Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No.

2 : 27-38 (Juli 2014) ISSN 0852 -2626

EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN USAHA PETERNAKAN SAPI DI


KECAMATAN SINONSAYANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Nissa Sajow*, B.F.J. Sondakh**, R.A.J. Legrans**, J. Lainawa**

Fakultas Peternakan, Universitas Sam Ratulangi Manado 95115

ABSTRAK
dari jumlah peternak. Hal ini yang
Kecamatan sinonsayang menyebabkan banyak peternak kurang
merupakan salah satu Kecamatan yang motivasi berusaha akibatnya populasi
terletak di wilayah Kabupaten Minahasa ternak sapi kurang berkembang.
Selatan yang terdiri dari 13 desa dan Kata Kunci : Evaluasi, Penyuluhan,
memiliki luas wilayah 12.960 Ha. Peternakan Sapi
Umumnya masyarakat Sinonsayang
berprofesi sebagai petani/peternak. ABSTRACT
Populasi ternak sapi terbanyak di
Kecamatan Sinonsayang terdapat di 3 EXTENSION PROGRAM
desa antara lain Desa Blongko, Desa
EVALUATION IN CATTLE
Ongkaw II dan Desa Ongkaw III adalah
sebanyak 296 ekor. Adapun masalah
FARM BUSINESS AROUND
penelitian ini adalah sejauh mana INONSAYANG DISTRICT,
keberhasilan program penyuluhan BP3K SOUTH MINAHASA REGENCY.
dalam hal peningkatan populasi ternak Sinonsayang district is located in the
sapi di Kecamatan Sinonsayang regency of South Minahasa consisted of
Kabupaten Minahasa Selatan. Tujuan 13 villages and area size of 12,960 ha.
penelitian ini adalah mengevaluasi Generally, Sinonsayang communities
pelaksanaan kegiatan penyuluhan di were living as farmers / ranchers. The
Kecamatan Sinonsayang Kabupaten highest populations of cattle were
Minahasa Selatan. Penelitian ini focused in 3 villages around
dilaksanakan dengan menggunakan Sinonsayang district including Blongko
metode survey. Penentuan desa sampel Village, Ongkaw II and III Villages (296
secara purposive sampling, yaitu cattle). The problem of this study was
menetapakan 3 desa yang memiliki how far the success of extension
populasi ternak sapi terbanyak. program in terms of improving
Responden adalah petani peternak yang education of BP3K for cattle population
ditetapkan secara random sebanyak 30 in the district of Sinonsayang, South
orang (responden). Data dalam Minahasa Regency. The objective of this
penelitian ini diperoleh dari 2 sumber study was to evaluate the
yaitu data primer dan data sekunder. implementation of extension activities
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan around Sinonsayang district, South
bahwa penyuluhan yang dilakukan oleh Minahasa regency. The research was
BP3K belum berhasil dan juga tidak conducted in January to February, 2014
efektif, karena kegiatan penyuluhan using survey method at the 3 sampling
hanya dapat menjangkau sebagian kecil villages with the highest cattle
population. The respondents were
farmers and ranchers who were
*Alimni Fakultas Peternakan Unsrat randomly targeted for outreach assigned
**Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan to 30 people (respondents). Research
and data collection were done during 2
months. The data in this study were
obtained from two sources (primary data

27
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 27-38 (Juli 2014) ISSN 0852 -2626

and secondary data). Method of tersebut tidak mengalami


purposive sampling was done
intentionally. The use of this technique peningkatan. Lambatnya peningkatan
was based on certain characteristics tersebut dinilai akibat dari kegagalan
obtained through the population. The
results in this study indicated that the reproduksi dan penanganan
extension was not successfully and
effectively done by BP3K, because the kesehatan ternak atas dasar tersebut
extension service can only reach few maka BP3K melakukan penyuluhan
numbers of breeders. Therefore more
farmers had less motivation to breed peternakan sapi tentang reproduksi
their cattle population.
ternak sapi dan penanganan
Keywords: Evaluation, Extension,
Livestock Cattle kesehatan hewan. Penyuluhan
tersebut dilaksanakan didesa
PENDAHULUAN Blongko, desa Ongkaw II dan desa
Kecamatan Sinonsayang adalah Ongkaw III pada bulan Agustus 2013
salah satu kecamatan di Kabupaten dengan sumber dana APBN dan
Minahasa Selatan Propinsi Sulawesi
APBD, tujuan utama penyuluhan
Utara yang memiliki potensi
tersebut adalah meningkatkan
pengembangan usaha peternakan populasi ternak sapi untuk mencapai
sapi potong. Hasil prasurvey swasembada daging. Sasaran
menunjukkan bahwa di daerah
penyuluhan BP3K adalah untuk
tersebut sudah pernah dilakukan
meningkatkan populasi ternak sapi
berbagai kegiatan penyuluhan dari jumlah 1.071 ekor menjadi
tentang pengembangan usaha 1.500 ekor.
peternakan sapi potong, baik yang Program penyuluhan yang
dilakukan oleh instansi pemerintah
direncanakan, perlu dievaluasi
daerah maupun dari berbagai apakah telah dilaksanakan sesuai
lembaga lainnya. dengan rencana penyuluhan. Dalam
Menurut laporan Balai hal ini, proses penyuluhan, aspek
Penyuluhan Pertanian Perikanan
teknis, metode, materi dan petugas
Peternakan dan Kehutanan (BP3K) penyuluhan akan berpengaruh
Kecamatan Sinonsayang Kabupaten terhadap efektivitas penyuluhan.
Minahasa Selatan Tahun 2013, Adapun masalah penelitian ini adalah
permasalahan dilakukannya kegiatan
sejauh mana keberhasilan program
penyuluhan karena perkembangan
penyuluhan BP3K dalam hal
populasi ternak sapi di daerah

28
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 27-38 (Juli 2014) ISSN 0852 -2626

peningkatan populasi ternak sapi di adalah penyuluh peternakan serta staf


Kecamatan Sinonsayang. Tujuan BP3K Kecamatan Sinonsayang.
penelitian ini adalah mengevaluasi Data sekunder diperoleh dari
pelaksanaan kegiatan penyuluhan di Dinas Pertanian Kabupaten
Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan dan kantor Balai
Minahasa Selatan. Pusat Statistik (BPS) Propinsi
Sulawesi Utara. Adapun variabel-
MATERI DAN METODE variabel dari data sekunder ini adalah
PENELITIAN
luas lahan, populasi ternak sapi, serta
Penelitian ini telah populasi semua jenis ternak dan
dilaksanakan di desa Blongko, desa jumlah penduduk.
Ongkaw II dan desa Ongkaw III Analisis data yang digunakan
Kecamatan Sinonsayang Kabupaten dalam penelitian ini yaitu deskriptif
Minahasa Selatan. Pengambilan kualitatif dengan tahap pertama
sampel dilakukan secara purposive melakukan pemeriksaan data, pada
dengan memilih 3 desa dari 13 desa kegiatan ini dilakukan setelah
yang ada di kecamatan Sinonsayang melakukan wawancara (mengisi
Kabupaten Minahasa Selatan, daftar pertanyaan). Analisis
masing-masing adalah desa desa deskriptif dapat diartikan sebagai
Blongko, desa Ongkaw II dan desa prosedur pemecahan masalah yang
Ongkaw III. Menurut hasil diselidiki dengan menggambarkan
prasurvey, dari 13 desa yang ada di atau mendeskripsikan keadaan
kecamatan Sinonsayang Kabupaten subjek/objek penelitian berdasarkan
Minahasa Selatan, hanya 3 desa fakta-fakta yang tampak atau
tersebut yang pernah dilakukan sebagaimana adanya (Nawawi,
penyuluhan peternakan sapi oleh 1995).
Balai Penyuluhan Pertanian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perikanan Peternakan dan Kehutanan
Karakteristik responden yang
(BP3K). Responden adalah peternak
dibahas dalam penelitian ini
dan petugas penyuluhan. Responden
menyangkut umur, pendidikan,
peternak sebanyak 30 orang dan
pekerjaan, dan jumlah anggota
responden petugas penyuluhan
keluarga merupakan faktor-faktor

29
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 27-38 (Juli 2014) ISSN 0852 -2626

yang turut memberikan pengaruh sebesar 30%, dan terdapat responden


dalam pemeliharaan ternak sapi di berpendidikan SMA sebesar 20%,
Kecamatan Sinonsayang. dan hanya 6,67% responden yang
Berdasarkan hasil penelitian berpendidikan Perguruan Tinggi.
diperoleh bahwa, jumlah tanggungan Berdasarkan hasil penelitian,
keluarga responden bervariasi dari 2- sebagian besar responden berprofesi
6 orang jumlah tanggungan per utama sebagai petani ternak sapi
keluarga. Hal ini berarti rata-rata yaitu sebesar 86,67%. Adapun
jumlah tanggungan sebanyak 4,13 responden yang berprofesi sebagai
orang per keluarga responden. guru yaitu 3,33%, tukang 3,33% dan
Berdasarkan beberapa hasil pedagang sebesar 6,67%.
penelitian menunjukkan bahwa, Berdasarkan wawancara dengan
jumlah anggota keluarga responden bahwa walaupun
mempengaruhi tingkat pengeluaran pekerjaan utamanya adalah pedagang
rumah tangga peternak. Semakin tapi juga memelihara sapi.
banyak jumlah anggota tanggungan Pemeliharaan ternak sapi merupakan
suatu keluarga peternak akan turut usaha sampingan yang diperlukan
mempengaruhi jumlah pengeluaran untuk menambah penghasilan
rumah tangga (Elly dan Salendu, keluarga. Ternak sapi sebagai aset
2012). Hasil penelitian menunjukkan yang sewaktu-waktu dapat dijual
bahwa rata-rata jumlah anggota apabila kebutuhan mendesak.
keluarga sebesar 4,13 orang. Jumlah Balai Penyuluhan Pertanian
anggota keluarga ini mempengaruhi Perikanan Peternakan dan Kehutanan
pengeluaran khususnya tingkat (BP3K) Kecamatan Sinonsayang
konsumsi rumah tangga. Kabupaten Minahasa Selatan
Hasil penelitian diperoleh dibentuk pada tahun 2004 oleh
bahwa, tingkat pendidikan kelompok Badan Pelaksana Penyuluhan
tani peternak sapi sebagai responden Pertanian Perikanan Peternakan dan
dikategorikan cukup rendah karena Kehutanan (BP4K) Kabupaten
sebagian besar masih berada pada Minahasa Selatan. Secara Hirarki
tingkat pendidikan SMP sebesar BP3K Kecamatan Sinonsayang
43,33% responden berpendidikan SD berada dibawah Departemen

30
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 27-38 (Juli 2014) ISSN 0852 -2626

Tabel 1. Frekuensi Penyuluhan Yang Diikuti Peternak di Kecamatan Sinonsayang

Penyuluhan Perorangan Penyuluhan Kelompok


Penyuluhan
Penyuluhan Peserta Peserta
Kelompok
perorangan penyuluhan penyuluha (%)
(%) (banyaknya
(banyaknya perorangan n
pertemuan) (Org) pertemuan) Kelompok
0-1 6 20 0-1 8 26,66
2-3 24 80 2-3 22 73,33
Jmlh 30 100 30 100

Pertanian dan BP4K Kabupaten Selatan, dilaksanakan dalam rangka


Minahasa Selatan. Seluruh anggaran menumbuhkembangkan keberdayaan
kegiatan Balai Penyuluhan Pertanian swadaya dan peran serta pelaku atau
Perikanan Peternakan dan Kehutanan para peternak sapi agar dapat
BP3K Kecamatan Sinonsayang meningkatkan produktifitas
berasal dari BP4K Kabupaten pendapatan usaha peternakannya.
Minahasa Selatan. Dalam rangka meningkatkan
Berdasarkan Undang-undang ketrampilan beternak baik kepada
Nomor 16 Tahun 2006, tentang peternak maupun kepada petugas
Sistem Penyuluhan, Pertanian, penyuluhan sehingga terjadi
Perikanan, Peternakan dan penumbuhan pemberdayaan dan
Kehutanan mengamanatkan bahwa kemadirian. Tujuan khusus adalah
kelembagaan penyuluhan pertanian meningkatkan populasi dan
perikanan peternakan dan kehutanan pemahaman tentang kesehatan
terdiri dari kelembagaan penyuluhan ternak.
pemerintah dan kelembagaan Rencana kerja penyuluh atau
penyuluhan. rencana definitif disusun berdasarkan
Program penyuluhan kebutuhan yang dirasakan
peternakan sapi yang dilakukan oleh petani/peternak, Sebelum menyusun
Balai penyuluhan Pertanian, rencana kerja penyuluh, BP3K
Peternakan, Perikanan, dan Kecamatan Sinonsayang melakukan
Kehutanan (BP3K) Kecamatan identifikasi potensi wilayah terlebih
Sinonsayang Kabupaten Minahasa dahulu. Potensi tersebut termasuk

31
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 27-38 (Juli 2014) ISSN 0852 -2626

potensi SDM dan SDA wilayah kelompok tani “Kamangta” di desa


tersebut. SDM yaitu meliputi Blongko, gabungan kelompok tani
penyuluh dan petani di wilayah “Prima” di desa Ongkaw II dan
tersebut. Sedangkan SDA meliputi gabungan kelompok tani “Boga
keadaan tanah,sistem pengairan, dan Jaya” di desa Ongkaw III.
komoditi pertanian temasuk komoditi Materi penyuluhan yang
peternakan sapi potong apa yang disampaiakan oleh BP3K
cocok dikembangkan di wilayah disesuaikan dengan
kecamatan Sinonsayang. Rencana mempertimbangkan permasalahan
kerja disusun setiap tahunnya, dan petani/peternak yang dihadapi saat
dibuat dalam bentuk tertulis, dimana itu. Materi penyuluhan peternakan
petani/peternak tidak diperlihatkan sapi yang telah dilakukan BP3K
rencana kerja tertulis tersebut, karena Kecamatan Sinonsayang pada tahun
penyuluh akan langsung memberikan 2013 yaitu mencakup reproduksi dan
praktek rencana kerja tersebut penanganan kesehatan ternak sapi.
kepada petani/peternak. Menurut Effendy (2003)
BP3K Kecamatan materi atau pesan yang disampaikan
Sinonsayang bekerja melakukan kepada sasaran hendaknya
penyuluhan pertanian pada hari disesuaikan dengan kebutuhan dari
senin, selasa, kamis dan jumat. individu keluarga kelompok dan
Khusus untuk penyuluhan masyarakat sehingga materi yang
peternakan sapi potong dijadwalkan disampaikan dapat dirasakan
pada hari jumat dengan frekuensi langsung manfaatnya. Materi yang
penyuluhan untuk perorangan rata- disampaikan sebaiknya
rata 1 kali dalam satu bulan, atau menggunakan bahasa yang mudah
disesuaikan dengan kebutuhan, dan dimengerti, tidak terlalu sulit untuk
pernah dilakukan 2 sampai 3 kali dimengerti oleh sasaran, dalam
dalam sebulan. Sedangkan untuk penyampaian materi sebaiknya
penyuluhan kelompok, pada tahun menggunakan metode dan alat bantu
2013 telah dilakukan 4 kali untuk mempermudah pemahaman
penyuluhan terhadap 3 kelompok dan untuk menarik perhatian sasaran.
peternak petani yaitu gabungan

32
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 27-38 (Juli 2014) ISSN 0852 -2626

BP3K melakukan kegiatan hanya ditindak lanjuti oleh sebagian


penyuluhan kepada petani/peternak dari petani yang telah mengerti tadi.
pada tempat-tempat tertentu yaitu Menurut Notoatmodjo
dibalai desa atau rumah penduduk, (2007), alat bantu penyuluhan adalah
dan lahan usahatani. Selama alat-alat yang digunakan oleh
kegiatan penyuluhan sebagian besar penyuluh dalam menyampaikan
petani/peternak sapi potong peserta informasi contohnya berupa LCD,
penyuluhan sudah berkumpul vidio/film serta pengeras suara.
terlebih dahulu sebelum penyuluh Sedangkan, alat peraga berfungsi
BP3K tiba ditempat, para peserta untuk membantu dan meragakan
penyuluhan dikoordinir langsung sesuatu dalam proses penyuluhan
oleh ketua kelompok tani maupun contoh alat peraga berupa sampel.
aparat desa. Alat peraga ini disusun berdasarkan
Materi penyuluhan prinsip bahwa pengetahuan yang ada
disampaikan tidak dengan pada setiap manusia itu diterima atau
menggunakan alat bantu penyuluhan ditangkap melalui panca indera.
pengeras suara, LCD, video/film. Semakin banyak indera yang
melainkan hanya menggunakan suara digunakan untuk menerima sesuatu
langsung penyuluh. BP3K juga maka semakin banyak dan semakin
memberi keleluasan kepada jelas pula pengertian/pengetahuan
petani/peternak meminta topik materi yang diperoleh, dengan kata lain, alat
tertentu apa saja yang menjadi peraga ini dimaksudkan untuk
permasalahan mereka untuk mengerahkan indera sebanyak
disuluhkan oleh penyuluh BP3K mungkin kepada suatu objek
Kecamatan Sinonsayang. Kegiatan sehingga mempermudah persepsi.
penyuluhan yang dilakukan oleh Menurut Notoatmodjo
penyuluh BP3K selama tahun 2013 (2007), secara terperinci, fungsi alat
tidak menggunakan alat peraga adalah untuk menimbulkan
peraga/sampel, sehingga hasil minat sasaran, mencapai sasaran
evaluasi BP3K kegiatan penyuluhan yang lebih banyak, membantu
yang mereka lakukan hanya bisa mengatasi hambatan bahasa,
dimengerti oleh sebagian petani dan merangsang sasaran untuk

33
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 27-38 (Juli 2014) ISSN 0852 -2626

melaksanakan pesan, membantu Tenaga penyuluh di BP3K


sasaran untuk belajar lebih banyak Kecamatan Sinonsayang merupakan
dan tepat, merangsang sasaran untuk tenaga lulusan setingkat D3. Para
meneruskan pesan yang diterima penyuluh bertujuan untuk
kepada orang lain, mempermudah menjadikan petani dari swadaya
memperoleh informasi oleh sasaran, menjadi petani yang swakarsa. Hal
mendorong keinginan orang untuk ini sesuai dengan slogan BP3K
mengetahui, kemudian lebih Kecamatan Sinonsayang, yaitu
mendalami dan akhirnya penyuluhan dari petani, oleh petani
memberikan pengertian yang lebih dan untuk petani. Untuk itu,
baik, dan membantu menegakkan penyuluh BP3K selalu menindak
pengertian yang diperoleh. lanjuti masalah yang dihadapi petani
Metode yang digunakan oleh dengan mendiskusikannya pada saat
BP3K dalam penyuluhan ini yaitu kegiatan penyuluhan berlangsung
dengan menggunakan 2 metode yaitu serta juga membantu dengan
metode penyuluhan perorangan dan langsung bertindak di lahan
metode kelompok. Penyuluhan pemeliharaan ternak sapi potong
perorangan Khusus untuk milik petani.
penyuluhan peternakan sapi petugas Tenaga penyuluh BP3K
datang langsung kerumah atau lahan Kecamatan Sinonsayang ada 5 orang,
usaha petani sedangkan untuk yang melakukan kegiatan
kelompok dilaksanakan dirumah penyuluhan pada 3 desa yang ada di
ketua kelompok tani atau dilahan kecamatan Sinonsayang, yaitu pada
petani/peternak, pada tahun 2013 gabungan kelompok tani
telah dilakukan 2 kali penyuluhan “Kamangta” di desa Blongko,
terhadap 3 kelompok peternak gabungan kelopok tani “Prima” di
petani, kelompok Kamangta, Prima desa Ongkaw II dan gabungan
dan Boga jaya. Penyampaian materi kelompok tani “Boga Jaya” di desa
sebaiknya menggunakan metode dan Ongkaw III.
media untuk mempermudah Frekuensi penyuluhan
pemahaman dan untuk menarik merupakan frekuensi peternak dalam
perhatian sasaran. mengakses saluran komunikasi atau

34
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 27-38 (Juli 2014) ISSN 0852 -2626

informasi mengenai teknologi yang usaha tani ternak. Kegiatan


dapat diterapkan dalam usaha ternak penyuluhan dan kelompok tani dapat
sapi. Efektivitas penyuluhan menambah pengetahuan peternak
merupakan frekuensi peternak dalam mengenai pemeliharaan ternak sapi
mengikuti kegiatan penyuluhan serta potong. Frekuensi penyuluhan
perkumpulan kelompok tani, perorangan merupakan frekuensi
Frekuensi program penyuluhan peternak dalam mengakses
dilihat dari banyaknya pertemuan informasi. Pemberian penyuluhan ini
dengan penyuluh. Adapun Frekuensi cara menyajikan program-program
penyuluhan yang diikuti oleh tentang peternakan sapi secara
peternak di Kecamatan Sinonsayang sederhana, para peternak menerima
dapat dilihat pada Tabel 1. materi tidak menggunakan alat bantu
Berdasarkan Tabel 1 juga alat peraga. Pengetahuan para
menunjukkan frekuensi penyuluhan peternak masih sangat kurang baik
yang diikuti oleh peternak yang dalam beternak dan pada akhirnya
terdiri dari penyuluhan perorangan mempengaruhi usaha ternak mereka.
dan kelompok. Penyuluhan Dalam hal ini, sebaiknya semakin
kelompok yang diikuti oleh sering peternak mengikuti
responden terdiri dari kegiatan penyuluhan maka pengetahuannya
penyuluhan yang diadakan oleh tentang teknologi yang disampaikan
penyuluh pertanian serta penyuluhan semakin meningkat dan akhirnya
yang diadakan oleh BP3K di dapat mempengaruhi peternak
Kecamatan Sinonsayang. mengadopsi teknologi tersebut. Hal
Kegiatan penyuluhan maupun ini sesuai dengan pendapat Setyarini
perkumpulan kelompok tani (2009), bahwa frekuensi penyuluhan
merupakan salah satu saluran untuk mempengaruhi pengambilan
menyampaikan informasi keputusan seseorang.
pemeliharaan ternak sapi potong. Populasi ternak sapi yang
Selain itu, dalam kegiatan dipelihara oleh 30 responden di desa
penyuluhan dan kelompok tani, Blongko, desa Ongkaw II dan desa
peternak saling berbagi mengenai Ongkaw III, bertambah yaitu 5 ekor
permasalahan yang dihadapi dalam sapi jantan dewasa dan 4 ekor anak

35
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 27-38 (Juli 2014) ISSN 0852 -2626

sapi betina (pedet) jadi total populasi kemampuan yang lebih baik dan
menjadi 9 ekor ternak sapi. mampu mengambil keputusan
Jika dilihat dari pertambahan sendiri, yang selanjutnya akan
populasi sebanyak 9 ekor ternak sapi, memperoleh kehidupan yang lebih
maka dalam satu tahun peternak di baik.
desa Blongko, desa Ongkaw II dan Pengetahuan peternak
desa Ongkaw III, mengalami merupakan pola pemikiran
ketambahan populasi sebesar pemeliharaan ternak sapi yang
17,31%. Pertambahan populasi ini kemudian melahirkan sikap dan pada
bukan karena adanya penyuluhan gilirannya melahirkan perbuatan atau
dari BP3K tetapi sebelum tindakan. Adanya wawasan peternak
penyuluhan populasi itu sudah yang baik tentang suatu hal, akan
bertambah diakibatkan adanya mendorong terjadinya sikap yang
kelahiran 4 ekor anak sapi betina pada gilirannnya mendorong
(pedet) dan bertambahnya karena terjadinya perubahan perilaku.
dibeli 5 ekor sapi jantan dewasa, Pengetahuan petani/peternak di
penyuluhan oleh BP3K yang kecamatan Sinonsayang dalam hal
dilakukan dampaknya hanya meningkatkan populasi ternak,
menambah pengetahuan menyangkut manajemen
petani/peternak dan tidak menambah pemeliharaan, seleksi bibit, pakan,
populasi ternak. jumlah responden kandang, sistem perkawinan,
yang melakukan pertambahan kesehatan ternak, dan pemasarannya
tersebut hanya 10 responden atau belum baik hal ini disebabkan karena
30% dari 30 responden dan 20 kurangnya keingintahuan para
responden belum ada ketambahan petani/peternak cara memelihara
ternak sapi. ternak sapi yang baik untuk
Kartasapoetra (1994) meningkatkan populasi. Para
menyatakan penyuluh pertanian peternak di Kecamatan Sinonsayang
merupakan agen bagi perubahan memelihara ternak sapi masih
perilaku petani, yaitu mendorong dengan cara tradisional dan juga
petani mengubah perilakunya agar melakukan kawin alami.
sadar bahwa menjadi petani dengan

36
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 27-38 (Juli 2014) ISSN 0852 -2626

Menurut Wiriaatmadja Elly, F, H dan A. H.S. Salendu.


(1990) bahwa, pengetahuan petani 2012. Analisis Ekonomi
sangat membantu dan menunjang Rumahtangga Peternak Sapi
kemampuannya untuk mengadopsi di Kecamatan Sinonsayang
teknologi dalam usahataninya dan Kabupaten Minahasa. Jurnal
kelanggengan usahataninya. Semakin Agribisnis dan
tinggi tingkat pengetahuan petani Pembangunan Masyarakat
maka kemampuannya dalam (AGROPEM) ISSN: 2089-
mengadopsi teknologi di bidang 66700 Vol. 1, No. 1, Januari
pertanian juga tinggi, dan sebaliknya. 2012. Manado+
Kartasapoetra. 1994. Efektivitas
KESIMPULAN DAN SARAN
Penyuluhan pada
Berdasarkan hasil penelitian
peternakan Sapi Potong
maka dapat disimpulkan bahwa
pada Dua Model
program penyuluhan yang dilakukan
Perkampungan. Tesis.
oleh BP3K belum maksimal
Fakultas Pasca Sarjana.
sehingga kegiatan penyuluhan hanya
Institut Pertanian Bogor.
dapat menjangkau sebagian kecil
Bogor.
dari jumlah peternak. Peternak
Nawawi, H. 1995. Metode Penelitian
kurang motivasi berusaha akibatnya
Sosial. Gajah Mada
populasi ternak sapi kurang
University Press, Jakarta.
berkembang.
Notoatmodjo. 2007. Metode
Perlu lebih diperhatikan lagi
penyuluhan. Raja Grafindo
untuk lembaga penyuluh/instansi
Persada. Jakarta.
terkait dalam memberikan
Setyarini, D. 2009. Skripsi Pengaruh
penyuluhan agar lebih baik sehingga
Intensitas Penyuluhan
dapat meningkatkan motivasi
terhadap Tingkat Partisipasi
berusaha para peternak.
Masyarakat dalam Program

DAFTAR PUSTAKA Penghijauan Kota : Studi


Kasus Kecamatan Kota
Effendy.2003. Diktat Monitoring dan
Kabupaten Wajo.
Evaluasi APP Yogyakarta.
(tidak diterbitkan).

37
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol 34 No. 2 : 27-38 (Juli 2014) ISSN 0852 -2626

Universitas Indonesia,
Jakarta

38

Anda mungkin juga menyukai