar Rp Solution by Polymer Inclusion
1250/m3, dihitung berdasarkan biaya bahan membrane”, Journal Water Research,
regenerasi dan kerusakan resin. Elsivier Science Ltd, Poland
Daniel Schaum, 1972, “Theory and Problem
Kesimpulan of College Chemistry”, Mc Graw Hill
1. Air limbah industri elektroplating yang Inc, New York. David M. Ayres, 1994,
mengandung berbagai jenis ion logam “Removing Heavy Metals from
berat yang bermuatan negatif dan Wastewater”, Engineering Research
positif dapat dilakukan pengolahan Center Report, University of Maryland
baik secara kimia-fisik maupun dengan Domenico Petruzzelli, Roberto Passino and
proses pertukaran ion Giovanni Tiravanti, 1995, “Ion
2. Kualitas air hasil pengolahan baik Exchange Process for Chromium
dilakukan pengolahan dengan proses Removal and Recovery from
kimia-fisik maupun pertukaran ion Tannary Wastes”, Journal I.E.C. Res,
dibawah baku mutu air limbah yang Vol 34, No 8, Italy.
ditetapkan pemerintah daerah, dengan Grimshaw and Harland, 1975, ”In Exchange :
demikian layak untuk dibuang ke Introduction to Theory and
badan air penerima (sungai). Practice”, The Chemical Society,
3. Biaya operasional pengolahan secara Burlington House, London.
kimia-fisik lebih besar dibandingkan Heryando Palar, 1994, “Pencemaran &
dengan mempergunakan resin, yaitu Toksikologi Logam Berat”, Rineka
Rp 7.150/m3 untuk pengolahan secara Cipta, Indonesia. James M.
kimia-fisik, sedangkan dengan proses Montgomery, 1985, “Water
pertukaran ion hanya Rp 1.250/m3 Treatment Principles & Design”,
dengan kualitas air hasil pengolahan John Wiley & Sons, New York,
dibawah baku mutu air limbah. Toronto, Singapore.
James W Patterson, 1985, “Industrial
Saran wastewater Treatment Technologi”,
1. Bagi suatu industri yang memiliki air Second Edition, USA.
limbah mengandung ion logam berat J.A.S. Tenorio, D.C.R. Espinosa (2000),
dan belum memiliki instalasi ”Treatment of Chromium Plating
pengolahan air limbah, hasil penelitian Process effluent with Ion Exchane
ini dapat dimanfaatkan untuk Resin”, Journal Waste Management,
merencakanan instalasi pengolahan air Pergamon.
limbahnya. J.M. Coulson and J.F. Richardson, 1968,
2. Bagi industri yang telah memiliki “Chemical Engineering”, Pergamon
instalasi pengolahan air limbah, hasil Press Ltd, USA.
penelitian ini dapat dijadikan Jolanta Bohdziewicz, 2000, ”Removal of
pertimbangan dalam rangka Chromium Ions (VI) from
menurunkan biaya operasionalnya. Ubderground Water in The hybrid
Complexation-ultrafiltratian
Process”, Desalination, Elsevier
Daftar Pustaka Science Ltd, Poland.
Ketut Sumada, Alton D dan Desi W (2001),
Alliane A, Bounatrio N, Cherif A.t, and “Removal (pengambilan) Ion
akretche D.E, 2001, “Removal of kromium valensi 6 air limbah
Chromium from Aqueous Solution industri elektroplating dengan
by Complexation-Ultrafiltration proses pertukaran ion”, Belum
Using A Water-Soluble terpublikasikan dalam jurnal.
Macroligand” , Journal Water

Jurnal Teknik Kimia Vol. 1, No. 1, September 2006 34


Ketut Sumanda, Doni W Putra dan Ratna Y Wastewaters”, Journal Process
(2001), “Pemanfaatan kembali ion Biochemistry, Elsevier Science Ltd,
kromium valensi 6 air limbah England.
industri elektroplating membentuk Rengaraj S, Kyeong-Ho Yeon and Seung-
larutan kalium brikomat dengan Hyeon Moon, 2001, “Removal of
proses pertukaran ion”, belum Chromium from Water and
terpublikasi dalam jurnal. Wastewater by Ion Exchange
Ketut Sumanda, Riza Hidari Irava dan I Gusti Resins”, Journal of Hazardous
Ayu Ade R (2000), “Recovery Ion Material, Elsevier.
Kromium Valensi 3 Limbah Cair Stella Lacour, Jean-Claude Bollinger at all,
industri elektroplating dengan (2001), “Removal of Heavy metals in
proses pertukaran ion”, Belum industrial wastewaters by ion-
terpublikasi dalam jurnal. exchanger grafted textile”,
Linvil G Rich, (1987), “Unit Processes of JournalAnalytica Chimica Acta,
Sanitary Engeneering”, John Wiley & Elsevier
Sons Tata Mc States of America. Sultan I, Amer, Ph.D, 1998, “Treating Metal
Metcalf & Eddy, 1979, “Wastewater Finishing Wastewater” Environmetal
Engineering Treatment Disposal Technology, AQUACHEM INC.
Reuse”, Tata Mc Graw Hill, new Tom D Reynold, 1982, “Unit Operations and
Delhi. Procesess In Environmental
Nemerow, N.L, 1966, “Theories and and Engineering”, Texas A & M
Practice of Industrial Waste University, Boston, Massuchussetts
Management”, Addision Wesley, MA. Vogel, 1979, “Textbook of Macro and
Nourbakhash M, Sag Y, Ozer D, 1994, “A Semimicro Qualitative Inorganic
Comparative Study of Various Analysis”, Longman Group Limited,
Biosorbents for Removal of London
Chromium (VI) Ions from Industrial

Jurnal Teknik Kimia Vol. 1, No. 1, September 2006 35

Anda mungkin juga menyukai