05)
kepada bawahannya. Karena, apa yang dikerjakan pemimpin maka akan ditiru oleh anak
buahnya. Dan jika hal itu negatif maka akan berpengaruh sangat buruk terhadap budaya
organisasi yang pada akhirnya akan menurunkan kinerja dari organisasi tersebut.
Selama 2017 dan 2018, atay dua tahun berturut-turut, Pablo Isla, CEO Inditex,
raksasa fesyen di belakang merek ternama seperti Zara, Massimo Dutti, dan
Pull&Bear membawa pulang titel CEO berkinerja terbaik versi Harvard Business
Review.
Sejak ditunjuk memimpin Inditex oleh sang pendirinya, miliarder Spanyol Amancio
Ortega, pada 2005, Isla telah membawa perusahaan menjadi penguasa jaringan toko
pakaian dan aksesoris global.
Di bawah kepemimpinan Isla, jumlah toko milik Inditex bertambah dari 2.692 pada
2005 menjadi lebih dari 7000 toko satu dekade kemudian, seperti dilansir dari
Morning Futures.
Berlian Syalomita D P (MBI 4A-04/4.51.18.0.05)
Isla bertekad menjadikan Inditex “Toxic free” atau bebas bahan beracun. Tak main-
main, perusahaan berkomitmen membebaskan produk-produknya dari zat-zat
berbahaya serta mengurangi konsumsi energi hingga 50% pada tahun 2020.
Entah nanti akan berhasil atau tidak, tekad Isla tampaknya telah cukup untuk
mengamankan posisinya sebagai CEO terbaik di planet ini untuk kali kedua.
Pemimpin Unggul
Selama dua tahun berturut-turut, yakni 2017 dan 2018, Harvard Business Review
mendapuknya sebagai CEO terbaik di antara lebih dari 900 pemimpin bisnis yang
tersebar di puluhan negara.
Editor in Chief Harvard Business Review Adi Ignatius mengungkapkan hal yang
menjadi salah satu penilaian untuk kinerja seorang CEO. Mereka mempertimbangkan
CEO yang konsisten memberi kinerja keuangan yang kuat dalam jangka panjang.
“Dalam lingkungan bisnis yang seringkali terobsesi dengan harga saham dan kinerja
kuartal ini, pemeringkatan kami mengambil tolok ukur yang melampauinya,” ujar
Ignatius.
Harvard Business Review juga mengevaluasi indikator lingkungan, sosial dan tata
kelola yang dihimpun oleh CSRHub dan Sustainalytics.
Selama belasan tahun bercokol di Inditex, Isla telah membawa nilai pasar perusahaan
meningkat berkali-kali kali lipat, terlibat dalam ekspansi global dengan rata-rata
membuka satu toko baru sehari, dan menjadikan Inditex sebagai perusahaan Spanyol
yang paling berharga.
Sejak mengambil alih Inditex pada 2005, Isla telah mampu memperluas pasarnya dan
meningkatkan merek yang dikelolanya menjadi delapan merek yakni Zara,
Pull&Bear, Massimo Dutti, Bershka, Stradivarius, Oysho, Zara Home, dan Uterqüe.
Inditex dikenal mendukung keberagaman pada tenaga kerja. Inditex telah memiliki
lebih dari 171.000 karyawan di seluruh dunia dari 97 kebangsaan berbeda.
“Ini adalah tim yang memiliki bakat kreatif, standar tinggi yang diberlakukan sendiri,
kemampuan untuk bekerja sebagai tim, dan fokus pelanggan yang kuat,” ungkap Isla
dalam laman resmi perusahaan.
Kunci Keberhasilan
Didukung oleh kinerja grup perusahaan yang kuat, Isla mengatakan bahwa kreasi
nilai adalah kunci keberhasilan mereka.
Hal ini dilakukan seraya menekankan penciptaan nilai bagi masyarakat dan
lingkungan, sebagaimana dibuktikan oleh penciptaan lapangan kerja yang menonjol,
khususnya di Spanyol.
Tak hanya menyoroti ‘upaya finansial’ yang dilancarkan Isla di Inditex, Harvard
Business Review melihat kebijakan tanggung jawab sosialnya, khususnya yang
berkaitan dengan lingkungan dan keberlanjutan.
Perusahaan juga bertekad menerapkan model toko ramah lingkungan yang dapat
mengurangi emisi hingga 30% dan konsumsi air hingga 50% pada tahun 2020.
Isla ingin Inditex membuat strategi jangka pendek dan jangka panjang sehingga
peristiwa global seperti Brexit tidak akan mempengaruhi rencana penjualan dan
ekspansi mereka di Inggris.
Sementara itu, kinerja perusahaan dipertahankan melalui inovasi. Isla berharap untuk
terus meningkatkan pengalaman pelanggan dengan memperkenalkan metode
pembayaran yang lebih cepat dan lebih nyaman seperti pembayaran mobile. Media
sosial juga merupakan bagian besar dari kesuksesan Inditex setelah memiliki hampir
100 juta followers di semua platform mereka.
Menengok perjalanan karier pria berambut keriting ini, Isla sebenarnya bercita-cita
menjadi pengacara handal. Lahir pada 22 Januari 1964, Pablo Isla Álvarez de Tejera
Berlian Syalomita D P (MBI 4A-04/4.51.18.0.05)
Isla meraih gelar sarjana hukum di Complutense University of Madrid pada tahun
1987.
Peran penting yang pernah digelutinya kemudian antara lain adalah bagian dari
Departemen Warisan Nasional Kementerian Keuangan, Dewan Direksi Logista and
Red Eléctrica Corporación S.A., dan Chairman grup perusahaan tembakau Altadis
Group sebelum digaet masuk Inditex.
Rendah Hati
Seperti halnya Amancio Ortega, Isla, yang mengambil alih tampuk kepemimpinan
Inditex dari salah satu orang terkaya di dunia itu, pada dasarnya tak banyak
melakukan wawancara atau pun tampil di depan kamera. Isla justru terdengar rendah
hati dengan segala prestasi yang diraihnya.
Karakter ini pula yang digambarkan oleh karyawan perusahaan mengenai gaya
kepemimpinan Isla. Rendah hati.
“Yang relevan adalah perusahaan atau pembukaan toko, dan semuanya selalu
merupakan hasil kerja tim. Kekuatan perusahaan kami adalah kombinasi dari upaya
semua orang, jauh lebih besar daripada hasil individu,” terang Isla, seperti dikutip Inc.
Berlian Syalomita D P (MBI 4A-04/4.51.18.0.05)
“Sebagai sebuah perusahaan, kami mencoba menjadi perusahaan yang low profile,
rendah hati, tentu saja sangat ambisius, tetapi rendah hati. Dan jika kami membuka
sebuah toko besar, kami ingin toko itulah yang menjadi hal relevan, bukan orang
tertentu.”
Penghargaan itu layak dipersembahkan untuk seluruh bagian dari keluarga Inditex
serta usaha dan kerja keras mereka.
Ia berterima kasih atas komitmen semua orang yang merupakan bagian dari Inditex
dan menggarisbawahi bahwa hubungan Inditex dengan karyawannya ditentukan oleh
keberagaman, kesempatan yang setara, dan pengembangan karir.
“Tak ada keraguan, kita harus melihat ini sebagai hadiah bersama yang dimenangkan
oleh seluruh tim Inditex,” tutur Isla, seperti dikutip Think Spain.
Steven Paul Jobs lahir di California, Amerika Serikat pada tanggal 24 Februari
1955. Steve Jobs memiliki ayah bernama Abdulfattah Jandali mahasiswa tamu dari
Berlian Syalomita D P (MBI 4A-04/4.51.18.0.05)
Syria yang kemudian menjadi profesor ilmu politik. Ibunya bernama memiliki ibu
bernama Joanne Simpson.
Masa Kecil
Sejak bayi Steve Jobs diadopsi Paul dan Clara Jobs yang tinggal di Santa Clara
County California. Orang tua angkat inilah yang memberikan nama Steve Jobs.
Orang tua biologisnya kelak menikah dan memberinya adik perempuan bernama
Mona Simpson yang kini terkenal sebagai novelis.
Steve Jobs melewati sekolah menengah pertama dan menengah atas di Curpetino,
Califonia. Dikisahkan ia seringkali setelah jam sekolah mengajar di Hewlett Packard
Company di Palo Alto, California. Maka tak heran segera setelah itu ia dan Steve
Wozniak segera menjadi pekerja paruh waktu di perusahaan ini.
Di tahun 1972, Jobs lulus dari SMA Homestead di Cupertino, California dan diterima
di Reed College di Portland, Oregon, tapi dikeluarkan/ drop out setelah satu semester.
Tapi ia segera mendaftar ke Reed College, salah satu hal yang dipelajari di sini
kaligrafi.
Di musim gugur tahun 1974, Steve Jobs kembali ke California dan mulai menghadiri
pertemuan “Homebrew Computer Club” dengan Steve Wozniak.
Steve Jobs dan Wozniak bersama bekerja di Atari Inc., sebuah perusahaan pembuat
permainan komputer yang terkenal, dengan jabatan sebagai perancang permainannya.
Motivasinya saat itu adalah mengumpulkan uang untuk melakukan perjalanan
spiritual ke India.
Kembali dari India dia menjadi Buddhist dengan rambut dicukur/gundul dan
mengenakan pakaian tradisional India (biksu?).
Selama masa ini ia mempraktekkan psychedelics (semacam meditasi, saat itu Jobs
sering dianggap aneh, karena berjalan telanjang kaki di atas Salju- ini semacam
meditasi kesadaran). Ini adalah dua atau tiga hal yang paling penting dalam hidup
yang pernah ia lakukan dalam hidupnya.
Dalam biografi steve Jobs diketahui bahwa, Di tahun 1976, Steve Jobs pada usia 21,
dan Seteve Wozniak pada usia 26 tahun mendirikan Apple Computer Co. di garasi
milik keluarga Jobs. Komputer pribadi yang diperkenalkan Jobs and Wozniak diberi
name Apple I.
Komputer itu dijual dengan harga US$666.66, sebagai referensi terhadap nomor
telpon dari Wozniak’s Dial-A-Joke machine, yang berakhir dengan -6666.
Di tahun 1977, Jobs dan Wozniak memperkenalkan Apple II, yang menjadi sukses
besar di pasaran rumah tangga dan memberi Apple pengaruh besar di industri
komputer pribadi yang masih muda.
Di tahun 1980, Apple Computer mencatatkan namanya di bursa efek, dan dengan
penawaran saham awal yang sukses, ketenaran Jobs bertambah. Tahun itu juga, Apple
Computer melepas Apple III, walaupun kesuksesannya tidak sebaik sebelumnya.
Di tahun 1983, Jobs menggaet John Sculley, dari perusahaan Pepsi-Cola, untuk
memimpin Apple Computer, dengan tantangan, “Apakah kamu mau menjual
minuman berkarbon seumur hidupmu, atau maukah kamu mengubah dunia?” (Do you
Berlian Syalomita D P (MBI 4A-04/4.51.18.0.05)
want to just sell sugared water for the rest of your life, or do you want to change the
world?).
Tahun itu juga, Apple juga mengeluarkan Apple Lisa yang teknologinya tergolong
sangat maju pada saat itu tapi gagal meraih pembeli di pangsa pasar.
Tahun 1984 menjadi tahun pengenalan Macintosh, komputer pertama yang berhasil
dijual ke pasaran dengan menghadirkan fitur antarmuka pengguna grafis.
Pengembangan Mac dicetuskan oleh Jef Raskin dan tim tersebut menggunakan
teknologi yang sudah dikembangkan bukan oleh Apple, seperti di Xerox’s PARC.
Walaupun Jobs sangat persuasif dan karismatik bagi Apple, Banyak yang
menganggap dia sebagai pemimpin yang gampang berubah pikiran dan beremosi
tinggi.
Dalam biografi Steve Jobs diketahui bahwa Setelah keluar dari Apple, Jobs
mendirikan sebuah perusahaan komputer lagi, NeXT Computer yang seperti Lisa,
NeXT tergolong sangat maju dalam hal teknologi, tetapi tidak pernah menjadi
terkenal, kecuali di lingkup riset sains.
Di tahun 1996, Apple membeli NeXT seharga AS$402 juta, dan membawa Jobs
kembali ke perusahaan yang ia dirikan. Di tahun 1997 ia menjadi pemimpin
sementara di Apple setelah kepergian Gil Amelio.
Dengan pembelian NeXT, banyak teknologi dari NeXT diterapkan ke dalam produk
buatan Apple, terutama NeXTSTEP, yang berkembang menjadi Mac OS X. Dibawah
bimbingan Jobs perusahaan tersebut meningkatkan penjualannya setelah
memperkenalkan iMac.
Sambil merangsang inovasi, Jobs juga mengingatkan bawahannya bahwa, “artis tulen
membuahkan hasil,” (real artists ship) yang maksudnya adalah, menghasilkan karya-
karya dengan tepat waktu sama pentingnya dengan inovasi dan produk jitu.
Jobs bekerja di Apple selama beberapa tahun dengan gaji AS$1/tahun. Karenanya dia
tercatat di buku Guinness World Records sebagai “pemimpin perusahaan dengan gaji
terendah” (Lowest Paid Chief Executive Officer).
Berlian Syalomita D P (MBI 4A-04/4.51.18.0.05)
Setelah Apple mulai meraih laba penjualan kembali, perusahaan tersebut melepaskan
gelarnya sebagai pemimpin sementara. Saat ini penghasilannya di Apple adalah
AS$219 juta, menurut sebuah artikel yang ditulis di situs Bloomberg di tahun 2003.
Jobs sangat dikagumi karena keahliannya untuk meyakinkan orang dan menjadi
salesman unggul, yang sering dijuluki reality distortion field dan hal ini tampak nyata
saat ia memberikan keynote speeches di Apple expos.
Perusahaan piranti keras dan lunak akhirnya memutuskan untuk mengadopsi platform
IBM PC yang menggunakan sistem operasi buatan Microsoft. Microsoft kemudian
juga mengejar ketinggalannya dari Apple dengan mengembangkan antarmuka
pengguna grafis buatan mereka sendiri, Microsoft Windows.
Di tahun 1986 Jobs mendirikan (bersama Edwin Catmull) Pixar, sebuah studio
animasi komputer di Emeryville, California. Perusahaan itu didirikan dari apa yang
dahulunya divisi grafik komputer milik Lucasfilm, yang Jobs beli dari pendirinya,
George Lucas, sebesar AS$10 juta.
Satu dekade kemudian, Pixar berkembang menjadi terkenal dan berhasil dengan film
terobosannya Toy Story. Sejak saat itu Pixar sudah membuahkan film-film yang
memenangkan Academy Award yaitu Finding Nemo dan The Incredibles.
Berlian Syalomita D P (MBI 4A-04/4.51.18.0.05)
Pada tanggal 25 agustus 2011, Pendiri sekaligus presiden (CEO) Apple Inc,, Steven
Paul Jobs akhirnya resmi memutuskan untuk mengundurkan diri. Tetapi dirinya
masih dikenang oleh masyarakat dunia karena karya – karyanya.
Steve Jobs meninggal pada usia 56 tahun. Setelah bergulat dengan kanker pangkreas
yang telah mengerogoti tubuhnya selama beberapa tahun terakhir. Berita “Steve Jobs
meninggal” ini diumumkan oleh pimpinan Apple pada rabu malam 5 Oktober 2011.
Ikon Lembah Silikon ini dikenang atas jasanya menghibur dunia dengan iPod iPhone
dan yang terakhir adalah iPad. Agustus lalu, dia baru saja menyerahkan posisi CEO
kepada Tim Cook.