Anda di halaman 1dari 10

Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM

UMJ E-ISSN: 2714-6286

Edukasi Prilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Anak Usia Dini Untuk
Pencegahan Transmisi Penyakit
Uswatun Hasanah1 , Dwi Rizki Mahardika2
1
Manajemen Perbankan Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Cirendeu, 15419
2
Argoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Cirendeu, 15419

*Email : uussrays@gmail.com

ABSTRAK
Anak usia dini mempunyai kebiasaan kurang memperhatikan perilaku mencuci tangan terutama di linkungan
bermain. Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) measih menjadi perhatian dunia karena masih ditemukan
masyarakat yang melupakan mencuci tangan. Fokus kegiatan CTPS adalah anak usia dini karena merekalah yang
akan menjadi agen perubahan di masa yang akan datang. Dalam kegiatan ini akan dilakukan edukasi cuci tangan
pakai sabun kepada anak-anak dalam bentuk penyuluhan di dalam ruangan dan dilanjutkan dengan simulasi di
lapangan dengan berpedoman pada 7 langkah cuci tangan. Sebelum melakukan kegiatan mereka sama sekali
belum mengetahui bagaimana cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar. Sehingga kegiatan ini dianggap
berhasil 100%, hal ini disebabkan karena anak-anak tersebut dapat mempraktekan cuci tangan menggunakan
sabun dengan baik dan benar.

Kata kunci: Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun: Anak Usia Dini: Pencegahan Penyakit

ABSTRACT

Early childhood has the habit of paying less attention to hand washing behavior, especially in the play
environment. Hands washing with Soap, habit is still a global concern because there are still people who forget
to wash their hands. The focus of this agenda activities is early childhood because they will be the agents of
change in the future. In this activity education will be carried out washing hands with soap to children in the
form of counseling in the room and followed by simulation in the field guided by the 7 steps of hand washing.
Before carrying out their activities they did not know how to wash their hands with soap properly. So that this
activity is considered 100% successful, this is because these children can practice washing their hands using soap
properly.

Keywords: Hands washing education: early childhood:disase prevention

1. PENDAHULUAN sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan


Pandemi virus corona (Covid 19) saat memutuskan mata rantai kuman. Mencuci
ini telah melanda berbagai negara di belahan tangan dengan sabun (CTPS) dikenal juga
dunia. Hingga saat ini belum ada vaksin sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit.
ataupun obat yang terbukti efektif dalam Hal ini dilakukan karena tangan sering kali
mengobati penyakit tersebut. Badan Kesehatan menjadi agen yang membawa kuman dan
Dunia atau WHO serta Pusat Pengendalian dan menyebabkan patogen berpindah dari satu
Pencegahan Penyakit Amerika Serika atau orang ke orang lain, baik dengan kontak
CDC pun mengeluarkan imbauan mengenai langsung ataupun kontak tidak langsung
hal yang harus dilakukan dalam mencegah (menggunakan permukaan-permukaan lain
corona jenis baru ini. seperti handuk, gelas).
Upaya yang bisa dilakukan adalah Tangan yang bersentuhan langsung
melakukan berbagai upaya pencegahan, salah dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun
satunya adalah mencuci tangan menggunakan cairan tubuh lain (seperti ingus, dan
sabun atau yang sering kita dengar dengan makanan/minuman yang terkontaminasi saat
istilah CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun). tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang
satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan.
tangan dan jari jemari menggunakan air dan Tangan tersebut selanjutnya menjadi perantara

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA, 7 OKTOBER 2020 150 - UMJ –


KS
Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM
UMJ E-ISSN: 2714-6286

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN MASYARAKAT 2020

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA, 7 OKTOBER 2020 150 - UMJ –


KS
Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat E-ISSN: 2714-6286

dalam penularan penyakit. Pandemi COVID- iritasi kulit, biang keringat, radang
19 yang saat ini terjadi merupakan ancaman tenggorokan, mata merah, jerawat, bau badan
terhadap kesehatan dan kesejahteraan dan tifus. Berdasarkan sebuah studi yang
masyarakat dan telah menyebabkan gangguan dilakuakan oleh Curtis V. Cairncross, mencuci
besar dalam kehidupan sosial dan ekonomi tangan pakai sabun dapat menurunkan risiko
bangsa. Menyadari dampak dan akibatnya diare hingga 47 persen. "Menurut catatan
terhadap seluruh aspek kehidupan maka upaya Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare
dari seluruh komponen masyarakat sangat membunuh 2,5 juta Balita di dunia setiap tahun
dibutuhkan untuk mengelola, mengurangi dan kira-kira satu dari lima anak yang
dampak, dan mencegah penularan pandemi, terserang diare berakhir dengan kematian,"
serta menyiapkan langkah untuk kembali ke tambahnya. Berdasarkan data dari Indeks
kondisi sebelum pandemi yang Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM)
memungkinkan orang-orang untuk menjalani 2010 menunjukkan persentase rumah tangga
kehidupan mereka dan berpartisipasi dalam yang memenuhi kriteria Perilaku Hidup Bersih
aktivitas sosial dan ekonomi. Virus ini dapat dan Sehat (PHBS) dengan kategori baik secara
ditularkan dari manusia ke manusia dan telah rata-rata nasional hanya 35,7 persen.
menyebar secara luas di China dan lebih dari Sedangkan persentase penduduk yang
190 negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret berperilaku benar dalam CTPS secara rata-rata
2020, WHO mengumumkan COVID-19 nasional hanya 24,5 persen. "Meski upaya ini
sebagai pandemik.6 Hingga tanggal 29 Maret mudah dan murah, belum banyak masyarakat
2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106 yang menjadikan cuci tangan pakai sabun
jumlah kematian di seluruh dunia.5 Sementara (CTPS) sebagai kebiasaan untuk menjaga
di Indonesia sudah ditetapkan 1.528 kasus kesehatan," sambung Eka Sugiarto, Brand
dengan positif COVID-19 dan 136 kasus Building Director Skin & Cleansing PT
kematian. Unilever Indonesia..
Penyakit saluran pernapasan seperti Mencegah penularan COVID-19 dengan
COVID-19 yang disebabkan coronavirus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
menyebar ketika percikan dahak yang merupakan hal yang sangat penting dalam
mengandung virus masuk ke dalam tubuh kondisi ini. Meskipun upaya keras telah
melalui mata, hidung, atau tenggorokan. Akan diusahakan oleh Pemerintah dan mitra
tetapi, yang paling sering terjadi adalah pembangunan dalam rangka mengurangi
melalui tangan. penyebaran virus, kasus positif COVID-19
Selama pandemi global terjadi, salah secara nasional dilaporkan meningkat hampir
satu cara paling mudah, penting, dan tanpa mencapai angka 3.300 kasus terlapor pada
biaya untuk mencegah penyebaran virus adalah tanggal 9 April, dimana penyebaran terbesar
dengan rutin cuci tangan pakai sabun dan diamati pada kelompok wilayah Jakarta dan
air. Ahli gizi komunitas Tan Shot Yen sekitarnya (Jabodetabek).
mengatakan, cuci tangan harus menggunakan Mencuci tangan dengan air saja lebih
sabun dan dikeringkan. Menurut Tan, ada dua umum dilakukan, tetapi hal ini terbukti tidak
alasan kenapa kita harus cuci tangan dengan efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan
sabun. "Pertama, sabun punya kemampuan dengan CTPS. Menggunakan sabun dalam
amphipatic, yakni membawa molekul yang mencuci tangan sebenarnya menyebabkan
saling melarutkan seperti gula dalam air dan orang harus mengalokasikan waktunya lebih
yang tidak saling larut seperti minyak dan air," banyak saat mencuci tangan, tetapi
kata Tan kepada Kompas.com melalui pesan penggunaan sabun menjadi efektif karena
singkat, Sabtu (7/3/2020). Alasan kedua, lemak dan kotoran yang menempel akan
tangan bersabun otomatis membuat kulit terlepas saat tangan digosok dan bergesek
terpapar air lebih lama untuk membilasnya. dalam upaya melepasnya. Di dalam lemak dan
Hal ini secara tidak langsung membantu kotoran yang menempel inilah kuman penyakit
menghilangkan lebih banyak kuman dan hidup.
kotoran. Semua jenis virus termasuk Covid19
CPTS adalah salah satu cara yang paling bisa dapat aktif di luar tubuh manusia selama
efektif untuk mencegah sedikitnya 10 penyakit berjam-jam, bahkan berhari-hari. Mereka bisa
seperti diare, masalah saluran napas, disentri, menyebar melalui droplets, seperti saat bersin,

2
Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat E-ISSN: 2714-6286

batuk, atau saat pengidapnya berbicara. dibutuhkan bahan kimia keras untuk
Desinfektan, cairan hand sanitizer, tisu basah, melepaskan mereka satu sama lain.
gel, dan krim yang mengandung alkohol Kesehatan merupakan hal yang sangat
semuanya berguna untuk membunuh virus ini, penting bagi semua manusia karena tanpa
tetapi tidak seefektif sabun. Saat beraktivitas kesehatan yang baik, maka setiap manusia
sehari-hari, akan sulit bagi tangan untuk akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya
menghindari virus, bakteri, atau kuman. sehari-hari. Kesehatan adalah suatu kondisi
Penyebabnya, mata tidak mampu melihat perasaan yang sempurna, baik secara fisik atau
virusnya langsung, sehingga mencuci tangan mental maupun lingkungan. Terutama dalam
adalah langkah terbaik untuk menghindari memegang atau menyentuh barang atau
tertular penyakit. Segala jenis sabun dapat makanan, visrus corona merupakan virus yang
digunakan untuk mencuci tangan baik itu muda tersebar dan salah satu penyebaran
sabun (mandi) biasa, sabun antiseptik, ataupun tersebut melalui persentuhan dari satu tangan
sabun cair. Namun sabun antiseptik/ anti ke tangan lainnya.
bakteri sering kali dipromosikan lebih banyak Tangan merupakan pembawa utama
pada publik. Jenis sabun pun bukan merupakan kuman penyakit, oleh karena itu sangat penting
hal yang penting, hal ini karena Covid19 untuk diketahui dan diingat bahwa perilaku
adalah virus, jadi sabun tangan antibakteri cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku
tidak memberi keunggulan tambahan sehat yang sangat efektif untuk mencegah
dibandingkan jenis sabun yang lain. penyebaran berbagai penyakit menular seperti
Mencuci dengan air saja jauh lebih kecil diare. Praktek CTPS juga dapat mencegah
kemungkinannya untuk memindahkan virus infeksi kulit, mata dan memudahkan
dari permukaan kulit. Jadi, cucilah tangan kehidupan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)
dengan sabun (CTPS) karena ia mengandung Sekolah sebagai lembaga yang memiliki
senyawa seperti lemak yang disebut organisasi yang meiliki kurikulum sebagai
amphiphiles, yang mirip dengan lipid yang bentuk aktivitas yang direncanakan dan
ditemukan dalam membran virus. Ketika sabun disusun dengan rapi. Pendidikan Kesehatan
bersentuhan dengan zat berlemak ini, sabun (PENKES) diberikan kepada anak dengan
mengikatnya dan menyebabkannya terlepas tujuan meningkatkan kebiasan hidup sehat
dari virus. Ini juga memaksa virus melepaskan sehingga dapat dipertanggung jawabkan pada
diri dari kulit. Bagaimana mencuci tangan diri sendiri dan lingkungannya juga ikut serta
yang benar? Yang pertama dan wajib adalah pada kegiatan yang berhubungan dengan
mencuci tangan dengan sabun dan air kesehatan.
mengalir. Pastikan juga Anda mencuci tangan Adapun tujuan pelaksanaan pendidikan
minimal 20 detik. Anda juga dilarang kesehatan adalah memberikan informasi
menyentuh hidung, mulut, dan mata sebelum mengenai prinsip hidup sehat, menumbuhkan
mencuci tangan. Virus merupakan partikel sikap dan perilaku hidup sehat serta
nano dengan bagian terlemah berupa lemak membentuk kebiasaan untuk hidup sehat.
yang disebut lipid bilayer. Sementara sabun Salah satu cara masuknya bakteri dari udara
melarutkan membran lemak virus sehingga maupun debu ke dalam tubuh anak yakni
bisa menghancurkan virus atau melaui tangan. Kotoran manusia, hewan
mematikannya. atau cairan tubuh (contoh: ingus) yang
Secara lebih detail, virus sebenarnya bersentuhan langsung dengan tangan dapat
terbentuk dari tiga komponen utama, menjadi media berpindahnya parasit seperti
yakni ribonucleic acid (RNA), protein, dan bakteri dan virus ke dalam tubuh manusia.
lipid (lemak). Sel tubuh yang terinfeksi virus Akibatnya, banyak penyakit yang bersarang di
kemudian memproduksi ketiga komponen dalam tubuh dan untuk mencegahnya melalui
tersebut yang pada akhirnya akan membentuk tindakan cuci tangan menggunakan sabun
virus yang baru. Saat sel tubuh yang Budaya cuci tangan belum diterapkan
dihinggapi virus sudah mati, maka virus-virus sepenuhnya oleh masyarakat Indonesia.
ini akan menginfeksi sel lainnya hingga Kebiasan yang terlihat bahwa mencuci tangan
berakhir di saluran paru-paru. Dari hasil dengan sabun justru dilakukan setelah makan.
penelitian, ketiga bahan yang membentuk virus Idealnya perilaku tersebut dilakukan sebelum
itu tidak terikat secara kuat, sehingga tidak makan agar mengurangi bakteri pada tangan.

3
Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat E-ISSN: 2714-6286

Di Indonesia telah digelar kembali hari cuci Menurut Depkes RI (2009),


tangan pakai sabun pada tanggal 15 Oktober penyakitpenyakit yang dapat dicegah dengan
2008 sebagai implementasi dari paradigma cuci tangan pakai sabun yaitu; (1). Infeksi
baru dari program kesehatan. saluran pernapasan karena mencuci tangan
Mencuci tangan dengan sabun dengan sabun dapat melepaskan kuman-kuman
merupakan upaya pencegahan sebagai pernapasan yang terdapat pada tangan dan
perlindungan tubuh dari berbagai penyakit permukaan telapak tangan, dan dapat
yang sifatnya menular. Mencuci tangan dengan menghilangkan kuman penyakit lainnya, (2).
sabun dapat dilakukan ketika selesai BAB dan Diare karena kuman infeksius penyebab diare
BAK, sebelum makanan disiapkan, sebelum ditularkan melalui jalur fecal-oral, sehingga
dan sesudah mengkonsumsi makanan, sehabis mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah
bermain pada anak, setelah batuk atau bersin penularan kuman penyakit tersebut, (3). Infeksi
serta setelah membuang ingus Kebiasaan cacing, mata dan penyakit kulit, dimana
dalam cuci tangan menggunakan air saja tidak penelitian telah membuktikan bahwa selain
dapat melindungi setiap individu dari bakteri diare dan infeksi saluran pernapasan,
dan virus yang terdapat di tangan. Terlebih jika penggunaan sabun dalam mencuci tangan
mencuci tangan tidak dibawah air mengalir. mengurangi kejadian penyakit kulit, infeksi
Apalagi kebiasaan menggunakan dan berbagi mata seperti trakoma, dan cacingan khususnya
wadah cuci tangan hal itu sama saja saling untuk ascariasis dan trichuriasis.
berbagi kuman dan tetap membiarkan kuman Cara CTPS yang benar adalah
menempel pada tangan. Kebiasaan itu harus menggosok telapak tangan secara bersamaan,
ditinggalkan dan dirubah menjadi yang lebih menggosok punggung kedua tangan, jalinkan
baik dengan standar prosedur melakukan cuci kedua telapak tangan lalu digosok-gosokkan,
tangan menggunakan sabun (Kemenkes RI, tautkan jari-jari antara kedua telapak tangan
2014). secara berlawanan, gosok ibu jari secara
Pentingnya membudayakan cuci tangan memutar dilanjutkan dengan daerah antara jari
pakai sabun secara baik dan benar juga telunjuk dan ibu jari secara bergantian, gosok
didukung oleh World Health Organization kedua pergelangan tangan dengan arah
(WHO) hal ini dapat terlihat dengan memutar, bilas dengan air dan keringkan. Hal
diperingatinya hari cuci tangan pakai sabun terpenting dalam CTPS bukan berapa lama
sedunia setiap tanggal 15 Oktober . Setiap waktu mencuci tangan, tetapi cara mencuci
tahun rata-rata 100 ribu anak meninggal dunia tangannya (Kemenkes RI, 2014).
karena Diare. WHO menyatakan cuci tangan Menggunakan sabun saat mencuci tangan
memakai sabun dapat mengurangi angka diare diketahui sebagai salah satu upaya pencegahan
hingga 47%. Penyebab utama diare adalah penyakit dan penularan penyakit. Hal ini
kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat dilakukan karena tangan merupakan agen yang
dimasyarakat, salah satunya kurangnya membawa kuman dan menyebabkan patogen
pemahaman mengenai cara mencuci tangan berpindah dari satu orang ke orang lain, baik
pakai sabun secara baik dan benar dengan kontak tidak langsung maupun kontak
menggunakan air bersih yang mengalir. Riset langsung (menggunakan permukaan lain
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, perilaku seperti handuk dan gelas) (Kemenkes RI,
cuci tangan masyarakat Indonesia masih 2013). Hal ini mengindikasikan bahwa
rendah, dan anak usia sekolah dasar, baru 17% perilaku cuci tangan menggunakan sabun
melakukan Cuci Tangan Pakai sabun dan air merupakan suatu upaya yang memiliki dampak
bersih. Riskesdas 2013 proporsi pada umur besar bagi pencegahan penyakit-penyakit
≥10 tahun yang melakukan cuci tangan dengan menular seperti diare dan ISPA, namun
benar 46,7%. Direktorat Jenderal Pengendalian mencuci tangan masih belum menjadi
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan kebiasaan pada masyarakat. Tentunya hal ini
Kemenkes RI (2013) Jurnal Nasional Ilmu masih dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya
Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, Vol 1, 2 2018 karena rendahnya pengetahuan, pendidikan
3 menyebutkan hanya 18,5% masyarakat dan kesadaran terhadap perilaku cuci tangan
Indonesia yang mencuci tangan dengan sabun pakai sabun. (Kemenkes RI, 2014)
di lima waktu penting. Basic Human Services (BHS) di
Indonesia tahun 2006 menemukan baru 12 %

4
Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat E-ISSN: 2714-6286

yang melakukan CTPS setelah buang air besar, Menggunakan sabun saat mencuci
14 % sebelum makan, 9% setelah menceboki tangan diketahui sebagai salah satu upaya
anak dan 6 % sebelum menyiapkan makanan. pencegahan penyakit dan penularan penyakit.
Penelitian yang dilakukan Retno mengenai Hal ini dilakukan karena tangan merupakan
hubungan antara perilaku mencuci tangan agen yang membawa kuman dan menyebabkan
dengan insiden diare pada anak usia sekolah di patogen berpindah dari satu orang ke orang
kabupaten jember. Hasil penelitiannya lain, baik dengan kontak tidak langsung
mendapatkan bahwa hubungan antara perilaku maupun kontak langsung (menggunakan
cuci tangan dan insiden diare diperoleh nilai p permukaan lain seperti handuk dan gelas)
= 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dan r = (Kemenkes RI, 2013).
0,792, maka secara statistik membuktikan ada Hal ini mengindikasikan bahwa perilaku
hubungan yang signifikan antara perilaku cuci cuci tangan menggunakan sabun merupakan
tangan dan insiden diare. Penyuluhan suatu upaya yang memiliki dampak besar bagi
kesehatan disekolah diartikan sebagai kegiatan pencegahan penyakit-penyakit menular seperti
pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan diare dan ISPA, namun mencuci tangan masih
cara menyebarluaskan pesan dan menanamkan belum menjadi kebiasaan pada masyarakat.
keyakinan. Dengan demikian anak tidak hanya Tentunya hal ini masih dipengaruhi oleh
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan banyak hal diantaranya karena rendahnya
dapat melakukan anjuran yang berhubungan pengetahuan, pendidikan dan kesadaran
dengan kesehatan. Tujuan penyuluhan terhadap perilaku cuci tangan pakai sabun.
kesehatan disekolah adalah mengubah perilaku Menurut penelitian yang telah dilakukan
anak kearah perilaku sehat sehingga tercapai oleh Grayson et al pada tahun 2009, mencuci
derajat kesehatan yang optimal. tangan menggunakan sabun maupun dengan
Materi yang disampaikan hendaknya menggunakan pencuci tangan berbasis alkohol
disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dari memberikan efektifi tas dalam mengurangi
anak usia sekolah. Kebiasaan cuci tangan tidak konsentrasi virus pada tangan. Pada penelitian
timbul begitu saja, tetapi harus dibiasakan yang dilakukan Rahim (2007), juga
sejak kecil. Anak- anak merupakan agen mengungkapkan bahwa cuci tangan pakai
perubahan untuk memberikan edukasi baik sabun (CTPS) dapat mencegah infeksi
untuk diri sendiri dan lingkungannya sekaligus cacingan (Mustika, 2011). Bila tidak mencuci
mengajarkan pola hidup bersih dan sehat. tangan menggunakan sabun, dapat menularkan
Anak-anak juga cukup efektif dalam infeksi pada diri sendiri terhadap bakteri dan
memberikan contoh terhadap orang yang lebih virus dengan memegang bagian hidung, mata
tua khususnya mencuci tangan yang selama ini dan mulut. Selain itu juga dapat menyebarkan
dianggap tidak penting Kegiatan promosi atau menularkan bakteri kepada orang lain.
kesehatan berupa penyuluhan dilakukan Penyakit infeksi biasanya terjangkit melalui
dengan metode ceramah dan pembagian leftlet kontak tangan ke tangan termasuk fl u dan
dapat meningkatkan pengetahan siswa SD common cold. Pada tangan yang kurang bersih
mengenai CTPS. Hasil penelitian tidak hanya dapat menyebabkan ISPA dan
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan diare tetapi juga dapat menimbulkan penyakit
hasil pengetahuan sesudah dilakukan promosi terkait infeksi bakteri Salmonella dan E.coli
kesehatan, nilai p = 0,001, dapat disimpulkan (Lestari, 2008)
bahwa promosi kesehatan dapat meningkatkan Berdasarkan latar belakang tersebut
pengetahuan siswa. maka dilakukanlah kegiatan pengabdian
Berdasarkan hasil survey yang kepada masyarakat dalam bentuk “Edukasi
dilakukan di lokasi terdapat siswa yang tidak Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun” pada
mencuci tangan menggunakan sabun sebelum siswa TPQ Al-Amanah.
makan pada air yang tidak mengalir. Oleh
karena itu edukasi perilaku cuci tangan pakai 2. METODE PELAKSANAAN
sabun perlu dilakukan untuk menghindari Kegiatan diikuti oleh 30 orang siswa
angka kesakitan yang timbul akibat bakteri TPQ Al-Amanah Pelaksanaan kegiatan
yang menempel ditangan terutama untuk “Edukasi Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun”
pencegahan penyebaran terjadinya virus covid- dilaksanakan melalui beberapa kegiatan,
19 pada saat ini. sebagai berikut :

5
Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat E-ISSN: 2714-6286

1) Tahap Survey Lokasi Kegiatan dimulai pagi hari di ruangan


Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui kelas TPQ Al-Amanah. Kegiatan Penyuluhan
jumlah siswa yang memungkinkan menjadi seperti terlihat pada Gambar berikut:
peserta kegiatan serta mengamati perilaku cuci
tangan yang dilaksanakan oleh siswa di area
sekolah tersebut. Selain itu dilakukan kontrak
waktu dengan pihak sekolah untuk
menentukan tanggal pelaksanaan kegiatan,
dengan protokol kesehatan.
2) Tahap Penyuluhan
Kegiatan ini dilakukan di ruangan kelas
dengan mengajarkan cara cuci tangan pakai
sabun kemudian diikuti oleh semua peserta
yang hadir berjumlah 30 orang.
Dalam cara-cara mencuci tangan yang
baik dan benar terdapat 7 langkah, diantaranya
ialah: memulai cuci tangan dari bagian depan
telapak tangan, laku lanjut ke belakang bagian
tangan, sela-sela jari, buku-buku jari, lalu
kuku-kuku jari dan kemudain jempol dan
terakhir adalah pergelangan. Lalu basuh
menggunakan air bersih yang mengalir.
3) Tahap Simulasi
Kegiatan ini dilaksanakan diluar kelas
dengan melasanakan praktik cuci tangan pakai
sabun dibawah air mengalir. Semua peserta
mempraktekkan harus mempraktekkan dengan
benar dalam pendampingan tim.
3) Tahap Simulasi
3. HASIL PENGABDIAN KEPADA Setelah melakukan penyuluhan di kelas
MASYARAKAT maka kegiatan dilanjutkan dengan simulasi
Kegiatan pengabidan masyarakat dalam cara cuci tangan memakai sabun dibawah air
bentuk “Edukasi Perilaku Cuci Tangan Pakai mengalir yang dilaksanakan diluar kelas.
Sabun” masih jarang dilakukan khususnya di Simulasi ini dilakukan oleh tim pengabdian
TPQ Al-Amanah. Adapun hasil (output) yang masyarakat dengan berpedoman pada 6
diharapkan dari kegiatan ini adalah : langkah mencuci tangan. Satu per satu siswa
1) Tahap Survey didampingi untuk mencuci tangan memakai
Dari hasil survey awal ditemukan masih sabun sampai mereka mampu melakukan
terdapat siswa yang tidak mencuci tangan dengan baik dan benar. Kegiatan ini terlihat
sebekum makan bahkan ada yang mencuci pada Gambar di bawah ini:
tangan dengan air yang tidak megalir. Solusi
yang ditawarkan ke pihak sekolah adalah
memperbaiki perilaku tersebut.
Kegiatan sebagai sosialisasi dengan
memberikan penyuluhan dan simulasi cuci
tangan pakai sabun. Pada tahap ini dilakukan
pengurusan izin ke pihak sekolah kemudian
menetapkan waktu pelaksanaan dan sepakati
melaksanakan kegiatan tersebut.
2) Tahap Penyuluhan

6
Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat E-ISSN: 2714-6286

Kegiatan simulasi Cuci Tangan Pakai


Sabun (CTPS) adalah serangkaian kegiatan DAFTAR PUSTAKA
berisi praktik tentang cara melakukan cuci Agil, R. and Panglima, J. (2020) ‘Dampak
tangan yang baik dan benar memakai sabun. Covid-19 Terhadap Perlambatan’, Pusat
Melalui kegiatan simulasi ini anak sekolah Penelitian Badan Keahlian DPR RI,
dapat memperoleh pengetahuan dan teknik XII(6). Available at:
cuci tangan yang benar. Simulasi ini https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_
diharapkan dapat menekan angka kejadian singkat/Info Singkat-XII-6-II-P3DI-
penyakit pada anak sekolah seperti diare dan Maret-2020-1982.pdf.
kecacingan akibat bakteri yangmasuk kedalam Aul, M. (2020) Dampak Covid-19, Ribuan
tubuh ketika anak tidak mencuci tangan. Pekerja Di Kota Tangerang Kena PHK,
Berikut merupakan foto bersama kami RMOLBANTEN. Available at:
dengan para peserta penyuluhan cuci tangan https://www.rmolbanten.com/read/2020/
dengan guru mereka juga. 04/09/16355/Dampak-Covid-19,-
Ribuan-Pekerja-Di-Kota-Tangerang-
Kena-PHK-.
Hanoatubun, S. (2020) ‘Dampak Covid-19
Terhadap Perekonomian Indonesia’,
EduPsyCounsJournal, 2, pp. 146–153.
Available at: https://ummaspul.e-
journal.id/Edupsycouns/article/downloa
d/423/240/.
Jawahir (2020) Pandemi Covid-19, Apa Saja
Dampak Pada Sektor Ketenagakerjaan
Indonesia?, Kompas.com. Available at:
https://www.kompas.com/tren/read/2020
/08/11/102500165/pandemi-covid-19-
apa-saja-dampak-pada-sektor-
4. KESIMPULAN ketenagakerjaan-indonesia-.
Pandemi COVID-19 adalah peristiwa Kristian, A. (2020) ‘COVID-19 dan Implikasi
menyebarnya penyakit Virus Korona. Pandemi Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan
ini telah menyebabkan gangguan sosial Menengah’, Universitas Katolik
ekonomi global termasuk di Indonesia Parahyangan, 20. Available at:
tentunya. Dalam usaha pengabdian http://journal.unpar.ac.id/index.php/Jurn
masyarakat, kami membantu pelaku usaha alIlmiahHubunganInternasiona/article/vi
dalam bentuk pengembangan usaha kecil ew/3870/2903.
menengah produk online. Selain itu, kami juga Murdani, Sus Widayani , Hadromi. (2019).
membuat promosi di media social sosial Pengembangan Ekonomi Masyarakat
(Instagram, Twitter, WhatsApp). Dengan Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro
melakukan promosi bagi online shop yang Kecil dan Menengah (Studi di
terbilang baru dapat membantu mendapatkan Kelurahan Kandri Kecamatan
customer sesuai dengan yang ditargerkan. Gunungpati Kota Semarang). Jurnal
Pengabdian kepada Masyarakat,
UCAPAN TERIMAKASIH ABDIMAS 23(2), 152-157. Retrieved
from
Ucapan terima kasih ditujukan kepada : https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php
1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian /abdim as/article/view/17893
Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sarinah, Iin., Sihabudin, Aan Anwar.,
Jakarta atas fasilitasnya dan penyandang Suwarlan, Erlan. (2019). Pemberdayaan
dana lainnya. Masyarakat Dalam Bidang Ekonomi
2. Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Ibu Oleh Pemerintah Desa Pangandaran
Dini Gandini Purbaningrum, M.A Kecamatan Pangandaran Kabupaten
3. Faeyza Store sebagai narasumber atau mitra Pangandaran. Jurnal MODERAT, 5(3),
kerja. 267-277. Retrieved from

7
Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat E-ISSN: 2714-6286

https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/mod
erat/art icle/view/2709
Wiryono, Si. (2020) Genjot Ekonomi Di
Tengah Covid-19, Pemkot Tangerang
Kembangkan UMKM Digital,
Kompas.com. Available at:
https://megapolitan.kompas.com/read/20
20/06/03/09270121/genjot-ekonomi-di-
tengah-covid-19-pemkot-tangerang-
kembangkan-umkm.

8
TOPIK:
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: YYYY-
YYYY

Anda mungkin juga menyukai