Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA ANORGANIK

ALUMINIUM DAN TIMBAL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

A. RYAN KURNIAWAN (17TKM212)


MUH. PAISAL UMAR (17TKM208)
DHEA NURUL VHARANTIKA (17TKM182)
A. ANNISA FEBRIYANTY (17TKM191)
NUR WAHIDA USMAN (17TKM213)
FITRIANI (17TKM218)

TEKNIK KIMIA MINERAL


POLITEKNIK ATI MAKASSAR
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas petunjuk dan
perlindungannya, makalah yang berjudul Aluminium dan Kromium dapat terselesaikan dengan
baik.

Sebagai mahasiswa Teknik kimia mineral, pengetahuan terhadap bahan-bahan keteknikan


sangatlah penting dalam pengetahuan sifat mekanika bahan sebagai syarat untuk perancangan
dan pembuatan alat serta fasilitas penunjang industri kimia seperti sarana pengolahan suatu
proses. Pengetahuan yang dibutuhkan antara lain sifat, keberadaannya di alam, cara
pembuatan, aplikasi hingga dampak bahaya kimia yang ditimbulkan baik bagi manusia maupun
lingkungan. Dengan disertai pengetahuan tersebut, diharapkan lulusan Teknik kimia dapat
melakukan setiap pekerjaan sesuai dengan tuntutan profesinya.

Segenap anggota kelompok 6 mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan
yang diberikan rekan-rekan kelas dan pihak lain yang telah memperlancar penyusunan makalah
ini demi kelancaran studi kami. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
mahasiswa Teknik kimia pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Makassar, 28 Maret 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2

DAFTAR........................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................4
C. TUJUAN PENULIS..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. KELMPAHAN/KEBERADAAN UNSUR ALUMINIUM DAN TIMBAL DI ALAM...................5-6


B. SIFAT-SIFAT ALUMINIUM DAN TIMBAL........................................................................6-8
C. PROSES PEMBUATAN/CARA MEMPEROLEH ALUMINIUM DAN TIMBAL.....................8-12
D. KEGUNAAN ALUMINIUM DAN TIMBAL.......................................................................12-14
E. BAHAYA DAR ALUMINIUM DAN TIMBAL.........................................................................14

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN....................................................................................................................15
B. SARAN..............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Aluminium merupakan suatu unsur yang menempati urutan kelimpahan ketiga dalam
kulit bumi setelah oksigen dan silikon atau merupakan logam yang mempunyai kelimpahana
tertinggi karena oksigen dan silikon adalah unsur non logam. Aluminium sangat penting secara
komersil.

Timbal atau dikenal sebagailogam Pb dalam susunan unsur merupakan logam


berat yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi dan tersebar ke alam dalam jumlah kecil
melalui proses alami. Unsur ini beracun dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Efek
dari racun ini dapat bersifat karsinogenik (pemicu kanker), menurunkan daya ingat otak, juga
menghambat perkembangan intelegensi (IQ) anak-anak. Oleh sebab itu, untuk memahami dan
mendalami lebih lanjut, maka penting dibuatnya makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan kelimpahan atau keberadaan unsur aluminium dan timbal di alam

2. Menjelaskan sifat-sifat aluminium dan timbal

3.Menjelaskan pembuatan/cara memperoleh aluminium dan timbal

4.Menjelaskan kegunaan dari aluminium dan timbal

5.Menjelaskan bahaya aluminium dan timbal

C.Tujuan Penulisan

1.Mengetahui kelimpahan atau keberadaan unsur Aluminium dan Timbal di alam

2.Mengetahui sifat-sifat dari Aluminium dan Timbal

3.Mengetahui bagaimana pembuatan/cara memperoleh Aluminium dan Timbal

4.Mengetahui apa kegunaan dari Aluminium dan Timbal

5.Mengetahui apa bahaya dari Aluminium dan Timbal

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Kelimpahan/keberadaan unsur Aluminium dan Timbal di alam

1.Aluminium

Aluminium merupakan unsur dengan kelimpahan pada urutan ketiga dalam kerak bumi
(setelah oksigen dan silikon). Aluminium terutama terdapat dalam mineral aluminosilikat yang
ditemukan berasal dari batuan kulit bumi. Akibat perubahan alam, batuan ini membentuk
lempung yang mengandung aluminium.

Setelah melalui proses alam yang panjang dan lama, lempung tersebut menghasilkan
deposit bauksit, suatu bijih aluminium yang mengandung AlO(OH) dan Al(OH)3 dalam berbagai
komposisi. Corundum adalah mineral keras yang mengandung aluminium oksida, Al2O3. Oksida
aluminium murni tidak berwarna, tetapi akibat adanya pengotor dapat menghasilkan berbagai
warna. Contohnya seperti pada safir berwarna biru dan ruby berwarna merah tua.

2.Timbal

Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji
mineral bersama dengan logam lain misalnya seng, perak, dan tembaga. Sumber mineral timbal
yang utama adalah “Galena (PbS)” yang mengandung 86,6% Pb dengan proses pemanggangan,
“Cerussite (PbCO3)”, dan “Anglesite” (PbSO4). Kandungan timbal dikerak bumi adalah 14 ppm,
sedangkan dilautan adalah:

Permukaan samudra atlantik         : 0,00003 ppm

Bagian dalam samudra atlantik      : 0,000004 ppm

Permukaan samudra pasifik          : 0,00001 ppm

Bagian dalam samudra pasifik     : 0,000001 ppm

● Galena
Galena adalah mieral timbal yang amat penting dan paling banyak tersebar di penjuru
belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti sphalerite, calcite, dan
flourite. Deposit galena biasanya mengandung sejumlah tertentu perak dan juga terdapat seng,
kadmium, antimoni, arsen, dan bismuth, sehingga umumnya produksi timbal dari galena
menghasilkan juga logam-logam tersebut. Warna galena adalah abu-abu mengkilap dan
formulanya adalah PbS. Struktur kristalnya kubik dan oktahedral dan spesifik graviti 7,2 – 7,6.

5
● Cerrusite
Cerrusite merupakan salah satu mineral timbal yang mengandung timbal karbonat dan
menjadi sumber timbal yang utama setelah galena. Mineral ini juga terdapat dalam bentuk
granular yang padat atau benbentuk fibrous. Warnanya umumnya tidak berwarna, hingga
putih, abu-abu, biru, atau hijau dengan penampakan dari transparan hingga translusen. Mineral
ini bersifat tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam asam encer seperti asam nitrat. Dan
spesifik gravitinya 6,53-6,57.

● Anglesite
Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung timbal sulfat PbSO 4. Mineral ini
terjadi sebagai hasil oksidasi mineral gelena akibat pengaruh cuaca. Warna mineral ini dari
putih, abu-abu, hingga kuning, jika tidak murni maka warnanya abu-abu gelap. Mineral ini
memiliki spesifik graviti 6,3 dengan kandungan timbal sekitar 73%.

B. Sifat-sifat Aluminium dan Timbal

a) sifat fisika

Timbal (Pb) memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam pb dipotong akan
tetapi warna ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu-abu gelap ketika logam Pb
yang baru dipotong tersebut terekspos oleh udara . Timah merupakan logam yang lunak, tidak
bisa di tempa, memiliki konduktivitas listrik yang rendah dan tergolong salah satu logam berat
seperti halnya raksa timbale dapat membahayakan kesehatan manusia. Karena logam timbale
bersifat tahan korosi maka container dari timbale sering dipakai untuk menampung cairan yang
bersifat korosif ataupun sebagai lapisan kontroksi bangunan.

Aluminium (Al), dalam kondisi standar adalah logam yang cukup lembut, kuat, dan
ringan. Warnanya abu keperakan. Aluminium murni adalah unsur yang sangat reaktif dan
jarang ditemukan dibumi dalam bentuk bebas. Aluminium bertindak sebagai konduktor yang
sangat baik listrik dan panas .tetapi non magnetic, ketika aluminium terkena udara ,lapisan tipis
aluminium oksida terbentuk pada permukaan logam. Hal ini untuk mencegah korosi dan
berkarat. Karakteristik penting lainnya dari Aluminium termasuk kepadatannya rendah (yang
hanya sekitar 3 kali lipat dari air), daktilitas (yang memungkinkan untuk di tarik kedalam kawat)
dan kelenturan (yang berarti dapat dengan mudah dibentuk menjadi lembaran tipis).

6
●Tabel sifat-sifat fisika Aluminium dan Timbal

sifat Aluminium Timbal


Nomor Atom 13 82
Konfigurasi elektron [ Ne ] 3s2 3p1 [ Xe ] 4f14 5d10 6s2 6p2
Massa ato relatif 26,982l 207,2
Warna Abu-abu Abu-abu kehijauan
Jari-jari atom (pm) 125 180
Massa jenis (200C/g cm-3) 2,70 11,34
Energi ionisasi I (KJ mol -1) 577,5 715,6
Titik Leleh (0C) 660,32 327,46
Titik didih (0C) 2519 1749
Elektronegativitas 1,61 2,3
Struktur  Kristal Fcc Fcc

b)Sifat kimia

Aluminium mempunyai nomor atom 13, dan massa atom relatif 26,98. Aluminium juga
bersifat amfoter. Ini dapat ditunjukkan pada reaksi sebagai berikut:

a.       Al2O3 + 3H2SO4 → Al2(SO4)3 +3H2O

b.      Al2O3 + 6NaOH → 2Na3AlO2 + 6H2O

Aluminium merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga mudah teroksidasi. Karena
sifat kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam dalam bentuk unsur melainkan
dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida Alumina maupun Silikon.

Sifat-sifat Aluminium yang lebih unggul bila dibandingkan dengan logam lain adalah
sebagai berikut:

● Ringan
Massa jenis Aluminium pada suhu kamar (29oC) sekitar 2,7 gr/cm3

● Kuat
Aluminium memiliki daya renggang 8 kg/mm 3, tetapi daya ini dapat berubah menjadi
lebih kuat dua kali lipat apabila Aluminium tersebut dikenakan proses pencairan atau roling.
Aluminium juga menjadi lebih kuat dengan ditambahkan unsur-unsur lain seperti Mg, Zn, Mn,
Si.
● Ketahanan Terhadap Korosi
Aluminium mengalami korosi dengan membentuk lapisan oksida yang tipis dimana
sangat keras dan pada lapisan ini dapat mencegah karat pada Aluminium yang berada di

7
bawahnya. Dengan demikian logam Aluminium adalah logam yang mempunyai daya tahan
korosi yang lebih baik dibandingkan dengan besi dan baja lainnya.

● Daya Hantar Listrik Yang Baik


Aluminium adalah logam yang paling ekonomis sebagai penghantar listrik karena massa
jenisnya  dari massa jenis tembaga, dimana kapasitas arus dari Aluminium kira-kira dua kali lipat
dari kapasitas arus pada tembaga.

● Anti Magnetis
Aluminium adalah logam yang anti magnetis.

● Toksifitas
Aluminium adalah logam yang tidak beracun dan tidak berbau.

● Kemudahan dalam proses


Aluminium mempunyai sifat yang baik untuk proses mekanik dari kemampuan
perpanjangannya, hal ini dapat dilihat dari proses penuangan, pemotongan, pembengkokan,
ekstrusi dan penempaan Aluminium

● Sifat dapat dipakai kembali


Aluminium mempunyai titik lebur yang rendah, oleh karena itu kita dapat memperoleh
kembali logam Aluminium dari scrap.

C. Proses pembuatan/cara memperoleh Aluminium dan Timbal

1. Aluminium

Ada beberapa proses yang dapat dilakukan untuk membuat alumunium murni dan alumunium
paduan, yaitu :

a). Proses Penambangan Alumunium

Alumunium ditambang dari biji bauksit yang banyak terdapat di permukaan bumi.
Bauksit yang ditambang untuk keperluan industry mempunyai kadar alumunium40-60%.
Setelah ditambang biji bauksit digiling dan dihancurkan secara halus dan merata. Kemudian
dilakukan proses pemanasan untuk mengurangi kadar air yang ada. Selanjutnya bauksit
mengalami proses pemurnian.

8
b). Proses Pemurnian Alumunium

Proses pemurnian bauksit dilakukan dengan metode bayer dan hasil akhir adalah
alumina. Pertama-tama bauksit dicampur dengan larutan kimia seperti kaustik soda. Campuran
tersebut kemudian dipompa ke tabung tekan dan kemudian dilakukan pemanasan. Proses
selanjutnya dilakukan penyaringan dan diikuti dengan proses penyemaian untuk membentuk
endapan alumina basah (hydrated alumina). Alumina basah kemudian dicuci dan diteruskan
dengan proses pengeringan dengan cara memanaskan sampai suhu 1200 oC. Hasil akhir adalah
partikel-partikel alumina dengan rumus kimianya adalah Al 2O3.

c). Proses Peleburan Alumunium

Alumina yang dihasilkan dari proses pemurnian masih mengandung oksigen sehingga
harus dilakukan proses selanjutnya yaitu peleburan. Peleburan alumina dilakukan dengan
proses reduksi elektrolitik. Proses peleburan ini memakai metode Hall-Heroult. Alumina
dilarutkan dalam larutan kimia yang disebut kriolit pada sebuah tungku yang disebut pot.

Pot ini mempunyai dinding yang dibuat dari karbon. Bagian luar pot terbuat dari baja.
Aliran listrik diberikan melalui anoda dan katoda. Proses reduksi memerlukan karbon yang
diambil dari anoda. Pada proses ini dibutuhkan arus listrik searah sebesar 50-150 kiloampere.

9
Arus listrik akan memgelektrolisa alumina menjadi alumunium dan oksigen bereaksi
membentuk senyawa CO2. Alumunium cair dari hasil elektrolisa akan turun ke dasar pot dan
selanjutnya dialirkan dengan prinsip siphon ke krusibel yang kemudian diangkut menuju
tungku-tungku pengatur(holding furnace).

Kebutuhan listrik yang dihabiskan untuk menghasilkan 1kg alumunium berkisar sekitar
12-15 kWh. Satu kilogram alumunium dihasilkan dari 2kg alumina dan 1/2 kg karbon. Reaksi
pemurnian alumina menjadi alumunium adalah sebagai berikut:

2Al2O3 + 3C → 4Al + 3CO2

10
2. Timbal

Di alam timbel terutama terdapat sebagai galena, PbS, namun beberapa bijih lain yang
mungkin terbentuk sebagai akibat pengaruh iklim atau cuaca pada galena adalah sebagai
karbonat, cerrusite (kerusit), PbCO3, dan sebagai sulfat anglesite (anglesit), PbSO4. Dalam proses
interaksinya, mula-mula bijih galena dipekatkan dengan tehnik flotasi-buih, selanjutnya
ditambahkan sejumlah kwarsa, SiO2, kemudian diikuti dengan pemanggangan terhadap
campuran ini. Persamaan reaksi utama pada proses ini adalah:

2 PbS (s) + 3 O2 (g) → 2PbO (s) + 2 SO2 (g)

Kemudian proses reduksi dilaksanakan dengan batubara coke (C) dan air-kapur dengan
persamaan reaksi utamanya adalah:

PbO (s) + C (s) → Pb (l) + CO (g)

PbO (s) + CO (g) → Pb (l) + CO2 (g)

Maksud penambahan SiO2 sebelum pemanggangan dan penambahan air-kapur pada proses
reduksi adalah agar PbSO4 yang mungkin terjadi dalam proses pemanggangan galen apada
temperatur tinggi diubah menjadi PbSiO3 oleh karena hadirnya kwarsa menurut persamaan
reaksi :

PbSO4 (s) + SiO2 (s) → PbSiO3 (s) + SO3 (g)

Silikat ini pada proses reduksi akan diubah oleh air kapur, CaO, menjadi PbO yang selanjutnya
tereduksi oleh batubara menjadi logam timbel, Pb, dan kapur diubah menjadi kalsium silikat
sebagai kerak atau ampas menurut persamaan reaksi:

PbSiO3 (s) + CaO (s) → PbO (s) + CaSiO3 (s)

Alternatif lain pada proses reduksi adalah pemakaian bijih galena segar sebagai reduktor
pengganti batubara (coke):

PbS (s) + 2 PbO (s) → Pb (l) + SO2 (g)

Sampai dengan tahap ini, logam timbel yang dihasilkan masih belum murni, dan
mengandung banyak unsur pengotor seperti tembaga, perak, zink, arsen, antimon, Sdan
bismut. Oleh karena itu masih perlu proses pemurnian lebih lanjut yang meliputi beberapa
tahap seperti diuraikan berikut ini.

Pertama-tama, logam timbal yang dihasilkan dilelehkan selama beberapa waktu pada
temperatur dibawah titik leleh tembaga sehingga tembaga pengotor akan mengkristal dan

11
dapat dipisahkan. Tahap berikutnya, udara ditiupkan diatas permukaan lelehan timbel sehingga
pengotor seperti arsen dan antimon akan diubah menjadi arsenat dan antimon atau oksidanya,
termasuk bismut sebagai buih di atas permukaan dapat dipisahkan dengan disendoki keluar.
Selanjutnya, untuk memisahkan pengotor seperti emas atau perak ditambahkan kira-kira 1-2%
zink agar pengotor itu larut dalam lelehan zink. Campuran ini kemudian didinginkan secara
perlahan dari sekitar 480 °C menjadi 420 °C, sehingga logam emas atau perak akan terbawa ke
dalam zink yang akan mengkristal lebih dulu untuk dipisahkan dari lelehan timbel. Kelebihan
zink, jika ada, dapat dipisahkan dengan tehnik penyulingan hampa atau pada tekanan sangat
rendah.

Pemurnian tahap akhir biasanya dilakukan dengan tehnik elektrolisis menurut metode
Betts. Proses ini memakai elektrolit larutan timbel heksa fluorosilikiat, PbSiF 6 dan asam heksa
fluorisilikat, H2SiF6. Lembaran-lembaran tebal timbel dipasang sebagai katode dan plat-plat
timbel yang belum murni dipasang sebagai anode. Anode timbel akan mengalami oksidasi
menjadi larutan Pb2+ yang kemudian akan tereduksi menjadi logam Pb dan melekat pada
katode. Dengan proses ini akan diperoleh timbel dengan kemurnian yang sangat tinggi,
(~99,9%).

D. Kegunaan Aluminium dan Timbal

1. Aluminium

Kegunaan aluminium  antara lain:

a). Aluminium digunakan untuk bingkai jendela, gagang pintu, dan untuk membuat berbagai
peralatan di dapur.

b). Logam ini juga digunakan sebagai peralatan makan serta pembungkus makanan terutama
dalam bentuk aluminium foil.

c). Bahkan aluminium juga digunakan sebagai penghilang kerut pakaian, berbagai barang-
barang dekorasi rumah, hingga pagar.

d). Aluminium digunakan pula untuk membuat tongkat golf, furniture indoor dan outdoor,
lemari es, pemanggang roti, panci, ceret, dll.

e). Kapal induk militer juga mengandung aluminium karena sifatnya yang ringan.

f). Terdapat berbagai bagian mobil yang juga menggunakan logam ini, begitu pula alat
transportasi lain seperti gerbong kereta api.

12
g). Tidak ketinggalan, aluminium juga banyak terkandung pada badan pesawat terbang.

h). Bagian-bagian mobil seperti pelek, blok mesin, komponen suspensi, dan transmisi terbuat
dari aluminium.

j). Bagian lain seperti dudukan karburator, gagang pintu, ornamen, dan logo mobil adalah
bagian lain yang menggunakan aluminium.

k). Kemasan adalah salah satu penggunaan paling umum dari aluminium. Minuman kaleng,
tutup botol, foil, nampan, dll semuanya terbuat dari logam ini.

l). Atap, casting, fabrikasi, pipa, tangki, batang aluminium, kawat, bingkai jendela, pagar,
pegangan tangga merupakan bagian penting konstruksi yang menggunakan aluminium.

m). Bahkan untuk memelihara alat-alat lain seperti mempertajam gunting, memelihara alat
pemanggang, merawat sabut baja, mengilapkan perak, menghilangkan karat, dan banyak
lainnya.

2. Timbal

Timbal adalah, bahan tahan lembut mudah dibentuk dan kuat terhadap korosi. Bangsa
Romawi kuno menggunakan timbal untuk membuat pipa air, beberapa di antaranya masih
digunakan sampai sekarang. Sayangnya untuk orang-orang Romawi kuno, timbal merupakan
racun kumulatif dan penurunan kekaisaran Romawi telah disalahkan, sebagian, pada memimpin
dalam pasokan air. Timbal digunakan untuk tangki garis yang menyimpan cairan korosif, seperti
asam sulfat (H2SO4). Kepadatan tinggi timbal membuatnya berguna sebagai perisai terhadap
sinar-X dan radiasi sinar gamma dan digunakan dalam mesin sinar X dan reaktor nuklir. Timbal
juga digunakan sebagai penutup pada beberapa kawat dan kabel untuk melindungi mereka dari
korosi, sebagai bahan untuk menyerap getaran dan suara dan dalam pembuatan amunisi.
Sebagian besar timbal digunakan saat ini digunakan dalam produksi baterai penyimpanan asam
timbal seperti baterai yang ditemukan di mobil.

Banyak bentuk senyawa timbal yang bermanfaat. Timbal monoksida (PbO), juga dikenal
sebagai litharge, adalah padatan kuning yang digunakan untuk membuat beberapa jenis kaca,
seperti timah kristal dan kaca batu, di vulkanisir karet dan sebagai pigmen cat. Timbal dioksida
(PbO2) adalah bahan coklat yang digunakan dalam baterai penyimpanan asam timbal.
Tetraoxide Trilead (Pb3O4), juga dikenal sebagai timbal merah, digunakan untuk membuat cat
coklat kemerahan yang mencegah karat pada struktur baja luar ruangan. Timbal arsenat (Pb 3
(AsO4) 2) telah digunakan sebagai insektisida.

Timbal karbonat (PbCO3), juga dikenal sebagai Kerusit, adalah, zat beracun putih yang
banyak digunakan sebagai pigmen untuk cat putih. Penggunaan timbal karbonat dalam cat

13
sebagian besar telah berhenti mendukung titanium oksida (TiO 2). Timbal sulfat (PbSO4), juga
dikenal sebagai anglesite, digunakan dalam pigmen cat yang dikenal sebagai sublimasi timah
putih. Timbal kromat (PbCrO4), juga dikenal sebagai crocoite, digunakan untuk memproduksi
cat kuning krom. Timbal nitrat (Pb (NO 3) 2) digunakan untuk membuat kembang api dan
kembang api lainnya. Timbal silikat (PbSiO3) digunakan untuk membuat beberapa jenis kaca dan
dalam produksi karet dan cat.

E. Bahaya dari Aluminium dan Timbal

1.Aluminium

a). Aluminium terakumulasi di ginjal, otak, paru-paru, hati dan tiroid dimana ia bersaing dengan
kalsium untuk penyerapan dan dapat mempengaruhi mineralisasi tulang

b). Pada bayi, hal ini dapat memperlambat pertumbuhan. Aluminium juga ternyata dapat
menyebabkan gangguan mental.

c). Aluminium menyerang dan menjadikan sistem saraf pusat sebagai target utama.

d). Penelitian yang berlaku di seluruh dunia menemukan bahwa aluminium berhubungan
dengan penyakit otak degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

2.Timbal

a). Dapat menyebabkan keracunan kronik pada otak dan pembuluh darah/saraf tubuh.
Kandungan timbal yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya penurunan perkembangan
intelegensia dan rentan terhadap ketidaksimbangan sistem saraf tubuh.
b). Dapat menyebabkan penyakit pernafasan dan pencernaan akut. Unsur timbal beresiko tinggi
merusak kerja sistem metabolisme tubuh (ginjal, hati) serta menyebabkan infeksi pada sistem
pernafasan.
c.) Dapat menyebabkan melemahnya kerja zat-zat pembangun tulang pada tubuh anak. Hal ini
dapat merusak struktur kandungan tulang tubuh anak pada masa pertumbuhannya, sehingga
berpotensi menyebabkan kerapuhan tulang (osteophorosis).

14
BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan

1. Aluminium (Al), dalam kondisi standar adalah logam yang cukup lembut, kuat, dan ringan.
Warnanya abu keperakan.
2. Aluminium memiliki sifat-sifat unggul di bandingkan dengan logam lain.
3. Proses pembuatan Aluminium terdiri dari tiga tahap yaitu proses penambangan
aluminium,proses pemurnian aluminium dan proses peleburan aluminium
4. Bahaya Aluminium
a). Aluminium terakumulasi di ginjal, otak, paru-paru, hati dan tiroid dimana ia bersaing
dengan kalsium untuk penyerapan dan dapat mempengaruhi mineralisasi tulang
b). Pada bayi, hal ini dapat memperlambat pertumbuhan. Aluminium juga ternyata
dapat menyebabkan gangguan mental.
c). Aluminium menyerang dan menjadikan sistem saraf pusat sebagai target utama.
d). Penelitian yang berlaku di seluruh dunia menemukan bahwa aluminium
berhubungan dengan penyakit otak degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
5. Timbal atau yang kita kenal sehari-hari dengan timah hitam dan dalm bahasa ilmahnya dikenal
dengan kata plumbum dan logam ini disimpulkan dengan timbale (Pb). Logam ini termasuk
kedalam kelompok logam-logam golongan IV-A pada tabel periodik unsure kimia.
6. Timbal (Pb) memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong akan tetapi
warna ini akan segerah berubah menjadi putih kotor atau abu-abu gelap ketika logam Pb yang
baru dipotong tersebut terekspos oleh udara
7. Bahaya Timbal
a). Dapat menyebabkan keracunan kronik pada otak dan pembuluh darah/saraf tubuh.
Kandungan timbal yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya penurunan
perkembangan intelegensia dan rentan terhadap ketidaksimbangan sistem saraf tubuh.
b). Dapat menyebabkan penyakit pernafasan dan pencernaan akut. Unsur timbal
beresiko tinggi merusak kerja sistem metabolisme tubuh (ginjal, hati) serta
menyebabkan infeksi pada sistem pernafasan.
c.) Dapat menyebabkan melemahnya kerja zat-zat pembangun tulang pada tubuh anak.
Hal ini dapat merusak struktur kandungan tulang tubuh anak pada masa
pertumbuhannya, sehingga berpotensi menyebabkan kerapuhan tulang
(osteophorosis).

15
B.Saran

1. Sebaiknya menggunakan masker untuk meminimalkan Aluminium dan Timbal masuk


kedalam tebuh melalui pernapasan, serta menggunakan baju tertutup kerena dapat
pula diabsorsi memalalui kulit.
2. Menjaga kebersihan diri sebelum makan dan mengganti pakaian yang telah dipakai
bertugas.
3. Tidak menggunakan kosmetik, bensin yang mengandung Timbal.

16
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, Zarlaida. 2016. Kimia Anorganik II. Darussalam : Unsyiah Press.

Petrucci, Ralph H. 1987. Prinsip dan Terapan Kimia Modern. Edisi Keempat Jilid 3. Jakarta :
Erlangga.

17

Anda mungkin juga menyukai