Jurnal Dsiplin

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 22

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk
Provided by Jurnal Mandiri

JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

ISSN : 2580-3220, E-ISSN : 2580-4588


J. Mandiri., Vol. 2, No. 1, Juni 2018 (1 - 22)
©2018 Lembaga Kajian Demokrasi
dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PAMULANG

Kenny Astria
Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang
kennyastria@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh didiplin kerja dan motivasi secara parsial maupun
secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang. Metode
yang digunakan adalah explanatory research, dan pengujian hipotesis. Dengan teknik survei, menyebar
kuesioner dengan skala Likert. Teknik penentuan memakai sampling jenuh dengan 60 responden. Teknik
analisis data yang digunakan analisis deskriptif dan analisis statistik inferesial yaitu: 1.Uji Validitas dan
Reliabilitas, 2. Analisis Regresi Berganda, 3. Analisis Koefisien Determinasi (R2), 4. Pengujian Hipotesis
dengan Uji Parsial (uji t) dan Uji Simultan (uji F). Hasil Pengujian dan analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, dengan
korelasi positif 0,628 dan kontribusi sebesar 39,4%. Dan nilai thitung sebesar 6,145 dengan probability
signifikansi t sebesar 0,000.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan, dengan
korelasi positif 0,579 dan kontribusi sebesar 33,5%. Dan nilai thitung sebesar 5,407 dengan probability
signifikansi t sebesar 0,000.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara disiplin kerja dan motivasi secara bersama-sama
terhadap kinerja karyawan dengan korelasi positif 0,684 dan mempunyai kontribusi pengaruh
sebesar 46,8% dan sisanya 53,2% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Dan nilai Fhitung sebesar
25,116 dengan signifikan F sebesar 0,000.

Kata Kunci : Disiplin Kerja, Motivasi dan Kinerja Karyawan.

PENDAHULUAN upaya perusahaan dalam menghasilkan profit


Latar Belakang margin yang diharapkan, tidak terkecuali
Dalam dunia bisnis setiap perusahaan di­ dengan sumber daya manusianya, dimana
tuntut untuk mampu menghasilkan kiner­ ja seka­rang ini sudah masuk pada tataran harus
peru­­sahaan yang baik, meningkat dan meng­ mampu berkompetisi secara global sehingga
hasilkan output yang optimal. Begitu pula faktor sumber daya manusia memegang peranan yang
sumber daya yang dimiliki harus mendukung sangat penting dalam menuju kompetisi yang

1
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

tajam ini. meraih kondisi kinerja yang baik. Berdasarkan


Keberadaan karyawan atau pegawai di­da­ Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992
lam sebuah organisasi atau perusahaan juga dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun
sangat menentukan tingkat keberhasilan dalam 1992 status Bank Rakyat Indonesia berubah
melaksanakan semua proses kegiatan perusahaan menjadi perseroan terbatas yang sampai saat
baik itu prusahaan yang menghasilkan produk ini PT. BRI (Persero)Tbk harus tetap konsisten
(Manufacturer) maupun perusahaan yang ber­ dalam memberikan pelayanan kepada semua
gerak disektor jasa termasuk perusahaan yang elemen masyarakat, baik pada masyarakat kecil
ber­gerak disektor perbankan. Sehingga tidak maupun menengah ke atas. Pada masyarakat
heran apabila tuntutan perusahaan pasa aspek kecil peranan dan pro­gram perusahaan harus
kemampuan sumber daya manusianya sangat dapat melayani dengan baik seperti dengan
tinggi mengingat kompetisi persaingan juga memberikan fasilitas kredit kepada golongan
sangat tinggi. Dengan demikian perusahaan pengusaha kecil.
juga dituntut mampu mengelola dengan baik Terkait dengan dengan implementasi
semua asset yang dimiliki termasuk sumber Masya­rakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah ke­
daya manusia yang kompeten guna memastikan siapan sumber daya manusia maka Bank Rakyat
seluruh karyawan memiliki daya guna yang Indonesia senantiasa melakukan kegiatan per­
diinginkan oleh perusahaan dan selaras dengan ban­kan dengan pengutamakan pelayanan yang
tujuan perusahaan untuk memperoleh hasil prima kepada masyarakat sebagai nasabahnya.
semaksimal mungkin. Sumber daya manusia juga memiliki posisi
Pegawai atau karyawan sebagai asset sangat strategis dalam organisasi, artinya unsur
bagi perusahaan harus dikelola dengan baik. manusia memegang peranan penting dalam
Pengelolaan yang benar dan tepat akan meng­ melakukan aktivitas untuk pencapaian tujuan.
hasilkan kinerja yang optimal dan pro­duktif, Untuk itulah maka eksistensi sumber daya ma­
oleh sebab itu manajemen perusa­ha­an harus nusia dalam organisasi sangat kuat. Guna men­
selalu mendorong agar semua dapat pro­duktif capai kondisi yang lebih baik, maka dituntut
dalam menjalankan tugas dan ke­ wajibannya adanya Manajemen terhadap sumber daya
sesuai dengan job description yang telah ditetap­ ma­nusia secara memadai sehingga terciptalah
kan oleh perusahaan. sum­ber daya manusia yang berkualitas, loyal
Dalam dunia perbankan di Indonesia, di­ dan ber­prestasi.
mana semua transaksi keuangan terkait dengan Manajemen sumber daya manusia merupa­
kinerja bisnis semakin maju, penggunaan tek­ kan usaha untuk mengerahkan dan mengelola
nologi semakin bervariasi, memungkinkan sumber daya manusia di dalam organisasi agar
se­mua­ nya berjalan dengan cepat dan proses mampu berpikir dan bertindak sebagaimana
tidak berbelit-belit. Perusahaan yang memiliki yang diinginkan oleh organisasi. Motivasi atau
prestasi yang sangat baik akan mampu me­ dorongan karyawan dalam menjalankan ke­
ningkatkan kepercayaan masyarakat teruta­ wa­jibannya menjadi pertaruhan yang juga
ma pada aspek penambahan nasabah atau pe­ sangat penting dalam sebuah organisasi.
langgan sebagai akibat dari membaiknya kiner­ Moti­­vasi meng­gambarkan keinginan pribadi
ja perusahaan tersebut. kar­yawan untuk bekerja dengan sungguh-
PT. Bank Rakyat Indonesia sendiri sebagai sungguh. Hubungan motivasi dengan kiner­
perusahaan perbankan yang mengelola ke­ ja, sebagaimana yang di­kemukakan oleh Gib­
uang­­an dan penggalangan dana nasabah serta son, Ivancevich dan Donnely (2012) da­ lam
pro­ gram yang terukur, harus mampu men­­ kesimpulannya tentang motivasi menge­ mu­
ja­di­kan lembaga keuangan bank tersebut kakan bahwa motivasi ter­ kait erat dengan

2
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

perilaku dan prestasi kerja. Selain itu, dinyata­ dan kinerja yang tinggi pula. Dengan demikian
kan bahwa motivasi dilakukan untuk mencapai semua tahapan dapat dijalankan dengan sebaik-
suatu tujuan tertentu. Motivasi diduga kuat baiknya.
berhubungan erat dengan kinerja. Motivasi di­ Karyawan yang merasa tidak puas terhadap
berikan kepada pegawai agar pegawai menge­ pekerjaannya, cenderung akan melakukan
rahkan seluruh kemampuan, tenaga dan wak­ pena­rikan atau penghindaran diri dari situasi-
tunya untuk menyelenggarakan kegiatan-ke­ situa­si pekerjaan baik yang bersifat fisik maupun
giatan dan menunaikan kewajiban dalam rang­ psikologis menurut Early dalam Robbins (2012).
ka mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha
Stolovitch and Keeps dalam Veithzal Rivai ber­buat sekuat tenaga untuk mewujudkan apa
Ahmad Fawzi (2012), kinerja merupakan sepe­ yang diinginkannya. Namun belum tentu upaya
rangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada yang keras itu akan menghasilkan kinerja yang
tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu diharapkan, apabila tidak disalurkan dalam
pekerjaan yang diminta. Bernadian dalam arahan seorang pimpinan untuk mencapai
Sedar­ mayanti (2012) kinerja didefinisikan tujuan organisasi. Oleh karena itu, upaya tersebut
sebagai catatan mengenai outcome yang diha­ di atas diarahkan dan lebih konsisten dengan
sil­
kan dari suatu aktivitas tertentu, selama tujuan ke dalam sasaran organisasi. Organisasi
kurun waktu tertentu pula. W.F. Cascio dalam juga dituntut mampu mengidentifikasikan ke­
Robbins (2012), kinerja adalah suatu hal yang mauan para anggotanya yang menimbulkan
sangat penting karena dapat digunakan sebagai kepuasan kerja melalui berbagai cara dengan
masukan untuk membuat keputusan. memenuhi kebutuhan anggota organisasi, baik
Disiplin kerja merupakan bagian dari ke­ yang bersifat motivator sebagai faktor intrinsik
taatan karyawan pada semua peraturan yang maupun hygiene sebagai faktor ekstrinsik.
di­tetapkan oleh perusahaan. Perilaku karyawan Suatu kebutuhan yang tidak terpuaskan
dapat dikendalikan atau tidak, tercermin dari akan menciptakan tegangan yang merangsang
serangkaian tingkah laku taat tidaknya pa­ dorongan-dorongan di dalam diri individu.
da peraturan. Pegawai atau karyawan yang Dorongan ini menimbulkan suatu perilaku
tidak mentaati peraturan jelas merupakan pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan
peri­laku yang kurang baik dan harus segera tertentu yang apabila tercapai akan memenuhi
dibe­rikan arahan agar dapat berubah. Bentuk kebutuhan itu dan mendorong ke pengurangan
arahan dapat saja dengan cara teguran, surat tegangan. Oleh karena itu, melekat di dalam
peringatan. Penerapan disiplin dalam bekerja definisi motivasi adalah bahwa kebutuhan
menjadi penting mengingat disiplin kerja akan individu itu sesuai dan konsisten dengan tujuan
memiliki pengaruh pada kinerja perusahaan. dan sasaran organisasi. Apabila nilai ini tidak
Pendapat Edwin Locke dalam Robbins (2012) terjadi, maka akan terwakili individu-individu
mengemukakan niat-niat untuk bekerja me­ yang mengeluarkan tingkat biaya tinggi, yang
nuju sasaran merupakan sumber utama dari sebenarnya berlawanan dengan kepentingan
motivasi kerja. Artinya sasaran sebagai acuan organisasi. Rendahnya kinerja dan motivasi
karyawan tentang apa yang akan dikerjakan karyawan yang dihadapi sebenarnya merupakan
dan berapa banyak upaya yang akan dilakukan. permasalahan klasik namun selalu up to date
Semakin para pegawai termotivasi dalam untuk didiskusikan. Sumber daya manusia ada­
bekerja, maka para pegawai bekerja dengan lah potensi yang merupakan aset dan berfungsi
rasa tenang, dan yang lebih penting lagi ke­ sebagai modal di dalam organisasi.
puasan kerja yang tinggi akan memperbesar Motivasi kerja merupakan faktor yang juga
kemungkinan tercapainya motivasi yang tinggi dibahas dalam penelitian ini, berhubungan

3
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

dengan tingginya kinerja organisasi. Dengan demi­ kian, manajemen kinerja diperlukan
kata lain, makin tinggi motivasi kerja dan agar upaya-upaya peningkatan kinerja tertata
komitmen, maka makin tinggi pula kinerja dengan baik dalam siklus tahapan kerja yang
yang dihasilkan pegawai tersebut, sehingga tidak terputus, sehingga terbangun komitmen
pada akhirnya pega­wai mau dan ikhlas bekerja orga­nisasi yang berorientasi pada proses dan
dengan sebaik mung­ kin demi tercapainya hasil yang optimal. Dalam kinerjanya semua
tujuan organisasi dan berbagai sasarannya. elemen yang ada didalam organisasi me­
Tujuan penetapan indikator kinerja utama miliki kewajiban mewujudkan visi dan misi
di lingkungan Kantor Bank BRI Cabang yang berkaitan dengan pandangan ke depan
Pamulang diantaranya untuk memperoleh menyangkut visi yang ditanamkan pada setiap
infor­­masi kinerja yang penting dan diperlukan unsur organisasi akan menjadi visi bersama
dalam menye­ lenggarakan manajemen kiner­ (shared vision) yang mampu mengarahkan dan
ja secara baik; untuk memperoleh ukur­an ke­ menggerakkan segala sumber daya instansi serta
ber­hasilan dari pencapaian suatu tuju­an dan sesuatu yang baru diemban atau dilaksanakan
sasaran strate­gis yang digunakan untuk per­ oleh seluruh karyawan. Dengan pernyataan
baikan kinerja dan peningkatan akun­tabilitas misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan
kinerja dan mela­ kukan evaluasi dari setiap pihak yang ber­kepentingan dapat mengetahui
indikator yang men­jadi tolok ukur kinerjanya. dan mengenal keberadaan dan peran organisasi
Peningkatan kinerja di sisi lain tidak bisa dalam pela­yanan masyarakat perbankan.
dilakukan tanpa adanya manajemen yang baik. Berdasarkan pengamatan atau pra riset
Manajemen tersebut harus merupakan suatu yang penulis lakukan terhadap kinerja karyawan
siklus tahapan-tahapan perencanaan, pelak­ di Bank BRI Cabang Pamulang, terlihat bahwa
sanaan, pemantauan dan evaluasi. Hasil eva­ kinerja karyawan masih belum optimal terbukti
luasi kinerja menjadi feedback bagi tahapan masih banyaknya karyawan dengan tingkat
perencanaan berikutnya. Dengan demikian, keha­diran yang rendah, penyelesaian pekerjaan
mana­ jemen kinerja diperlukan agar upaya- yang tidak sesuai dengan target yang diinginkan,
upaya peningkatan kinerja tertata dengan baik pelayanan yang lambat, dan kedisiplinan yang
dalam siklus tahapan kerja yang tidak terpu­ rendah.
tus, sehingga terbangun budaya kerja yang ber­ Kondisi-kondisi tersebut perlu menda­
orientasi pada proses dan hasil optimal. patkan perhatian pimpinan agar kinerja kar­
Setiap organisasi mengharapkan agar pega­­­ yawan men­jadi lebih baik dimasa yang akan
wainya dapat berkinerja dengan baik. Infor­ datang. Hal yang mendasar yang harus dila­
masi mengenai kinerja pegawai diperoleh kukan oleh pimpinan adalah perlunya mene­
mela­lui penilaian kinerja. Dari hasil evaluasi rapkan kedisiplinan menye­­ luruh mulai dari
kinerja pegawai dapat diketahui apakah se­ tingkat bawah sampai pada pimpinan sehingga
orang pegawai dapat bekerja dengan baik atau komponen yang dinilai mampu memberikan
tidak yang dilihat dari kategori penilaian yang kriteria sangat baik, hal ini akan terlihat pada
dibandingkan antara tolok ukur penilaian nilai target dan realisasi hasil kerja dimana hasil
kinerja organisasi dengan kinerja pegawai. Se­ penilaian masing-masing kom­ ponen kinerja
hingga dapat diartikan bah­wa penilaian yang karyawan secara umum agar menjadi lebih
semakin tinggi menjadi indi­kasi bahwa kinerja baik.
pegawai tersebut mampu me­menuhi harapan Penilaian evaluasi kinerja merupakan
kinerja organisasi. salah satu upaya untuk mengetahui kondisi
Hasil evaluasi kinerja menjadi feedback moti­­vasi dan pencapaian kerja, sehingga dapat
bagi tahapan perencanaan berikutnya. Dengan dike­tahui dengan pasti apakah pencapaian

4
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai Cabang Pamulang.


dalam pelaksanaan program dan kegiatan 2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial
dapat dinilai dan dipelajari untuk perbaikan di antara motivasi terhadap kinerja karyawan
masa mendatang. Di sisi lain, evaluasi kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
adalah aktivitas pemberian nilai, apresiasi dan Pamulang.
pengenalan permasalahan, serta pemberian 3. Apakah terdapat pengaruh antara disiplin
solusi atas masalah yang dite­ mukan untuk kerja dan motivasi secara bersama-sama
tujuan peningkatan kinerja dan akuntabilitas terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank
unit kerja di Bank BRI Cabang Pamulang. Rakyat Indonesia Cabang Pamulang.
Dalam berbagai hal, evaluasi dilakukan
melalui monitoring terhadap sistem yang TUJUAN PENELITIAN
ada. Namun, adakalanya evaluasi tidak dapat Tujuan penelitian ini adalah :
dilakukan hanya dengan menggunakan infor­ 1. Untuk mengetahui seberapa besar penga­
masi yang dihasilkan oleh sistem informasi ruh secara parsial antara disiplin kerja
yang ada pada unit kerja. Data dari luar unit terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank
kerja juga sangat penting sebagai bahan analisis Rakyat Indonesia Cabang Pamulang.
yang dapat dipakai dalam mengukur kinerja 2. Untuk mengetahui seberapa besar penga­
karyawan. ruh secara parsial antara motivasi terhadap
Mengingat bahwa disiplin kerja dan kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat
motivasi merupakan faktor yang dapat mem­ Indonesia Cabang Pamulang.
berikan kinerja karyawan, maka penulis ter­ 3. Untuk mengetahui seberapa besar penga­
tarik untuk mela­kukan penelitian lebih dalam ruh secara simultan antara disiplin kerja
dengan judul ”Pengaruh Disiplin Kerja Dan dan motivasi terhadap kinerja karyawan
Motivasi Ter­hadap Kinerja Karyawan Pada PT. pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang”. Pamulang.

PEMBATASAN MASALAH TINJAUAN TEORITIK


Dengan keterbatasan peneliti serta agar 1. Manajemen Sumber Daya Manusia
lebih mudah dipahami dan dimengerti maka Dalam suatu organisasi atau peru­sahaan
penelitian ini penulis memberikan batasan- perannan manajemen sumber daya manusia
batasan yang diteliti, yaitu mengenai disiplin sangatlah penting.Hal ini dapat kita mengerti
kerja dan motivasi dan pengaruhnya terhadap karena tanpa sumber daya manusia, suatu
kinerja karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia organisasi tidak mungkin berjalan. Manusia
Cabang Pamulang, dengan cara melakukan merupakan penggerak dan pengelola faktor-
penyebaran kuesioner kepada karyawan. faktor produksi lain­nya seperti modal, bahan
mentah, per­alatan, dan lain-lain untuk men­
PERUMUSAN MASALAH capai tujuan organisasi.
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan Menurut Edi Sutrisno (2011) menya­takan
masalah di atas, maka untuk mencegah terja­ bahwa “Manajemen sumber daya manusia
dinya kerancuan dalam pembahasan, perlu merupakan suatu kebijakan dan praktik yang
penulis berikan suatu perumusan masalah se­ dibutuhkan seseorang yang menjalankan aspek
bagai berikut : “orang” atau sum­ber daya manusia dari posisi
1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial seorang mana­ jemen, meliputi perekrutan,
antara disiplin kerja terhadap kinerja kar­ penya­ ringan, pela­ tihan, pengimbalan, dan
yawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia peni­laian”. Se­dang­kan menurut Marwansyah

5
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

(2012) men­je­laskan “Manajemen sumber daya Menurut Samsudin (2012) “Manajemen


ma­ nusia merupakan proses perencanaan, sumber daya manusia adalah suatu kegiatan
peng­­orga­nisasian, pengarahan, dan penga­ pengelolaan yang meliputi pendayagunaan,
wasan atas fungsi pengadaan, pengem­bangan, pengembangan, penilaian, pemberian ba­ las
pem­berian balas jasa, integrasi, pemeliharaan, jasa bagi manusia sebagai individu anggota
dan pemutusan hubungan kerja agar tujuan- organisasi atau perusahaan bisnis”. Defenisi
tujuan individu, orga­ ni­
sasi, dan masyarakat lain manajemen sumberdaya ma­nu­sia adalah
dapat dicapai”. Lain halnya dengan pen­dapat suatu proses perencanaan, pe­ ngorganisasian,
Mathis dan Jackson (2012) yang me­ nge­ pengarahan dan pengen­ da­ lian sumber daya
mukakan “Rancangan sistem-sistem for­ mal manusia dalam rangka pencapaian tujuan
da­lam sebuah organisasi untuk me­mas­ti­kan organisasi.
peng­gunaan bakat manusia secara efek­tif dan Berdasarkan pendapat di atas dapat di­
efisien guna mencapai tujuan orga­nisasi”. simpulkan bahwa manajemen sumber daya
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat manusia adalah perencanaan, pengor­­ gani­
disimpulkan bahwa manajemen sum­­­ber daya sasian, pergerakan, dan pengen­ dalian atas
manusia adalah aktivitas yang dilakukan dengan pengadaan tenaga kerja, pengem­bangan, kom­
mendayagunakan ma­­nusia untuk menunjang pensasi, integritas, pemeli­ha­raan, pe­mu­tusan
tercapainya tuju­an organisasi itu sendiri. Fokus hubungan kerja dan sumber daya manusia
utama ma­najemen sumber daya manusia adalah untuk mencapai sasaran per­orangan, organisasi
pe­ngelolaan pegawai, yaitu mengarahkan peri­ dan masyarakat.
laku pegawai bagi kepentingan perusa­haan atau
instansi. 3. Disiplin kerja
Menurut Setiyawan dan Waridin (2012)
2. Sumber Daya Manusia adalah “Disiplin merupakan suatu bentuk
Menurut Dessler Gerry (2000) yang menjadi ketaatan terhadap aturan, baik tertulis mau­
pekerjaan dalam manajemen per­sonalia adalah pun tidak tertulis yang telah ditetapkan”. Di­
“Analisis pekerjaan, (me­ netapkan hakikat siplin kerja pada dasarnya selalu diha­rapkan
peker­jaan pegawai), pe­ren­canaan kebutuhan menjadi ciri setiap sumber daya ma­ nusia
tenaga kerja dan pen­­daftaran calon pegawai, dalam organisasi, karena dengan ke­displinan
seleksi calon pe­gawai, orientasi dan pelatihan organisasi akan berjalan dengan baik dan bisa
pegawai baru, manajemen upah dan gaji, mencapai tujuannya dengan baik pula.
(cara meng­kompensasi pegawai), penyediaan Menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani
insentif dan kesejahteraan, penilaian pres­­tasi (2012) mengemukakan “Disiplin kerja adalah
kerja, komunikasi tatap muka, (inter­view, pe­ suatu alat yang digunakan para manajer untuk
nyu­luhan, dan penertiban), pengem­ bangan berkomunikasi de­ngan karyawan agar mereka
manajer”. bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta
Sedangkan menurut Follet dalam Sule sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesa­
(2005) menyatakan bahwa “Management is the daran dan kesediaan seseorang men­taati semua
art of getting things done through people (mana­ peraturan perusahaan dan norma-norma yang
jemen sumber daya manusia adalah seni dalam berlaku”.
menyelesaikan sesuatu melalui orang lain)”. Sedangkan menurut Siagian (2012) menge­
Manajemen sumber daya manu­sia menerapkan mukakan bahwa “Disiplin karyawan dalam
manajemen ber­ dasarkan fungsinya untuk manajemen sumber daya manusia berangkat
memperoleh yang terbaik dan dapat dipelihara dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang
kualitas pekerjaannya. sempurna, lepas dari kesa­lahan dan kekhilafan”.

6
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

Dari beberapa pendapat di atas dsiplin mihak serta dengan ketentuan yang ber­
kerja merupakan suatu bentuk upaya pe­gawai laku, hendaknya bersifat mendidik dan
yang berusaha memperbaiki dan membentuk menjadi alat motivasi untuk memelihara
pengetahuan ,sikap dan peri­ laku karyawan ke­disiplinan dalam perusahaan.
sehingga perilaku karya­ wan tersebut secara f. Ketegasan. Merupakan perlakuan yang
sukarela berusaha bekerja secara koperatif tidak memihak serta diperlukan dalam
dengan para karyawan lain serta meningkatkan menjaga hubungan organisasi.
prestasi kerja. Disiplin perlu untuk mengatur tindakan
Sintesis dari disiplin kerja pada pene­ kelompok, dimana setiap anggotanya ha­ rus
litian ini menurut Hasibuan (2012) berpen­ mengendalikan dorongan hatinya dan be­
dapat “Kedisiplinan adalah kesadaran dan kerja sama demi kebaikan bersama. Dengan
kesediaan seseorang menaati semua pera­ kata lain, mereka harus secara sadar tunduk
turan dan peraturan-peraturan yang ber­laku”. pada aturan perilaku yang diadakan oleh
Disiplin karyawan yang baik dapat men­ kepemimpinan organisasional, yang ditujukan
cerminkan seberapa besar tanggung jawab se­ pada tujuan yang hendak dicapai. Disiplin
orang karyawan terhadap peker­ jaannya. Hal yang baik mencerminkan besarnya tanggung
ini dapat mendorong gairah kerja sehingga jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang
tujuan organisasi dapat ter­capai. Lebih lanjut diberikan kepadanya. Hal ini mendorong
Menurut Hasibuan (2012), indikator yang gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya
mempengaruhi ting­kat kedisiplinan seseorang tujuan perusahaan. Untuk mewujudkan tujuan
dalam suatu organisasi, diantaranya : perusahaan, harus di­ bangun dan ditegakkan
a. Tujuan dan kemampuan, merupakan pe­ kedisiplinan kar­yawan. Jadi, kedisiplinan meru­
mahaman karyawan pada tujuan orga­ pakan kunci keberhasilan suatu peru­ sahaan
nisasi serta pemberian pekerjaan yang dalam men­capai tujuan organisasi.
dibebankan kepada karyawan yang harus
sesuai dengan pegawai yang bersangkutan. 4. Motivasi
b. Keteladanan pemimpin. Merupakan Menurut Sarwoto (2011) secara konkrit
sikap, tingkah laku dan kinerja pim­pinan motivasi dapat diberi batasan sebagai “Pro­ses
yang dijadikan teladan dan pa­nutan oleh pemberian motif (penggerak) bekerja kepa­
bawahannya. da para bawahan sedemikian rupa se­ hingga
c. Balas jasa (gaji dan kesejahteraan). Meng­­ mereka mau bekerja dengan ikhlas demi ter­
kaji ulang gaji, kesejahteraan serta pem­ capainya tujuan organisasi secara efisien. Maka
berian balas jasa yang dibayarkan kepa­ Pengertian motivasi adalah pemberian atau
da karyawan berdasarkan peker­ja­an yang penimbulan motif atau dapat pula diartikan
telah diselesaikan. sebagai hal atau keadaan menjadi motif, dan
d. Keadilan dengan tidak membedakan pega­ sesuatu yang me­ nimbulkan semangat atau
wai. Kebijakan tidak terlepas dari peran dorongan kerja.
kepentingan karyawan dan pe­ negakan Jadi motivasi adalah pemberian daya
peraturan tidak membeda­ kan pegawai peng­ gerak yang menciptakan kegairahan
yang satu dengan yang lain karena instansi kerja seseorang agar mau bekerjasama, be­
melakukan keadilan terhadap semua kerja efektif, dan terintegrasi dengan se­ gala
pegawai. daya upayanya untuk mencapai ke­ puasan.
e. Sanksi hukuman bersifat mendidik. Meru­ Me­nurut Fred Luthan (2009) menge­mukakan
pakan sanksi atas kesalahan yang diberikan definisi motivasi sebagai berikut: “Motivation
dijalankan dengan baik sesuai tanpa me­ is a process thats starts with a physiological or

7
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

physiological deficiency or need that activates termasuk kedalam faktor motivator adalah:
behavior or a drive that is aimed at goal or Prestasi; Pengakuan; Pekerjaan itu sendiri;
incentive”. Ia mengemukakan proses motivasi Pengembangan potensi individu. Yang ter­
yaitu dengan adanya kebutuhan, dorongan dan masuk faktor Higyene adalah: Gaji atau Upah;
insentif. Motivasi terdiri dari tiga elemen yang Kondisi kerja; Kebijaksanaan dan Administrasi
saling tergantung dan interdependen sebagai Perusahaan; Hubungan antar Pribadi; Pengem­
berikut: bangan potensi individu. Faktor-faktor terse­
a. Kebutuhan (needs). Kebutuhan ter­ cipta but­lah yang menjadi pengukuran dalam
dimana terjadi keseimbangan fisiological menen­tukan indikator penelitian pada variabel
dan psikological. Misalnya kebutuhan fisio­ motivasi.
logical terjadi ketika sel tubuh me­merlukan Indikator dan sintesis motivasi pada
energi dan merasa lapar. penelitian ini menurut David McCleland da­
b. Dorongan (Drives) atau motif (motives). lam Miftah Toha (2012) adalah “Sepe­rang­kat
Dorongan atau motif-dua istilah yang kekuatan baik yang berasal dari dalam diri
dipakai dengan arti yang sama muncul maupun dari luar diri sese­orang yang men­
untuk mmengankat kebutuhan. Do­rong­­­ dorong untuk memulai ber­peri­laku kerja sesuai
an atau motif fisiologikal dan psi­ko­logikal dengan format, arah, intensitas dan jangka
berorientasi pada tin­ dakan dan me­ nye­ waktu tertentu”. Lebih lanjut ditegaskan bahwa
diakan energi untuk men­ca­pai insentif. indikator motivasi kerja meliputi :
c. Insentif (Incentive). Insentif menurut Wira­ a. Kebutuhan berprestasi (Need of achi­ eve­
wan (2007) adalah “Apa saja yang akan ment).
menghilangkan kebutuhan dan mengu­ b. Kebutuhan untuk menguasai sesuatu (Need
rangi dorongan. Incentif akan menyeim­ of power).
bangkan kembali ketidak­se­imbangan fisio­ c. Kebutuhan berafiliasi (Need of affiliation).
lo­gical dan psikological dan mengurangi
dorongan”. Makan, minum dan bertemu 5. Kinerja karyawan
keluarga meru­ pakan insentif memenuhi Menurut Wibowo (2012) mengemuka­
kebutuhan dan mengurangi dorongan. kan “Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang
Pengukuran Motivasi Menurut Thoha mem­punyai hubungan kuat strategis organisasi,
(2012) menjelaskan “Dalam melakukan pengu­ kepuasan kenosumen dan mem­berikan kontri­
kuran tentang motivasi kerja, yang dapat dila­ busi ekonomi”. Sedangkan menurut Ratundo
kukan ialah mengidentifikasi be­ berapa indi­ dan Sacket (2012) men­ definisikan “Kinerja
kator motivasi kerja. Dalam pene­ litian ini adalah kegiatan yang mencakup semua tindakan
pengukuran motivasi berdasar kepada teori atau perilaku yang dikontrol oleh individu dan
isi (content theories) dari teori motivasi dua memberi kontribusi pada pencapaian tujuan-
faktor Frederick Herzberg atau two factor tujuan perusahaan”.
motivation theory”. Teori ini menyebutkan Pendapat serupa juga dikemukakan
bahwa kepuasan pekerja selalu dihubungkan oleh Hariandja (2013) yang mengemukakan
dengan isi pekerjaan (job content), dan ketidak “Kinerja merupakan hasil kerja yang di­hasilkan
puasan bekerja disebabkan karena hubungan oleh karyawan atau pegawai atau perilaku nyata
pekerjaan tersebut dengan aspek-aspek sekitar yang ditampilkan sesuai dengan perannya
yang berhubungan dengan pekerjaan. dalam organisasi. Mathis (2014) berpendapat
Kepuasan dalam bekerja disebut moti­ “Kinerja adalah apa yang dilakukan atau tidak
vator, adapun ketidakpuasan dalam bekerja dilakukan oleh karyawan”.
disebut faktor hygiene (Thoha, 2007). Yang Dari beberapa pendapat tersebut dapat

8
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

disimpulkan bahwa kinerja merupakan pro­ rapa indikator penilaian kinerja pega­wai yaitu
ses pencapaian tujuan organisasi dan hasil dari meliputi :
usaha sumber daya manusia itu sendiri dalam a. Prestasi yaitu penilaian hasil kerja baik
sebuah organisasi. kualitas maupun kuantitas yang dapat di­
Pentingnya penilaian kinerja karyawan hasilkan karyawan.
menurut Mathis dan Jackson (2012) ber­ b. Kedisiplinan yaitu penilaian disiplin dalam
pendapat “Penilaian kinerja merupakan pro­ses mematuhi peraturan-peraturan yanng ada
mengevaluasi seberapa baik karya­ wan mela­ dan melakukan pekerjaan sesuai dengan
kukan pekerjaan mereka jika di­ bandingkan instruksi yang diberikan kepadanya.
dengan seperangkat standar, dan kemudian c. Kreatifitas yaitu penilaian kemampuan
mengomunikasikan infor­masi tersebut kepada karyawan dalam mengembangkan krea­
karyawan”. Sedangkan menurut Thomas dan tifitas untuk menyelesaikan peker­jaannya
Scott (2013:28) ber­pendapat “Penilaian kinerja sehingga dapat bekerja lebih berdaya guna.
adalah penilaian dari kinerja jabatan seseorang d. Bekerja sama yaitu penilaian kesediaan
karyawan, dimana merupakan salah satu karyawan berpartisipasi dan bekerja sama
tanggung jawab paling penting yang ada pada dengan karyawan lain secara vertical
seorang manajer”. atau horizontal di dalam mau­pun di luar
Menurut Elya (2010) “Penilaian kinerja sehingga pekerjaannya lebih baik.
berguna untuk memperbaiki kinerja di masa e. Kecakapan yaitu penilaian dalam me­nya­
yang akan datang, memberikan nilai umpan tukan bermacam-macam elemen yang ter­
balik tentang kualitas kerja untuk kemudian libat dalam menyusun kebi­jak­sanaan dan
mempelajari kemajuan perbaikan yang di­ dalam situasi manajemen.
kehendaki dalam kinerja”. Windy dan Gunasti f. Tanggung jawab yaitu penilaian ke­se­dia­an
(2012) ber­pendapat serupa bahwa “Penilaian karyawan/pegawai dalam mem­­­per­tang­
kinerja karyawan merupakan sarana un­ tuk gung jawabkan kebijaksa­ naannya, pe­ ker­
memperbaiki karyawan yang tidak me­lakukan jaan dan hasil kerjanya, sarana dan pra­
tugasnya dengan baik dan membuat karyawan sarana yang digunakan
mengetahui posisi dan perannya dalam
menciptakan tercapainya tujuan perusahaan. HIPOTESIS PENELITIAN
Dari beberapa pendapat ahli di atas di­ Hipotesis menurut Sugiyono (2014) adalah
sim­­
pulkan bahwa sangat penting sebuah jawaban sementara terhadap rumusan masalah.
peru­sahaan melakukan penilaian kinerja Karena sifatnya masih sementara, maka perlu
kar­yawannya karena pada dasarnya meru­ dibuktikan kebenarannya melalui data empirik
pa­kan penentuan secara periodic efek­tivitas yang terkumpul.
operasional suatu organisasi dan personilnya Adapun Hipotesis yang penulis ajukan
berdasarkan sasaran, stan­dar, dan kriteria yang adalah sebagai berikut:
telah ditetapkan se­belumnya. H1 : Diduga terdapat pengaruh positif dan
Pengukuran kinerja pegawai perlu dila­ signifikan antara disiplin kerja terhadap
kukan untuk mengetahui apakah selama pelak­ kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat
sanaan kinerja terdapat deviasi dari rencana Indonesia Cabang Pamulang.
yang telah ditentukan, atau apakah kinerja dapat H2 : Diduga terdapat pengaruh positif dan
dilakukan sesuai jadwal wak­tu yang ditentukan, signifikan antara motivasi terhadap
atau apakah hasil ki­nerja telah tercapai sesuai kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat
dengan yang di­harapkan. Indonesia Cabang Pamulang.
Menurut Hasibuan (2012) terdapat bebe­ H3 : Diduga terdapat pengaruh positif dan

9
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

signifikan antara disiplin kerja dan moti­ VARIABEL PENELITIAN


vasi secara bersama-sama terhadap ki­ Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel,
nerja karyawan pada PT. Bank Rakyat yaitu variabel independen dan variabel de­
Indo­n­esia Cabang Pamulang. penden, sebagai berikut :
1. Variabel bebas (independent variable)
METODOLOGI PENELITIAN Varia­bel bebas yang dalam hubungannya
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN dengan variabel lain bertindak sebagai
Penulis mengadakan penelitian pada PT. penyebab atau yang mempengaruhi varia­
Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang di bel dependen. Pada penelitian ini sebagai
Jalan Raya Siliwangi Ruko Pamulang Permai variabel independen yakni disiplin kerja
Blok SH 15/6, Pamulang Tangerang Selatan. dan motivasi. Variabel independen sering
disebut sebagai predictor yang dilam­
POPULASI DAN SAMPEL bangkan dengan X.
Populasi 2. Variabel terikat (dependent variable)
Populasi penelitian merupakan sekum­ Variabel yang tergantung dengan variabel
pulan objek yang ditentukan melalui suatu kri­ lain, atau variabel yang dapat dipengaruhi
teria tertentu yang akan dikategorikan ke dalam oleh variabel lain. Sering disebut variabel
objek yang akan diteliti. Menurut Sugiyono respon di mana dalam penelitian ini adalah
(2014) mendefinisikan “Populasi adalah jum­ kinerja karyawan yang dilambangkan
lah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dengan Y.
atau subyek yang mempunyai kua­ litas dan
karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti dan DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun Pengertian operasional variabel ini kemu­
populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dian diuraikan menjadi indikator empiris yang
PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang. meliputi :
1. Disiplin Kerja (X1)
Sampel Merupakan kesadaran dan kesediaan se­
Menurut Sugiyono (2014) yaitu “Sampel se­
orang menaati semua peraturan dan
adalah jumlah dan karakteristik yang dimiliki pera­turan-peraturan yang berlaku. Varia­
oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut bel ini diukur melalui indikator : tujuan
Suharsini Arikunto (2010), berpendapat bahwa dan kemampuan, peran keteladanan pe­
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi mim­pin, balas jasa, kebijakan yang adil,
yang diteliti”. penerapan sanksi hukuman dan ketegasan
Dalam pengambilan sampel dapat menggu­ yang tidak memihak.
nakan sampling jenuh dimana menurut Sugi­ 2. Motivasi (X2)
yono (2014) berpendapat “Sampling jenuh Merupakan seperangkat kekuatan baik
ada­ lah teknik penentuan sampel bila semua yang berasal dari dalam maupun dari luar
anggota populasi digunakan sebagai sampel”. diri seseorang yang mendorong untuk me­
Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana mulai berperilaku sesuai dengan format,
anggota populasi di jadikan sebagai sampel. arah, intensitas dan jangka waktu tertentu.
Dengan demikian sampel dalam penelitian Variabel ini diukur melalui indikator :
ini adalah teknik sampling jenuh yaitu orang Ke­­butuhan untuk berprestasi (Need of
karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang achievement), Kebutuhan untuk berkuasa
Pamulang, dalam hal ini berjumlah 60 orang. (Need of power) dan Kebutuhan untuk ber­
afiliasi (Need of affiliation).

10
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

3. Kinerja Karyawan (Y) lebih besar dari rtabel dan nilai r positif, maka
Merupakan hasil kerja yang dicapai setiap butir pernyataan dikatakan valid. Begitu juga
karyawan sehingga dapat memberikan sebaliknya, jika rhitung lebih kecil atau kurang
kon­­
tribusi positif terhadap perusahaan/ dari rtable, maka data tersebut tidak valid Nilai
orga­nisasi. Variabel ini diukur melalui rtabel untuk 60 responden dengan taraf kesalahan
indi­­
kator : Prestasi kerja, Kedisiplinan, 5% sebesar nilai rtabel nya adalah sebesar 0,254.
Krea­­tivitas, Kerjasama dalam bekerja dan
Me­miliki rasa tanggung jawab. 2. Uji Reliabilitas
Model analisis uji reliabiltas yang digu­
METODE PENGUMPULAN DATA nakan dalam penelitian ini adalah model Alpha
1. Kuesioner Cronbach.
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan Menurut Arief (2009:317) untuk menen­
data primer kuantitatif, penulis meng­hu­bungi tukan reliabel tidaknya sebuah ins­trumen dila­
responden yaitu karyawan PT. Bank Rakyat kukan dengan cara mem­ ban­dingkan antara
Indonesia Cabang Pamulang. nilai rAlpha (Alpha Cronbach) dengan rtable yang
sudah di ketahui pada uji validitas. Adapun
2. Wawancara kriteria reliabilitas dalam penelitian ini adalah:
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan • Jika rAlpha positif dan lebih besar dari rtable
data primer kualitatif dengan metode wa­wan­ maka instrumen tersebut dinyatakan
cara, penulis datang ke kantor PT. Bank Rakyat handal (reliable).
Indonesia Cabang Pamulang untuk melakukan • Sebaliknya jika rAlpha negatif atau rAlpha
studi pendahuluan dengan tek­nik wawancara kurang dari rtable, maka instrumen tersebut
langsung dengan pihak yang berkompeten dinyatakan tidak handal (not reliable).
dalam perusahaan, me­ngenai obyek yang di­
teliti. 3. Analisis Regresi Lnier Sederhana
Analisis regresi liner sederhana ini dalam
3. Studi Pustaka penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis
Untuk medapatkan data sekunder penulis pengaruh secara parsial antara variabel disiplin
melakukan dengan cara penelaahan ter­hadap kerja (X1) dan motivasi (X2) terhadap kinerja
literatur-literatur berupa buku-buku kuliah dan karyawan (Y).
data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah
jadi, sudah diolah oleh pihak lain biasanya 4. Analisis Regresi Berganda
dalam bentuk publikasi serta bahan-bahan yang Di mana untuk mencapai tujuan pene­
berhubungan de­ngan masalah yang berkaitan litian yaitu menganalisis pengaruh disiplin
dengan pene­litian ini. kerja (X1) dan motivasi (X2) secara bersama-
sama terhadap kinerja karyawan (Y) adalah
METODE ANALISIS DATA dengan menggunakan analisis regresi ber­ganda
Metode analisis data yang digunakan dalam (Multiple regresional analisis).
penelitan ini adalah:
1. Uji Validitas 5. Analisis Koefisien Determinasi
Untuk mengolah uji validitas, penulis Dalam penelitian ini untuk mengetahui
meng­­gunakan korelasi Product Moment yaitu berapa besar prosentase kontribusi dari variabel
dengan mengkorelasikan skor item dengan skor disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerja
total sehingga diperoleh nilai rhitung kemudian karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia
dibandingkan dengan rtabel. Jika nilai rhitung Cabang Pamulang baik secara parsial maupun

11
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

secara simultan. sebagai berikut:

6. Uji Hipotesis Tabel 1 Skala Likert


Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk Jawaban Bobot
menguji dugaan sementara yang di­ru­muskan Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
dalam hipotesis berdasarkan data empiris.
Kurang Setuju (KS) 3
Dalam penelitian ini pengu­jian hipotesis dila­ Tidak Setuju (TS) 2
kukan dengan uji t dan uji F. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
a. Uji t Sugiyono (2014)

Uji t digunakan untuk menguji signifi­


kansi variasi hubungan antar variabel X Range Kelas
dan Y. Dalam penelitian ini untuk menguji
Range 5 − 1
apakah variabel X1 dan X2 secara parsial P= = = 0,8
benar-benar berpengaruh secara parsial Kelas 5
ter­hadap variabel dependen. Maka dapat ditetapkan interval sebagai
b. Uji F berikut :
Pengujian hipotesis simultan (Uji F) Tabel 2 Rentang Skala
bertujuan untuk mengetahui pe­ ngaruh Nilai Bobot
Rata-rata
secara bersama-sama varia­bel independen
1,00 - 1,79 Sangat Tidak Setuju (STS)
terhadap variabel de­pen­den. Dalam pene­ 1,80 - 2,59 Tidak Setuju (TS)
litian ini untuk menguji apakah variabel X1 2,60 - 3,39 Kurang Setuju (KS)
dan X2 secara bersama-sama benar-benar 3,40 - 4,19 Setuju (S)
ber­pengaruh secara parsial terhadap varia­ 4,20 – 5,00 Sangat Setuju (SS)
Sumber : Sugiyono (2014)
bel dependen.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Variabel Disiplin kerja (X1)


ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL Disiplin kerja adalah kesadaran dan kese­
PENELITIAN diaan seseorang menaati semua pera­turan dan
Sesuai dengan tujuan analisis deskriptif peraturan-peraturan yang ber­laku. Variabel ini
yaitu untuk memberikan gambaran mengenai diukur melalui indikator : tujuan dan kemam­
hasil penelitian secara umum, bagaimana puan, peran keteladanan pemimpin, balas jasa,
karak­teristik subyek penelitian sehubungan kebijakan yang adil, penerapan sanksi hukuman
dengan variabel-variabel yang diteliti. Sebelum dan ketegasan yang tidak memihak. Adapun
dilakukan analisis statistik terlebih dahulu penilaian responden atas disiplin kerja yang
dilakukan pembobotan terhadap skor masing- dilakukan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
masing variabel. Pembobotan dilakukan dengan Pamu­lang dapat di paparkan sebagai berikut:
memberikan skor total dengan jumlah item
dari variabel yang dibobot, melalui pertanyaaan
yang diberikan penulis dalam kuesioner dapat
di deskriptifkan setiap variabel yang diteliti.
Metode yang diambil dalam penelitian ini
adalah metode pengukuran Likert. Dimana per­
tanyaan mengandung lima alternatif jawaban.
Dan bentuk pertanyaan telah disusun meng­
gunakan pengukuran Likert yang diberi bobot

12
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

Tabel 3 Variabel Disiplin Kerja (X1)


STS TS KS S SS Rata-
No Pernyataan Total Ket.
(1) (2) (3) (4) (5) rata
1. Tujuan jelas 0 2 18 27 13 60 3.85 S
2. Sesuai kemampuan 0 2 18 30 10 60 3.80 S
3. Keteladanan pimpinan 0 2 20 30 8 60 3.73 S
4. Pimpinan yang baik 0 2 17 25 16 60 3.92 S
5. Gaji dan kesejahteraan 0 1 16 28 15 60 3.95 S
6 Sesuai beban kerja 0 1 17 32 10 60 3.85 S
7 Kebijakan yang adil 0 2 17 28 13 60 3.87 S
8 Kebijakan tidak memihak 0 1 17 28 14 60 3.92 S
9 Penerapan sanksi esuai 0 1 19 28 12 60 3.85 S
10 Pemberian hukuman 0 1 26 24 9 60 3.68 S
11 Tegas tidak memihak 1 1 11 30 17 60 4.02 S
12 Hubungan baik 0 1 13 33 13 60 3.97 S
  Rata-rata Variabel Disiplin Kerja 3.97 S 
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Bila dilihat dari tabel di atas rata-rata skor seseorang yang mendorong untuk memulai
variabel disiplin kerja sebesar 3,97 masuk pada berperilaku sesuai dengan format, arah, inten­
interval 3,40 - 4,19 atau dengan interpretasi sitas dan jangka waktu tertentu. Variabel ini
setuju. Untuk lebih baik lagi perusahaan perlu diukur melalui indikator : Kebutuhan ber­pres­
secara berkala mereview pengambilan kebijakan tasi (Need of achievement), Kebutuhan untuk
dengan mempertimbangkan kepentingan kar­ menguasai sesuatu (Need of power), Kebu­
ya­
wan sehingga dapat menambah semangat tuhan berafiliasi (Need of affiliation). Ada­
kerja yang ada pada pribadi karyawan. pun penilaian responden atas motivasi yang
dilak­­sanakan pada PT. Bank Rakyat Indonesia
2. Variabel Motivasi (X2) Cabang Pamulang dapat di paparkan sebagai
Motivasi adalah seperangkat kekuatan baik berikut:
yang berasal dari dalam maupun dari luar diri

Tabel 4 Variabel Motivasi (X2)


STS TS KS S SS Rata-
No Pernyataan Total Ket.
(1) (2) (3) (4) (5) rata
1. Tantangan pekerjaan 0 1 17 32 10 60 3.85 S
2. Tanggung jawab 0 0 23 24 13 60 3.83 S
3. Penghargaan prestasi 0 1 22 24 13 60 3.82 S
4. Aktualisasi dalam bekerja 0 3 16 26 15 60 3.88 S
5. Pemberian reward 0 1 26 23 10 60 3.70 S
6 Menyukai perkerjaan 0 0 15 34 11 60 3.93 S
7 Mencari kesempatan karir 0 0 23 24 13 60 3.83 S
8 Aktif dalam kegiatan 0 0 24 25 11 60 3.78 S
9 Hasrat menjadi pemimpin 0 4 19 26 11 60 3.73 S
10 Hubungan organisasi 0 1 20 30 9 60 3.78 S
11 Kerjasama antar divisi 0 1 23 25 11 60 3.77 S
12 Menghindari konflik 0 0 12 23 25 60 4.22 S
  Rata-rata Variabel Motivasi 3.84 S 
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

13
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

Berdasarkan data pada tabel di atas rata- Bila dilihat dari tabel di atas rata-rata skor
rata skor variabel disiplin kerja sebesar 3,84 variabel disiplin kerja sebesar 3,90 ma­suk pada
masuk pada interval 3,40 - 4,19 atau dengan interval 3,40 - 4,19 atau dengan interpretasi
interpretasi setuju. Untuk lebih baik lagi setuju. Untuk lebih baik lagi perusahaan perlu
perusahaan perlu pemberian tanggung jawab menanamkan pengertian akan pentingnya
yang lebih jelas yang disesuaikan dengan tingkat seluruh karyawan memiliki disiplin yang tinggi,
kemampuan pegawai atau karyawannya serta berlomba-lomba ber­ kompetisi secara sehat
pentingnya memberikan reward bagi pegawai untuk mencapai prestasi kerja yang optimal.
yang memiliki prestasi dalam melaksanakan
tugas pekerjaannya. PENGUJIAN INSTRUMEN DATA
1. Hasil Uji Validitas
3. Variabel Kinerja Karyawan (Y) Berdasar perhitungan dengan meng­
Kinerja karyawan adalah hasil kerja gunakan menggunakan Software IBM SPSS
yang dicapai setiap karyawan sehingga dapat (Statistical Program for Social Science) versi
memberikan kontribusi positif terhadap peru­ 22.00 for windows. Seluruh butir pernyataan
sahaan/instansi. Variabel ini diukur mel­ alui yang digunakan dalam penelitian diperoleh
indikator: nilai rhitung lebih besar dari rtabel dan nilai r positif,
Prestasi kerja, Kedisiplinan dalam me­ma­ dengan demikian maka semua butir pernyataan
tuhi peraturan, Kreatifitas karyawan, Bekerja dikatakan valid.
sama, Tanggung jawab. Adapun penilaian res­
ponden atas motivasi pada PT. Bank Rakyat 2. Hasil Uji Reliabilitas
Indonesia Cabang Pamulang dapat di paparkan Berdasar perhitungan dengan meng­
sebagai berikut: gunakan menggunakan Software IBM SPSS
(Statistical Program for Social Science) versi

Tabel 5 Variabel Kinerja Karyawan (Y)


STS TS KS S SS
No Pernyataan Total Rata-rata Ket.
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Performa pekerjaan 0 0 14 37 9 60 3.92 S
2. Memiliki prestasi yang baik 0 1 17 28 14 60 3.92 S
3. Peluang jabatan lebih tinggi 0 0 22 29 9 60 3.78 S
4. Mematuhi peraturan ada 0 1 10 32 17 60 4.08 S
5. Penegakan praturan 0 1 26 23 10 60 3.70 S
6 Disiplin membuat nyaman 0 0 18 34 8 60 3.83 S
7 Memiliki kemampuan 0 1 13 29 17 60 4.03 S
8 Menciptakan kreativitas 0 0 21 24 15 60 3.90 S
9 Partisipasi lingkungan kerja 0 0 18 32 10 60 3.87 S
10 Kerjasama antar rekan 0 0 15 33 12 60 3.95 S
11 Kebijaksanaan pekerjaan 0 0 15 29 16 60 4.02 S
12 Hasil kerja yang optimal 0 0 15 30 15 60 4.00 S
  Rata-rata Variabel Kinerja Karyawan 3.90 S 
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

14
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

22.00 for windows. Diperoleh nilai Cronbach kan sebagai berikut :


Alfa lebih besar dari nilai rtabel atau nilai rhitung > a. Konstanta sebesar 18,301, menyatakan
rtabel dan nilai r bernilai positif, dengan demikian bahwa tanpa dipengaruhi variabel di­siplin
maka butir pernyataan dalam varia­bel dalam kerja maka besarnya nilai kinerja karyawan
penelitian dikatakan reliabel dan data layak sudah terbentuk sebesar 22,823.
untuk diolah ke pengujian berikutnya. b. Variabel disiplin kerja (X1) berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan (Y)
HASIL ANALISIS DATA dengan nilai koefisien sebesar 0,521. Yang
Pada bagian pengujian ini dimaksudkan artinya jika variabel disiplin kerja (X1)
untuk menunjukkan hasil dari pengujian atas meningkat satu satuan dengan asumsi
variabel Disiplin kerja (X1) dan Motivasi (X2) varia­bel motivasi (X2) tetap, maka kinerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Y). Adapun hasil karyawan akan meningkat sebesar 0,521
analisis dalam penelitian ini sebagai berikut: satuan.
1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Uji regresi linier sederhana bertujuan un­ Tabel 7 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
tuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari Motivasi (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
variabel disiplin kerja (X1) dan motivasi (X2 Coefficientsa
terhadap kinerja karyawan (Y) secara sendiri- Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
sendiri. Adapun hasil analisis regresi linier se­ Model t Sig.
Std.
derhana sebagai berikut. B
Error
Beta

Berdasarkan perhitungan regresi linier 1 (Constant) 23.322 4.402 5.298 .000


Motivasi
sederhana menggunakan program IBM SPSS .513 .095 .579 5.407 .000
(X2)
(Statistical Program for Social Science) versi Sumber : Data Primer yang telah diolah
22.00 for windows, diperoleh hasil sebagai
berikut : Dari hasil perhitungan pada tabel di atas
dapat disajikan ke dalam bentuk persamaan
Tabel 6 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana regresi standardized sebagai berikut :
Antara Disiplin Kerja (X1) Terhadap Kinerja Y = 22,322 + 0,513X2
Karyawan (Y) Di mana :
Coefficientsa
Y = Kinerja karyawan
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
X2 = Variabel Motivasi
Model t Sig.
Std. Adapun persamaan tersebut dapat dije­
B Beta
Error laskan sebagai berikut :
1 (Constant) 22.823 3.958 5.767 .000
a. Konstanta sebesar 22,322, menyatakan
Disiplin
.521 .085 .628 6.145 .000
Kerja (X1) bah­wa tanpa dipengaruhi variabel mo­ti­
Sumber : Data Primer yang telah diolah vasi maka besarnya nilai kinerja kar­yawan
sudah terbentuk sebesar 22,322.
Dari hasil perhitungan pada tabel di atas b. Variabel motivasi (X2) berpengaruh posi­
dapat disajikan ke dalam bentuk persamaan tif terhadap kinerja karyawan (Y) dengan
regresi standardized sebagai berikut : nilai koefisien sebesar 0,513. Yang artinya
Y = 22,823 + 0,521X1 jika variabel motivasi (X2) meningkat satu
Di mana : satuan dengan asumsi variabel disiplin
Y = Kinerja karyawan kerja (X1) tetap, maka kinerja karyawan
X1 = Variabel Disiplin kerja akan meningkat sebesar 0,513 satuan.
Adapun persamaan tersebut dapat dijelas­

15
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

2. Analisis Regresi Berganda c. Variabel motivasi (X2) berpengaruh positif


Analisis regresi berganda bertujuan untuk dan signifikan terhadap kinerja karyawan
mengetahui seberapa besar pengaruh dari (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,292. Hal
variabel disiplin kerja (X1) dan moti­vasi (X2 ini diartikan bahwa jika variabel motivasi
terhadap kinerja karyawan (Y). Ber­ dasarkan (X2) meningkat satu satuan dengan asumsi
perhitungan regresi berganda menggunakan variabel disiplin kerja (X1) tetap atau
program IBM SPSS (Sta­ tistical Program for konstan (0), maka kinerja karyawan (Y)
Social Science) versi 22.00 for windows, diperoleh juga akan mengalami peningkatan sebesar
hasil sebagai berikut : 0,292 satuan.

Tabel 8 Hasil Uji Regresi Berganda 3. Analisis Koefisien Korelasi (R)


Coefficients a
Analisis koefisien korelasi (R) dimak­sud­
Unstandardized Standardized kan untuk mengetahui tingkat hubungan atau
Coefficients Coefficients
Model t Sig. pengaruh dari variabel bebas terhadap variavel
Std.
B
Error
Beta terikatnya. Dalam penelitian ini adalah variabel
1 (Constant) 16.493 4.362 3.781 disiplin kerja dan motivasi baik secara parsial
Disiplin
.367 .097 .442 3.781 maupun secara bersama-sama terhadap kinerja
Kerja (X1)
Motivasi karyawan. Adapun kriteria maupun pedoman
.292 .104 .330 2.820 .007
(X2) yang dipakai adalah :
Sumber : Data Primer yang telah diolah

Tabel 9 Pedoman Uji Koefisien Korelasi


Dari hasil perhitungan pada tabel di atas Nilai Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
dapat disajikan ke dalam bentuk persamaan 0,000 – 0,199 Sangat rendah
regresi standardized sebagai berikut : 0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
Y = 16,493 + 0,367X1 + 0,292X2
0,600 – 0,799 Kuat
Di mana : 0,800 – 1,000 Sangat kuat
Y = Variabel Kinerja karyawan
X1 = Variabel Disiplin Kerja Adapun hasil uji adalah sebagai berikut:
X2 = Variabel Motivasi Deteminasi digunakan untuk menge­ta­hui
Adapun persamaan tersebut dapat dije­ kontribusi besarnya pengaruh antara varia­bel
laskan sebagai berikut : bebas terhadap variabel terikat, dalam pene­
a. Nilia konstanta diperoleh sebesar 16,493, litian ini adalah variabel disiplin kerja dan
menyatakan bahwa tanpa dipe­ ngaruhi mo­ tivasi baik secara parsial mau­ pun secara
oleh variabel disiplin kerja dan motivasi bersama-sama terhadap kinerja karyawan.
besarnya nilai kinerja kar­yawan sudah ter­ Ada­pun hasil pengolahan data dapat dijelaskan
bentuk sebesar 16,493. sebagai berikut :
b. Variabel disiplin kerja (X1) ber­pengaruh
positif dan signifikan ter­ha­dap kinerja kar­ Tabel 10. Hasil Uji Korelasi Antara Disiplin
yawan (Y) dengan nilai koefisien se­besar Kerja (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
0,367. Hal ini di­artikan bah­wa jika variabel Model Summary
disiplin kerja (X1) meningkat satu satuan Model R R Square
Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
dengan asumsi variabel mo­tivasi (X2) tetap 1 .628a .394 .384 3.296
atau konstan (0), maka kinerja kar­yawan Sumber : Data Primer yang telah diolah
(Y) juga akan mengalami peningkatan
0,357 satuan. Berdasarkan hasil uji pada tabel di atas

16
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

dapat diperoleh nilai korelasi sebesar 0,628 Tabel 13 Hasil Uji Determinasi Pengaruh
ber­
tanda positif. Dengan demikian sesuai Disiplin Kerja (X1) Terhadap Kinerja
dengan ketentuan yang ada variabel disiplin Karyawan (Y)
Model Summary
secara parsial memiliki tingkat hubungan atau
Adjusted R Std. Error of the
pengaruh yang kuat terhadap kinerja karyawan. Model R R Square
Square Estimate
1 .628a .394 .384 3.296
Tabel 11 Hasil Uji Korelasi Antara Motivasi Sumber : Data Primer yang telah diolah

(X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)


Model Summary Berdasarkan hasil uji pada tabel di atas dapat
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
dilihat bahwa nilai R Square sebesar 0,394 atau
1 .579a
.335 .324 3.453 39,4%. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi
Sumber : Data Primer yang telah diolah pengaruh disiplin kerja secara parsial terhadap
kinerja karyawan adalah sebesar 39,4%, sedang­
Berdasarkan hasil uji pada tabel di atas kan sisanya sebesar 60,6% dipengaruhi oleh
dapat diperoleh nilai korelasi sebesar 0,579 faktor lain yang tidak diteliti.
bertanda positif. Dengan demikian sesuai
dengan ketentuan yang ada variabel motivasi Tabel 14 Hasil Uji Koefisien Determinasi
secara parsial memiliki tingkat hubungan Pengaruh Motivasi (X2) Terhadap Kinerja
atau pengaruh yang sedang terhadap kinerja Karyawan (Y)
Model Summary
karyawan.
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
Tabel 12 Hasil Uji Korelasi Antara Motivasi 1 .579a .335 .324 3.453
(X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Sumber : Data Primer yang telah diolah
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai
1 .684 a
.468 .450 3.114 R Square sebesar 0,335 atau 33,5%. Hal ini
Sumber : Data Primer yang telah diolah menunjukkan bahwa pengaruh motivasi secara
parsial terhadap kinerja karyawan adalah
Berdasarkan hasil uji pada tabel di atas sebesar 33,5%, sedangkan sisanya sebesar 66,5%
dapat diperoleh nilai korelasi sebesar 0,684 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
bertanda positif. Dengan demikian sesuai de­
ngan ketentuan yang ada variabel disiplin kerja Tabel 15 Hasil Uji Koefisien Determinasi
dan motivasi secara bersama-sama me­ miliki Pengaruh Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi (X2)
tingkat hubungan atau pengaruh yang kuat Terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Model Summary
terhadap kinerja karyawan.
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
4. Analisis Koefisien Determinasi 1 .684a .468 .450 3.114
Analisis koefisien deteminasi diguna­ Sumber : Data Primer yang telah diolah

kan untuk mengetahui kontribusi besarnya


pengaruh antara variabel bebas terhadap Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai
variabel terikat, dalam penelitian ini adalah R Square sebesar 0,468 atau 46,8%. Hal ini
variabel disiplin kerja dan motivasi baik secara menunjukkan bahwa pengaruh disiplin kerja
parsial maupun secara bersama-sama terhadap dan motivasi secara bersama-sama terhadap
kinerja karyawan. Adapun hasil pengolahan kinerja karyawan adalah sebesar 46,9%, sedang­
data dapat dijelaskan sebagai berikut : kan sisanya sebesar 53,2% dipengaruhi oleh

17
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

faktor lain yang tidak diteliti. Tabel 17 Pengujian Hipotesis Variabel Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
5. Pengujian Hipotesis Coefficientsa
Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
jawaban yang bersifat sementara terhadap ma­ Model t Sig.
Std.
salah penelitian, sampai ter­bukti melalui data B
Error
Beta

yang terkumpul dan harus diuji secara empiris 1 (Constant) 23.322 4.402 5.298 .000
Motivasi
yang diperoleh melalui pengumpulan data. .513 .095 .579 5.407 .000
(X2)
Maka pengujian hipotesis dilakukan melalui: Sumber : Data Primer yang telah diolah
a. Uji Hipotesis Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial Berdasarkan hasil pengolahan data di
menggunakan uji t yaitu untuk menguji ba­ atas, diperoleh nilai thitung > ttabel atau (5.407
gai­mana pengaruh masing-masing varia­ > 2.002), hal itu juga diperkuat dengan nilai
bel bebas secara sendiri-sendiri ter­ha­dap signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian
variabel terikatnya. hipotesis kedua yang menyatakan terdapat
Hipotesis Pertama : Terdapat pe­nga­­ruh pengaruh positif dan signifikan antara
positif dan signifikan antara disiplin kerja disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
Rakyat Indonesia Ca­bang Pamulang. Pamulang dapat diterima.

Tabel 16 Pengujian Hipotesis Variabel Disiplin b. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
kerja (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Pengujian hipotesis secara simul­ tan
Coefficientsa
dimaksudkan untuk menge­ta­hui pengaruh
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
semua variabel bebas ter­ hadap variabel
Model t Sig.
Std. terikat yaitu disiplin kerja dan motivasi ter­
B Beta
Error hadap kinerja kar­yawan. Dalam pengujian
1 (Constant) 22.823 3.958 5.767 .000
ini digunakan uji F.
Motivasi
.521 .085 .628 6.145 .000
(X1) Hipotesis Ketiga : Terdapat penga­ruh
Sumber : Data Primer yang telah diolah positif dan signifikan antara disiplin kerja
dan motivasi secara simultan ter­hadap ki­
Berdasarkan hasil pengolahan data di nerja karyawan pada PT. Bank Rakyat
atas, diperoleh nilai thitung > ttabel atau (6.145 Indo­nesia Cabang Pamulang.
> 2.002), hal itu juga diperkuat dengan Adapun hasil pengujiannya sebagai
signifikansi 0,000 < 0,05, hal itu juga diper­ berikut:
kuat dengan nilai signifikansi 0,000 <
0,05. Dengan demikian hipo­tesis pertama Tabel 18 Pengujian Hipotesis Secara Simultan
yang menyatakan terdapat pengaruh ANOVAa
positif dan signifikan antara disiplin kerja Model
Sum of
df
Mean
F Sig.
Squares Square
terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank 1 Regression 487.185 2 243.592 25.116 .000b
Rakyat Indonesia Ca­bang Pamulang dapat Residual 552.815 57 9.699
diterima. Total 1040.000 59

Hipotesis Kedua : Terdapat pe­ngaruh Sumber : Data Primer diolah

positif dan signifikan antara motivasi ter­


hadap kinerja karyawan pada PT. Bank Berdasarkan hasil pengolahan data di
Rakyat Indonesia Ca­bang Pamulang. atas, diperoleh nilai Fhitung lebih besar dari

18
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

Ftabel atau (25.116 > 2.770), dengan demikian 2. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat Kar­yawan Pada PT. Bank Rakyat Indonsia
pengaruh positif dan signifikan antara Cabang Pamulang.
disiplin kerja dan motivasi secara simultan Diperoleh model persamaan regresi
terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank adalah Y = 22,322 + 0,513X1, dimana nilai
Rakyat Indonesia Cabang Pamulang dapat koefisien beta bernilai positif, artinya
diterima. apabila motivasi mengalami peningkatan
maka kinerja karyawan juga akan mening­
PEMBAHASAN DAN HASIL kat.
Dari hasil pengujian statistik dan analisis di Nilai koefisien korelasi antara motivasi
atas, maka dapat dipaparkan analisis pengaruh terhadap kinerja karyawan adalah sebesar
disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerja 0,479. Dapat dikatakan bahwa kedua
kar­yawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia variabel memiliki hubungan yang positif
Cabang Pamulang, sebagai berikut : sebesar 0,579 dengan tingkat hubungan
1. Pengaruh Disiplin kerja Terhadap Kiner­ atau pengaruh sedang antara variabel
ja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indo­ moti­vasi dengan kinerja karyawan pada PT.
nesia Cabang Pamulang. Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang.
Diperoleh model regresi adalah Y = Nilai koefisien determinasi dipero­
22,823 + 0,521X1, dimana nilai koefisien leh sebesar 0,335, data tersebut mengindi­
beta bernilai positif, artinya apabila disiplin kasikan bahwa variabel motivasi memberi­
kerja mengalami peningkatan maka kinerja kan kontribusi pengaruh sebesar 33,5%
karyawan juga akan meningkat. ter­hadap kinerja karyawan pada PT. Bank
Nilai koefisien korelasi antara disiplin Rakyat Indonesia Cabang Pamulang.
kerja terhadap kinerja karyawan adalah Pengujian hipotesis diperoleh thitung >
sebesar 0,628. Dapat dikatakan bahwa ttabel atau (5,407 > 2,002) dan signifikansi t <
kedua variabel memiliki hubungan yang 0,05 atau (0,000 < 0,05). Dengan demikian
positif sebesar 0,628 dengan tingkat hu­ hipotesis H2 yang penulis ajukan dapat di­
bungan atau pengaruh kuat antara varia­ terima. Hal ini menunjukkan bahwa moti­
bel disiplin kerja dengan kinerja kar­yawan vasi berpengaruh positif dan siginifikan
pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang ter­hadap kinerja karyawan pada PT. Bank
Pamulang. Rakyat Indonesia Cabang Pamulang.
Nilai koefisien determinasi diper­
oleh sebesar 0,394, data tersebut mengin­ 3. Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi
dikasikan bahwa variabel disiplin kerja secara bersama-sama Terhadap Kinerja
memberikan kontribusi pengaruh sebesar Kar­yawan Pada PT. Bank Rakyat Indo­
39,4% terhadap kinerja karyawan pada PT. nesia Cabang Pamulang.
Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang. Diperoleh model regresi yang diperoleh
Pengujian hipotesis diperoleh thitung > adalah Y = 16,493 + 0,367X1 + 0,292X2,
ttabel atau (6,145 > 2,002) dan signifikansi t < dimana nilai koefisien beta masing-masing
0,05 atau (0,000 < 0,05). Dengan demikian variabel bernilai positif, artinya apabila
hipotesis H1 yang penulis ajukan dapat disiplin kerja dan motivasi mengalami pe­
di­terima. Hal ini menunjukkan bahwa di­ ningkatan maka kinerja karyawan juga
siplin kerja berpengaruh positif dan signi­ akan meningkat.
fikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Nilai koefisien korelasi antara disiplin
Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang. kerja dan motivasi terhadap kinerja kar­

19
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

yawan adalah sebesar 0,684. Dapat dikata­ yang diperoleh adalah Y = 22,823 + 0,521X1
kan bahwa kedua variabel memiliki hu­ yang diartikan apabila disiplin kerja yang
bungan yang positif sebesar 0,684 dengan dilakukan karyawan meningkat maka akan
tingkat hubungan atau pengaruh kuat meningkatkan kinerja karyawan pada PT.
antara variabel disiplin kerja dan motivasi Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang.
dengan kinerja karyawan pada PT. Bank 2. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan
Rakyat Indonesia Cabang Pamulang. terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank
Nilai koefisien determinasi diperoleh Rakyat Indonesia Cabang Pamulang. Hal
sebesar sebesar 0,468. Data tersebut meng­ ini dapat dilihat dari Nilai thitung > ttabel (5,407
indikasikan bahwa disiplin kerja dan moti­ > 2,002) dan signifikansi t < 0,05 (0,000 <
vasi secara bersama-sama memberikan 0,05) motivasi mempunyai korelasi positif
kon­­
tribusi pengaruh sebesar 46,8% ter­ dengan kinerja karyawan sebesar 0,579.
hadap kinerja karyawan pada PT. Bank Disiplin ker­ ja mempunyai kontribusi
Rak­yat Indonesia Cabang Pamulang, sele­ penga­ruh se­be­sar 33,5% terhadap kinerja
bihnya sebesar 53,2% dipengaruhi oleh karyawan. Mo­del regresi sederhana yang
variabel lain yang tidak diteliti. Pengujian diperoleh adalah Y = 23,322 + 0,513X1
hipotesis secara simultan Fhitung > Ftabel yang diartikan apabila motivasi yang dila­
(25,116 > 2,770) dan F signifikansi < 0,05 kukan karyawan meningkat maka akan
(0,000 < 0,05). Dengan demikian hipotesis meningkatkan kiner­ja karyawan pada PT.
H3 yang penulis ajukan dapat diterima. Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel di­ 3. Disiplin kerja dan motivasi secara ber­
siplin kerja dan motivasi secara bersama- sama-sama berpengaruh positif dan signi­
sama berpengaruh positif dan siginifikan fikan terhadap kinerja karyawan pada PT.
terhadap kinerja karyawan pada PT. Bang Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang.
Rakyat Indonesia Cabang Pamulang. Hal ini dapat dilihat dari Nilai Fhitung >
Ftabel (25,116 > 2,770) dan signifikansi F
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN < 0,05 (0,000 < 0,05). Disiplin kerja dan
Kesimpulan motivasi secara bersama-sama mem­
Setelah penulis melakukan penelitian dan punyai kontribusi (R2) sebesar 46,8% ter­
analisis mengenai pengaruh disiplin kerja dan hadap kinerja karyawan pada PT. Bank
motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Rakyat Indonesia Cabang Pamulang,
Bang Rakyat Indonesia Cabang Pamulang, se­ selebihnya sebesar 53,2% dipengaruhi oleh
perti yang telah dipaparkan pada bab-bab se­­ variabel lain yang tidak diteliti, misalnya
belumnya, maka penulis dapat menarik ke­ punishment, promosi jabatan, pelatihan
simpulan sebagai berikut : dan lain-lain. Model regresi berganda yang
1. Disiplin kerja berpengaruh positif dan sig­ diperoleh adalah Y = 16,493 + 0,367X1 +
nifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. 0,292X2 yang diartikan apabila disiplin
Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang. kerja dan motivasi meningkat maka akan
Hal ini dapat dilihat dari Nilai thitung > ttabel me­ningkatkan kinerja karyawan pada PT.
(6,145 > 2,002) dan signifikansi t < 0,05 Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang.
(0,000 < 0,05) disiplin kerja mempunyai ko­
relasi positif dengan kinerja karyawan se­ Implikasi
besar 0,628. Disiplin kerja mempunyai kon­ Dari hasil kesimpulan di atas, penelitian ini
tribusi pengaruh sebesar 39,4% terhadap memiliki implikasi sebagai berikut :
ki­nerja karyawan. Model regresi sederhana 1. Agar tingkat kinerja karyawan pada PT.

20
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamulang rap­


kan dapat bermanfaat bagi perusahaan.
tetap baik, maka hendaknya variabel Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:
disiplin kerja harus diperhatikan dan 1. PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamu­
ditingkatkan oleh pihak PT. Bank Rakyat lang harus meningkatkan usaha-usaha yang
Indonesia Cabang Pamulang, indikator- berkaitan dengan variabel disiplin kerja,
indikator yang ada dalam disiplin kerja me­ mastikan semua peraturan-peraturan
harus dipahami dan dijalankan oleh semua dan kebijakan perusahaan dijalankan oleh
karyawan peru­ sahaan, sehingga semua semua karyawan secara benar dan mem­
peraturan dan ke­bi­jakan yang dibuat oleh per­ timbangkan kepentingan karyawan
manajemen pe­ ru­sahaan dapat berfungsi sehing­ga dapat menambah semangat kerja
dengan baik, tan­ pa membeda-bedakan yang ada pada pribadi karyawan.
antara staff dan manajemen. 2. PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamu­
2. Agar tingkat kinerja karyawan pada PT. lang harus meningkatkan upaya yang ber­
Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamu­ kaitan dengan variabel motivasi dengan
lang tetap tinggi maka hendaknya varia­ cara memberikan tanggung jawab yang
bel motivasi harus diperhatikan dan di­ lebih jelas disesuaikan dengan tingkat ke­
ting­
katkan oleh pihak PT. Bank Rakyat mampuan pegawai serta memberikan
Indo­nesia Cabang Pamulang, indikator- reward bagi pegawai yang memiliki prestasi
indikator yang ada dalam motivasi harus dalam melaksanakan tugas pekerjaannya
dipahami dan dijalankan oleh semua kar­ 3. PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamu­
yawan perusahaan. Motivasi apabila di­ke­ lang harus meningkatkan usaha-usaha yang
lola dengan tepat, kontribusi positif ter­ berkaitan dengan variabel kinerja karyawan,
hadap terwujudnya kinerja karyawan akan memastikan pencapaian kerja sesuai yang
mengalami perkembangan yang positif diharapkan dengan menanamkan pen­
sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. ting­nya karyawan memiliki disiplin yang
3. Agar tingkat kinerja karyawan pada PT. tinggi, berlomba-lomba berkompetisi
Bank Rakyat Indonesia Cabang Pamu­ men­­­ capai prestasi kerja yang lebih baik
lang tetap tinggi maka hendaknya variabel lagi dalam menunjang tujuan perusahaan.
dan indikator-indikator disiplin kerja dan Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat
motivasi secara bersama-sama dan ter­inte­ memperdalam penelitian dengan cara
grasi harus diperhatikan dan diting­ kat­ memperbaiki indi­kator yang masih tidak
kan serta dipahami oleh pihak PT. Bank baik atau dengan menambah indikator
Rakyat Indonesia Cabang Pamulang, guna per­tanyaan dan jum­lah responden pene­
mendukung terciptanya kondisi bank yang litian sehingga akan dapat lebih diketahui
diakui memiliki kinerja yang sangat baik variabel yang paling memberikan kontri­
oleh nasabah, dapat menerapkan strategi busi positif bagi perusahaan.
pelayanan nasabah yang didukung sumber
daya manusia yang handal dan penerapan DAFTAR PUSTAKA
teknologi yang update dan berkelanjutan Bilson, Simamora, 2014, “Panduan Riset Prilaku
sehingga pada akhirnya akan meningkatkan Konsumen”, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka.
value perusahaan. Gerry, Dessler, 2000 “Human Resources
Management”, Prenticehall, International
Saran Inc, London.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka pe­ Hasibuan, 2012, “Manajemen Sumber Daya
nulis mengajukan beberapa saran yang diha­ Manusia”, Jakarta, Haji Masagung.

21
JURNAL MANDIRI: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, Vol. 2, No. 1, Juni 2018: 1 - 22

Imam, Ghozali, 2011 “Aplikasi Analisis Multi­ Sugiyono, 2012 “Metode Penelitian Kuantitatif
variate dengan Program SPSS”, Semarang, Kualitatif dan R & D”, Bandung, Penerbit
Edisi Kelima, Badan Penerbit Undip. CV. Alfabeta.
Imam, Ghozali, 2013 “Aplikasi Analisis Multi­ Sugiyono, 2014 “Metode Penelitian Kuantitatif
variate dengan Program SPSS”, Sema­rang, Kualitatif dan R & D”, Bandung, Penerbit
Edisi Kelima, Badan Penerbit Undip. CV. Alfabeta.
Inpres No.6/2014, tentang peningkatan daya Suharsimi Arikunto, 2010 “Prosedur Penelitian
saing menghadapi Masyarakat Ekonomi Suatu Pendekatan Praktek”, Jakarta. PT.
ASEAN. Rineka Cipta.
Keputusan Presiden No.37/2014 tentang Sutrisno,Edy, 2012, “Sumber Daya Manusia”,
regu­ lasi pemerintah dalam upaya untuk Surabaya, PT. Gramedia.
meningkatkan daya saing nasional dan Umar, Husen, 2008, “Riset Pemasaran Dan
menghadapi MEA. Perilaku Konsumen”, Jakarta, PT. Gramedia
Levy, P.E, 2000, “Industrial Organization Pustaka Utama.
Psycology”, Miffilin Company Boston Undang-Undang Dasar Negara Republik
Houghton. Indonesia Tahun 1945.
Luthans, Fred, 2006, “Organizational Behavior”, Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992
McGraw-Hill, New York. dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun
Miftah, Thoha, 2007, “Kepemimpinan Dalam 1992 tentang status Bank Rakyat Indonesia
Manajemen”, Jakarta, Edisi Pertama, PT. berubah menjadi perseroan terbatas.
Raja Grafindo. Undang-Undang Perbankan No.10 tahun 1998
Nachrowi Djalal, Nachrowidan Hardius Usman, Pasal 1 tentang badan usaha yang meng­
2010, “Teknik Pengambilan Keputusan”. himpun dana dari masyarakat dalam ben­
Jakarta, Penerbit PT. Grasindo. tuk simpanan dan perlindungan nasabah.
Nawawi, 2006, “Sumber Daya Manusia untuk Wawan S. Suherman, 2004, “Kurikulum Berbasis
Bisnis yang Kompetitif ”, Jakarta, Prehalindo. Kompetensi Pendidikan Jasmani Teori dan
Peraturan Bank Rakyat Indonesia tahun 1998 Praktik Pengembangan”, Yogyakarta, FIK
tentang disiplin karyawan bank. UNY.
Robbins, S. & Judge, T, 2008, “Organizational Wibowo, 2009, “Manajemen Kinerja”, Jakarta,
Behavior”, Edisi keduabelas, Prentice Hall. PT. Raja Grafindo Persada.
Safroni, Ladzi, 2012, “Manajemen dan Reformasi Windy Aprilia dan Gunasti Hudiwinarsih, 2012,
Pelayanan Publik dalam Konteks Birokrasi “Teori Kompensasi, Motivasi dan Komitmen
Indonesia”, Surabaya. Organisasi”, Jakarta, Gramedia.
Salam, Darma Setyawan, 2007, “Manajemen Wirawan, 2009, “Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Pemerintahan Indonesia”, Jakarta, Djam­ Manusia (Teori Aplikasi dan Penelitian)”.
batan. Jakarta, Salemba Empat.
Sarwono, Jonathan, 2012, “Metode Penelitian
Kuantitatif Dan Kualitatif ”, Yogyakarta,
Graha Ilmu.
Singgih Santoso, 2010, “SPSS Statistik Para­
metik”, Jakarta, Cetakan Kedua, PT. Elek
Media.
Sondang P, Siagian, 2010, “Kiat Meningkatkan
Produktivitas Kerja”, Jakarta, PT. Rineka
Cipta.

22

Anda mungkin juga menyukai