16 51 1 PB
16 51 1 PB
Abstrak
Kata Kunci : Limbah elektroplating, proses kimia fisik, proses pertukaran ion
Abstract
In order to decrease the investation and operational cost of electroplating industry waste,
study on various kind of electroplating industry waste water treatment technology is needed. In
this research, the studied waste water treatment technology for electroplating industry was Physic-
Chemistry Process conducted with the technology of Continuous Stream Tank with Stirring Rod
and Ion Exchange Process with Fixed Bed Technology.
This research aimed to yield an efficient electroplating industry waste water treatment
technology and process measured from it’s operational cost aspect, and also the quality of
treatment product water which meets Waste Water Quality Standard.
Research was conducted with physic-chemistry process using FeSO4 as reductor, NaOH
and Ca(OH)2 as precipitator. Process variables at FeSO4-NaOH combination : acidity degree
(pH) : 5, 7, 9, 11, dan 13; at FeSO4-Ca(OH)2 combination : acidity degree (pH) : 5, 7, 9, dan 11,
and waste water flow velocity : 200, 400, 600, 800, 1000 ml/minute.
(Pb+2)
Pendahuluan Kadmium 0,95 0,05
(Cd+2)
Berdasarkan hasil analisis laboratorium Tembaga 5,70 0,6
diketahui bahwa air limbah industri (Cu+2)
elektroplating mengandung berbagai jenis ion Kromium 79,10 0,5
logam berat yang berbahaya bagi lingkungan total (Cr
khususnya lingkungan perairan sungai. tot)
Berbagai jenis ion logam berat yang terkandung pH 3 6-9
dalam air limbah industri electroplating seperti
ion kromium valensi VI (Cr +6) , kromium Berdasarkan data tersebut diatas, kualitas
total (Cr tot) , Sianida (CN-), Tembaga (Cu+2), air limbah industri electroplating masih diatas
Seng (Zn+2), Nikel (Ni+2), Timbal (Pb+2) dan Baku Mutu air limbah untuk industri
Kadmium (Cd+2). electroplating yang ditetapkan, oleh karena itu
Konsentrasi ion-ion logam berat yang air limbah industri elektroplating sebelum
terkandung dalam air limbah industri dialirkan keperairan sungai perlu dilakukan
electroplating seperti tercantum dalam table pengolahan terlebih dahulu.
berikut ; Berbagai metode telah dipergunakan untuk
Tabel 1. konsentrasi ion-ion logam berat dalam melakukan pengolahan air limbah industri
air limbah industri electroplating dan electroplating seperti : proses kimia (reduksi &
baku mutu air limbah berdasarkan precipitasi), proses adsorpsi fisik, proses
SKGUB Jawa Timur no 45 Tahun pertukaran ion, proses evaporasi dan
2002 elektrokimia, dimana setiap proses memiliki
kelemahan dan keunggulan masing-masing.
Parameter Konsentrasi Baku Mutu Pada penelitian kali ini dilakukan penelitian
ion logam air limbah dengan mempergunakan Proses Kimia-Fisik
berat dalam industri (Reduksi & Precipitasi) dan Proses Pertukaran
air limbah electroplating Ion untuk menentukan proses mana yang
industri (mg/l) memiliki biaya operasional yang lebih efisien.
electroplating
(mg/l) Landasan Teori
Kromium 65,60 0,1
valensi VI Pengolahan air limbah industri
Sianida 0,53 0,2 electroplating yang mengandung berbagai jenis
(CN-) ion-ion logam berat dapat dilakukan dengan
Nikel 52,60 1,0 proses kimia-fisik (reduksi & precipitasi),
(Ni+2) proses adsorpsi fisik, proses pertukaran ion,
Seng 1,75 1,0 proses evaporasi dan elektrokimia. Pada proses
(Zn+2) kimia-fisik dilakukan dalam 3 tahapan proses
Timbal 3,56 0,1 yaitu proses reduksi, proses precipitasi
2 3 4 3 4
5 6
1
7
Air hasil pengolahan Gambar 2 . Susunan Peralatan Penelitian
1 Proses Pertukaran Ion
Keterangan Gambar
flok 1. Bak penampung air limbah 2.
Bak kendali aliran
3. Kolom resin anion
Gambar 1 . Susunan Peralatan Penelitian Proses 4. Kolom resin kation
Kimia-Fisik 5. Bak penampung hasil pengolahan
3.00
beratnya.
2.00
Pada proses regenerasi, larutan NaOH 5% 1.00
berat ditempatkan pada bak air limbah 0.00
selanjutnya dipompa menuju ke distribusi aliran -1.00
3.82 5 7 9 11 13
dan dialirkan kekolom resin anion maupun resin Derajat Ke asam an (pH)
kation dengan laju alir 2 liter/jam, larutan Gambar 5. kualitas air limbah terhadap derajat
NaOH yang mengandung ion logam berat keasaman (pH) dengan penambahan
terlarut maupun endapan ditampung pada bak 5 NaOH pada laju alir air limbah 400
dan dilakukan analisis konsentrasi ion logam ml/menit 7.00
Cn-
berat yang keluar. Resin yang telah mengalami 6.00
Zn+2
0.00
waktu pengambilan sampel. -1.00
3.82 5 7 9 11 13
5.00 Pb+2
7.00
Cn- 4.00 Cu+2
6.00
Zn+2
3.00
Kulaitas Air Limbah (mg/l)
5.00 Pb+2
2.00
4.00 Cu+2
1.00
3.00
0.00
2.00 3.82 5 7 9 11
-1.00
1.00 Derajat Ke asam an (pH)
0.00
3.82 5 7 9 11 13
-1.00
Derajat Keasam an (pH) Gambar 7. kualitas air limbah terhadap
derajat keasaman (pH) dengan
Gambar 3. kualitas air limbah terhadap derajat penambahan NaOH pada laju
keasaman (pH) dengan penambahan alir air limbah 600 ml/menit
NaOH pada laju alir air limbah 200
ml/menit 7.00
Cn-
6.00 Zn+2
Kulaitas Air Limbah (mg/l)
4.00 Cu+2
2.00
3.00 1.00
2.00 0.00
1.00 3.82 5 7 9 11
-1.00
0.00 Derajat Ke asam an (pH)
3.82 5 7 9 11
-1.00
Der ajat Keasam an (pH)
Gambar 8. kualitas air limbah terhadap
derajat keasaman (pH) dengan
Gambar 4. kualitas air limbah terhadap penambahan Ca(OH)2 pada laju
derajat keasaman (pH) dengan alir air limbah 600 ml/menit
penambahan Ca(OH)2 pada laju
alir air limbah 200 ml/menit
1.00
disebabkan karena secara keseluruhan semakin
0.00
besar derajat keasaman (pH) kelarutan ion
-1.00
3.82 5 7 9 11 13 logam berat semakin kecil sehingga
Derajat Keasam an (pH) mempermudah terjadinya reaksi pembentukan
Gambar 9. kualitas air limbah terhadap hidroksida ion logam berat, dengan
derajat keasaman (pH) dengan terbentuknya hidroksida logam berat
penambahan NaOH pada laju menunjukan terbentuknya endapan ion logam
alir air limbah 800 ml/menit berat.
Pada derajat keasaman (pH) yang sama,
7.00
semakin besar laju alir air limbah maka hampir
Cn-
6.00 Zn+2
seluruh ion logam berat dalam air limbah
Kulaitas Air Limbah (mg/l)
5.00 Pb+2
Cu+2
mempunyai konsentrasi yang tidak berbeda
4.00
3.00
secara signifikan kecuali ion logam berat nikel
2.00 dimana semakin besar laju alir air limbah
0.00
1.00
konsentrasi ion nikel pada pH 5 semakin besar,
-1.00
3.82 5 7 9 11
hal ini disebabkan kelarutan ion nikel paling
De rajat Ke as am an (pH)
besar dibandingkan dengan ion logam berat
Gambar 10. kualitas air limbah terhadap lainnya.
derajat keasaman (pH) dengan Pada range laju alir 200 – 1000
penambahan Ca(OH)2 pada laju ml/menit dan derajat keasaman (pH) 9 dan 11
alir air limbah 800 ml/menit baik mempergunakan bahan kimia NaOH
maupun Ca(OH)2 sebagai precipitan
7.00
memberikan hasil pengolahan dengan
Cn-
6.00
Zn+2
konsentrasi ion logam berat dalam air limbah
dibawah nilai Baku Mutu.
Kulaitas Air Limbah (mg/l)
5.00 Pb+2
4.00 Cu+2
3.00 5
4.5
2.00 ion Pb2+
4
Konsentrasi ion keluar (mg/L)
ion Cd2+
1.00 3.5 ion Zn2+
3
0.00
3.82 5 7 9 11 13 2.5
-1.00 2
Derajat Ke asam an (pH)
1.5
0
derajat keasaman (pH) dengan 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
Volume Air Terolah (L)
penambahan NaOH pada laju alir
air limbah 1000 ml/menit
140
Konsentrasi ion keluar (mg/L)
120
ion Ni2+
7.00 80
Cn- 60
ion Cr tot
6.00
Zn+2 40
Kulaitas Air Limbah (mg/l)
5.00 Pb+2 20
4.00 Cu+2 0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
2.00
1.00
Gambar 13. Hubungan Volume Air Terolah
0.00
3.82 5 7 9 11
Terhadap konsentrasi ion keluar pada
-1.00
Derajat Ke asam an (pH) berat resin kation 500 gram
1.5 0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
1
Volume Air Terolah (L)
0.5
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
Volume Air Terolah (L) Gambar 16. Hubungan Volume Air Terolah
Terhadap konsentrasi ion keluar pada
140 berat resin kation 1250 gram
120
Konsentrasi ion keluar (mg/L)
100
100
ion Cu2+ 90
80 ion Cr2O7-2
ion Ni2+ 80
60
40
50
20
40
0 30
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 20
Volume Air Terolah (L) 10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
Gambar 14. Hubungan Volume Air Terolah Volume Air Terolah (L)
3.5 50
40
3 30
ion Pb2+ 20
2.5
10
ion Cd2+
2 0
ion Zn2+
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
1.5
Volume Air Terolah (L)
0.5
80
80 70
o
i n Cu2 +
60
60 o
i n Ni2 +
50
o
i n Cr t ot
40
40
30
20
20
10
0 0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
Volume Air Terolah (L)
V ol ume A i r T e r ol a h ( L)
ion CN-
80
5
40
30
4.5
20
4
Konsentrasi ion keluar (mg/L)
10
3.5
0
3
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
2.5
ion Pb2+
Volume Air Terolah (L)
ion Cd2+
2
ion Zn2+
1.5
0.5
Gambar 18. Hubungan Volume Air Terolah
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
Terhadap konsentrasi ion keluar pada
Volume Air Terolah (L) berat resin anion 1000 gram dan 1250 gram
500 Gram
80
30000.00
750 Gram
40
20000.00
15000.00
20
10000.00 0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
5000.00 Ni +2 Volum e Air Terolah (L)
Cr tot
0.00
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220
Volume Air Terolah (L) 7
onsentrasi ionkeluar(mg/L)
5
Terhadap Akumulasi 3
2
Ion Logam Berat Dalam Berbagai Berat
K
1
Resin 0
Pb 0
+2 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Cd +2
Zn +2 Volum e Air Te r olah (L)
Cu +2
Berdasarkan gambar 18 tersebut terlihat bahwa
semakin besar volume air terolah ion yang Gambar 21. Hubungan volume air terolah
terakumulasi semakin besar, tetapi pada volume terhadap konsentrasi ion logam berat
air terolah tertentu ion terakumulasi menjadi dalam air limbah pada berat resin kation
konstan, ini menunjukkan bahwa resin dalam 1250 gram terregenerasi
keadaan jenuh. Pada berat resin 500 gram
kondisi jenuh pada jumlah ion terakumulasi 100
80
Konsentrasi ionkeluar(m
20000
18000
Gambar 22. Hubungan volume air terolah
16000 terhadap konsentrasi ion logam berat
Ionterakumulasi (mg)
14000
dalam air limbah pada berat resin anion
12000
10000 1250 gram terregenerasi
8000
Pembahasan
6000
4000 Berdasarkan hasil penelitian pengolahan
2000 air limbah industri elektroplating dengan proses
0
20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 pertukaran ion diketahui beberapa hal
Cr 2O7-2
CN-
Volum e air te r olah (L)
diantaranya :
Gambar 20. Hubungan Volume Air Terolah 1. Resin kation dan anion dapat dipergunakan
Terhadap Akumulasi Ion Logam Berat sebagai media penukar ion dalam
Dalam Resin Anion untuk 500, 750, pengolahan air limbah industri
1000 dan 1250 gram elektroplating hingga kualitas air limbah
dibawah nilai baku mutu air limbah
Jumlah ion yang terakumulasi pada resin anion 2. Resin kation dan anion yang telah
dengan berat 500, 750, 1000, dan 1250 gram diregenerasi dapat dipergunakan kembali
hampir sama, hal ini disebabkan karena berat sebagai media penukar ion dalam
resin 500 gram, resin tersebut masih mampu pengolahan air limbah, ini berarti akan
mengolah air limbah sebesar 200 liter memperkecil biaya operasional pengolahan
air limbah
3. Ion-ion logam berat yang mempunyai berat
atom terbesar akan terserap terlebih dahulu,
dengan demikian dalam perancangan
instalasi pengolahan air limbah dengan
media penukar ion harus terlebih dahulu
menentukan jenis ion dan berat atom ion
masing-masing, ion dengan berat atom